BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Catatan 31 Maret Maret 2010

Nama : Farah Fadhilah NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto, SE., MM

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas penerapan perencanaan pajak terhadap

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Pengakuan, Pengukuran, dan Penyajian Pajak Tangguhan. beserta Akun-akun Lainnya pada Laporan Keuangan PT UG

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

PT PETA DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI TAHUN 2012 No. Keterangan Ref. KK Debit 1 Bank BINI C 13,500,000 Piutang dagang

KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) O, P, Q DAN REKAN. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KOMPARATIF 31 DESEMBER 2013 DAN 2014 (Dinyatakan dalam Rupiah)

MODUL V REKONSILIASI FISKAL

Rekonsiliasi Fiskal Terhadap Aktiva Tetap Berwujud Yayasan Kandank Jurank Doank Tahun Pajak Andi Rani Pratiwi Darmawangsa

PENGHASILAN. Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2017 dan 2016

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

PENERAPAN PSAK 16 (REVISI 2007) TENTANG ASET TETAP DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERPAJAKAN

PT SARASA NUGRAHA Tbk NERACA Per 31 Desember 2004 dan 2003 (Dalam Ribuan Rupiah, Kecuali Data Saham)

JUMLAH AKTIVA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PT Argo Pantes Tbk dan Anak Perusahaan Neraca Konsolidasi Per tanggal 31 Desember 2007, 2006, dan

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas memiliki kewajiban untuk membayar pajak kepada negara sesuai

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PPh Pasal 21 yang harus dipotong 8,556,000 6,300,000 37,970,000 3,366,000

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN (Tidak Diaudit) 30 September 2008 dan PT Asahimas Flat Glass Tbk

PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

PERENCANAAN PAJAK BERDASARKAN REVIEW REKONSILIASI FISKAL PADA PT JP

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang terdapat pada bab 4,

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB II LANDASAN TEORI

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS LAMPUNG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FORMULIR KONTRAK PERKULIAHAN PROGRAM STUDI DIII PERPAJAKAN

CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai, maka semua faktor-faktor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Laba/Rugi Komersial PT Persada Aman Sentosa. sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaannya diatur dalam undang-undang dan peraturan-peraturan. untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara.

Laporan Keuangan. Laporan Laba/ Rugi. Laporan Perubahan Modal. Neraca. Laporan Arus Kas

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS KOREKSI FISKAL TERHADAP LAPORAN LABA RUGI KOMERSIAL PT TIMUR JAYA NUSANTARA

EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS ABSTRAK

AKUNTANSI KOMERSIAL VS AKUNTANSI PAJAK

NPM : ANALISIS REVALUASI AKTIVA TETAP UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PT BHAKTI TRANS CARGO. Nama : Sri Mulyani

1 Januari 2010/ 31 Desember 31 Desember 31 Desember (Disajikan kembali)

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Alasan Perusahaan dalam Strategi tax planning PPh 21 Lebih. Memilih Menggunakan Natura dan kenikmatan.

AKUNTANSI UNTUK PAJAK PENGHASILAN

BAB 1 PENDAHULUAN. itu dibutuhkan suatu penyusunan rekonsiliasi laporan keuangan fiskal.

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Pada Laporan Laba Rugi PT Anugrah Setia Lestari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT ASTRA GRAPHIA Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Tax Planning pada Rumah Sakit Pondok Indah

PT TEMPO SCAN PACIFIC Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2010 dan 2009 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK

LAPORAN KEUANGAN PT ULTRAJAYA MILK TBK AKTIVA AKTIVA LANCAR

pajak terutang oleh suatu perusahaan antara perhitungan pajak berdasarkan

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Perencanaan Pajak melalui Pajak Penghasilan Pasal 21 yang. diterima karyawan dengan menggunakan Metode Net

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

d1/march 28, sign: Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

1 L a p o r a n T a h u n a n

JUMLAH ASET LANCAR

BAB IV PEMBAHASAN. melakukan perubahan-perubahan pada peraturan perpajakan di Indonesia. Perubahan

Transkripsi:

