BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR. 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat pada gambar 4.1 : Gambar 4.1.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ESTIMASI DIMENSI KOMPONEN STRUKTUR

BAB III ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR

BAB V PENULANGAN STRUKTUR


BAB V DESAIN TULANGAN STRUKTUR

BAB V PERBANDINGAN DEFORMASI DAN PENULANGAN DESAIN. Pada bab V ini akan membahas tentang perbandingan deformasi dan

PERANCANGAN HOTEL 7 LANTAI DAN 1 BASEMENT YOGYAKARTA (SNI 1726:2012 & SNI 2847:2013)

BAB V PERANCANGAN STRUKTUR. Perhitungan tulangan lentur diambil dari momen 3-3 B15 pada lantai 5. Momen tumpuan positif = 0,5. 266,624 = 133,312 KNm

Lampiran 1 Permodelan Struktur Atas (3D)

BAB V PENULANGAN ELEMEN VERTIKAL DAN HORIZONTAL

DAFTAR NOTASI. : Tinggi blok tegangan persegi ekuivalen. : Koefisien momen lapangan arah x. : Koefisien momen tumpuan arah y

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG APARTEMEN SEMBILAN LANTAI DI YOGYAKARTA. Oleh : PRISKA HITA ERTIANA NPM. :

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. Perencanaan Atap

BAB IV ESTIMASI STRUKTUR

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.. i. LEMBAR PENGESAHAN ii. KATA PENGANAR.. iii ABSTRAKSI... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang... 1

Kombinasi Gaya Tekan dan Lentur

BAB V PENULANGAN STRUKTUR

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan

PERHITUNGAN STRUKTUR STRUKTUR BANGUNAN 2 LANTAI

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN STRUKTUR. A. Spesifikasi Data Teknis Banguan

BAB V DESAIN TULANGAN ELEMEN GEDUNG. Berdasarkan hasil analisis struktur dual system didapat nilai gaya geser setiap

BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan

Perhitungan Penulangan Kolom Suatu kolom portal beton bertulang, yang juga berfungsi menahan beban lateral, dengan dimensi seperti gambar :

n ,06 mm > 25 mm sehingga tulangan dipasang 1 lapis

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung (SNI ) dan tata cara perencanaan gempa

Perhitungan Struktur Bab IV

BAB IV POKOK PEMBAHASAN DESAIN. Perhitungan prarencana bertujuan untuk menghitung dimensi-dimensi

1. Rencanakan Tulangan Lentur (D19) dan Geser (Ø =8 mm) balok dengan pembebanan sbb : A B C 6 m 6 m

BAB III LANDASAN TEORI. dan SNI 1726, berikut kombinasi kuat perlu yang digunakan:

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI SURAKARTA

BAB IV PERENCANAAN AWAL (PRELIMINARY DESIGN)

BAB III LANDASAN TEORI. dan pasal SNI 1726:2012 sebagai berikut: 1. U = 1,4 D (3-1) 2. U = 1,2 D + 1,6 L (3-2)

BAB V PENULANGAN BAB V PENULANGAN. 5.1 Tulangan Pada Pelat. Desain penulangan pelat dihitung berdasarkan beban yang dipikul oleh

PERHITUNGAN PLAT LANTAI (SLAB )

BAB III LANDASAN TEORI. Beton bertulang merupakan kombinasi antara beton dan baja. Kombinasi

PRESENTASI TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI D III TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2010

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG CONDOTEL MATARAM CITY YOGYAKARTA. Oleh : KEVIN IMMANUEL KUSUMA NPM. :

fc ' = 2, MPa 2. Baja Tulangan diameter < 12 mm menggunakan BJTP (polos) fy = 240 MPa diameter > 12 mm menggunakan BJTD (deform) fy = 400 Mpa

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KULIAH 4 LANTAI DENGAN SISTEM DAKTAIL TERBATAS

Studi Perencanaan Portal dan Pondasi Gedung B 23 Rusun Siwalankerto Surabaya Dengan Metode Daktilitas Terbatas

BAB V ANALISIS PEMBEBANAN

5.2 Dasar Teori Perilaku pondasi dapat dilihat dari mekanisme keruntuhan yang terjadi seperti pada gambar :

BAB 2 DASAR TEORI Dasar Perencanaan Jenis Pembebanan

PERENCANAAN ULANG GEDUNG PERKULIAHAN POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA (PENS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRACETAK

Bab 6 DESAIN PENULANGAN

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG TRANS NATIONAL CRIME CENTER MABES POLRI JAKARTA. Oleh : LEONARDO TRI PUTRA SIRAIT NPM.

Gambar Gambar Perencanaan Tangga Tampak Samping. Ukuran antrede = 2 optrede + 1antrede = 65 A = 65-2(17,5)

BAB V PEMBAHASAN. bahan yang dipakai pada penulisan Tugas Akhir ini, untuk beton dipakai f c = 30

BAB IV ANALISA STRUKTUR

BAB V DESAIN STRUKTUR ATAS

Analisis Desain Sambungan Balok Kolom Sistem Pracetak Untuk Ruko Tiga Lantai

BAB V ANALISIS KAPASITAS DUKUNG FONDASI TIANG BOR

BAB II BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03

BAB IV DESAIN STRUKTUR ATAS

PERANCANGAN ULANG STRUKTUR GEDUNG BANK MODERN SOLO

ANALISA PELAT LANTAI DUA ARAH METODE KOEFISIEN MOMEN TABEL PBI-1971

Efisiensi Penggunaan Beton Precast pada Gedung Kantor Pelayanan Pajak Tebet Jakarta

Yogyakarta, Juni Penyusun

PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG SANTIKA HOTEL BEKASI DENGAN METODE SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH (SRPMM)

d b = Diameter nominal batang tulangan, kawat atau strand prategang D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Ek

HASIL DAN PEMBAHASAN

(SNI , pasal ) Rasio tulangan minimum dibatasi sebesar : 3.3 Perhitungan Penulangan Berdasar Hasil Analisa

PERANCANGAN STRUKTUR BANGUNAN RUMAH SUSUN DI YOGYAKARTA

Jl. Banyumas Wonosobo

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dan perhitungan elemen struktur gedung Alam Sutera office tower, dapat

