BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL YANG DI CAPAI DAN POTENSI KHUSUS

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PENCUCIAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS DENGAN METODE SIRKULASI PENCUCIAN MENGGUNAKAN MEDIA HCl

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

No 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis Mesin RO GPD (setara a dg 200 galon per hari, 1 Galon = 19 Liter)

No 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis Mesin RO Kaps GPD CNP (Setara 400 Galon /Hari, 1 Galon = 19 Liter)

STUDI AWAL REVERSE OSMOSIS TEKANAN RENDAH UNTUK AIR PAYAU DENGAN KADAR SALINITAS DAN SUSPENDED SOLID RENDAH

PENINGKATAN KUALITAS AIR MINUM MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS (RO)

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum

No 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis Mesin RO GPD (setara a dengan 200 galon per hari, 1 Galon = 19 Liter)

No 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis Mesin RO Kaps GPD CNP (Setara dengan 400 Galon /Hari, 1 Galon = 19 Liter)

HASIL DAN PEMBAHASAN. ph 5,12 Total Volatile Solids (TVS) 0,425%

AIR BERSIH DAN AIR MINUM FILTRASI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

4 Hasil dan Pembahasan

jatuh ke gelas ukur. Hal ini yang membuat hasil pengukuran kurang akurat. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENURUNAN KANDUNGAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN TIMBAL PADA AIR BERSIH MENGGUNAKAN MEMBRAN REVERSE OSMOSIS Peni Mardiatin**) dan Setyo Purwoto*)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAMPIRAN 1 DATA PENGAMATAN. Tabel 7. Data Pengamtan Hidrolisis, Fermentasi Dan Destilasi. No Perlakuan Pengamatan

14 Kelistrikan : Kabel Serabut Besar, Saklar Broco, Stopkontak, Jack, Lampu Accessoris Warna Biru, dll. (untuk estimasi ruangan 4 M 2 )

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. media tanah. Sebagai ganti tanah digunakan larutan mineral yang mengandung

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada di Kecamatan Kota Tengah dan Kecamatan Kota Selatan Kota

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis P-larut batuan fosfat yang telah diasidulasi dapat dilihat pada Tabel

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

REVERSE OSMOSIS (OSMOSIS BALIK)

No 1 Nama Komponen & Spesifikasi Teknis 1 Unit Mesin RO Kapasitas Produksi 400 GPD (Setara 80 Galon /hari, 1 Galon = 19 Liter) Spesifikasi:

Petunjuk Pengunaan Saringan Air Nazava Nazava Tulip sipon

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan Pada bulan Februari - Maret 2015 di Balai

IRWNS Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable

BAB III METODE PENELITIAN

LAMPIRAN I. LANGKAH KERJA PENELITIAN ADSORPSI Cu (II)

Apa itu REVERSE OSMOSIS?

BAB III RANCANGAN PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB VIII UNIT DAUR ULANG DAN SPESIFIKASI TEKNIS Sistem Daur Ulang

3. Metodologi Penelitian

BAB 4 Analisa dan Bahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Ide Penelitian. Studi Literatur. Persiapan Alat dan Bahan Penelitian. Pelaksanaan Penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BERIKAN FEEDBACK ANDA DAN DAPATKAN HADIAHNYA!

Praktikum Pengaweta Makanan Minuman PENGARUH MACAM DAN KADAR ZAT PENGAWET TERHADAP MASA SIMPAN MAKANAN/MINUMAN

PENDAHULUAN 1. Tujuan Percobaan 1.1 Menguji daya hantar listrik berbagai macam larutan. 1.2 Mengetahui dan mengidentifikasi larutan elektrolit kuat,

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga bulan Oktober 2014 dan

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Penelitian Kerangka penelitian secara umum dijelaskan dalam diagram pada Gambar 3.

