rs B N $7$36 37 4-A sn-lp Prc$DNG Surakarta, 2L Juni 20L4 Program Studi Pendidikan Kimia PMPA FKP UNS (ozlt) 646994 psw. 276 ]. lr. Sutami 36 A Kentingan, Surakarta telp. Fax. (ozlt) 6+8999 website http//kimia.fkip.uns.ac.id email semnas,pkimia@gmail.com
Daftar lsi Kata Pengantar Sambutan Ketua Panitia SNKPK V Sambutan Dekan FKP UNS Susunan Panitia SNKPK Vl Petunjuk Untuk Pemakalah Moderator Halaman iii V vi viii ix x MAKALAH UTAMA WATER PURFCATON BY CATALYTC AND PHOTOCATALYTC REACTOVS N TRATE.PO LLUTED GR O U NDWAER AS AN EXAM PLE YuichiKamiya -3 REKAYASA MOLEKUL MAKROSKLS UNTUK APLKAS LNGKUNGAN DAN MEDS SuryadiBudilJtomo 4-5 ASESMEN DALAM PEMBELAJARAN BERBASS SANTFK Djemari Mardapi 6-26 MAKALAH PARALEL PENGEMBANGAN NSTRUMEN PENLAAN BERBASS KELAS UNTUK MENGU KUR KETERAM PLAN PROSES SA NS SSWA PADA PEMBELAJARAN KMA D SMA DENGAN MODEL Ct Nahadi.. 27-34 MPLEMENTAS MODEL PEMBELAJARAN LNGKUNGAN HDUP BERBASS KONTEKS BERPENDEKATAN EDUCATON FOR SUSTANABLE DEVELOPMENT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGU-ASAAN KONSEP DAN SKAP SSWA Nahadi.. 35-45 DENTFKAS MATER KMA SMA SULT MENURUT PANDANGAN GURU DAN CALON GURU KMA SriHaryani. 46-56 PENNGKATAN KOMPETENS PENGEMBANGAN NSTRUMEN PENLAAN PEMBELAJARAN MAHASSWA PROGRAM STUD PENDDKAN KMA PESERTA MATA KULAH EVALUAS PENDDKAN DENGAN PENDEKATAN DSKUS TUGAS DAN EVALUAS Sri Sus/ogati Sumafti 57-62 PENNGKATAN MOTVAS DAN HASL BELAJAR KMA HDROKARBON DENGAN MAKE A MATCH SSWA KELAS XF SMA NEGER 2 CEPU SEMESTER GENAP TAHUN 2O'2203 SitiWartini 63-70 PEMBELAJARAN KMA MELALU NKUR TERBMBNG DENGAN METODE EKSPERMEN UNTUK MENNGKATKAN HASL BELAJAR SSWA PADA MATER LAJU REAKS Soekristin Prasetyowati... 7-78 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JGSAW DSERTA SNOWBALL THROWNG UNTUK MENNGKATKAN MOTVAS DAN PRESTAS BELAJAR KMA PADA MATER TERMOKMA Rahayu Sukantari 79-84 K Seminar Nasional Kimia Pendidikan Kimia V x
KONDS DENTFKAS PENGARUH VAR,ABEL PROSES DAN PENENTUAN RESPON METODE DENGAN METANA KATALTK OPTMUM DEKOMPOSS PERMUKAAN Praswasti PDKWulan 4044 DNAMKA STRUKTUR HDRAS KOBALT() BERDASARKAN SMULAS MOLEKUL QUANTUM MECHANCAL CHARGE FELD Ponco lswanto 4247 MXER TNGKAT HOMOGENTAS,KEKERNGAN PEMAKAAN RNGAN MAMNAN CeNrnrueE PADA NDUSTR DAN 48-424 TERHADAP PENGARUH UKURAN PARTKEL OKSDA PEROVSKT MORFOLOG MEMBRAN ASMETRS CaTiO End a ng P urwa nti SetY a ni ng sih 425-432 MPREGNAS SNTESS KATALS Ni-CT/ZEOLT DENGAN METODE TERPSAH Nanik Dwi NurhaYati...-... 433-437.MEKANSME REAKS OKSDAS DAN PEMBAKARAN UNTUK MEMREDKS,iilrcru runda lcnlsl BAHAN BAKAR RUJUKAN BENSN 438-447?,,.Yuswan Muharam (Burm.f') Roxb TAS ANTBAKTER DAR EKSTRAK Atpinia mallacensis Juwitaningsih... - - 448-453 DAN APLKASNYA UNTUK 454-464 (AOP) UNTUK 465-47 PENGARUH PH TERHADAP PRODUKS ASETON DAR LMBAH CAR TAPOKA DENGAN FOTOKATALS TiOz-Mn Dian Ayu P.... 472-480 PEMANFAATAN LMBAH KAKAO SEBAGA BAHAN BA(U PRODUK PANGAN 48-486 487-493 494-498 ii;,, Ervika Rahayu Novita Herawati ioenlpkast peran ozon DAN RADKAL HDR6KSL PADA PENYSHAN proses OKSDAS LANJUT OZONAS DAN KAVTAS i,,,ifeuol -,tali - '- - DENGAN Eva FathulKaramah Vl ll[.lampiran Lokasi Seminar Nasional Kimia Pendidikan Kimia iil,,'r..lampiran 3 Daftar Pemakalah Sesi Paralel 499-507 508-5 0 5 52-52 Seminar Nasional Kimia Pendidikan Kimia V xiv