62 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Koreksi Fiskal atas Laporan Laba Rugi Komersial dalam Penentuan Penghasilan Kena Pajak Laporan keuangan yang dibuat oleh PT. Madani Securities bertujuan sebagai alat informasi untuk memberikan gambaran keuangan perusahaan. Selain itu, laporan keuangan juga digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak, laporan keuangan komersial yang dibuat oleh perusahaan harus dilakukan koreksi fiskal agar sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Berikut ini adalah rekonsiliasi atas laporan laba rugi PT. Madani Securities tahun 2007 :

63 PT. Madani Securities Laporan Laba (Rugi) - Fiskal Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007 (dalam Rupiah) Keterangan Komersial Koreksi Fiskal Beda Waktu Beda Tetap Fiskal Pendapatan Usaha : Komisi Perdagangan Efek 2.659.408.561 - - 2.659.408.561 Jasa Penjaminan Emisi 172.837.148 - - 172.837.148 Jasa Agen Penjual 138.528.188 - - 138.528.188 Laba (Rugi) Perdagangan Efek 47.225.795.428 43.848.725.313 3.377.070.115 - Total Pendapatan Usaha 50.196.569.325 2.970.773.897 Biaya Operasi : Gaji dan Tunjangan 1.130.411.120 - - 1.130.411.120 Sewa 307.096.500 - - 307.096.500 Administrasi dan Umum 543.400.362 - - 543.400.362 Jasa Profesional 82.410.000 - - 82.410.000 Penyusutan 115.021.675 15.156.582-130.178.257 Transaksi 845.456.213 - - 845.456.213 Promosi, Representasi&Membership 53.568.847-21.427.539 32.141.308 Pelatihan & Training 12.500.000 - - 12.500.000 Transportasi dan Akomodasi 37.236.239 - - 37.236.239 Total Biaya Operasi 3.127.100.956 3.120.829.999 Laba Kotor 47.069.468.369 (150.056.102) Pendapatan dan Biaya Lain-lain : Pendapatan Bunga 87.292.369-87.292.369 - Pendapatan Lainnya 47.038.911 - - 47.038.911 Beban Lain-lain (70.346.744) - - (70.346.744) Total Pendapatan dan Biaya Lainlain 63.984.536 (23.307.833) Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak 47.133.452.905 (173.363.935) Sumber : PT. Madani Securities

64 Berikut keterangan atas rekonsiliasi laporan laba rugi komersial dan fiskal tahun 2007 yang telah dilakukan oleh PT. Madani Securities : 1. Laba / (rugi) perdagangan efek Karena adanya pendapatan yang belum terealisasi maka perusahaan melakukan koreksi negatif (beda waktu) sebesar Rp 43.848.725.312,- dan sisa pendapatannya sudah diakui secara final oleh perusahaan sebesar Rp 3.377.070.116,-. Atas pendapatan final tersebut maka perusahaan melakukan koreksi negatif (beda tetap) dengan dasar hukum Pasal 4 ayat (2), sebagaimana yang terdapat dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan tahun 2000. Menurut penulis, koreksi fiskal yang dilakukan perusahaan tersebut sudah benar karena telah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 2. Penyusutan Adanya perbedaan tarif penyusutan menurut akuntansi komersial dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, menimbulkan koreksi negatif (beda waktu) sebesar Rp 15.156.862,-. Perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk menghitung biaya penyusutan komersial sedangkan untuk menghitung biaya penyusutan fiskal perusahaan menggunakan metode peyusutan saldo menurun. Di dalam Undang- Undang Perpajakan tahun 2000 Pasal 11 ayat (6) mengenai penyusutan, menyatakan bahwa pada dasarnya metode penyusutan yang diperbolehkan untuk dipakai adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun dan penggunaan metode yang dipilih harus taat azas. Pemilihan salah satu

