6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam sekitar manusia. Untuk memperdalam gambaran dalam IPA di bawah ini dikemukakan beberapa batasan tentang IPA oleh para ahli dibidang IPA. Menurut Wahyono (1996: 293), IPA adalah merupakan suatu kumpulan pengetahuan, tersusun secara sistematis dan dalam penggunaannya secara umum sebatas pada gejala alam. Disimpulkan IPA adalah merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan atau gagasan dan konsep yang teroganisasi tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. 2.1.1.2 Ruang Lingkup Pelajaran IPA Ruang lingkup pelajaran IPA di SD meliputi: Makluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya, Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya, meliputi: udara, air, air tanah dan batuan, Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.kesehatan, makanan, penyakit dan pencegahannya 2.1.2 Hasil Belajar 2.1.2.1 Pengertian Belajar Pengertian belajar menurut Udin S. Winataputra (2007:1.5), Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, ketrampilan dan sikap. Rangkaian proses ini dalam bentuk formal, informal dan non formal Pengertian belajar menurut Nana Sudjana (1989:51), belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan pembentukan perilaku individu yaitu bahwa sebagian terbesar perkebangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. 6
7 Berdasarkan pendapat Udin S. Winataputra dan Nana Sudjana dapat digarisbawahi bahwa pengertian belajar adalah merupakan proses yang melibatkan tingkah laku, urut-urutan kejadian dan hasil pengalaman yang membawa perubahan berupa kecakapan yang dilakukan dengan sengaja. 2.1.2.2 Hasil Belajar Hasil belajar menurut Udin S. Winataputra ( 2007:1.10), merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa dimana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Dalam hal ini belajar meliputi ketrampilan proses, keaktifan, motivasi juga prestasi belajar. Prestasi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu kegiatan. Forijad (1989) mendefinisikan bahwa "Hasil belajar adalah suatu proses mental yang mengarah pada penguasaan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dengan ketrampilan proses dan dilaksanakan agar menimbulkan tingkah laku progresif dan adaptif. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai dalam belajar berupa pengetahuan, penguasaan, atau ketrampilan, dan sikap yang diperoleh siswa selama mengikuti pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk angka. Berdasarkan pendapat Udin S. Winataputra dan Forijad, yang dimaksud hasil belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat dalam rangka mengaktualisasikan dan mempotensikan diri lewat belajar. 2.1.3 Media Gambar 2.1.3.1 Pengertian media Media menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah alat (sarana), perantara = penghubung. Miarso (1980) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan anak didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Din Wahyudin (2007:45) mengemukakan media pembelajaran adalah tehnik pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Din Wahyudin (2007:45) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti buku, film, video dan sebagainya.
8 Berdasarkan pendapat Miarso dan Din Wahyudin maka dapat disimpulkan bahwa pengertian media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan, dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. 2.1.3.2 Pengertian media gambar Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk 2 dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, film, strip, proyektor (Hamalik,1980:95). Media gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa serta ukurannya relatif terhadap lingkungan (Din Wahyudin, 2007:2.15 ). Penemuan-penemuan dari penelitian mengenai nilai guna gambar tersebut memiliki sejumlah implikasi bagi pengajaran yaitu : a. Penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian siswa b. Gambar yang dipilih dan diadaptasikan secara tepat, membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya. c. Syarat yang bersifat non verbal atau simbol-simbol seperti tanda panah ataupun tanda-tanda lainnya pada gambar dapat memperjelas atau mengubah pesan yang sebenarnya. Menurut Nana Sudjana (2001: 68) media gambar adalah media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui kombinasi pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Media gambar merupakan media yang sederhana, mudah dalam pembuatannya, dan ditinjau dari pembiayaannya termasuk media yang murah harganya. Berdasarkan pendapat Hamalik, Din Wahyudin dan nana Sudjana tentang pengertian media gambar dapat ditarik kesimpulan media gambar adalah foto atau sejenisnya yang menampakan benda yang banyak dan umum digunakan, mudah dimengerti dalam pembelajaran serta untuk mengatasi kesulitan menampilkan benda asli di dalam kelas. Gambar yang baik digunakan dalam pembelajaran berukuran 12x8 cm. Gambar dapat kita buat sendiri ataupun mengambil dari media yang ada. Media visual dalam proses belajar mengajar dapat mengembangkan imajinasi anak, membantu
9 meningkatkan penguasaan anak terhadap hal abstrak yang tidak mungkin dihadirkan di dalam kelas. Kelebihan dari media gambar itu sendiri adalah : a. Sifatnya konkrit artinya gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah b. Gambar tidak dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa kekelas. c. Media gambar tidak dapat mengatasi keterbatasan pengamatan d. Media gambar murah harganya dan gampang didapat serta digunakan. 2.1.3.3 Pemanfaatan Media gambar dalam pembelajaran a. Gambar harus realistis karena gambar yang amat rinci dengan realisme yang sulit dipelajari sering mengganggu perhatian siswa untuk mengamati apa yang seharusnya diperhatikan. b. Gambar harus berfungsi untuk melukiskan perbedaan konsep c. Warna gambar harus digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media gambar: a. Gunakan gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa b. Saat memperlihatkan gambar, usahakan gambar jangan bergerak. c. Perlihatkan gambar itu satu persatu agar perhatian siswa tertuju pada satu gambar d. Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar, kemudian ajukan beberapa pertanyaan sehubungan dengan gambar. Optimalisasi media gambar : a. Gunakan gambar yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa (isi, ukuran dan warna). b. Soal memegang atau memperhatikan gambar usahakan gambar- gambar tersebut jangan sampai bergerak. c. Hindari penggunaan gambar dalam jumlah dan jenis yang terlalu banyak, sebab hal ini cenderung membingungkan siswa. d. Arahkan perhatian siswa pada sebuah gambar kemudian ajukan beberapa pertanyaan langsung dengan gambar tersebut.