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA 5 LANTAI DI WILAYAH GEMPA 3

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 6.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SYARIAH TOWER UNIVERSITAS AIRLANGGA MENGGUNAKAN BETON BERTULANG DAN BAJA-BETON KOMPOSIT

Latar Belakang Sering terjadinya kesalahan didalam pemasangan tulangan pelat lantai. Pelat yang kuat didasarkan pada suatu perhitungan yang cermat. Pe

BAB 2 DASAR TEORI. Bab 2 Dasar Teori. TUGAS AKHIR Perencanaan Struktur Show Room 2 Lantai Dasar Perencanaan

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STUKTUR

BAB 3 ANALISIS PERHITUNGAN

Gambar 5.1 Struktur Portal Balok dan Kolom

D = Beban mati atau momen dan gaya dalam yang berhubungan dengan beban mati e = Eksentrisitas dari pembebanan tekan pada kolom atau telapak pondasi

DOKUMEN GAMBAR UNTUK TUGAS PEMBESIAN Hotma Prawoto - DTS SV UGM 1

MODIFIKASI PERENCANAAN GEDUNG APARTEMEN TRILIUM DENGAN METODE PRACETAK (PRECAST) PADA BALOK DAN PELAT MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA GEDUNG (BUILDING

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

BAB III LANDASAN TEORI. A. Pembebanan Pada Pelat Lantai

PERENCANAAN STRUKTUR STADION MIMIKA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN MENENGAH DENGAN STRUKTUR ATAP SPACE FRAME

BAB V PEMBAHASAN. terjadinya distribusi gaya. Biasanya untuk alasan efisiensi waktu dan efektifitas

PRAKATA. Akhirnya penulis berharap semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya insan Teknik Sipil.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

TEKNIK PEMBESIAN PELAT FONDASI

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PEMBAHASAN

PERANCANGAN STRUKTUR HOTEL DI JALAN LINGKAR UTARA YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II DASAR DASAR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS. Secara umum struktur atas adalah elemen-elemen struktur bangunan yang

1.6 Tujuan Penulisan Tugas Akhir 4

PERHITUNGAN GEDUNG 10 LANTAI DENGAN PERENCANAAN SISTEM RANGKA PEMIKUL MOMEN KHUSUS (SRPMK) DI JALAN SEPAKAT II KOTA PONTIANAK

PERANCANGAN STRUKTUR ATAS STUDENT PARK APARTMENT SETURAN YOGYAKARTA

3.6.4 Perhitungan Sambungan Balok dan Kolom

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN 2 LANTAI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB IV ESTIMASI DIMENSI ELEMEN STRUKTUR 4.1. Denah Bangunan Dalam tugas akhir ini penulis akan merancang geung hotel 7 lantai an 1 basement. Denah bangunan hotel seperti terlihat paa gambar 4.1 : Gambar 4.1. Denah bangunan 4.. Perencanaan Pelat Lantai Perencanaan plat lantai ibawah ini mengacu paa SNI 847:013 an PPURG 1987. Dalam mengestimasi imensi pelat, penulis hanya menggunakan pelat terbesar untuk mewakili seluruh pelat yang terapat paa bangunan. 4..1. Estimasi Pelat Di bawah ini merupakan gambar plat terbesar yang akan igunakan sebagai acuan alam estimasi iemnsi : 64

65 Gambar 4.. Denah Pelat Lantai Direncankan : f c fy 5 MPa 40 MPa Menentukan tebal pelat lantai 6800 x 3000 mm Lx Ly 3000 mm 6800 mm Menghitung nilai β imana : l y 6800,667 >, jai igunakan pelat satu. l 3000 x Menentukan tebal plat lantai : l x f y hmin 3000 40 0,4 0,4 4 700 4 700 9,857 mm 15 mm Maka igunakan tebal pelat 15 mm.

66 4... Pembebanan Pelat Pelat lantai berfungsi sebagai penahan beban yang nantinya akan isalurkan ke balok, kolom, fonasi an akhirnya ke tanah. Pelat lantai yang itinjau teriri ari ua jenis, yaitu pelat satu arah an pelat ua arah. Beban Rencana Pelat Atap Beban mati Berat seniri pelat atap 0,15. 4 3 kn/m Berat pasir 30 mm 0,03. 16 0,48 kn/m Berat spesi 0,0. 0,44 kn/m Berat plafon an penggantung 0,18 kn/m Berat mekanikal an elektrikal 0,15 kn/m QDL atap 4,5 kn/m + Beban hiup Beban hiup pelat atap 1 kn/m Beban terfaktor, Wu 1, QDL + 1,6 QLL 1, x 4,5 + 1,6 x 1 6,7 kn/m Beban Rencana Pelat Lantai Beban mati Berat seniri pelat atap 0,15. 4 3 kn/m Berat pasir 30 mm 0,03. 16 0,48 kn/m Berat spesi 0,0. 0,44 kn/m Berat plafon an penggantung 0,18 kn/m

67 Berat mekanikal an elektrikal 0,15 kn/m QDL atap 4,5 kn/m + Beban hiup Beban hiup pelat lantai,5 kn/m Beban terfaktor, Wu 1, QDL + 1,6 QLL 1, x 4,5 + 1,6 x,5 9,1 kn/m 4..3. Perhitungan Momen Pelat Lantai Di bawah ini merupakan perhitungan momen paa aerah lapangan an tumpuan pelat : Mu tumpuan Mu lapangan 1 10 1 14 W u L W u L 1 10 1 14 9,1 3 8,19 kn m 9,1 3 5,85 knm Digunakan momen terbesar, maka Mu 8,19 kn m 4..4. Penulangan Pelat Lantai pelat lantai : Berikut aalah ata-ata yang igunakan alam perencanaan penulangan Tulangan pokok 10 mm As tul. Pokok 78,5 mm Tulangan susut 8 mm As tul. Susut 50,3 mm Selimut beton bw 0 mm 1000 mm