65 metode tesebut harus memperhatikan ketentuan bahwa untuk aktiva yang termasuk dalam kelompok bangunan, wajib pajak harus menggunakan metode garis lurus, sedangkan untuk kelompok non bangunan boleh memilih diantara kedua metode yang diperbolehkan. Dalam hal ini perusahaan menggunakan kedua metode tersebut dalam hal menghitung biaya penyusutan komersial dan fiskal dan itu telah sesuai dengan ketentuan perpajakan. Menurut penulis, koreksi fiskal atas biaya penyusutan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 3. Promosi, representasi, dan membership Biaya representasi atau jamuan yang diadakan perusahaan dalam menjamu tamu-tamu perusahaan itu sendiri guna menjalankan kerja sama dan sebagainya, biaya tersebut tidak dilengkapi dengan daftar nominatif sebesar Rp 21.427.539,-. Oleh karena itu, perusahaan melakukan koreksi positif (beda tetap). Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yaitu SE-27/PJ-22/1986. 4. Pendapatan bunga Menurut perusahaan, koreksi negatif atas beda tetap sebesar Rp 87.292.369,- dilakukan karena pendapatan bunga yang diterima perusahaan adalah pendapatan yang pajaknya dipotong secara final guna mencegah adanya pengenaan pajak ganda. Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah benar karena telah sesuai dengan Undang- Undang Perpajakan tahun 2000 Pasal 4 ayat (2).

66 Berikut adalah rekonsiliasi atas laporan laba rugi PT. Madani PT. Madani Securities Laporan Laba (Rugi) - Fiskal Untuk Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2008 (dalam Rupiah) Keterangan Komersial Koreksi Fiskal Beda Waktu Beda Tetap Fiskal Pendapatan Usaha : Komisi Perdagangan Efek 2.443.233.052 - - 2.443.233.052 Jasa Penjaminan Emisi 623.821.464 - - 623.821.464 Jasa Agen Penjual 42.282.420 - - 42.282.420 Laba (Rugi) Perdagangan Efek (64.958.288.072) (62.852.079.015) (2.106.209.057) - Total Pendapatan Usaha (61.848.951.136) 3.109.336.936 Biaya Operasi : Gaji dan Tunjangan 1.584.706.066 - - 1.584.706.066 Transportasi dan Akomodasi 149.547.941 - - 149.547.941 Sewa 435.819.020 - - 435.819.020 Administrasi dan Umum 540.449.064 - - 540.449.064 Jasa Profesional 50.600.000-50.600.000 Penyusutan 174.479.452 (20.294.324) - 196.773.776 Transaksi 1.436.639.603-1.436.639.603 Representasi dan Membership 15.588.788-15.588.788 - Pelatihan dan Training 1.750.000 - - 1.750.000 Perbaikan dan Pemeliharaan 144.848.360 - - 144.848.360 Beban Manfaat Karyawan 87.877.896 87.877.896 - - Lain-lain 211.727.267 - - 211.727.267 Total Biaya Operasi 4.834.033.457 4.752.861.097 Laba Kotor (66.682.984.593) (1.643.524.161) Pendapatan dan Biaya Lain-lain : Pendapatan Bunga 987.695.674-987.695.674 - Pendapatan Lainnya 273.800.753 - - 273.800.753 Beban Lain-lain (2.548.635.655) - - (2.548.635.655) Total Pendapatan dan Biaya Lainlain (1.287.139.228) (2.274.834.902) Laba (Rugi) Bersih Sebelum Pajak (67.970.123.821) (3.918.359.063) Securities tahun 2008 :

67 Sumber : PT. Madani Securities Berikut keterangan atas rekonsiliasi laporan laba rugi komersial dan fiskal tahun 2008 yang telah dilakukan oleh PT. Madani Securities : 1. Laba / (rugi) perdagangan efek Karena adanya pendapatan yang belum terealisasi maka perusahaan melakukan koreksi negatif (beda waktu) sebesar Rp 62.852.079.015,- dan sisa pendapatannya sudah diakui secara final oleh perusahaan sebesar Rp 2.106.209.057,-. Atas pendapatan final tersebut maka perusahaan melakukan koreksi negatif (beda tetap) dengan dasar hukum Pasal 4 ayat (2), sebagaimana yang terdapat dalam Undang-Undang Pajak Penghasilan tahun 2000. Menurut penulis, koreksi fiskal yang dilakukan perusahaan tersebut sudah benar karena telah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 2. Penyusutan Adanya perbedaan tarif penyusutan menurut akuntansi komersial dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, menimbulkan koreksi negatif (beda waktu) sebesar Rp 22.294.324,-. Perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus untuk menghitung biaya penyusutan komersial sedangkan untuk menghitung biaya penyusutan fiskal perusahaan menggunakan metode peyusutan saldo menurun. Di dalam Undang- Undang Perpajakan tahun 2000 Pasal 11 ayat (6) mengenai penyusutan, menyatakan bahwa pada dasarnya metode penyusutan yang diperbolehkan untuk dipakai adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun dan

