STUDI PENGARUH MUSIK GAMELAN JAWA FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SELADA HIJAU (LACTUCA SATIVA L)
|
|
- Inge Verawati Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 STUDI PENGARUH MUSIK GAMELAN JAWA FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SELADA HIJAU (LACTUCA SATIVA L) Oleh: Kukuh Oktavianus NIM: TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2015 i
2 ii
3 iii
4 iv
5 Motto Sesuatu hal yang paling utama adalah kesabaran disaat menghadapi masalah, dan selalu bersikap bijaksana dalam menyelesaikan berbagai masalah Segala kesulitan yang sering dihadapi, akan menjadikan seseorang menjadi lebih kuat dan lebih tabah v
6 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Betapa besar kasih dan anugrah Tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik. Tugas akhir ini ditulis dan disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan (S.Pd.) Fisika di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Tentunya banyak tantangan dan hambatan yang dihadapi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini namun berkat pertolongan Tuhan semuanya dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Atas segala bantuan dan dukungan tersebut, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak dan Ibu selaku orangtua dan mba Yeni dan mas Dani yang sangat baik dan luar biasa tidak ada henti untuk memberi dukungan, semangat dan doa terus menerus untuk kelancaran buah hatinya. 2. Ibu Made Rai Suci Shanti N.A, S.Si., M.Pd. selaku pembimbing utama dan Bapak Nur Aji Wibowo, S.Si., M.Si. selaku pembimbing pendamping. Terima kasih untuk waktu, tenaga,pemikiran, dan kesabaran saat membimbing penulis dari awal hingga akhir. 3. Dosen dosen Fisika dan Pendidikan Fisika ( Ibu Dra. Marmi Sudarmi, M.Si. Ibu Made Rai Suci Shanti N.A, S.Si., M.Pd. Ibu Diane Noviandini, S.Pd. Bapak Adita Sutresno, S.Si.,M.Sc. Bapak Andreas Setiawan, S.Si.,MT. Bapak Dr. Suryasatriya Trihandaru, M.Sc, Bapak Wahyu Hari Kristiyanto, S.Pd., M.Pd. Ibu Debora Natalia Sudjito, S.Pd, Bapak Nur Aji Wibowo, S.Si.,M.Si. Bapak Prof. Liek Wilardjo, Bapak Prof. Ferdy S. Rondonuwu ) terima kasih telah memberi bekal ilmu pengetahuan dan nasehat nasehat yang sangat berguna bagi penulis. 4. Mas Tri, Mas Sigit, dan Pak Tafip selaku Laboran Fisika dan Pendidikan Fisika FSM UKSW atas segala bantuannya selama ini. 5. Teman teman seperjuangan ( Tesar Aditya, Eko Yuli Kristianto ) yang telah bersamasama membuat penelitian ini dengan baik. 6. Teman-teman Pendidikan Fisika dan Fisika Ice, Dian, Erfi, Ucik, Galuh, Maya, Olik, Pujo, Kresno, Kriswantoro, Wahyu, Gigih, Hafids dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuan dan semangat yang kalian berikan. 7. Teman-teman Fakultas Sains dan Matematika angkatan 2010 yang telah menemani dalam proses perkuliahan selama kurang lebih 4 tahun. 8. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. vi
7 Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan penyelesaian tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi perbaikan penulis. Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan baik dari Tuhan YME. Salatiga, 08 Januari 2015 Penulis Kukuh Oktavianus vii
8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN LEMBAR HAK BEBAS ROYALTY DAN PUBLIKASI MOTTO KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii iii iv v vi viii BAB 1. PENDAHULUAN Pendahuluan 1 Dasar Teori 2 Daftar Pustaka 2 BAB 2. STUDI PENGARUH MUSIK GAMELAN JAWA FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SELADA HIJAU (LACTUCA SATIVA L) ABSTRAK 4 Pendahuluan 4 Metode Penelitian 6 Hasil dan Pembahasan 8 Kesimpulan 12 Daftar Pustaka 12 LAMPIRAN 14 viii
9 BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan Selada Hijau (Lactuca Sativa L) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki prospek dan nilai ekonomi yang cukup baik. Semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia serta meningkatnya kesadaran penduduk akan kebutuhan gizi menyebabkan bertambahnya permintaan akan sayuran khususnya sayuran Selada. Kandungan gizi pada sayuran terutama vitamin dan mineral tidak dapat disubtitusi melalui makanan pokok. [1] Menurut data USDA (2010), kandungan zat besi dalam 100 g pada daun selada sekitar 0,86 mg. Kandungan zat besi tersebut diduga masih dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap zat besi setiap harinya. [2] Untuk memenuhi kebutuhan akan sayuran Selada yang semakin meningkat, maka usaha usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas khususnya sayuran Selada terus dikembangkan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah pemupukan dengan disertai perlakuan fisik yakni penggunaan teknologi gelombang suara. Frekuensi yang dipakai dalam perlakuan tanaman didasarkan pada spectrum suara Garengpung dimana Garengpung adalah hewan serangga yang memiliki suara khas. Garengpung biasanya terdengar ketika akhir musim penghujan dan mengawali musim kemarau. Konon petani di pedesaan mempercayai bahwa suara hewan Garengpung ini mampu menjadikan hasil panen lebih melimpah dibanding menggunakan pupuk kimia. Teknologi alternatif untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sayuran khususnya bagi para petani Selada yaitu dengan teknologi AFF (Audio Farming Frequency). Teknologi ini ditemukan oleh Dan Carlson dari Amerika Serikat, dimana Carlson mengkaji secara serius setelah melihat bencana kelaparan selama perang Korea pada tahun Carlson meluangkan waktu untuk studi fisiologi tumbuhan di Universitas Minnesota. Dipicu oleh gagasan bahwa frekuensi suara bisa membantu tumbuhan bernafas lebih baik serta menyerap lebih banyak zat makanan. AFF merupakan suatu teknologi organik yang memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pemaparan frekuensi tinggi mampu meningkatkan aspek penting diantaranya yaitu mampu merangsang mulut daun atau stomata untuk tetap membuka sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Stomata sangat penting bagi tumbuhan dikarenakan pori stomata merupakan tempat dimana terjadinya pertukaran gas dan air. Hal ini menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis. [3] Bunyi mempunyai energi karena bunyi merupakan bentuk gelombang yang memiliki kemampuan untuk menggetarkan partikel-partikel yang dilalui. Energi atau getaran yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi mampu untuk membantu membukanya stomata menjadi lebih lebar pada suatu tanaman. [4] Seperti telah banyak diketahui bahwa salah satu sifat makhluk hidup normal adalah memberikan tanggapan (response) terhadap gelombang suara dan gelombang cahaya. Pemanfaatan teknologi gelombang merupakan suatu teknologi baru di bidang pertanian. Prinsip dasarnya tanaman memiliki kemampuan tanggap terhadap gelombang suara. [5] Telah dilakukan penelitian oleh Puji, dkk (2011) tentang pengaruh berbagai jenis musik pada pertumbuhan sawi hijau. Musik yang digunakan dalam perlakuan tanaman adalah jenis musik gamelan Bali, gamelan Jawa, klasik, dan musik rock. Hasil penelitian menunjukkan 1
10 bahwa semua tanaman yang diberi perlakuan gelombang suara tumbuh lebih baik dibandingkan sampel yang tidak diberi perlakuan (kontrol). [6] Penelitian selanjutnya dilakukan penelitian oleh Iriani, dkk (2005) hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pemberian nutrisi dan suara musik dapat memacu pertumbuhan tinggi tanaman kentang menjadi lebih cepat. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan produksi sebesar 24%, yaitu dari 15,8 ton/ha menjadi 19,6 ton/ha. [7] Selanjutnya dilakukan oleh oleh Kukuh, dkk (2012) tentang pengaruh gelombang akustik terhadap pertumbuhan atau perkembangan sawi hijau. Frekuensi yang dipakai dalam perlakuan tanaman didasarkan pada spektrum suara Garengpung dengan frekuensi rendah Hz dan frekuensi tinggi Hz. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berfrekuensi tinggi menunjukan kemajuan yang lebih signifikan dibandingkan perlakuan dengan frekuensi rendah dan tanpa perlakuan. [8] Melihat hasil-hasil penelitian di atas, untuk itu dilakukanlah penelitian menggunakan tanaman Selada Hijau sebagai obyek penelitian dengan jenis frekuensi musik Hz yang di dasarkan pada spektrum suara Garengpung (cryptotymphana acuta). