BAB I PENDAHULUAN. Matematika bukanlah hal yang asing bagi siapapun, dari berbagai kalanganpun

dokumen-dokumen yang mirip
FAKTOR DAN KELIPATAN KELAS MARS SD TETUM BUNAYA

MAKALAH LUBANG DAN GUNDUKAN TANAH OLEH : MARIA GABRIELA B. RENA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Kelipa Faktor Bilangan

Contoh Bilangan Prima : {2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, }

Sasaran Indikator Tujuan Cara Pembuatan

Laporan Alat Peraga Puzzle Milus Mata Kuliah Media Pembelajaran Matematika & ICT

PEMBELAJARAN KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DENGAN MEDIA PAPAN KPK DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA INOVATIF

Pemfaktoran prima (2)

Papaku Pintar (Papan Paku Pintar) Sasaran: siswa-siswi SMA sederajat Indikator: 1. Siswa dapat memahami prinsip operasi penjumlahan dan pengurangan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin mempelajari Matematika maka semakin baik alat-alat yang

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

AYO MENABUNG!! Oleh: Sylvana Novilia S. A. Pendahuluan

Kemampuan yang harus dimiliki siswa adalah sebagai berikut :

METRIG (MEJA TRIGONOMETRI)

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak dilakukan berbagai kalangan, baik oleh instusi-instusi pendidikan

Multifungsional Sasaran Materi yang kami sajikan meliputi menentukan jumlah sudut dalam; rumus barisan dan deret aritmatika; dan luas polygon.

Kelipatan dan Faktor Suatu Bilangan

RODA PECAHAN. Alat dan Bahan 1. Alat Penggaris Gunting. Cara Pembuatan

BAHAN AJAR MATEMATIKA KELAS 5 SEMESTER I

BAB I PENDAHULUAN. matematika, bahwa game edukasi sangat berguna di bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Matematika sebagai salah satu ilmu dasar ini telah berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

Bab. KPK dan FPB. SUmber buku: bse.kemdikbud.go.id

Cara Pembuatan Alat Peraga a. Alat dan Bahan Alat - Gergaji - Palu - Obeng - Lilin - Kuas - Spidol - Silet - Alat Tulis - Penggaris - Gunting

Melakukan Operasi Hitung Bilangan Bulat dalam Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fatima Dwi Ratna, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

*Alat Peraga Pendidikan *Elektrikal Mekanikal *Komputer *Laboratorium *Percetakan

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PEDAHULUAN. lembaga pendidikan formal yang terdapat di Indonesia. Seperti juga kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN. serta menentukan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan. pelajaran tersebut karena bingung atau tidak faham, dan melakukan

BILANGAN CACAH. b. Langkah 1: Jumlahkan angka satuan (4 + 1 = 5). tulis 5. Langkah 2: Jumlahkan angka puluhan (3 + 5 = 8), tulis 8.

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kualitas sumber daya manusia merupakan salah satu penentu kemajuan

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN FAKTOR PRIMA DALAM MENYELESAIKAN BENTUK ALJABAR (Andi Syamsuddin*)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika (berhitung) diberikan kepada peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan

Office : Jl.Maulana Hasanudin No.52 Cipondoh-Tangerang Telp. (021) , Fax (021) Workshop : Jl. Kebon Besar No.22 Batu Ceper Tangerang

Bahan Ajar untuk Guru Kelas 6 Oleh Sufyani P

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sangat penting dan

2. Pengurangan pada Bilangan Bulat

Bilangan Bulat. A. Pengenalan Bilangan Bulat Himpunan bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, bilangan nol, dan bilangan bulat positif.

BAB I PENDAHULUAN. kenyataan bahwa pemerintah dalam hal ini diwakili lembaga yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

PENGERJAAN HITUNG BILANGAN BULAT

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMPLB TUNARUNGU

Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

SELAMAT DATANG!!! SELAMAT BELAJAR!!!!

