MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5
|
|
- Fanny Tanuwidjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI
2 Setelah saudara mempelajari tatalaksana balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun, maka pada modul ini akan dibahas manajemen terpadu bayi muda. Dimaksudkan dengan bayi muda adalah yang berumur 1 hari sampai 2 bulan. Bayi muda mudah sekali menjadi sakit, cepat menjadi berat dan serius bahkan meninggal, utamanya pada 1 minggu pertama kehidupan bayi. Pada kesempatan ini, saudara akan mempelajari cara memberi pelayanan pada bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan, baik dalam keadaan sehat maupun sakit.
3 Penyakit yang terjadi pada 1 minggu pertama kehidupan bayi hampir selalu terkait dengan masa kehamilan dan persalinan. Keadaan tersebut merupakan karakteristik khusus yang harus dipertimbangkan pada saat membuat klasifikasi penyakit. Pada bayi yang lebih tua, pola penyakitnya sudah merupakan campuran dengan pola penyakit pada anak. Proses penanganan bayi muda mirip dengan yang telah saudara pelajari untuk menangani balita sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun. Beberapa hal yang telah saudara pelajari dalam menangani sakit umur 2 bulan sampai 5 tahun berguna untuk bayi muda. Semua langkah terdapat dalam bagan yang terdiri dari: Penilaian dan Klasifikasi Tindakan dan Pengobatan Konseling dan ibu Pelayanan Tindak lanjut
4 TUJUAN PEMBELAJARAN Modul ini akan menjelaskan dan memberi kesempatan kepada saudara untuk mempraktekkan keterampilanketerampilan berikut ini: Menanyakan kepada ibu mengenai masalah yang dihadapai bayi muda. Memeriksa dan mengklasifikasikan bayi muda untuk: Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri Berat. Ikterus Diare Kemungkinan berat badan rendah Masalah pemberian ASI. Menentukan status imunisasi pada bayi muda Menilai masalah/keluhan lain pada bayi muda maupun ibu. Menentukan tindakan dan memberi pengobatan pada bayi muda. Melakukan konseling bagi ibu. Memberikan pelayanan tindak lanjut pada bayi muda.
5
6 1.0. PENILAIAN DAN KLASIFIKASI BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN Tanyakan kepada ibu mengenai masalah bayinya. Tentukan kunjungan ini merupakan kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah yang sama pada bayi muda. Jika merupakan kunjungan ulang, saudara harus memberikan pelayanan tindak lanjut yang akan saudara pelajari pada Pelayanan Tindak Lanjut Bayi Muda pada MODUL 6. Jika merupakan kunjungan pertama, ikuti langkah-langkah pemeriksaan berikut ini: Periksa semua bayi muda untuk KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU,INFEKSI BAKTERI. Selanjutnya buatlah klasifikasi berdasarkan tanda/gejala yang ditemukan. Tanyakan kepada ibu apakah bayi DIARE. Jika diare, periksa tanda/gejala yang terkait.
7 Periksa semau bayi muda untuk IKTERUS dan klasifikasikan berdasarkan gejala yang ada. Periksa juga semua bayi muda untuk KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI. Selanjutnya klasifikasikan bayi muda berdasarkan tanda/gejala yang ditemukan. Tanyakan kepada ibu mengenai IMUNISASI.Tentukan STATUS IMUNISASI bayi muda. Tanyakan kepada ibu masalah lain seperti KELAINAN KONGENITAL, TRAUMA LAHIR, PERDARAHAN TALI PUSAT, dan sebagainya. Tanyakan kepada ibu keluhan/masalah ibu yang terkait dengan kesehatan bayinya. Jika bayi muda membutuhkan RUJUKAN SEGERA, teruskan pemeriksaan saudara secara cepat. Lewati penilaian pemberian ASI karena akan memperlambat rujukan.
8 Infeksi pada bayi muda dapat terjadi secara sistemik atau lokal. Infeksi sistemik gejalanya tidak terlalu khas, umumnya menggambarkan gangguan sistem organ : gangguan kesadaran sampai kejang gangguan napas bayi malas minum tidak bisa minum atau muntah diare, demam atau hipotermi. Infeksi lokal biasanya bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak, merah, yang sering : infeksi pada tali pusat kulit, mata dan telinga Saudara harus membuka pakaian dan memeriksa seluruh badan bayi. Bila terbangun tentukan tingkat kesadarannya. Amati gerakan tangan dan kakinya.
9 Bayi menunjukkan tanda tidak biasa minum atau menyusui bila bayi terlalu lemah untuk minum atau tidak bisa menghisap / menelan apabila diberi minum atau disusui. Bayi mempunyai tanda memuntahkan semuanya jika bayi sama sekali tidak dapat menelan apapun. Semua cairan atau makanan yang masuk akan keluar lagi.
10 MEMERIKSA GEJALA KEJANG. Pemeriksaan ini dilakukan pada semua bayi muda ketika saudara melakukan kunjungan rumah atau bayi muda datang ke klinik saudara. Kejang merupakan gejala kelainan susunan saraf pusat (SSP) dan merupakan keadaan darurat. Kejang pada bayi muda umur < 2 hari berhubungan dengan asfiksia, trauma lahir dan kelainan bawaan. Kejang pada umur >2 hari dikaitkan dengan tetanus neonatorum, infeksi dan kelainan metabolik seperti kurangnya kadar gula darah. Pada bayi kurang bulan, kejang lebih sering disebabkan oleh perdarahan intrakranial. Di Indonesia, kejang pada bayi muda sering disebabkan oleh tetanus neonatorum, sepsis, meningitis, ensefalitis, perdarahan otak dan akibat cacat bawaan. Tanda/gejala klinis kejang pada bayi muda sangat bervariasai bahkan kadang sulit dibedakan dengan gerakan normal. Meskipun demikian, jika saudara menjumpai gejala/gerakan yang tidak biasa, terjadi secara berulang-ulang dan periodik, saudara harus memikirkan kemungkinan bayi kejang.
11 TANYA: LIHAT, DENGAR, RABA Apakah ada riwayat kejang? Adakah tanda/gejala kejang berikut: Tremor dengan atau tanpa kesadaran menurun? Menangis melengking tiba-tiba? Gerakan yang tidak terkendali pada mulut, mata, atau anggota gerak? Mulut mencucu? Kaku seluruh badan dengan atau tanpa rangsangan?
