BAB III METODE PENELITIAN. diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian kelas XI yang berjumlah semua 40 siswa yaitu 20 siswa XI IPS dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan bimbingan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. desain Pretest-Posttest Control Group.Menurut Azwar (2012) penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. subyek dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penulisan ini menggunakan jenis penulisan eksprerimental semu, karena bukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

BAB IV ANALISIS PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (quasi experimental design). Penelitian eksperimental ini meniru kondisi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan pimpinan Ibu kepala sekolah Drs. Kriswinarti. Subyek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. relevan dapat dikendalikan dan dimanipulasi. dengan hasil Pre-test skala kecemasan komunikasi interpersonal sangat tinggi,

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kedua kelompok dapat dilihat dari umur dan kategori skor skala konsep diri yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2013.kepada anak anak di Panti Asuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. sekolah. Penulis membagikan Skala kebiasaan belajar kepada respondenpada tanggal 27 Juni

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETERBUKAAN DIRI MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK HOMEROOM PADA SISWA KELAS XI SMA KANISIUS AMBARAWA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI.

BAB III METODE PENELITIAN. lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009). Dalam metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terkendalikan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bentuk Pretest- Tabel 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan salah satu metode penelitian yang dapat dipilih dan digunakan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di SMPN 6 Banjarmasin. Pemilihan lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. XI IPS 2 yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 17 siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK YPT Pringsewu. Populasi dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen semu. Menurut Sugiyono (2010) penelitian

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1.Interaksi Sosial Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol. No Nama Skor Kategori Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan ijin penelitian pada penulis. eksperimen dan kontrol yang berdasarkan jenis kelamin dan usia.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuasi eksperimen (eksperimen semu). Populasi tidak dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan komunikasi interpersonal melalui bimbingan kelompok. Dalam penelitian eksperimen ini dibentuk dua kelompok.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tiga variabel, yaitu model pembelajaran

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan diberikan perlakuan. Penelitian eksperimen menurut Danim (2004) dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena dan bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan cara mengekspose satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen yang nantinya hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan Dalam penelitian eksperimen ini digunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang akan diberi perlakuan (layanan bimbingan kelompok teknik homeroom). Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan sama sekali. Kelompok kontrol digunakan untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tanpak antara kedua kelompok agar mendapatkan kesimpulan yang lebih kuat. Sebelum diberi perlakuan baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, keduanya diberi tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipisahkan dalam pemberian 32

perlakuan. Model penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Grup Pre test Treatment Post test Eksperimen Y1 X Y2 Kontrol Y1 - Y2 Keterangan : Y 1 = Pre test tentang keterbukaan diri X = Pemberian layanan bimbingan kelompok menggunakan teknik permainan simulasi Y 2 = Post test tentang keterbukaan diri Tes awal (pre test) diberikan untuk mengetahui keterbukaan diri yang masih kurang antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian pada kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan X untuk variabel bebas bimbingan kelompok teknik homeroom dalam jangka waktu tertentu. Kemudian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan tes akhir (post test) untuk mengukur variabel terikat (keterbukaan diri) dan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan keterbukaan diri setelah kelompok eksperimen diberi perlakuan. Untuk mengetahui homogenitas keterbukaan diri pretest antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1. Uji Homogenitas Pretest Kelompok Ekspermen dan Kontrol Ranks NILAI KELOMPOK N Mean Rank Sum of Ranks Kelompok eksperimen 9 7,44 67,00 Kelompok kontrol 8 10,75 86,00 Total 17 33

Test Statistics(b) NILAI Mann-Whitney U 22,000 Wilcoxon W 67,000 Z -1,386 Asymp. Sig. (2- tailed),166 Exact Sig. [2*(1- tailed Sig.)],200(a) a Not corrected for ties. b Grouping Variable: KELOMPOK Pada tabel 3.1. jumlah subjek untuk kelompok eksperimen sebanyak 9 orang siswa dan jumlah subjek untuk kelompok kontrol sebanyak 8 siswa. Skor ranking ratarata untuk kelompok eksperimen= 7,44 dan skor ranking rata-rata untuk kelompok kontrol=10,75. Sedangkan koefisien Asymp. Sig. (2-tailed) 0,116 >0,05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara keterbukaan diri pada kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, sehingga eksperimen dapat dilanjutkan dengan treatmen/perlakuan. 3.2 Subjek Penelitian Sebelum memberi perlakukan ( bimbingan kelompok teknik homeroom) terlebih dahulu peneliti menyebarkan skala keterbukaan diri yang diadaptasi dari teori Brooks dan Emmert (dalam Rahmat,2003) di kelas XI IPS dan XI IPA SMA Kanisius Ambarawa. Hasil dari perhitungan tersebut diperoleh dari kelas XI IPS terdapat 6 siswa yang memiliki keterbukaan diri dengan kategori rendah dan 4 siswa dengan kategori sedang, dan dari kelas XI IPA terdapat 4 siswa yang memiliki keterbukaan diri dengan kategori rendah 34

