PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROVINSI BALI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2017

Mangupura, 20 Mei 2015 Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung,

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PAPARAN KEPALA DINAS KOPERASI DAN UKM PROVINSI BALI TENTANG KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

Mangupura, 20 Maret 2016 Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Badung,

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

KATA PENGANTAR LAKIP DISPERINDAG DENPASAR TA. 2015

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

K A T A P E N G A N T A R

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Lamongan, Maret 2017 KEPALA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN LAMONGAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan Kelurahan Abianbase TAHUN 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) KECAMATAN MODO

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah BPMD Prov.Jateng Tahun

: KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Halaman. 135.

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Semarapura, 30 Maret 2016 Kepala Bappeda Kabupaten Klungkung, I Wayan Wasta, SE, M.Si Pembina Tk. I (IV/b) NIP

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

2015 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

Bab II Perencanaan Kinerja

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. ( LKjIP ) DINAS KOPERASI PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014

PENERAPAN SAKIP BAGIAN KEUANGAN DAN ASSET SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 21 SERI E

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) KECAMATAN NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembangunan sumber daya

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 82 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Kinerja Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

BAB I P E N D A H U L U A N

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KAB.BANJAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA)

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI.. KATA PENGANTAR... i

Renstra Inspektorat Provinsi Bali merupakan penjabaran dari RPJMD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) BAGIAN HUMAS SETDA KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

PROFILE DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

BAB. I PENDAHULUAN. Dalam konsep New Public Management (NPM) birokrasi pemerintah sebagai pemberi

L A P O R A N K I N E R J A

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Transkripsi:

PEMERINTAH PROVINSI BALI LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016 Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 i

KATA PENGANTAR Puji Syukur kami Panjatkan Kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya, maka Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali Tahun 2016 dapat diselesaikan. Penyusunan LKjIP merupakan tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, sebagai media Pertanggungjawaban Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi serta Kewenangan Pengelolaan Sumber Daya berdasarkan rencana strategis yang sudah ditetapkan. Laporan ini disusun dengan tujuan mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Bali sebagai salah satu prasyarat untuk turut serta menciptakan Pemerintah Provinsi Bali yang akuntabel. Denpasar, Januari 2017 KEPALA DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI, I DEWA NYOMAN PATRA,SH.MH. Pembina Utama Madya NIP. 19580115 198603 1 018 Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 ii

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii BAB I Pendahuluan... 1 A Latar Belakang... 1 B Tugas Pokok & Fungsi... 2 C Struktur Organisasi... 2 D Lingkungan Strategis Yang Berpengaruh... 5 BAB II Perencanaan Kinerja... 7 A Visi dan Misi... 7 B Tujuan dan Sasaran... 8 C Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran... 9 D Indikator Kinerja Utama (IKU)... 11 E Rencana Kinerja... 12 F Penetapan/Perjanjian Kinerja... 13 BAB III Akuntabilitas Kinerja... 15 A Capaian Kinerja... 15 B Realisasi Anggaran... 21 BAB IV Penutup... 22 A Kesimpulan... 22 B Langkah-langkah ke depan... 22 Lampiran Lampiran - Perjanjian Kinerja - Tabel Rencana Strategis - Indikator Kinerja Utama - Rencana Kinerja Tahunan - Rencana Aksi atas Perjanjian Kinerja - Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 iii

B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 dilaksanakan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri PAN dan RB RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah guna mendorong terwujudnya pemerintahan yang baik (good governance) di Indonesia. Dengan disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 diharapkan dapat : 1. Mendorong Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan benar yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. 2. Menjadi masukan dan umpan balik baik bagi instansi lain maupun pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja. 3. Menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat terhadap Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali di dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dasar Hukum Dasar Hukum yang dijadikan landasan dalam melakukan tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian 2. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. 3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Provinsi sebagai Daerah Otonom. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah-Implikasinya terhadap Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pelaksaan Undang_undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 8. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 1

9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. 10. Perda Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perlindungan, Pemberdayaan dan Pembinaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 11. Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata kerja Perangkat Daerah. 12. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Bali Tahun 2013-2018. 13. Peraturan Gubernur Bali Nomor 69 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 69 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali, maka Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali mempunyai tugas pokok sebagai berikut : 1. Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 2. Melaksanakan tugas Dekonsentrasi dan Pembantuan dibidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang diberikan oleh Gubernur. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali mempunyai fungsi yaitu : a. Perumusan dan kebijakan teknis di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. b. Pengelolaan fasilitas di bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. c. Pemberian pelayanan umum sesuai bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. d. Pembinaan pelaksana tugas sesuai dengan bidang Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. e. Pelaksana urusan tata usaha. C. Struktur Organisasi Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, meliputi : a. Subag. Kepegawaian b. Subag. Keuangan dan Penyusunan Program c. Subag. Umum 3. Bidang Pengkajian dan Pengembangan, meliputi : Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 2

1. Seksi Data dan Pengkajian 2. Seksi Pengembangan 3. Seksi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan 4. Bidang Bina Lembaga Koperasi, meliputi : a. Seksi Penyuluhan dan Badan Hukum b. Seksi Organisasi dan Tata Laksana Koperasi c. Seksi Pengawasan 5. Bidang Bina Usaha Koperasi, meliputi : a. Seksi Aneka Usaha Koperasi b. Seksi Simpan Pinjam Koperasi c. Seksi Permodalan Koperasi 6. Bidang Bina Usaha Kecil dan Menengah, meliputi : a. Seksi Kelembagaan b. Seksi Usaha c. Seksi Pembiayaan 7. UPT Diklat Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, meliputi : a. Subag. Tata Usaha b. Seksi Penyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi c. Seksi Penyelenggaraan Diklat d. Kelompok Jabatan Fungsional Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 3