Bab. Bilangan Pecahan. Mari menggunakan pecahan dalam penyelesaian masalah. Bilangan Pecahan 161

8 Silabus Matematika Kelas VI

- Burhan Mustaqim - Ary Astuty


Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Sumber: Kamus Visual, 2004

= = 211 (C)

PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak

BAB V KONSEP PERANCANGAN

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor Variabel Konstanta Faktor

DDS (Dadu Duabelas Sisi)

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Nama Mata Kuliah : Teori Bilangan Kode Mata Kuliah/SKS : MAT- / 2 SKS

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL

KATALOG ALAT PERAGA MANIPULATIF MATEMATIKA. Pembelajaran Matematika Pendidikan Dasar

P 22 MEMBANGUN KARAKTER SISWA SEKOLAH DASAR (SD) MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BENDA KONKRET

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT)

Bab 5 Pecahan. Penghasilan Pak Rusdi selama 1 bulan sebesar Rp ,00. bagian dari penghasilannya digunakan untuk biaya pendidikan putraputrinya,

PENGARUH PENGGUNAAN ALAT PERAGA PERKALIAN MODEL MATRIK TERHADAP KEMAMPUAN MENGHITUNG HASIL KALI PADA SISWA KELAS III SDN BALUN 3 CEPU

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 2. FAKTOR KELIPATAN TERBESAR (FPB), KELIPATAN TERKECIL (KPK) DAN SUDUTLatihan Soal x 3 2.

SOAL BRILLIANT COMPETITION 2013

Peta Kompetensi Pendidikan Matematika 1/PDGK4203

Gambar 6. Proses Permainan Interaktif Saat di Buka Sumber : Ferdiansyah Choirull Zein

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA TAHUN 2005 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses permainannya. Permainan ini bertujuan merangsang kreatif.

Gambar-15b: Modifikasi Dua Bungkusan Roti Wafer. Pengerjaan gambar menentukan di bawah ini! banyak piring yang tersisa dapat diilustrasikan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dianugerahi kemampuan dan kekuatan berpikir. Berpikir

KAJIAN PENDEKATAN INDUKTIF-DEDUKTIF & BERPIKIR KREATIF

BUKU AKTIVITAS. Mari Bermain Bersama Kumbi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP HIMPUNAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN MEDIA BOLA BERLABEL PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 5 TUBAN

2 Kemampuan belajar peserta didik dapat berkembang dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Mengembangkan kemampuan peserta didik dapat dilakukan

Kata Pengantar Faktor dan Kelipatan

Mari Bermain Bersama Kumbi

Toko kami sudah dipasok manik-manik dua minggu sekali dan kancing baju seminggu sekali.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

BAB ANGAN. Tujuan Pembelajaran. Pernahkan kamu bermain ular tangga? Ada angka 1, 2, 3 dan seterusnya. Termasuk bilangan apa angka di ular tangga?

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI. A. Kerangka Berfikir Studi. Fenomena

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika bukanlah hal yang asing bagi siapapun, dari berbagai kalanganpun tahu benar akan matematika, baik dari kalangan tua, muda maupun anak-anak. Dikehidupan sehari hari juga tak lepas akan perannya matematika, misalnya dalam hal perdagangan. Bisa ditarik kesimpulan bahwa matematika itu hal yang penting dan setidaknya kapanpun dan bagaimanapun selalu berkaitan dengan matematika. Matematika sudah mulai dipelajari dari tingkat dasar.dilanjutkan dengan tigkat pertama,menengah ataupun lanjutan.matematika itu ilmu yang abstrak, dan karena keabstrakannyalah tidak semua orang mampu memahami dengan baik.dampak dari ketidakpahaman tersebut, matematika menjadi momok yang menakutkan bagi mereka. Alhasil, paradigm akan matematika hanyalah dipandang sebagai pelajaran yang dipenuhi dengan angka,hitung-hitungan yang membosankan, soal-soal yang sulit, dan hal buruk lainnya. Banyak metode untuk menghilangkan ketidakpahaman akan matematika. Diantaranya dengan pendekatan melalui media pembelajaran matematika.konsepkonsep terkait yang dianggap sulit yang salah satunya tentang pemfaktoran dapat dituangkan dalam bentuk media pembelajaran, yang diharapkan dapat membantu 1

