PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 3 September 2012 Halaman 73-80

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 1 Januari 2012 Halaman

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INDUCTIVE THINKING BERBASIS KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

LINDA ROSETA RISTIYANI K

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

Keywords: guided inquiry, science

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

PENERAPAN MODEL PBL MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA SUHU DAN KALOR KELAS X-5 SMAN GONDANGREJO

Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Ekosistem Melalui Penerapan Model Inkuiri Terbimbing

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

RAHMAT FAUZI NIM. K

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN PERTANYAAN PRODUKTIF PADA LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

BIOLOGY EDUCATION FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION UNIVERSITY OF RIAU

SKRIPSI. Oleh: DWIHARSO LISTIAWAN K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Keywords: Process and Learning Outcomes, Learning Resources Environment, Scientific Approach

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.5, No.2, Oktober 2014, hlm

Murniati 1,sainab 2. Kata Kunci : Hasil Belajar Kognitif, IPA Terpadu, Model Pembelajaran Aktif, dan Quiz Team

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Yunita Fitri Anggraeni 1), Kartono 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENERAPAN PENDEKATAN JOYFUL LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Sherli Malinda, Nyoman Rohadi dan Rosane Medriati

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEKANIKA TEKNIK MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MERODA

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE ROLE

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

Pendidikan Biologi Volume 3, Nomor 3 September 2011 Halaman 72-78

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN TEKNIK BERMAIN KARTU PINTAR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR IPA

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Kata kunci : Ability Grouping, Hasil belajar, Mekanika Teknik

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS II B

Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

Skripsi. Oleh: Puput Dwi Maret Tanti K

Nur Khasananah 1, Triyono 2, Joharman 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret

SKRIPSI. Oleh LU LUIN NUR HASANAH K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2013.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DIPADUKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII D SMP N 1 JATEN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE

: GARNIS AYU AMALIA K

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING PADA HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS VII A SMPN 3 TANJUNG DALAM KONSEP EKOSISTEM

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS II SDN SIDOTOPO WETAN I SURABAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

Muhammad Mifta Fausan, Penerapan Strategi Numbered 154

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ENERGI BUNYI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATF TIPE THINK, PAIR AND SHARE

IMPROVEMENT OF SCIENCE LEARNING OUTCOMES THROUGH GROUP INVESTIGATION IN VB

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LONCAT HARIMAU DALAM SENAM LANTAI MELALUI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X MESIN 1 SMK PGRI 1 SURAKARTA

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

: RANI PURWATI K

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA BIOLOGI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI METODE DEMONSTRASI

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KOGNITIF SISWA KELAS X SMAN 1 NGEMPLAK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Diterima 21 Agustus 2013, disetujui 17 Januari 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN

PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE PROBLEM SOLVING

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI DENGAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN METODE QUANTUM TIPE MIND MAPPING DENGAN MEDIA TIMELINE

Oleh : ADITYA WEGA PRIMANDIKA NIM. K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Transkripsi:

Pendidikan Biologi Volume 5, Nomor 1 Januari 2013 Halaman 26-33 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DISERTAI TEKNIK ROUNDHOUSE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI-IPA III SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 THE IMPLEMENTATION OF GUIDED INQUIRY LEARNING MODEL WITH ROUNDHOUSE TECHNIQUES TO IMPROVE THE MOTIVATION AND ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN LEARNING BIOLOGY IN CLASS XI-IPA III OF SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI IN THE ACADEMIC YEAR 2011/2012 Hantyan Galih Tri Rukmana 1), Suciati 2), Meti Indrowati 3) 1) Pendidikan Biologi FKIP UNS, hantyangalih@yahoo.com 2) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: suciatisudarisman@yahoo.co.id 3) Pendidikan Biologi FKIP UNS, Email: metiindrowati@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research was to improve the motivation and achievement of students in class XI-IPA III of SMA Negeri 1 Teras Boyolali in the academic year 2011/2012 through the implementation of Guided Inquiry learning model with Roundhouse techniques in learning Biology. This reseach was a Classroom Action Research. The reseach was conducted in several cycles, consisiting of planning, action, observation, and reflection to the subjects which were the eleventh grade students of SMA Negeri 1 Teras in the academic year 2011/2012. The data was collected through questionnaires, observation, tests, and interviews. In analyzing the data, the researcher used several methods: the motivational data validation used triangulation observer, and the cognitive learning outcomes used logical validations which were content and construct, while the affective and psychomotor observer used observation sheets. The data was analyzed by descriptive qualitative method. The result of the research showed that according to the data observation sheet, questionnaire,and test results, the average percentage of motivational aspect increased from 68.91% in pre-cycle to 73.58% in cycle I and had improved to 76.40% in cycle II. In terms of cognitive learning achievement, it increased from 65.22% in pre-cycle to 71.71% in cycle I and had improved to 83.42% in cycle II. In terms of affective learning, it increased from 53.67% in pre-cycle to 72.31% in cycle I and had improved to 82.17% in cycle II. In terms of psychomotor learning, it was 71.19% in cycle I and increased to 78.09% in cycle II. The conclusion of this research is the application of Guided Inquiry learning model with roundhouse technique can improve the motivation and learning outcomes of students in class XI-IPA III of SMA Negeri 1 Teras Boyolali in the academic year 2011/2012. Keywords: Learning motivation, Learning Outcomes, Guided Inquiry with Roundhouse technique PENDAHULUAN Era globalisasi dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menuntut generasi muda sebagai penerus bangsa dapat mengambil nilai positif dan menghindari sisi negatif. Globalisasi merupakan proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas

Hantyan Galih Tri Rukmana Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 27 wilayah. Dampak globalisasi secara langsung maupun tidak langsung berimbas pada perkembangan dunia pendidikan di Indonesia, dimana IPTEK berkembang sangat pesat. Era globalisasi dan pesatnya perkembangan IPTEK, memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas melalui proses pendidikan. Peran pendidikan sejalan fungsi dan tujuan dari pendidikan nasional yang salah satu dimensinya adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Biologi sebagai bagian dari sains, menjadi wahana yang efektif untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai serta tanggung jawab. Biologi berkaitan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, dan prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya yang erat pengembangan proses sains karena rancangan belajar biologi harus sesuai hakikat belajar biologi dan yang sesuai tujuan pembelajaran yang dirumuskan Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Rustaman (2005:103) menyatakan bahwa belajar biologi baru dapat dikatakan bermakna apabila siswa dapat terlibat aktif secara intelektual, manual, dan sosial. Nichol dalam Aunurrahman (2009: 33), menyatakan bahwa belajar merupakan kegiatan penting bagi setiap orang, ketika seseorang melaksanakan aktivitasnya sendiri bagaimana seharusnya belajarpengalaman belajar biologi terkait pendekatan keterampilan proses dan memungkinkan siswa mempelajari konsep yang menjadi tujuan belajar dan sekaligus mengembangkan keterampilan dasar, sikap ilmiah, dan sikap kritis. Akar permasalahan yang ditemui pada saat observasi, diperlukan adanya sebuah strategi pembelajaran yang lebih memberdayakan siswa, yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan minat dan motivasi siswa. Pendekatan pembelajaran ini salah satunya menekankan kepada bagaimana belajar di sekolah yang dikontekskan ke dalam situasi dunia nyata, sehingga hasil pembelajaran dapat diterima dan berguna bagi siswa selama di sekolah atau setelah siswa lulus dari sekolah. Kondisi tersebut perlu diperbaiki melalui metode pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran Guided inquiry adalah model pembelajaran dimana guru bertindak sebagai fasilitator dan pemberi konfirmasi, siswa yang berfikir mencari

28 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 26-33 sendiri jawaban melalui jalan pikirannya. Zawadzki (2010) menyatakan bahwa Proses Inquiry terdiri dari mengidentifikasi dan menyelesaikan kontradiksi, menggeneralisasi, menyimpulkan, pose dan memecahkan masalah Siklus inquiry terdiri dari: kegiatan mengamati, bertanya, menyelidiki, menganalisa, dan merumuskan teori baik secara individu maupun bersama-sama, Amri (2010: 93). Guided inquiry diprediksi akan berjalan efektif jika dipadukan teknik yang sesuai yang dapat mengkonstruk siswa, yaitu menggunakan Guided inquiry teknik diagram roundhouse, dimana teknik ini merupakan kerangka konseptual siswa yang melibatkan kemampuan metakognitif melalui suatu bangunan lingkaran berkerangka pusat tema di tengah dan terbagi menjadi 7 bagian luar yang berderet. Nama roundhouse didasarkan pada bentuk melingkar yang memiliki ruang-ruang atau juring-juring. Juringjuring di dalam lingkaran pada diagram roundhouse berisi sub-sub konsep yang dipelajari. Yuni (2010) menjelaskan, bahwa bangunan lingkaran secara psikologis berkaitan kapasitas memori singkat. Diagram ini merupakan bentuk kasar dari prinsip-prinsip konstruktivisme yang berguna, karena siswa meletakkan ide-ide pokok dalam kata-katanya sendiri dan menempatkan sesuai kehendaknya. METODE PENELITIAN Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan oleh peneliti berkolaborasi guru. Penelitian tindakan kelas merupakan menggunakan perlakuan dalam siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing) dan refleksi (reflecting). Semua diawali tahapan pra PTK atau Prasiklus untuk mengetahui keadaan awal proses pembelajaran. Teknik analisis yang dilakukan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian ini lebih bersifat mendeskripsikan data atau analisis kualitatif berdasarkan fakta dan keadaan yang terjadi di sekolah tersebut. Berikut ini merupakan proses hasil observasi pembelajaran siklus I dan II pada tabel 1.1