SISTEM PROCES PENGOLAHAN AIR MINUM DENGAN PROSES PEMURNIAN AIR REVERSE OSMOSIS SYSTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. produktif, susu membantu pertumbuhan, sedangkan bagi yang lanjut usia, susu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

3 METODOLOGI PENELITIAN

Deskripsi ALAT EVAPORASI-DESTILASI AIR TUA GARAM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PADA PROSES PRODUKSI AIR MINUM DALAM KEMASAN (AMDK) YASMIN DI PT. JAYA LESTARI SEJAHTERA. Hilmy Pandu Oktapriana

METODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin Siam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Desa Tulabolo adalah bagian dari wilayah Kecamatan Suwawa Timur,

Kalau anda punya masalah, pertanyaan, atau saran, silahkan hubungi kami di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Juni 2013 di Laboratorium Daya, Alat,

LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Setelah melakukan kegiatan di LKS ini kalian mampu mengetahui cara mengukur tingkat derajat keasaman suatu zat.

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB IV HASIL PENELITIAN

ANALISA SISA CHLOR PADA JARINGAN DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM KOTA SEMARANG

BAB HIGIENE DAN SANITASI DALAM INDUSTRI PANGAN Dalam aspek keamanan dan kesehatan pangan maka aspek higiene dan sanitasi memegang peranan yg penting.

Pengolahan Air Gambut sederhana BAB III PENGOLAHAN AIR GAMBUT SEDERHANA

METODE PENELITIAN. A. Materi, Waktu dan Lokasi Penelitian. 1. Materi. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

3. METODOLOGI PENELITIAN

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

BAB III BAHAN DAN METODE

ANALISA KEBERADAAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI DALAM PRODUK AIR MINUM DARI DEPOT AIR MINUM ISI ULANG ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

33 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA 4.1 PENDAHULUAN Laju pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi setiap tahun serta percepatan perkembangan pembangunan yang terjadi di propinsi DKI Jakarta menyebabkan peningkatan kebutuhan pelayanan infrastruktur yang sangat besar termasuk pelayanan air minum. Untuk mempercepat peningkatan pelayanan air minum memerlukan dana yang tidak sedikit, sedangkan kemampuan perusahaan air minum sangat terbatas.(yudho dan Raharjo, 2005). Pada bab ini penulis akan membahas bagaimana cara perhitungan pengujian awal membran reverse osmosis yang sudah dibilas pada pengujian dilakukan dengan beberapa tahap pengujian, pengujian pertama dilakukan dengan mesin pencuci dan air hasil pegujian belum layak dikonsumsi, pengujian selanjutnya dilakukan dengan mesin reverse osmosis dan hasil air pengujian sudah layak dikonsumsi. 4.2 PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada pengujian ini bertujuan untuk membilas membran reverse osmosis dengan cara membersikan membran reverse osmosis menggunakan larutan asam cuka melalui proses perendaman dan pembilasan, proses pengujian disini melalui beberapa tahap yaitu perendaman membran reverse osmosis, pencucian membran reverse osmosis menngunakan campuran antara asam asetat dan air tanah murni, pencucian menggunakan air tanah murni dan menggunakan air reverse osmosis (RO).

33 Pemilihan asam asetat disini karena asam asetat memiliki sifat mudah larut didalam air sehingga mampu melarutkan kotoran yang menyumbat membran reverse osmosis. Dari rangkain tahap ini akan mendapatkan berapa LPM, (Liter permenit), TDS (Total Disolved Solids) dan (Potential of Hydrogen). Berikut langkah-langkah yang disiapkan sebelum pengujian dilakukan. a) Pemilihan konsentasi pelarut optimum. Pemilihan konsentrasi disini untuk menentukan berapa konsentasi yang baik untuk digunakan, penentuan konsentari ini dibuat sebanyak 4 sample untuk pengujian membran reverse osmosis, menentukan konsentrasi disini mengunakan sebuah hitungan dengan menggunakan rumus pengencran seperti pada persamaan (2.2). b) Persiapan pemilihan jenis air (air tanah dan air dari RO). Pada proses ini adalah mempersiapkan pemilihan jenis air, antara air tanah dan air reverse osmosis (RO) untuk dilakukan perendaman dan pencucian pada membran reverse osmosis (RO). Untuk jenis pemilihan air tanah diharuskan menggunakan air tanah yang langsung di ambil dari. c. Menentukan waktu perendaman. Dalam menentukan waktu perendaman tergantung berapa banyak atau ukuran konsentrasi larutan asam asetat. Dalam konsentasi larutan 0,130 M waktu perendamannya selama 3 hari, konsentrasi larutan 0,172 M waktu perendaman selama 2 hari, konsentrasi larutan 0,215 M waktu perendaman selama 1 hari, dan konsentrasi larutan 0,257 M waktu perendaman selama 1 hari, waktu perendaman dibuat dalam tabel seperti berikut:

