AKIBAT HUKUM PENGALIHAN HAK JUAL BELI MELALUI AKTA PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH ATAS TANAH WARISAN TANPA PERSETUJUAN SALAH SATU AHLI WARIS LAINNYA

dokumen-dokumen yang mirip
2. Nama : Umur : Pekerjaan : Alamat : Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA atau yang MENERIMA HAK ATAS TANAH

TERHAMBATNYA PROSES JUAL BELI KARENA TIDAK JELASNYA TANDA BATAS HAK MILIK ATAS TANAH DI KABUPATEN GROBOGAN

PENGIKATAN PEMBAGIAN HAK BERSAMA. Nomor : Pada hari ini, Kamis, tanggal 31 (tiga puluh satu), bulan Oktober, tahun

SOAL : KASUS POSISI :

KUASA MENJUAL Nomor : 06/2014

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat dalam kehidupan sehari-hari senantiasa akan melakukan

BAB V PENUTUP. yang berikutnya yang mendapatkan hak dalam perkawinan poligami. Suami yang

P E N E T A P A N Nomor 0009/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

NOTARIS MOCH. DIDIT ERVADHI, SH SK. MENTERI KEHAKIMAN DAN HAK AZASI MANUSIA RI. TANGGAL 4 NOPEMBER 2002 NOMOR: C-1655.HT Th.

BAB IV. A. Analisis Hukum Mengenai Implementasi Undang-Undang Nomor 5. Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria

BAB I PENDAHULUAN. berkembang biak, serta melakukan segala aktifitasnya berada diatas tanah.

Dimyati Gedung Intan: Prosedur Pemindahan Hak Atas Tanah Menuju Kepastian Hukum

SOAL : KASUS POSISI :

BAB III SURAT KUASA MUTLAK PADA PERJANJIAN JUAL BELI TANAH SEBAGAI DASAR PEMINDAHAN HAK ATAS TANAH DIHUBUNGKAN DENGAN INSTRUKSI MENTERI DALAM

ANALISIS YURIDIS AKTA KETERANGAN LUNAS YANG DIBUAT DIHADAPAN NOTARIS SEBAGAI DASAR DIBUATNYA KUASA MENJUAL JURNAL. Oleh

Lex Privatum Vol. V/No. 3/Mei/2017

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran, dan kehidupan. bumi, air, ruang angkasa dan kekayaan alam yang

Upik Hamidah. Abstrak

Lex Privatum Vol. V/No. 5/Jul/2017

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

KASUS (DARI KULIAH MEI 2014)

PUTUSAN. Nomor 1552/Pdt.G/2014/PA.Plg DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Lex Crimen Vol. VI/No. 1/Jan-Feb/2017

MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

P E N E T A P A N. Nomor: 0062/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama tersebut ; Hal. 1 dari 27 hal. Pen. No. 14/Pdt.P/2010/PAJP

8. PENDAFTARAN KARENA PERUBAHAN DATA YURIDIS

PENETAPAN Nomor 0082/Pdt.P/2015/PA.Pas.

P U T U S A N. Nomor : 203/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA "

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk, membuat kebutuhan akan tanah atau lahan. meningkat membuat harga tanah juga menjadi tinggi.

BAB II BENTUK KUASA YANG TIMBUL DALAM JUAL BELI TANAH. sejumlah uang sebagai imbalan dari perolehan hak milik tersebut. 47

MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG

BAB III PENUTUP. 62 Universitas Indonesia

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN PEWARISAN HAK ATAS TANAH DI KOTA SURAKARTA. ( Studi Kasus Penetapan Pengadilan Negeri Nomor : 170/Pdt.P/2014/PN.Skt

PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH

BAB I PENDAHULUAN. sebuah keluarga, namun juga berkembang ditengah masyarakat. Hal ini sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Kitab Undang-undang Hukum

P E N E T A P A N. Nomor 0154/Pdt.P/2013/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN P E N E T A P A N Nomor: 0081/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN NOMOR 150/PDT/2017/PT.BDG.

SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN Nomor : 14

BAB II SURAT KUASA MEMBEBANKAN HAK TANGGUNGAN. A. Pengertian Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan

P E N E T A P A N Nomor 047/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab terakhir ini, penulis akan mengemukakan kembali hal-hal pokok

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembatalan akta..., Rony Fauzi, FH UI, Aditya Bakti, 2001), hlm Ibid., hlm

PERAN KEMENTERIAN ATR/BPN DALAM PROSES PEMBLOKIRAN, PENYITAAN, PERAMPASAN, DAN PERALIHAN

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya bercocok tanam atau berkebun di lahan pertanian untuk memenuhi

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian

: AKIBAT HUKUM PENUNDAAN PROSES BALIK NAMA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. orang lain berkewajiban untuk menghormati dan tidak mengganggunya dan

P U T U S A N Nomor 457/Pdt/2014/PT.BDG.