untuk memahami konsep matematika.media pembelajaran yang dimaksud haruslah memudahkan pengguna bukan sebaliknya. Dengan adanya fasilitas untuk konsep matematika ini siswa akan lebih mudah memahami. B. Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas maka dapat disimpulkan tiga rumusan masalah, yaitu : 1. Bagaimana proses merancang alat peraga Puzzle Pemfaktoran? 2. Bagaimana proses pembuatan alat peraga Puzzle Pemfaktoran? 3. Bagaimana penggunaan alat peraga Puzzle Pemfaktoran untuk meningkatkan pemahaman siswa? C. Tujuan Tujuan adanya media pembelajaran matematika dengan konsep pemfaktoran melalui permainan Puzzle pemfaktoran adalah sebagai berikut : 1. Mendeskripsikan proses merancang alat peraga Puzzle Pemfaktoran. 2. Mendeskripsikan proses pembuatan alat peraga Puzzle Pemfaktoran. 3. Mendeskripsikan cara penggunaan alat peraga Puzzle Pemfaktoran. 2

D. Sistematika Bab 1 Pendahuluan A. Latar Belakang B. Permasalahan C. Tujuan D. Sistematika Bab 2 Dasar Teori A. Materi Terkait B. Desain yang sudah ada Bab 3 Pengembangan Alat Peraga A. Dasar Pengembangan Alat Peraga Puzzle Pemfaktoran B. Desain Alat Peraga Puzzle Pemfaktoran C. Bahan dan Alat D. Pembuatan Alat peraga Puzzle Pemfaktoran E. Alat Peraga Hasil Pengembangan F. Penggunaan Alat Peraga Bab 4 Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan B. Saran 3

BAB II DASAR TEORI A. Materi Terkait 1. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) a. Kelipatan Kelipatan dari bilangan a adalah bilangan-bilangan yang merupakan hasilkali antara bilangan a dengan bilangan-bilangan asli.masih ingatkah kalian dengan membilang bilangan loncat? Mari kita perhatikan garis bilangan di bawah ini : Mari kita tuliskan bilangan loncat 2 yang ditunjukkan tanda panah padagaris bilangan di atas :2, 4, 6, 8, 10, dan seterusnyadari manakah bilangan-bilangan tersebut diperoleh? Mari kita selidiki bersama-sama. 2 = 2 =1 2 4 = 2 + 2 =2 2 6 = 4 + 2 = 2 + 2 + 2 =3 2 8 = 6 + 2 = 2 + 2 + 2 + 2 =4 2 4

10 = 8 + 2 = 2 + 2 + 2 + 2 + 2 =5 2 dan seterusnya Ternyata bilangan-bilangan tersebut diperoleh dengan menambahkan 2dari bilangan sebelumnya atau mengalikan 2 dengan bilangan 1, 2, 3, 4, 5,dst. Bilangan-bilangan seperti ini disebut bilangan kelipatan 2. b. Kelipatan Persekutuan Jika kita sudah memahami maksud dari kelipatan bilangan, selanjutnyakita pelajari mengenai kelipatan persekutuan.apa yang dimaksud dengan kelipatan persekutuan? Bagaimana mencari kelipatan persekutuan dari 2 dan 3? Caranya : Gambarlah sebuah garis bilangan, kemudian catatlah bilanganloncat2 dan bilangan loncat 3. Gambarkan alurnya pada garis bilangan masing-masing bilanganloncatnya. Catatlah bilangan yang dilalui oleh alur garis bilangan dua kali. Lihat gambar dibawah ini Kelipatan 2 adalah {2, 4,6,8, 10,12, 14, 16,18, 20, 22,24, } Kelipatan 3 adalah {3,6, 9,12, 15,18, 21,24, } 5

Bilangan-bilangan yang sama dari kelipatan kedua bilangan tersebut adalah : {6, 12, 18, 24, } Maka dikatakan bahwa bilangan-bilangan 6, 12, 18, 24, Disebut kelipatan persekutuan dari 2 dan 3. c. Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) Kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari dua bilangan adalah kelipatan persekutuan bilangan-bilangan tersebut yang nilainya paling kecil.cara mencari KPK dengan menggunakan himpunan kelipatan persekutuan.contoh : Tentukan KPK dari bilangan 8 dan 12! Kelipatan 8 = {8, 16,24, 32, 40,48, } Kelipatan 12 = {21,24, 36,48, 60, 72,.} Kelipatan persekutuan dari 8 dan 12 ={ 24, 48, } Kelipatan persekutuan yang paling kecil adalah 24 maka KPK dari 8 dan 12 = 24 2. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) a. Faktor Faktor artinya pembagi.faktor suatu bilangan adalah himpunan bilanganbilangan yang habis membagi bilangan tersebut. 6