68 Tinggi efektif () tebal pelat (selimut beton + 0,5 iameter 10mm) 15 ( 0 + 0,5. 10 ) 100 mm Tulangan Pokok Mu 8,19 knm M u Rn 0,9 bw 6 8,1910 0,9 1000 100 0,91 perlu 0,85 f ' f y c 1 Rn 1 0,85 f ' c 0,85 5 1 40 0,91 1 0,85 5 0,003876 As perlu b perlu 0,00387 x 1000 x 100 387,6 mm Untuk slab engan batang tulangan mutu 40 MPa, ρ 0,001 (ekstrapolasi linier) As min 0,001. 1000. 15 6,5 mm Maka, nilai As igunakan As perlu 387,6 mm

69 Spasi 1000. luas tulangan D10 / As 1000 78,5 387,6 0,58 mm Digunakan tulangan P10 00 mm. As 1000. luas tulangan D10 / spasi 1000 78,5 00 39,5 mm > 387,6 mm (ok) Tulangan Susut an Suhu As 0,001. 1000. 15 6,5 mm Spasi 1000. luas tulangan P8 / As perlu 1000. 50,3 / 6,5 191,5 mm Digunakan tulangan P8 175 mm. As 1000. luas tulangan P8 / spasi 1000. 50,3 / 175 87, mm > 6,5 mm (ok) 4.3. Perencanaan Balok Berasarkan SNI 847:013 perencanaan tinggi minimum balok apat irencanakan seperti i bawah ini. Berikut aalah perhitungan estimasi imensi balok :

70 4.3.1. Pembebanan Balok Pembebanan paa balok tergantung ari letak balok an beban mati an hiup yang harus itanggungnya. Berikut ini pembebanan paa berbagai macam balok : a. Tie Beam Beban Rencana Balok Inuk Beban Mati Berat pasir 0,03. 16 0,48 kn/m Berat ubin an spesi 0,0. 0,44 kn/m Tembok kn/m QDL,9 kn/m Beban Hiup QLL 8 kn/m Beban terfaktor 1, QDL + 1,6 QLL 1,.,9 + 1,6. 8 16,304 kn/m Beban Rencana Balok Anak Beban Mati Berat pasir 0,03. 16 0,48 kn/m Berat ubin an spesi 0,0. 0,44 kn/m QDL 0,9 kn/m Beban Hiup QLL 8 kn/m

71 Beban terfaktor 1, QDL + 1,6 QLL 1,. 0,9 + 1,6. 8 13,904 kn/m b. Groun lantai 7 Beban Rencana Balok Inuk Beban Mati Berat pelat lantai 0,15. 4 3 kn/m Berat pasir 0,03. 16 0,48 kn/m Berat ubin an spesi 0,0. 0,44 kn/m Berat plafon an penggantung 0,18 kn/m Tembok kn/m Mekanikal an Elektrikal 0,15 kn/m QDL 6,5 kn/m Beban Hiup QLL,5 kn/m Beban terfaktor 1, QDL + 1,6 QLL 1,. 6,5 + 1,6.,5 11,5 kn/m Beban Rencana Balok Anak Beban Mati Berat pelat lantai 0,15. 4 3 kn/m Berat pasir 0,03. 16 0,48 kn/m Berat ubin an spesi 0,0. 0,44 kn/m

7 Berat plafon an penggantung 0,18 kn/m Mekanikal an Elektrikal 0,15 kn/m QDL 4,5 kn/m Beban Hiup QLL,5 kn/m Beban terfaktor 1, QDL + 1,6 QLL 1,. 4,5 + 1,6.,5 9,1 kn/m Beban Rencana Kantilever Beban Mati Berat pelat lantai 0,15. 4 3 kn/m Berat pasir 0,03. 16 0,48 kn/m Berat ubin an spesi 0,0. 0,44 kn/m Berat plafon an penggantung 0,18 kn/m QDL 4,5 kn/m Beban Hiup QLL,5 kn/m Beban terfaktor 1, QDL + 1,6 QLL 1, x 4,5 + 1,6 x,5 9,9 Kn /m

73 4.3.. Estimasi Dimensi Balok Data-ata perencanaan : f c fy 5 MPa 40 MPa 17 < f c < 8 MPa, maka ß1 0,85 Diameter tulangan mm Diamer sengkang 10 mm Selimut beton 40 mm ρ 0,01 Rn f y f 1 0,59 f ' c y 0,01 40 0,01 x 40 x 1-0,59 5 3,7837 MPa Gambar 4.3. Tributary Area Balok Inuk

74 1. Balok inuk panjang pentang 4,3 m L L tribute area 4300 mm,5 m Beban terfaktor 11,5 kn/m Mu 10 1 x Beban terfaktor x L tribute area x L 10 1 x 11,5 x,5 x 4,3 53,1587 kn m Ditaksir momen akibat bebab seniri balok 15% Mu maks total 1,15 x Mu maks 1,15 x 53,1587 61,133 kn m ` 6 0,9 x Rn x bw 61,133 10 0,9 3,7837 b w Mu maks total Tabel 4.1. Estimasi Balok Inuk B1 Bw (mm) (mm) 50 67,97 300 44,6 350 6,467 l h min ujung menerus 1 4300 04,76 mm 1 h min 1 ujung menerus l 18,5 4300 3,433 mm 18,5 6,467 mm

75 h aktual + sengkang + selimut beton + 0,5 tul 6,467 + 10 + 40 + 0,5 x 87,4763 mm h 500 mm > h min 3,433 mm bw 350 mm. Balok inuk panjang bentang 6,8 m L L tribute area 6800 mm,5 m Beban terfaktor 11,5 Kn/m Mu 10 1 x Beban terfaktor x L tribute area x L 1 x 11,5 x,5 x 6,8 10 13,94 kn m Ditaksir momen akibat beban seniri balok 15% Mu maks total 1,15 x Mu maks Mu 1,15 x 13,94 15,881 kn m 6 0,9 x Rn x bw 15,881 10 0,9 3,7837 b w Mu maks total Tabel 4.. Estimasi Balok Inuk B Bw (mm) (mm) 50 43,767 300 386,845 350 358,148

