Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal SAINSTECH Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : Volume 4 Nomer 2 Desember 2017"

Transkripsi

1 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA LINGKUNGAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SEOLAH DASAR NEGERI 2 TEGALYOSO KECAMATAN KLATEN SELATAN 2014/2015 Oleh : Estiningsih Rahayu, S.Pd. SD Negeri 2 Tegalyoso Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPA dalam materi struktur dan fungsi akar pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Tegalyoso. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Subyek penerimaan tindakan berjumlah 27 siswa yang terdiri 18 laki-laki dan 9 perempuan. Metode pengumpulan data dilakukannya melalui observasi tes melalui LKS dan dokumentasi. Dari penelitian ini dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar sebagai berikut : antara lain : (a) rata-rata kelas sebelum tindakan adalah 55,5 (b) Pada siklus I meningkat menjadi 63 (c) Pada siklus II meningkat menjadi 78,3. Sedangkan siswa yang tuntas sebelum tindakan 6 siswa (22%), pada siklus I terdapat 10 siswa (37%) dan pada siklus II siswa yang tuntas 19 siswa ( 79%) Dengan data tersebut membuktikan bahwa mengalami peningkatan dari sebelum tindakan, siklus I dan siklus II dengan penerapan pembelajaran kontektstual dengan media lingkungan sekitar dan telah mencapai indikator pencapaian hasil belajar siswa dengan rata-rata kelas yaitu > 70. Dari penelitan ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual pada pembelajaran IPA dalam menyebutkan struktur dan fungsi akar kelas IV semester I dapat meningkat sehingga meningkatknya hasil belajar siswa di SD Negeri 2 Tegalyoso pada mata pelajaran IPA. Kata kunci : Pembelajaran Kontekstual, Hasil belajar 51

2 PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu tempat terjadinya proses belajar yang diusahakan dengan sengaja untuk menyajikan pengalaman bagi siswa, sehingga mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dari kenyataan yang ada menunjukkaan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah masih banyak mempunyai permasalahan. Di antara permasalahan tersebut adalah rendahnya penguasan materi oleh siswa yang ditandai oleh rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Dari pengalaman peneliti dalam melaksanakan pembelajaran IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan, tahun pelajaran 2014/2015 diperoleh data sebagai berikut : dari 27 siswa yang mengikuti ulangan diperoleh data : 6 siswa yang tuntas sedangkan 21 siswa yang belum tuntas dalam belajar. Hal tersebut disebabkan karena pada saat pembelajaran, peneliti belum menggunakan media yang dapat mengoptimalkan siswa dalam belajar. Dari uraian tersebut maka dalam mencari alternatif pemecahan masalah adalah menggunakan media lingkungan di sekitar sekolah. Peneliti memilih media lingkungan dalam pembelajaran IPA di kelas IV SD Negeri 2 Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan, dikarenakan pembelajaran IPA dengan media lingkungan akan lebih efektif dan bermakna, karena dengan lingkungan tersebut siswa lebih kongkrit dalam memaknai konsep dan akan tercapai KKM di SD Negeri 2 Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan dengan nilai ketuntasan 70. Dengan digunakannya bantuan media lingkungan, pembelajaran akan bisa lebih mengaktifkan siswa, sehingga siswa akan lebih perhatian, lebih fokus, terangsang daya pikirnya, serta motivasi belajar siswa meningkat dan proses pembelajaran bisa berjalan lebih efektif dan efisien. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti bersama teman sejawat serta guru kelas mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap adanya beberapa masalah yang timbul diantaranya adalah : 1. Penguasaan materi pembelajaran pada siswa masih rendah. 2. Hasil belajar kurang 3. Siswa belum bisa menguasai materi pelajaran. Setelah peneliti bersama guru kelas juga sebagai teman sejawat mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran, kemudian menganalisis apa yang menjadi penyebabnya dan akhirnya ditemukan faktor-faktor penyebabnya yaitu : 1. Penjelasan guru terlalu abstrak karena tidak menggunakan alat peraga media lingkungan. 2. Dalam pembelajaran siswa kurang dilibatkan. 3. Perhatian siswa tidak terpusat pada pembelajaran. KAJIAN PUSTAKA Prestasi Belajar IPA Belajar adalah merupakan suatu kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang mendasar dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Sehingga berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, oleh sebab itu pemahaman yang benar mengenai belajar mutlak diperlukan oleh pendidik. Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitudes Bellgredler (1986 : 1). Belajar adalah suatu proses perubahan individu sebagai yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman, Fontana (1981). Belajar adalah suatu perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari proses pertumbuhan, Gagne (1985). Belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman, Mouly dalam Nana Sudjana (1996 : 5). Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, dimana perubahan itu seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang belajar, Sudjana, Nana (1996 : 5). Proses belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku dan terjadi karena hasil pengalaman, Mouly dalam Sardiman (2001 : 23). Kemampuan ini dapat diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan 52

