ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125

Transkripsi

1 ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125 THE VARIATION ANALYSIS OF SPARKPULG ELECTRICAL SLOT ESTRANGEMENT ON TORSION AND POWER OF SUPRA X 125 Oleh: MUCHAMMAD IQBAL ROZIQIN Dibimbing oleh : 1. Fatkur Rhohman, M. Pd. 2. M. Muslimin Ilham. M. T PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2017

2 1

3 ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125 Muchammad Iqbal Roziqin muhammad.iqbal26@yahoo.com Fatkur Rhohman, M.Pd. dan M Muslimin Ilham, M.T UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI Meningkatkan performa mesin melalui modifikasi di sistem pembakaran merupakan solusi terus-menerus dilakukan di dunia otomotif saat ini. Upaya dilakukan dalam perbaikan sistem pembakaran adalah dengan cara mengatur ulang sistem pengapian. Dengan melakukan penggantian standar dengan racing dan kerenggangan celah elektroda berbeda diharapkan mampu meningkatkan pembakaran terjadi di ruang bakar. Penelitian ini bertujuan, (1) mengetahui pengaruh kerenggangan celah terhadap torsi motor honda supra X 125 dengan putaran mesin 5000 rpm, (2) mengetahui Pengaruh kerenggangan celah terhadap daya motor honda supra X 125 dengan putaran mesin 5000 rpm, (3) mengetahui pengaruh jenis terhadap torsi motor honda supra X 125 dengan putaran mesin 5000 rpm (4) mengetahui pengaruh jenis terhadap daya motor honda supra X 125 dengan putaran mesin 5000 rpm. Metode penelitian digunakan adalah metode eksperimen dengan hasil analisa data menggunakan analysis of varians pada software minitab 16. Hasil penelitian Hasil pengujian menunjukan kerenggangan celah berpengaruh terhadap output torsi dengan hasil Fhitung lebih besar dibanding Ftabel dan P-Value kurang dari 0.05 atau nilai signifikan. Celah katup 0.9 mm menghasilkan torsi tertinggi dengan nilai rata rata N.m. Pengujian kerenggangan celah tidak berpengaruh terhadap output daya dengan hasil hasil Fhitung lebih kecil dibanding Ftabel dan P-Value lebih dari 0.05 atau nilai signifikan. Hasil pengujian menunjukkan jenis berpengaruh terhadap torsi dimana hasil Fhitung lebih besar dibanding Ftabel dan P-Value kurang dari 0.05 atau nilai signifikan. Untuk jenis racing menghasilkan nilai torsi terendah dengan nilai rata rata N.m. Jenis tidak berpengaruh signifikan terhadap daya dimana hasil Fhitung lebih rendah dibanding Ftabel dan P-Value lebih dari 0.05 atau nilai signifikan. Kata kunci :Kerenggangan Celah Busi, Torsi, Daya. 2

4 elektroda terhadap torsi dan daya A. LATAR BELAKANG Dengan semakin berkembangnya kemajuan teknologi saat ini, segala upaya untuk meningkatkan performa mesin melalui modifikasi di sistem pembakaran merupakan solusi terus-menerus dilakukan di dunia otomotif saat ini. Upaya perbaikan dengan sistem cara dilakukan dalam pembakaran adalah mengatur ulang sistem motor honda supra X 125 dengan putaran mesin 5000 rpm., mengetahui pengaruh jenis terhadap torsi dan daya motor honda supra X 125 dengan putaran mesin 5000 rpm. Untuk racing dari pasar belum diketahui kwalitasnya (Hermanto, 2009). Busi adalah sebuah komponen dirancang guna melompatkan tegangan tinggi diantara dua elektroda untuk menghasilkan bunga api listrik (setyo, 2010). Torsi adalah perkalian torsi Torsi daya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:...(arismunandar, 2005) Dimana : T = Torsi (Nm) F = beban Dynamometer (N) r = lengan Dynamometer (m) Daya poros biasanya diukur dengan menentukan reaksi dinamometer dan memakai rumus berikut :...(Arismunandar, 2005) antara gaya dengan jarak, Selama proses usaha maka tekanan-tekanan terjadi Dimana : di dalam silinder motor menimbulkan Ne = Daya Poros (kw) suatu gaya luar biasa kuatnya pada n = putaran mesin (rpm) torak (Arends dan Berenschot, 1980). T = torsi (Nm) Daya dapat disebut juga sebagai dan menggunakan rumus berikut : pengapian dari suatu kendaraan. Termasuk mengganti standart dengan mencari Menurut Bayu (2005), tentang power dari motor bakar. Daya dihasilkan pengaruh penggunaan berbagai tipe ketika gerakan piston akibat pembakaran dengan variasi jumlah ground elektroda, bakar bahwa peningkatan torsi, daya dan bmep menggerakkan poros engkol, sehingga rata rata sebesar 1,24%. Terjadi penurunan momen putar terjadi pada poros engkol Effisiensi rata rata sebesar 1,05%. guna menghasilkan daya pada motor Terjadi penurunan Bsfc rata rata sebesar (Fuhaid, 2009).. 0,80%. Terjadi kenaikan effisiensi rata terjadi di dalam ruang Dalam penelitian ini bertujuan untuk rata sebesar 1,01%. mengetahui pengaruh kerenggangan celah 3