BAB III KEABSAHAN AKTA HIBAH MENURUT HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF (Studi di Kantor Notaris dan PPAT Dina Ismawati, S.H.,MM)

P E N E T A P A N Nomor 0087/Pdt.P/2015/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam arti hukum, tanah memiliki peranan yang sangat penting dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, penulis akan menyimpulkan point-point penting pada pembahasan

BAB II PROSES PELAKSANAAN PENINGKATAN STATUS TANAH DARI HAK GUNA BANGUNAN MENJADI HAK MILIK DI PERUMNAS MARTUBUNG MEDAN

P E N E T A P A N. Nomor 0048/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 76/PDT/2012/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP. membuat akta otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian ketetapan yang

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 19 TAHUN 2017

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PELEPASAN HAK Nomor : Pada hari ini, Senin, tanggal (sembilan Februari duaribu limabelas).

P E N E T A P A N. Nomor 0125/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Gejolak ekonomi di Negara Republik Indonesia yang ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. haknya atas tanah yang bersangkutan kepada pihak lain (pembeli). Pihak

: FUNGSI AKTA OTENTIK DALAM PERJANJIAN JUAL FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA ABSTRAK

PENUNJUK UNDANG-UNDANG JABATAN NOTARIS

BAB I PENDAHULUAN. Boedi Harsono, Hukum Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta, 2005, hlm. 560

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN DI KABUPATEN BANDUNG

P E N E T A P A N. Nomor : 0090/Pdt.P/2012/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA Nomor: 37 TAHUN 1998 TENTANG PERATURAN JABATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Akta Tanah (PPAT) yang berlaku saat ini adalah Peraturan Pemerintah (PP)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1998 TENTANG PERATURAN JABATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAMPIRAN-LAMPIRAN. A. Penetapan nomor 001/Pdt.P/2014/PA.Kab.Mn.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 1998 TENTANG PERATURAN JABATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Tanah merupakan modal dasar pembangunan, serta faktor penting. dalam kehidupan masyarakat yang umumnya menggantungkan

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENGGUNAAN SURAT KETERANGAN WARIS UNTUK PENDAFTARAN TANAH SILVANA MUKTI DJAYANTI / D ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Setiap makhluk hidup pasti akan mengalami kematian, demikian juga

BAB V PENUTUP. mahasiswa yang nantinya akan terjun kedalam dunia kerja, karena Praktik. atau pekerjaan yang penulis lakukan, seperti :

PERJANJIAN KERJASAMA PENGELOLAAN LAHAN (BERTAHAP SESUAI PENJUALAN KAVLING)

bismillahirrahmanirrahim

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertanahan di Indonesia telah muncul dengan beragam wujud

PUTUSAN Nomor : 1068/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Lawan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan serta penghidupan masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

P E N E T A P A N. Nomor XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SOAL : Hukum Waris Barat (BW) Harta bawaan A + Harta Campuran (HC) Rp ,- + Rp ,- = Rp ,-

BAB I PENDAHULUAN. satu cara yang dapat dilakukan adalah membuka hubungan seluas-luasnya dengan

P E N E T A P A N. Nomor 0195/Pdt.P/2014/PA.Spg. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH. guna membantu menguatkan atau mengukuhkan setiap perbuatan hukum atas

P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI TENTANG PERJANJIAN KAWIN YANG DAPAT DILAKUKAN SELAMA PERKAWINAN BERLANGSUNG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1997 TENTANG PENDAFTARAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri.

P E N E T A P A N Nomor 0081/Pdt.P/2014/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi rakyat Indonesia guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan

PUTUSAN Nomor 0099/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DIHADAPAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH (PPAT) (StudiKasus di Kantor PPAT Farida Ariyanti, SH) Oleh :

Transkripsi:

