PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. )

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. )

GELOMBANG BUNYI FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAWI BAKSO (Brassica rapa var. parachinensis L.)

PENGARUH GELOMBANG BUNYI PADA RANGE FREKUENSI 6000 Hz 9600 Hz TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI PUTIH (Brassica chinensis L.)

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.

STUDI PENGARUH MUSIK GAMELAN JAWA FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SELADA HIJAU (LACTUCA SATIVA L)

PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI ( ) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea)

Perhitungan Luas Citra Stomata Daun Selada Merah (Lactuca sativa) Dalam Paparan Tehnologi Audio Farming Frequency (AFF)

STUDI PENGARUH AUDIO FARMING FREQUENCY TERHADAP PEMBUKAAN STOMATA DAN PERTUMBUHAN SAWI SENDOK (Brassica Juncea)

Oleh, Tesar Aditya NIM: TUGAS AKHIR. Program Studi Pendidikan Fisika

Kajian Pengaruh Penggunaan Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai

Yeni Widyawati, Nur Kadarisman, dan Agus Purwanto Prodi Fisika, Jurusan Pend. Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. adalah pangan, sandang dan papan. Pangan dianggap sebagai kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. tahu, es krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak,dan

Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian Frekuensi Gelombang Bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L) family Lilyceae yang berasal

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai

PENGARUH PEMAPARAN SUARA ANJING TANAH (ORONG-ORONG) TERMANIPULASI PADA PEAK FREQUENCY

J. Sains Dasar (2)

PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN

PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI ( ) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea)

PENGUKURAN ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL

Kata kunci :Audio Bio Harmonic (ABH), WT5001, Horn speaker, Garengpung, taraf intensitas bunyi,

Desain Sumber Bunyi Titik

K094. Universitas Negeri Yogyakarta - ABSTRAK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium

Pengaruh variasi kadar pupuk daun terhadap pertumbuhan dan produktivitas beberapa jenis sayuran buah dengan pemaparan suara belalang termanipulasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI TEPAT GUNA AUDIO BIO HARMONIK (ABH) DENGAN SMART CHIP WT50001

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan suatu peningkatan kualitas di masyarakat. Selain itu, perlu adanya

BUDIDAYA TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. Parachinensis L. ) DENGAN PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL

III. METODE PENELITIAN

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

PENGARUH PEMAPARAN BUNYI JANGKRIK

I. PENDAHULUAN. bunyi dengan melakukan perhitungan koefisien penyerapan bunyi. Doelle pada

EFEKTIFITAS PESTISIDA NABATI TERHADAP PENGENDALIAN ULAT GRAYAK (Spodoptera sp.) PADA TANAMAN SAWI (Brassica sinensis L.). Deden *

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE. 1. Waktu Penelitian : 3 bulan ( Januari-Maret) 2. Tempat Penelitian : Padukuhan Mutihan, Desa Gunungpring,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Greenhouse

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan

Volume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:

LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA PAKCOY (Brassica rapa L.) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK DAUN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di dalam setiap media tanam. Pertumbuhan tinggi caisim dengan sistem

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

JUPE, Volume 1 ISSN Desember PENGARUH PARANET PADA SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG PANJANG DENGAN PEMAPARAN SUARA GARENGPUNG

PENGARUH PENGGUNAAN DOSIS PUPUK UREA DAN DOSIS PUPUK KOMPOS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI ( Brassica chinensis L.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

PROFIL DISTRIBUSI TARAF INTENSITAS BUNYI DENGAN SMART CHIP WT5001 MENGGUNAKAN SUMBER BUNYI BLAGANJUR DAN CENGCENG

PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL. Oleh: Arif Widihantoro NIM: TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat : Penelitian ini dilakukan di Green House Kebun Biologi