34 Tabel 4.1 Perendaman Membran Reverse Osmosis Dengan Variasi Konsentrasi Asam Asetat KONSENTRASI HARI LPM (Liter) 0,130 1 TIDAK ADA HASIL 2 TIDAK ADA HASIL 3 1,2 O,172 1 TIDAK ADA HASIL 2 1,3 3 1,4 0,215 1 1,6 0,257 2 1,6 3 1,65 1 1,6 2 1,65 3 1,6 Dari tabel diatas maka didapat waktu perendaman optimum, maka disimpulkan bahwa perendaman yang paling optimum untuk digunakan yaitu perendaman dengan menggunakan konsentrasi 0,215 dan akan diteruskan dengan pengujian selanjutnya tetapi konsentrasi 0,257 tidak dilakukan pengujian lanjutan karena dengan konsentrasi 0,215 sudah memenuhi konsentrasi optimum. Pada pengujian yang akan dilakukan pada pembilasan membran reverse osmosis ini dengan berbagai waktu diantaranya 2, 4, 6, dan 8 menit, pengujian dilakukan sebanyak tiga kali pengujian yaitu pengujian dengan larutan asam asetat dengan konsentrasi 0,130 M, 0,172 M, dan 0,215 M. Secara keseluruhan pengujian ini adalah membandingkan hasil pengujian dengan variasi konsentrasi asam asetat, hasil yang dibandingkan disini seperti TDS, LPM, dimana hasil yang terbaik maka dibentuk dalam tabel seperti tabel 4.2.

35 NO Tabel 4.2 Pengujian Pembilasan membran Reverse Osmosi Dengan Menggunakan WAKTU (MENIT) Variasi Konsentrasi Asam Asetat dan Mesin Low Pressure LPM (MENIT) TDS (PPM) Ph 0,130M 0,172M 0,215M 0,130M 0,172M O,215M 0,130M 0,172M 0,215M 1 2 1,2 1,3 1,6 363 332 331 7,2 6,9 6,7 2 4 1,7 1,9 2,5 362 331 327 7,1 6,7 6,6 3 6 2,4 2,8 3,8 364 332 324 7,2 6,8 6,5 4 8 3,3 4,1 4,7 361 330 315 7,2 6,7 6.4 Hasil yang didapat dari pengujian pembilasan membran reverse osmosis dengan variasi konsentasi larutan asam asetat dan mesin low pressure yaitu pengujian membran yang telah terpasang pada mesin sirkulasi membran reverse osmosi (RO). Dari pengujian LPM dengan tiga konsentrasi maka terlihat bahwa semakin lama waktu pengujian maka semakin tinggi hasil LPM, hal ini disebabkan oleh semakin larut mineral yang menempel pada membran sehingga membran semakin laancar. Pengujian TDS pada konsentrasi 0,130 dan 0,172 waktu tidak mempengaruhi perubahan TDS dilihat dari angka yang didapat masih naik turun tidak stabil, tetapi pengujian dengan konsentrasi 0.215 terlihat bahwa waktu mempengaruhi perubahan TDS semakin lama pengujian maka TDS semakin turun, hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi mempengaruhi penurunan TDS. Pada pengujian juga dipengaruhi oleh konsentrasi larutan semakin tinggi larutan maka semakin turun yang disebabkan oleh keasaman dari larutan asam asetat. Hal ini juga dibuktikan dengan gambar 4.1-4.9. 365 364 363 362 361 360 y = -0.2x + 363.5 R² = 0.16 TDS