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI KEPALA DINAS KOPERASI UMKM KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBAG UMUM SEKRETARIS SUBAG KEPEGAWAIAN SUBAG KEUANGAN DAN SUNPROG BIDANG PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG BINA LEMBAGA KOPERASI BIDANG BINA USAHA KOPERASI BIDANG BINA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH SEKSI DATA DAN PENGKAJIAN SEKSI PENYULUHAN DAN BADAN HUKUM SEKSI ANEKA USAHA KOPERASI SEKSI KELEMBAGAAN SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI ORGANISASI DAN TATA LAKSANA SEKSI SIMPAN PINJAM KOPERASI SEKSI USAHA SEKSI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN SEKSI PENGAWASAN SEKSI PERMODALAN KOPERASI SEKSI PEMBIAYAAN UPT DIKLAT KOPERASI UMKM SUBAG TATA USAHA SEKSI PENYUSUNAN PROGRAM MONITORING DAN EVALUASI SEKSI PENYELENGGARAAN DIKLAT Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 4

D. Lingkungan strategis yang berpengaruh 1. Lingkungan Strategis Internal meliputi : 1.1 Kekuatan 1.1.1 Jumlah sarana dan prasarana yang cukup memadai terdiri dari : Kendaraan roda empat sebanyak 11 unit. Kendaraan roda dua sebanyak 27 unit. 1.1.2 Jumlah Sumber Daya Manusia yang memadai, terdiri dari : Jumlah PNS Perempuan; 30 = 61 orang Laki-laki; 31 Gambar 1.1 Komposisi Pegawai berdasarkan Jenis Kelamin Komposisi PNS berdasarkan pendidikan: S2 = 12 orang S1 = 27 orang Diploma = 4 orang SLTA = 18 orang SMP = - SLTA; 18 S2; 12 Diploma; 4 S1; 27 Gambar 1.2 Komposisi PNS berdasarkan pendidikan Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 5

1.1.3 Adanya dukungan dari Pemerintah Daerah berupa Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2012 tentang Perlindungan, Pemberdayaan dan Pembinaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perda Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2012. 1.1.4 Tersedianya dana yang cukup memadai 1.2 Kelemahan 1.2.1 Kualitas SDM pengelola koperasi masih rendah 1.2.2 Akses permodalan KUMKM masih kurang 1.2.3 Pemasaran produk dan kemitraan KUMKM terbatas 2. Lingkungan Eksternal meliputi : 2.1 Peluang 2.1.1 Adanya pelatihan manajemen Pengelolaan Koperasi. 2.1.2 Adanya fasilitasi/sosialisasi dukungan informasi penyediaan permodalan/ pembiayaan. 2.1.3 Adanya fasilitasi pengembangan jaringan/kemitraan usaha dan promosi produk unggulan koperasi. 2.2 Ancaman 2.2.1 Diberlakukannya pasar global dan Masyarakat Ekonomi Asean. 2.2.2 Adanya kasus-kasus koperasi dan koperasi tidak aktif. 2.2.3 Adanya gangguan dari para tengkulak. Berdasarkan analisis lingkungan strategis tersebut maka permasalahan utama atau ISU STRATEGIS yang dihadapi oleh Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali adalah sebagai berikut : 1. Rendahnya kualitas SDM pengelola Koperasi dan UMKM. 2. Rendahnya pertumbuhan Koperasi dan UMKM. 3. Kurangnya Koperasi dan UMKM yang mendapat akses permodalan. 4. Terbatasnya pemasaran produk dan kemitraan Koperasi dan UMKM. Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 6

BAB II PERENCANAAN KINERJA Dalam rangka Perlindungan, Pemberdayaan dan Pembinaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali telah menyusun perencanaan kinerja. Perencanaan kinerja dibidang pembangunan Koperasi dan UMKM dirancang dalam program unggulan yang telah tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2013-2018. Dalam Rencana Strategis tersebut menjelaskan mengenai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran yang dijabarkan sebagai berikut : A. Visi dan Misi Dalam RPJMD Provinsi Bali Tahun 2013-2018 ditentukan bahwa Visi Pemerintah Provinsi Bali adalah Bali Mandara Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera sedangkan Misi pembangunan Daerah Bali ditentukan sebagai berikut : 1. Mewujudkan Bali yang berbudaya, metaksu, dinamis, maju dan modern. 2. Mewujudkan Bali yang aman, damai, tertib, harmonis serta bebas dari berbagai ancaman. 3. Mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir bathin. Berdasarkan visi misi Pemerintah Provinsi Bali maka Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali menetapkan visi sebagai berikut : Terwujudnya Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah berperan sebagai pelaku utama dalam perekonomian daerah menuju Bali Mandara Dalam misi pembangunan Daerah Bali yang ketiga yaitu mewujudkan Bali yang sejahtera dan sukerta lahir bathin adalah bertujuan untuk meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi kerakyatan yang tangguh, pengembangan industri kecil dan rumah tangga, serta industri pengolahan hasil pertanian, kelautan dan perikanan dan pariwisata yang saling mendukung serta pengembangan sarana dan prasarana publik. Mengacu kepada misi pembangunan daerah tersebut maka Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali menetapkan misi sebagai berikut : 1. Mewujudkan koperasi yang berkualitas dan sehat 2. Menumbuhkan kewirausahaan, koperasi dan UMKM 3. Memfasilitasi pembiayaan dan penjaminan bagi koperasi dan UMKM 4. Meningkatkan kemitraan koperasi dan UMKM Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 7