12 MEMERIKSA GEJALA GANGGUAN NAPAS Pola napas pada bayi muda tidak teratur. Frekuensi napas normal bayi cukup bulan adalah kali/menit. Frekuensi napas > 60 kali/menit atau < 30 kali/menit dan menetap, menunjukkan ada gangguan napas, biasanya disertai tanda/gejala bayi biru (sianosis), tarikan dinding dada yag kuat, pernapasan cuping hidung serta terdengar suara merintih. Saat menghitung napas, bayi harus dalam keadaan tenang. Bila bayi menangis, minta ibu untuk menenangkan bayinya. LIHAT DAN DENGAR Hitung napas dalam 1 menit Jika napas > 60 kali per menit, ulangi lagi Apakah bayi napas cepat (> 60 kali per menit) atau napas lambat (<30 kali per menit)? Lihat adakah tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat? Dengar apakah bayi merintih?
13 MEMERIKSA GEJALA HIPOTERMIA Ukur suhu badan semua bayi muda pada waktu saudara melakukan kunjungan neonatal atau memeriksa bayi muda di klinik. Suhu normal adalah C. Suhu < C disebut hipotermia. Suhu bayi pada hari-hari pertama kehidupannya mudah turun terutama pada bayi dengan berat lahir rendah (BBLR), lahir kurang bulan dan bayi yang mengalami asfiksia. Bayi dengan hipotermia mudah sekali meninggal. PERIKSA : Ukur suhu aksiler dengan termometer atau raba badan bayi. Mengukur suhu bayi muda menggunakan termomoter pada aksiler (ketiak) selama 5 menit. Tidak dianjurkan mengukur secara rektal karena dapat mengakibatkan terjadinya perlukaan pada anus. Sebelum mengukur suhu, pastikan air raksa pada termometer menunjukkan angka yang terendah. Jika tidak ada termometer, saudara dapat meraba bagian tangan, kaki atau badan bayi untuk mengetahui apakah demam atau dingin. Disebut : Hipotermia Berat : suhu < 35,5 C Hipotermia Sedang : suhu 35,5-36 C Demam : suhu 37,5 C
14 MEMERIKSA INFEKSI BAKTERI LOKAL Pada infeksi lokal biasanya pada bagian yang terinfeksi teraba panas, bengkak, merah. Infeksi lokal yang sering terjadi pada bayi muda adalah infeksi pada tali pusat, kulit, mata. LIHAT : Apakah ada pustula dikulit Apakah mata bernanah Apakah pusar kemerahan atau bernanah
15 KLASIFIKASI KEMUNGKINAN PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI TANDA / GEJALA Tidak mau minum atau memuntahkan semuanya ATAU Riwayat kejang ATAU Bergerak hanya jika distimulasi ATAU Napas cepat ATAU Tarikan dinding dada kedalam yang kuat ATAU Merintik ATAU Demam ( 37,5 C ) ATAU Hipotermia ( < 35,5 C ) ATAU Nanah yang banyak dimata ATAU Pusar kemerahan meluas sampai dinding perut. KLASIFIKASI PENYAKIT SANGAT BERAT ATAU INFEKSI BAKTERI BERAT Pustula dikulit ATAU Mata bernanah ATAU Pusar kemrahan atau bernanah Tidak terdapat salah satu tanda diatas INFEKSI BAKTERI LOKAL MUNGKIN BUKAN INFEKSI
16 1.2. MENILAI DAN MENGKLASIFIKASIKAN DIARE Ibu mudah mengenali bayi yang diare. Biasanya karena perubahan bentuk tinja yang tidak seperti biasanya dan frekuensi beraknya lebih sering dibanding biasanya. Berak tidak sepeti biasanya dan frekuensi beraknya lebih sering dibanding biasanya. Berak encer dan sering, merupakan hal biasa pada bayi muda yang mendapat ASI saja Menilai Diare TANYAKAN: LIHAT DAN RABA Apakah bayi diare? Lihat keadaan umum bayi. Apakah: Letargis atau tidak sadar? Gelisah/rewel? Apakah matanya cekung? Cubit kulit perut untuk mengetahui turgor. Apakah kembalinya: Sangat lambat (lebih dari 2 detik)? Lambat? Segera?
17 Klasifikasi Diare Lihat tanda/gejala yang terdapat pada bagan berikut ini. Pilih klasifikasi yang sesuai dengan status dehidrasinya. TANDA/GEJALA Terdapat 2 atau lebih tanda berikut: Letargis atau tidak sadar, Mata cekung, Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat Terdapat 2 atau lebih tanda berikut: Gelisah/rewel, Mata cekung, Cubitan kulit perut kembalinya lambat. Tidak cukup tanda untuk dehidrasi berat atau ringan/sedang KLASIFIKASI DIARE DEHIDRASI BERAT DIARE DEHIDRASI RINGAN / SEDANG DIARE TANPA DEHIDRASI
18 1.3. MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN IKTERUS Ikterus adalah perubahan warna kulit atau selaput mata menjadi kekuningan. Sebagian besar (80%) ikterus merupakan akibat penumpukan bilirubin (merupakan hasil pemecahan sel darah merah), sebagian lainnya karena ketidak-cocokan golongan darah ibu dan bayi. Peningkatan kadar bilirubin dapat diakibatkan oleh pembentukan yang berlebih atau ada gangguan pengeluarannya. Ikterus pada bayi baru lahir dapat merupakan bentuk fisiologik dan patologik. Yang bersifat patologik dikenal sebagai hiperbilirubinemia yang dapat mengakibatkan gangguan susunan saraf pusat (Kern ikterus) atau kematian. Sampai saat ini ikterus masih merupakan maslah pada bayi baru lahir, terjadi sekitar % pada bayi lahir cukup bulan dan lebih tinggi lagi pada bayi lahir, kurang bulan. Memeriksa adanya ikterus pada bayi muda dilakukan pada waktu saudara melakukan kunjungan neonatal atau pada saat memeriksa bayi muda di klinik.