36 Gambar 4.1 Korelasi Antara Waktu Dan TDS Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,130 M 332.5 332 331.5 331 330.5 330 329.5 y = -0.25x + 332.5 R² = 0.4545 TDS (PPM) Gambar 4.2 Korelasi Antara TDS Dan Waktu Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,172 M 335 330 325 320 315 310 y = -2.55x + 337 R² = 0.9373 TDS (PPM) Gambar 4.3 Korelasi Waktu Dan TDS Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,215 M Dari gambar 4.1, 4.2 pengujian TDS membran reverse osmosis dengan konsentrasi asam asetat 0,130 menghasilkan R 2 = 0,16 dan konsentrasi 0,172 larutan asam asetat menghasilkan R 2 = 0,45 terlihat bahwa nilai R 2 masih sangat rendah, korelasi antara waktu dan TDS tidak berhubungan nilai korelasi masih sangat lemah, tetapi pada pengujian TDS dengan konsentrasi 0,215 larutan asam asetat menghasilkan nilai R 2 = 0,93 nilai R 2 pada

37 konsentrasi ini sudah sangat baik maka disimpulkan bahwa korelasi antara waktu dan TDS di pengaruhi oleh konsentrasi. 7.22 7.2 7.18 7.16 7.14 7.12 7.1 7.08 y = -0.005x + 7.2 R² = 0.0667 Gambar 4.4 Korelasi Antara Waktu Dan Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,130 M 6.95 6.9 6.85 6.8 6.75 6.7 6.65 y = -0.035x + 6.95 R² = 0.8909 Gambar 4.5 Korelasi Antara Waktu Dan Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,172 M

38 6.75 6.7 6.65 6.6 6.55 6.5 6.45 y = -0.035x + 6.75 R² = 0.8909 Gambar 4.6 Korelasi Antara Waktu Dan Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,215 M Hasil pengujian membran reverse osmosis dengan konsentrasi 0,130 asam asetat menghasilkan nilai R 2 = 0,06 nilai sangat rendah artinya korelasi antara waktu dan tidak berhubungan, tetapi pengujian dengan konsentrasi 0,72 dan 0,215 menghasilkan nilai R 2 yang sama yaitu 0,89 nilai R 2 sangat baik, jadi korelasi antara dan waktu berhubungan semakin lama waktu pengujian maka air semakin turun yang disebabkan oleh keasaman dari larutan asam asetat. 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 y = 0.465x + 0.2 R² = 0.9723 LPM (MENIT) Gambar 4.7 Korelasi Antara Dua Variabel LPM Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,130 M

39 4 3 y = 0.35x + 0.4 R² = 0.9839 2 1 LPM (MENIT) 0 Waktu Gambar 4.8 Korelasi Antara Dua Variabel LPM Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,172 M 5 4 3 2 1 0 y = 0.53x + 0.5 R² = 0.9943 LPM (MENIT) Gambar 4.9 Korelasi Antara Waktu DanLPM Pada Pengujian Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,215 M Dari gambar pengujian membran reverse osmosis dengan tiga variasi konsentrasi larutan asam asetat menghasilkan nilai R 2 yang cukup baik, Membukan bahwa korelasi antara waktu dan LPM mempunyai hubungan yang sangat tinggi, karena semakin lama waktu pengujian maka semakin turun nilai LPM. Maka dari semua gambar diatas sudah sangat terlihat jelas bahwa pengujian menggunakan konsentrasi 0,215 adalah pengujian yang baik, dilihat dari nilah, TDS dan LPM semua nilai R 2 sangat baik dan mendekati nilai sempurna pada pengujian menggunakan konsentrasi 0,215 larutan asam asetat hubungan antara dua variabel korelasi sangat kuat.