5 terlebih dahulu dilakukan uji normalitas B. METODE dan Mulai uji homogenitas. dilakukan untuk Uji normalitas mengetahui apakah variabel diteliti berdistri normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas Pengadaan benda kerja: Motor supra x 125, Busi dilakukan untuk melihat adanya perbedaan varian dari masing-masing data atau tidak. Dengan kata lain jika tidak ada Persiapan alat uji: Toll, Dynotest, Tachometer, Fuller perbedaan varian berarti data dinyatakan homogen tetapi jika ada perbedaan varian Proses pengujian maka data tidak homogen. Pengujian hipotesis diajukan adalah untuk Pengambilan Data: Variabel Bebas, Terikat, Kontrol mengetahui adanya perbedaan signifikan antara penggunaan standart dan racing pada sepeda motor tipe Mencatat data pengujian: Torsi, Daya supra x 125 terhadap daya dan torsi dihasilkan dengan metode Anova dengan taraf signifikan 0,05dan menggunakan Pengolahan Data dan Perhitungan waktu program minitab 16 for windows. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis data Pengambilan data dan pengujian terhadap output torsi dan daya dilakukan kesimpulan pada sepeda motor type Supra X 125 dengan penggunaan standar dan selesai racing dengan variasi celah 0.7, 0.9, dan 1.1 mm dengan putaran mesin 5000 Teknik analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik menggunakan Anova. Metode Anova akan rpm. Data diperoleh dari pengujian output torsi dan daya dapat dilihat pada tabel di bawah ini: menentukan apakah hipotesis penelitian tersebut diterima atau ditolak. Persyaratan uji Anova adalah data dianalisis harus 4

6 Tabel 1 Hasil Data Output Torsi Dan Daya Gambar 3 Grafik hasil daya pada standar Pada tabel di atas merupakan hasil pengambilan data torsi dan daya untuk memperjelas maka dapat dibuat grafik seperti di bawah ini. Hasil pengujian torsi untuk mengetahui perbandingan standart dan racing Gambar 4 Grafik hasil daya pada racing 1. Prosedur Analisa Data Dalam prosedur analisa data terlebih dahulu perlu diuji dengan uji metode normalitas, uji identik dan uji indenpenden Gambar 1 Grafik hasil torsi pada standart untuk mengetahui apakah data variabel dalam keadaan baik atau tidak. serta sebagai syarat dari Anova terhadap data didapatkan selama eksperimen. a. Uji Normalitas Uji kenormalan residual dilakukan dengan menggunakan Uji Ryan-Joiner Gambar 2 Grafik hasil torsi pada racing Hasil pengujian output daya dapat dibuat grafik di bawah ini untuk mengetahui perbandingan standar dan racing. terdapat pada program minitab 16. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data variabel berdistri normal atau tidak. Peneliti menggunakan signifikan kesalahan sebesar α = taraf 5% (0.05) dengan kata lain tingkat keyakinan atau kebenaran 95%. Dibawah ini gambar 5