68 penggunaan metode yang dipilih harus taat azas. Pemilihan salah satu metode tesebut harus memperhatikan ketentuan bahwa untuk aktiva yang termasuk dalam kelompok bangunan, wajib pajak harus menggunakan metode garis lurus, sedangkan untuk kelompok non bangunan boleh memilih diantara kedua metode yang diperbolehkan. Dalam hal ini perusahaan menggunakan kedua metode tersebut dalam hal menghitung biaya penyusutan komersial dan fiskal dan itu telah sesuai dengan ketentuan perpajakan. Menurut penulis, koreksi fiskal atas biaya penyusutan yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. 3. Representasi, dan membership Biaya representasi atau jamuan yang diadakan perusahaan dalam menjamu tamu-tamu perusahaan itu sendiri guna menjalankan kerja sama dan sebagainya, biaya tersebut tidak dilengkapi dengan daftar nominatif sebesar Rp 15.588.788,-. Oleh karena itu, perusahaan melakukan koreksi positif (beda tetap). Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan yaitu SE-27/PJ-22/1986. 4. Beban manfaat karyawan Beban ini merupakan estimasi atas imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon atas pemutusan hubungan kerja atas penerapan PSAK No. 24 (revisi 2007) yang dilakukan perusahaan. Menurut perpajakan, beban ini dapat dikurangkan apabila telah terealisasi dan telah dibayarkan kepada karyawannya (cash basis),

69 sehingga beban manfaat karyawan sebesar Rp 87.877.896,- yang telah diestimasi tersebut harus dikoreksi fiskal positif (beda waktu). Menurut penulis koreksi yang dilakukan oleh perusahaan sudah sesuai dengan PPh 21 Pasal 9 ayat (1) huruf e. 5. Pendapatan bunga Menurut perusahaan, koreksi negatif atas beda tetap sebesar Rp 987.695.674,- dilakukan karena pendapatan bunga yang diterima perusahaan adalah pendapatan yang pajaknya dipotong secara final guna mencegah adanya pengenaan pajak ganda. Menurut penulis koreksi yang dilakukan perusahaan sudah benar karena telah sesuai dengan Undang- Undang Perpajakan tahun 2000 Pasal 4 ayat (2). B. Perhitungan Pajak Penghasilan Kini 1. Perhitungan pajak penghasilan kini tahun 2007 Berikut merupakan perhitungan pajak penghasilan kini yang dilakukan perusahaan : Laba menurut akuntansi koreksi beda waktu Rp 47.133.452.905 Laba/(rugi) perdagangan efek Rp (43.848.725.312) Penyusutan Rp ( 15.156.582) Jumlah beda waktu Rp (43.863.881.894) Koreksi beda tetap : Laba/(rugi) perdagangan efek Rp ( 3.377.070.116) Promosi, representasi,

70 dan membership Rp 21.427.539 Pendapatan bunga Rp ( 87.292.369) Jumlah beda tetap Rp ( 3.442.934.946) Rugi fiskal tahun 2007 Rp ( 173.363.935) Akumulasi rugi fiskal awal tahun Rp (13.397.680.472) Akumulasi rugi fiskal akhir tahun Beban pajak penghasilan kini tahun 2007 Rp (13.571.044.407) Nihil Berdasarkan hasil perhitungan perusahaan tersebut tidak terdapat beban pajak penghasilan kini pada tahun 2007, dikarenakan perusahaan mengalami kerugian pada tahun yang berjalan. 2. Perhitungan pajak penghasilan kini tahun 2008 Berikut merupakan perhitungan pajak penghasilan kini yang dilakukan perusahaan : Laba menurut akuntansi koreksi beda waktu Rp (67.970.123.821) Laba/(rugi) perdagangan efek Rp 62.852.079.015 Penyusutan Rp 22.294.324 Beban manfaat karyawan Rp 87.877.896 Jumlah beda waktu Rp 62.962.251.235 Koreksi beda tetap : Laba/(rugi) perdagangan efek Rp ( 2.106.209.056) Representasi dan membership Rp 15.588.788 Pendapatan bunga Rp ( 976.274.320)