19 Untuk menilai derajat kekuningan pada kulit bayi digunakan cara sederhana yaitu metode Kramer. Pada waktu memeriksa ikterus sebaiknya di bawah cahaya/sinar matahari, dan kulit yang diamati sedikit ditekan. Derajat ikterus menurut KRAMER Kramer 1 : Kuning pada daerah kepala dan leher Kramer 2 : Kurang sampai dengan badan bagian atas ( dari pusar keatas ) Kramer 3 : Kuning sampai badan bagian bawah hingga lutut atau siku Kramer 4 : Kuning sampai pergelangan tangan dan kaki Kramer 5 : Kuning sampai daerah tangan dan kaki Menilai Ikterus TANYAKAN: Apakah bayi kuning? Jika ya, pada umur berapa timbul kuning? Apakah bayi lahir kurang bulan? Apakah warna tinja bayi pucat? LIHAT: Lihat, adakah kuning pada bayi? Tentukan, sampai di daerah manakah warna kuning pada bagian badan bayi?
20 Klasifikasi Ikterus Lihat tanda dan gejala yang terdapat pada bagan dibawah ini. Pilihlah klasifikasi yang sesuai dengan tanda/gejala yang ditemukan. TANDA / GEJALA Timbul kuning pada hari pertama ( < 24 jam ) setelah lahir, ATAU Kuning ditemukan pada umur 14 hari atau lebih, ATAU Tinja berwarna pucat, ATAU Kuning sampai telapak tangan / telapak kaki ATAU Timbul kuning pada umur > 24 jam - < 14 hari dan tidak sampai telapak tangan / telapak kaki KLASIFIKASI IKTERUS BERAT IKTERUS
21 1.4. MEMERIKSA DAN MENGKLASIFIKASIKAN KEMUNGKINAN BERAT BADAN RENDAH DAN/ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI Pemberian ASI merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi pada umur 6 bulan pertama kehidupannya. Jika ada masalah pemberian ASI pada masa ini, bayi dapat kekurangan gizi dan mudah terserang penyakit. Keadaan ini akan berdampak pada tumbuh kembang anak di kemudian hari bahkan dapat berakhir dengan kematian. Masalah yang sering ditemui pada bayi muda adalah berat badan rendah menurut umur. Hal ini merupakan salah satu gambaran adanya masalah pemberian ASI. Masalah pemberian ASI pada bayi muda cukup bulan biasanya berkaitan dengan masukan ASI yang kurang. Masalah pemberian ASI pada bayi kurang bulan biasanya berkaitan dengan reflek isap yang belum sempurna.
22 1.4.1 Memeriksa Kemungkinan Berat Badan Rendah Dan/Atau Masalah Pemberian ASI TANYAKAN: LIHAT Apakah inisiasi menyusi dini dilakukan? Apakah ibu mengalami kesulitan dalam pemberian ASI? Apakah bayi diberi ASI? Jika YA; berapa kali dalam 24 jam? Apakah bayi diberi makanan/minuman selain ASI? Jika YA; berapa kali dalam 24 jam? Alat apa yang digunakan? Adakah luka atau bercak putih (thrush) di mulut? Adakah celah bibir/langit-langit? TIMBANG DAN TENTUKAN : Berat badan Menurut Umur ( standar WHO 2005 )
23 Menilai Cara Menetek ASI mengandung zat gizi yang paling sempurna untuk kesehatan, pertumbuhan perkembangan dan kecerdasan bayi. ASI juga mengandung zat kekebalan tubuh yang akan merangsang pertumbuhan sistem kekebalan tubuh bayi sehingga memberikan perlindungan terhadap alergi pada bayi. Ibu yang segera meneteki bayinya dalam 30 menit setelah lahir dan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi umur 6 bulan mempunyai ikatan batin yang erat dengan bayinya. Lakukan penilaian cara pemberian ASI seperti bagan di bawah ini.( hanya dilakukan khusus bayi berumur 1 28 hari )
24 Jika bayi: * Ada kesulitan pemberian ASI ATAU * Pemberian ASI kurang dari 8 kali dalam 24 jam ATAU * Diberi makanan/minuman lain selain ASI ATAU * Berat badan rendah menurut umur. DAN * Tidak ada indikasi dirujuk LAKUKAN PENILAIAN TENTANG CARA MENETEKI: Apakah bayi diberi ASI dalam 1 jam terakhir? Jika TIDAK, minta ibu untuk meneteki. Jika YA, minta ibu menunggu dan memberitahu saudara jika bayi sudah mau menetek lagi Amati pemberian ASI dengan seksama. Bersihkan hidung yang tersumbat, jika menghalangi bayi menetek. Lihat, apakah bayi menyusu dengan baik Lihat, apakah posisi bayi benar? Seluruh badan bayi tersangga dengan baik, kepala dan badan bayi lurus, badan bayi menghadap ke dada ibunya, badan bayi dekat ke ibunya. Lihat apakah bayi melekat dengan baik? Dagu bayi menempel payudara, mulut terbuka lebar, bibir bawah membuka keluar, areola tampak lebih banyak dibagian atas daripada dibawah mulut. Lihat dan dengar, apakah bayi mengisap dengan efektif? Bayi mengisap dalam, teratur, diselingi istirahat, hanya terdengar suara menelan
25 Klasifikasi Kemungkinan Berat Badan Rendah dan/atau Masalah Pemberian ASI TANDA/GEJALA Ada kesulitan pemberian ASI, ATAU Berat badan menurut umur rendah, ATAU ASI kurang dari 8 kali/hari, ATAU Mendapat makanan/minuman lain selain ASI, ATAU Posisi bayi tidak benar, ATAU TTidak melekat dengan baik, ATAU Tidak mengisap dengan efektif, ATAU Terdapat luka atau bercak putih di mulut (thrush). Terdapat celah bibir / langit langit. Tidak terdapat tanda/gejala diatas KLASIFIKASI BERAT BADAN RENDAH DAN / ATAU MASALAH PEMBERIAN ASI BERAT BADAN TIDAK RENDAH DAN TIDAK ADA MASALAH PEMBERIAN ASI