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pada selang frekuensi Hz dapat memberikan pengaruh positif pada sayuran Slada Hijau. Dasar Teori A. Audio Farming Frequency Audio farming frequency merupakan suatu teknologi baru yang memanfaatkan efek gelombang suara untuk meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman. Teknologi ini memanfaatkan suatu gelombang suara alami dengan frekuensi tinggi yang mampu merangsang mulut daun supaya tetap terbuka saat fotosintesis sehingga dapat meningkatkan laju dan efisiensi penyerapan pupuk yang bermanfaat bagi tanaman guna meningkatkan jumlah produksi dengan mutu yang lebih baik. B. fisiologi Selada ( Lactuca Sativa L ) Selada ( lactuca sativa L ) merupakan tanaman hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Tanaman ini dapat tumbuh, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi sesuai dengan jenisnya. Pertumbuhan selada akan optimal pada kisaran suhu udara C dan kelembaban berkisar antara 76-77%. Keadaan suhu di dalam rumah kaca selama penelitian berkisar antara 27,8-33,9 C dengan kelembaban antara 58,17% - 75,5%. [7] C. Karakteristik Suara musik yang di dasarkan pada suara garengpung Penelitian yang dilakukan oleh Kukuh, dkk ( 2012) [6] tentang pengaruh gelombang akustik terhadap pertumbuhan dan Perkembangan Sawi Hijau (Brassica rapa var. parachinensis L.), dalam penelitiannya digunakan 2 jenis frekuensi musik yaitu A ( 4200 Hz 6000 HZ ) dan B ( 6000 Hz 9600 Hz ) yang di dasarkan pada spectrum suara garengpung ( cryptotymphana acuta ). Dari hasil penelitian didapat tanaman sawi hijau yang di beri perlakuan musik pada frekuensi B ( 6000 Hz 9600 Hz ) memiliki berat sampel paling besar dari pada frekuensi A ( 4200 Hz 6000 Hz ) dan tanaman tanpa perlakuan. Daftar Pustaka [1] Nazaruddin., Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah. Penebar Swadaya, Jakarta. [2] Putri Eva Sari BR. Tarigan. ( 2009 ). Analisis Risiko Produksi Sayuran Organik pada Permata Hati Organik Farm Di Bogor, Jawa Barat. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. 2
11 [3] Hou TZ et al Experimental evidence of a plant meridian system: III the sound characteristics of Phylodendron (Alocasia) and effects of acupuncture on those properties. Am J Chin Med 3-4: [4] Pengaruh Beragai Jenis Musik Pada Pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica Juncea). Puji Kuswanti, Triana Susanti, Adita Sutresno.Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VI, Salatiga, 11 Juni 2011, Vol 2, No. 1, ISSN: [5] Iriani, Endang, Abdul Choliq, Yulianto, Tri Reni P, Aris M. (2005). Kaji Terap Teknologi Sonic Bloom pada Tanaman Kentang untuk Produksi Benih. Buletin Pertanian dan Peternakan. Vol. 6 No Hal [6] Pengaruh Gelombang Akustik terhadap Pertumbuhan atau Perkembangan Sawi Hijau (Brassica Rapa Var. Parachinensis L). Kukuh Oktavianus, Tesar Aditya, Eko Yuli Kristianto, Adita Sutresno. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VII, Salatiga, September 2012, Vol 3, No. 1, ISSN: [7] Darmawan, I. A Pengaruh Topoklimat terhadap Produksi dan Kualitas Selada (Lactuca sativa L.). Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Skripsi. 3
12 BAB 2 STUDI PENGARUH MUSIK GAMELAN JAWA FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SELADA HIJAU (LACTUCA SATIVA L) Kukuh Oktavianus 1, Nur Aji Wibowo 1,2, Made Rai Suci Shanti 1,2,* 1 Progam Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika 2 Progam Studi Fisika Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jln. Diponegoro No Salatiga * @student.uksw.edu ABSTRAK AFF (Audio Farming Frequency) merupakan suatu teknologi organik yang memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pada selang frekuensi Hz dapat memberikan pengaruh positif pada sayuran Slada Hijau (Lactuca Sativa L). Frekuensi yang dipakai dalam perlakuan tanaman didasarkan pada spektrum suara Garengpung (cryptotymphana acuta). Perlakuan tanaman dilakukan dengan memberi musik selama 2 jam setiap hari yaitu pagi pukul WIB dan sore pukul WIB. Parameter yang diukur adalah panjang lebar daun, dan berat dari hasil panen. Variabel yang dikontrol adalah ph tanah (ph 7), suhu lingkungan tempat perlakuan, dan kelembaban tanah yang sama untuk setiap tanaman. Dari hasil rata-rata perhitungan lebar, panjang daun dan berat hasil panen selada perlakuan adalah ± mm, ± mm, dan gram dan hasil rata-rata perhitungan lebar,panjang daun dan berat hasil panen selada tanpa perlakuan adalah ± mm, ± mm, dan gram. Dari pengukuran luasan stomata daun, pembukaan stomata pada daun yang mendapatkan perlakuan adalah mm 2 sedangkan pembukaan stomata daun tanpa perlakuan adalah mm 2. Jika dilihat dari hasil perhitungan lebar daun, panjang daun, berat hasil panen dan pembukaan stomata daun tanaman yang mendapatkan perlakuan dengan frekuensi Hz memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan tanaman tanpa perlakuan. Kata kunci :AFF, Selada, Frekuensi PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Selada Hijau (Lactuca Sativa L) merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki prospek dan nilai ekonomi yang cukup baik. Semakin bertambahnya jumlah penduduk Indonesia serta meningkatnya kesadaran penduduk akan kebutuhan gizi menyebabkan bertambahnya permintaan akan sayuran khususnya sayuran Selada. Kandungan gizi pada sayuran terutama vitamin dan mineral tidak dapat disubtitusi melalui makanan pokok. [1] Menurut data USDA (2010), kandungan zat besi dalam 100 g pada daun selada sekitar 0,86 mg. Kandungan zat besi tersebut diduga masih dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap zat besi setiap harinya. [2] Untuk memenuhi kebutuhan akan sayuran Selada yang semakin meningkat, maka usaha usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas khususnya sayuran Selada terus 4
13 dikembangkan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah pemupukan dengan disertai perlakuan fisik yakni penggunaan teknologi gelombang suara. Frekuensi yang dipakai dalam perlakuan tanaman didasarkan pada spectrum suara Garengpung dimana Garengpung adalah hewan serangga yang memiliki suara khas. Garengpung biasanya terdengar ketika akhir musim penghujan dan mengawali musim kemarau. Konon petani di pedesaan mempercayai bahwa suara hewan Garengpung ini mampu menjadikan hasil panen lebih melimpah dibanding menggunakan pupuk kimia. Teknologi alternatif untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sayuran khususnya bagi para petani Selada yaitu dengan teknologi AFF (Audio Farming Frequency). Teknologi ini ditemukan oleh Dan Carlson dari Amerika Serikat, dimana Carlson mengkaji secara serius setelah melihat bencana kelaparan selama perang Korea pada tahun Carlson meluangkan waktu untuk studi fisiologi tumbuhan di Universitas Minnesota. Dipicu oleh gagasan bahwa frekuensi suara bisa membantu tumbuhan bernafas lebih baik serta menyerap lebih banyak zat makanan. AFF merupakan suatu teknologi organik yang memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pemaparan frekuensi tinggi mampu meningkatkan aspek penting diantaranya yaitu mampu merangsang mulut daun atau stomata untuk tetap membuka sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Stomata sangat penting bagi tumbuhan dikarenakan pori stomata merupakan tempat dimana terjadinya pertukaran gas dan air. Hal ini menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis. [3] Bunyi mempunyai energi karena bunyi merupakan bentuk gelombang yang memiliki kemampuan untuk menggetarkan partikel-partikel yang dilalui. Energi atau getaran yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi mampu untuk membantu membukanya stomata menjadi lebih lebar pada suatu tanaman. [4] Seperti telah banyak diketahui bahwa salah satu sifat makhluk hidup normal adalah memberikan tanggapan (response) terhadap gelombang suara dan gelombang cahaya. Pemanfaatan teknologi gelombang merupakan suatu teknologi baru di bidang pertanian. Prinsip dasarnya tanaman memiliki kemampuan tanggap terhadap gelombang suara. [5] Telah dilakukan penelitian oleh Puji, dkk (2011) tentang pengaruh berbagai jenis musik pada pertumbuhan sawi hijau. Musik yang digunakan dalam perlakuan tanaman adalah jenis musik gamelan Bali, gamelan Jawa, klasik, dan musik rock. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua tanaman yang diberi perlakuan gelombang suara tumbuh lebih baik dibandingkan sampel yang tidak diberi perlakuan (kontrol). [6] Penelitian selanjutnya dilakukan penelitian oleh Iriani, dkk (2005) hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pemberian nutrisi dan suara musik dapat memacu pertumbuhan tinggi tanaman kentang menjadi lebih cepat. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan produksi sebesar 24%, yaitu dari 15,8 ton/ha menjadi 19,6 ton/ha. [7] Selanjutnya dilakukan oleh oleh Kukuh, dkk (2012) tentang pengaruh gelombang akustik terhadap pertumbuhan atau perkembangan sawi hijau. Frekuensi yang dipakai dalam perlakuan tanaman didasarkan pada spektrum suara Garengpung dengan frekuensi rendah Hz dan frekuensi tinggi Hz. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berfrekuensi tinggi menunjukan kemajuan yang lebih signifikan dibandingkan perlakuan dengan frekuensi rendah dan tanpa perlakuan. [8] Melihat hasil-hasil penelitian di atas, untuk itu dilakukanlah penelitian menggunakan tanaman Selada Hijau sebagai obyek penelitian dengan jenis frekuensi musik Hz yang di dasarkan pada spektrum suara Garengpung (cryptotymphana acuta). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pada selang frekuensi Hz dapat memberikan pengaruh positif pada sayuran 5