B. Tujuan dan Sasaran Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, perlu disusun tujuan dan sasaran yang merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu lima tahun yang akan datang. Oleh karena itu ditetapkan tujuan dan sasaran sebagai berikut : 1. Tujuan : 1.1. Terwujudnya Koperasi yang berprestasi. 1.2. Terwujudnya Pertumbuhan Koperasi dan UMKM. 1.3. Terwujudnya Koperasi dan UMKM yang meningkat modal usahanya. 1.4. Terwujudnya pemasaran produk dan kemitraan KUMKM. 2. Sasaran : 2.1. Meningkatnya koperasi yang berprestasi Tumbuhnya Koperasi Berprestasi (Koperasi yang berkualitas dan sehat) merupakan indikator keberhasilan dalam pemberdayaan koperasi. Koperasi yang berprestasi akan menambah kepercayaan masyarakat terhadap koperasi dan dapat meningkatkan perekonomian daerah. Pembinaan dan pengawasan yang berkelanjutan wajib dilaksanakan oleh pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali. 2.2. Meningkatnya pertumbuhan Koperasi dan UMKM Tumbuhnya wirausaha muda/baru di berbagai sektor diharapkan mampu menumbuhkan Koperasi dan UMKM. Menumbuhkan jiwa wirausaha dikalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat mempunyai nilai strategis dalam menghadapi dunia usaha. Wirausaha dibidang Koperasi dan UMKM akan mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dunia usaha dan perekonomian daerah. 2.3. Meningkatnya fasilitasi pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pelaku Koperasi dan UMKM adalah terbatasnya akses permodalan. Terlebih lagi pelaku usaha UMKM di sektor informal, mereka sangat kesulitan untuk mendapatkan penguatan modal untuk usahanya. Pemerintah daerah berkewajiban untuk memfasilitasi para pelaku koperasi dan UMKM untuk mendapatkan permodalan dan untuk membangun temu kemitraan dengan kalangan perbankan, pengusaha besar dan BUMN maupun BUMD. 2.4. Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan KUMKM Perkembangan koperasi dan UMKM membutuhkan adanya jaringan kemitraan antar lembaga sehingga akses informasi mengenai permodalan, pemasaran produk hasil koperasi dan UMKM cepat bisa diketahui. Membangun kemitraan antara koperasi dan UMKM serta pengusaha besar akan mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha koperasi dan UMKM. Pengusaha besar mempunyai kewajiban untuk menjadi mitra bagi para pelaku koperasi dan UMKM. Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 8

Tabel 2.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Visi Misi Tujuan Sasaran Terwujudnya Mewujudkan Koperasi Terwujudnya Meningkatnya Koperasi, yang berkualitas dan Koperasi yang Koperasi yang Usaha Mikro, sehat Berprestasi berprestasi Kecil dan Menengah Menumbuhkan Terwujudnya Meningkatnya berperan kewirausahaan Pertumbuhan pertumbuhan sebagai pelaku Koperasi dan UMKM Koperasi dan UMKM Koperasi dan utama dalam UMKM perekonomian Memfasilitasi Terwujudnya Meningkatnya daerah menuju pembiayaan dan Koperasi dan UMKM fasilitasi Bali Mandara penjaminan bagi yang meningkat pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM modal usahanya Koperasi dan UMKM Meningkatkan Terwujudnya Meningkatnya Kemitraan Koperasi pemasaran produk dan pemasaran produk dan UMKM kemitraan KUMKM dan kemitraan KUMKM C. Cara Pencapaian Tujuan dan Sasaran Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, perlu ditetapkan strategi guna mencapai hal tersebut agar apa yang dicanangkan dapat tercapai secara efektif, efisien dan ekonomis, yaitu melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan dan Program serta Kegiatan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali diarahkan agar mampu menggerakkan ekonomi kerakyatan dan dalam rangka penguatan kelembagaan Koperasi dan UMKM. Dengan demikian koperasi di Provinsi Bali harus mampu memberikan kontribusi yang berarti terhadap produksi daerah, membuka lapangan kerja, memegang peran strategis dalam kegiatan perekonomian dalam rangka mewujudkan ketahanan ekonomi daerah. Dalam mengembangkan Koperasi dan UMKM dihadapkan pada masalah internal maupun eksternal, untuk masalah internal yaitu: masalah internal yaitu: rendahnya kualitas SDM pengelola koperasi, akses permodalan Koperasi dan UMKM masih rendah dan pemasaran produk dan kemitraan Koperasi dan UMKM masih terbatas. Sedangkan masalah eksternal antara lain: diberlakukannya pasar global dan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), adanya kasus-kasus koperasi dan koperasi tidak aktif serta gangguan dari para tengkulak. Berdasarkan permasalahan tersebut maka diperlukan strategi kebijakan dan program yang tepat dalam memecahkan permasalahan tersebut. Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 9