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

I. PENDAHULUAN. sayuran terutama sawi. Hal ini terjadi karena sawi memiliki kandungan gizi yang

PEMASANGAN PERANGKAT MP3-PLAYER SEBAGAI SUMBER SUARA PADA PENERAPAN TEKNOLOGI SONIC BLOOM

PEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

RANCANG BANGUN TEKNOLOGI AUDIO BIO HARMONIK DENGAN SMARTCHIP WT5001 YANG LEBIH PRAKTIS

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur

Efek Paparan Musik dan Noise pada Karakteristik Morfologi dan Produktivitas Tanaman Sawi Hijau (Brassica Juncea)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Cara pandang masyarakat

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang

KARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

PROPOSAL PENELITIAN. PENGGUNAAN BUNGA MATAHARI MEKSIKO (Tithonia diversifolia) SEBAGAI PUPUK HIJAU PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya pemahaman dari masyarakat dalam pengolahan lahan merupakan

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

3. METODE DAN PENELITIAN

Transkripsi:

PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. ) Tesar Aditya 1, Eko Yuli Kristianto 1, Kukuh Oktavianus 1, Adita Sutresno 1,2,* 1 Progam Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika 2 Progam Studi Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jln. Diponegoro No. 52-60 Salatiga *Email: adita@staff.uksw.edu ABSTRAK Telah di lakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh gelombang akustik terhadap pertumbuhan atau perkembangan sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.). Frekuensi yang dipakai dalam memperlakukan tanaman didasarkan pada sepektrum suara garengpung ( cryptotymphana acuta ), dengan frekuensi rendah ( 4200 Hz - 6000 Hz ) dan frekuensi tinggi ( 6000 Hz - 9600 Hz ). Dalam penelitian ini musik yang akan dipakai untuk memperlakukan sawi hijau sebelumnya dianalisis dengan menggunakan software audio, kemudian disimpan dalam bentuk MP3 file. Parameter yang diukur adalah panjang daun, lebar daun, serta berat dari hasil panen. Variabel yang dikontrol adalah, ph normal (ph 7), suhu, dan kelembaban yang sama untuk setiap tanaman. Perlakuan pada tanaman dilakukan dengan memberi musik selama 1 jam setiap hari antara pukul 08.00-11.00 WIB untuk setiap jenis frekuensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa semua tanaman yang diberi perlakuan tumbuh lebih baik dibandingkan sampel yang tidak diberi perlakuan. Hasil akhir menunjukkan bahwa hasil panen dengan perlakuan berfrekuensi tinggi ternyata menunjukkan kemajuan yang lebih signifikan terlihat dari berat hasil panen dan panjang daun yang lebih besar dari pada frekuensi rendah dan tanpa perlakuan. Kata kunci : Sawi Hijau,Sonic Bloom, Frekuensi. PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kesuburan dan panen yang melimpah menjadi prioritas utama bagi bangsa Indonesia yang merupakan negara agraris dengan daerah pertanian yang luas. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat ini tidak diiringi dengan jumlah produksi pangan maupun hasil pertanian yang cukup, hal ini disebabkan karena semakin berkurangnya lahan pertanian dan penggunaan pupuk yang kurang efektif serta harganya semakin mahal. Untuk itu, maka perlu adanya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendapatkan hasil pertanian dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama, berkualitas baik, dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan serta terjamin ketersediaannya dimasa yang akan datang. [1] Komoditas sayuran yang banyak diminati dan dikonsumsi oleh banyak orang adalah 82 sawi hijau ( Brassica rapa var. parachinensis L. ). Dari tahun ketahun permintaan sawi hijau semakin meningkat [2] Untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan sayuran sawi yang semakin meninggkat, maka diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi dan pendapatan petani sayuran sawi hijau. Salah satu teknologi pertanian yang dikembangkan untuk meningkatkan produksi pertanian adalah sonic bloom. [3] Pada tahun 1980, Dan Carlson dari Amerika Serikat mulai menyebarkan secara komersial tentang sonic bloom. Sonic Bloom merupakan teknologi baru yang memanfaatkan efek gelombang suara untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Teknologi ini memanfaatkan suatu gelombang suara alami dengan frekuensi tinggi yang mampu merangsang mulut daun (stomata) supaya tetap terbuka saat