SEMMB il[sof,et f,f,e DET PET{}D(f,N flm V "Pemantapan Riset Kimia Asesmen Dalam Pembelajaran Berbasis Pendekatan Saintifi k" Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMPA FKP UNS Surakarta,2l Juni 204 #.t,% *.p,,-ff DENTFKAS PENGARUH VARABEL PROSES DAN PTruEruTUAN KONDS OPTMUM DEKOMPOSS KATALTK METANA DENGAN METODE RESPON PERMUKAAN,.. Praswasti PDK Wulan,. l Depaftemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas lndonesia, lndonesia '*Keperluan korespondensi, tel/fax 622-78885335 praswasti. pdk.wu la / 622-786355, email wulan@che.ui n@g ma il.com ABSTRAK Nanokarbon merupakan salah satu produk nanoteknologi yang dapat diperoleh melalui isi Katalitik Metana alau Methane Decompositian Reaction (MDR). Nanokarbon arik perhatian para peneliti karena mempunyai sifat mekanik, elektrik, sifat lainnya unik. Sifat-sifat unik tersebut mempunyai keunggulan potensi yang besar untuk sikan di berbagai big seperti transistor, penyimpan hidrogen elektroda pada [atan -dispfay.- Penentuan kondisi optimum proses diperlukan untuk menghasilkan n dengan kualitas baik. Pada penelilian ini dilakukan analisis korelasi signifikansi proses terhadap respon konversi metana menggunakan metode ANOVA. Kondisi i yang divariasikan adalah suhu reaksi dengan rentang 650"C-750'C, waktu reaksi 5-40 menit laju alir metana pada 20 ml/menit - 60 mumenit. Proses penentuan i optlmum dilakukan dengan metode respon permukaan. Eksperimen dilakukan dalam 2 yaitu orde orde ll. Desain eksperimen pada tahap orde satu menggunakan desain dua level, segkan desain eksperimen pada tahap orde dua menggunakan Central Design (CCD). Hasil penelitian menunjukkan aplikasi metode respon permukaan a eksperimen mendapatkan konversioptimum nanokarbon pada suhu reaksi76'c dengan alir 8 mumenit waktu reaksi 20 menit. Kunci ANOVA, Desain Faktorial, Nanokarbon. Respon Permukaan karbon nanotube yang berbentuk pipa, PENDAHULUAN /Vanosarns nanoteknologi nano) merupakan pengembangan eknologi dalam skala nanometer. Salah -r'l4tj3, karbon nanofiber yang berbentuk serabut tidak teratur [Peterson dkk, 999]. Reaksi dekomposisi metana satu metode Satu contoh produk nanoteknologi tersebut merupakan salah 0dalah nanokarbon. Berdasarkan mendapatkan nanokarbon. Pada reaksi ini bentuknya, nanokarbon terbagi menjadi terjadi pemutusan ikatan H-C dari metana rtiga, yaitu fullerene yang berbentuk bulat, menjadi komponen yang lebih sederhana Seminar Nasional Kimia Pendidikan Kimia untuk Vl404