26 Semua bayi akan beresiko untuk mengalami perdarahan, karena sistem pembekuan darah pada BBL belum sempurna. Untuk mencegah tersebut, maka pada SEMUA BBL, apalagi BBLR diberikan suntukan vitamin K, sebanyak 1 mg dosis tunggal, intra muskuler pada antero lateral paha kiri, SETELAH proses Inisiasi Dini Menyusui dan SEBELUM pemberian imunisasi Hepatitis B-0. PERIKSA DAN TANYAKAN
27 1.6. MEMERIKSA STATUS IMUNISASI BAYI MUDA Periksa status imunisasi bayi muda umur 1 hari sampai 2 bulan, apakah bayi muda sudah mendapat imunisasi Hepatitis B-0 yang diberikan sedini mungkin (0-7 hari). Mengapa imunisasi Hepatitis B dosis pertama harus diberikan pada bayi umur 0-7 hari? Sebagian ibu hamil merupakan carrier Hepatitis B Hampir separuh bayi dapat tertular Hepatitis B pada saat lahir dari ibu pembawa virus Penularan pada saat lahir hampir seluruhnya berlanjut menjadi Hepatitis menahun, yang selanjutnya dapat berlanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati primer Imunisasi Hepatitis B sedini mungkin akan melindungi sekitar 75% bayi dari penularan Hepatitis B. Selain Imunisasi Hepatitis B1, bayi muda juga harus mendapat imunisaasi BCG dan Polio 1JADWAL IMUNISASI PADA BAYI MUDA UMUR JENIS IMUNISASI LAHIR DIRUMAH LAHIR DI SARYANKES 0 7 HARI HB0 HB0, BCG, POLIO1 1 BULAN BCG, POLIO 1 --
28 1.7. MEMERIKSA MASALAH/KELUHAN LAIN Periksa MASALAH / KELUHAN LAIN pada bayi muda yang saudara temukan pada waktu kunjungan neonatal maupun pemeriksaan di klinik Memeriksa Kelainan Bawaan / Kongenital Kelainan kongenital adalah kelainan pada BBL lahir yang bukan akibat trauma lahir. Kematian pada BBL dengan kelainan kongenital banyak terjadi akibat malformasi yang tidak mungkin hidup / yang memerlukan tindakan bedah namun tidak dapat dilakukan segera. Untuk mengenali jenis kelainan kongenital, lakukan penilaian kelainan fisik. Dari pemeriksaan fisik, saudara dapat mengenali beberapa kelainan bawaan yang sering dijumpai serta tindakan yang harus dilakukan Memeriksa Kemungkinan Trauma Lahir Trauma lahir merupakan perlukaan pada bayi baru lahir yang terjadi pada waktu proses persalinan Memeriksa Perdarahan Tali Pusat Lakukan pemeriksaan apakah ada perdarahan tali pusat. Perdarahan terjadi karena ikatan tali pusat menjadi longgar setelah beberapa hari. Perdarahan tali pusat yang tidak ditangani secara cepat dapat menyebabkan syok.
29 TANYA : 1. Bagaimana keadaan ibu? Apakah ada keluhan? Tanya kemungkinan permasalahan yang sering terjadi pada ibu pasca persalinan misalnya : perdarahan, demam, sakit kepala, pusing, stres atau depresi, 2. Apakah ada masalah dengan : Waktu istirahat dan pola tidur? Pola makan dan minum? Kebiasaan buang air kecil atau buang air besar? 3. Apakah merasa mulas? Apakah lokia berbau? Apakah lokia berwarna gelap? Apakah ada nyeri pada perineum? 4. Apakah ASI keluar lancar? Apakah putting payu dara rata? Apakah putting tertarik kedalam? Apakah putting lecet? Apakah payudara bengkak? 5. Apakah ibu mempunyai kesulitan merawat BBl? 6. Apakah ibu minum tablet tambah darah dan vit. A? 7. Apakah ibu minum obat atau jamu? 8. Apakah ibu sudah menggunakan alat kontrasepsi?
30 LIHAT DAN RABA: 1. Lihat keadaan umum ibu, ukur tanda / gejala vital ( suhu, denyut nadi, tekanan darah, periksa tanda-tanda anemia dan perdarahan ) 2. Periksa payudara ( pembengkakan atau putting ) 3. Periksa uterus ( ukuran dan tonus ) 4. Perisa lokia ( jumlah, warna dan bau ) 5. Periksa daerah perineum ( kebersihan, pembengkakan, hemorhoid, luka, bau ) 6. Periksa edema kaki
31
32 Tentukan tindakan dan beri pengobatan untuk setiap klasifikasi sesuai dengan yang tercantum dalam kolom tindakan/pengobatan pada buku bagan Bayi muda yang termasuk klasifikasi merah memerlukan RUJUKAN SEGERA ke fasilitas pelayanan yang lebih baik. Sebelum merujuk lakukan tindakan pra rujukan. Jelaskan tindakan pra rujukan, untuk menyelamatkan kelangsungan hidup anak Minta informed consent untuk tindakan ini. Bayi muda yang termasuk klasifikasi kuning dan atau hijau tidak memerlukan rujukan Lakukan tindakan/pengobatan dan nasihat ibu termasuk kapan harus segera kembali serta kunjungan ulang sesuai bagan.
33 2.1. Menentukan Perlunya Rujukan Bagi Bayi Muda Bayi muda membutuhkan rujukan segera adalah yang mempunyai klasifikasi berat ( BERWARNA MERAH ) seperti : Penyakit sangat berat atau infeksi bakteri berat. Ikterus berat Diare dehidrasiberat. Khusus untuk bayi muda dengan DIARE DEHIDRASI BERAT, jika tidak ada klasifikasi berat lainnya dan fasilitas mempunyai kemampuan terapi intravena, maka dapat dilakukan rehidrasi dengan Rencana Terapi C terlebih dahulu sebelum merujuk. Jika fasilitas tidak ada, RUJUK SEGERA Bayi muda dengan klasifikasi merah, memerlukan penanganan awal segera. Lakukan pemeriksaan dan penanganan secara cepat sehingga rujuakan tidak terlambat. Jangan melakukan tindakan yang tak perlu. Siapkan surat rujukan dan jelaskan kepada ibu alasan merujuk bayinya. Ajari ibu segala sesuatu yang perlu dilakukan selama perjalanan ketempat rujukan.