40 4.3 PROSES TAHAPAN PEMBILASAN MEMBRAN Pada tahap ini menjelaskan tentang pembilasan dari proses recycle dari lanjutan setelah perendaman membran. Proses pembilasan ini berfungsi untuk menurunkan TDS pada air serta menstabilkan air, pembilasan didini sangat penting karena pada proses perendaman TDS pada air masih sangat tinggi dan belum memenuhi syarat air minum layak konsumsi, pembilasan pertama dilakukan dengan mencampur asam asetat dengan air pembilasan ini bertujuan untuk melarutkan sisa kotoran yang belum larut pada proses proses perendaman, pembilasan kedua dilakukan menggunakan air tanah murni pembilasan ini bertujuan untuk mensterilkan, TDS dan juga untuk menghilangkan zat-zat beracun atau sisa larutan asam asetat yang menempel pada membran akibat proses perendaman dan pembilasan pertama, pembilasan yang terakhir dilakukan denga menggunakan air reverse osmosis pembilasan ini bertujuan menurunkan dan TDS air, sehingga air hasil olahan memban bisa memenuhi syarat air layak konsumsi. 4.3.1 Hasil Pembilasan Membran Reverse Osmosis Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,130 M Asam asetat

41 200 TDS (PPM) 7 150 6.9 6.8 100 TDS 6.7 6.6 50 6.5 0 Asam AsetatAir Tanah Air RO 6.4 Asam Asetat Air Tanah Air RO Gambar 4.10 Grafik Proses Pembilasan Dengan Konsentrasi 0,130 M Pembilasan dengan proses menggunakan asam asetat dan air, dilakukan dengan cara mencampur larutan asam cuka dengan konsentrasi 0,130 dengan 20 liter air tanah murni, proses ini dilakukan setelah membran dipasang pada mesin pencuci membran, dengan waktu yang sudah ditentukan yaitu 45 menit, maka didapat hasil TDS yang di capai pada proses pencucian ini masih tinggi di angka 174 ppm dan PH 6.6. Pembilasan selanjutnya menggunakan air baku, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan sirkulasi dari asam asetat tadi. Pada proses pencucian air baku ini di lakukan dengan durasi waktu hingga 60 menit agar membran benar benar bersih, TDS pada tahap ini mencapai 90 ppm dan PH 6,9. Pembilasan terakhir menggunakan air reverse osmosis, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan air baku dan sirkulasi terakhir. Pada proses pencucian menggunakan air reverse osmosis ini bertujuan untuk menetralkan air kembali seperti semula dari parameter TDS hingga 8.2 ppm dan PH 6,7. Pencucian di lakukan dengan durasi waktu 15 menit agar membran benar benar bersih dan netral kembali.

42 4.3.2 Hasil Pembilasan Membran Reverse Osmosis Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,172 M Asam Asetat. TDS (PPM) 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Asam Asetat Air Tanah Air RO TDS 7 6.8 6.6 6.4 6.2 6 5.8 5.6 Asam Asetat Air Tanah Air RO Gambar 4.11 Grafik Proses Pembilasan dengan konsentrasi 0,172 M Pembilasan dengan proses menggunakan asam asetat dan air, dilakukan dengan cara mencampur larutan asam asetat dengan konsentrasi 0,172 dengan 20 liter air tanah murni, proses ini dilakukan setelah membran dipasang pada mesin pencuci membran dengan waktu yang telah ditentukan yaitu 40 menit dan mendapatkan hasil TDS yang di capai pada proses pencucian ini masih tinggi di angka 163 ppm dan PH 6. Pembilasan selanjutnya menggunakan air baku, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan sirkulasi dari asam citrad tadi. Pada proses pencucian air baku ini di lakukan dengan durasi waktu hingga 50 menit agar membran benar benar bersih, TDS pada tahap ini mencapai 85 ppm dan PH 6,8. Pembilasan terakhir menggunakan air reverse osmosis, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan air baku dan sirkulasi trakir. Pada proses pencucian menggunakan reverse osmosis ini bertujuan untuk menetralkan air kembali seperti semula dari parameter TDS hingga 12 ppm dan PH 6,7. Pencucian di lakukan dengan durasi waktu 15 menit agar membran benar benar bersih.