3 dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, Slamet (1995 : 2). Ciri-ciri kegiatan belajar oleh Suryabrata, Sumadi (1993 : 249) : 1. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada individu yang belajar (dalam arti behavioral changes). 2. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan baru. 3. Perubahan itu terjadi karena adanya usaha. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, kebiasaan, ataupun sikap yang didalamnya terjadi perubahan. Menurut Arifin, Zainal (1998 : 30) prestasi belajar mempunyai fungsi : 1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. 2. Prestasi belajar sebagai pemuasan hasrat ingin tahu. 3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4. Prestasi belajar sebagai bahan informasi intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. 5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dari berbagai pendapat tentang pengertian prestasi diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah seseorang itu melakukan sesuatu atau menyelesaikan sesuatu hal. Berdasarkan pengertian belajar dan prestasi maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam proses belajar mengajar sehingga terdapat proses perubahan dalam pemikiran serta tingkah laku. Telah kita ketahui bersama bahwa prestasi belajar antara siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda-beda, ada yang prestasinya baik, ada yang prestasinya sedang, bahkan ada juga yang prestasinya kurang. Berdasarkan pengertian prestasi belajar dan IPA yang telah diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar IPA adalah hasil belajar yang telah dicapai siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah diterapkan sebelumnya, yang mengakibatkan perubahan pada diri seseorang berupa penguasaan dan kecakapan baru. Alat Peraga Beberapa pengertian menurut pendapat para ahli pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Harus ada sesuatu untuk mengkomunikasikan materi (pesan kurikuler) supaya terjadi proses belajar. Karena itu dia mendefinisikan alat peraga sebagai : wahana fisik yang mengandung materi pembelajaran. Briggs dalam Noehi Nasution, dkk ( 2004 : 7.3) 2. Alat peraga sebagai komponen sumber, dia mendefinisikan alat peraga sebagai : Komponen sumber belajar dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar, Gagne dalam Noehi Nasution, dkk (2004 : 7.3). 3. Alat peraga dalam pendidikan sebagai suatu teknik untuk menyampaikan pesan. Oleh sebab itu dia mendefinisikan alat peraga sebagai berikut : Alat peraga adalah teknologi pembawa informasi atau pesan pembelajaran, Schramm, Wilbur dalam Noehi Nasution, dkk (2004 : 7.3). 4. Alat peraga secara makro dalam keseluruhan sistem pendidikan, sehingga definisinya berbunyi : Segala sesuatu yang dapat merangsang terjadinya proses belajar, Miarso, Hadi Yusuf dalam Drs. Noehi Nasution, M.A, dkk (2004 : 7.3) Sedangkan pengertian alat peraga secara terbatas adalah sebagai alat bantu pembelajaran. Terlepas dari ragamnya pengertian tentang alat peraga jelaslah bahwa sebagai alat bantu dalam pembelajaran memiliki fungsi yang jelas yaitu memudahkan siswa dalam memahami konsep atau prinsip, merangsang siswa dalam belajar, menarik perhatian siswa, sehingga motivasi belajar siswa meningkat dan proses belajar berjalan lebih efektif dan efisien. Secara umum alat peraga sebagai media pendidikan terdiri dari : 1. Alat-alat audio dan visual, seperti : radio, tape, TV, video, dan lain-lain. 2. Bahan-bahan cetakan atau bacaan seperti : buku, koran, majalah. 53