1. Strategi Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, perlu ditetapkan strategi guna mencapai hal tersebut agar apa yang dicanangkan dapat tercapai secara efektif dan efesien, yaitu melalui strategi : a. Mengembangkan, meningkatkan kapasitas kelembagaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. b. Meningkatkan SDM pengelola Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah melalui Diklat dan Non Diklat. c. Meningkatkan dukungan fasilitasi perkuatan dibidang permodalan, pemasaran kepada pelaku UMKM yang baru tumbuh dan berkembang. d. Meningkatkan Kemitraan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 2. Kebijakan Untuk mencapai strategi diatas, perlu ditetapkan beberapa kebijakan dalam pengembangan dan pemberdayaan koperasi dan UMKM untuk 5 (lima) tahun ke depan (2013-2018) sebagai berikut : a. Perlindungan, pemberdayaan dan pembinaan Koperasi dan UMKM. b. Peningkatan Kualitas SDM pengelola Koperasi dan UMKM. c. Pengembangan Kelembagaan Koperasi sesuai dengan jati diri Koperasi. d. Peningkatan akses Koperasi dan UMKM ke sumberdaya produktif e. Pengembangan lingkungan usaha yang kondusif 3. Program Program pembangunan koperasi dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yang dilaksanakan secara konsisten dan bertahap setiap tahun. Program Pembangunan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Bali tahun 2008-2013 dengan dukungan dana APBD ditetapkan sebagai berikut: a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif dengan kegiatan: Perencanaan, Koordinasi dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah dengan kegiatan: Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Fasilitasi Pengembangan Sarana Promosi Hasil Produksi Pelatihan Manajemen Pengelolaan bagi Calon Koperasi Baru c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dengan kegiatan: Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 10

Pemantauan Pengelolaan Penggunaan Dana Pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Penyelenggaraan Promosi Produk Usaha Mikro Kecil Menengah d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan kegiatan: Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian Pembinaan, Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi Peningkatan dan Pengembangan Jaringan Kerjasama Usaha Koperasi Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Koordinasi, Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sadar Koperasi (GEMASKOP) Peningkatan Kapasitas Kelembagaan TKPKD melalui Pemberdayaan KUKM e. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Pendukung) f. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (Pendukung) D. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dalam rangka peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja setiap instansi pemerintah, perlu menetapkan indikator kinerja utama (key performance indicators) di lingkungan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Provinsi Bali (terlampir), dengan tujuan : Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. IKU digunakan untuk : 1. Perencanaan Jangka Menengah 2. Perencanaan Tahunan 3. Penyusunan Dokumen Penetapan Kinerja 4. Pelaporan Akuntabilitas Kinerja 5. Pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan. Keberhasilan pencapaian sasaran strategis pada setiap tingkatan organisasi harus dinyatakan dengan IKU. Instansi Pemerintah melaksanakan analisis dan evaluasi kinerja dengan memperhatikan capaian IKU untuk melengkapi informasi yang dihasilkan dalam pengukuran kinerja dan digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 11

Sasaran Strategis/Tujuan Meningkatnya Koperasi yang berprestasi Meningkatnya pertumbuhan Koperasi dan UMKM Meningkatnya fasilitasi pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM Meningkatnya Pemasaran produk dan Kemitraan KUMKM Indikator Kinerja Utama Penjelasan 1. Jumlah Koperasi Berprestasi Jumlah Koperasi yang memperoleh penghargaan koperasi berprestasi (Koperasi yang sehat dan berkualitas) 2. Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten 1. Jumlah Pertumbuhan Koperasi 2. Jumlah Pertumbuhan UMKM 1. Persentase Koperasi yang mendapat pembiayaan 2. Persentase UMKM yang mendapat pembiayaan 1. Jumlah KUMKM yang bermitra dan produknya dikenal Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya memperoleh sertifikat kompetensi Jumlah Koperasi tahun berjalan dikurangi jumlah koperasi tahun lalu Jumlah UMKM tahun berjalan dikurangi jumlah UMKM tahun lalu (Jumlah koperasi yang memperoleh dana penguatan modal : seluruh jumlah koperasi) X100% (Jumlah UMKM yang memperoleh dana penguatan modal : seluruh jumlah UMKM) X100% Jumlah Koperasi dan UMKM yang difasilitasi pemasaran produk dan kemitraan E. Rencana Kinerja Rencana kinerja merupakan penjabaran dari rencana strategis Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali Tahun 2013-2018. Rencana Kinerja Tahunan ( RKT ) yang dalam hal ini adalah kegiatan APBD di Provinsi Bali Tahun Anggaran 2016, disusun setiap tahun dan memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja sasaran dan target capaiannya, program, kegiatan, indikator knierja kegiatan dan target capaiannya. Sasaran adalah hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun tertentu. Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, sehingga penetapan sasaran harus selaras, dan mempunyai hubungan logis dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Sasaran yang akan dicapai Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Bali selama tahun 2016 secara rinci disajikan dalam formulir Rencana Kinerja tahunan ( RKT ) sebagaimana terlampir. Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 12