7 Plot uji distri normal pada Output torsi b. Uji Identik dan daya. Uji identik untuk mengetahui apakah Probability Plot of Hasil Torsi data penelitian dihasilkan identik atau Normal 99 Mean StDev N RJ P-Value ,33 0, ,988 >0,100 Percent 80 tidak. Bila sebaran data pada output uji ini tersebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu disekitar harga nol maka data memenuhi asumsi identik ,0 13,5 14,0 14,5 Hasil Torsi 15,0 15,5 Gambar plot uji distri normal torsi Versus Fits (response is Hasil Torsi) 0.75 Probability Plot of Hasil Daya Normal 0.50 Mean StDev N RJ P-Value >0.100 Percent Residual Fitted Value (a) Versus Fits Hasil Daya 8.0 (response is Hasil Daya) Gambar 5 plot uji distri normal daya Residual 0.25 Sehingga hipotesis digunakan adalah: H0 : Residual berdistri normal H1 : Residual tidak berdistri normal H0 ditolak jika p-value lebih kecil dari pada α = 0.05 atau H0 diterima jika pvalue lebih dari α = 0.05 ( Montogomery, 2001). Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa Plot uji distri terhadap Output torsi dan daya merupakan residual berdistri normal karena nilai pada p-value > dan telah memenuhi dari syarat residual berdistri normal dengan syarat niai α = 0.05 sesuai uji normalitas Ryan Joiner Fitted Value Gambar 6 plot uji identik normal output daya dan torsi c. Uji Independen Pengujian independen pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan auto correlation function (ACF) terdapat pada program minitab16. Pengujian ini untuk mengetahui apakah terdapat nilai ACF keluar dari batas interval atau tidak. Bila tidak terdapat nilai melebihi batas interval maka data 6

8 penelitian ini memenuhi asumsi independen. level faktor dan N adalah banyaknya seluruh pengamatan. Analysis of Varians (ANOVA) digunakan untuk mengetahui Autocorrelation Function for Hasil Torsi (with 5% significance limits for the autocorrelations) pengaruh variabel proses memiliki pengaruh signifikan terhadap Torsi dan Autocorrelation Daya Hasil analisa varians terhadap torsi Lag 4 bisa dilihat pada tabel di bawah ini. 5 Tabel 2 Analisa Varians Terhadap Torsi Autocorrelation Function for Hasil Daya (with 5% significance limits for the autocorrelations) Autocorrelation Lag 4 Jika dilihat nilai Fhitung ditabel di atas 5 Gambar 7 Plot uji independen normal torsi dan daya. Berdasarkan plot ACF ditunjukan pada gambar diatas tidak ada nilai ACF pada tiap lag keluar dari batas interval. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada kolerasi antar residual artinya bersifat independen (montogomery, 2001) 2. pada analisa varians terhadap torsi untuk celah memiliki nilai Fhitung sebesar 4.03 dan untuk variasi jenis nilai Fhitung sebesar Untuk P-Value dihasilkan sesuai analisa ini untuk variabel bebas pada respon torsi dengan variabel bebas celah memiliki P-Value sebesar dan untuk variabel jenis P-value Hasil Analisa Data sebesar Sedangkan hasil analisa Setelah pengujian menggunakan uji varians terhadap daya bisa di lihat pada asumsi maka bisa dilanjutkan menuju hasil tabel di bawah ini. analisa data menggunakan analysis of Tabel 3 Analisa Varians Terhadap Daya varians (ANOVA) dengan distri F, pada program minitab16 untuk mencari hipotesis disetiap variabel. Hipotesis awal (H0) akan ditolak apabila nilai Fhitung melebihi nilai Ftabel. Untuk Fhitung didapatkan dari hasil analisa program Hasil analisa varians terhadap daya pada tabel di atas, untuk celah memiliki minitab dan untuk Ftabel dari hasil Fα, a-1, N-a, dimana a adalah banyak replikasi ditiap nilai Fhitung sebesar 0.87 dan untuk variasi 7

9 jenis nilai Fhitung sebesar Gambar 8 Plot efek diberikan variabel bebas terhadap torsi Sedangkan untuk hasil p-value dari respon a. daya dengan variabel celah sebesar Jenis standar mempunyai Torsi lebih tinggi dibandingakan dari jenis racing dan untuk p-value variabel jenis b. sebesar Pada variasi celah terhadap torsi celah 0.9 mm lebih tinggi dari pada variasi celah lainnya. 3. Pengujian Hipotesis Main Effects Plot for Hasil Daya Data Means Pengujian hipotesis ini merupakan 7.70 Celah Busi 7.65 hasil dan interprestasi analisis data 7.60 Mean diperoleh, dalam pengujian hipotesis untuk Jenis Busi menarik kesimpulan sesuai analisa data dapat menggunakan cara berdasarkan P Busi Racing Value dibandingkan dengan nilai taraf signifikan 5% ( = 0.05), apabila PValue dihasilkan analisis varians lebih kecil dari nilai taraf signifikan 5% ( =0,05) maka varibel bebas a. b. Minitab 16 sebagai berikut. Di bawah ini merupakan hasil main effect plot dengan output torsi dan daya. Jenis standar memiliki daya Pada variasi celah terhadap daya celah 0.9 mm lebih tinggi dari pada celah lainya. torsi dan daya didapat dari uji Software 1.1 racing. gambar main effect plot untuk output pada 0.9 lebih rendah dibandingakan dari jenis dipastikan memiliki pengaruh pada hasil ANOVA 0.7 Gambar 9 Plot efek diberikan variabel bebas terhadap daya dapat Output torsi dan daya pada penelitian. Busi Standar 4. Pembahasan Jika dilihat dari tingkat efek pengaruh diberikan terdapat beberapa kombinasi mampu menghasilkan output torsi optimal. Dimana Main Effects Plot for Hasil Torsi Data Means Jenis Busi pengaruh faktor standar dengan celah Celah Busi mm mampu menghasilkan output 14.5 Mean 14.4 torsi tertinggi. Sedangkan untuk kombinasi 14.3 mampu menghasilkan output daya tertinggi dimana pada pengaruh 14.0 Busi Racing Busi Standar faktor racing dengan celah 0.9 8