4 3. Koleksi benda-benda seperti : mata uang kuno, tumbuhan dan hewan yang diawetkan 4. Sumber-sumber masayarakat seperti : candi, peninggalan sejarah, monument. Selanjutnya kalau kita lihat dari jenis indra yang digunakan alat peraga digolongkan menjadi tiga jenis yaitu : 1. Media audio yaitu alat peraga yang bisa didengar seperti : kaset, suara burung, suara petir, tape, radio dan lain-lain. 2. Media visual yaitu alat peraga yang dapat dilihat seperti : gambar, grafik, model, slide, dan lain-lain. 3. Media audio visual yaitu alat peraga yang bisa didengar dan dilihat seperti : video, TV, film, dan lain-lain. PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN Subyek Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Perbaikan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran bertempat dikelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten dan Kelas IV ditetapkan sebagai setting kelas. Penelitian dilakukan sendiri oleh guru kelas sebagai peneliti dengan jumlah siswa sebanyak 27 anak terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. 2. Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilakukan dalam 2 siklus pada mata pelajaran IPA dengan indikator : a. Siklus I dilaksanakan : 5 Oktober,8 Oktober dan 19 Oktober 2014 b. Siklus II dilaksanakan : 26 Oktober,29 Oktober dan 31 Oktober 2014 Teknik Penelitian Tindakan Kelas Prosedur penelitian dalam penelitian tindakan kelas pada umumnya menggunakan modelclass room action research (CAR) yang dikembangkan oleh Kemmis& Tagaart.Kemmis & Tagaart merupakan pengembang dari konsep dasar PTK pada umumnya, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). 1. Perencanaan (planning) Rencana penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang terstruktur dan terencana, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan keadaan yang tepat. 2. Tindakan (acting) Yang dimaksud acting adalah tindakan yang dilakukan secara sadar dan terkendali yang merupakan variasi praktek yang cermat dan bijaksana. Tindakan yang dilakukan didasarkan pada perencanaan yang telah disusun sesuai dengan permasalahan. 3. Observasi(observing) Observasi dalam tindakan ini berfungsi untuk mendokumentasikan hal-hal yang terjadi selama tindakan dan pengaruh tindakan terkait. 4. Refleksi(reflecting) Refleksi adalah mengingat dan menunjukkan kembali suatu tindakan yang telah dilakukan sesuai dengan hasil observasi. Hubungan antara keempat komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus (putaran) atau kegiatan berkelanjutan. Siklus inilah yang sebenarnya menjadi salah satu unsur utama dari penelitian tindakan kelas, yaitu bahwa penelitian tindakan kelas harus dilakukan dalam bentuk siklus, bukan satu kali tindakan saja. Putaran atau siklus tersebut berulang terus-menerus sampai masalah yang dihadapi terpecahkan. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan kuantitatif terdiri dari : Data motivasi dan observasi serta data hasil belajar. Cara pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi participan dan non participan, pada awalnya peneliti menggunakan observasi non participan dimana peneliti hanya mengamati aktivitas siswa tanpa ikut aktif dalam kegiatan tersebut. Dengan observasi non participan peneliti bisa mengetahui permasalahan yang ada serta menahami kondisi sebelum digunakannya metode pembelajaran kontekstual. Teknik Analisis Data Pada penelitian tindakan kelas ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Análisis data dilakukan secara diskriptif kualitatif. Indikator Pencapaian 54

