MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

GANGGUAN NAPAS PADA BAYI

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR

Pengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.

Asfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur

NEONATUS BERESIKO TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).

Kuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter?

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-

Pemeriksaan Fisis Neonatus

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan neonatal dan bayi muda infeksi

infeksi setempat hanya bila tidak Bila ya, Apakah wajahnya

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.

ASUHAN PADA BAYI DENGAN TETANUS NEONATORUM

Oleh JUSTIN DARREN RAJ

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu,

BAB I PENDAHULUAN. Bayi menurut WHO ( World Health Organization) (2015) pada negara

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Lingkupan Hak Cipta: Pasal 2 Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian bayi di negara-negara ASEAN seperti Singapura

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI RESIKO TINGGI DENGAN BBLR. Mei Vita Cahya Ningsih

KEDARURATAN LINGKUNGAN

Ind m MODUL TATALAKSANA STANDAR PNEUMONIA

BAB XXI. Nyeri atau Sakit di Perut bagian bawah. Nyeri perut hebat yang mendadak. Jenis nyeri perut. Beberapa pertanyaan mengenai nyeri perut

A. Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M)

Ind m MODUL TATALAKSANA STANDAR PNEUMONIA

RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)

BAB I PENDAHULUAN. proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar. Meskipun

DIVISI PERINATOLOGI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSUP H.Adam Malik Medan

Gejala Diabetes pada Anak yang Harus Diwaspadai

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IKTERUS FISIOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

Keterangan : P1,2,3,...P15 : Pertanyaan Kuesioner. : Jawaban Tidak Setuju. No. Urut Resp

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

TINJAUAN PUSTAKA. cepat sehingga sering kali tidak terpantau tanpa pengobatan yang memadai sehingga

LAMPIRAN. : Penghilangan dengan jalan pembedahan jaringan atau organ. : Suatu kelenjar yang sejenis dengan amandel yang

BAB II PRINSIP PENGELOLAAN PROGRAM KIA

Pemeriksaan Fisis Neonatus

MALNUTRISI. Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi. lingkungan (Notoadmodjo, 2007,hlm.139).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Pola buang air besar pada anak

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan

RISIKO PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA PADA IBU HAMIL BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH

BUKU REGISTER PERINATOLOGI DI RUMAH SAKIT

Kesan : terdapat riwayat penyakit keluarga yang diturunkan

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

No HP ANC STATUS : Keterangan :

BAB I PENDAHULUAN. usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Bayi baru lahir normal adalah berat lahir antara gram,

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

PEMERIKSAAN FISIK. Seseorang dikategorikan hypertensi berdasarkan tekanan darahnya adalah:

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas

NEONATUS BERESIKO TINGGI

PELATIHAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

Pertanyaan yang Sering Diajukan (PSD) tentang Suplementasi Vitamin A

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Muti ah, 2016

KEHAMILAN. Tulislah keadaan ibu saat ibu hamil anak ini, ceklis jawaban yang anda anggap tepat.

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN BERAT LAHIR DENGAN KEJADIAN IKTERIK PADA NEONATUS TAHUN 2015 DI RSUD. DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

PENGERTIAN Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi baru lahir yang berat badannya saat kelahiran kurang dari gram (sampai dengan g

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

ANAK. DIVISI ENDOKRINOLOGI ANAK FKUSU/RSHAM Dr. HAKIMI, SpAK Dr. MELDA DELIANA, SpAK Dr. SISKA MAYASARI LUBIS,SpA

BAB 1 PENDAHULUAN. baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan

LAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)

BAB I PENDAHULUAN. sama. Angka tersebut yang akan menjadi indikator penilaian derajat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Infeksi ini diawali dengan

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), khususnya bayi kurang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. jepit bayi menangis yang dapat merangsang pernafasan.

Modul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.

Transkripsi:

MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN

PENDAHULUAN Bayi muda : - mudah sekali menjadi sakit - cepat jadi berat dan serius / meninggal - utama 1 minggu pertama kehidupan cara memberi pelayanan pada bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan, dalam keadaan sehat maupun sakit.

