BAB 5 HASIL PENELITIAN. Hasil rata rata pengukuran kekerasan pada spesimen adalah sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN JENIS PENELITIAN Desain: EKSPERIMENTAL LABORATORIK. Kontrol. Perlakuan larutan remineralisasi + Xylitol 20%

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yaitu aquades sebagai variabel kontrol dan sebagai variabel pengaruh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. alat Micro Vickers Hardness Tester. Alat tersebut bekerja dengan cara

BAB 4 METODE PENELITIAN

KARAKTERISTIK GIGI YANG TERPAPAR ASAM SUNTI (Averrhoa bilimbi L)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebelum dan sesudah perendaman dengan beberapa jenis sediaan susu telah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gigi dan mulut di Indonesia. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. DMF-T Indonesia menurut hasil Riskesdas pada tahun 2013 adalah 4,6% yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karies. Hal ini dipengaruhi oleh morfologi dan kandungan mineral penyusun gigi

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Erosi gigi adalah luruhnya jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam

BAB 1 PENDAHULUAN. minuman yang sehat bagi tubuh untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal. 1

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan gigi dan mulut dengan asupan nutrisi (Iacopino, 2008). Diet yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. cukup tinggi. Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, indeks DMF-T Indonesia

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAMPIRAN 1. ONE WAY ANOVA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. protein, berbagai vitamin dan mineral (Widodo, 2003). Susu adalah cairan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bir merupakan minuman beralkohol dengan tingkat konsumsi nomor 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KONSUMSI COKELAT DAN KEJU TERHADAP KONSENTRASI KALSIUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Penelitian. Penelitian tentang perbedaan status karies pada anak Sekolah Dasar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kelenjar saliva, dimana 93% dari volume total saliva disekresikan oleh kelenjar saliva

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mahkota (crown) dan jembatan (bridge). Mahkota dapat terbuat dari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih bervariasi. Peristiwa ini dapat dilihat dengan konsumsi pada makanan dan

The Hardness Difference of Deciduous Tooth Enamel Between Before and After Soaking with Milk, Tea, and Soda

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini berpengaruh pada pola makan dan pemilihan makanan serta

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. prevalensi yang terus meningkat akibat fenomena perubahan diet (Roberson dkk.,

I.PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. bersoda dan minuman ringan tanpa karbonasi. Minuman ringan berkarbonasi

BAB I PENDAHULUAN. diterima oleh dokter gigi adalah gigi berlubang atau karies. Hasil survey

Fase pembentukan gigi ETIOLOGI Streptococcus mutans,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penjangkaran, akrilik, dan pasien dapat memasang atau melepas alat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 14 provinsi mempunyai prevalensi masalah gigi dan mulut di atas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Semen Ionomer Kaca Modifikasi Resin (SIKMR) ionomer kaca. Waktu kerja yang singkat dan waktu pengerasan yang lama pada

BAB I PENDAHULUAN. Community Dental Oral Epidemiologi menyatakan bahwa anakanak. disebabkan pada umumnya orang beranggapan gigi sulung tidak perlu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bahan baku utamanya yaitu susu. Kandungan nutrisi yang tinggi pada keju

BAB I PENDAHULUAN. karbohidrat dari sisa makanan oleh bakteri dalam mulut. 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. insisif, premolar kedua dan molar pada daerah cervico buccal.2

BAB 1 PENDAHULUAN. Kerusakan pada gigi merupakan salah satu penyakit kronik yang umum

Gambar 1. Kelenjar saliva 19

Mengenal Xylitol Gula Langka yang Menyehatkan

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

Perbedaan Tingkat Kekerasan antara Gigi Desidui Dengan TAF dan Tanpa TAF Sebelum dan Sesudah Perendaman pada Susu

Nadia Fitri Hapsari*, Ade Ismail**, Oedijono Santoso***

I. PENDAHULUAN. terjadi pada permukaan peralatan penukar panas yang disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang (Herdiyati, 2006 dalam Syafriadi dan Noh, 2014). Diskolorasi gigi

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh, baik bagi anak-anak, remaja maupun orang dewasa. 1,2

BAB I PENDAHULUAN. Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling dominan

BAB I PENDAHULUAN. indeks caries 1,0. Hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 melaporkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. sering terjadi. Penyakit ini dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dalam

Gambar 1. Cengkeh kering 5

4. Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian mengenai perbedaan kekuatan geser antara self adhesif semen

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Proses pengendapan senyawa-senyawa anorganik biasa terjadi pada peralatanperalatan

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dokter Gigi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pengambilan sampel

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelamin, usia, ras, ataupun status ekonomi (Bagramian R.A., 2009). Karies