Hantyan Galih Tri Rukmana Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 29 Hasil observasi proses pembelajaran siklus I dan II Siklu Tahap Temuan Saran s Guru siswa Perencana an I II Pelaksana an Masih terpaku pada beberapa kelompok saja Observasi Kurang membimbing dalam membuat roundouse Refleksi Perencana an Pelaksana an Perlu adaptasi metode mengajar baru membimbing praktikum secara merata dan memperhatik an siswa Observasi Sudah baik dalam membimbing membuat roundhouse Refleksi Kurang paham tujuan pembelajaran penyampaian tujuan pembelajaran sudah sesuai RPP pembenahan sesuai perangkat mengajar ramai dan tidak memperhati kan ramai dan merasa canggung bingung dalam menuangkan konsep Perlu adaptasi metode belajar baru memperhati kan penjelasan guru melakukan praktikum membuat roundhouse sesuai konsep yang didapat mengikuti pelajaran baik Penyampaian apersepsi dan tujuan pembelajaran disesuaikan RPP Membimbing siswa secara merata dan menegur siswa Membimbing siswa dalam membuat roundhouse lebih intensif Pembenahan teknis dan perangkat pembelajaran Sudah sesuai RPP Tidak ada masukan Tidak ada masukan Pembelajaran sudah berjalan baik Tabel 1.1 Hasil pembelajaran siklus I dan II HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran guided inquiry disertai teknik roundhouse mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Teras. Peningkatan pembelajaran ini dapat dilihat melalui hasil observasi, angket serta wawancara antara peneliti guru dan siswa. Dengan didukung oleh proses pembelajaran yang semakin meningkat dalam setiap siklus, maka hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya. Hal ini ditunjukkan dari Persentase ketuntasan belajar siswa yang meningkat dalam tiap siklusnya. Terlebih jika motivasi belajar siswa meningkat, maka akan berimbas pula terhadap hasil belajar biologi siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Mulyasa (2008) target kualitas pembelajaran yang optimal dalam proses pembelajaran adalah 75% siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran baik fisik, mental, maupun intelektualnya. Sementara untuk batas KKM kognitif dari sekolah adalah 75. Oleh karena itu, yang ditargetkan dalam penelitian ini minimal sebesar 75% siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran. 1. Hasil Belajar Secara ringkas hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada tiap ranah, ranah kognitif, afektif, serta psikomotor. Peningkatan

30 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 26-33 persentase (%) 100 40 20 0 tersebut dapat ditunjukkan melalui diagram berikut ini: a. Kognitif Grafik persentase peningkatan Pencapaian KKM berdasarkan hasil tes pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.1. 28,57 71,43 Capaian KKM 54,28 45,71 88,57 pra siklus siklus1 siklus 2 Gambar 4.1. Diagram Peningkatan Pencapaian KKM tuntas tidak tuntas 11,42 b. Afektif Grafik persentase hasil observasi afektif siswa berdasarkan hasil tes pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat 100 90 70 50 40 30 20 10 0 DIAGRAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PRA SIKLUS-SIKLUS 2 65,22 71,71 83,42 52,67 72,31 82,17 71`,19 78,09 Kognitif Afektif Psikomotor pra siklus siklus 1 siklus 2 persentase (%) 100 40 20 Grafik persentase Peningkatan capaian konsep berdasarkan hasil tes pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.2. Penguasaan Konsep 0 65,22 71,71 Gambar 4.2. Diagram Peningkatan Pencapaian Konsep 83,42 pra siklus siklus 1 siklus 2 dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3. Diagram Peningkatan Hasil Observasi Afektif c. Psikomotor Grafik persentase hasil observasi psikomotor siswa berdasarkan hasil tes pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Hantyan Galih Tri Rukmana Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 31 Persense (%) 100 90 70 50 Hasil Observasi Psikomotor 71,19 78,09 siklus 1 siklus 2 Gambar 4.4. Diagram Peningkatan Hasil Observasi Psikomotor Keterangan indikator: 1. Minat siswa terhadap masalah 2. Tekun dan ulet dalam menghadapi kesulitan 3. Senang mencari dan memecahkan masalah 4. Adanya hasrat dan keinginan melakukan kegiatan 5. Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan 6. Adanya ganjaran atau hukuman dari guru 7. Penghargaan dan penghormatan atas diri 8. Adanya kegiatan yang menarik Gambar 4.6. Grafik Perubahan Persentase Indikator Motivasi Prasiklus, Siklus I, Siklus II Data Pendukung Berdasarkan perolehan data tiap siklus, maka dapat dibuat perbandingan capaian hasil belajar pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.5. sebagai berikut : Gambar 4.5. Diagram Peningkatan Hasil 2. Motivasi Belajar Belajar Grafik persentase perubahan persentase motivasi berdasarkan hasil tes pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada gambar 4.6. Grafik Perubahan Persentase Indikator Motivasi Belajar Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan Gambar 4.6 dapat diketahui semua indikator motivasi siswa dalam pembelajaran yang meningkat dari hasil prasiklus, siklus I dan siklus II. Hal ini didukung data capaian indikator dari prasiklus, siklus I dan siklus II seperti terdapat pada Tabel 4.14. 75 70 65 1 2 3 4 5 6 7 8 prasi klus siklus I