fotosintesis sehingga dapat meningkatkan laju dan efisiensi penyerapan pupuk yang bermanfaat bagi tanaman guna meningkatkan jumlah produksi dengan mutu yang lebih baik. [1] Sebagai contoh yaitu penelitian terhadap tanaman padi yang dilakukan oleh Yulianto (2006). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yulianto (2006) [4] menunjukkan bahwa pemberian perlakuan 8 sampai 10 jam per hari dapat meningkatkan produksi padi hingga 24,36 % GKP dengan jumlah peningkatan 19,9% per meter persegi serta prosentase kekosongan biji berkurang hingga 10,0%. Kemudian Irianti, dkk (2005) [5] juga melakukan penelitian tentang aplikasi sonic bloom pada tanaman kentang yang pemberian perlakuannya dilakukan pukul 06.00 hingga 14.00 pada setiap harinya dengan suhu kurang dari 30 o C. Hasil dari penelitian Iriani, dkk (2005) [5] menunjukan bahwa dengan pemberian nutrisi dan suara sonic bloom dapat memacu pertumbuhan tinggi tanaman kentang menjadi lebih cepat. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan produksi sebesar 24%, yaitu dari 15,8 ton/ha menjadi 19,6 ton/ha. Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas, kami melakukan penelitian dengan menggunakan tanaman sawi hijau ( Brassica rapa var. parachinensis L. ) sebagai obyek penelitian dan 2 jenis frekuensi musik yang di dasarkan pada spectrum suara garengpung (cryptotymphana acuta ) sebagai perlakuan tanaman. Metode penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai bulan Mei tahun 2012 yang meliputi pembuatan rumah sawi, pengamatan pertumbuhan sawi dari penyemaian hingga panen. Penelitian ini berlokasi di jalan Patimura Km 2,8 Beringin, Salatiga yang bersuhu 18 o C 32 o C. Dalam penelitian ini menggunakan rumah sawi yang berfungsi sebagai pengontrol kelembaban, intensitas cahaya, suhu dan untuk melindungi sawi dari gangguan hama. Gambar 1 Rumah Sawi hijau Gambar 2 Keadaan di dalam Rumah sawi Bahan penelitian terdiri dari benih sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L. ) yang berasal dari Kursus Pertanian Taman Tani (KPTT) Salatiga. Untuk penanaman sawi menggunakan media tanam Talang, yang berjumlah 16 dengan masing-masing panjang 1 meter. Pada penelitian ini digunakan tanah subur dengan perbandingan tanah dan pupuk 2 : 1. Alat yang digunakan terdiri dari speaker mono dan Amplifier dengan daya 40 watt yang berfungsi untuk memaparkan suara musik ke tanaman sawi. sound level meter yang berguna untuk mengetahui keras lemahnya suara, jangka sorong ( stainless Hardened = 20,0 inci ) untuk mengukur panjang daun dan lebar daun, alat pengukur intensitas cahaya, pengukur Ph, pengukur kelembapan tanah, termometer dinding, timbangan digital ( Kern Pcb 600-2 ) yang digunakan untuk mengukur berat tanaman hasil panen dan 1 unit notebook dilengkapi program adobe audition 3.0 yang digunakan untuk menganalis frekuensi musik yang didasarkan pada sepektrum suara garengpung ( cryptotymphana acuta ), dengan frekuensi rendah ( 4200 Hz - 6000 Hz ) dan frekuensi 83