dan 3 siswa dengan kategori sedang. Dari hasil perhitungan tersebut maka yang digunakan untuk subjyek penelitian adalah keterbukaan diri untuk kategori rendah dan sedang. Dari hasil perhitungan angket maka di bagi untuk kelompok eksperimen adalah 9 siswa diambil secara acak dari kelas XI IPS dan XI IPA dengan kategori rendah dan sedang. Dan untuk kelompok kontrol 8 siswa diambil secara acak dari kelas XI IPS dan XI IPA dengan kategori sedang dan rendah. 3.3 Variabel Penelitian Ada dua jenis variabel yang paling populer, yaitu variabel bebas dan variabel terikat atau variabel terpengaruh. Variabel bebas sering pila disebut variabel pengaruh atau variabel antiseden dan variabel terikat sering pula disebut variabel terpengaruh atau konsekuensi (Danim, 2004) Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel tersebut adalah sebagai berikut : 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. variabel bebas dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok teknik homeroom (X). 2. Variabel Terikat adalah Variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterbukaan diri siswa (Y) 35

Berikut ini gambaran hubungan antar variabel : Ek_Group Y1 X Y2 Ko_Group Y1 Y2 3.4 Definisi Operasional 1. Keterbukaan diri adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan terhadap suatu pesan dengan menggunakan akal pikiran yang baik, mampu membedakan dan melihat nuansa dengan mudah, menekankan pada isi, berusaha mencari informasi dari sumber lain, bersifat profisional serta berusaha mencari informasi dan mampu menerima pesan yang tidak sesuai gagasannya. 2. Bimbingan kelompok dengan teknik Homeroom adalah Bimbingan yang didesain untuk membantu siswa mempelajari dan menganalisis dunianya secara aktif serta terlibat dalam suatu peranan dengan suasana kekeluargaan. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari skala keterbukaan diri sebagai instrumen pengumpulan data yang diadaptasi dari teori Brooks dan Emeert dan skala ini sudah pernah digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh Dias Rahmawati (2007). Skala ini dibagikan untuk mengetahui keterbukaan diri siswa sebelum dan sesudah mengikuti layanan bimbingan kelompok. Skala ini menggunakan 36

alternatif jawaban Sangat Setuju : 4, Setuju : 3, Tidak Setuju : 2, Sangat Tidak Setuju: 1 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Skala Keterbukaan diri Variabel Aspek Indikator No Item Keterbukaan diri 1. Menilai pesan obektif, dengan menggunakan data dan ketetetapan logika 2. Membedakan dengan mudah, terlihat nuansa a.lebih melihat penilaian secara obyektif, logis, cukup bukti b. Setiap pesan akan dievaluasi tidak berdasarkan desakan dari dalam individu (dogmatis, egois, kebiasaan diri a. Berpikir pada bentuk antara b. Tidak memiliki pola pikir yang sederhana 3. Berorentiasi pada isi a. Mengacu pada materi yang sedang dibicarakan b. Tidak terikat pada otoritas yang lain 4. Memberi informasi dari berbagai a. terbuka terhadap pendapat orang lain b. menyerap informasi dari berbagai sumber 1,2,3,4 5,6,7,8 9,10,11, 12 13,14,15,16 17,18,19,20 21,22,23,24 25,26,27,28 29,30,31,32 5. Lebih bersifat a. Mampu membuat 33,34,35,36 provesional dan perbandingan dari bersedia mengubah beberapa pendapat kepercayaannya menjadi sebuah kepercayaan baru akan tetapi tetap pertimbangkan nilai-nilai dimasyarakat b. Mampu 37,38,39,40 pendapat dari sisi yang lain 6. Mencari pengertian a. Mampu memahami 41,42,43,44 37