Contoh : Faktor dari 6 adalah : Penyelesaian : 6 : 1 = 6 6 : 2 = 3 6 : 3 = 2 6 : 4 = 1 sisa 2, jadi tidak habis dibagi 4. Maka 4 bukan faktor dari 6. 6 : 5 = 1 sisa 1, jadi tidak habis dibagi 5. Maka 5 bukan faktor dari 6. 6 : 6 = 1 Jadi faktor dari 6 adalah 1, 2, 3, dan 6 atau dapat dikatakan himpunan faktor 6 adalah {1,2, 3, 6}. b. Faktor Persekutuan Faktor persekutuan adalah faktor-faktor yang sama dari kedua bilangan asli yang ditanyakan.marilah kita perhatikan faktor-faktor dari 3 dan 6 :Faktor dari 3 adalah 1 dan 3.Faktor dari 6 adalah 1, 2, 3, dan 6.Ternyata diantara faktor-faktor dari 3 dan 6 ada yang sama yaitu 1 dan 3.Maka dikatakan bahwa 1 dan 3 adalah faktor-faktor persekutuan dari 3dan 6. 7

Contoh : Tuliskan faktor persekutuan dari 18 dan 27! Penyelesaiaan : Faktor dari 18 = 1, 2, 3, 6, 9, 18. Faktor dari 27 = 1, 3, 9, 27. Jadi faktor persekutuannya adalah 1, 3, dan 9. c. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) Faktor persekutuan terbesar (FPB) dari dua bilangan adalah faktor persekutuan bilangan-bilangan tersebut yang nilainya paling besar.cara mencari FPB dengan menggunakan himpunan faktor persekutuan Contoh : Tentukan FPB dari bilangan 18 dan 24! Jawab : Faktor 18 = {1,2,3,6, 9, 18} Faktor 24 = {1,2,3, 4,6, 8, 12, 24} 8

Faktor persekutuan dari 18 dan 24 = { 1, 2, 3,6} FPB dari 18 dan 24 = 6 B. Desain yang Sudah Ada Pada umumnya murid sekolah dasar memiliki kesulitan dalam mempelajari pelajaran khususnya matematika.tetapi dengan seiring berjalannya waktu teknologi semakin berkembang. Dengan kemajuan teknologi para guru berinisiatif membuat alat peraga baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak, dengan tujuan mempermudah dalam penyampaian materi pelajaran yang akan disampaikan saat proses belajar mengajar yang akandilakukan dikelas. 9

Gambar Dekak KPK dan FPB Cara penggunaan Dekak KPK dan FPB yaitu: Untuk mencari KPK a. Tulis angka yang akan kita cari KPK pada kertas yang telah tersedia.misalkan 3 dan 4. b. Kemudian gunakan lingkaran biru yang sudah disediakan untuk menandakan kelipatan dari angka yang ingin kita cari KPK.Kelipatan dari 3 dan 4 antara angka 1 sampai 10 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 4 = 4, 8, 12, 16, c. Masukkan lingkaran biru pada tiang yang sebagai penanda bahwa itu merupakan wilayah kelipatan. d. Perhatikan lingkaran biru dari dua bilangan tersebut. Apakah lingkaran biru itu berada sejajar dari atas ke bawah pada wilayah yang sama? Jikatidak maka balik angka-angka 1-10 menjadi 11-20Sekarang tentukan kelipatan dari 3 dan 4 di antara angka 11-20 3 = 12, 15, 18, 4 = 12,16, 20, e. Masukkan kembali lingkaran biru pada kelipatan bilangan 3 dan 4. f. Perhatikan lingkaran biru yang ada pada dua bilangan tersebut. Dan ternyata 10