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ortodonsia adalah cabang dari Ilmu Kedokteran Gigi yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. dan mulut yang memiliki prevalensi tinggi di masyarakat pada semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. karies gigi (Anitasari dan Endang, 2005). Karies gigi disebabkan oleh faktor

Efek obat kumur mengandung cengkeh terhadap kekerasan enamel gigi

BAB I PENDAHULUAN. atau biofilm dan diet (terutama dari komponen karbohidrat) yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Streptococus mutans yang menyebabkan ph (potensial of hydrogen) plak rendah

TINJAUAN PUSTAKA. adalah tanah-tanah bereaksi masam (ph rendah) dan miskin unsur hara, seperti

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kelompok I: Gel ekstrak buah belimbing wuluh (Konsentrasi 0,25%)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencabutan gigi merupakan tindakan yang cukup sering dilakukan di bidang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH APLIKASI GEL DENGAN EKSTRAK DAUN SIRIH TERHADAP KEKERASAN GIGI

DAYA ANTIBAKTERI LARUTAN NATRIUM FLUORIDE

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas mikroorganisme yang menyebabkan bau mulut (Eley et al, 2010). Bahan yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN Hari 1 Hari 2 Hari 7 Hari. Lama Perendaman

PERBEDAAN NILAI KEKERASAN ENAMEL GIGI PADA PERENDAMAN DENGAN SUSU SAPI DAN SALIVA BUATAN SETELAH DEMINERALISASI GIGI

Pengendapan. Sophi Damayanti

Pengaruh Aplikasi Bahan Pemutih Gigi Karbamid Peroksida 10% dan Hidrogen Peroksida 6% secara Home Bleaching terhadap Kekerasan Permukaan Gigi

ANALISISN AIR METODE TITRIMETRI TENTANG KESADAHAN AIR. Oleh : MARTINA : AK

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang kedokteran gigi, masalah kesehatan gigi yang umum terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. lengkung rahang dan kadang-kadang terdapat rotasi gigi. 1 Gigi berjejal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pada gigi yang umumnya berakibat pada kehilangan gigi dan dapat menimbulkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

26 BAB 5 HASIL PENELITIAN Hasil rata rata pengukuran kekerasan email pada spesimen adalah sebagai berikut: Tabel 5.1. Kekerasan Email Rata-rata Microhardness Kontrol Perlakuan p Konsentrasi xylitol 20% 302,20 ± 59,73 VHN 423 ± 44,83 VHN 0,017 Konsentrasi xylitol 50% 251,70 ± 99,6 VHN 367 ± 70,22 VHN 0,021 Perbandingan antara rata-rata kekerasan email kelompok perlakuan konsentrasi xylitol 20% dengan 50%: Tabel 5.2. Perbandingan Kekerasan Email Kelompok Perlakuan Xylitol Xylitol 20% Xylitol 50% p 423 ± 44,83 VHN 367 ± 70,22 VHN 0,233 Uji normalitas data menunjukkan bahwa data mempunyai distribusi normal. Berdasarkan uji statistik dengan One Way Anova, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan bermakna rata rata vickers hardness number antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan. Untuk mengetahui kelompok yang memiliki perbedaan bermakna dilakukan Uji Post Hoc, dan didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Perbandingan rata rata antara vickers hardness number email kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan konsentrasi xylitol 20% berbeda bermakna. 2. Perbandingan rata rata antara vickers hardness number email antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan konsentrasi xylitol 50% berbeda bermakna.

27 3. Perbandingan rata rata vickers hardness number email kelompok perlakuan konsentrasi xylitol 20% dan konsentrasi xylitol 50% tidak berbeda bermakna

28 BAB 6 PEMBAHASAN Pada penelitian ini digunakan sampel gigi premolar dan molar yang diekstraksi dengan kriteria bebas karies secara klinis, bebas abrasi dan erosi. Jenis gigi tersebut dipilih karena memiliki permukaan yang cukup luas untuk dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang masing-masing mendapat perlakuan berbeda, dan luas setiap bagian memungkinkan untuk dilakukannya pengukuran kekerasan permukaan email. Secara umum, seluruh sampel didemineralisasi terlebih dahulu dengan larutan demineralisasi yang terdiri dari asam asetat 0.01 M dengan ph 4.0 selama 2 hari pada suhu 50 C, kemudian sampel dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok spesimen yang diberi aplikasi larutan remineralisasi ditambah xylitol dengan konsentrasi 20% beserta kontrolnya, dan kelompok spesimen yang diaplikasikan larutan remineralisasi dengan tambahan xylitol berkonsentrasi 50% beserta kontrolnya. Setelah mendapat perlakuan tersebut, selanjutnya seluruh sampel diukur kekerasan emailnya. Pada uji kekerasan email, terlihat hasil kekerasan yang didapatkan adalah 302,20 ± 59,73 VHN untuk kelompok kontrol xylitol 20%, dan 423 ± 44,83 VHN untuk kelompok sampel yang diberi aplikasi larutan remineralisasi ditambah xylitol dengan konsentrasi 20% setelah didemineralisasi. Sedangkan, kelompok kontrol xylitol 50% menunjukkan angka 251,70 ± 99,6 VHN, dan 367 ± 70,22 VHN pada kelompok sampel yang diberi aplikasi larutan remineralisasi berxylitol konsentrasi 50%. Hasil pengolahan statistik rata-rata kekerasan email (VHN) memperlihatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok yang mendapatkan aplikasi larutan remineralisasi ditambah xylitol, dimana terlihat terjadi peningkatan kekerasan email pada kelompok yang diaplikasikan xylitol setelah didemineralisasi. Sedangkan perbandingan rata-rata antara kekerasan email kelompok perlakuan larutan remineralisasi dengan konsentrasi xylitol 20% dan konsentrasi xylitol 50% tidak berbeda bermakna. Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

