BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOG1 PENELIT1AN. penelitian sangat tergantung pada metode yang digunakan. Tujuan penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara mencari kebenaran dan asas-asas gejala

BAB III METODE PENELITIAN

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam. penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan. Sukardi (2008, 19 ) mengatakan bahwa metodologi

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

A. Pengertian Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Surakarta kelas X semester

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

Range atau jangkauan suatu kelompok data didefinisikan sebagai selisih antara nilai terbesar dan nilai terkecil, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SEBARAN t dan SEBARAN F

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk meneliti populasi atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pelajaran 2012/2013 selama 2 bulan yakni november-desember, dari kegiatan

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

PENGARUH PENGGUNAAN COMPACT DISC OF MATH (CD-M) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MRANGGEN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalis studi kasus mengenai lingkungan kerja non fisik

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

Transkripsi:

A III MEODOLOGI PENELIIAN 3.1 Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu pedekata yag diguaka utuk mecari jawaba atau meggambarka permasalaha yag aka dibahas. Metode peelitia juga dapat dikataka sebagai cara yag diguaka utuk mecapai tujua peelitia. Ada beberapa metode yag diguaka dalam peelitia pedidika, meurut Suharsimi Arikuto (00:5 : Pada dasarya metode yag diguaka dalam peelitia pedidika ditijau dari segi tujua dapat kita kelompokka ke dalam tiga gologa yaitu metode deskriptif, metode historis da metode eksperime. Metode yag diguaka dalam peelitia ii yaitu metode eksperime atau lebih tepatya kuasi-eksperimetal. Disebut kuasi-eksperimetal karea tidak memugkika dilakuka peempata kelompok maa yag medapatka perlakua da kelompok maa yag merupaka pegedali secara radom (Roy Koutur, 007: 136. Peelitia ii megkaji perbedaa atara hasil belajar megguaka model pembelajara CL dega hasil belajar megguaka model pembelajara PL. Metode kuasi-eksperimetal yag dilakuka pada peelitia ii yaitu dega cara memberika dua perlakua yag berbeda terhadap subjek peelitia berupa pegguaa model pembelajara yag berbeda. Model CL diberika 30

31 kepada kelompok eksperime pertama da model PL diberika kepada kelompok eksperime kedua. 3. Desai Peelitia Desai yag dipilih adalah desai faktorial x 3. Hal ii dikareaka peelitia dilakuka pada kelas yaitu kelas eksperime pertama yag diberika perlakua pegguaa model CL da kelas eksperime kedua yag diberi perlakua pegguaa model PL. Masig-masig kelas tersebut dibagi lagi mejadi 3 kelompok berdasarka hasil pre-test yaitu kelompok tiggi, sedag da kelompok redah. Dega desai faktorial, kita dapat melihat da megaalisis efek utama dari dua variabel bebas secara terpisah da bersamaa terhadap variabel terikat da efek-efek yag terjadi akibat iteraksi atar variabel. abel 3.1 Desai Faktorial KELOMPOK PERLAKUAN (MODEL PEMELAJARAN Model CL Model PL iggi 1 1 Sedag Redah 3 3 Keteraga : 1 : ilai rata-rata gai kelompok tiggi : ilai rata-rata gai kelompok sedag. 3 : ilai rata-rata gai kelompok redah.

3 Secara umum paradigma peelitiaya digambarka pada gambar 3.1 sebagai berikut : Kemampua Awal (Pre est Cotextual eachig ad Learig Hasil elajar (Post est Kesimpula Dibadigka (Hasil Peelitia Kemampua Awal (Pre est Problem ased Learig Hasil elajar (Post est Gambar 3.1. Paradigma Peelitia 3.3 Populasi da Sampel Populasi adalah keseluruha subyek peelitia, Naa Sudjaa (001: 84 megemukaka : Populasi makaya berkaita dega eleme, yaki uit tempat diperolehya iformasi. Eleme tersebut bisa berupa idividu, keluarga, rumah tagga, kelompok sosial, sekolah, kelas, orgaisasi da lai-lai. Dega kata lai populasi adalah kumpula dari sejumlah eleme. Sesuai dega ligkup peelitia, populasi atau wilayah data yag mejadi subyek peelitia ii adalah siswa tigkat awal Program Keahlia Elektroika Pesawat Udara (EPU yag megambil Stadar Kompetesi Megaalisis Ragkaia Listrik da Elektroika di Sekolah Meegah Kejurua Negeri 1