pesan yang tidak sesuai dengan rangkaian kepercayaannya pesan yang tidak sesuai dengan gagasannya atau penilaiannya b. Tahan dalam suasana inkonsisten 45,46,47,48 3.6 Uji Coba Instrument Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui validitas dan reabilitas skala yang digunakan pada tanggal 18 Desember 2012, pada siswa kelas XI IPS dan XI IPA SMA Kanisius Ambarawa. Menurut Arikunto (2006). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesalahan suatu instrument. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dan variabel yang diteliti secara tepat. Agar suatu instrument dapat memenuhi standar validitas, maka dalam memenuhi langkah-langkah yang tepat, kalimat-kalimatnya mudah dipahami, sehingga mempermudah bagi responden dalam mengungkapkan keadaan dirinya. Menurut Anzwar (2000) batasan valid suatu item mempunyai koefisien korelasi > 0,3. Ujicoba dilakukan kepada siswa kelas XI SMA Kanisius Ambarawa ini dengan dihitung dengan menggunakan program SPSS 11.5 for windows untuk batas reliabel menuntut pendapat Sudjana (2008), dalam pemberian interpretasi terhadap koefisien reliabel tes (α) pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut: 38

1. Apabila α sama dengan atau lebih besar daripada 0.70 berarti tes yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang cukup tinggi (reliable). 2. Apabila α lebih kecil daripada 0,70 berarti tes yang sedang diuji reliabilitasnya dinyatakan belum memiliki reliabilitas yang cukup tinggi (unreliable). Hasil dari validitas, 48 item dikatakan valid setelah di uji dengan program SPSS 11.5 for windows karena nilai koefisien > 0,20. Berdasarkan uji coba reliabilitas diperoleh koefisien alpha cronbach 0,978 dengan tingkat reliabilitas sangat tinggi 3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisia data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji mann whitney itu untuk melihat perbedaan nilai test akhir (post test) pada kelompok eskperimen dan kelompok kontrol. Uji Mann Whitney mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya (Sugiyono, 2007) dan skala data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala data ordinal.dalam analisis ini, penulis dibantu dengan program SPSS 11.5 for windows. Tabel. 3.3 Outline Rancangan Bimbingan Kelompok Teknik Homeroom Layanan Tujuan Indikator Kegiatan Media Ke 1 a. Siswa dapat a. Lebih melihat Pentingnya Pulpen mengungkapk penilaian secara Keterbukaan Diri dan kertas an tentang obyektif, logis, Yang Baik Dalam A4 dirinya cukup bukti Komunikasi melalui b. Setiap pesan a. Peneliti coretan atau akan dievaluasi membentuk 2 tulisan tidak kelompok setiap b. Siswa dapat berdasarkan anggota 39

membuat secara bebas puisi yang menggambark an dirinya desakan dari dalam individu (dogmatis, egois dan kebiasaan diri) kelompok ada 5 orang b. Kemudian setiap anggota kelompok wajib membuat sebuah coretan atau tulisan yang mengambarkan dirinya c. Penulis menunjuk siswa secara acak menyampaikan hasil kegiatan d. Penulis materi e. Penulis suasana kekeluargaan f. Minyimpulkan hasil kegiatan secara bersamasama 2 a. Siswa mampu mengungkapk an identitas dirinya ( latar belakang, hobi, dll) b. Siswa berani menjelaskan identitas dirinya kepada temantemannya a. Berpikir pada bentuk antara b. Tidak memiliki pola pikir yang sederhana Mengenal identitas diri. a. Penulis permainan siapakah aku yaitu membuat lingkaran dan memperkenalka n diri (latar belakang hobi, dll) b. Mendiskusikan dan menyimpulkan hasil permainan c. Penulis materi tips mengenal kepribadian. g. Penulis Spidol dan kertas A 4 40

suasana kekeluargaan d. Menyimpulkan hasil kegiatan 3 a. Siswa mampu mengklasifika sikan bahwa akan berjalan efektif apabila antar anggota terjalin yang baik b. Siswa mampu mengidentifik asi apabila pesan tidak jelas, maka tujuan kelompok tidak tercapai a. Mengacu pada materi yang sedang dibicarakan b. Tidak terikat pada otoritas yang lain Empat gaya a. Penulis Permainan komunikata yaitu dengan cara menempel salah satu kalimat di kepala salah satu anggota kelompok dan harus ditebak anggota kelompok lain besusaha untuk membantu menebak dengan bantuan gerakan tubuh. b. Peneliti materi empat gaya c. Siswa saling berdiskusi dan menentukan gaya seperti apa yang cocok. d. Penulis suasana kekeluargaan e. Menyimpulkan hasil diskusi dengan suasana menyenangkan. kertas, spidol, dan rafia 4 a. Siswa dapat a. Terbuka Berani Spidol 41