32 Pendidikan Biologi Vol. 5, No. 1, hal 26-33 No Indikator Capaian Indikator (%) Pra siklus Siklus I Siklus II 1 Minat siswa 68,68 74,74 75,65 terhadap masalah 2 Tekun dan 69,90 74,28 76,66 ulet dalam menghadapi kesulitan 3 Senang 66,74 75,08 75,77 mencari dan memecahkan masalah 4 Adanya hasrat dan keinginan melakukan kegiatan 5 Adanya dorongan dan kebutuhan melakukan kegiatan 6 Adanya ganjaran atau hukuman dari guru 7 Penghargaan dan penghormatan atas diri 8 Adanya kegiatan yang menarik 67,85 69,14 75,57 66,57 73,42 77,14 72,57 72,85 75,14 67,71 70,85 76,28 71,28 78,28 79 Jumlah % 551,33 588,69 611,23 Rata-rata % 68,91 73,58 76,40 Tabel 4.14 Capaian Indikator dari Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Berdasarkan Tabel 4.14 capaian indikator motivasi siswa meningkat setiap siklusnya, terutama pada siklus II peningkatan capaian indikator motivasi siswa cukup tinggi. Hal ini mendukung tercapainya pembelajaran yang optimal karena faktor utama dalam belajar adalah motivasi dari dalam diri siswa itu sendiri. Apabila siswa sudah memiliki motivasi yang tinggi maka akan mendukung terlaksananya proses pembelajaran yang optimal sehingga memberikan hasil belajar yang optimal pula. Diagram perubahan persentase capaian rata-rata aspek motivasi pada prasiklus, siklus I, dan siklus II adalah pada Gambar 4.15 sebagai berikut. Indikator Capaian Indikator (%) Pra siklus Siklus I Siklus II Intrinsik 68,23% 73,55% 76,07 % Ekstrinsik 70,71% 75,07% 77,35% Jumlah 138,95% 148,63% 153,43% Rata-rata 69,47% 74,315% 76,71% Tabel 4.15 Persentase Capaian Motivasi Terhadap Pembelajaran Prasiklus, Siklus I dan Siklus II Grafik persentase Peningkatan motivasi berdasarkan hasil tes pada pra tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada Gambar 4.6. 78.00% 76.00% 74.00% 72.00% 70.00% 68.00% 66.00% 64.00% 68.92% 73.59% Aspek Motivasi 76.40% Prasiklus Siklus I Siklus II Gambar 4.6. Diagram Perubahan Persentase Capaian Aspek Motivasi Pada Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

Hantyan Galih Tri Rukmana Penerapan Model Pembelajaran Guided Inquiry 33 KESIMPULAN Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penerapan Model pembelajaran Guided Inquiry disertai teknik dan hasil belajar siswa pada kelas XI IPA III SMA Negeri 1 Teras, Boyolali tahun ajaran 2011/2012. DAFTAR PUSTAKA Amri S dan Ahmadi K. 2010. Proses Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Nuryani.Y.Rustaman, Soendjojo Dirjosoemarto, Suroso AdiYudianto, Yusnani Ahmad, Ruhcji Subekti, Diana Rochintaniawati, Mimin Nurjani K. 2005. Strategi Mengajar Biologi. Bandung. UPI Press Zawadzki R. 2010. process-oriented guided-inquiry learning (POGIL) suitable as a teaching method in Thailand s higher education. Asian Journal on Education and Learning, 1(2), 66-74 Yuni Wibowo. 2010. Strategi Pembelajaran diagram roundhouse bagi guru-guru di SMP kabupaten Bantul. FMIPA UNY. http://staff.uny.ac.id/sites/default/fil es/132302517/roundhouse%20smp %20banguntapan.pdf