Penyakit pada 1 minggu pertama hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan karakteristik khusus saat membuat klasifikasi bayi yang lebih tua, pola penyakitnya : campuran dengan pola penyakit pada anak. Proses penanganan bayi muda mirip dengan balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun. hal yang telah dipelajari dalam menangani sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun berguna untuk bayi muda langkah terdapat bagan terdiri dari: Penilaian dan Klasifikasi Tindakan dan Pengobatan Konseling dan ibu Pelayanan Tindak lanjut

TUJUAN PEMBELAJARAN menjelaskan dan memberi kesempatan untuk mempraktekkan : Menanyakan masalah yang dihadapai bayi muda Memeriksa dan mengklasifikasikan bayi muda untuk: Kejang - Ganguan napas Hipotermia - Kemungkinan infeksi bakteri. Ikterus - Gangguan saluran cerna Diare - Kemungkinan BBR Masalah pemberian ASI. Menentukan status imunisasi Menilai masalah/keluhan lain pada bayi / ibu. Menentukan tindakan dan memberi pengobatan Melakukan konseling bagi ibu. Memberikan pelayanan tindak lanjut pada bayi muda.

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN Tanyakan masalah bayinya Tentukan kunjungan pertama / ulang untuk masalah yang sama Jika kunjungan ulang berikan pelayanan tindak lanjut Jika kunjungan pertama langkah-langkah pemeriksaan : - Periksa KEMUNGKINAN KEJANG, GANGUAN NAPAS, HIPOTERMIA, KEMUNGKINAN INFEKSI BAKTERI, IKTERUS dan GANGGUAN SALURAN CERNA klasifikasi berdasarkan tanda/gejala - Tanyakan apakah bayi diare Jika diare, periksa tanda/gejala yang terkait. Klasifikasi untuk DEHIDRASI, DIARE PERSISTEN dan MUNGKIN DISENTRI - Periksa KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI klasifikasikan berdasarkan tanda/gejala - Tanyakan imunisasi. Tentukan STATUS IMUNISASI - Tanyakan masalah lain seperti KELAINAN KONGENITAL, TRAUMA LAHIR, PERDARAHAN TALI PUSAT, dsb - Tanyakan keluhan/masalah ibu yang terkait dengan kesehatan bayinya - Jika membutuhkan RUJUKAN SEGERA, teruskan pemeriksaan secara cepat. Lewati penilaian pemberian ASI karena akan makan waktu.

MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN KEJANG dilakukan pada semua bayi muda ketika kunjungan rumah atau bayi muda datang ke klinik Kejang gejala kelainan susunan saraf pusat (SSP) dan merupakan keadaan darurat Kejang pada bayi muda umur < 2 hari berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir dan kelainan bawaan Kejang pada umur >2 hari dikaitkan dengan tetanus neonatorum, infeksi dan kelainan metabolik seperti kurangnya kadar gula darah. Pada bayi kurang bulan, kejang lebih sering disebabkan oleh perdarahan intrakranial Di Indonesia, kejang pada bayi muda sering disebabkan oleh tetanus neonatorum, sepsis, meningitis, ensefalitis, perdarahan otak dan akibat cacat bawaan Tanda/gejala klinis kejang pada bayi muda sangat bervariasai bahkan kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal Meskipun demikian, jika saudara menjumpai gejala/gerakan yang tidak biasa, terjadi secara berulang-ulang dan periodik, saudara harus memikirkan kemungkinan bayi kejang.

Memeriksa Kejang TANYA: LIHAT, DENGAR, RABA Apakah ada riwayat kejang? Adakah tanda/gejala kejang berikut: Tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun? Menangis melengking tiba-tiba? Gerakan yang tidak terkendali pada mulut, mata, atau anggota gerak? Mulut mencucu? Kaku seluruh badan dengan atau tanpa rangsangan?