Tabel 2.2 Rencana Kinerja Tahun 2016 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Meningkatnya Koperasi yang berprestasi - - Jumlah Koperasi berprestasi Jumlah Koperasi yang SDM 45 Kop 350 Kop pengelolanya berkompeten 2. Meningkatnya pertumbuhan Koperasi dan UMKM - - Jumlah Pertumbuhan Koperasi Jumlah Pertumbuhan UMKM 300 Kop 1.500 UMKM 3. Meningkatnya fasilitasi pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM - - Persentase Koperasi yang mendapat pembiayaan Persentase UMKM yang mendapat pembiayaan 3,50% 6,50% 4. Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan KUMKM - Jumlah KUMKM yang bermitra dan produknya dikenal 42 KUMKM F. Penetapan/Perjanjian Kinerja Dokumen Penetapan/Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama, beserta target kinerja dan anggaran. Dalam penyusunan penetapan kinerja instansi mengacu pada Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Tahun 2013-2018, Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) Tahun 2016, Indikator Kinerja Utama (IKU), dan anggaran atau DPA. Penetapan/Perjanjian Kinerja pada tabel berikut merupakan Penetapan/Perjanjian Kinerja tahun 2015: Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 1. Meningkatnya Koperasi yang - Jumlah Koperasi berprestasi 45 Kop berprestasi - Jumlah Koperasi yang SDM 350 Kop pengelolanya berkompeten 2. Meningkatnya pertumbuhan - Jumlah Pertumbuhan 300 Kop Koperasi dan UMKM Koperasi - Jumlah Pertumbuhan UMKM 1.500 UMKM Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 13

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 3. Meningkatnya fasilitasi pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM - - Persentase Koperasi yang mendapat pembiayaan Persentase UMKM yang mendapat pembiayaan 3,50% 6,50% 4. Meningkatnya pemasaran produk dan kemitraan KUMKM - Jumlah KUMKM yang bermitra dan produknya dikenal 42 KUMKM No Program Anggaran Keterangan 1 Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Rp. 251.277.000 yang Kondusif 2 Pengembangan Kewirausahaan dan Rp. 5.490.036.650 Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 3 Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Rp. 463.954.350 bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 4 Peningkatan Kualitas Kelembagaan Rp. 732.032.759 Koperasi 5 Pelayanan Administrasi Perkantoran Rp. 711.887.550 Pendukung 6 Peningkatan Sarana dan Prasarana Rp. 1.771.460.990 Pendukung Aparatur TOTAL Rp. 9.534.314.975 Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 14

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan wujud nyata instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan kepada pemberi mandat atas pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran dalam suatu media pelaporan (LKIP). Penyusunan LKIP Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali Tahun 2016 ini didasarkan kepada pengukuran dan evaluasi pelakasanaan atas Rencana Strategis dan Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengukuran kinerja ini dilakukan terhadap kegiatan Tahun Anggaran 2016, dengan cara membandingkan antara rencana kinerja dengan realisasi ditinjau dari aspek input, output dan outcome yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja. Selain itu pengukuran kinerja juga dilakukan terhadap sasaran strategis dengan mengukur pencapaian indikator sasaran yang telah ditargetkan dibandingkan dengan realisasinya. Pengukuran terhadap kinerja kegiatan dituangkan kedalam formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali melaksanakan 6 program dengan 32 kegiatan yang di dukung oleh dana sebesar Rp. 9.534.314.975,- terdiri dari: Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif, Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Realisasi dana Tahun 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 adalah Rp. 8.785.635.185,- atau sebesar 92,15% sedangkan realisasi fisik sebesar 99,24%. Jadi dengan realisasi dana sebesar 92,15% dengan pencapaian target program 99,24% bisa dikatakan efektif dalam mencapai target dari masing-masing program. 1. Target dan Realisasi Kinerja Laporan Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali Tahun 2016 memuat capaian target-target yang terukur dari perolehan masing-masing indikator-indikator kinerja. Penilaian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan mengukur dalam rangka pengumpulan data kinerja yang hasilnya akan memberikan gambaran keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian tujuan dan sasaran. Dari hasil pengumpulan data selanjutnya dilakukan kategorisasi kinerja (penentuan posisi) sesuai dengan tingkat capaian kinerja yaitu: Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 15

No. Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja Interval Nilai Realisasi Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja Kinerja Kode 1. 91 100 Sangat Baik Hijau Tua 2. 76 90 Tinggi Hijau Muda 3. 66 75 Sedang Kuning Tua 4. 51 65 Rendah Kuning Muda 5. 50 Sangat Rendah Merah Sumber: Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut: Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Tahun Berjalan Indikator Krite Sasaran Strategis Satuan Capaian Kode Kinerja Target Realisasi ria % 1 2 3 4 5 6 7 8 1. Meningkatnya Koperasi yang berprestasi 2. Meningkatnya pertumbuhan Koperasi dan UMKM 3. Meningkatnya fasilitasi pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM 4. Meningkatnya Pemasaran produk dan Kemitraan KUMKM a. Jumlah Koperasi Berprestasi b. Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten a. Jumlah Pertumbuhan Koperasi b. Jumlah Pertumbuhan UMKM a. Persentase Koperasi yang mendapat pembiayaan b. Persentase UMKM yang mendapat pembiayaan a. Jumlah KUMKM yang bermitra dan produknya dikenal Koperasi 45 48 106,67 Sangat baik Koperasi 350 500 142,86 Sangat baik Koperasi 300 341 113,67 Sangat baik UMKM 1.500 1.700 113,33 Sangat baik % 3,50 9,43% 269,43 % Sangat baik % 6,50 36,56% 562,48 Sangat baik KUMKM 42 94 223,81 Sangat baik Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 16