14 Slada Hijau. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan meliputi beberapa tahap : 1. Menganalisis frekuensi musik yang didasarkan pada sepektrum suara Garempung. Langkah pertama diawali dengan menganalisis frekuensi Hz, kemudian di ekstrak menjadi Mp3 yang ditunjukan pada pada Gambar 1. Gambar 1. Karakteristik suara musik gamelan jawa sebelum di analisis Hz. Gambar 2. Pemotongan frekuensi Hz untuk perlakuan tananam. Sebelum memulai perlakuan, musik yang akan dipakai di analisis menggunakan software Adobe Audition 3.0, kemudian hasil analisis di simpan dalam bentuk MP3 supaya pada saat perlakuan pada tanaman bisa di putar berulang-ulang secara otomatis. Hasil pemotongan frekuensi Hz pada Gambar 2 tersebut di dasarkan dengan salah satu frekuensi Garengpung (cryptotymphana acuta). 6
15 2. Desain Rumah Selada dengan Teknologi AFF. Gambar 3. Desain Rumah Selada Dalam penelitian ini rumah Selada seperti Gambar 3 berfungsi sebagai pengontrol kelembaban, intensitas cahaya, suhu dan untuk melindungi Selada dari gangguan hama selain itu juga digunakan sebagai tempat perlakuan tanaman dengan menggunakan teknologi AFF. 3. Proses penyemaian, pemeliharaan, pengukuran Bahan penelitian terdiri dari benih Selada Hijau. Pada penelitian ini digunakan tanah yang subur dengan perbandingan tanah dan pupuk 2 : 1. Alat yang digunakan saat melakukan penelitian terdiri dari : speaker mono dan Amplifier dengan daya 40 watt yang berfungsi untuk memaparkan suara musik ke tanaman, Sound Level Meter yang berguna untuk mengetahui keras lemahnya suara, Jangka Sorong untuk mengukur panjang daun dan lebar daun, Lux meter untuk pengukur intensitas cahaya, Ph meter untuk pengukur kadar asam tanah dan kelembaban dan kesuburan tanah, Termometer dinding untuk mengukur suhu, Timbangan digital yang digunakan untuk mengukur berat tanaman hasil panen dan 1 unit notebook yang dilengkapi program adobe audition 3.0 yang digunakan untuk menganalis frekuensi musik yang didasarkan pada spektrum suara Garengpung. Pada proses penyemaian, semua benih Selada mendapatkan perlakuan yang sama yaitu ditebarkan pada media tanam yang sama. Dari penyemaian benih hingga tumbuh rata-rata setinggi 5cm membutuhkan waktu 1 minggu. Setelah benih tumbuh, kemudian ditanam ke media tanam yang berbentuk bedengan. Selama masa pemeliharaan, tanaman disiram dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Tanaman di beri perlakuan musik dengan selang frekuensi Hz, pada pagi hari dan sore hari dengan durasi selama 1 jam. Untuk dapat melihat stomata, pengambilan dilakukan pada tempat perlakuan yaitu saat dilakukannya perlakuan pemberian musik pada tanaman selada. Parameter yang diukur selama masa pemeliharaan adalah lebar daun dan panjang daun yang diukur dua hari sekali, sedangkan pada akhir masa panen ditambahkan pengukuran berat tanaman. 7
16 4. Denah Tanaman Perlakuan Gambar 4. Denah tanaman yang mengalami perlakuan. Pada penelitian digunakan 2 speaker yang dipasang menggantung seperti pada Gambar 4, hal ini bertujuan supaya semua tanaman mendapat pemaparan musik yang sama dengan intensitas bunyi rata-rata diseluruh bedengan db dan suhu dalam rumah Selada berkisar 28 O C 30 O C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada proses pemeliharaan ini dilakukan selama 28 hari dari proses menanam hingga panen. Pada hari ke 28 semua Selada di panen secara bersama dan di timbang untuk mengetahui perbandingan berat antara Selada yang mendapatkan perlakuan dan Selada yang tidak mendapatkan perlakuan. Selain itu pengukuran panjang dan lebar daun dilakukan 2 hari sekali. Hasil pengambilan data panjang dan lebar daun dapat dilihat pada gambar brikut : Gambar 5. Pertumbuhan panjang daun Selada antara Selada perlakuan dan selada tanpa perlakuan selama 28 hari. Dari Gambar 5 dapat dilihat pada hari ke 7 sampai hari ke 13 pertumbuhan panjang daun Selada relatif sama, namun perbedaan mulai terlihat pada hari ke 15 dimana Selada yang mendapatkan perlakuan mengalami penambahan panjang daun lebih pesat dibandingkan dengan Selada tanpa perlakuan. Sedangkan pada Selada tanpa perlakuan terlihat penambahan panjangnya lebih tertinggal di bandingkan dengan tanaman selada perlakuan. Untuk panjang daun Selada perlakuan yaitu ± 11.03mm dan panjang daun tanpa perlakuan ± 5.775mm. 8
17 Gambar 6. Pertumbuhan lebar daun Selada antara Selada perlakuan dan Selada tanpa perlakuan selama 28 hari. Dari Gambar 6 dapat dilihat pula pada hari ke 7 sampai hari ke 13 pertumbuhan lebar daun Selada relatif sama, namun perbedaan mulai terlihat pada hari ke 15 dan seterusnya dimana lebar daun Selada yang mendapatkan perlakuan mengalami penambahan panjang daun lebih cepat dibandingkan dengan lebar Selada tanpa perlakuan. Sedangkan pada Selada tanpa perlakuan terlihat relatif stabil jauh tertinggal di banding dengan tanaman Selada perlakuan hingga saat hari panen. Hal ini hamper sama dengan pertumbuhan panjang Selada baik yang mendapatkan perlakuan dan tidak mendapatkan perlakuan. Untuk lebar daun Selada perlakuan yaitu ± 8.929mm dan lebar daun tanpa perlakuan ± 5.284mm. Berat Selada setelah dipanen dapat dapat dilihat pada gambar 7 : Gambar 7. Berat hasil panen Selada Hijau perlakuan dan Selada Hijau tanpa perlakuan. Gambar 7 menunjukan rata-rata berat sampel paling besar adalah tanaman Selada perlakuan dengan frekuensi Hz yaitu dengan berat gram sedangkan berat Selada tanpa perlakuan adalah gram dengan umur panen masing-masing 28 hari. Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa dengan penggunaan teknologi AFF (Audio Farming Frequency) yang didasarkan pada spectrum suara Garengpung 9
18 (cryptotymphana acuta) dengan frekuensi Hz dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman Selada yang sangat signifikan di bandingkan dengan selada tanpa perlakuan. Table 1. Selisih panjang dan lebar Selada perlakuan dan Selada tanpa perlakuan. Panjang daun (mm) Lebar daun (mm) Keterangan Selada perlakuan ± Tanpa perlakuan ± Selisih ( P) ± perlakuan ± Tanpa perlakuan ± Selisih ( L) 14.58± Selisih panjang dan lebar daun tanaman Selada dengan perlakuan dan tanpa perlakuan menunjukan bahwa tanaman perlakuan dengan teknologi AFF (Audio Farming Frequency) yang didasarkan pada spectrum suara Garengpung dengan frekuensi Hz memberikan peningkatan yang lebih baik di bandingkan dengan tanaman Selada tanpa perlakuan. Contoh hasil analisis pembukaan stomata antara Selada perlakuan dengan frekuensi Hz dan Selada tanpa perlakuan. Gambar 8. Stomata Selada Hijau (Lactuca Sativa L) perlakuan. Gambar 9. Stomata Selada Hijau (Lactuca Sativa L) tanpa perlakuan. 10
19 Dari hasil pembukaan stomata pada gambar diatas terlihat jelas bahwa pada Gambar 8 terdapat 8 stomata dan pada Gambar 9 terdapat 7 stomata. Dari gambar stomata yang nampak pada gambar diatas terlihat jelas pada stomata Selada yang diberi perlakuan semuanya membuka lebih lebar dibandingkan dengan stomata Selada tanpa perlakuan. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan teknologi AFF (Audio Farming Frequency) yang didasarkan pada spectrum suara Garengpung dengan frekuensi Hz dapat merangsang mulut daun (stomata) membuka lebih lebar, sehingga mampu meningkatkan laju dan efisiensi dalam penyerapan nutrisi yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Pengambilan sampel daun untuk melihat pembukaan stomata menggunakan Microskop Binokuler yang menunjukan skala dan setiap 37 skala binokuler menunjukan 0.1 mm pada skala penggaris. Gambar 10. Pengukuran panjang dan lebar stomata daun perlakuan. Pada Gambar 10 didapatkan panjang dan lebar pembukaan stomata adalah : Panjang x lebar stomata (6) x (2) = P12 skala (12 skala : 37) x 0.1 = mm 2 Didapatkan pembukaan stomata daun sebesar mm 2 Gambar 11. Pengukuran panjang dan lebar stomata daun tanpa perlakuan. Pada Gambar 11 didapatkan panjang dan lebar pembukaan stomata adalah : 11