76 l h min ujung menerus 1 6800 33,809 mm 1 358,148 mm h aktual + sengkang + selimut beton + 0,5 tul 358,148 + 10 + 40 + 0,5 x 419,1485 mm h 550 mm > h min 33,809 mm bw 350 mm Gambar 4.4. Tributary Area Balok Anak

77 1. Balok anak panjang 4,3 m L L tribute area 4300 mm,75 m Beban terfaktor 9,1 Kn/m Mu 10 1 x Beban terfaktor x L tribute area x L 10 1 x 9,1 x,75 x 4,3 46,71 kn m Ditaksir momen akibat beban seniri balok 15% Mu maks total 1,15 x Mu maks 1,15 x 46,71 53,119 kn m 6 0,9 x Rn x bw 53,119 10 0,9 3,7837 b w Mu maks total Tabel 4.3. Estimasi Balok Anak B3 Bw 50 50,009 300 8,6 350 11,96 l h min ujung menerus 1 4300 04,76 mm 1 h min 1 ujung menerus l 18,5 4300 3,433 mm 18,5 50,009 mm

78 h aktual + sengkang + selimut beton + 0,5 tul 8,6 + 10 + 40 + 0,5 x 89 mm h 400 mm > h min 3,433 mm bw 300 mm. Balok anak panjang 6,8 m L L tribute area 6800 mm,75 m Beban terfaktor 9,1 kn/m Mu 10 1 x Beban terfaktor x L tribute area x L 10 1 x 9,1 x,75 x 6,8 115,7156 kn m Ditaksir momen akibat beban seniri balok 15% Mu maks total 1,15 x Mu maks 1,15 x 115,7156 133,079 kn m 6 0,9 x Rn x bw 133,079 10 0,9 3,7837 b w Mu maks total Tabel 4.4. Estimasi Balok Inuk B4 Bw 50 395,363 300 360,9147 350 334,141

79 l h min ujung menerus 1 4300 04,76 mm 1 h min 1 ujung menerus l 18,5 4300 3,433 mm 18,5 50,009 mm h aktual + sengkang + selimut beton + 0,5 tul 360,9147 + 10 + 40 + 0,5 x 41 mm h 450 mm > h min 3,433 mm bw 300 mm Balok Inuk 8 meter Gambar 4.5. Sketsa Beban Paa Balok Inuk Balok Inuk 8 m i GRID B Wu balok anak 9,1 x,75 5,05 Kn/m L balok anak 4,3 m P1 P 1 Wu L 1 x,05 x 4,3 53,804 kn L kantilever 1,375 m

80 Wu kantilewer L kantilever x beban terfaktor kantilever 1,375 x 9,9 13,615 kn/m M PL 53,804 8 143,477 kn m 3 3 M1 8 1 Wu L M1 M 1 x Wu x 8 143,477 8 Wu Wu baru 17,935 kn/m 17,935 + 13,615 31,547 kn/m Mu maks 10 1 x Wu x L 10 1 x 31,547 x 8 01,901 kn m Ditaksir momen akibat beban seniri balok 15% Mu maks total 1,15 x Mu maks 1,15 x 01,901 3,187 Kn m 6 Mu maks total 3,187 10 0,9 3,7837 b 0,9 x Rn x bw w Tabel 4.5. Estimasi Balok Inuk B5 Bw 300 5,39 350 441,37 400 41,866

81 441,37 mm l h min ujung menerus 1 8000 380,954 mm 1 h min 1 ujung menerus l 18,5 8000 43,434 mm 18,5 h aktual + sengkang + selimut beton + 0,5 tul 41,866 + 10 + 40 + 0,5 x 473 mm h 500 mm > h min 43,434 mm bw aktual 400 mm Balok Inuk i gri C an D Wu balok anak 9,1 x,75 5,05 Kn/m L balok anak 6,8 m P kiri P kanan 1 Wu L 1 x 5,05 x 6,8 85,085 Kn P total (P1P) x 85,085 170,17 kn PL 453,79 8 M 3 3 453,79 kn m M1 8 1 Wu L

8 M1 M 1 x Wu x 8 453,79 8 Wu 56,73 kn/m Mu maks 10 1 x Wu x L 10 1 x 56,73 x 8 363,09 kn m Ditaksir momen akibat beban seniri balok 15% Mu maks total 1,15 x Mu maks 1,15 x 363,09 417,484 kn m 6 0,9 x Rn x bw 417,484 10 0,9 3,7837 b w Mu maks total Tabel 4.6. Estimasi Balok Inuk B6 Bw 300 639,63 350 591,843 400 553,619 553,619 mm l h min ujung menerus 1 8000 380,954 mm 1 h min 1 ujung menerus l 18,5 8000 43,434 mm 18,5

83 h aktual + sengkang + selimut beton + 0,5 tul 553,619 + 10 + 40 + 0,5 x 614,618 mm h 650 mm > h min 43,434 mm bw aktual 400 mm Balok Inuk gri E Wu balok anak 9,1 x,75 5,05 kn/m L balok anak 4,3m P kiri P kanan 1 Wu L 1 x 5,05 x 4,3 44,013 kn PL 44,013 8 M 3 3 117,39 kn m M1 8 1 Wu L M1 M 1 x Wu x 8 117,39 8 Wu 14,6738 kn/m Mu maks 10 1 x Wu x L 10 1 x 14,6738 x 8 93,91 kn m

84 Ditaksir momen akibat beban seniri balok 15% Mu maks total 1,15 x Mu maks 1,15 x 93,91 107,999 kn m Mu maks total 0,9 x Rn x bw 6 107,999 10 0,9 3,7837 bw Tabel 4.7. Estimasi Balok Inuk B7 Bw 50 356,17 300 35,139 350 301,0 301,0 mm l h min ujung menerus 1 8000 380,954 mm 1 h min 1 ujung menerus l 18,5 8000 43,434 mm 18,5 h aktual + sengkang + selimut beton + 0,5 tul 301,0 + 10 + 40 + 0,5 x 36,0 mm h 450 mm > h min 43,434 mm bw aktual 350 mm