tinggi ( 6000 Hz - 9600 Hz ), kemudian di ekstrak menjadi Mp3 file yang ditunjukan pada pada gambar 3,4 dan 5. Gambar 3. Karakteristik suara musik sebelum di analisis ( 43 Hz 14000 Hz ) Dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi empat tahap yaitu penyemaian, pemeliharaan, pengukuran, dan panen. Pada proses penyemaian, semua benih mendapatkan perlakuan yang sama yaitu ditebarkan pada media tanam yang sama. Dari penyemaian benih hingga tumbuh rata rata setinggi 5cm membutuhkan waktu 1 minggu. Setelah benih tumbuh, diambil masing-masing 6 bibit kemudian di tanam dalam talang dengan pemisahan 3 sampel yaitu sampel A dengan frekuensi 4200 Hz 6000 Hz yang terdiri dari 6 talang, sampel B dengan frekuensi 6000 Hz 9600 Hz yang terdiri dari 5 talang, dan sampel C tanpa perlakuan yang terdiri dari 5 talang. Untuk penempatan posisi talang setiap nomor sampel selalu berubah setiap hari. Hal ini bertujuan supaya tanaman di setiap nomor sampel mendapatkan perlakuan yang sama ketika pemaparan musik ( ditunjukan seperti pada gambar 6 ) Gambar 4. Pemotongan frekuensi 4200 Hz 6000 Hz untuk perlakuan tanaman Gambar 6. Posisi perlakuan sampel Selama masa pemeliharaan, tanaman disiram dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Pada sampel A dan B di beri perlakuan pada pagi hari dengan durasi masing masing selama 1 jam, di mana tanaman sedang melakukan fotosintesis. Parameter yang diukur selama masa pemeliharaan adalah lebar daun dan panjang daun yang diukur dua hari sekali, sedangkan pada akhir masa panen ditambahkan pengukuran berat tanaman pada masingmasing sampel untuk dibandingkan. Gambar 5. Pemotongan frekuensi 6000 Hz -9600 Hz untuk perlakuan tananam 84 Hasil dan Pembahasan Pemeliharaan tanaman dilakukan selama 40 hari mulai dari penyemaian benih hingga panen. Data panjang dan lebar daun diambil

setiap 2 hari sekali. Hasil pengambilan data panjang dan lebar daun dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 7. Grafik Panjang Daun Pada grafik diatas menunjukkan penambahan panjang daun rata-rata setiap sampel. Pada minggu pertama dan kedua pertumbuhan panjang daun relatif sama, perbedaan mulai tampak pada minggu ke-3 di mana sampel B ( frekuensi 6000 Hz 9600 Hz ) mengalami penambahan panjang daun yang paling pesat, diikuti oleh sampel A ( frekuensi 4200 Hz 9600 Hz ). Memasuki minggu ke-4 sampel B terlihat masih mengalami kenaikan yang begitu cepat dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan pada sampel C ( tanpa perlakuan ) terlihat relatif stabil jauh tertinggal di banding dengan sampel A dan sampel B. Secara umum dapat dilihat dari Gambar 8 bahwa pada saat dipanen, perubahan lebar daun sampel sebanding dengan panjangnya. Lebar daun sampel A dan B mengalami pertambahan paling tinggi pada minggu ke-3 dan ke 4 di banding dengan no treatment. Pertambahan lebar daun pada sampel C ( tanpa perlakuan ) sangat kecil dibandingkan dengan sampel lain yang diberi perlakuan. Sama seperti panjang daun, sampel B memiliki lebar daun paling besar dibandingkan sampel lainnya. Dilihat dari panjang daun, sampel B dan A hampir sama pada saat panen. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh yang sama dari jenis frekuensi yang berbeda pada tanaman sawi. Sampel B diberi perlakuan musik dengan frekuensi 6000 Hz 9600Hz, sampel A diberi perlakuan musik dengan rekuensi 4200 Hz - 6000 Hz. Dilihat dari berat sawi setelah di panen dalam kondisi segar dapat dilihat pada Gambar 9 Gambar 9 Berat basah sampel Gambar 8. Grafik Lebar daun Gambar 9 menunjukan rata-rata berat sampel paling besar adalah sampel B dengan pemberian perlakuan musik pada frekuensi 6000 Hz 9600 Hz diikuti oleh sampel A ( frekuensi 4200 Hz 6000 Hz ) dan sampel C ( tanpa perlakuan ). Dari hasil penelitian sebelumnya diketahui sampel B memiliki panjang daun berada pada urutan pertama dibanding dengan sampel A dan sampel C. 85