20 Panjang x lebar stomata (4) x (1) = 4 skala (4 skala : 37) x 0.1 = mm 2 Didapatkan pembukaan stomata daun sebesar mm 2 Dilihat dari Gambar 10 dan Gambar 11 tentang pembukaan stomata daun menunjukan gambar tersebut menggunakan pembesaran 40 kali pada daun. Jumlah stomata daun perlakuan ada 8 buah dan stomata daun tanpa perlakuan berjumlah 7 buah. Setelah dilakukan pengukuran pembukaan stomata daun didapatkan pada stomata daun perlakuan mengalami pembukaan stomata daun sebesar mm 2 sedangkan pada stomata daun tanpa perlakuan mengalami pembukaan stomata daun sebesar mm 2. Dari hasil pengukuran tersebut nampak jelas bahwa stomata daun perlakuan membuka lebih lebar dibandingkan dengan stomata daun tanpa perlakuan. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditrik dari hasil penelitian ini antara lain adalah : Selada Hijau yang mendapatkan perlakuan frekuensi Hz memiliki panjang lebar daun dan berat hasil panen yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Selada tanpa perlakuan. Dari hasil rata-rata perhitungan lebar, panjang daun dan berat hasil panen Selada perlakuan adalah ± mm, ± mm, dan gram dan hasil rata-rata perhitungan lebar,panjang daun dan berat hasil panen Selada tanpa perlakuan adalah ± mm, ± mm, dan gram. Dari pengukuran panjang dan lebar stomata daun, pembukaan stomata pada daun yang mendapatkan perlakuan adalah mm 2 sedangkan pembukaan stomata daun tanpa perlakuan adalah mm 2. Dengan menggunakan teknologi AFF yang didasarkan pada spectrum suara Garengpung dengan frekuensi Hz dapat merangsang mulut daun (stomata) membuka lebih lebar, sehingga mampu meningkatkan laju dan efisiensi dalam penyerapan nutrisi yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Dengan memanfaatkan teknologi AFF dapat mempersingkat umur panen tanaman Selada Hijau dari normalnya para petani selama 35 hari menjadi 28 hari. Referensi [1] Nazaruddin., Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah.Penebar Swadaya, Jakarta. [2] Anonim National Nutrient Database for Standart Reference. United States Departement of Agriculture (USDA). [3] Moore, R., W.D. Clark, D.S.Vodopich Botany.McGraw-Hill Companies Inc., USA. [4] Kadarisman Nur Peningkatan Laju Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L) Melalui Spesifikasi Variable Fisis Gelombang Akustik Pada Pemupukan Daun Melalui Perlakuan Variasi Peak Frekuensi, Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, UNY. [5] Hou TZ et al Experimental evidence of a plant meridian system: III the sound characteristics of Phylodendron (Alocasia) and effects of acupuncture on those properties. Am J Chin Med 3-4: [6] Puji Kuswanti, Triana Susanti, Adita Sutresno.Pengaruh Beragai Jenis Musik Pada Pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica Juncea). Prosiding Seminar Nasional Sains dan 12
21 Pendidikan Sains VI, Salatiga, 11 Juni 2011, Vol 2, No. 1, ISSN: [7] Iriani, Endang, Abdul Choliq, Yulianto, Tri Reni P, Aris M. (2005). Kaji Terap Teknologi Sonic Bloom pada Tanaman Kentang untuk Produksi Benih. Buletin Pertanian dan Peternakan.Vol.6 No Hal [8] Kukuh Oktavianus, Tesar Aditya, Eko Yuli Kristianto, Adita Sutresno. Pengaruh Gelombang Akustik terhadap Pertumbuhan atau Perkembangan Sawi Hijau (Brassica Rapa Var. Parachinensis L). Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VII, Salatiga, September 2012, Vol 3, No. 1, ISSN:
22 14 L A M P I R A N
23
24
25 Menurut data USDA (2010), kandungan zat besi dalam 100 g pada daun selada sekitar 0,86 mg. Kandungan zat besi tersebut diduga masih dapat ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap zat besi setiap harinya. [2] Untuk memenuhi kebutuhan akan sayuran Selada yang semakin meningkat, maka usaha usaha untuk meningkatkan produksi dan kualitas khususnya sayuran Selada terus dikembangkan. Salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah pemupukan dengan disertai perlakuan fisik yakni penggunaan teknologi gelombang suara. Frekuensi yang dipakai dalam perlakuan tanaman didasarkan pada spectrum suara Garengpung dimana Garengpung adalah hewan serangga yang memiliki suara khas. Garengpung biasanya terdengar ketika akhir musim penghujan dan mengawali musim kemarau. Konon petani di pedesaan mempercayai bahwa suara hewan Garengpung ini mampu menjadikan hasil panen lebih melimpah dibanding menggunakan pupuk kimia. Teknologi alternatif untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas sayuran khususnya bagi para petani Selada yaitu dengan teknologi AFF (Audio Farming Frequency). Teknologi ini ditemukan oleh Dan Carlson dari Amerika Serikat, dimana Carlson mengkaji secara serius setelah melihat bencana kelaparan selama perang Korea pada tahun Carlson meluangkan waktu untuk studi fisiologi tumbuhan di Universitas Minnesota. Dipicu oleh gagasan bahwa frekuensi suara bisa membantu tumbuhan bernafas lebih baik serta menyerap lebih banyak zat makanan. AFF merupakan suatu teknologi organik yang memanfaatkan gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Pemaparan frekuensi tinggi mampu meningkatkan aspek penting diantaranya yaitu mampu merangsang mulut daun atau stomata untuk tetap membuka sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik. Stomata sangat penting bagi tumbuhan dikarenakan pori stomata merupakan tempat dimana terjadinya pertukaran gas dan air. Hal ini menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis. [3] Bunyi mempunyai energi karena bunyi merupakan bentuk gelombang yang memiliki kemampuan untuk menggetarkan partikel-partikel yang dilalui. Energi atau getaran yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi mampu untuk membantu membukanya stomata menjadi lebih lebar pada suatu tanaman. [4] Seperti telah banyak diketahui bahwa salah satu sifat makhluk hidup normal adalah memberikan tanggapan (response) terhadap gelombang suara dan gelombang cahaya. Pemanfaatan teknologi gelombang merupakan suatu teknologi baru di bidang pertanian. Prinsip dasarnya tanaman memiliki kemampuan tanggap terhadap gelombang suara. [5] Telah dilakukan penelitian oleh Puji, dkk (2011) tentang pengaruh berbagai jenis musik pada pertumbuhan sawi hijau. Musik yang digunakan dalam perlakuan tanaman adalah jenis musik gamelan Bali, gamelan Jawa, klasik, dan musik rock. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua tanaman yang diberi perlakuan gelombang suara tumbuh lebih baik dibandingkan sampel yang tidak diberi perlakuan (kontrol). [6] Penelitian selanjutnya dilakukan penelitian oleh Iriani, dkk (2005) hasil penelitian menunjukan bahwa dengan pemberian nutrisi dan suara musik dapat memacu pertumbuhan tinggi tanaman kentang menjadi lebih cepat. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan produksi sebesar 24%, yaitu dari 15,8 ton/ha
26 menjadi 19,6 ton/ha. [7] Selanjutnya dilakukan oleh oleh Kukuh, dkk (2012) tentang pengaruh gelombang akustik terhadap pertumbuhan atau perkembangan sawi hijau. Frekuensi yang dipakai dalam perlakuan tanaman didasarkan pada spektrum suara Garengpung dengan frekuensi rendah Hz dan frekuensi tinggi Hz. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berfrekuensi tinggi menunjukan kemajuan yang lebih signifikan dibandingkan perlakuan dengan frekuensi rendah dan tanpa perlakuan. [8] Melihat hasil-hasil penelitian di atas, untuk itu dilakukanlah penelitian menggunakan tanaman Selada Hijau sebagai obyek penelitian dengan jenis frekuensi musik Hz yang di dasarkan pada spektrum suara Garengpung (cryptotymphana acuta). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pada selang frekuensi Hz dapat memberikan pengaruh positif pada sayuran Slada Hijau. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan meliputi beberapa tahap : 1. Menganalisis frekuensi musik yang didasarkan pada sepektrum suara Garempung. Langkah pertama diawali dengan menganalisis frekuensi Hz, kemudian di ekstrak menjadi Mp3 yang ditunjukan pada pada Gambar 1. Gambar 1. Karakteristik suara musik gamelan jawa sebelum di analisis Hz.
27 Gambar 2. Pemotongan frekuensi Hz untuk perlakuan tananam. Sebelum memulai perlakuan, musik yang akan dipakai di analisis menggunakan software Adobe Audition 3.0, kemudian hasil analisis di simpan dalam bentuk MP3 supaya pada saat perlakuan pada tanaman bisa di putar berulang-ulang secara otomatis. Hasil pemotongan frekuensi Hz pada Gambar 2 tersebut di dasarkan dengan salah satu frekuensi Garengpung (cryptotymphana acuta). 2. Desain Rumah Selada dengan Teknologi AFF. Gambar 3. Desain Rumah Selada Dalam penelitian ini rumah Selada seperti Gambar 3 berfungsi sebagai pengontrol kelembaban, intensitas cahaya, suhu dan untuk melindungi Selada dari gangguan hama selain itu juga digunakan sebagai tempat perlakuan tanaman dengan menggunakan teknologi AFF.