Klasifikasi Kejang Klasifikasi KEJANG jika bayi mempunyai tanda/gejala berikut ini. Pada bayi dengan klasifikasi KEJANG harus segera dilakukan tindakan/pengobatan dan dirujuk. TANDA/GEJALA KLASIFIKASI Ada riwayat kejang, ATAU Ada tanda/gejala kejang: - Tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun,atau - Menangis melengking tiba-tiba, ATAU - Gerakan yang tidak terkendali pada mulut, mata, atau anggota gerak, ATAU - Mulut mencucu, ATAU - Kaku seluruh badan dengan atau tanpa rangsangan. KEJANG

MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN GANGGUAN NAPAS Pola napas pada bayi muda tidak teratur. Frekuensi napas normal bayi cukup bulan adalah 30-59 kali/menit Frekuensi napas > 60 kali/menit atau < 30 kali/menit dan menetap ada gangguan napas, biasanya disertai : - bayi biru (sianosis) - tarikan dinding dada yag kuat dan dalam - pernapasan cuping hidung - terdengar suara merintih Saat menghitung napas, bayi harus dalam keadaan tenang. Bila bayi menangis, minta ibu untuk menenangkan bayinya.

Memeriksa Gangguan Napas LIHAT DAN DENGAR Adakah henti napas (apnea) >20 detik? Hitung napas dalam 1 menit Jika napas > 60 kali per menit, ulangi Apakah bayi napas cepat (> 60 kali per menit) atau napas lambat (<30 kali per menit)? Lihat apakah bayi tampak biru? Lihat adakah tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat? Lihat adakah pernafasan cuping hidung? Dengar apakah bayi merintih?

Klasifikasi Gangguan Napas Gangguan napas pada bayi muda keadaan yang berbahaya. Jika terjadi awal kehidupan gangguan dan kerusakan otak kecacatan menetap. Jika pada pemeriksaan ditemukan gejala/tanda diatas, maka klasifikasi bayi muda adalah diklasifikasikan menderita GANGGUAN NAPAS. TANDA/GEJALA KLASIFIKASI Ditemukan satu tanda atau lebih di bawah ini: Henti napas (apnea > 20 detik, ATAU Napas cepat > 60 kali per menit, ATAU Napas lambat < 30 kali per menit, ATAU Bayi tampak biru, ATAU Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat, ATAU Pernapasan cuping hidung, ATAU Bayi merintih GANGGUAN NAPAS

MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN HIPOTERMIA Ukur suhu badan semua bayi muda pada waktu kunjungan neonatal atau memeriksa di klinik. Suhu normal adalah 36.5 37.5 0 C Suhu < 36.5 0 C disebut hipotermia pada hari-hari pertama kehidupannya mudah turun terutama BBLR, lahir kurang bulan dan asfiksia. Bayi dengan hipotermia mudah meninggal. Mengukur suhu bayi muda menggunakan termomoter pada aksiler (ketiak) selama 5 menit. Tidak dianjurkan mengukur secara rektal karena dapat mengakibatkan terjadinya perlukaan pada anus Sebelum mengukur suhu air raksa termometer angka yang terendah. Jika tidak ada termometer raba bagian tangan, kaki atau badan bayi demam atau dingin.

LIHAT DAN RABA: Memeriksa Hipotermia Ukur suhu aksiler dengan termometer atau raba badan bayi. Apakah tangan, kaki atau badan bayi teraba dingin? Apakah bayi mengantuk/letargis? Adakah bagian badan bayi berwarna merah dan mengeras(sklerema)? Apakah gerakan bayi kurang dari normal?