43 4.3.3 Hasil Pembilasan Membran Reverse Osmosis Dengan Menggunakan Konsentrasi 0,215 M Asam Asetat. TDS (PPM) 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0 Asam Asetat Air Tanah Air RO TDS 7 6.8 6.6 6.4 6.2 6 5.8 5.6 Asam Asetat Air Tanah Air RO Gambar 4.12 Grafik Proses Pembilasan dengan Konsentrasi 0,215 M Pembilasan dengan proses menggunakan asam asetat dan air, dilakukan dengan cara mencampur larutan asam cuka dengan konsentrasi 0,215 dengan 20 liter air tanah murni, proses ini dilakukan setelah membran dipasang pada mesin pencuci membran pencucian ini dilakukan dengan waktu yang sudah ditentukan yaitu35 menit, maka didapt hasil TDS yang di capai pada proses pencucian ini di angka 156 ppm dan 6. Pembilasan selanjutnya menggunakan air baku, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan sirkulasi dari asam citrad. Pada proses pencucian air baku ini di lakukan dengan durasi waktu hingga 45 menit agar membran benar benar bersih, TDS pada tahap ini mencapai 82 ppm dan 6,5. Pembilasan terakhir menggunakan air reverse osmosis, di fungsikan untuk mencuci membran dari sisa pembilasan air baku dan sirkulasi trakir. Pada proses pencucian menggunakan air reverse osmosis ini bertujuan untuk menetralkan air kembali seperti

44 semula dari parameter TDS hingga 10 ppm dan PH 6,8. Pencucian di lakukan dengan durasi waktu 10 menit agar membran benar benar bersih dan netral kembali. 4.4 HASIL PEMBLASAN MEMBRAN DENGAN KONSENTRASI LARUTAN ASAM CUKA 0,130 M, 0,172 M, DAN 0,215 M MENGGUNAKAN POMPA HIGH PRESSURE 2 HP Pengujian disini dilakukan menggunakan mesin reverse osmosis dangan rangkaian mesin seperti berikut yaitu sedimen, karbon aktif, media chlorin,, high pressure pump, tabung fiber, posh carbon, dan setelah itu dipasang membran yang sudah di DIBILAS. Pengujian untuk memperoleh hasil akhir. Tabel 4.3 Hasil air pengujian membran reverse osmosis menggunakan pompa high pressure NO KONSENTRASI LPM Pressure/Psi TDS (M) (LITER) (PPM) 1 0,130 3,2 115 10 7,24 2 0,172 4,2 115 9 6,94 3 0,215 4,7 115 8 6,73 Pengujian disini menggunakan pompa high pressure dengan tekanan 115 Psi karena tekanan ini adalah tekanan terendah pada pompa ini, dan tidak dilakukan dengan pengujian dengan tekanan yang lebih tinggi karena dikhawatirkan akan merusak lapisan-lapisan membran yang sudah direcycle mengingat membran disini bukan membran baru lagi. Pengujian pertama dengan konsentrasi larutan 0,130 M asam asetat menghasilkan LPM 3,2, TDS 10, 7,24 dengan waktu perendaman 3 hari dan waktu pembilasan 120 menit. Pengujian kedua dengan konsentrasi larutan 0,172 M asam asetat menghasilkan LPM 4,2, TDS 9, 6,94 dengan waktu perendaman 2 hari dan pembilasan 105 menit, pengujian ketiga dengan konsentrasi 0,215 M larutan asam asetat mendapatkan hasil LPM 4,7 L, TDS 8, 6,73, dengan waktu perendaman 1 hari dan pembilasan 95 menit.