33 adug ahu Ajara 008 009 yag terbagi dalam kelas yaitu kelas X EPU 1 da X EPU. Sampel adalah sebagia atau wakil dari populasi yag diteliti. Megeai jumlah sampel meurut Naa Sudjaa (001 : 84 bahwa : tidak ada ketetua yag baku atau rumus pasti, sebab keabsaha sampel terletak pada sifat da karakteristikya, medekati populasi atau tidak, buka pada jumlah atau bayakya. Naa Sudajaa juga megataka (001 : 85 miimal sampel sebayak 30 subyek. Dalam peelitia ii pearika sampel dilakuka dega tekik cluster samplig. ekik cluster samplig adalah tekik pearika sampel dari populasi yag cukup besar da beragam, sehigga dibuat beberapa kelas atau kelompok. ekik tersebut sagat cocok utuk diguaka dalam peelitia ii, karea populasi yag ada telah dikelompok-kelompokka berdasarka kelas. Dega demikia, aalisis sampel ii buka idividu, tetapi kelompok, yaitu berupa kelas yag terdiri dari beberapa idividu. Dalam peetua kelas eksperime pertama da kelas eksperime kedua dilakuka secara acak da diudi. Sampel dalam peelitia ii sebayak 66 orag yag terbagi dalam dua kelas, yaitu kelas sebayak 33 orag yag diperlakuka sebagai kelompok eksperime pertama yag aka diajar dega megguaka model CL da kelas C sebayak 33 orag yag diperlakuka sebagai kelompok eksperime kedua yag aka diajar dega megguaka model PL.

34 3.4 Istrume Peelitia Istrume peelitia adalah alat atau fasilitas yag diguaka oleh peeliti dalam megumpulka data agar pekerjaaya lebih mudah da hasilya lebih baik, dalam arti lebih cermat, legkap da sistematis sehigga lebih mudah diolah (Suharsimi Arikuto, 00:136. Dalam peelitia ii diguaka istrume peelitia berupa tes tertulis. Itrume harus megukur/meilai secara obyektif, ii berarti bahwa ilai atau iformasi yag diberika idividu tidak dipegaruhi oleh orag yag meilai atau fakta lai yag tidak berkepetiga. Lagkah pegujia perlu ditempuh megigat istrume yag diguaka belum merupaka alat ukur yag baku. Hal ii sejala dega pedapat Suharsimi Arikuto (00:134 yag megataka bahwa bagi istrume yag belum ada persediaa di Lembaga Pegukura da Peelitia, maka peeliti yag meyusu sediri mulai dari merecaaka, meyusu, megadaka uji coba da merevisi. Setelah diujicobaka istrume peelitia tersebut diolah utuk meetuka validitas istrume peelitia, realibilitas istrume peelitia, daya pembeda da ideks atau tigkat kesukara. 3.4.1 Uji Validitas Validitas adalah suatu ukura yag meujukka tigkat-tigkat kevalida atau kesahiha suatu istrume. (Suharsimi Arikuto, 00: 144 Dalam peelitia ii, utuk meghitug validitas istrume yaitu dega cara meghitug koefisie validitas, megguaka rumus Korelasi Product Momet sebagai berikut:

35 r xy XY ( X ( Y ( X N Y ( N X ( ( Y N (Suharsimi Arikuto, 00: 146 dimaa : r xy Koefisie atara variabel X da variabel Y X Skor tiap item dari respode uji coba varabel X Y Skor tiap item dari respode uji coba varabel Y N Jumlah respode Setelah diketahui koefisie korelasi (r, kemudia dilajutka dega taraf sigifikasi korelasi dega megguaka rumus distribusi t studet, yaitu : t r 1 r (Suharsimi Arikuto, 00: 63 dimaa : r koefisie korelasi jumlah respode yag diujicoba Kemudia jika t hitug >t tabel pada taraf sigifikasi α 0,05, maka dapat disimpulka item soal tersebut valid pada taraf yag ditetuka. 3.4. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas bertujua utuk meguji ketepata atau keajega alat dalam megukur apa yag aka diukur. Meurut Nasutio, S (1995: 104, Reliabilitas dari alat ukur adalah petig, karea apabila alat ukur yag diguaka tidak reliabel dega sediriya tidak valid. Pegujia reliabilitas dalam peelitia ii megguaka rumus Alpa (Suharsimi Arikuto, 00: 171 sebagai berikut :