lingkaran biru pada dua bilangan itu sejajar pada tiang yangmenunjuk angka 12. Sehingga KPK dari 3 dan 4 adalah 12. Untuk mencari FPB a. Tulis angka yang ingin kita cari FPB pada kertas yang sudah disediakan.misalnya 6 dan 8. b. Kemudian gunakan lingkaran biru yang sudah disediakan untuk menandakan faktor dari angka yang ingin kita cari FPB nya tadi.faktor dari 6 dan 8 antara angka 1 sampai 10 5 = 1, 2, 3, 6. 8 = 1, 2, 4, 8. c. Masukkan lingkaran biru pada tiang yang sebagai penanda bahwa itu merupakan wilayah kelipatan. d. Perhatikan lingkaran biru dari dua bilangan tersebut. Apakah lingkaran biru itu berada sejajar dari atas ke bawah pada wilayah yang sama? Jika iya yaitu pada angka 2 maka 2 adalah FPB dari 6 dan 8 11

BAB III PENGEMBANGAN ALAT PERAGA A. Dasar Pengembangan Alat PeragaPuzzle Pemfaktoran Dasar pengembangan alat peraga yaitu agar mempermudah murid mempelajari, memahami materi tentang FPB dan KPK dengan mudah dan cepat, dan selain itu bukan hanya guru saja yang berperan aktif saat proses belajar mengajar melainkan murid juga ikut serta aktif dalam mempraktekan materi yang disajikan dengan alat peraga yang berbentuk permainan yang sudah biasa dimata para murid sd. Selain murid dapat memahami tentang materi FPB dankpk, guru juga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa ingin tahu murid-murid untuk menggali ilmu pengetahuan yang ingin diperoleh oleh murid tersebut tanpa harus merasa malu dan pesimis, selain itu suasana kelas yang biasanya sepi tetapi dengan menerapkan sistem pembelajaran denganmenggunakan alat peraga tersebut suasana kelas menjadi hidup kembali dan proses belajar mengajar bisa berlangsung dengan efektif. Selain itu juga, alat peraga ini juga dapat melatih kinerja otak para murid. B. Disain Alat PeragaPuzzle Pemfaktoran Disain dari alat peraga yang akan dibuat adalah berbentuk permainan Puzzle yang sudah tidak asing lagi dikalangan para murid sd. Puzzle berasal dari bahasa inggris yang berarti bongkar pasang. Puzzle adalah sebuah permainan yang mengasah otak, menghubungkan bentuk tak tentu sesuai dengan pola.dimana pada Puzzle yang biasa 12

beredar di pasaran keterkaitan potongan Puzzle akan menghasilkan suatu bentuk gambar, namun pada alat peraga ini kita akan membuat keterkaitan pasangan potonganpuzzle secara horizontal dan vertical tersebut adalah dua bilangan yang memiliki faktor prima yang sama. Dimana faktor prima tersebut bisa jadi merupakan fpb dari dua bilangan tersebut, dan bahkan mungkin ada bilangan yang tidak memiliki pasangan karena adanya batas bilangan dalam alat peraga yang berbentuk permainan ini.disinilah jelas bahwa siswa dituntut untuk mengerti dan memahami betul untuk menentukan faktor prima dari suatu bilangan. Biasanya para siswa sd masih suka dengan hal-hal yang bersifat permainan maka dari itu kami buat suatu desain alat peraga yang berbentuk Puzzle yang nanti nya akan membentuk suatu pola. Dengan begitu para murid dapat mengerti betul akan materi tentang faktor prima dan fpb. Adapun sketsa yang kita buat dari alat peraga ini adalah 13

C. Bahan dan Alat 1. Bahan : Tripleks dengan ketebalan 3mm Cat warna (Putih tulang, Turqoise, Pink, Kuning, Orange, Hitam) Sebuah koper yang sudah ditempelkan lempengan besi. Banner sesuai pola Sticker bilangan 14

Magnet kecil Lem 2. Alat : Gergaji kecil/gergaji benang Kuas 15

Penggaris Amplas Cutter Alat tulis D. Pembuatan Alat Peraga Puzzle Pemfaktoran Cara membuat alat peraga Puzzle Pemfaktoran ini adalah sebagai berikut : 16