10 e. Jika ingin memperhatikan gambar pada siswa tanpa pengawasan khusus dari guru usahakan agar dapat keterangan tertulis pada bagian bawah dari gambar tersebut. Penemuan-penemuan dari penelitian mengenai nilai guna gambar tersebut memiliki sejumlah implikasi bagi pengajaran yaitu : a. Penggunaan gambar dapat merangsang minat atau perhatian siswa b. Gambar yang dipilih dan diadaptasikan secara tepat, membantu siswa memahami dan mengingat isi informasi bahan-bahan verbal yang menyertainya. c. Syarat yang bersifat non verbal atau simbol-simbol seperti tanda panah ataupun tanda-tanda lainnya pada gambar dapat memperjelas atau mengubah pesan yang sebenarnya. 2.1.3.4 Langkah langkah pembelajaran dengan menggunakan media gambar menurut Suroso Widihatmoko (2011) bisa digambarkan dalam langkah langkah sebagai berikut : 1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Menyajikan materi sebagai pengantar. 3. Guru menunjukkan / memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi. 4. Guru mengelompokan siswa untuk berdiskusi 5. Guru menunjuk / memanggil siswa secara bergantian memasang memilih/menyebutkan/mengurutkan jenis gambar. 6. Guru menanyakan alasan / dasar pengertian gambar tersebut. 7. Dari alasan / urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep / materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 8. Siswa mendapat LKS dan dikerjakan berkelompok 9. Siswa melakukan Tanya jawab antar kelompok dari hasil diskusi mengerjakan LKS 10. Bersama siswa guru merumuskan kesimpulan / rangkuman. 11. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas. 12. Bersama siswa mengevaluasi hasil materi dan memberikan PR kemudian salam 2.2 Kajian Hasil Hasil yang Relevan 2.2.1 Ahmad Yusuf Roni (2009) dalam penelitiannya yang berjudul: Pengaruh Penggunaan Media gambar terhadap prestasi belajar siswa Kelas IV SDN Ronggo
11 03 tahun Pelajaran 2009/2010 (Skripsi). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan alat peraga visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilakukan menggunakan penelitian kuantitatif dimana membandingkan uji eksperimen yaitu menggunakan model dua kelas. Kelas pertama dengan pembelajaran model ceramah dengan pencapaian nilai rata rata yang kurang maksimal dan dibawah KKM ( 69) yaitu 60. Kelas kedua pembelajaran sudah melakukan inovasi yaitu menggunakan media gambar sehingga pencapaian nilai rata rata diatas KKM yaitu 74 2.2.2 Sri Lestari (2010) dalam penelitiannya yang berjudul : Upaya Meningkatkan Motivasi belajar Siswa Kelas IV SD N Ladang Persis Pada Pelajaran IPA Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Makanannya Menggunakan Media Gambar. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penggunaan alat peraga visual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bentuk penelitian ini adalah PTK yang dilakukan dalam 3 siklus, siklus 1 pencapaian nilai rata rata siswa adalah 62. Kemudian siklus II dalam pembelajarannya sudah diperbaiki, pencapaian nilai rata rata 69. Karena belum sesuai atau lebih dari nilai KKM maka dilaksanakan siklus 3 sehingga didapatkan nilai rata rata 75. 2.3 Kerangka Pikir Berdasarkan keterangan yang telah diuraikan di atas, bisa dibuat kerangka pikir dimana terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru sebagai pengajar yaitu menerapkan model pembelajaran menggunakan media gambar. Media gambar dapat mempermudah siswa dalam memahami teori yang disampaikan dengan jelas dan bisa memahami materi yang di ajarkan sehingga akan terjadi komunikasi dua arah yaitu siswa aktif, siswa merespon dan berani mengungkapkan apa yang belum mereka ketahui atau pahami. Penggunaan media gambar sangat berguna karena siswa semakin giat untuk belajar dan termotivasi untuk pembelajaran selanjutnya. Sehingga tujuan dari penelitian ini akan tercapai yaitu upaya peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran.
12 2.4 Hipotesis Tindakan Berpijak dari latar belakang masalah, kajian teori, dan kerangka berpikir di atas, maka bisa didapatkan hipotesis tindakan yaitu diduga jika guru menggunakan media gambar dalam pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VI SDN Ronggo 03 Kecamatan Jaken Kabupaten Pati Semester I tahun ajaran 2011/2012