36 r 11 k k 1 V t V t pq Harga varias total (V t dihitug dega megguaka rumus : V t X N X ( N (Suharsimi Arikuto, 00: 171 dimaa : Σ X N Jumlah skor total Jumlah respode Hasilya yag diperoleh yaitu r 11 dibadigka dega ilai dari tabel r-product Momet. Jika r 11 > r tabel maka istrume tersebut reliabel, sebalikya r 11 < r tabel maka istrume tersebut tidak reliabel. 3.4.3 Uji igkat Kesukara igkat kesukara adalah suatu parameter utuk meyataka bahwa item soal adalah mudah, sedag, da sukar. igkat kesukara dapat dihitug dega rumus : P J S (Suharsimi Arikuto, 006: 08 dimaa : P Ideks Kesukara ayak siswa yag mejawab soal itu dega bear J S Jumlah seluruh siswa peserta tes

37 Utuk meetuka apakah soal tersebut dikataka baik atau tidak baik sehigga perlu direvisi, diguaka kriteria sebagai berikut : abel 3. igkat Kesukara da Kriteria No. Retag Nilai igkat Kesukara Klasifikasi 1. 0,70 K 1,00 Mudah. 0,30 K < 0,70 Sedag 3. 0,00 K < 0,30 Sukar (Suharsimi Arikuto, 006 : 10 Maki redah ilai K suatu soal, maki sukar soal tersebut. igkat kesukara suatu soal dikataka baik jika ilai K yag diperoleh dari soal tersebut sekitar 0,50 atau 50%. Umumya dapat dikataka, soal-soal yag mempuyai ilai K 0,10 adalah soal-soal yag sukar da soal-soal yag mempuyai ilai K 0,90 adalah soal-soal yag terlampau mudah. 3.4.4 Uji Daya Pembeda Daya pembeda suatu butir soal meyataka seberapa jauh kemampua butir soal tersebut mampu membedaka atara siswa yag dapat mejawab soal dega siswa yag tidak dapat mejawab soal. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitug dega megguaka rumus sebagai berikut : D J A A J P A P (Suharsimi Arikuto, 00: 13 dimaa : D ideks diskrimiasi (daya pembeda

38 J A bayakya peserta kelompok atas J bayakya peserta kelompok bawah A bayakya peserta kelompok atas yag mejawab bear bayakya peserta kelompok bawah yag mejawab bear P A proporsi peserta kelompok atas yag mejawab bear P A proporsi peserta kelompok bawah yag mejawab bear Sebagai acua utuk megklasifikasika data hasil peelitia, maka diguaka kriteria sebagai berikut : abel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda No. Retag Nilai D Klasifikasi 1. D < 0,0 Jelek. 0,0 D < 0,40 Cukup 3. 0,40 D < 0,70 aik 4. 0,70 D 1,00 aik sekali (Sudjaa, 1995:458. 3.5 ekik Aalisis Data Pegolaha data merupaka bagia petig dalam metode ilmiah, karea dega megolah data, data tersebut dapat memberi arti yag bergua bagi pemecaha masalah peelitia. Data yag diperoleh adalah berupa skor yag didapat dari tes awal da tes akhir dari kelas eksperime da kelas cotrol. Sebelum megolah data, sebelumya data diorgaisasika dega lagkah-lagkah sebagai berikut : 1. Memeriksa hasil tes setiap siswa sekaligus memberi skor pada lembar jawaba, dimaa soal dijawab bear diberi skor 1 (satu da soal yag

