BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan untuk penelitian ini. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh dimensi partisipasi (identitas komunitas, kepuasan komunitas, dan degree of influence) terhadap partisipasi konsumen dalam komunitas Alpharian.com dan untuk melihat dimensi hasil (word of mouth, loyalitas komunitas, dan citra merek) sebagai hasil partisipasi konsumen dalam komunitas Alpharian.com yang dimoderasi oleh Preferensi Interaksi ini dibagi menjadi empat model. Model pertama adalah melihat pengaruh dimensi partisipasi terhadap partisipasi konsumen dalam komunitas Alpharian.com, model kedua melihat pengaruh partisipasi konsumen terhadap word of mouth yang dimoderasi oleh preferensi interaksi, model ketiga melihat pengaruh partisipasi konsumen terhadap loyalitas komunitas yang dimoderasi oleh preferensi interaksi, dan model keempat melihat pengaruh partisipasi konsumen terhadap citra merek yang juga dimoderasi oleh preferensi interaksi. Dalam model pertama dapat ditarik kesimpulan yaitu terdapat pengaruh signifikan dan positif antara dimensi partisipasi yang dalam hal ini adalah identifikasi komunitas dan kepuasan komunitas terhadap partisipasi konsumen dalam komunitas Alpharian.com, artinya semakin baik identifikasi dari komunitas Alpharian.com dan 120
semakin besar kepuasan yang didapatkan konsumen dari komunitas Alpharian.com maka akan semakin besar pula tingkat partisipasi konsumen dalam komunitas Alpharian.com, namun untuk di sisi lain salah satu variabel dalam dimensi partisipasi yaitu degree of influence, tidak berpengaruh signifikan positif terhadap tingkat partisipasi konsumen dalam Alpharian.com, artinya semakin besar atau kecil degree of influence dari seorang konsumen, tidak akan berpengaruh signifikan terhadap tingkat partisipasi konsumen dalam komunitas. Hal tersebut dikarenakan jenis produk yang merupakan produk yang tergolong baru dalam jenisnya, sehingga konsumen cenderung menggunakan komunitas untuk bertemu dengan konsumen lain yang menggunakan produk yang sama dan berbagi pengalaman penggunaan produk tersebut, dan juga konsumen cenderung menggunakan komunitas sebagai group references sebagai acuan untuk memilih produk baru dan bertipe high involvement. Kesimpulan untuk model kedua adalah partisipasi konsumen berpengaruh signifikan positif terhadap word of mouth dengan dimoderasi oleh preferensi interaksi, artinya semakin tinggi tingkat intensitas partisipasi konsumen dalam komunitas Alpharian.com, maka akan semakin besar peluang terciptanya word of mouth yang positif yang dilakukan oleh anggota komunitas, baik di dalam maupun di luar lingkungan komunitas. Kesimpulan untuk model ketiga adalah partisipasi konsumen berpengaruh signifikan positif terhadap loyalitas komunitas dengan dimoderasi oleh preferensi interaksi, artinya semakin tinggi intensitas partisipasi konsumen dalam komunitas Alpharian.com, maka akan semakin tinggi loyalitas dari anggota Alpharian.com. 121
Loyalitas dalam komunitas Alpharian.com tercipta ketika anggota berpartisipasi aktif dalam komunitas, karena ketika anggota berpartisipasi aktif akan terjalin komunikasi antar anggota, dan arus informasi pun akan terbentuk antar anggota. Arus informasi ini akan membuat anggota merasa saling membutuhkan satu sama lain, sehingga diantara mereka terjalin persahabatan atas dasar komunitas merek, maka loyalitas pada komunitas dan pada merek pun tercipta. Kesimpulan untuk model keempat adalah partisipasi konsumen berpengaruh signifikan positif terhadap citra merek dengan dimoderasi oleh preferensi interaksi, artinya semakin tinggi intensitas partisipasi konsumen dalam komunitas Alpharian.com, maka akan semakin baik citra merek dari Sony Alpha itu sendiri dimata konsumen yang dalam hal ini adalah anggota dari komunitas Alpharian.com. Semakin anggota aktif