34 2. 2. TINDAKAN DAN PENGOBATAN PRA RUJUKAN Sebelum merujuk bayi muda ke rumah sakit, berikan semua tindakan pra rujukan yang sesuai dengan klasifikasinya. Bayi muda ditemukan dalam keadaan KEJANG, HENTI NAPAS, segera lakukan tindakan sebelum malkukan penilaian lain dan RUJUK SEGERA. BAYI DAPAT DIRUJUK APABILA : Suhu 36 C Denyut Jantung 100 per menit Tidak ada tanda dehidrasi berat
35 Tindakan / pengobatan pra rujukan yang harus dilakukan sebelum meruku bayi muda klasifikasi merah : Membebaskan jalan napas dan memberi oksigen Menangani kejang dengan obat anti kejang Mencegah agar gula darah tidak turun Memberi cairan intravena Memberi antibiotik intramuskular Menghangatkan tubuh bayi segera Menasehati ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan ke tempat rujukan dengan METODE KANGURU Menyertakan contoh darah ibu jika bayi mempunyai klasifikasi Ikterus berat Memasang pipa lambung pada bayi dengan klasifikasi DIARE DEHIDRASI BERAT.
36 Menangani gangguan napas dilakukan jika bayi muda mempunyai gejala KEJANG dan GANGGUAN NAPAS lihat bagan. Cara Menggunakan Alat Pengisap Lendir : ojika alat dimasukkan melalui mulut, maka panjang pipa yang dimasukkan maksimum 5 cm dari ujung bibir. ojika alat dimasukkan melalui hidung, maka panjang pipa yang dimasukkan maksimum 3 cm dari ujung hidung.
37 Beri obat anti kejang jika bayi muda mengalami kejang saat pemeriksaan. lihat bagan. Bayi kejang jangan diberi minum atau apapun lewat mulut, karena bisa terjadi aspirasi. Jika bayi kejang dicurigai sebagai TETANUS NEONATORIUM dengan tanda / gejala : okejang/ kaku seluruh tubuh baik dirangsang maupun spontan. omulut mencucu seperti mulut ikan. obiasanya kesadaran masih baik, tetapi bayi tak bisa menetek. Lakukan tindakan : oberi obat anti kejang diazepam bukan fenobarbital, sebaiknya per rektal. oberi dosis pertama antibiotika intramuskular Penisillin Procain. olihat pedoman ETN selanjutnya.
38 Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun Memberi Cairan Intravena Memberi Antibiotika Intramuskular Menghangatkan tubuh bayi segera Metoda Kanguru Menasehati Ibu cara menjaga bayi tetap hangat selama perjalanan, LIHAT BAGAN
39 Tentukan tindakan / pengobatan untuk setiap klasifikasi bayi muda yang berwarna kuning dan hijau Catat semua tindakan / pengobatan pada formulir pencatatan termasuk kapan kembali segera dan kunjungan ulang. Tindakan / pengobatan bayi muda yang tidak memerlukan rujukan : Menghangatkan tubuh bayi segera Mencegah agar gula darah tidak turun Memberi antibiotik yang sesuai Mengobati infeksi bakteri lokal Menyinari bayi dengan cahaya matahari pagi Menghangatkan rehidrasi oral baik di klinik maupun di rumah Mengobati luka atau bercak putih ( trush ) di mulut Melakukan asuhan dasar bayi muda LIHAT BAGAN
40
41 Konseling diberikan pada bayi muda dengan klasifikasi kuning dan hijau Lakukan konseling setelah selesai memberikan tindakan Konseling dilakukang dengan : TANYAKAN DENGARKAN BERI PUJIAN ( bila benar ) BERI NASEHAT ( bila keliru ) GUNAKAN BAHASA SEDERHANA YANG MUDAH DIMENGERTI MENGECEK PEMAHAMAN IBU Menggunakan Ketrampilan Komunikasi yang Baik ( sama dengan anak usia 2 bulan 5 tahun )
42 3.2. MENASEHATI DAN MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH. Tunjukkan, jelaskan alasanya, beri contoh, praktekkan oleh ibu, cek pemahaman ibu MENASEHATI DAN MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI INFEKSI BAKTERI LOKAL DIRUMAH Infeksi mata, kulit / pusar dan luka di mulut. LIHAT BAGAN 3.4. MENASEHATI IBU TENTANG CARA PEMBERIAN ASI 1. Anjuran pemberian ASI ekslusif untuk bayi muda. 2. Mengajari ibu cara meningkatkan produksi ASI 3. Mengajariibu menyusi dengan baik 4. Mengatasi masalah pemberian ASI pada bayi 5. Mengatasi masalah pemberian ASI pada Ibu. 6. Cara pemberian minum dengan cangkir 7. Cara mengeluarkan ASI 8. Cara menyimpan ASI Suhu kamar : 6 8 jam Termos es : 24 jam Lemari es : 2 3 hari 9. Cara memberikan ASI setelah disimpan LIHAT BAGAN
43 3.5. MENGAJARI CARA MERAWAT TALI PUSAT DAN MENJELASKAN JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI MUDA 3.6. MENASEHATI IBU UNTUK MEMBERIKAN CAIRAN TAMBAHAN PADA WAKTU BAYI SAKIT MENASEHATI IBU KAPAN HARUS SEGERA KEMBALI MEMBAWA BAYI KE PETUGAS KESEHATAN DAN KAPAN KUNJUNGAN ULANG. LIHAT BAGAN 3.8. MENASEHATI IBU TENTANG KESEHATAN IBUNYA.
44
45 Bayi muda yang sakit yang tidak memerlukan rujukan segera perlu kunjungan ulang. Tindak Lanjut diperiksa/ dinilai, membuat klasifikasi membaik tau tidak ada perubahan / menurun. RUJUKLAH BAYI MUDA KE RUMAH SAKIT, jika : Keadaan bayi memburuk ATAU Keadaan bayi tetap dan obat pilihan kedua tidak tersedia ATAU Petugas khawatir tentang keadaan bayi muda ATAU Petugas tidak tahu harus berbuat apa dengan bayi muda.
46 13.1. KUNJUNGAN ULANG INFEKSI BAKTERI LOKAL KUNJUNGAN ULANG DIARE DEHIDRASI RINGAN / DEHIDRASI SEDANG KUNJUNGAN ULANG IKTERUS KUNJUNGAN ULANG BERAT BADAN RENDAH MENURUT UMUR KUNJUNGAN ULANG MASALAH ASI KUNJUNGAN ULANG LAUKA / THRUSH DI MULUT. LIHAT BAGAN
47
MANAJEMEN TERPADU UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN
MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA UMUR 1 HARI SAMPAI 2 BULAN PENDAHULUAN Bayi muda : - mudah sekali menjadi sakit - cepat jadi berat dan serius / meninggal - utama 1 minggu pertama kehidupan cara memberi pelayanan
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau
Lebih terperinciPERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR
PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL PADA SAAT LAHIR 1. Penilaian Awal Untuk semua bayi baru lahir (BBL), dilakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan: Sebelum bayi lahir: Apakah kehamilan cukup bulan?