2. Sasaran 1. Meningkatnya Koperasi yang berprestasi Tolak ukur capaian sasaran Meningkatnya Koperasi yang berprestasi terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu: 1). Jumlah Koperasi Berprestasi dan 2). Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten. Tabel 3.3 Target dan realisasi Kinerja Jumlah Koperasi Berprestasi dan Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten Indikator Kinerja Capaian Tahun 2015 Capaian Tahun 2016 Target Realisasi % Target Akhir Renstra 2018 Capaian s/d 2016 terhadap 2018(%) 1 2 3 4 5 6 7 1. Jumlah Koperasi Berprestasi 2. Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten 30 425 45 350 48 500 106,67 142,86 75 550 64,00 90,91 1.1.Indikator kinerja jumlah koperasi berprestasi dari target 45 unit sudah terealisasi sebesar 48 unit atau 106,67% untuk tahun 2016. Capaian tersebut menunjukkan kinerja yang baik karena sudah mencapai 64% dari target tahun terakhir Renstra. Koperasi Berprestasi merupakan koperasi yang berkualitas dan sehat. Penilaian koperasi berkualitas bertujuan untuk melihat performa dan mengukur kinerja koperasi. Beberapa faktor pendukung yang menjadi dasar penilaian adalah dari segi kelembagaan dan segi usahanya. Secara umum keadaan koperasi di Bali sudah memiliki kelembagaan yang kuat dan usahanya meningkat. Kondisi tersebut adalah sebagai keberhasilan dalam melakukan pembinaan-pembinaan yang optimal. Sedangkan penilaian kesehatan KSP/USP-Koperasi bertujuan untuk mengetahui tingkat kesehatan KSP/USP-Koperasi agar dalam pengelolaan keuangannya berjalan sesuai dengan aturan. Pada umumnya KSP/USP koperasi yang dinilai kesehatannya menunjukan kondisi yang sangat baik. Capaian Kinerja Jumlah Koperasi Berprestasi didukung oleh pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dengan Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan dan Program Pembangunan Koperasi, Kegiatan Pembinaan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi dan Kegiatan Revitalisasi Koperasi dengan anggaran. Indikator Kinerja ini juga didukung Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dengan kegiatan Pemantauan, Pembinaan, Pengawasan dan Penilaian Kesehatan Koperasi. 1.2.Sedangkan Indikator Jumlah Koperasi yang SDM pengelolanya berkompeten dari target 350 koperasi pada tahun 2016 terealisasi 500 koperasi. Capaian tersebut sudah melebihi dari target yang ditetapkan, sedangkan dari target akhir tahun Renstra sudah tercapai 90,91%. Faktor pendukung pencapaian sasaran ini karena Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 17

adanya penambahan anggaran dari Kementerian Koperasi dan UKM RI untuk pelaksanaan pelatihan peningkatan SDM yang berkompeten. Sehingga ada penambahan jumlah angkatan diklat perkoperasian. Capaian Indikator Kinerja tersebut didukung oleh pelaksanaan Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah pada Kegiatan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Koperasi/KUD. 2. Meningkatnya Pertumbuhan Koperasi dan UMKM Tolak ukur capaian sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Koperasi dan UMKM terdiri dari 2 (dua) indikator yaitu: 1). Jumlah Pertumbuhan Koperasi dan 2). Jumlah Pertumbuhan UMKM Tabel 3.4 Target dan realisasi Kinerja Jumlah Pertumbuhan Koperasi dan Jumlah Pertumbuhan UMKM Indikator Kinerja Capaian Tahun 2015 Capaian Tahun 2016 Target Realisasi % Target Akhir Renstra 2018 Capaian s/d 2016 terhadap 2018(%) 1 2 3 4 5 6 7 1. Jumlah pertumbuhan Koperasi 2. Jumlah pertumbuhan UMKM 242 1.495 300 1.500 341 1.700 113,67 113,33 500 2.500 68,20 68 2.1.Indikator Kinerja Jumlah Pertumbuhan Koperasi dari target 300 unit terealisasi 341 unit atau 113,67% untuk tahun 2016. Capaian tersebut menunjukkan kinerja yang baik karena sudah mencapai 68,20% dari target akhir tahun Renstra. Faktor pendukung capaian sasaran adalah karena keinginan masyakat untuk berkoperasi masih tinggi dan didukung oleh pemerintah melalui sosialisasi dan penyuluhan tentang perkoperasian agar masyarakat memahami tentang perkoperasian. Namun demikian pemerintah menginginkan tumbuh kembangnya koperasi nantinya diikuti dengan adanya peningkatan dari kualitas koperasi itu sendiri. Capaian indikator kinerja tersebut didukung oleh pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi pada Kegiatan Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan Perkoperasian. 2.2.Sedangkan Indikator Kinerja Jumlah Pertumbuhan UMKM dari target 1.500 unit sudah terealisasi sebesar 1.700 unit atau 113,33% untuk tahun 2016. Capaian tersebut menunjukkan kinerja yang baik karena sudah mencapai 68% dari target akhir tahun Renstra. Faktor yang mendorong tumbuhnya wirausaha baru adalah adanya iklim usaha yang kondusif yang ditandai dengan adanya kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang memberikan kemudahan-kemudahan dalam membuka usaha baru. Disamping itu faktor keamanan Bali dan Bali sebagai Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 18