dalam komunitas Alpharian.com, mereka akan mendapatkan beberapa informasi mengenai produk Sony Alpha, baik dari moderator maupun dari anggota lain yang berbagi pengalaman mereka akan produk Sony Alpha. Informasi yang disebarkan dalam komunitas tersebut cenderung memuja merek Sony Alpha, dan hal ini tentu akan menstimulus anggota lain untuk lebih mencintai produk Sony Alpha, dan citra merek pun akan meningkat. Tetapi hal tersebut tidak akan terjadi ketika arus informasi dalam komunitas tidak dapat tersampaikan dengan baik, ataupun keaktifan anggota dalam komunitas rendah. 122
5.2. Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak, dalam hal ini adalah konsumen dari merek Sony Alpha, komunitas Alpharian.com, dan bagi perusahaan produsen Sony Alpha. Implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 5.2.1. Bagi Pengurus Komunitas Alpharian.com Dengan adanya penelitian ini diharapkan para pengurus komunitas dapat, memahami motivasi konsumen dalam bergabung dalam komunitas, sehingga para pengurus dapat mengembangkan strategi komunitas dalam menjaring anggota lebih banyak lagi. Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa motivasi konsumen dalam bergabung ke dalam komunitas Alpharian.com adalah identifikasi komunitas dan kepuasan komunitas, oleh karena itu penting bagi pengurus untuk meningkatkan citra komunitas dalam masyarakat agar identifikasi komunitas semakin meningkat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menggelar beberapa event yang mengikutsertakan orang lain diluar komunitas, ataupun menggelar pameran karya dari anggota-anggota dalam komunitas. Kegiatan semacam ini selain dapat mengenalkan komunitas kepada orang lain diluar komunitas, juga dapat memberikan pengakuan kepada anggota komunitas, yang tentunya dapat menumbuhkan rasa loyal dari anggota. Dari penelitian ini variabel Preferensi Interaksi memoderasi hubungan antara Partisipasi Konsumen terhadap Dimensi Hasil, terkhusus dengan Variabel Word of Mouth dan Citra Merek. Berdasarkan hasil ini, maka penting bagi pengurus komunitas 123
untuk meningkatkan Partisipasi Konsumen karena terbukti dapat memoderasi Word of Mouth dan Citra Merek. 5.2.2. Bagi Produsen Produk Sony Alpha Dengan adanya penelitian ini diharapkan perusahaan dapat mulai mengembangkan strategi pemasaran perusahaan melalui pembentukan komunitas merek. Dalam pembentukan komunitas merek, perusahaan harus memahami pentingnya homogenitas anggota dalam komunitas, dan pentingnya pengelompokkan anggota ke dalam sub komunitas agar masing-masing anggota mengelompok secara homogen, karena dengan adanya homogenitas anggota maka identifikasi komunitas di mata anggota akan meningkat. Selain itu, ketika perusahaan ingin merambah dunia komunitas, perusahaan harus dapat menjalin interaksi dalam forum komunitas tersebut agar perusahaan memahami konsumen serta kebutuhannya dengan baik. Informasi akan harapan dan kebutuhan konsumen merupakan hal yang sangat penting, karena hal tersebut akan menjadi masukan yang positif bagi perusahaan, baik dalam mengembangkan strategi perusahaan ataupun pengembangan produk baru. Anggota akan merasa lebih leluasa di dalam komunitas ketika mereka diberikan kebebasan dalam komunitas tersebut, baik kebebasan dalam menyampaikan pendapat, bertanya, ataupun membagikan info kepada anggota lain, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk mendesain komunitas agar lebih user friendly, dan dapat 124