85 4.3.3. Rekap Estimasi Balok imensi balok : Di bawah ini merupakan tabel rekapitulasi hasil perhitungan estimasi Tabel 4.8. Tabel Rekap Dimensi Balok Dimensi (mm) Balok inuk 4,3 m 350x500 Balok inuk 6,8 m 350x550 Balok anak 4,3 m 300x400 Balok anak 6,8 m 300x450 Balok Inuk 8 meter i Gri B 400x500 Balok Inuk 8 meter i Gri C an D 400x650 Balok Inuk 8 meter i Gri E 350x450 Balok kantilever 50x350 Tie beam tengah 400700 Tie beam samping 400x650 4.4. Perencanaan Kolom Perencanaan imensi kolom merupakan hasil penekatan engan memperhitungan beban aksial. Beban-beban yang igunakan alam perencanaan kolom aalah beban mati an beban hiup yang membebani kolom yang bersangkutan seperti balok inuk an anak. 4.4.1. Pembebanan Kolom Pembebanan paa pelat: Beban Mati a. Pelat Atap Berat seniri pelat atap 0,15. 4 3 kn/m Berat pasir 30 mm 0,03. 16 0,48 kn/m Berat spesi 0,0. 0,44 kn/m Berat plafon an penggantung 0,18 kn/m

86 Berat mekanikal an elektrikal 0,15 kn/m QDL atap 4,5 kn/m + b. Pelat Lantai Berat seniri pelat lantai 0,15. 4 3 kn/m Berat pasir 30 cm 0,03. 16 0,48 kn/m Berat spesi 0,0. 0,44 kn/m Berat plafon an penggantung 0,18 kn/m Berat mekanikal an elektrikal 0,15 kn/m QDL atap 4,5 kn/m + Beban Hiup a. Pelat atap 1 kn/m b. Pelat lantai,5 kn/m 4.4.. Estimasi Dimensi Kolom Tengah Gambar 4.6 Potongan Daerah Kolom Tengah

87 1. Kolom Atap (K1) Beban mati : Beban ari pelat atap 4,5. 5,55. 8 188,7 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 350/500 0,35. (0,5-0,15). (,15). 4 5,031 kn Balok inuk 350/550 0,35. (0,55-0,15). (3,4). 4 1,138 kn Balok anak 300/400 0,3. (0,4-0,15). (4,3). 4 8,514 kn Balok anak 300/450 0,3. (0,45-0,15). (6,8). 4 15,91 kn NDL 310,935 kn + Beban Hiup : NLL 1. 5,55. 8 44,4 kn Pu 1,. NDL + 1,6. NLL 1,. 310,935 + 1,6. 44,4 444,16 kn Berat kolom total 1,1 x 444,16 488,578 kn Pu Pu 488,578 kn 0,8. Ф. P0, engan Ф 0,65 untuk kolom pengikat sengkang. Diasumsikan luas tulangan ( ) 0,05 ari luas bruto g

88 Pn 0,80. {0,85. f c. (Ag - Ast) + fy. Ast} 0,80. {0,85. 5. (Ag - 0,05. Ag) + 40. 0,05. Ag } 0,8. {1,5. Ag - 0,5315. Ag + 10,5. Ag } 4,975 Ag Pu ø. Pn Pu Pn Pn Ag x1000 4,975 Pu x1000 4,975 488,578 0,65 4,975 x 1000 30096,447 mm b 0,7 h h Ag 0,7 30096,447 0,7 07,35 mm bw 145,146 mm bw balok maksimum 400 maka iambil imensi kolom sebesar 550 x 650 mm.. Kolom Lantai 7 (K) Beban mati : Beban kolom iatasnya (0,55. 0,65. 3,5. 4) + 310,935 340,97 kn Beban ari pelat atap 4,5. 5,55. 8 188,7 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn

89 Balok inuk 350/500 0,35. (0,5-0,15). (,15). 4 5,031 kn Balok inuk 350/550 0,35. (0,55-0,15). (3,4). 4 1,138 kn Balok anak 300/400 0,3. (0,4-0,15). (4,3). 4 8,514 kn Balok anak 300/450 0,3. (0,45-0,15). (6,8). 4 15,91 kn NDL 651,9 kn + Beban Hiup : Beban hiup atap Beban hiup i lantai 7 1. 5,55. 8 44,4 kn,5. 5,55. 8 111 kn NLL 155,4 kn + Pu 1,. NDL + 1,6. NLL 1,. 651,9 + 1,6. 155,4 1030,9 kn Berat kolom total 1,1 x 1030,9 1133,01 kn Pu 1133,01 kn Diasumsikan luas tulangan 0,05 ari luas bruto Pn 4,975 Ag Pn Ag x1000 4,975 Pu x1000 4,975 1133,01 0,65 4,975 x 1000 69855,1 mm b 0,7 h

90 h Ag 0,7 69855,1 0,7 315,9 mm. bw 1,14 mm bw balok maksimum 400 mm maka iambil imensi kolom sebesar 550 x 650 mm. 3. Kolom Lantai 6 (K3) Beban mati : Beban kolom iatasnya (0,55. 0,65. 3,5. 4) + 651,9 678,5 kn Beban ari pelat atap 4,5. 5,55. 8 188,7 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 350/500 0,35. (0,5-0,15). (,15). 4 5,031 kn Balok inuk 350/550 0,35. (0,55-0,15). (3,4). 4 1,138 kn Balok anak 300/400 0,3. (0,4-0,15). (4,3). 4 8,514 kn Balok anak 300/450 0,3. (0,45-0,15). (6,8). 4 15,91 kn + NDL 989,44 kn Beban Hiup : Beban hiup lantai 6 155,4 kn Beban hiup lantai 5,5. 5,55. 8 111 kn + NLL 66,4 kn Pu 1,. NDL + 1,6. NLL 1,. 989,44 + 1,6. 66,4 1613,56 kn