71 Jumlah beda tetap Rp ( 3.066.894.588) Rugi fiskal tahun 2008 Rp ( 8.074.767.178) Akumulasi rugi fiskal awal tahun Rp (13.571.044.407) Akumulasi rugi fiskal akhir tahun Beban pajak penghasilan kini tahun 2008 Rp (21.645.811.585) Nihil Berdasarkan hasil perhitungan perusahaan tersebut tidak terdapat beban pajak penghasilan kini pada tahun 2008, dikarenakan perusahaan mengalami kerugian pada tahun yang berjalan. C. Perhitungan Pajak Tangguhan Sampai dengan 31 Desember 2008, PT. Madani Securities sudah menerapkan PSAK No. 46. Berikut ini adalah pencatatan dan pelaporan atas aktiva (kewajiban) pajak tangguhan yang dilakukan perusahaan : 1. Pencatatan dan pelaporan atas aktiva (kewajiban) pajak tangguhan yang dilakukan perusahaan tahun 2007 : 1-Jan-07 Manfaat (beban) 31-Des-07 pajak tangguhan B. Penyusutan Aktiva tetap 7.917.034 (4.546.975) 3.370.059 B. Manfaat karyawan - - - Piutang lain-lain 21.225.367 (21.225.367) - Laba/(rugi)

72 Perdag. Efek 603.146.036 (14.360.909.667) (13.757.763.631) Aktiva (kewajiban) Pajak tangguhan 632.288.437 (14.386.682.009) (13.754.393.572) Dalam pencatatan dan pelaporan aktiva (kewajiban) pajak tangguhan yang dilakukan perusahaan tahun 2007, perusahaan menggunakan tarif maksimum pajak penghasilan sebesar 30%. Dimana dari perhitungan tersebut didapat hasil sebesar (Rp 14.386.682.009) dan hasil tersebut dilaporkan oleh perusahaan dalam laporan laba rugi tahun 2007 sebagai nilai pajak tangguhan perusahaan. Sedangkan hasil Rp (13.754.393.572) didapat dari selisih saldo saldo awal aktiva (kewajiban) pajak tangguhan dengan manfaat (beban) pajak tangguhan. Hasil tersebut dilaporkan oleh perusahaan dalam neraca tahun 2007 sebagai kewajiban pajak tangguhan. 2. Pencatatan dan pelaporan atas aktiva (kewajiban) pajak tangguhan yang dilakukan perusahaan tahun 2008 : 1-Jan-08 Manfaat (beban) 31-Des-08 pajak tangguhan B. Penyusutan Aktiva tetap 3.370.059 5.573.581 8.943.640 B. Manfaat karyawan - 21.969.474 21.969.474 Piutang lain-lain - - - Laba/(rugi)

73 Perdag. Efek (13.757.763.631) 15.713.019.754 1.955.256.123 Aktiva (kewajiban) Pajak tangguhan (13.754.393.572) 15.740.562.809 1.986.169.237 Sedangkan tahun 2008, dalam pencatatan dan pelaporan aktiva (kewajiban) pajak tangguhannya perusahaan menggunakan tarif maksimum pajak penghasilan sebesar 25% dan didapat hasil sebesar Rp 15.740.562.809. Hasil tersebut dilaporkan oleh perusahaan dalam laporan laba rugi tahun 2008. Sedangkan hasil Rp 1.986.169.237 didapat dari selisih saldo awal aktiva (kewajiban) pajak tangguhan dengan manfaat (beban) pajak tangguhan dan hasil tersebut dilaporkan oleh perusahaan dalam neraca tahun 2008 sebagai aktiva pajak tangguhan. Dari analisis hasil dan pembahasan dalam perhitungan pajak tangguhan yang dilakukan perusahaan, penulis dapat menganalisis bahwa perusahaan dalam mengakui pajak tangguhan tahun 2007-2008 sudah sesuai dengan PSAK No. 46 tentang Akuntansi Pajak Penghasilan.