yaitu hidrogen karbon t!'!uracc"' menganalisis 2000) melalui reaksi endoterrns beberapa Penentuan kondisi optimum yang merupakan salah satu parameter mempengaruhi berkaitan dengan Pembentukan Permasalahan variabel indepenoqr hasil tujuan akh'mya"' adalah untuk mengoptimalkan respoo (Montgomery, 200). Meskipun Oany* j nanokarbon berkualitas tinggi' Kondisi operasi Yang berpengaruh terhadap kualitas nanokarbon diantaranya laju adalah suhu reaksi, waktu reaksi alir gas umpan. Untuk meneliti besarnya proses pengaruh variabel atau parameter tersebut diperlukan evaluasi penentuan metode yang paling efektif' BeberaPa analisis seperti ANOVA digunakan untuk mengetahui faktor-faktor signifikan dalam eksperimen' ANOVA yang telah merupakan metode analisis terbukti dapat menyeleksi faktor-faktor berdasarkan signifikansi responnya berkualitas baik, yaitu tiga paramet"t tt35i'',.'r suhu reaksi, waktu reaksi laju alir '-'i umpan CH+. Nilai optimum dari suatu'.ffi penelitian variabel ini dapat diterapkan pada ' selanjutnya untuk mengoptimalkan kondisi,i;r; operasi dekomposisi katalitik metana' (Lazic' terhadap sistem atau proses kimia 2004).. Analisis varians (ANOVA) interval' dilakukan pada 95% confidence Desain faktorial merupakan solusi paling efisien pada eksperimen yang atau menggunakan pengaruh dari dua untuk lebih faktor. Metode konvensional mempelajari pengaruh dari beberapa paran,eter proses telah dilakukan dengan seperti mengatur semua parameter lain tekanan, jenis katalis metode yang preparasi dianggap konstan' Metode untuk mengetahui pengaruh tiap tepat variabel adalah ResPonse Surface (respon Permukaan) Yang dapat digunakan untuk membuat model untuk menganalisa beberapa variabel mengoptimalkan respon' Metode respon permukaan sekumpulan teknik matematika statistika untuk menlpakan METODE PENELTAN Penelitian dilakukan dengan yang menggunakan metode statistik t'-,;"_;ti li.iiii 'ii'lli i,.?.i rl.i.i* '+rls diakomodasi dengan software Minitab' of Rancangan EksPerimen (Deslgn experimentl Pada desain orde digunakan 23 rancangan full factoriat design diperoleh 8 run. Rancangan orde digunakan untuk membuat model dipengaruhi menganalisa suatu respon yang x' Faktor oleh beberapa faktor atau variabel level merupakan variabel pengamatan setiap adalah jumlah perubahan dalam laju faktor. Suhu reaksi, waktu reaksi alir dipilih sebagai variabel bebas terikat' konversi metana sebagai variable pada liap Dengan tiga variabel bebas tevel - untuk variabel bebas dikodekan dengan tan rimiiu 4o5 6
rendah level tinggi. Lebih Tabel ' menunjukkan model is sehubungan dengan Pengkodean variabel Pada tiap level.. Range eksperimen level dari nden variabel untuk konversi dapat dibuat dengan penambahan level o. dimana.-, = i','.;,. Pengujian model orde ll dilakukan dengan uji lack of ftt, uii serentak uji individual. Segkan pemeriksaan asumsi residual meliputi uji asumsi identik, independen, normal. Jika ketiga uji telah terpenuhi dilanjutkan pembuatan plot kontur grafik respon Permukaan untuk penentuan kondisi optimum. persamaan respon orde ll Orde ton. aksi tahap adalah desain? al dua level (23) ditambah dengan 6 alir. point. Langkah Pertama dari permukaan respon adalah uatu. ftitn tt- n eksperimen yang digunakan dalam 'ans.. = j *, j,..