memanjakkan anggota dengan beberapa fitur yang dapat menunjang aktivitas mereka dalam komunitas. Berdasarkan analisis dari kesimpulan yang ada, dapat dilihat bahwa tingkat word of mouth, loyalitas komunitas, dan citra merek akan meningkat seiring dengan meningkatnya preferensi interaksi anggota dalam komunitas. Berdasarkan fakta ini, perusahaan hendaknya dapat menstimulus keaktifan anggota, baik dengan event offline, lomba, diskusi, ataupun sekedar gathering bulanan, karena ketika loyalitas anggota dan word of mouth meningkat, maka secara tidak langsung akan menjadi keuntungan bagi perusahaan, karena anggota komunitas akan dengan sukarela memberitahukan pengalaman mereka dalam komunitas kepada orang lain diluar komunitas, terlebih saat ini adanya sosial media yang semakin menjamur dalam masyarakat, dan efek viral dari sosial media yang sangat luas akan menjadi sebuah iklan gratis bagi perusahaan. Dengan meningkatnya word of mouth yang positif maka tidak menutup kemungkinan jumlah anggota komunitas akan bertambah semakin banyak, dan jumlah anggota yang semakin banyak dapat merepresentasikan peningkatan penjualan dari kamera Sony Alpha. Selain itu efek word of mouth yang positif juga akan meningkatkan citra merek dari merek Sony Alpha itu sendiri. Berdasarkan moderasi yang terbentuk, dapat dilihat bahwa nilai moderasi dari Preferensi Interaksi ke pengaruh Partisipasi Konsumen terhadap dimensi hasil paling tinggi adalah moderasi antara hubungan Partisipasi Konsumen terhadap Word of Mouth dan Citra Merek. Hasil ini dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk melakukan mapping terhadap anggotanya, yaitu mapping yang bertujuan untuk mengelompokkan 125
anggota yang memiliki preferensi interaksi yang tinggi dan tidak memiliki preferensi interaksi yang tinggi. Selanjutnya perusahaan akhirnya dapat memperlakukan masingmasing kriteria anggotanya tersebut sesuai dengan karakteristiknya, agar didapatkan hasil yang maksimal. 5.3. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Penelitian ini menggunakan metode non probability sampling, sehingga tidak semua anggota dalam komunitas Alpharian.com menjadi subyek dalam penelitian ini b. Penelitian ini menggunakan metode analisis yang lebih sederhana yaitu Regresi Linear Berganda, sedangkan metode sebelumnya menggunakan metode yang lebih kompleks yaitu Structural Equation Model (SEM) c. Dalam penelitian ini peneliti tidak bisa mengevaluasi variabel independen dengan lengkap, dan tidak bisa menjelaskan dengan sempurna, hal tersebut dikarenakan keterbatasan data yang didapatkan oleh peneliti. Keterbatasan data dikarenakan lokasi responden yang menjadi subyek penelitian di luar domisili dari peneliti. d. Jumlah responden dalam penelitian ini hanya berjumlah 210 orang dan jumlah tersebut tidak mencakup semua anggota dalam komunitas Alpharian.com 5.4. Saran Bagi Penelitian Selanjutnya Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut: 126
a. Mencoba menggunakan variabel lain yang belum disebutkan dalam penelitian ini karena dalam penelitian ini nilai R 2 masih tergolong rendah yaitu bekisar antara 0,3 hingga 0,4 saja sehingga tidak dapat merepresentasikan variabel dependen dengan baik. Selain itu, hendaknya penelitian selanjutnya dapat mendapatkan data yang lebih banyak agar mendapatkan hasil penelitian yang dapat lebih merepresentasikan variabel yang diteliti b. Dalam menentukan obyek penelitian yang akan diteliti, hendaknya mencari obyek penelitian yang memiliki kemudahan akses dalam hal pengumpulan data, karena hal tersebut dapat menyingkat waktu penelitian c. Penelitian saat ini hanya berfokus pada penelitian pada komunitas online saja, oleh karena itu penelitian selanjutnya hendaknya dapat membandingkan penelitian online dan offline, agar dapat membedakan karakteristik komunitas merek dengan media online dan offline d. Penelitian saat ini hanya berfokus pada komunitas berjenis CGBC saja, oleh karena itu penelitian selanjutnya hendaknya dapat membandingkan penelitian pada komunitas berjenis CGBC dengan komunitas berjenis MGBC e. Penelitian selanjutnya mencoba memberikan informasi mengenai dampak dari komunitas terhadap perusahaan secara langsung, karena dalam penelitian ini hanya membahas sebatas komunitas saja. 127