1. Buat sketsa berbentuk persegi berukuran 3 cm x 3 cm pada sebuah karton, lalu tuliskan bilangan-bilangan pada persegi tersebut sesuai dengan pola rancangan. 2. Kemudian, buat pola pada setiap persegi yang akan digunakan menyerupai Puzzle dan beri warna berbeda untuk setiap Puzzle yang dijadikan clue. 3. Pola tripleks yang tebalnya 3 mm dengan ukuran 3 cm x 3 cm yang disesuaikan dengan pola yang telah dibuat pada karton lalu potong dengan gergaji kecil. 4. Amplas potongan-potongan Puzzle tersebut sampai halus. 5. Tempelkan magnet pada potongan Puzzle tersebut dengan menggunakan lem. 6. Cat potongan Puzzle tersebut dengan cat warna putih tulang sebagai dasar warna. 7. Cat potongan Puzzle dengan warna cat lain sesuai dengan sketsa. 8. Tempelkan sticker pada potongan Puzzle. 9. Tempelkan banner pada koper. E. Alat Peraga Hasil Pengembangan Dewasa ini, di sekolah dasar para siswa masih dibingungkan akan penentuan KPK dan FPB dari dua bilangan. Hal ini memicu kami untuk membuat suatu media yang bisa memperjelas bagaimana KPK dan FPB dari suatu bilangan dalam faktor bilangan 17

prima dalam permainan yang kami bentuk dalam permainan Puzzle yang diberi nama Puzzle Pemfaktoran. Disini hanya dibatasi bilangan 1-50, sehingga masih memungkinkan orang untuk mengembangkan media yang berbentuk permainan ini. Puzzle pemfaktoran adalah suatu permainan yang dilakukan satu orang atau lebih, dimana para pemain diharuskan menemukan pasangan dari satu Puzzle dengan Puzzle lain. Di dalam satu buah Puzzle terdapat suatu bilangan dan para pemain harus menemukan pasangan dari bilangan tersebut yaitu yang memiliki faktor yang sama dengan bilangan tersebut. Dalam permainan ini akan terlihat jelas bahwa ada keterkaitan dari faktor prima suatu bilangan dengan faktor prima suatu bilangan lainnya yang bisa berupa fpb ataupun kpk. F. Penggunaan 1. Letakkan Puzzle yang memiliki warna berbeda pada koper yang merupakan arena permainan sebagai clue. 2. Susun Puzzle dengan terlebih dahulu menempatkan potongan Puzzle yang memiliki hubungan dengan clue, hubungan disini adalah yang memiliki hubungan hanya pada horizontal dan vertikal potongan puzzle saja dengan memilih bilangan yang memiliki faktor prima yang sama dengan bilangan tersebut dan cocok dengan potongan Puzzle sehingga Puzzle tersebut terpasang. Misalkan 18

:faktor prima dari 11 adalah 11, maka kemungkinan Puzzle 11 berhubungan dengan yang sama-sama memiliki faktor prima 11 seperti 22, 33 dll. 3. Susun Puzzle secara bergantian dengan pemain lainnya, jika bermain lebih dari satu orang. 4. Susun Puzzle hingga tidak ada Puzzle yang tersisa dan pola tertutupi Puzzle. 5. Untuk Puzzle yang tidak memiliki pasangan (tidak ada bilangan lain yang memiliki faktor prima yang sama) tidak ada ketentuan untuk harus dimana Puzzle tersebut diletakan. 19

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, makadapat disimpulkan bahwa : 1. Alat peraga diperlukan dalam proses pembelajaran di sekolah untuk menciptakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, dan efektif. 2. Alat peraga Puzzle Pemfaktoran dapat membantu siswa dalam memahami tentang pemfaktoran bilangan prima dari suatu bilangan dan fpb dari dua bilangan. 3. Dengan alat peraga siswa dapat mempelajari konsep matematika secara langsung dan real. B. Saran Dengan adanya alat peraga ini diharapkan : 1. Siswa lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran saat menggunakan alat peraga. 2. Guru sering menggunakan alat peraga sebagai perantara mengajar dan guru diharapkan mampu berkreatifitas dalam mengembangkan pembuatan alat 20

peraga, sehingga siswa terhindar dari kejenuhan saat proses pembelajaran berlangsung. 3. Sekolah menyediakan alat peraga untuk menunjang proses pembelajaran. 4. Terciptanya alat peraga baru yang merupakan perwujudan dari perbaikan, dan atau pengembangan dari alat peraga ini guna kebutuhan siswa yang semakin meningkat. 21

LAMPIRAN 22

23

24

25