-!i.,li-.-! - -..,..i- ';J (2) ;,. -, jrz.rr,+.&i.lar;ar& i-*--"------' ".. r-rl!*_ ' P*r*rr srxhl, kan hubungan antara respon Y variabel independen xr melalui disi Model rlrr* i maan polinomial orde satu (model l). Modelrespon orde,pl --ntljr!'r L='-Plr' () = variabel dependen (respon) i = variabel independen (variabel bebas), Gambar. Diagram alir Penelitian Gambar,= jumlah faktor atau variabel menunjukkan tahapan- tahapan dalam melakukan penelitian ini. Uji orde dilanjutkan dengan uji Uji Steepest Ascent penentuan titik mendekati optimum permukaan respon. HASL DAN PEMBAHASAN Parameter penting yang berpengaruh terhadap respon konversi metana, diantaranya suhu reaksi, waktu reaksi laju alir umpan (CH4). Pengaruh Digunakan metode masing-masing Central Design (CCD) agar memiliki ortogonal rotatable. Rotatabilitas variabel diamati menggunakan metode respon permukaan. Range setiap variabel proses seperti ditunjukkan pada Tabel. 6 Seminar Nasional Kimia Pendidikan Kimia V 406 -
Semakin besar nilai P akan Desain Eksperimen Analisis Orde Metode rancangan eksperimen Yang digun'akan adalah two tevel factoial design. Variasi kondisi operasi adalah rentang suhu 650'C-750'C, waktu reaksi 5-40 menit laju alir metana PA berarti model semakin sesual. Tabel 3. Hasil output program mintt proses yang akan diamati adalah konverst metana. Hasil outpttt program minitab pada hasil desain eksperimen dapat dilihat Tabel 2. Tabel 2. Rancangan Desain Tiga Faktor Dua Level Tabel 3 menunjukkan Pvarrc diperoleh lebih dari angka signifikansi ditetapkan yaitu 0,05. pvatue lsju alir 0,0i 0,05 uji lack of fit 0,30 > 0,05. berarti terdapat variabel Yang berpengaruh terhadap respon serta orde Tabel 2 menunjukkan kekuatan model rancangan desain 2 level 3 faktor dengan6 center point' Pengkodean level ditunjukkan pada range (rendah pada -, center poin pada 0 tinggi pada +). Pengamatan dengan tiga faktor pengamatan adalah masih sesuai. Namun uji Para regresi secara serentak diperoleh 0,206 > 0.05, berarti secara variabel independen tidak Sehingga model orde tidak cocok wilayah eksperimen model dengan yang lebih tinggi dibutuhkan untuk analisis'i dengan menggunakan tiga variabel' Segkan dua /evel artinya bahwa dalam setiap faktor didesain dalam dua nilai perubahan' Desain Analisis Orde ll Tabel 4. Level Nilai Level Eksperimen Orde ll Pengujian Pvarue menunjukkan signifikansi atau Peluang untuk.!' i memperoleh -r'r-{-' l* kesalahan maksimal 5o/o (toleransi kesalahan) dengan tingkat kepentingan (confidence intervat) 95Yo' Sehingga semakin kecil Pvalue maka semakin signiflkan pengaruh dari variabel' Uli lack of fif (ketidaksesuaian model) digunakan untuk analisis model nasil oufpuf minitab'..sh.ffilhr'...' t-,,,'i"'''l;"r'i"r j,,,,.7,'!,'\,!., ti!.il,_r Tabel 4 eksperimen ll ri;,iti ri 'li,i t.il. t{t menunjukkan Pengkodean untuk variabel '-' ' ;- x'- (suhu, waktu laju alir umpan)' Pada Centd eksperimen orde ll digunaka n Composite Design (CCD), dengan penambahan 6 titik aksial nilai rotatabilitasnya (lzlttt =,682' vl ztul i Seminar Nasional Kimia Pendidikan Kimta