Akibat Hukum Pengalihan Hak Jual Beli Melalui...(Anita Sofiana) AKIBAT HUKUM PENGALIHAN HAK JUAL BELI MELALUI AKTA PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH ATAS TANAH WARISAN TANPA PERSETUJUAN SALAH SATU AHLI WARIS LAINNYA ANITA SOFIANA Mahasiswa Program Magister (S2) Kenotariatan Fakultas Hukum Unissula email : anitasofiana86@yahoo.com AKHMAD KHISNI Dosen Fakultas Hukum Unissula ABSTRAK Jurnal ini untuk mengetahui urutan proses cara balik nama jual beli tanah, meskipun itu tanah warisan yang pemilik tanah sudah meninggal dunia, dan dikuasai oleh ahli warisnya, sehingga akan memberikan pengetahuan dan pemahaman. Penelitian ini dengan yuridis normatif, serta deskriptif yang menggambarkan keadaan obyek yang diteliti sesuai studi pengumpulan data permasalahan yang diajukan, tetapi juga mempelajari buku-buku, per undang-undangan yang terkait, selanjutnya wawancara dilapangan kenyataan yang ada. Prosedur jual beli tanah warisan yang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pokok Agraria yaitu mempersiapkan syarat-syarat penjual dan pembeli yang diminta oleh pihak Kantor Badan Pertanahan Nasional/ATR setempat, melakukan proses balik nama waris apabila pemegang hak sudah meninggal, selanjutnya membayar pajak PPH dan BPHTB bagi yang kena pajak kemudian baru dibuatkan Akta Jual Beli oleh PPAT setempat untuk ditanda-tangani sehingga bisa dilanjutkan dengan pendaftaran ke Kantor BPN, dengan disertakan semua syarat-syarat diatas semua sudah terpenuhi. Akibat hukum akta jual beli yang dibuat oleh pejabat pembuat akta tanah atas tanah warisan yang dijual oleh ahli waris tanpa persetujuan salah satu ahli waris lainnya batal. Berdasarkan Pasal 1471 KUHPerdata berbunyi jual beli demikian itu batal. Upaya perlindungan hukum bagi salah satu ahli waris lainnya yang menuntut hak nya atas sebagian jual beli tanah warisan tersebut dengan cara salah satu ahli waris tersebut menggugat penjual tanah atas dasar perbuatan melawan hukum, seperti yang diatur dalam Pasal 1365 KUHPer dan Pasal 1365 KUHPer jo. Dan jika salah satu ahli waris tersebut ingin meminta kembali tanah warisan tersebut maka dapat mengajukan gugatan untuk meminta agar diserahkan kepadanya penggugat segala haknya atas harta peninggalan beserta segala hasil, pendapatan, beserta ganti rugi berdasarkan Pasal 834 KUHPerdata. Kata Kunci : Sertipikat Asli, Pajak Bumi Bangunan, Surat Keterangan Warisan A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sertipikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat 2 huruf c UUPA untuk hak atas tanah, hak pengelolaan tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun dan hak tanggungan yang masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan. Ada beberapa Hak Atas Tanah berdasarkan Undang-Undang Peraturan Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 (Pasal 16 ayat 1) yaitu 1 Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak Pakai, Hak Sewa, Hak Membuka Tanah, Hak Memungut Hasil Hutan, Hakhak lain. Jual beli adalah suatu perjanjian konsensualisme yang artinya untuk melahirkan suatu perjanjian cukup dengan sepakat saja dan perjanjian itu sudah dilahirkan pada saat atau detik tercapainya konsensus. obyeknya segala sesuatu yang bernilai harta kekayaan, bukan hanya benda berwujud, tapi semua benda 2. Waris adalah orang yang termasuk ahli waris yang berhak menerima warisan. Salah satu contoh sengketa tanah warisan dapat ditemukan di bagian sengketa Kantor Badan Pertanahan Nasioanal/ATR Kabupaten Kudus, terdapat tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1237/Tenggeles tertulis atas nama DJUMIAH binti KASRANI yang merupakan harta gono gini pernikahan antara Ibu DJUMI AH dengan Bapak RUKHANI, yang dijual tanpa persetujuan salah satu ahli waris dari pernikahan pertama Bapak RUKHANI. Dari uraian latar belakang tersebut diatas maka penelitian ini tentang : Akibat Hukum Pengalihan Hak Jual Beli Melalui Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah Atas Tanah Warisan Tanpa Persetujuan Salah Satu Ahli Waris Lainnya. 1 Undang-Undang Peraturan Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 Pasal 16 ayat 1 2 M. Yahya Harahap, 1986, Segi-Segi Hukum Perjanjian, cetakan kedua, Alumni, Bandung, hal 182. 65