Pada penelitian yang kami lakukan jika dilihat dari kondisi lebar daun, panjang daun, dan berat hasil panen dimungkinkan masih bisa bertambah lagi.tetapi karena kita memakai acuan bahwa pada umur 30 hari di hitung dari masa perkecambahan adalah masa panen maka kita mengambil langkah untuk segera memanennya. Dalam penelitian yang kami lakukan pada penggunaan media tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman sawi. Penggunaan media tanam yaitu dengan menggunakan talang kurang memaksimalkan pertumbuhan sawi, sehingga mempengruhi berat dari sawi hijau. Tetapi dalam penelitian ini kita mengetahui bahwa dengan penggunaan sonic bloom yang didasarkan pada spektrum suara garengpung (cryptotymphana acuta) yang memiliki frekuensi rendah berkisar 4200 Hz 6000 Hz dan frekuensi tinggi 6000 Hz 9600 Hz dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil produktivitas tanaman sawi yang sangat signifikan di bandingkan dengan yang tidak di treatment. Dalam penelitian kami juga didapatkan bahwa sampel B yang di treatment dengan frekuensi 6000 Hz 9600 Hz memberikan dampak yang lebih besar di bandingkan dengan frekuensi 4200 Hz 6000 Hz dilihat dari panjang daun, lebar daun, dan hasil produktifitas tanaman sawi yang menduduki peringkat pertama dari sampel yang lain. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini antara lain adalah: 1. Tanaman yang diberi perlakuan frekuensi tinggi ( 6000 Hz 9600 Hz ) memiliki panjang daun dan berat hasil panen yang lebih baik dibandingkan frekuensi rendah ( 4200 Hz 9600 Hz ) dan sampel yang tanpa perlakuan. Sedangkan untuk lebar daun antara frekuensi tinggi dan rendah hampir sama, akan tetapi lebih baik dibandingkan sampel yang tanpa perlakuan. 86 2. Hasil pemaparan suara musik yang didasarkan pada spektrum suara garengpung (cryptotymphana acuta) dengan pembagian frekuensi 4200 Hz 6000 Hz dan frekuensi 6000 Hz 9600 Hz dapat mengoptimalkan pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.) Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikemukakan saran sebagai berikut: 1. Bagi penelitian mendatang, disarankan untuk menggunakan tempat media tanam yang lebih luas sehingga lebih mengoptimalkan pertumbuhan dan produktifitas tanaman sawi. 2. Mengingat konsep ini menggunakan teknologi tinggi, yang masih dalam taraf ujicoba sehingga masih perlu dioptimalkan pengaplikasiannya kepada kelompok tani lainnya dengan proses yang gampang sehingga sasaran dari penerapan teknologi ini dapat terealisasi dengan efektif. Referensi 1. Yeni Widyawati, Nur Kadarisman, dan Agus Purwanto.Pengaruh Suara Garengpung (Dundubia manifera) Termanipulasi pada peak frekuensi (6,07±0,04) 103 Hz Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kacang Dieng (Vicia faba Linn), Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011. 2. I Ketut Kariada dan I Made Sukadana No. Agdex : 253 dan 262/20 No. Seri : 14/Sayuran/2000/Nopember 2000. 3. Puji Kuswanti, Triana Susanti, Adita Sutresno. Pengaruh Berbagai Jenis Musik Pada Pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica Juncea), Prosiding Seminar

Nasional Sains dan Pendidikan Sains VI, UKSW, 2011. 4. Yulianto. (2006). Sonic Bloom Sebagai Alternatif Teknologi Terobosan untuk Meningkatkan Produktivitas Padi. Agribisnis Vol. 8 No. 2. 2006. Hal. 87 90. 5. Irianti, Endang, Abdul Choliq, Yulianto, Tri Reni P, Aris M. (2005) Kaji Terap Teknologi Sonic Bloom pada Tanaman Kentang untuk Produksi Benih. Buletin Pertanian dan Peternakan. Vol. 6 No. 11. 2005. Hal. 7 15. 87