Lebih terperinciPENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN
PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6 TINDAK LANJUT Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS
Lebih terperinci1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS
1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan
Lebih terperinciKOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta
KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS 1. Ketuban pecah Dini 2. Perdarahan pervaginam : Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta Intra Partum : Robekan Jalan Lahir Post Partum
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 3 MENENTUKAN TINDAKAN DAN MEMBERI PENGOBATAN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program
Lebih terperinciGANGGUAN NAPAS PADA BAYI
GANGGUAN NAPAS PADA BAYI Dr R Soerjo Hadijono SpOG(K), DTRM&B(Ch) Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi BATASAN Frekuensi napas bayi lebih 60 kali/menit, mungkin menunjukkan satu atau
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT PENDAHULUAN Ibu telah diberitahu kapan harus kembali untuk kunjungan ulang sesuai dengan klasifikasi (misalnya dalam waktu 2 hari atau 5 hari). Sebagian
Lebih terperinciAsfiksia. Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur
Asfiksia Keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur 1 Tujuan Menjelaskan pengertian asfiksia bayi baru lahir dan gawat janin Menjelaskan persiapan resusitasi bayi baru
Lebih terperinciPMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita
Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita
Lebih terperinciPengertian. Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran <2.500 gram [ sampai dengan 2.
Pengertian Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir yang berat badannya pada saat kelahiran
Lebih terperinciMENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI
1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai
Lebih terperinciASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada
Lebih terperinciinfeksi setempat hanya bila tidak Bila ya, Apakah wajahnya
MENILAI, MENKLASIFIKASI DAN MENGOBATI BAYI 0 2 BULAN (TIMOR-LESTE) TANYAKAN atau Periksa penyakit yang sangat berat (J2, J7) - Apakah bayi menyusui LIHAT - pernafasan cepat(>60/men) - Kemungkinan suatu
Lebih terperinciSERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan
01 SERI BACAAN ORANG TUA Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian
Lebih terperinciRENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI)
RENCANA TERAPI A PENANGANAN DIARE DI RUMAH (DIARE TANPA DEHIDRASI) JELASKAN KEPADA IBU TENTANG 4 ATURAN PERAWATAN DI RUMAH: BERI CAIRAN TAMBAHAN a. Jelaskan kepada ibu: - Pada bayi muda, pemberian ASI
Lebih terperinciTEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU Tim Penyusun Prof. Dr. Djauhariah A. Madjid, SpA K Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A. IBCLC dr. A. Dwi Bahagia Febriani, PhD, SpA(K) CSL SIKLUS HIDUP
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT A. KONSEP DASAR MTBS Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) adalah intervensi yang cost effective untuk mengatasi masalah kematian balita yang disebabkan oleh ISPA, diare,
Lebih terperinciKEDARURATAN LINGKUNGAN
Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.
Lebih terperinciINFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR
INFORMASI SEPUTAR KESEHATAN BAYI BARU LAHIR DIREKTORAT BINA KESEHATAN ANAK DEPARTEMEN KESEHATAN R I 2008 DAFTAR ISI Gambar Pesan No. Gambar Pesan No. Pemeriksaan kesehatan 1 selama hamil Kolostrum jangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Inisiasi Menyusui Dini 1. Pengertian Inisiasi menyusui dini (early initation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri setelah lahir. Cara bayi melakukan
Lebih terperinciTEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun
MANUAL KETERAMPILAN KLINIK TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU Tim Penyusun Prof. Dr. Djauhariah A. Madjid, SpA K Dr. dr. Ema Alasiry, Sp.A. IBCLC dr. A. Dwi Bahagia Febriani, PhD, SpA(K) CSL SIKLUS HIDUP
Lebih terperinciKuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter?
Kuning pada Bayi Baru Lahir: Kapan Harus ke Dokter? Prof. Dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU 1 Kuning/jaundice pada bayi baru lahir atau disebut
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah. Catatan untuk fasilitator.
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 3 Permasalahan Neonatus-Berat Badan lahir rendah Catatan untuk fasilitator Rangkuman kasus Maya, 19 tahun yang hamil pertama kali (primi gravida), dibawa ke
Lebih terperinciMANFAAT ASI BAGI BAYI
HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan
Lebih terperinciMateri 13 KEDARURATAN MEDIS
Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Oleh : Agus Triyono, M.Kes Pengertian Kedaruratan medis adalah keadaan non trauma atau disebut juga kasus medis. Seseorang dengan kedarutan medis dapat juga terjadi cedera.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGETAHUAN 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).