28 3. Proses penyemaian, pemeliharaan, pengukuran Bahan penelitian terdiri dari benih Selada Hijau. Pada penelitian ini digunakan tanah yang subur dengan perbandingan tanah dan pupuk 2 : 1. Alat yang digunakan saat melakukan penelitian terdiri dari : speaker mono dan Amplifier dengan daya 40 watt yang berfungsi untuk memaparkan suara musik ke tanaman, Sound Level Meter yang berguna untuk mengetahui keras lemahnya suara, Jangka Sorong untuk mengukur panjang daun dan lebar daun, Lux meter untuk pengukur intensitas cahaya, Ph meter untuk pengukur kadar asam tanah dan kelembaban dan kesuburan tanah, Termometer dinding untuk mengukur suhu, Timbangan digital yang digunakan untuk mengukur berat tanaman hasil panen dan 1 unit notebook yang dilengkapi program adobe audition 3.0 yang digunakan untuk menganalis frekuensi musik yang didasarkan pada spektrum suara Garengpung. Pada proses penyemaian, semua benih Selada mendapatkan perlakuan yang sama yaitu ditebarkan pada media tanam yang sama. Dari penyemaian benih hingga tumbuh rata-rata setinggi 5cm membutuhkan waktu 1 minggu. Setelah benih tumbuh, kemudian ditanam ke media tanam yang berbentuk bedengan. Selama masa pemeliharaan, tanaman disiram dua kali sehari yaitu pagi dan sore. Tanaman di beri perlakuan musik dengan selang frekuensi Hz, pada pagi hari dan sore hari dengan durasi selama 1 jam. Untuk dapat melihat stomata, pengambilan dilakukan pada tempat perlakuan yaitu saat dilakukannya perlakuan pemberian musik pada tanaman selada. Parameter yang diukur selama masa pemeliharaan adalah lebar daun dan panjang daun yang diukur dua hari sekali, sedangkan pada akhir masa panen ditambahkan pengukuran berat tanaman. 4. Denah Tanaman Perlakuan Gambar 4. Denah tanaman yang mengalami perlakuan. Pada penelitian digunakan 2 speaker yang dipasang menggantung seperti pada Gambar 4, hal ini bertujuan supaya semua tanaman mendapat pemaparan musik yang sama dengan intensitas bunyi rata-rata diseluruh bedengan db dan suhu dalam rumah Selada berkisar 28 O C 30 O C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada proses pemeliharaan ini dilakukan selama 28 hari dari proses menanam hingga panen. Pada hari ke 28 semua Selada di panen secara bersama dan di timbang untuk
29 mengetahui perbandingan berat antara Selada yang mendapatkan perlakuan dan Selada yang tidak mendapatkan perlakuan. Selain itu pengukuran panjang dan lebar daun dilakukan 2 hari sekali. Hasil pengambilan data panjang dan lebar daun dapat dilihat pada gambar brikut : Gambar 5. Pertumbuhan panjang daun Selada antara Selada perlakuan dan selada tanpa perlakuan selama 28 hari. Dari Gambar 5 dapat dilihat pada hari ke 7 sampai hari ke 13 pertumbuhan panjang daun Selada relatif sama, namun perbedaan mulai terlihat pada hari ke 15 dimana Selada yang mendapatkan perlakuan mengalami penambahan panjang daun lebih pesat dibandingkan dengan Selada tanpa perlakuan. Sedangkan pada Selada tanpa perlakuan terlihat penambahan panjangnya lebih tertinggal di bandingkan dengan tanaman selada perlakuan. Untuk panjang daun Selada perlakuan yaitu ± 11.03mm dan panjang daun tanpa perlakuan ± 5.775mm. Gambar 6. Pertumbuhan lebar daun Selada antara Selada perlakuan dan Selada tanpa perlakuan selama 28 hari. Dari Gambar 6 dapat dilihat pula pada hari ke 7 sampai hari ke 13 pertumbuhan lebar daun Selada relatif sama, namun perbedaan mulai terlihat pada hari ke 15 dan seterusnya dimana lebar daun Selada yang mendapatkan perlakuan mengalami
30 penambahan panjang daun lebih cepat dibandingkan dengan lebar Selada tanpa perlakuan. Sedangkan pada Selada tanpa perlakuan terlihat relatif stabil jauh tertinggal di banding dengan tanaman Selada perlakuan hingga saat hari panen. Hal ini hamper sama dengan pertumbuhan panjang Selada baik yang mendapatkan perlakuan dan tidak mendapatkan perlakuan. Untuk lebar daun Selada perlakuan yaitu ± 8.929mm dan lebar daun tanpa perlakuan ± 5.284mm. Berat Selada setelah dipanen dapat dapat dilihat pada gambar 7 : Gambar 7. Berat hasil panen Selada Hijau perlakuan dan Selada Hijau tanpa perlakuan. Gambar 7 menunjukan rata-rata berat sampel paling besar adalah tanaman Selada perlakuan dengan frekuensi Hz yaitu dengan berat gram sedangkan berat Selada tanpa perlakuan adalah gram dengan umur panen masing-masing 28 hari. Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa dengan penggunaan teknologi AFF (Audio Farming Frequency) yang didasarkan pada spectrum suara Garengpung (cryptotymphana acuta) dengan frekuensi Hz dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman Selada yang sangat signifikan di bandingkan dengan selada tanpa perlakuan. Table 1. Selisih panjang dan lebar Selada perlakuan dan Selada tanpa perlakuan. Panjang daun (mm) Lebar daun (mm) Keterangan Selada perlakuan ± Tanpa perlakuan ± Selisih ( P) ± perlakuan ± Tanpa perlakuan ± Selisih ( L) 14.58± Selisih panjang dan lebar daun tanaman Selada dengan perlakuan dan tanpa perlakuan menunjukan bahwa tanaman perlakuan dengan teknologi AFF (Audio
31 Farming Frequency) yang didasarkan pada spectrum suara Garengpung dengan frekuensi Hz memberikan peningkatan yang lebih baik di bandingkan dengan tanaman Selada tanpa perlakuan. Contoh hasil analisis pembukaan stomata antara Selada perlakuan dengan frekuensi Hz dan Selada tanpa perlakuan. Gambar 8. Stomata Selada Hijau (Lactuca Sativa L) perlakuan. Gambar 9. Stomata Selada Hijau (Lactuca Sativa L) tanpa perlakuan. Dari hasil pembukaan stomata pada gambar diatas terlihat jelas bahwa pada Gambar 8 terdapat 8 stomata dan pada Gambar 9 terdapat 7 stomata. Dari gambar stomata yang nampak pada gambar diatas terlihat jelas pada stomata Selada yang diberi perlakuan semuanya membuka lebih lebar dibandingkan dengan stomata Selada tanpa perlakuan. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan teknologi AFF (Audio Farming Frequency) yang didasarkan pada spectrum suara Garengpung dengan frekuensi Hz dapat merangsang mulut daun (stomata) membuka lebih lebar, sehingga mampu meningkatkan laju dan efisiensi dalam penyerapan nutrisi yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman.
32 Pengambilan sampel daun untuk melihat pembukaan stomata menggunakan Microskop Binokuler yang menunjukan skala dan setiap 37 skala binokuler menunjukan 0.1 mm pada skala penggaris. Gambar 10. Pengukuran panjang dan lebar stomata daun perlakuan. Pada Gambar 10 didapatkan panjang dan lebar pembukaan stomata adalah : Panjang x lebar stomata (6) x (2) = 12 skala (12 skala : 37) x 0.1 = mm 2 Didapatkan pembukaan stomata daun sebesar mm 2 Gambar 11. Pengukuran panjang dan lebar stomata daun tanpa perlakuan. Pada Gambar 11 didapatkan panjang dan lebar pembukaan stomata adalah : Panjang x lebar stomata (4) x (1) = 4 skala (4 skala : 37) x 0.1 = mm 2 Didapatkan pembukaan stomata daun sebesar mm 2
33 Dilihat dari Gambar 10 dan Gambar 11 tentang pembukaan stomata daun menunjukan gambar tersebut menggunakan pembesaran 40 kali pada daun. Jumlah stomata daun perlakuan ada 8 buah dan stomata daun tanpa perlakuan berjumlah 7 buah. Setelah dilakukan pengukuran pembukaan stomata daun didapatkan pada stomata daun perlakuan mengalami pembukaan stomata daun sebesar mm 2 sedangkan pada stomata daun tanpa perlakuan mengalami pembukaan stomata daun sebesar mm 2. Dari hasil pengukuran tersebut nampak jelas bahwa stomata daun perlakuan membuka lebih lebar dibandingkan dengan stomata daun tanpa perlakuan. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat ditrik dari hasil penelitian ini antara lain adalah : Selada Hijau yang mendapatkan perlakuan frekuensi Hz memiliki panjang lebar daun dan berat hasil panen yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Selada tanpa perlakuan. Dari hasil rata-rata perhitungan lebar, panjang daun dan berat hasil panen Selada perlakuan adalah ± mm, ± mm, dan gram dan hasil rata-rata perhitungan lebar,panjang daun dan berat hasil panen Selada tanpa perlakuan adalah ± mm, ± mm, dan gram. Dari pengukuran panjang dan lebar stomata daun, pembukaan stomata pada daun yang mendapatkan perlakuan adalah mm 2 sedangkan pembukaan stomata daun tanpa perlakuan adalah mm 2. Dengan menggunakan teknologi AFF yang didasarkan pada spectrum suara Garengpung dengan frekuensi Hz dapat merangsang mulut daun (stomata) membuka lebih lebar, sehingga mampu meningkatkan laju dan efisiensi dalam penyerapan nutrisi yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Dengan memanfaatkan teknologi AFF dapat mempersingkat umur panen tanaman Selada Hijau dari normalnya para petani selama 35 hari menjadi 28 hari. Referensi [1] Nazaruddin., Budidaya dan Pengaturan Panen Sayuran Dataran Rendah.Penebar Swadaya, Jakarta. [2] Anonim National Nutrient Database for Standart Reference. United States Departement of Agriculture (USDA). [3] Moore, R., W.D. Clark, D.S.Vodopich Botany.McGraw-Hill Companies Inc., USA. [4] Kadarisman Nur Peningkatan Laju Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kentang (Solanum Tuberosum L) Melalui Spesifikasi Variable Fisis Gelombang Akustik Pada Pemupukan Daun Melalui Perlakuan Variasi Peak Frekuensi, Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, UNY. [5] Hou TZ et al Experimental evidence of a plant meridian system: III the sound characteristics of Phylodendron (Alocasia) and effects of acupuncture on those properties. Am J Chin Med 3-4: [6] Puji Kuswanti, Triana Susanti, Adita Sutresno.Pengaruh Beragai Jenis Musik
34 Pada Pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica Juncea). Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VI, Salatiga, 11 Juni 2011, Vol 2, No. 1, ISSN: [7] Iriani, Endang, Abdul Choliq, Yulianto, Tri Reni P, Aris M. (2005). Kaji Terap Teknologi Sonic Bloom pada Tanaman Kentang untuk Produksi Benih. Buletin Pertanian dan Peternakan.Vol.6 No Hal [8] Kukuh Oktavianus, Tesar Aditya, Eko Yuli Kristianto, Adita Sutresno. Pengaruh Gelombang Akustik terhadap Pertumbuhan atau Perkembangan Sawi Hijau (Brassica Rapa Var. Parachinensis L). Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VII, Salatiga, September 2012, Vol 3, No. 1, ISSN:
35
36
37
GELOMBANG BUNYI FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAWI BAKSO (Brassica rapa var. parachinensis L.)