Klasifikasi Hipotermia Dalam mengklasifikasikan Hipotermia, lihat tanda dan gejala yang terdapat pada bagian di bawah ini. Pilihlah klasifikasi yang sesuai dengan tanda/gejala yang saudara temukan. TANDA/GEJALA Suhu badan < 36 0 C, ATAU Seluruh badan teraba dingin disertai salah satu tanda berikut: Mengantuk/letargis, ATAU Ada bagian badan bayi berwarna merah dan mengeras (sklerema). Suhu badan 36 0 C 36,4 0 C ATAU Kaki/tangan teraba dingin yang disertai gerakan bayi kurang dari normal KLASIFIKASI HIPOTERMI BERAT HIPOTERMI SEDANG

MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN KEMUNGKINAN INFEKSI BAKTERI Infeksi : sistemik atau lokal sistemik : terlalu khas gangguan fungsi sistem organ seperti: gangguan kesadaran sampai kejang, gangguan napas., bayi malas minum, tidak bisa minim atau muntah, diare, demam atau hipotermia infeksi lokal bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak, merah Infeksi lokal yang sering : infeksi pada tali pusat, kulit, mata dan telinga.

Memeriksa Kemungkinan Infeksi Bakteri LIHAT DAN RABA Apakah bayi mengantuk/letargis atau tidak sadar? Lihat tanda/gejala kejang. Lihat tanda/gejala gangguan napas. Apakah bayi malas minum/tidak bisa minum atau muntah? Raba, adakah bagian badan bayi berwarna merah dan mengeras (sklerema)? Raba, apakah ubun-ubun cembung? Ukur suhu aksiler dengan termometer atau raba badan bayi. Apakah bayi teraba dingin atau teraba panas? Lihat, adakah pustul di kulit? Apakah pustul banyak/parah? Lihat, apakah mata bernanah? Apakah nanah banyak? Lihat, apakah nanah keluar dari telinga? Apakah pusar kemerahan atau bernanah? Apakah kemerahan meluas sampai ke kulit perut? Apakah pusar berbau busuk?

Klasifikasi Kemungkinan Infeksi Bakteri Mengantuk/letargis atau tidak sadar, ATAU Ada kejang disertai salah satu tanda/gejala infeksi lainnya, ATAU Ada gangguan napas, ATAU Malas minum/tidak bisa minum dengan atau tanpa muntah, ATAU Ada bagian badanbayi berwarna merah dan mengeras (sklerema). Ubun-ubun cembung, ATAU Suhu > 37,5 0 C atau badan teraba panas, ATAU Suhu < 36 0 C atau badan teraba panas, ATAU Suhu < 36 0 C atau badan teraba dingin disertai tanda/gejala infeksi lainnya MUNGKIN INFEKSI BAKTERI SISTEMIK Pustul kulit banyak/parah, ATAU Mata bernanah banyak, ATAU Nanah keluar dari telinga, ATAU Pusar kemerahan meluas sampai ke kulit perut atau bernanah Pustul kulit sedikit, ATAU Mata bernanah sedikit, ATAU Pusat berwarna kemerahan, ATAU Pusar berbau busuk. MUNGKIN INFEKSI BAKTERI LOKAL BERAT INFEKSI BAKTERI LOKAL

MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN IKTERUS perubahan warna kulit / selaput mata menjadi kekuningan (80%) akibat penumpukan bilirubin (merupakan hasil pemecahan sel darah merah) lainnya karena ketidak-cocokan golongan darah ibu dan bayi pembentukan yang berlebih atau ada gangguan pengeluarannya. fisiologik dan patologik patologik dikenal sebagai hiperbilirubinemia gangguan susunan saraf pusat (Kern ikterus) atau kematian. 25-50 % pada bayi lahir cukup bulan lebih tinggi lagi pada bayi lahir, kurang bulan. Memeriksa adanya ikterus pada bayi muda dilakukan pada waktu saudara melakukan kunjungan neonatal atau pada saat memeriksa bayi muda di klinik. metode Kramer. Pada waktu memeriksa ikterus sebaiknya di bawah cahaya/sinar matahari, dan kulit yang diamati sedikit ditekan. Memeriksa Ikterus

Memeriksa ikterus TANYAKAN: Apakah bayi kuning? Jika ya, pada umur berapa timbul kuning? Apakah bayi lahir kurang bulan? Apakah warna tinja bayi pucat? LIHAT: Lihat, adakah kuning pada bayi? Tentukan, sampai di daerah manakah warna kuning pada bagian badan bayi?