tujuan wisata dunia juga memberikan andil yang besar dalam menumbuhkan pelaku UMKM untuk tumbuh dan berkembang. Pada bagian lainnya berbagai program dan kebijakan Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali yang sangat mendukung tumbuhnya pelaku UMKM baru. Salah satu contoh kegiatan tersebut yaitu dengan mengadakan kegiatan gerakan kewirausahaan, pembekalan dan motivasi melalui sukses story kewirausahan bagi calon wirausaha baru. Capaian indikator kinerja tersebut didukung oleh pelaksanaan Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif pada Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Usaha Kecil Menengah. 3. Meningkatnya Fasilitasi Pembiayaan dan Penjaminan bagi Koperasi dan UMKM Tolak ukur capaian sasaran Meningkatnya Fasilitasi Pembiayaan dan Penjaminan bagi Koperasi dan UMKM terdiri dari 2 (dua) indikator kinerja yaitu: 1). Persentase Koperasi yang mendapat pembiayaan dan 2). Persentase UMKM yang mendapat pembiayaan. Tabel 3.5 Target dan realisasi Kinerja Persentase Koperasi yang mendapat Pembiayaan dan Persentase UMKM yang mendapat Pembiayaan Indikator Kinerja Capaia n Tahun 2015 Capaian Tahun 2016 Target Realisasi % Target Akhir Renstra 2018 Capaian s/d 2016 terhadap 2018(%) 1 2 3 4 5 6 7 1. Persentase Koperasi yang mendapat pembiayaan 2. Persentase UMKM yang mendapat pembiayaan 9,31 26,16 3,50 6,50 9,43 36,56 269,43 562,48 4,00 10,00 235,75 365,60 3.1.Indikator Persentase Koperasi yang mendapat pembiayaan pada tahun 2016 dari target 3,50% terealisasi 9,43% atau capaiannya 269,43%. Capaian tersebut menunjukkan kinerja yang baik karena sudah melebihi target yang ditentukan. Sedangkan jika dibandingkan dengan target akhir tahun Renstra sudah tercapai 235,75%. Faktor pendukung capaian indikator tersebut disebabkan oleh akses koperasi terhadap skim kredit di bank sudah mulai meningkat. Disamping itu adanya dana penguatan modal yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Bali sudah mulai dimanfaatkan oleh Koperasi sebagai sumber permodalannya dan adanya lembaga penjaminan kredit Bali Mandara (Jamkrida) untuk menjamin kredit yang diajukan oleh Koperasi. Dukungan pencapaian indikator kinerja tersebut melalui pelaksanaan Program Pengembangan sistem Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah pada Kegiatan Fasilitasi/Sosialisasi Dukungan Informasi Penyediaan Permodalan/Pembiayaan dan Sarana Prasarana bagi Koperasi. 3.2.Indikator Kinerja Persentase UMKM yang mendapat pembiayaan pada tahun 2016 dari target 6,50% terealisasi 35,56% atau capaiannya mencapai 562,48%. Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 19

Sedangkan jika dibandingkan dengan target akhir tahun Renstra sudah tercapai 365,60%. Capaian kinerja tersebut jauh melampaui dari target yang telah ditetapkan. Faktor yang mempengaruhi capaian tersebut adalah karena pelaku UMKM dalam mengakses permodalan tersebut memanfaatkan program yang diluncurkan Pemerintah Pusat yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pemanfaatan KUR tersebut oleh UMKM karena mendapat informasi secara terus menerus oleh Pemerintah Daerah melalui sosialisasi dan bimbingan teknis pengajuan proposal usaha. Dukungan capaian indikator kinerja tersebut melalui pelaksanaan Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif pada kegiatan Perencanaan, Koordinasi dan Pengembangan Usaha Kecil Menengah. 4. Meningkatnya Pemasaran Produk dan Kemitraan KUMKM Tolak ukur capaian sasaran Meningkatnya Pemasaran Produk dan Kemitraan KUMKM terdiri dari 1 (satu) indikator kinerja yaitu Jumlah KUMKM yang bermitra dan produknya dikenal. Tabel 3.6 Target dan realisasi Kinerja Jumlah KUMKM yang bermitra dan Produknya dikenal Capaian Capaian Tahun 2016 Target Capaian Akhir s/d 2016 Indikator Kinerja Tahun Renstra 2015 Target Realisasi % terhadap 2018 2018 (%) 1 2 3 4 5 6 7 1. Jumlah KUMKM yang bermitra dan produknya dikenal 49 42 94 223,81 70 134,28 Indikator Kinerja Jumlah KUMKM yang bermitra dan produknya dikenal pada tahun 2016 dari target 42 KUMKM terealisasi 94 KUMKM atau mencapai 223.81%. Capaian kinerja tersebut jauh melampaui target yang telah ditetapkan. Jika dibandingkan dengan target akhir tahun Renstra sudah tercapai 134,28%. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian indikator kinerja tersebut adalah dukungan dari berbagai sektor, baik dari Pemerintah, dunia usaha, perbankan dan BUMN untuk menjadi mitra kerja KUMKM dari segi permodalan maupun pemasaran melalui Temu Kemitraan dan promosi produk KUMKM. Pemerintah melaksanakan kegiatan tersebut agar terjalin kerjasama antara KUMKM dengan dunia usaha, perbankan dan BUMN melalui pelaksanaan Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah pada Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Jaringan/Kemitraan Usaha dan Promosi Produk Unggulan Koperasi dan Kegiatan Memfasilitasi Peningkatan Kemitraan Usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah. Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 20