91 Berat kolom total 1,11 x 1613,56 1774,9 kn Pu 1774,9 kn Diasumsikan luas tulangan 0,05 ari luas bruto Pn 4,975 Ag Pn Ag x1000 4,975 Pu x1000 4,975 1774,9 0,65 4,975 x 1000 109334,9 mm b 0,7 h h Ag 0,7 109334,9 395, mm. 0,7 bw 76,65 bw balok maksimum 400 mm maka iambil imensi kolom sebesar 550 x 650 mm. 4. Kolom Lantai 5 (K4) Beban mati : Beban kolom iatasnya (0,55. 0,65. 3,5. 4) + 989,44 1016,03 kn Beban ari pelat atap 4,5. 5,55. 8 188,7 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn

9 Balok inuk 350/500 0,35. (0,5-0,15). (,15). 4 5,031 kn Balok inuk 350/550 0,35. (0,55-0,15). (3,4). 4 1,138 kn Balok anak 300/400 0,3. (0,4-0,15). (4,3). 4 8,514 kn Balok anak 300/450 0,3. (0,45-0,15). (6,8). 4 15,91 kn NDL 136,97 kn + Beban Hiup : Beban hiup lantai 5 Beban hiup lantai 5 66,4 kn,5. 5,55. 8 111 kn NLL 377,4 kn + Pu 1,. NDL + 1,6. NLL 1,. 136,97 + 1,6. 377,4 196, kn Berat kolom total 1,1 x 196, 415,8 kn Pu 415,8 kn Diasumsikan luas tulangan 0,05 ari luas bruto Pn 4,975 Ag Pn Ag x1000 4,975 Pu x1000 4,975 415,8 0,65 4,975 x 1000 148815 mm b 0,7 h

93 h Ag 0,7 148815 461,077 mm. 0,7 bw 3,75 mm bw balok maksimum 400 mm, maka iambil imensi kolom sebesar 650 x 750 mm. 5. Kolom Lantai 4 (K5) Beban mati : Beban kolom iatasnya (0,65. 0,75. 3,5. 4) + 135,97 1363,4 kn Beban ari pelat atap 4,5. 5,55. 8 188,7 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 350/500 0,35. (0,5-0,15). (,15). 4 5,031 kn Balok inuk 350/550 0,35. (0,55-0,15). (3,4). 4 1,138 kn Balok anak 300/400 0,3. (0,4-0,15). (4,3). 4 8,514 kn Balok anak 300/450 0,3. (0,45-0,15). (6,8). 4 15,91 kn + NDL 165,5 kn Beban Hiup : Beban hiup lantai 5 Beban hiup lantai 5 377,4 kn,5. 5,55. 8 111 kn + NLL 488,4 kn Pu 1,. NDL + 1,6. NLL 1,. 165,5 + 1,6. 488,4 731,74 kn

94 Berat kolom total 1,1 x 731,74 3004,91 kn Pu 3004,91 kn Diasumsikan luas tulangan 0,05 ari luas bruto Pn 4,975 Ag Pn Ag x1000 4,975 Pu x1000 4,975 3004,91 0,65 4,975 x 1000 18510,77 mm b 0,7 h h Ag 0,7 18510,77 514,3 mm. 0,7 bw 359,96 mm bw balok maksimum 400 mm maka iambil imensi kolom sebesar 550 x 750 mm. 6. Kolom Lantai 3 (K6) Beban mati : Beban kolom iatasnya (0,55. 0,75. 3,5. 4) + 165,5 1660,96 kn Beban ari pelat atap 4,5. 5,55. 8 188,7 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn

95 Balok inuk 350/500 0,35. (0,5-0,15). (,15). 4 5,031 kn Balok inuk 350/550 0,35. (0,55-0,15). (3,4). 4 1,138 kn Balok anak 300/400 0,3. (0,4-0,15). (4,3). 4 8,514 kn Balok anak 300/450 0,3. (0,45-0,15). (6,8). 4 15,91 kn NDL 1971,89 kn + Beban Hiup : Beban hiup lantai 5 488,4 kn Beban hiup lantai 5,5. 5,55. 8 111 kn NLL 599,4 kn + Pu 1,. NDL + 1,6. NLL 1,. 1971,89 + 1,6. 599,4 335,3 kn Berat kolom total 1,1 x 335,3 3657,85 kn Pu 3657,85 kn Diasumsikan luas tulangan 0,05 ari luas bruto Pn 4,975 Ag Pn Ag x1000 4,975 Pu x1000 4,975 3657,85 0,65 4,975 x 1000 533,54 mm b 0,7 h

96 h Ag 0,7 533,54 567,35 mm. 0,7 bw 397,15 mm bw balok maksimum 400 mm maka iambil imensi kolom sebesar 650 x 750 mm. 7. Kolom Lantai (K7) Beban mati : Beban kolom iatasnya (0,65. 0,75. 3,5. 4) + 1971,89 008,17 kn Beban ari pelat atap 4,5. 5,55. 8 188,7 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 350/500 0,35. (0,5-0,15). (,15). 4 5,031 kn Balok inuk 350/550 0,35. (0,55-0,15). (3,4). 4 1,138 kn Balok anak 300/400 0,3. (0,4-0,15). (4,3). 4 8,514 kn Balok anak 300/450 0,3. (0,45-0,15). (6,8). 4 15,91 kn + NDL 319,1 kn Beban Hiup : Beban hiup lantai 5 Beban hiup lantai 5 599,4 kn,5. 5,55. 8 111 kn + NLL 710,4 kn Pu 1,. NDL + 1,6. NLL 1,. 319,1+ 1,6. 710,4 3919,56 kn

97 Berat kolom total 1,1 x 399,56 4311,5 kn Pu 4311,5 kn Diasumsikan luas tulangan 0,05 ari luas bruto Pn 4,975 Ag Pn Ag x1000 4,975 Pu x1000 4,975 4311,5 0,65 4,975 x 1000 65589,69 mm b 0,7 h h Ag 0,7 65589,69 615,98 mm. 0,7 bw 431,18 mm bw balok maksimum 400 mm, maka iambil imensi kolom sebesar 700 x 800 mm. 8. Kolom Lantai 1 (K8) Beban mati : Beban kolom iatasnya (0,7. 0,8. 3,5. 4) + 319,1 359,4 kn Beban ari pelat atap 4,5. 5,55. 8 188,7 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn

98 Balok inuk 350/500 0,35. (0,5-0,15). (,15). 4 5,031 kn Balok inuk 350/550 0,35. (0,55-0,15). (3,4). 4 1,138 kn Balok anak 300/400 0,3. (0,4-0,15). (4,3). 4 8,514 kn Balok anak 300/450 0,3. (0,45-0,15). (6,8). 4 15,91 kn NDL 61,44 kn + Beban Hiup : Beban hiup lantai 5 Beban hiup lantai 5 710,4 kn,5. 5,55. 8 111 kn NLL 81,4 kn + Pu 1,. NDL + 1,6. NLL 1,. 61,44+ 1,6. 81,4 4459,96 kn Berat kolom total 1,1 x 4459,96 4905,96 kn Pu 4905,96 kn Diasumsikan luas tulangan 0,05 ari luas bruto Pn 4,975 Ag Pn Ag x1000 4,975 Pu x1000 4,975 4905,96 0,65 4,975 x 1000 bw 0,7 h 3007,16 mm

99 h Ag 0,7 3007,16 657,06 mm. 0,7 bw 459,94 mm bw balok maksimum 400 mm, maka iambil imensi kolom sebesar 700 x 800 mm. 9. Kolom Groun (K9) Beban mati : Beban kolom iatasnya (0,7. 0,8. 3,5. 4) + 359,4 667,51 kn Beban ari pelat atap 4,5. 5,55. 8 188,7 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 400/650 0,4. (0,65-0,15). (8). 4 40,3 kn Balok inuk 350/500 0,35. (0,5-0,15). (,15). 4 5,031 kn Balok inuk 350/550 0,35. (0,55-0,15). (3,4). 4 1,138 kn Balok anak 300/400 0,3. (0,4-0,15). (4,3). 4 8,514 kn Balok anak 300/450 0,3. (0,45-0,15). (6,8). 4 15,91 kn + NDL 99,53 kn Beban Hiup : Beban hiup lantai 5 Beban hiup lantai 5 81,4 kn,5. 5,55. 8 111 kn + NLL 93,4 kn Pu 1,. NDL + 1,6. NLL 1,. 99,53 + 1,6. 93,4 5007,7 kn

100 Berat kolom total 1,1 x 5007,7 5507,99 kn Pu 5507,99 kn Diasumsikan luas tulangan 0,05 ari luas bruto Pn 4,975 Ag Pn Ag x1000 4,975 Pu x1000 4,975 5507,99 0,65 4,975 x 1000 33993 mm b 0,7 h h Ag 0,7 33993 696,1 mm 0,7 bw 487,35 mm bw balok maksimum 400 mm, maka iambil imensi kolom sebesar 700 x 800 mm. 4.4.3. Rekap Estimasi Kolom Tengah Di bawah ini merupakan tabel rekapitulasi hasil perhitungan estimasi imensi kolom tengah :

101 Tabel 4.9. Tabel Rekap Dimensi Kolom Tengah K1 (atap) K (lantai 7) K3 (lantai 6) K4 (lantai 5) K5 (lantai 4) K6 (lantai 3) K7 (lantai ) K8 (lantai 1) K9 (groun) Dimensi (mm) 550x650 550x650 550x650 650x750 650x750 650x750 700x800 700x800 700x800 4.5. Perencanaan Tangga 4.5.1. Perencanaan Dimensi Tangga Data-ata yang ibuhkan alam perencanaan imensi tangga : Tinggi antar lantai Lebar ruang tangga 3,5 m 4,3 m Panjang ruang tangga 8 m Tinggi antar tangga (Optrae) 0,14 m Lebar anak tangga (Antrae) 0,4 m Dari ata iatas apat ihitung jumlah anak tangga serta perhitugan selanjutnya : 1. Jumlah anak tangga : H Op 350 1 1 4 14 anak tangga Lebar bores irencanakan,5 m

10. Kemiringan tangga : Op Tan arc tan An 14 arc tan 4 18,43 tt 0,5. Optrae. Antrae Optrae Antrae 0,5 14 4 6,6 cm. 14 4 h tt tt' cos 14 6,6 1,96 cm 0,196 m cos18,43 Gambar 4.7. Ruang Tangga

103 Gambar 4.8. Penampang Tangga 4.5.. Pembebanan Tangga Hitungan beban per meter lebar tangga: Beban Mati Pelat tangga an anak tangga 0,196. 1. 4 5,68 kn/m Beban ubin + spesi 0,05. 1,1 kn/m Beban pasir 30 mm 0,03. 16 0,48 kn/m Railing (asumsi) 1 kn/m + QDL 8,08 kn/m Beban Hiup Beban hiup pelat lantai 1. 3 3 kn/m Beban terfaktor, Wu 1, QDL + 1,6 QLL 1, x 8,08 + 1,6 x 3 14,6496 kn/m

104 Hitungan beban per meter lebar bores : Beban Mati Pelat bores 0,15. 1. 4 3,6 kn/m Beban ubin + spesi 0,05. 1,1 kn/m Beban pasir 30 mm 0,03. 16 0,48 kn/m Railing (asumsi) 1 kn/m + Beban Hiup QDL 6,18 kn/m Beban hiup pelat lantai 1. 3 3 kn/m Beban terfaktor, Wu 1, QDL + 1,6 QLL 1, x 5,94 + 1,6 x 3 11,98 kn/m Dari pembebanan iatas iapat pembebanan tangga sebagai berikut : Gambar 4.9. Beban Paa Tangga Gaya gaya yang terjai paa tangga iapat ari analisis menggunakan software SAP000. Gaya-gaya yang ihasilkan yaitu :

105 Tabel 4.10 Gaya-gaya Paa Tangga Momen Lapangan Momen Tumpuan Gaya Geser (V) 53,57 kn m 86,064 kn m 57,43 kn 4.5.3. Penulangan Pelat Tangga an Pelat Bores Data yang irencanakan untuk penulangan pelat tangga an pelat bores : 1. Tebal selimut beton 5 mm. Tulangan utama D19 (fy 40 Mpa) 3. Tulangan susut P10 (fy 40 Mpa) 4. Tebal pelat 150 mm 5. f c 5 MPa Perhitungan penulangan : a. Tumpuan Mu b 86,064 kn m 1000 mm 5 + 0,5 x 19 34,5 mm 160-34,5 15,5 mm M u Rn 0,9 b w 6 86,064 10 0,9 1000 15,5 6,071