29 penambahan xylitol kedalam larutan remineralisasi dapat mempengaruhi remineralisasi dan meningkatkan kekerasan email gigi, walaupun tidak terlihat perbedaan yang signifikan antara kekerasan email yang diberi aplikasi larutan remineralisasi dengan xylitol konsentrasi 20% dengan konsentrasi 50%. Hal ini berhubungan dengan sifat xylitol yang cenderung berikatan atau membentuk kompleks dengan ion-ion kalsium, sehingga ion-ion kalsium, fosfor, dan fluoride tetap dalam keadaan bebas. Mekanisme ini berpengaruh signifikan dalam menghambat pembentukan endapan garam kalsium fosfat. Ion-ion kalsium, fosfor, dan fluoride kemudian dapat berpenetrasi ke email terdemineralisasi melalui transport ion-ion sehingga remineralisasi dapat terjadi. 7,30,42 Penelitian yang dilakukan oleh Yanagisawa et al (2003) juga telah membuktikan bahwa keberadaan xylitol dalam larutan remineralisasi dapat mencegah dekalsifikasi dengan menghambat pemindahan ion-ion kalsium dan fosfat terlarut dari lesi. Xylitol bertindak sebagai pembawa ion kalsium, menyuplai lapisan dalam dan tengah email dengan ion-ion kalsium dari larutan remineralisasi, sehingga meningkatkan remineralisasi dengan menyediakan kalsium yang dibutuhkan untuk perbaikan kristal. 15 Ion-ion fluoride, fosfor dan kalsium yang terdapat dalam larutan remineralisasi yang diaplikasikan pada sampel memiliki sifat-sifat yang potensial untuk terjadinya peningkatan kekerasan kembali. Penambahan konsentrasi ion-ion tersebut dalam email akan meningkatkan kapasitas pengerasan kembali email. 30 Pemajanan selama dua minggu terhadap ion-ion mineral (kalsium, fosfat, dan fluoride) yang terdapat dalam larutan remineralisasi, dapat meningkatkan penggantian matriks oleh fluoroapatit, sehingga menyebabkan peningkatan kepadatan jaringan serta penurunan permeabilitas email, hal ini akan membuat email menjadi semakin keras. 41 Kalsium termasuk logam alkali tanah sehingga bersifat keras. Fungsi utama kalsium adalah untuk memberikan kekerasan dan kekuatan pada tulang dan gigi. 31,32 Kompleks xylitol dengan kalsium meningkatkan jumlah ion-ion kalsium yang berpenetrasi kedalam email gigi yang telah terdemineralisasi, sehingga dengan meningkatnya jumlah kalsium pada email akan meningkatkan kekerasan email gigi.

30 Tidak adanya perbedaan yang signifikan antara kekerasan email yang diberi aplikasi larutan relmineralisasi ber-xylitol konsentrasi 20% dengan konsentrasi 50%, diasumsikan karena email tetap memiliki matriks organik yang sangat penting untuk mengikat kristal-kristal hidroksiapatit satu sama lain. Karena keberadaan matriks organik ini, maka kekerasan email mempunyai batas maksimum tertentu, namun mekanismenya masih belum diketahui. Sebuah penelitian di Costa Rica telah menunjukkan bahwa konsentrasi xylitol yang hanya 10% dalam pasta gigi juga telah menunjukkan pengaruh terhadap email. 34 Sayangnya dalam penelitian ini tidak dibuat larutan remineralisasi tanpa xylitol, sehingga perbedaan antara hasil kekerasan email yang diremineralisasi dengan larutan ber-xylitol dengan larutan remineralisasi tanpa xylitol tidak dapat dibandingkan.