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18 Mei 2013 GELOMBANG BUNYI FREKUENSI 6000-9600 HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAWI
Lebih terperinciPENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. )
PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. ) Tesar Aditya 1, Eko Yuli Kristianto 1, Kukuh Oktavianus 1, Adita Sutresno 1,2,* 1 Progam
Lebih terperinciPENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. )
PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. ) Tesar Aditya 1, Eko Yuli Kristianto 1, Kukuh Oktavianus 1, Adita Sutresno 1,2,* 1 Progam
Lebih terperinciPENGARUH GELOMBANG BUNYI PADA RANGE FREKUENSI 6000 Hz 9600 Hz TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI PUTIH (Brassica chinensis L.)
PENGARUH GELOMBANG BUNYI PADA RANGE FREKUENSI 6000 Hz 9600 Hz TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI PUTIH (Brassica chinensis L.) Eko Yuli Kristianto 1, Suryasatrya Trihandaru 1,2, Adita sutresno 1,2 * 1 Program Studi
Lebih terperinciPerhitungan Luas Citra Stomata Daun Selada Merah (Lactuca sativa) Dalam Paparan Tehnologi Audio Farming Frequency (AFF)
Perhitungan Luas Citra Stomata Daun Selada Merah (Lactuca sativa) Dalam Paparan Tehnologi Audio Farming Frequency (AFF) Made Rai Suci Shanti 1,2,a), Dwi Kristiyanto 1,b), Alvama Pattiserlihun 2,c), dan
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.
STUDI PENGARUH FREKUENSI 6000 9600 HZ PADA MUSIK GAMELAN JAWA TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI HIJAU JENIS Brassica rapa var. parachinensis L dan Brassica Juncea Tesar Aditya 1, Made Rai Suci Shanti 1,2, Adita
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.
STUDI PENGARUH FREKUENSI 6000 9600 HZ PADA MUSIK GAMELAN JAWA TERHADAP PERTUMBUHAN SAWI HIJAU JENIS Brassica rapa var. parachinensis L dan Brassica Juncea Tesar Aditya 1, Made Rai Suci Shanti 1,2, Adita
Lebih terperinciOleh, Tesar Aditya NIM: TUGAS AKHIR. Program Studi Pendidikan Fisika
SPEKTRUM GARENGPUNG ( cryptotymphana acuta) FREKUENSI 6000 9600 HZ UNTUK PERTUMBUHAN SAWI HIJAU JENIS Brassica rapa var. parachinensis L dan Brassica Juncea Oleh, Tesar Aditya NIM: 192009005 TUGAS AKHIR
Lebih terperinciPEMETAAN KONSEPSI SISWA TENTANG ELASTISITAS
PEMETAAN KONSEPSI SISWA TENTANG ELASTISITAS Oleh: Ambar Wahyuni NIM :192013702 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi sebagian dari persyaratan
Lebih terperinciSTUDI PENGARUH AUDIO FARMING FREQUENCY TERHADAP PEMBUKAAN STOMATA DAN PERTUMBUHAN SAWI SENDOK (Brassica Juncea)
STUDI PENGARUH AUDIO FARMING FREQUENCY TERHADAP PEMBUKAAN STOMATA DAN PERTUMBUHAN SAWI SENDOK (Brassica Juncea) Novi Triyono 1, Made Rai Suci Shanti 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program studi PendidikanFisika,
Lebih terperinciPENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI ( ) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea)
PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI (3000-6000) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea) Oleh, Triana Susanti NIM : 192007003 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPEMBUATAN PROTOTIPE DYE SEL SURYA DENGAN MEMANFAATKAN ANTOSIANIN KOL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR)
PEMBUATAN PROTOTIPE DYE SEL SURYA DENGAN MEMANFAATKAN ANTOSIANIN KOL MERAH (BRASSICA OLERACEA VAR) Oleh, Ferri Rusady Saputra NIM: 642008003 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Fisika, Fakultas Sains
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN
PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN Oleh Agus Martono NIM : 192007027 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
Lebih terperinciIDENTIFIKASI SUSU SAPI MURNI DAN SUSU SAPI YANG MENGANDUNG PEROKSIDA DENGAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH DEKAT DENGAN TEKNIK PCA
IDENTIFIKASI SUSU SAPI MURNI DAN SUSU SAPI YANG MENGANDUNG PEROKSIDA DENGAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH DEKAT DENGAN TEKNIK PCA Oleh, Joko Nur Arippin NIM: 192008003 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi
Lebih terperinciFABRIKASI PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY
FABRIKASI PROTOTIPE DYE SENSITIZED SOLAR CELL (DSSC) DENGAN MEMANFAATKAN EKSTRAK ANTOSIANIN STRAWBERRY Oleh, Mochamad Choirul Misbachudin NIM: 642008004 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Fisika,
Lebih terperinciMENENTUKAN HAMBATAN UDARA DALAM PROSES PERNAFASAN MANUSIA DENGAN LOGGER PRO
MENENTUKAN HAMBATAN UDARA DALAM PROSES PERNAFASAN MANUSIA DENGAN LOGGER PRO Oleh, Joko Nur Arippin NIM: 642008005 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciPENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI ( ) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea)
PENGARUH MUSIK PADA RANGE FREKUENSI (3-6) Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS SAWI HIJAU (Brassica Juncea) Triana Susanti 1, Ferdy S. Rondonuwu 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program studi Pendidikan
Lebih terperinciPembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan. Program Studi Pendidikan Fisika
Pembuatan Media Pembelajaran Untuk Pengukuran Viskositas dengan Menggunakan Viskometer Dua Kumparan Oleh Angi Oktaviara NIM : 192007036 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk
Lebih terperinciKajian Pengaruh Penggunaan Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai
Kajian Pengaruh Penggunaan Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Pertumbuhan Benih Kedelai Suwardi Abstrak: Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan frekuensi gelombang
Lebih terperinciPEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI
PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI Oleh, José Da Costa Nim: 642011902 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika guna
Lebih terperinciPENGENDALI KEBISINGAN DENGAN METODE ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK FREKUENSI TUNGGAL BERBASIS ELEKTROMEKANIS
PENGENDALI KEBISINGAN DENGAN METODE ACTIVE NOISE CONTROL UNTUK FREKUENSI TUNGGAL BERBASIS ELEKTROMEKANIS Oleh, Kelik Yan Pradana NIM : 192008015 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika,
Lebih terperinciPenggunaan Gelombang Ultrasonik Untuk Mendeteksi Kombinasi Ketebalan Lapisan Tanah (Tanah Humus, Pasir dan Lempung)
Penggunaan Gelombang Ultrasonik Untuk Mendeteksi Kombinasi Ketebalan Lapisan Tanah (Tanah Humus, Pasir dan Lempung) Oleh, Hardianus Wilson NIM : 192007044 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGUKURAN KADAR AIR PADA LADA PUTIH DENGAN METODE KAPASITOR PLAT SEJAJAR
PENGUKURAN KADAR AIR PADA LADA PUTIH DENGAN METODE KAPASITOR PLAT SEJAJAR Oleh, Putri Lusiando NIM : 192007026 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK PENGUAPAN PADA ZAT CAIR YANG DIPANASKAN SERTA UJICOBA KEBERHASILANNYA
PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK PENGUAPAN PADA ZAT CAIR YANG DIPANASKAN SERTA UJICOBA KEBERHASILANNYA Oleh ALOYSIUS APRIADI NIM: 192007032 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi
Lebih terperinciMEMBUAT SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATmega8535
MEMBUAT SENSOR WARNA SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN LDR DAN MIKROKONTROLER ATmega8535 Oleh : Triponia Martini NIM : 192007038 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam dan luar negeri terhadap tanaman selada, komoditas ini mempunyai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, tanaman selada belum dikelola dengan baik sebagai sayuran komersial. Daerah yang banyak ditanami selada masih terbatas di pusat-pusat produsen sayuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah pangan, sandang dan papan. Pangan dianggap sebagai kebutuhan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiga kebutuhan yang paling mendasar untuk kelangsungan hidup manusia adalah pangan, sandang dan papan. Pangan dianggap sebagai kebutuhan yang paling utama karena
Lebih terperinciPENGARUH PEMAPARAN SUARA ANJING TANAH (ORONG-ORONG) TERMANIPULASI PADA PEAK FREQUENCY
PENGARUH PEMAPARAN SUARA ANJING TANAH (ORONG-ORONG) TERMANIPULASI PADA PEAK FREQUENCY TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KACANG KEDELAI (Glycine max (L.) Merr) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas
Lebih terperinciSTUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL
STUDI TENTANG PENGARUH PROSENTASE LUBANG PADA DINDING PENGHALANG TERHADAP PENGURANGAN SPL Oleh, EFROM SUSANTI NIM : 192008009 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains
Lebih terperinciPERANCANGAN ALAT PENGUKUR KOEFISIEN SERAPAN BUNYI PADA BAHAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG IMPEDANSI DUA MIKROPON
PERANCANGAN ALAT PENGUKUR KOEFISIEN SERAPAN BUNYI PADA BAHAN MENGGUNAKAN METODE TABUNG IMPEDANSI DUA MIKROPON Oleh, Cicilia Nuning Tiastiti NIM : 192007001 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciALAT PERAGA GARIS GARIS GAYA MEDAN MAGNET 3D DAN UJI KEBERHASILAN
ALAT PERAGA GARIS GARIS GAYA MEDAN MAGNET 3D DAN UJI KEBERHASILAN Oleh, MONIK HARDANTI PURBANINGRUM NIM : 192007701 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L) family Lilyceae yang berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah (Allium ascalonicum L) family Lilyceae yang berasal dari Asia Tengah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sering digunakan sebagai penyedap