10 mm. untuk penjelasan setiap variabel dapat D. PENUTUP dijelaskan sebagai berikut: 1. a. Hasil pengujian menunjukan kerenggangan celah dan jenis berpengaruh terhadap output torsi dengan hasil Fhitung lebih besar dibanding Ftabel dan P-Value kurang dari 0.05 atau nilai signifikan, dimana celah katup 0.9 mm dan jenis standar menghasilkan torsi tertinggi dengan nilai rata rata N.m sedangkan untuk kombinasi celah 1.1 mm dan jenis racing menghasilkan nilai torsi terendah dengan nilai rata rata N.m. b. Hasil pengujian menunjukan tidak berpengaruh signifikan terhadap output daya dengan hasil Fhitung lebih kecil dibanding Ftabel dan P-Value lebih dari 0.05 atau nilai signifikan, dimana celah katup 0.9 mm dan jenis racing daya a. Hasil pengujian kerenggangan menunjukan celah berpengaruh terhadap output torsi dengan hasil Fhitung lebih besar dibanding Ftabel dan P-Value kurang dari 0.05 atau nilai signifikan. Celah katup 0.9 mm menghasilkan torsi tertinggi dengan nilai rata rata N.m b. Berdasarkan pengujian kerenggangan celah tidak berpengaruh terhadap output daya dengan hasil hasil Fhitung lebih kecil dibanding Ftabel dan P-Value lebih kerenggangan celah dan jenis menghasilkan Kesimpulan tertinggi dengan nilai rata rata Hp sedangkan untuk kombinasi celah 0.7 mm dan jenis standar menghasilkan nilai daya terendah dengan nilai rata rata Hp. dari 0.05 (nilai signifikan). c. Hasil pengujian menunjukkan jenis berpengaruh terhadap torsi dimana hasil Fhitung lebih besar dibanding Ftabel dan P-Value kurang dari 0.05 atau Untuk nilai signifikan. jenis racing menghasilkan nilai torsi terendah dengan nilai rata rata N.m. d. Jenis tidak berpengaruh signifikan terhadap daya dimana hasil Fhitung lebih rendah dibanding Ftabel dan P-Value lebih dari 0.05 atau nilai signifikan. 9

11 2. Saran a. Perlu adanya penelitan lebih lanjut dengan penambahan variasi putaran rpm lebih tinggi. Edition). New York: Jhon Wiley & Sons, INC. Setiyo, Muji Menjadi Mekanik Spesialis Kelistrikan Sepeda Motor. Bandung: CV Alfabeta. b. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang penggunaan jenis dengan perbedaan putaran mesin. c. Perlu adanya pengembangan dan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh E. DAFTAR PUSTAKA Arends, BPM. & Berenschot, H Motor Bensin. Jakarta: Erlangga. Arismunandar, Wiranto Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Bandung: Penerbit ITB. Bayu. 2005, Study Eksperimental Pengaruh Penggunaan Berbagai Type Busi Dengan Variasi Jumlah Ground Electrode Terhadap Unjuk Kerja Engine 4 Langkah Multi Silinder, Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Fuhaid, Naif & Agus, M, Sahbana Pengaruh Diameter Venturi pada Karburator Double Barrel terhadap Tenaga dan Emisi Gas Buang pada Mesin Bensin 4 Tak 4 Silinder. Jurnal Ilmiah Widya Teknika Bidang Teknologi dan Rekayasa, 17 (2):5664. Hermanto, Slamet Dwi Analisa Penggunaan Koil Racingterhadap Daya pada Sepeda MotorHonda Supra X 100cc. (skripsi). Kediri: Universitas Nusantara PGRIKediri. Montogomery, Douglas C Design And Analysis of Experiments (Fifth 10