5. dengan katalis hampir Analisis Regresi ANOVA seluruhnya digunakan untuk produksi karbon- Pada menit ke-40 CNT mulai dipengaruhi oleh Orde ll karbon berkualitas rendah. Kecenderungan laju pertumbuhan rata-rata menunjukkan penurunan produktivitas sesudah 40 menit karena hilangnya aktivitas katalis selama reaksi berimplikasi pada cacatnya struktur CNT. Semakin lama waktu reaksi maka morfologi CNT akan terlihat semakin banyak karbon amorf terbentuk akibat deaktivasi katalis. Tabel EUQ 5 Dari Tabel 5 diatas pendugaan model orde kedua untuk konversi metana terhadap menunjukkan interpretasi ll. rurg,j response surface orde l5 <, variabel respon dilakukan beberapa llal [ni- orde dua awal, waktu nyai angka Pvarue 0,097 dua variabel lainnya r 0,000 untuk suhu 0,00 laju alir. Maka variabel waktu variabel tersebut mempunyai signifikan terhadap respon. sebagai patokan yang merupakan koeflsien regresi secara serentak diperoleh ilkan-i; nodel netef'i k tvdcf. uhan'r,,"*,n- alisis model orde l adalah orde,., menunjukkafl p,atue penyederhanaan (simplifikasi). taksiran paoa TaOel 5 berdasarkan rntuk = -74,2 + 4,20553 ',OA2g4x? L i ( pvarue < 0,05 berarti variabelpengaruh Pengujian 0,05. Berarti terdapat variabel dari suhu maupun laju Yang memberikan kontribusi signifikan terhadap model yang terbentuk. Uji kesesuaian model dengan xr + 4,88565rc uji. Pengujian koefisien regresi secara individu k.' sis. ' Hasil - lack of - 0,02065xa2 ff diperoleh Pvatue Sebesar 0,05 sehingga model yang diperoleh pada orde ll (g) telah sesuai. Pengujian asumsi residual dilakukan dengan tiga asumsi uji identik' independen distribusi normal.,,tr r r' 4q''.l 20 i,.5 menit?ada )ntral ngan nilai -t(* menit f 40 menit bar 2. Hasil SEM (50 nm) Pengaruh waktu reaksiterhadap pertumbuhan karbon Wulan (20) Garnbar 2 menunjukkan melaporkan seperti bahwa tu 20 menit merupakan waktu terbaik. mlah karbon yang ' Pengujian Pendugaan Model Orde ll Untuk ResPon Konversi Metana menunjukkan uji identik hubungan plot residual dengan fitted value, Gambar 3 bertujuan untuk memeriksa apakah varians residual dari model yang diperoleh sama penyebarannya (homokedasfisltas). Residual tersebar secara acak tidak membentuk Pola tertentu. Hal ini terdeposisi lebih yak pada waktu 20 menit sekitar 86% Seminar Nasional Kimia Pendidikan Kirnia V 408
residual menunjukkan bahwa identik terpenuhi..,,, 'i te' l l ''; e ". ;t,a Gambar 4 menunjukkan uji Gambar 6 Plot Contour Konversi vs Suhu independen, bertujuan untuk mengetahui apakah ada dependensi antara residual, "roir.ufr r.r',r' pada pengamatan dengan waktu tertentu. Residual independen pada Autocorrelation Function (ACF) berada pada interval t-=. Untuk model orde ll,dndqm&' asumsi independen telah terpenuhi karena nilai ACF berada l pada interval 0,632. 5..","_,.