Lebih terperinciPengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian Frekuensi Gelombang Bunyi
Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas Inpari-4 dengan Pemberian 53 NATURAL B, Vol. 3, No. 1, April 215 Pengaruh Pertumbuhan Pertunasan Benih Padi (Oryza sativa L.) Varietas
Lebih terperinciDesain Sumber Bunyi Titik
Desain Sumber Bunyi Titik Yogo Widi Prakoso 1, Made Rai Suci Santi 1,2, Adita Sutresno 1,2* 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika 2 Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciOleh, Darmayani NIM: TUGAS AKHIR. Program Studi Pendidikan Fisika
PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL TRUE-FALSE CARD DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG HUKUM 1 NEWTON. Oleh, Darmayani NIM: 192009802 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas
Lebih terperinciYeni Widyawati, Nur Kadarisman, dan Agus Purwanto Prodi Fisika, Jurusan Pend. Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta
Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 011 PENGARUH SUARA GARENGPUNG (Dundubia manifera) TERMANIPULASI PADA PEAK FREKUENSI
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK.
PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL MASUK BARISAN DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG GAYA LORENTZ PADA PENGHANTAR BERARUS LISTRIK Oleh, Nanik Sugiarti NIM : 192008022 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program
Lebih terperinciPEMANFAATAN PANAS ASPAL JALAN RAYA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF BERBASIS TERMOELEKTRIK. Oleh, Aprianus NIM : TUGAS AKHIR
PEMANFAATAN PANAS ASPAL JALAN RAYA SEBAGAI SUMBER ENERGI LISTRIK ALTERNATIF BERBASIS TERMOELEKTRIK Oleh, Aprianus NIM : 192007028 TUGAS AKHIR Diajukan guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN
PENGARUH PENAMBAHAN JARAK TERHADAP SUMBER BUNYI BIDANG DATAR BERBENTUK LINGKARAN Agus Martono 1, Nur Aji Wibowo 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciPencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa yang tidak melebihi kekuatan manusia.
PEMBUATAN KOMIK FISIKA TENTANG KEMAGNETAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Oleh: Otha Supa NIM: 192007020 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika guna memenuhi
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL GROUPING ANSWER PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN
i PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL GROUPING ANSWER PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG POSISI KECEPATAN DAN PERCEPATAN Oleh, SITI KONGIDAH NIM : 192007013 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA. Oleh, Siti Noor Fauziah
PENGGUNAAN METODE FAST FEEDBACK MODEL INDIKASI WARNA PADA PEMBELAJARAN FISIKA TENTANG PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA Oleh, Siti Noor Fauziah NIM : 192008027 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON SERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA
PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA TOPIK INTERFERENSI CINCIN NEWTON SERTA UJI COBA KEBERHASILANNYA Oleh Dodi Purnomo NIM: 192007042 Diajukan kepada Program StudiPendidikan Fisika FakultasSains
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjanjikan suatu peningkatan kualitas di masyarakat. Selain itu, perlu adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, keberlanjutan pertanian menjadi salah satu aspek terpenting sebagai tolok ukur kesejahteraan masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan guna menjaga keberlangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan pupuk di Indonesia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, serta makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha
Lebih terperinciPENGARUH PEMAPARAN BUNYI JANGKRIK
PENGARUH PEMAPARAN BUNYI JANGKRIK (Gryllidae) TERMANIPULASI PADA PEAK FREQUENCY (4,43 ± 0,05) 10 3 Hz TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahu, es krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak,dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merr) menjadi komoditas pangan yang telah lama dibudidayakan di Indonesia, yang saat ini tidak hanya diposisikan sebagai bahan baku industri
Lebih terperinciHEART ELECTRICAL SIGNAL PATTERN ANALYSIS IN ELECTROCARDIOGRAM USING PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS METHOD
HEART ELECTRICAL SIGNAL PATTERN ANALYSIS IN ELECTROCARDIOGRAM USING PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS METHOD Oleh, Gil Gaspar Mascarenhas Lobo Pinto NIM: 642011903 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi
Lebih terperinciKARYA ILMIAH TENTANG. Oleh SUSI SUKMAWATI NPM
KARYA ILMIAH TENTANG BUDIDAYA PAKCHOI (brassica chinensis L.) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERPA JENIS PUPUK ORGANIK Oleh SUSI SUKMAWATI NPM 10712035 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 I.
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) TUGAS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian di Fakultas Pertanian
Lebih terperinciPENERAPAN BIONUTRIEN KPD PADA TANAMAN SELADA KERITING (Lactuca sativa var. crispa)
ISSN 287-7412 April 21, Hal 73-79 PENERAPAN BIONUTRIEN KPD PADA TANAMAN SELADA KERITING (Lactuca sativa var. crispa) Rakhmi Qurrotul Aini, Yaya Sonjaya dan Muhamad Nurul Hana Program Studi Kimia, FPMIPA,
Lebih terperinciJ. Sains Dasar (2)
J. Sains Dasar 14 3 (2) 5-2 Dampak pemberian frekuensi stimulator belalang kecek (Orthoptera) 00 Hz padapembibitan jati (Tectona grandis) dan penanaman kacang tanah (Arachis hypogeae, L) [The effects of
Lebih terperinciPENGUKURAN ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL
PENGUKURAN ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL Aska 1, Andreas Setiawan 1,2, Adita Sutresno 1,2,* 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA HIJAU (Lactuca sativa) DENGAN SISTEM HIDROPONIK NFT PERLAKUAN KONSENTRASI TUGAS AKHIR
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA HIJAU (Lactuca sativa) DENGAN SISTEM HIDROPONIK NFT PERLAKUAN KONSENTRASI TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian
Lebih terperinciPertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh
45 4.2 Pembahasan Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan memperhatikan syarat tumbuh tanaman dan melakukan pemupukan dengan baik. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara
Lebih terperinciKATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena atas berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Skripsi ini ditulis dan disusun untuk memenuhi
Lebih terperinciUAD, Yogyakarta. Risanti Dhaniaputri Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan ( Abstrak
PERBANDINGAN PERTUMBUHAN TOMAT MERAH (Lycopersicum esculentum L. var commune) DAN TOMAT UNGU (Lycopersicum esculentum L. var indigo rose) YANG DITANAM DENGAN TEKNIK HIDROPONIK METODE DRIP IRRIGATION (IRIGASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kentang (Solanum tuberosum L) merupakan komoditas sayuran bernilai ekonomi yang banyak diusahakan petani setelah cabai dan bawang merah. Kentang selain digunakan sebagai
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin
VOLUME 3 NO.3 OKTOBER 2015 EFEKTIFITAS PUPUK ORGANIK AIR CUCIAN BERAS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica juncea L) Rahman Hairuddin Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciANALISIS JAM MAKAN PADA DAUN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis L.) DENGAN TEKNIK PERUNUT RADIOAKTIF 32 P SKRIPSI
ANALISIS JAM MAKAN PADA DAUN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis L.) DENGAN TEKNIK PERUNUT RADIOAKTIF 32 P SKRIPSI BIDANG MINAT BIOFISIKA Nurfaizah JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciBUDIDAYA GREEN BUTTERHEAD (Lactuca sativa var. capitata L.) SECARA HIDROPONIK SISTEM NFT DENGAN MEDIA TANAM ROCKWOOL
LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA GREEN BUTTERHEAD (Lactuca sativa var. capitata L.) SECARA HIDROPONIK SISTEM NFT DENGAN MEDIA TANAM ROCKWOOL Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
14 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Lahan Bekas Tambang Lahan bekas tambang pasir besi berada di sepanjang pantai selatan desa Ketawangrejo, Kabupaten Purworejo. Timbunan-timbunan pasir yang
Lebih terperinciBUDIDAYA TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. Parachinensis L. ) DENGAN PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR
BUDIDAYA TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. Parachinensis L. ) DENGAN PEMUPUKAN PUPUK ORGANIK CAIR TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya Pertanian Di Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi menarik sehingga mampu menambah selera makan. Selada umumnya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selada (Lactuca sativa L) merupakan salah satu komoditi sayuran hortikultura yang banyak dikonsumsi masyarakat. Selada banyak dipilih oleh masyarakat karena tekstur dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran bagi manusia sangat erat hubungannya dengan kesehatan, sebab sayuran banyak mengandung vitamin dan mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh terutama adanya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.