B. Realisasi Anggaran Pencapaian sasaran tersebut di atas didukung anggaran APBD Provinsi Bali Tahun 2016 sebesar Rp. 7.043.245.263 atau sekitar 73,87% dari dana keseluruhan Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali yaitu sebesar Rp. 9.534.314.075. Realisasi anggaran untuk pencapian sasaran tersebut sebesar Rp. 6.493.480.421 atau 92,19% dari target Rp. 7.043.245.263. sedangkan anggaran pendukung terealisasi sebesar Rp. 2.292.154.764 atau 92,01% dari target Rp. 2.491.069.712. Jika dikaitkan antara kinerja pencapaian sasaran dengan penyerapan anggaran, pencapaian sasaran yang sangat baik dan diikuti dengan penyerapan anggaran 92,10% menunjukkan bahwa dana yang disediakan untuk pencapaian sasaran pembangunan tahun 2016 telah mencukupi. Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran disajikan padat tabel berikut: Tabel 3.7 Anggaran dan Realisasi Belanja Langsung per Sasaran Tahun 2016 No Sasaran Anggaran Realisasi Rp. Rp. % Realisasi 1 Meningkatnya Koperasi yang berprestasi 5.808.768.853 5.340.838.571 91,94 2 Meningkatnya Pertumbuhan Koperasi dan UMKM 432.411.060 422.199.100 97,64 3 Meningkatnya Fasilitasi Pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM 171.937.700 161.927.100 94,18 4 Meningkatnya Pemasaran Produk dan Kemitraan KUMKM 630.127.650 568.515.650 90,22 Jumlah 7.043.245.263 6.493.480.421 92,19 Belanja Langsung Pendukung 2.491.069.712 2.292.154.764 92,01 Total Belanja Langsung 9.534.314.975 8.785.635.185 92,10 Sumber: Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali 2016 Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 21

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali disusun berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi yang merupakan wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian misi dan tujuan instansi serta dalam rangka perwujudan good governance. Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatankegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 4 (empat) sasaran, ditetapkan indikator kinerja sasaran sebanyak 7 (tujuh) indikator. Penyelenggaraan kegiatan di Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali pada Tahun Anggaran 2016 merupakan tahun ketiga dari Rencana Strategis Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali Tahun 2013-2018. Keberhasilan yang dicapai berkat kerja sama dan partisipasi semua pihak dan diharapkan dapat dipertahankan serta ditingkatkan. Hasil Laporan Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keberhasilan capaian kinerja sasaran yang dicerminkan dari capaian indikator kinerja utama ditentukan oleh berbagai faktor, antara lain sumber daya manusia, anggaran, dan sarana prasarana. 2. Dari analisis 4 (empat) sasaran, terdapat 7 (tujuh) indikator sasaran seluruhnya merupakan indikator kinerja utama sebagai tolak ukur. Pada tahun 2016 seluruh atau 7 (tujuh) indikator kinerja telah melebihi target yang ditetapkan. Sehingga nilai rata-rata capaian kinerja indikator yang telah memenuhi target sebesar 218,89 %. B. Langkah-langkah ke depan Langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dan peningkatan kualitas penyusunan LAKIP dirumuskan saran-saran sebagai berikut: 1. Dalam meningkatkan kinerja sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti leadership, sumberdaya manusia yang berkompetensi, manajemen, sarana prasarana dan fungsi pengawasan. Perlu dilakukan upaya-upaya untuk peningkatan kapasitas SDM tentang Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 22

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta kemampuan teknis dalam menyusun dokumen-dokumen kinerja untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang akuntabel; 2. Perlu adanya kebijakan yang mewadahi penerapan SAKIP di instansi pemerintah agar tercipta kejelasan arah dalam penerapan SAKIP yang baik dan benar di jajaran instansi pemerintah, serta meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi capaian Perjanjian Kinerja (PK). 3. Dalam upaya meningkatkan kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali disamping faktor-faktor tersebut di atas kedepannya wajib mempertimbangkan perencanaan kegiatan yang lebih berkualitas, sinergitas pembangunan dibidang koperasi dan UMKM dengan Dinas Kabupaten/Kota serta dukungan anggaran dari APBD yang proposional. Laporan Kinerja Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Bali Tahun 2016 ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan, penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang, penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang, serta penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 23

ISU STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PROVINSI BALI 1. Rendahnya kualitas SDM pengelola Koperasi dan UMKM. 2. Rendahnya pertumbuhan Koperasi dan UMKM. 3. Kurangnya Koperasi dan UMKM yang mendapat akses permodalan. 4. Terbatasnya pemasaran produk dan kemitraan Koperasi dan UMKM. Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 24

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 25

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 26

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 27

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 28

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 29

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 30

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 31

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 32

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 33

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 34

Laporan Kinerja Dinas Koperasi UMKM Provinsi Bali Tahun 2016 35