39 dijawab salah diberi skor 0 (ol dega pedoma pada kuci jawaba yag telah ditetuka.. Megaalisa data dega tujua utuk meguji asumsi-asumsi statistik. Adapu lagkah-lagkah yag ditempuh dalam megolah data adalah pegujia asumsi-asumsi statistik, yaitu uji ormalitas distribusi, uji homogeitas da uji hipotesis. 3.5.1 Uji Normalitas Distribusi Uji Normalitas Distribusi bertujua utuk meguji hipotesis berdistribusi ormal atau tidak. Normal atau tidakya distribusi dapat dilakuka dega megguaka persamaa Chi- Square. Data hasil tes pada kelas eksperime maupu pada kelas kotrol perlu diuji keormala distribusiya. Uji ormalitas pada peelitia ii dilakuka dega lagkah-lagkah sebagai berikut : 1. Meghitug retag skor (r r skor tertiggi - skor teredah. Meetuka bayak kelas iterval (k K 1 + 3,3 log N 3. Meetuka pajag kelas iterval (p p re ta g bayak kelas (Sudjaa, 00 : 91 (Sudjaa, 00 : 47 (Sudjaa, 00 : 47

40 4. Meghitug mea (rata-rata X Xi X (Sudjaa, 00 : 67 5. Meghitug simpaga baku (SD ( Fi X i ( Fi X i SD ( 1 (Sudjaa, 00 : 95 6. Meghitug harga baku (Z Z ( X M SD 7. Meghitug luas daerah tiap-tiap iterval (l Utuk luas daerah dilakuak dega mecari selisih dari kedua batas daerah setelah batas daerah ditetuka dega megguaka tabel luas daerah di bawah legkug ormal stadar dari 0 ke z. 8. Meghitug frekuasi expektasi (frekuesi diharapka E i N x l 9. Meghitug Chi Kuadrat (x x ( O i E E i i (Sudjaa, 00 : 73

41 10. Meghitug tabel uji ormalitas abel 3.4 abel Uji Normalitas No Kelas f i K Z hitug Z tabel Iterval 1 1 1 l E i x 11. Membadigka ilai χ hitug yag didapat dega ilai χ tabel pada derajat kebebasa dk k - 3 da taraf kepercayaa 95%. 1. Kriteria pegujia : Jika χ hitug < χ tabel maka disimpulka data berdistribusi ormal 3.5. Uji Homogeitas Varia terbesar F Varia terkecil Vb varia besar Vk varia kecil dk 1 1-1 dk -1 (Sudjaa, 00 : 50 kedua kelompok dikataka mempuyai variasi yag homoge jika F hitug <F tabel.

4 3.5.3 Aalisis Variasi (ANAVA Aalisis variasi diguaka utuk meguji hipotesis yag berkeaa dega perbedaa dua mea atau lebih. Hasil perhituga uji aalisis varia diyataka dega ilai F. Aalisis varias yag diguaka pada peelitia ii adalah aalisis varias dua jalur (two way ANAVA. berikut : Adapu lagkah-lagkah perhituga aava dua jala adalah sebagai 1. Membuat tabel statistik abel 3.5 abel Statistik ANAVA Jalur Stat A11 A1 A13 A1 A A3 otal N ΣX ΣX² X. Perhituga Meghitug jumlah kuadrat total (JK JK X ( X (Edi Nurgaa, 1985:36 bayak semua data Meghitug jumlah kuadrat atar kelompok A (JK A JK A ( X A ( X A (Edi Nurgaa, 1985:36

43 Meghitug jumlah kuadrat atar kelompok (JK JK ( X ( X (Edi Nurgaa, 1985:44 Meghitug jumlah kuadrat atar kelompok A (JK A JK A ( X A ( X A JK A JK (Edi Nurgaa, 1985:44 Meghitug jumlah kuadrat dalam kelompok (JK d JK d JK - JK A - JK - JK A (Edi Nurgaa, 1985:44 Meghitug derajat kebebasa db A a 1 ; db b 1 ; db 1 db A (a 1(b 1 ; db d ab (Edi Nurgaa, 1985:45 Meghitug rata-rata kuadrat RK A JK A : db A ; RK A JK A : db A RK JK : db ; RK d JK d : db d Meghitug F (Edi Nurgaa, 1985:36 F A db db A d ; F db db d ; F A db db A d (Edi Nurgaa, 1985:36