I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral. Sayuran juga dibutuhkan masyarakat sebagai asupan makanan yang segar dan
Lebih terperinciJUPE, Volume 1 ISSN Desember PENGARUH PARANET PADA SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.
PENGARUH PARANET PADA SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L.) Husnul Jannah Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, FPMIPA IKIP Mataram E-mail: nung_okas@gmail.com
Lebih terperinciPROSIDING ISBN: Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains -.. Editor : «cpem6efajaran Sains yano 9denari{ dan 9denantano"
ISBN: 979-9458-13-7 PROSIDING Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains -.. «cpem6efajaran Sains yano 9denari{ dan 9denantano" Editor : Dr. Fer dy 5. Rondonuwu, S.Pd., M.Sc. Dr. A. lgn. Kristijanto,
Lebih terperinciPerancangan dan Pengujian Sistem Pengukuran. Sinar UV Dari Intensitas Matahari
i Perancangan dan Pengujian Sistem Pengukuran Sinar UV Dari Intensitas Matahari Oleh Yulia Imelda Piyoh NIM : 192007025 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciVolume 11 Nomor 2 September 2014
Volume 11 Nomor 2 September 2014 ISSN 0216-8537 9 77 0 21 6 8 5 3 7 21 11 2 Hal. 103-200 Tabanan September 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 HASIL
Lebih terperinciPENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL. Oleh: Arif Widihantoro NIM: TUGAS AKHIR
PENGUKURAN KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DARI BAHAN AMPAS TEBU DENGAN METODE RUANG AKUSTIK KECIL Oleh: Arif Widihantoro NIM: 192008023 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Selada Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk), khususnya dalam bentuk daunnya. Daun selada bentuknya bulat panjang, daun sering berjumlah
Lebih terperinciPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pertumbuhan tanaman bayam cabut (Amaranthus
PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM CABUT (Amaranthus tricolor L.) DENGAN PEMBERIAN KOMPOS BERBAHAN DASAR DAUN KRINYU (Chromolaena odorata L.) Puja Kesuma, Zuchrotus Salamah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciUJI KANDUNGAN FORMALIN DALAM BAKSO KAKAP DENGAN METODE NON-DESTRUCTIVE EVALUATION (NDE) MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK
i UJI KANDUNGAN FORMALIN DALAM BAKSO KAKAP DENGAN METODE NON-DESTRUCTIVE EVALUATION (NDE) MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK Oleh, Ester Fatmawati NIM : 192007011 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja...
SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 8. FOTOSINTESISLatihan Soal 8.4 1. ph (derajat keasaman) apabila tidak sesuai kondisi akan mempengaruhi kerja... Klorofil Kloroplas Hormon Enzim Salah satu faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin beragamnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Budidaya tanaman pada dasarnya akan meninggalkan limbah baik limbah kimia maupun limbah organik, limbah organik biasanya berupa sisa tanaman seperti sisa batang dan daun tanaman
Lebih terperinciSIMULASI PEMODELAN NUMERIK DAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS TERMAL BATANG LOGAM SATU DIMENSI SKRIPSI DANIEL ELIAZAR LATUMAERISSA
SIMULASI PEMODELAN NUMERIK DAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS TERMAL BATANG LOGAM SATU DIMENSI SKRIPSI DANIEL ELIAZAR LATUMAERISSA 192009044 FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pentingnya sayuran bagi kesehatan memicu peningkatan produk sayuran. Untuk menghasilkan sayuran segar, sehat dan bermutu tinggi, diperlukan penanganan yang baik
Lebih terperinciKARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati
KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK Oleh : Ika Kartika Wati NPM 10712019 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh. Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Pakchoi dan Syarat Tumbuh Pakchoy adalah jenis tanaman sayuran yang mirip dengan tanaman sawi. Pakchoy dan sawi dapat ditanam di dataran rendah maupun di dataran
Lebih terperinciBUDIDAYA PAKCHOY (Brassica rapa var. chinensis L.) DI PEKARANGAN RUMAH MENGGUNAKAN PUPUK DAUN GANDASIL D TUGAS AKHIR
BUDIDAYA PAKCHOY (Brassica rapa var. chinensis L.) DI PEKARANGAN RUMAH MENGGUNAKAN PUPUK DAUN GANDASIL D TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Pertanian di Fakultas
Lebih terperinciBAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR
13 BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. B. Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta menimbulkan perubahan diri sehingga
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Budidaya Bayam Secara Hidroponik
38 PEMBAHASAN Budidaya Bayam Secara Hidroponik Budidaya bayam secara hidroponik yang dilakukan Kebun Parung dibedakan menjadi dua tahap, yaitu penyemaian dan pembesaran bayam. Sistem hidroponik yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan komoditas tanaman pangan, holtikultura, dan buah-buahan. Banyak lahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah penduduk di seluruh dunia menyebabkan meningkatnya kebutuhan komoditas tanaman pangan, holtikultura, dan buah-buahan. Banyak lahan menjadi tidak
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 di lahan percobaan Fakulas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Bahan dan Alat Penelitian Adapun
Lebih terperinciMENELITI ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK
MENELITI ABSORPSI BAHAN ANYAMAN ENCENG GONDOK DAN TEMPAT TELUR DENGAN METODE RUANG AKUSTIK Oleh : ASKA NIM : 192007041 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika
Lebih terperinciKORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)
KORELASI ANTARA WAKTU PANEN DAN KADAR GULA BIJI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) Oleh : Surtinah Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Lancang Kuning Program Studi Agroteknologi Jl. D.I.
Lebih terperinciDESKRIPSI PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN HASIL 13 GENOTIPE TANAMAN GANDUM (Triticum aestivum L.) YANG DI TANAM PADA DATARAN TINGGI TROPIS
DESKRIPSI PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN HASIL 13 GENOTIPE TANAMAN GANDUM (Triticum aestivum L.) YANG DI TANAM PADA DATARAN TINGGI TROPIS THE DESCRIPTION OF GROWTH, DEVELOPMENT AND YIELD OF 13 GENOTYPES
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan ini terdiri dari 6 perlakuan, dan masing-masing
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR. BUDIDAYA SELADA KEPALA MERAH (Lactuca sativa var. Capitata) SECARA HIDROPONIK NFT DENGAN MEDIA ORGANIK DAN AN-ORGANIK
LAPORAN TUGAS AKHIR BUDIDAYA SELADA KEPALA MERAH (Lactuca sativa var. Capitata) SECARA HIDROPONIK NFT DENGAN MEDIA ORGANIK DAN AN-ORGANIK Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM
0 PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM 10712017 PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI
Lebih terperinciPengaruh variasi kadar pupuk daun terhadap pertumbuhan dan produktivitas beberapa jenis sayuran buah dengan pemaparan suara belalang termanipulasi
Ratnawati dkk./j. Sains Dasar 2014 3(1) 69-78 Pengaruh variasi kadar pupuk daun terhadap pertumbuhan dan produktivitas beberapa jenis sayuran buah dengan pemaparan suara belalang termanipulasi (The effect
Lebih terperinciKARYA ILMIAH TENTANG. BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
KARYA ILMIAH TENTANG BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea) SECARA ORGANIK DENGAN PENGARUH BEBERAPA JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL Oleh : Rinda Dewi Lestari NPM 10712032 POLITEKNIK NEGERI
Lebih terperinciVolume 5 No. 1 Februari 2017 ISSN:
PEMANFAATAN KOTORAN KERBAU SEBAGAI PUPUK ORGANIK PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) Baso Amir Email: bas_amt@yahoo.com Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
METODE PEMBELAJARAN FISIKA BERDASARKAN KESALAHAN (LEARN OF ERROR) YANG DIBANTU DENGAN FILM KARTUN TOM AND JERRY SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI ELASTISITAS BENDA Oleh: Ika Windiarti NIM: 192007045
Lebih terperinciPola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi Etnik Toraja di Pulau Tarakan
Prosiding Seminar Nasional Budidaya Pertanian Urgensi dan Strategi Pengendalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bengkulu 7 Juli 2011 ISBN 978-602-19247-0-9 24 Pola Pemupukan dan Pemulsaan pada Budidaya Sawi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Hidroponik Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam (soilless culture). Media tanam
Lebih terperinci