5 Pada Siklus I pembelajaran dikatakan tercapai jika hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata kelas 70 dan siswa yang memperoleh nilai atau kurang dari KKM yaitu mencapai 77 %. Sedangkan pada siklus II pembelajaran dikatakan berhasil jika hasil belajar siswa mencapai nilai rata-rata kelas 70 dan siswa yang memperoleh nilai KKM yaitu mencapai 75 %. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal Kelas yang digunakan subyek penelitian adalah kelas IV yang berjumlah 27 siswa. Karakter kelas IV pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kebanyakkan siswa susah untuk memahami materi, pasif bertanya karena takut salah bila diberi pertanyaan serta metode guru menggunakan metode konvensonal. Kondisi kelas juga tidak tenang karena ada dua tiga siswa yang membuat gaduh sehingga siswa yng lain ikut juga gaduh. Dengan keadaan tersebut, siswa kurang memperhatikan pelajaran, sehingga lamban untuk memahami materi dan ada juga yang tidak bisa sama sekali. Bila kondisi kelas kurang kondusif sangat mempengaruhi dalam hasil belajarnya. Berdasarkan data yang diperoleh dari tabel diatas dapat dipaparkan bahwa hasil belajar IPA pada prasiklus, dari 27 siswa secara keseluruhan yang tuntas dalam belajar hanya 6 siswa, sedangkan 21siswa lainnya belum tuntas. Ketuntasan belajar siswa secara keseluruhan pada prasiklus baru mencapai 22% dengan nilai rata-rata kelas 55,5. Hal tersebut memberi gambaran bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaraan IPA masih rendah, karena rata-rata kognitif siswa dibawah KKM yaitu < 70. Sedangkan ratarata ketuntasan secara keseluruhan belum mencapai seperti yang diharapkan yaitu >75% siswa yang tuntas belajar. Peneliti bersama guru kelas IV menyimpulkan bahwa akar permasalahan dari rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA sebagai berikut : 1. Pembelajaran IPA masih bersifat teacher centered, sehingga siswa kurang percaya diri untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. 2. Kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan guru dalam menyampaikan materi, sehingga pembelajaran kurang menarik dan siswa merasa bosan. 3. Belum menggunakan alat peraga dan media pembelajaran yang tepat, masih abstrak siswa menerima materi. 4. Belum optimal guru dalam mengkondisikan kelas, sehingga suasana kelas gaduh, ramai, dan pada akhirnya dalam pembelajaran siswa tidak dapat berkosentrasi. Deskripsi Siklus I Perencanaan Pada tahap perencanaan, peneliti akan merencanakan pelaksanaan tindakan. Diperoleh kesepakatan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu tiap pertemuan 2 x 35 menit yaitu pada hari Senin, tanggal 5 Oktober 2014 dan hari Rabu, tanggal 8 Oktober Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Masingmasing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit (dua jam pelajaran). Selama proses belajar mengajar berlangsung, peneliti juga melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dengan mengamati kegiatan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Materi yang diajarkan pada tindakan siklus I adalah bagian tubuh akar dan tanaman. Observasi Tindakan Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar kurang tertib, pembelajaran kurang aktif, suasana kelas masih gaduh karena ada 3-5 siswa yang menertawakan temannya. Siswa belum berani mengeluarkan pendapat atau gagasan selama pembelajaran berlangsung, hanya terdapat beberapa siswa yang aktif dalam pembelajaran sehingga terdapat hasil belajar siswa ada beberapa yang masih jauh dari harapan. Hasil belajar siswa pada siklus I yaitu : 10 siswa ( 37% ) yang tuntas dan 17 siswa yang tidak tuntas ( 63% ). Hasil belajar pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan, yaitu rata-rata nilai hasil belajar prasiklus adalah 55,5 Pada siklus I meningkat menjadi 68,3. Sedangkan prosentase keberhasilan siswa yang nilainya diatas KKM (> 70) atau siswa yang tuntas mencapai 6 siswa pada prasiklus dan 10 siswa yang tuntas pada siklus I sehingga mengalami kenaikan sebesar 4 siswa. Dan 55