*.".... i. i Gambar 7 Plot permukaan respon, i. rr''' '. l.i'i., - ;' ll;r.r f Gambar... l'i,trlrr..,' r*l se pengaruh suhu laju alir. Segkan permukaan - respon dalam menampilkan Plot contour i 22 menunjukkan P/of ; ;' 6 Gambar ka k. f,i dalam p dimensi yang membentuk puncak optimumf i ";rl Gambar 5 menunjukkan uji distribusi normal untuk mengamati penyimpangan model titik residual harus mendekati garis lurus yang ditentukan. Uji dilakukan dengan membandingkan 3t Hasil penelitian diperoleh kondisi opti proses untuk mendapatkan respon pada suhu 76'C laju alir CHq dengan hasil konversi tta mumin i,l. i.t 52,93Yo-! ini uji statistik Kolmogorov-Smirnov (KS) output ki Pengaruh Variabel Proses Terhadap Respon Konversi Metana d, trl p c dengan tabel. Nilai statistik Kolmogorov- Suhu reaksi sangat berpengaruh pada t Smirnov output 0,47 < 0,20 (Nur lriawan, 2006) sehingga uji kenormalan terjadinya reaksi kimia. Laju reaksi kimia ( residual telah mengikuti distribusi normal. termasuk dekomposisi metana, akan bertambah dengan naiknya temperatur hingga tercapainya kondisi kesetimbangan' Hal ini terjadi karena reaksi dekomposisi metana merupakan reaksi endotermik sehingga peningkatan suhu reaksi mengakibatkan konversi semakin tinggi.,&#.i!;lli i"*i"r. Nasional Kimia Pendidikan Kimia V 409 ( i
meningkatkan waktu kontak CV/R akan laju Pengaruh suhu reaksi terhadap pernbentukan karbon adalah laju reaksi 'awal semakin tinggi juga semakin cepat turun seiring suhu (Sergei, 2004). TetaPi di antara 40 yield karbon. Naiknya laju alir ke 20 mumenit akan mendorong arah diperoleh CNT reaksi dekomposisi sehingga lebih banyak (\l/ulan, 20)' tinggi suhu, Pembentukan karbon akan menutupi Permukaan katalis menyebabkan terjadinya i partikel katalis (Piao, Li' Chang, &Lin,2002; Snoeck' Semakin tinggi, & Fowles, 997). reaksi, maka semakin cepat i suhu yang mempengaruhi besarnya metana adalah 76"C' Pada 6OOoC besamya konversi CH+ adalah 750oC sebesar.737yo Pada suhu Pertambahan suhu reaksi 7O0oC akan menurunkan kualitas yang terbentuk. Kemurnian Hz iversi CH+ mencapai nilai maksimal o/o suhu 700oC Yaitu 44,057,7 44o/o. alir umpan diperlukan kenaikan laju alir umpan akan n konversi CHq' Hal ini n aya Peningkatan n antar molekul reaktan' Namun' nilai laju alir tertentu, konversi akan konstan walaupun laju alir sl nilai G (tingkat reaksi 0'00 signifikansi) pada variabel suhu (dengan convidence tevel 95oh)' Komposisi masing-masing variabel metana pada proses dekomposisi katalitik metana yang untuk mendapatkan konversi 76'C' waktu optimum adalah pada suhu umpan 8 reaksi 20 menit 62p laju alir ml/menit. Hasil komposisi masing-masing variab-el Pada konversi *"nrnirfr.rn metana- optimasi dengan bentuk kurva (maksimum)' tiga dimensi yang memuncak (Wulan, 20 )' i Variasi laju th signifikan, dengan laju alir umpan 0'002 deaktivasi. Hasil RSM menunjukkan KESMPULAN reaksi Variabel suhu reaksi' waktu laju alir umpan mempunyai korelasi secara terhadap respon konversi metana ditingkatkan karena