106 perlu 0,85 f ' c 1 fy 0,85 5 1 40 Rn 1 0,85 f ' c 6,071 1 0,85 5 0,01747 As 0,01747. 1000. 15,5 19,65 mm 1 4 Spasi 1000 As D 1 19 4 1000 19,65 19,3 mm Maka, igunakan D19 15mm 1 4 As 1000 spasi D 1 19 4 1000 15 68,9 mm As aktual 68,9 mm > As 19,65 mm b. Lapangan Mu b 53,57 kn m 1000 mm 5 + 0,5 x 19 34,5 mm 160-34,5 15,5 mm 6 53,57 10 Rn 0,9 1000 15,5 3,77 perlu 0,85 f ' c 1 fy Rn 1 0,85 f ' c 0,85 5 1 40 3,77 1 0,85 5 0,00998

107 As 0,00998. 1000. 15,5 15,835 mm Spasi 1000 x 1 4 A s D 1 19 4 1000 x 15, 835 6,31 mm Maka, igunakan D19 00 mm 1 4 As 1000 spasi D 1 19 4 1000 00 1417,6437 mm As aktual 1417,6437 mm > As 15,835 mm c. Tulangan Susut Diameter tulangan 10 mm fy 40 MPa min 0,001 As susut 0,001. 1000. 160 336 mm 1 4 Spasi 1000 As D 1 10 4 1000 336 3,75 00 mm 1 4 As 1000 spasi D 1 10 4 1000 00 39,699 mm Maka, igunakan D10 00 mm. Kontrol Terhaap Geser 15,5 mm Gaya geser (Vu) 57,4 kn

108 1 Vc f ' c b 6 1 3 6 5 1000 15,5 10 104,5833 kn Vc 0,75 x 104,5833 78,44 kn Vu < Vc 78,44 kn Dari hasil perhitungan iatas tulangan geser tiak iperlukan karena penampang beton seniri suah mampu mengatasi gaya geser yang terjai ( V c > Vu). Tabel 4.11. Penulangan Tangga Letak Lapangan Tumpuan Mu (knm) 86,064 53,57 Tulangan Pokok D19-00 D19-15 Tulangan Susut P10-00 P10-00 4.5.4. Penulangan Balok Bores Diasumsikan ukuran balok bores : bw h 350 mm 450 mm Diameter tulangan lentur fy 19 mm 40 MPa Luas 1 tulangan 83,643 mm Diameter sengkang fys 10 mm 40 MPa Luas 1 tulangan 78,571 mm

109 selimut beton 40 mm tinggi efektif balok : selimut beton + iameter sengakang + 0,5 iameter lentur 40 + 10 + 0,5 x 19 59,5 mm h 450 59,5 390,5 mm Panjang balok yang menahan tangga 4,3 m Beban Rencana : Berat seniri 0,5 x 0,35 x 4,1 kn/m Berat ining x 1,75 3,5 kn/m Reaksi tangga per meter lebar 54,3 kn/m Qu 59,83 kn/m + Penulangan Longituinal Balok Bores 1. Penulangan lentur tumpuan Mu ari SAP 193,59 kn m M Rn u 0,8 b 193,59 10 0,8 350 390,5 6 4,03 perlu 0,85 f y f ' c 1 Rn 1 0,85 f ' c 0,85 5 1 40 4,03 1 0,85 5 0,00107

110 As 0,0107 x 350 x 390,5 1467,143 mm Digunakan As 1467,143 mm Luas 1 tulangan 83,643 mm Jumlah tulangan As / Luas 1 tulangan 1467,143 5,1 6 buah 83,643 As aktual 6 x 83,643 1701,85 mm As perlu 1467,143 mm < As aktual 1701,85 mm Syarat kekuatan momen positif paa muka joint harus tiak kurang ari setengah kekuatan momen negatif yang iseiakan paa muka joint tersebut. Jumlah tulangan esak tumpuan igunakan: Jumlah tulangan 0,5 x jumlah tulangan tarik tumpuan 0,5 x 6 3 buah Jai, tulangan tarik menggunakan 6D19 an aerah tekan 3D19.. Penulangan lentur lapangan Mu 84,69 kn m M Rn u 0,8 b 6 84,6910 0,8 350 390,5 1,98 0,85 5 1,98 perlu 1 1 0, 00496 40 0,85 5 As 0,00496 x 350 x 390,5 677,5 mm Digunakan As 677,5 mm

111 Luas 1 tulangan 83,643 mm Jumlah tulangan As / Luas 1 tulangan 677,5,38 3 buah 83,643 As aktual 3 x 83,643 850,93 mm As perlu 677,5 mm < As aktual 850,93 mm Jumlah tulangan esak tumpuan igunakan: Jumlah tulangan 0,5 x jumlah tulangan tarik tumpuan 0,5 x 3 1,5 buah Untuk aerah lapangan menyatakan bahwa paling seikit ua batang tulangan harus iseiakan menerus paa keua sisi atas an bawah. Jai, tulangan tarik 3D19 an tulangan esak menggunakan D19. 3. Penulangan geser 390,5 mm Gaya geser (Vu) 180,088 kn/m Vu 180,088 Vs 40,117 kn 0, 75 Kuat geser Vs tiak boleh lebih ari Vs maksimum, yaitu Vs, maskimum 3 f ' c bw 3 3 5 350 390,5 10 459,67 kn

11 Vu < Vc 40,117 < 0,75 x 459,67 40,117 < 341,68 kn Spasi tulangan : Dengan menggunakan tulangan geser P1 Luas 1 tulangan 113,14 mm As x 113,14 6,84 mm S As fy Vs 6,8 40 394 7,64 mm 3 341,68 10 Karena, 1 1 Vs f ' c b 5 350 394 5,8 kn 3 3 40,117 5,8 kn Maka, spasi tiak boleh melebihi: 394 S maks 191 mm Jai igunakan sengkang P10-150 mm