6 siswa yang tidak tuntas pada prasiklus berjumlah 21 siswa ( 77% ) dan siswa yang tidak tuntas pada siklus I berjumlah 17 siswa ( 63% ) sehingga mengalami penurunan sebesar 4 siswa. Refleksi Peneliti melakukan diskusi dengan observer juga merefleksi diri tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Pada pembelajaran yang pertama belum berhasil. Dalam kegiatan ini diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan kelas selanjutnya, yaitu : 1. Beberapa siswa masih menertawakan teman yang lain. 2. Dalam pengamatan siswa belum optimal 3. Penggunaan media gambar penapang gambarnya kurang besar Evaluasi Berdasarkan hasil refleksi di atas dapat dikatakan kegiatan yang dilakukan pada siklus I melalui metode pembelajaran kontekstual dengan media lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa sudah terlihat meningkat tetapi belum mencapai indikator pencapaian 75%. Prosentase hasil belajar baru mencapai 37% baru 10 siswa yang mencapai KKM, yaitu 70 sehingga pada siklus I perlu diadakan perbaikan tindakan pada siklus II. Diskripsi Siklus II Perencanaan Merancang rencana pembelajaran melalui teman sejawat mengefisienkan waktu yang kurang tepat. Pada siklus II merancang tugas untuk siswa yang belum tuntas belajarnya pada siklus I, dan mensosialisasikan kedatangan teman sejawat. Sedangkan metode pembelajaran yang digunakan masih tetap seperti pelaksanaan pada siklus I. Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan selama tiga kali pertemuan sesuai dengan skenario pembelajaran dan RPP. Masingmasing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit (dua jam pelajaran). Selama proses belajar mengajar berlangsung, peneliti juga melakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang berlangsung dengan mengamati kegiatan siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Materi yang diajarkan pada tindakan siklus I adalah kegunaan akar pada tanaman. Observasi Tindakan Berdasarkan hasil observasi ditemukan adanya kenaikan hasil belajar. Dari 37% pada siklus I yang belum tuntas, menjadi 81% yang tuntas pada siklus II. Jadi pada siklus II siswa yang berjumlah 22 sudah bisa tuntas dari KKM 70. Berdasarkan hasil analisis data yang dilaksanakan pada siklus II secara umum menunjukkan adanya peningkatan. Pembelajaran pada siklus II secara umum mulai membaik, hal ini terlihat dari adanya interaksi antara guru dan murid, murid dengan teman-temannya yang lain. Terlihat pada tabel berikut Refleksi Hambatan yang masih ditemukan pada siklus II dan alaternatif pemecahannya : 1. Pada saat siswa mempresentasikan hasil diskusi ada anak yang tidak memperhatikan atau bicara sendiri. Alternatif pemecahannya siswa yang ramai diberi perhatian dan disuruh maju. 2. Siswa yang mengangkat tangan dan tidak ditunjuk merasa kecewa. Alternatif pemecahannya mereka diberi penjelasan dan pengarahan. 3. Siswa yang belum tuntas di beri tugas dan perbaikan. Evaluasi Berdasarkan hasil refleksi siklus II maka peneliti menyimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran telah mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Dalam hal ini metode pembelajaran kontekstual dengan mengunakan media lingkungan sudah terlihat pada proses kegiatan belajar. Beberapa langkah perbaikan yang melalui siklus merupakan kunci keberhasilan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hasil Penelitian Dilihat dari refleksi kondisi awal dan pada siklus I naik 15% yang tadinya 22% menjadi 37% dan setelah perbaikan lanjutan dengan menggunakan siklus II terjadi peningkatan tadinya 37% menjadi 81%. Hal ini mencapai indikator yang ditetapkan yaitu 75% siswa yang melampui KKM 70. Dengan demikian hipotesis yang berjudul Pengunaan Metode Pembelajara Kontekstual dengan Media Lingkungan pada Siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 2 Tegalyoso Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten Klaten dapat diterima. 56

7 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran, peneliti dapat mengambil kesimpulan : 1. Pembelajaran IPA dengan kompetensi dasar mengidentifikasi bagian-bagian tubuh tumbuhan (akar), dan belum menggunakan media lingkungan pada siswa ternyata hasilnya masih kurang. Terbukti dari 24 siswa yang mendapat nilai diatas 70 ada 6 anak, yang mendapat nilai ada 21 anak. 2. Pembelajaran IPA dengan kompetensi dasar mengidentifikasi bagian-bagian tubuh tumbuhan (akar), setelah menggunakan alat peraga media lingkungan dan pada pembelajaran dibentuk kelompok maka siswa dapat menemutunjukkan bagian-bagian tubuh tumbuhan (akar), di depan kelas. Dan ternyata hasilnya meningkat lebih baik. Terbukti dari 27 siswa yang mendapat nilai diatas 70 ada 22 anak. Maka pembelajaran sudah bisa dikatakan tuntas dan berhasil. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam pembelajaran agar pemahaman, penguasan materi pelajaran oleh siswa pada materi kompetensi dasar menjelaskan hubungan antara struktur akar dengan fungsinya menjadi lebih baik yaitu : 1. Guru harus menguasai materi pelajaran. 2. Usahakan untuk selalu menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran dan bentuklah kelompok kecil pada siswa yang masing-masing kelompok diberi alat peraga karena alat peraga merupakan hal yang penting. 3. Berikan kesempatan pada siswa untuk menggunakan alat peraga agar siswa terlibat secara aktif. 4. Membimbing siswa dalam menggunakan alat peraga. 5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat kesimpulan. Sebagai tindak lanjut perlu adanya kelompok kerja untuk bertukar pikiran dan pengalaman dalam bertugas sebagai pendidik generasi penerus bangsa. DAFTAR PUSTAKA Andayani (at.al) Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Drs. H. Udin S. Winataputra, MA, dkk, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Heriyanto, Nur Hamid H.M, Akib Statistika Dasar. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Sukahar, Matematika SD Kelas VI. Jakarta Depdikbud. Suparno, Yunus Muhammad Ketrampilan Dasar Menulis. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Wardani, I.C.A.K, Wihardit Kuswaya, Nasoetion Noehi, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. 57

Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu

Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu Sayid Abdullah SD Negeri Pengawu ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Lere Pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Problem Solving

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Lere Pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Lere Pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Problem Solving Armin SDN Inpres 2 Lere ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PEMBELAJARAN BERBANTUAN MEDIA KARTU PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Rissa Prima Kurniawati IKIP PGRI MADIUN rissaprimakurniawati14@gmail.com ABSTRAK Guru dalam mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas enam SD Negeri Simpar masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Binangun 0 berlokasi di Desa Binangun, Kecamatan Bandar, kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga

aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah alat peraga 3. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga 17 peraga audio visual. Alar peraga audio adalah alat peraga yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja. Yang termasuk jenis alat peraga ini aantara lain tape recorder dan radio. Alat peraga visual adalah

Lebih terperinci

3.1.2 Subyek Penelitian

3.1.2 Subyek Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kambangan 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X Penggunaan Kliping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SD Inpres Sipayo Kecamatan Sidoan Kabupaten Parigi Moutong Yuliana, Syakir Mahid, dan Widyastuti. Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik Subyek Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SD Negeri Rogomulyo 01 Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati. Lokasi sekolah terletak di

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN. Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MATERI PEMILIHAN PENGURUS ORGANISASI SEKOLAH MELALUI

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

YENY SURYA DEWI A 54B FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD N 2 LOGEDE KARANGNONGKO KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 JOURNAL PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Kondisi awal hasil observasi penelitian diketahui bahwa hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Batiombo 02 masih rendah. Hal tersebut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK

Rahayu Dwi Mastuti Widayati Guru IPS SMP Negeri 2 Merbau Mataram ABSTRAK PENGGUNAAN ALGA SIAPA-AKU PADA MATERI KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 MERBAU MATARAM Rahayu Dwi Mastuti Widayati rahayuwidayati25@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research, yaitu penelitian kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2).

BAB III METODE PENELITIAN. disarankan adalah penelitian tindakan. Dari namanya itu sendiri sudah. bukanlah kepentingan guru) (Arikunto, 2012:2). 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Proses Tindakan Pada dasarnya ada beragam penelitian yang dapat dilakukan oleh guru, misalnya penelitian deskritif, penelitian eksperimen, dan penelitian tindakan. Diantara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidomulyo 01 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati semester I tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di kelas III a MIN Punggung Lading Pariaman Selatan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Penelitian 3.3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Banaran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Dipilihnya kelas tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, 44 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dengan Classsroom Action Research, yang disingkat CAR yang berarti BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas sudah lebih dari sepuluh tahun dikenal dan dibicarakan dalam dunia pendidikan. Dalam bahasa Inggris PTK di artikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MINIATUR HEWAN PADA MATERI RANTAI MAKANAN SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN 3 PALAR, TRUCUK, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas 1 SD Negeri Salatiga 12, yang beralamat di jalan Domas 54 Salatiga 50711 Kelurahan Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 BANTARKAWUNG Rahma Tisa Nurpratiwi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Arma Mariangke, Imran, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

Juwadi, S.Pd. ABSTRAK. Kata Kunci : Pendidikan Kewarganegaraan,Kebebasan Berorganisasi, Pendekatan Active Learning Strategy model Action Learning

Juwadi, S.Pd. ABSTRAK. Kata Kunci : Pendidikan Kewarganegaraan,Kebebasan Berorganisasi, Pendekatan Active Learning Strategy model Action Learning PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MATERI POKOK MEMAHAMI KEBEBASAN BERORGANISASI MELALUI PENDEKATAN ACTIVE LEARNING STRATEGY MODEL ACTION LEARNING BAGI PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI ASEAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 1 KALIOMBO

PENERAPAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI ASEAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 1 KALIOMBO DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 209 PENERAPAN METODE DISKUSI DAN DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN PKn MATERI ASEAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 1 KALIOMBO Kadari *) Guru SDN 1 Kaliombo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas II SD Panggungroyom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Wonotunggal 03 tahun pelajaran 2013-2014

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR). Hermawan

Lebih terperinci

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam pelaksanaanya, dilaksanakan dalam 3 siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Cepokokkuning berlokasi di Desa Cepokokuning, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah BAB III METODE PENELITIAN A. Hakekat Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah terkandung di dalamnnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERBIMBING. Imam Sobirin

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERBIMBING. Imam Sobirin Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI SUMBER ENERGI PANAS MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TERBIMBING SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah dalam memperoleh dan menganalisis data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan

Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias Kata Pada Siswa Kelas 1 SD Negeri 0104 Sibuhuan Volume 3 Nomor 1, Halaman 106-113, Januari-Juni 2017 RISTEKDIK Jurnal Bimbingan dan Konseling P-ISSN: 2527-4244, E-ISSN : 2541-206X Peningkatan Keterampilan Membaca Nyaring Melalui Penggunaan Media Pias-Pias

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Kalicari 2 Desa Kalicari Kecamatan Pedurungan Semarang. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan a. Landasan Teoritis 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Dalam setiap kegiatan belajar memiliki suatu tujuan yang

Lebih terperinci

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR Wakhidah (Kepala SD Negeri 03 Pojok, Kabupaten Karanganyar,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jika akar permasalahan sudah diketahui, alternatif berikutnya adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Tindakan yang mungkin dilakukan oleh guru terkait dengan permasalahan dalam proses pembelajaran adalah mencari akar permasalahan. Jika akar permasalahan sudah

Lebih terperinci

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi

(Class Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas. CAR (Class. Room Action Research) atau Penelitian Tindakan Kelas menurut Suharsimi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian, penelitian ini dapat digolongkan dalam penelitian kualitatif dengan menggunakan CAR (Class Room Action

Lebih terperinci

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini

BAB III. Metode dan Rencana Penelitian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini 43 BAB III Metode dan Rencana Penelitian A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, karena dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa pihak. 27 39 BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan sifat kolaboratif yakni dengan melibatkan beberapa

Lebih terperinci

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Panca Indra dengan Menggunakan Metode Demonstrasi pada Siswa Kelas 1VA SDN 5 Pusungi Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN X. Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 2 ISSN X. Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan Abdul Hamid Penerapan Pembelajaran PKn Dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Siswa Kelas V SD Inpres 012 Bajawali Kecamatan Lariang Kabupaten Mamuju Utara Pilemon Poly Maroa, Charles Kapile, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti ialah deskriptif kualitatif, yang dideskripsikan adalah : a) kemampuan guru dalam mengelola penerapan metode demonstrasi pembelajaran

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini.

selanjutnya dapat dibuat diagram di bawah ini. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Untuk Melihat hasil belajar siswa, pada akhir proses pembelajaran penulis melakukan tes formatif. Pada Pra siklus, siklus I dan II proses

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER Suparmini 31 Abstrak. Hasil belajar IPS siswa kelas 4 A SDN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Prestasi Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman/

Lebih terperinci

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau Sri Wahyuni, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD N Kasepuhan 01, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Penelitian ini dilaksanakan pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru matematika

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Zuraidah Guru IPS SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : zuraidahida867@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I tahun pelajaran 2011/2012 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 1 PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MELALUI STRATEGI PICTURE AND PICTURE MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V SDN 2 MENDAK TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Pakuran Kecamatan Sruweng Kabupaten Kebumen. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa

Lebih terperinci

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Subyek Penelitian Pembelajaran Subyek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sidalang 01 dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 25 siswa, laki-laki sebnyak 13 anak dan perempuan sebanyak 12 anak. Jumlah

Lebih terperinci

JIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016

JIME, Vol. 2. No. 2 ISSN Oktober 2016 Meningkatkatkan Prestasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Di Kelas VII SMPN 4 Mataram Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010 Sulasmi, S.Pd Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044

NASKAH JURNAL PUBLIKASI ILMIAH RAHMAWATI HIDAYAH A54B090044 0 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE MEMBACA PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) DAN PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS

Lebih terperinci