44 3. abel Rigkasa abel 3.6 Rigkasa ANAVA Jalur SV JK db RK F hitug F tabel A A d 4. Hasil F hitug tersebut selajutya dibadigka dega harga F tabel, setelah itu dapat dilakuka pegujia hipotesis peelitia yaitu : a. Jika F hitug < F tabel H 1 (1 ditolak, maka dalam hal ii tidak terdapat perbedaa hasil belajar yag sigifika atara kelas yag megguaka model cotextual teachig ad learig dega kelas yag megguaka model problem based learig. H 1 ( ditolak, maka dalam hal ii tidak terdapat perbedaa hasil belajar yag sigifika atara kelompok tiggi, sedag, da redah. H 1 (3 ditolak, maka dalam hal ii tidak terdapat iteraksi yag sigifika atara strategi pembelajara dega pegelompoka siswa. b. Jika F hitug > F tabel H 1 (1 diterima, maka dalam hal ii terdapat perbedaa hasil belajar yag sigifika kelas yag megguaka model cotextual

45 teachig ad learig dega kelas yag megguaka model problem based learig. H 1 ( diterima, maka dalam hal ii terdapat perbedaa hasil belajar yag sigifika atara kelompok tiggi, sedag, da redah. H 1 (3 diterima, maka dalam hal ii terdapat iteraksi yag sigifika atara strategi pembelajara dega pegelompoka siswa. 3.6 Kisi-kisi Istrume Setelah ada kejelasa jeis istrume, lagkah selajutya meyusu pertayaa-pertayaa. Peyusua pertayaa diawali dega membuat kisi-kisi istrume. Kisi-kisi memuat aspek yag aka diugkap melalui pertayaa. Aspek yag aka diugkap bersumber dari masalah peelitia. Kisi-kisi tes utuk istrume peelitia ii dapat dilihat pada lampira. Variabel Peguasaa Aljabar oole Aspek yag diukur 1. Pegetahua Aljabar oole. Pemahama Aljabar oole 3. Peerapa Aljabar abel 3.7 Garis esar Materi Idikator 1 Siswa dapat megguaka teorema Aljabar oole Siswa dapat megguaka teori va de Morga 1 Siswa dapat membuktika teorema Aljabar oole Siswa dapat membuktika hasil dari suatu persamaa oole 3 Siswa dapat meghitug persamaa oole dega teori va de Morga 1 Siswa dapat meyederhaaka persamaa kaoik

46 Peguasaa teori gerbag logika Peguasaa ragkaia logika kombiasioal oole 4. Aalisis Aljabar oole 5. Sitesis Aljabar oole 1. Pegetahua teori gerbag logika. Pemahama teori gerbag logika 3. Peerapa teori gerbag logika 4. Aalisis teori gerbag logika 5. Sistesis teori gerbag logika 1. Aalisis ragkaia logika kombiasioal. Sitesis ragkaia logika kombiasioal Siswa dapat membuat tabel kebeara dari suatu persamaa oole Siswa dapat meetuka persamaa oole yag lai dari peryataa oole Siswa dapat membuat persamaa kaoik dalam betuk Product of Sum (POS 1 Siswa dapat meyebutka fugsi gerbag logika Siswa dapat meyebutka gerbag logika dasar Siswa dapat mejelaska karakteristik gerbag logika Siswa dapat memodifikasi gerbag NAND mejadi gerbag logika yag lai. Siswa dapat meetuka jeis gerbag logika Siswa dapat merealisasika persamaa oole dega megguaka gerbag logika palig sederhaa 1 Siswa dapat megubah persamaa oole keluara ragkaia logika kombiasi ke dalam persamaa kaoik betuk Product Of Sum (POS Siswa dapat megubah persamaa oole keluara ragkaia logika kombiasi ke dalam persamaa kaoik betuk Sum Of Product (SOP 3 Siswa dapat meyederhaaka persamaa oole dega teorema Aljabar oole 1 Siswa dapat meetuka persamaa kaoik betuk Sum Of Product (SOP dari tabel kebeara Siswa dapat meetuka persamaa kaoik betuk Product Of Sum (POS dari tabel kebeara