Lebih terperinciPROSES KELAHIRAN DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR YANG KAMI INGINKAN
PROSES KELAHIRAN DAN PERAWATAN BAYI BARU LAHIR YANG KAMI INGINKAN PROSES KELAHIRAN NORMAL Proses Kelahiran bayi kami harap dapat dilakukan sealami mungkin. Apabila dibutuhkan Induksi, Pengguntingan, Vakum,
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 8 Anak menderita HIV/Aids. Catatan untuk fasilitator. Ringkasan Kasus:
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 8 Anak menderita HIV/Aids Catatan untuk fasilitator Ringkasan Kasus: Krishna adalah seorang bayi laki-laki berusia 8 bulan yang dibawa ke Rumah Sakit dari sebuah
Lebih terperinciMATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA
MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA PERTEMUAN II * Persalinan - Tanda - tanda persalinan - Tanda bahaya pada persalinan - Proses persalinan - Inisiasi Menyusui Dini (IMD) * Perawatan Nifas - Apa saja
Lebih terperinciPenyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio
Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,
Lebih terperinciOleh JUSTIN DARREN RAJ
Oleh JUSTIN DARREN RAJ 0810314259 Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kesehatan. Sebagai
Lebih terperinciPola buang air besar pada anak
Diare masih merupakan masalah kesehatan nasional karena angka kejadian dan angka kematiannya yang masih tinggi. Balita di Indonesia ratarata akan mengalami diare 23 kali per tahun. Dengan diperkenalkannya
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KELUARGA BAPAK I DENGAN IBU MENYUSUI DI RT 10 RW 08 KELURAHAN CURUG KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK
LAPORAN PENDAHULUAN IMPLEMENTASI KELUARGA BAPAK I DENGAN IBU MENYUSUI DI RT 10 RW 08 KELURAHAN CURUG KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Keperawatan Komunitas
Lebih terperinciUndang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Lingkupan Hak Cipta: Pasal 2 Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Lingkupan Hak Cipta: Pasal 2 Hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak
Lebih terperinciKehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013
Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan terjadi melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan
Lebih terperinciPemeriksaan Fisis Neonatus
Pemeriksaan Fisis Neonatus DIVISI PERINATOLOGI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RSHAM 1 Pedoman Penilaian Fisis Penilaian fisis lengkap harus dilakukan pada saat pertama kali bayi dirawat. Pastikan
Lebih terperinciB. MANFAAT ASI EKSKLUSIF
ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )
Lebih terperinciKEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA
DIABETES HIPOGLIKEMIA GEJALA TANDA : Pusing Lemah dan gemetar Lapar Jari dan bibir kebas Pucat Berkeringat Nadi cepat Mental bingung Tak sadar DIABETES HIPOGLIKEMIA PERTOLONGAN PERTAMA ; Bila tak sadar
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 1
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 1 PENGANTAR Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS
Lebih terperinciPELATIHAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
PELATIHAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT K ematian ibu, bayi dan balita merupakan salah satu parameter derajat kesehatan suatu negara. MDG s dalam goals 4 dan 5 mengamanatkan bahwa angka kematian balita
Lebih terperinciA. Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M)
0,014. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M) 1. Manajemen Terpadu Balita Sakit Berbasis Masyarakat (MTBS-M) Manajemen Terpadu Balita Sakit bagi Masyarakat
Lebih terperinciKeterangan : P1,2,3,...P15 : Pertanyaan Kuesioner. : Jawaban Tidak Setuju. No. Urut Resp
No. Urut Sikap Total Skor Kategori Umur Pendidikan Lama Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 41 Positif 25 BIDAN 5 Tahun 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 22 Negatif
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 3 Permasalahan neonatal dan bayi muda infeksi
Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 3 Permasalahan neonatal dan bayi muda infeksi Rangkuman Kasus 3 Bayi Bambang berusia 1 minggu, dibawa ke Rumah Sakit Kabupaten dari desanya, dengan riwayat demam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 persentase jumlah penduduk berdasarkan usia di pulau Jawa paling banyak adalah
Lebih terperinciDEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN S IDENTITAS PASIEN S NAMA: MUH FARRAZ BAHARY S TANGGAL LAHIR: 07-03-2010 S UMUR: 4 TAHUN 2 BULAN ANAMNESIS Keluhan utama :tidak
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas asuhan kebidanan pada bayi S dengan ikterik di RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan manajemen asuhan kebidanan varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu
Lebih terperinciPusat Hiperked dan KK
Pusat Hiperked dan KK 1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan). 2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi 1. Definisi Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan
Lebih terperinciJika ciprofloxacin tidak sesuai, Anda akan harus minum antibiotik lain untuk menghapuskan kuman meningokokus.
CIPROFLOXACIN: suatu antibiotik bagi kontak dari penderita infeksi meningokokus Ciprofloxacin merupakan suatu antibiotik yang adakalanya diberikan kepada orang yang berada dalam kontak dekat dengan seseorang
Lebih terperinciINFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)
INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) 1. Pengertian ISPA Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya menular, yang dapat menimbulkan berbagai spectrum
Lebih terperinciTeknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.
Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Pembentukan dan Persiapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Sekitar 25 50% bayi baru lahir menderita ikterus pada minggu
Lebih terperinciMAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS
MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS DI SUSUN OLEH: KELOMPOK : 10 1. REVIA MONALIKA 2. RIA PRANSISKA 3. RENI 4. RIKA DOSEN PEMBIMBING : VERA YUANITA, SST SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 5 Diare. Catatan untuk instruktur
Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 5 Diare Catatan untuk instruktur Fabian adalah anak usia 2 tahun yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari desa terpencil dengan diare dan tanda dehidrasi berat. Selama
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) Topik : Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Sasaran : 1. Umum : Keluarga pasien ISPA 2. Khusus: Pasien ISPA Hari/Tanggal : Jumat, 24 Januari 2014 Waktu : Pukul 9.30 10.00
Lebih terperinciASUHAN PADA BAYI DENGAN TETANUS NEONATORUM
ASUHAN PADA BAYI DENGAN TETANUS NEONATORUM Pengertian ASUHAN PADA BAYI DENGAN TETANUS NAONATORUM Tetanus neonatorum adalah penyakit yang terjadi pada neonatus yang disebabkan Clostridium tetani Clostridium
Lebih terperinciWritten by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03
Muntah tanpa Sebab Bayi belum selesai makan, tiba-tiba "BOOMM!" Makanannya mengotori baju. Mengapa? Gumoh hingga muntah kerap terjadi pada bayi berusia kurang dari enam bulan. Perilaku ini membuat ibu
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. melakukan penelitian tentang Pengetahuan dan Sikap Ibu Primigravida Terhadap Tanda-
55 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Nurjannah/105102085 adalah mahasiswa Program Studi D- IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini sedang
Lebih terperinciASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR. Dosen Pengasuh : Dr. Kartin A, Sp.A.
ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR Dosen Pengasuh : Dr. Kartin A, Sp.A. BATASAN Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG UPAYA KESEHATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG UPAYA KESEHATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa setiap anak
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Asuhan Pelayanan Kebidanan Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Waktu : 16.00 WIB Sasaran : Ny.M Tanggal : 15 Agustus 2015 Tempat : Klinik Sumiariani A.