laju difusi telah mencapai maksimum' karbon akan semakin bertambah konversi metana berkurang dengan laju alir CH+ (Shuanglin Zhan' katan laju alir metana (R berat katalis 0v) tetap kan bahwa semakin PendeknYa UCAPAN TERMA KASH kasih Penulis mengucapkan terima oleh atas dukungan a yang diberikan Kompetisi Pengi-'mbangan llmu Hibah Penulis juga Pengetahuan Teknologi 203' pada Ernawati mengucapkan terima kasih atas kerja samanya selama ini' DAFTAR RUJUKAN tl v.m.svakumar,az'abdullah' Sfudies A.R.MOHAMED, S'P'CHA' 200' Methane on Carbon Nanotube Synthesis via CVD Proce.ss Using CoOx as Catalyst on Carbon Support' Journal of Nanomaterials and Biostructure idikan Kimia V 40 *[rffi
2 Jangan Pembangun Dyah Kencana Wulan, Praswasti. 20. Reaksi Subrahmanyam, Akula Dekomposisi Metana Dengan Katalis Ni- Hydrotalcite Structure 'Cu-Al Untuk Produksi Carbon Nanotube catalyst for the Produclbn t9l Ashotq Kinetika Reaksi Pemodelan Reaktor" Decomposition. Hydrogen Disertasi. Departemen Teknik 273 Kimia t0] Fakultas Teknik Universitas lndonesia t3l Yuni Parinduri, Wilda. Pengaruh Kondisi Operasi 20. Terhadap Pertumbuhan Nanokarbon Melalui il Suelves, M.J LazarD, B.M Corbelta, J.M patacios. Zl0E Production by of Decomposition Dekomposisi Katalitik Metana. Skripsi. Methane on Catalyst lnfluence of Operatirg Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik on Universitas lndonesia Characteristics. Hydrogen t4l Muradov, Nazim. 2000. Catalyst Deactivation and 567 Termocatalytic CO2-Free Production of ll Hydrogen From Hydrocarbon Fuels. Journal of Proceedings of the 2000 Menggunakan Minitab 4. AND Hydrogen Program Review, NREUCP- Yogyakarta 570-28890 2l t5] and George, N. Anthemidis, Aristidis Furimsky, Edward. 2008. Carbons Carbon-Supported Catalyst - in Nur lriawan Septin, Mengolah data Statistik Momen, Awad John. 2006. Use For of A., Zat Fractional Hydroprocessrhg. Canada MAF GROUP Desigm t6l Shuanglin Zhan,. Yajun Tian, Yanbin Cui, Hao Wu, Yonggang Wang, Procedure Followed Shufeng Ye, Yunfa Chen. 2007. Effecl Essential Elements in Nuts Using Process Conditions on the Synthesis of Technique. Statistics ; 77 Carbon Nanotubes by t3l Decomposition of Catalytic Methane. China Optimization -of Determination of by Mu Essential 443-45,;, Nuryanti Djati H Metode Permukaan Respon Particuology;23-29 Pada Optimasi Eksperimen Kimia. 7l Lokakarya Komputasi dalam Wahjudi, Didik. Aplikasi Metode Response Surface Untuk Optimasi Kualitas Warna Minyak Goreng. Center for Sa 373-39 TANYA JAWAB Teknologi Nuklir;, i..i Quality lmprovement Fakultas Teknik PEMAKALAH praswati PDK wulan lndustri Universitas Kristen Petra PENANYA t8l PERTANYAAN Jarrah, Nabel. 2009. Studying the Wahyt lnfluence of Process Parameters on the Apakah menggunakan Analisis Catalityc Carbon Nanofibers Formation pada pemodelan ini? Using Factorial Design. Chemical JAWABAN eng ineering Journal Memakai Software Consol 5 367-37 faktorial dengan sistem Seminar Nasional Kirnia Pendidikan Kim