masukan atau saran kepada orang yang mengalami suatu permasalahan pribadi atau sosial. Siswa mampu mempraktekan dalam hal menerima saran dari orang lain ketika mengalami permasalahan pribadi atau sosial. terhadap pendapat orang lain b. Menyerap informasi berbagai sumber menyampaikan dan menerima saran a. Siswa saling mensharing tentang cara menyampaikan dan menerima saran. b. Penulis materi cara memberi dan menerima kritik dan saran c. Diskusi dan tanya jawab bersama dengan suasana yang menyenangkan d. Penulis mengkondisikan suasana kekeluargaan e. Memberikan ice breaking f. Dmenyimpulkan hasil diskusi dan Kertas A4 5 a. Siswa dapat menyampaika n kondisi diri kepada orang lain b. Siswa dapat memahami kondisi orang lain c. Siswa mampu menyimpulka n betapa pentingnya memahami orang lain dan kondisi diri. a. Mampu membuat perbandingan dari beberapa pendapat menjadi sebuah kepercayaan baru akan tetapi tetap pertimbangka n nilai-nilai dimasyarakat Berani menyampaikan kondisi kepada orang lain a. Penulis memberi kebebasan siswa untuk menceritakan masalahnya. b. Penulis materi berani menyampaikan kondisi diri. c. Penulis mengkondisika n suasana agar terjalin sifat kekeluargaan. Kertas dan pulpen 42

d. Siswa bersama penulis diskusi dan tanya jawab membahas materi. e. Pemberian ice breaking agar suasana lebih menyenangkan. f. Menyimpulkan hasil diskusi secara bersamasama.. 6 a. Siswa dapat membangun kualitas yang baik dengan orang lain b. Siswa dapat membedakan contoh kualitas komuniksi yang baik dan yang buruk a. Mampu pendapat dari sisi yang lain Kualitas antar pribadi. a. Siswa Sharing dan berdiskusi tentang kualitas b. Penulis kegiatan bermain peran dimana siswa memilih salah satu temannya untuk dijadikan pasangan dan saling bertanya atau berbagi profil diri kemudian siswa diminta berganti peran dengan menceritakan profil temannya. c. Penulis tips kualitas antar pribadi yang bagus. d. Penulis kebebasan kepada siswa untuk Kertas A4 dan pulpen 43

menceritakan pengalaman e. Penulis mengkondisika n suasana kegiatan seperti di rumah. f. Diskusi dan tanya jawab bersama-sama secara bebas. g. Penulis menjaga kenyamanan siswa dalam kegiatan h. Menyimpulkan hasil diskusi. 7 a. Siswa mampu menjelaskan permasalahan pribadi dan keadaan dirinya dengan baik. b. Siswa mampu mengungkapka n permasalahan diri yang dialami. a. Mampu memahami pesan yang tidak sesuai dengan gagasannya atau penilaiannya Pengungkapan diri a. Siswa mensharing mengapa sulit untuk mengungkapkan diri b. Penulis mengajak siswa untuk bermain ayo curhat yaitu siswa diminta berpasangan, kemudian secara bebas menceritakan permasalahan pribadinya dengan pasangannya secara bergantian. c. Penulis megkondisikan kegiatan dengan suasana kekeluargaan. d. Penulis materi Pengungkapan Diri Kertas A4, spidol 44

e. Penulis kebebasan kepada siswa untuk menceritakan pengalamannya. f. Penulis beserta siswa berdiskusi dan tanya jawab dengan suasana yang bebas. g. Menyimpulkan hasil diskusi. 8 a. Siswa mampu memahami penyebab perilaku keterbukaan diri rendah b. Siswa mau mengatasi masalah keterbukaan diri dari berbagai sumber a. Tahan dalam suasana inkonsisten Akibat Keterbukaan Diri Rendah a. Siswa sharing tentang kesulitan membuka diri. b. Penulis bertanya tentang suasana kegiatan bimbingan kelompok. c. Penulis materi akibat ketebukaan diri rendah. d. Penulis kebeasan kepada siswa untuk menyampaikan masalah e. Memberikan ice breaking agar suasana menyenangkan. f. Diskusi dan tanya jawab dengan suasana yang bebas g. Menyimpulkan hasi diskusi h. Penulis memberi penguatan mengenai materi. Kertas A4 dan spidol 45