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE
KERANGKA ACUAN PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE I. PENDAHULUAN Hingga saat ini penyakit Diare maerupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia, hal dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) Topik : Imunisasi Pentavalen Hari / Tanggal : Selasa/ 08 Desember 2014 Tempat : Posyandu Katelia Waktu Pelaksanaan : 08.00 sampai selesai Peserta / Sasaran : Ibu dan Anak
Lebih terperinciSOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
Status Revisi : 00 Halaman : 1 dari 6 Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Ka. Laboratorium Gugus Kendali Mutu Ka. Prodi Pengertian : Usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian
Lebih terperinciDIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.
DIARE AKUT I. PENGERTIAN Diare akut adalah buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu. Kematian disebabkan karena dehidrasi. Penyebab terbanyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbagai penyakit seperti TBC, difteri, pertusis, hepatitis B, poliomyelitis, dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Imunisasi merupakan bentuk intervensi kesehatan yang efektif dalam menurunkan angka kematian bayi dan balita. Dengan imunisasi, berbagai penyakit seperti TBC,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adaptasi bayi baru lahir yang baru mengalami proses kelahiran sangat perlu diperhatikan untuk ketahanan hidupnya (Muslihatun, 2010; h. 3). Kehidupan antara intrauterine
Lebih terperinciPREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA
PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA Dr. Budi Iman Santoso, SpOG(K) Dept. Obstetri dan ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA GEJALA DAN TANDA
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) REFERENSI Abdul Bari Saifuddin, Buku Acuan Nasional Palayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Ed. 1, Cet. 3. 2002, Jakarta: YBP-SP (Hal :376-378)
Lebih terperinciSILABUS PERKULIAHAN BLOK ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TA PROGRAM STUDI KEBIDANAN FKUB
SILABUS PERKULIAHAN BLOK ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR TA 2015-2016 PROGRAM STUDI KEBIDANAN FKUB MATA KULIAH: ADAPTASI BAYI BARU LAHIR Klasifikasi bayi menurut berat lahir & masa gestasi Dr.Astri
Lebih terperinciASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH
ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan
Lebih terperinciEfikasi terhadap penyebab kematian ibu
203 Efikasi terhadap penyebab kematian ibu Intervensi Efikasi (%) Perdarahan (ante partum) PONED 90 PONEK 95 Perdarahan (post partum) Manajemen aktif kala tiga 27 PONED 65 PONEK 95 Eklamsi/pre- eklamsi
Lebih terperinciPENGKAJIAN PNC. kelami
PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Definisi ASI Menurut WHO (2005) dalam Kementerian Kesehatan (2014), ASI eksklusif berarti pemberian ASI saja tanpa makanan atau minuman lain (bahkan
Lebih terperinciInd m MODUL TATALAKSANA STANDAR PNEUMONIA
616.241 Ind m MODUL TATALAKSANA STANDAR PNEUMONIA Kementerian Kesehatan REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2012 616.241 Ind m Katalog dalam terbitan.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL ESENSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL ESENSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciIII.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas
SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan
Lebih terperinciNIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas
MASA NIFAS NIFAS NORMAL Defenisi dan Tujuan Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
Lebih terperinciMALNUTRISI. Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh
MALNUTRISI Prepared by Rufina Pardosi UNICEF Meulaboh Apa itu malnutrisi? Kebutuhan tubuh akan makronutrien (lemak, karbohidrat dan protein) tidak terpenuhi Penyebab : Asupan makanan kurang Penyakit Klasifikasi
Lebih terperinciSITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT
SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT A.UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK Salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah pelayanan kesehatan dasar. UU no.3 tahun 2009 tentang
Lebih terperinciInd m MODUL TATALAKSANA STANDAR PNEUMONIA
616.241 Ind m MODUL TATALAKSANA STANDAR PNEUMONIA Kementerian Kesehatan REPUBLIK INDONESIA Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan 2012 616.241 Ind m Katalog dalam terbitan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi menurut WHO ( World Health Organization) (2015) pada negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi menurut WHO ( World Health Organization)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap. Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Pengumpulan/ Penyajian Data Dasar Secara Lengkap Pengkajian kasus By Ny A dengan asfiksia sedang di RSUD Karanganyar dilakukan dengan manajemen 7 langkah
Lebih terperincicita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan
cita-cita UUD 1945. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai
Lebih terperinciPelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 7 Gizi Buruk
Pelayanan Kesehatan bagi Anak Bab 7 Gizi Buruk Catatan untuk fasilitator Ringkasan kasus Joshua adalah seorang anak laki-laki berusia 12 bulan yang dibawa ke rumah sakit kabupaten dari rumah yang berlokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization ( WHO ), cara pemberian makan pada bayi yang baik dan benar adalah menyusui bayi secara ekslusif sejak lahir
Lebih terperinciPENANGANAN DIARE. B. Tujuan Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat
Yusi Meilia, S.ST, M.Kes Halaman : 1 / 5 NIP A. Pengertian Buang air besar yang frekuensi, lebih sering dari biasnya pada umumnya 3 kali atau lebih per hari dengan konsistensi cair berlangsung < 7 hari
Lebih terperinciGejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.
PENYAKIT CAMPAK Apakah setiap bintik-bintik merah yang muncul di seluruh tubuh pada anak balita merupakan campak? Banyak para orangtua salah mengira gejala campak. Salah perkiraan ini tak jarang menimbulkan
Lebih terperinciDitetapkan Tanggal Terbit
ASSESMEN ULANG PASIEN TERMINAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur O1 dari 04 Ditetapkan Tanggal Terbit dr. Radhi Bakarman, Sp.B, FICS Direktur medis Asesmen ulang pasien
Lebih terperinciModul ke: Pedologi. Cedera Otak dan Penyakit Kronis. Fakultas Psikologi. Yenny, M.Psi., Psikolog. Program Studi Psikologi.
Modul ke: Pedologi Cedera Otak dan Penyakit Kronis Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Apakah yang Dimaksudkan dengan Kelumpuhan Otak itu? Kelumpuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada waktu kelahiran, tubuh bayi baru lahir mengalami sejumlah adaptasi psikologi. Bayi memerlukan pemantauan ketat untuk menentukan masa transisi kehidupannya ke kehidupan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. HIPOTERMIA a. Pengertian Hipotermia adalah suatu keadaan ketika bayi diletakkan di lingkungan yang lebih dingin dari suhu lingkungan netralnya, dan ketika
Lebih terperinciMATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi
MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi Pengertian ASI (Air Susu Ibu) ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan Dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan
Lebih terperinci