Jurnal Akta Vol. 4. No. 1, Maret 2017: 65-70 2. Perumusan Masalah a. Bagimana prosedur jual beli tanah warisan yang sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pokok Agraria? b. Bagaimana akibat hukum akta jual beli yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah atas tanah warisan yang dijual oleh ahli waris tanpa persetujuan salah satu ahli waris lainnya? c. Bagaimanakah upaya perlindungan hukum bagi salah satu ahli waris lainnya yang menuntut hak nya atas sebagian jual beli tanah warisan tersebut? B. PEMBAHASAN 1. Prosedur Jual Beli Tanah Warisan Yang Sesuai Dengan Ketentuan Undang-Undang Pokok Agraria Dapat diketahui bahwa dalam melakukan proses transaksi jual beli tanah terdapat 3 (tiga) prosedur Pendaftaran peralihan hak (jual beli) hak atas tanah, yaitu 3 : a. Tahap Persiapan Sebelum Melakukan Jual Beli Tanah Langkah pertama yang harus dilakukan oleh penjual dan pembeli : 1) Syarat yang dipersiapkan pihak penjual, antara lain: a) Asli Sertifikat Hak Atas Tanah yang akan di jual; b) Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami isteri kalau sudah menikah; c) Kartu Keluarga (KK) dan Akta Nikah; d) Copy Keterangan WNI atau ganti nama (bila ada, untuk WNI keturunan). e) Bukti Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB); f) Surat pernyataan bahwa tanah yang akan dijual tidak dalam sengketa. 2) Syarat yang dipersiapkan pihak pembeli, antara lain: Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK). 3) Penghitungan pajak-pajak dalam proses jual beli tanah dan warisan a) Pajak BPHTB Waris (NJOP Rp.150.000.000,-) NJOPTKP waris adalah Rp. 300.000.000,- (Kabupaten Kudus), Besarnya BPHTB Waris adalah sebagai berikut: (1) BPHTB = 5 % x (NPOP NPOPTKP) (2) BPHTB = 5 % x (Rp.150.000.000 Rp.300.000.000) = Rp. 0,- (NIHIL) 3 Berdasarkan Wawancara dengan Lianty Achwas, Notaris- PPAT di Kabupaten Kudus pada tanggal 1 Pebruari 2017 b) Besarnya BPHTB Pembeli adalah sebagai berikut : (1) NJOPTKP Pembelian adalah Rp.60.000.000,- (Kabupaten Kudus) (2) BPHTB = 5 % x (Rp.150.000.000 60.000.000) = Rp.4.500.000 c) Pajak Penghasilan (PPh) Final PPH = Rp.150.000.000,- x 2.5% maka pajak penjual = Rp. 3.750.000,- b. Tahap Pembuatan Akta Jual Beli (AJB) Setiap terjadi peristiwa kematian, dokumen yang harus dimiliki adalah: Surat Kematian atau akta kematian; dan Surat Keterangan Waris (atau penetapan pengadilan agama tentang siapa saja ahli warisnya), menentukan mengenai siapa-siapa saja yang berhak mewaris terlebih dahulu di Kantor Kelurahan setempat, sebagai dasar untuk proses pendaftaran tanah maupun proses peralihan hak atas tanah 4. Dalam peraturan perundang-undangan yang mengharuskan setiap traksasi atas tanah harus dengan Akta yang dibuat oleh dihadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah 5 dengan ketentuan sebagai berikut: (1) Pembuatan akta harus dihadiri oleh penjual dan calon pembeli.. (2) Pembuatan akta harus dihadiri oleh sekurangkurangnya dua orang saksi, kedua pegawai dari Kantor PPAT Jika Melalui PPAT. (3) Pejabat pembuat Akta Tanah membacakan akta dan menjelaskan mengenai isi dan maksud pembuatan akta, juga menanyakan kepada kedua pihak apakah sudah lunas atau belum untuk transaksinya. (4) Penandatanganan akta oleh penjual dan pembeli, saksi-saksi dan Pejabat Pembuat Akta Tanah. (5) Akta dibuat 2 lembar asli : yang satu lembar bermaterai 6.000 disimpan di Kantor PPAT sebagai minit dan satu lembar lainnya disampaikan ke Kantor Pertanahan untuk keperluan pendaftaran (balik nama) serta diberi cover. (6) Kepada penjual dan pembeli masing-masing diberikan salinannya. c. Tahap Balik Nama Sertifikat Tanah Yang Diperjual- Belikan Proses pengurusan balik nama sertifikat di Kantor Pertanahan, akan diuraikan sebagai berikut: (1) Setelah berkas disampaikan ke Kantor BPN, menerima tanda bukti. 4 Adrian Sutedi, 2006, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya,, Sinar Grafika, Jakarta, hal.102 5 Irawan Soerodjo, 2001, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Di Indonesia, Arkola, Surabaya, hal.148 66

Akibat Hukum Pengalihan Hak Jual Beli Melalui...(Anita Sofiana) (2) Biaya pendaftaran itu dapat dibayar langsung di Kantor BPN (3) Nama pemegang hak lama (penjual) di dalam buku tanah dan sertifikat dicoret dengan tinta hitam dan diparaf oleh Kepala Kantor Pertanahan atau Pejabat yang ditunjuk. (4) Nama pemegang hak yang baru (pembeli) ditulis pada halaman dan kolom yang ada pada buku tanah dan sertifikat dengan dibubuhi tanggal pencatatan dan ditandatangani oleh Kepala Kantor Pertanahan atau pejabat yang ditunjuk. (5) Dalam waktu 14 (empat belas hari) sampai maksimal 20 (dua puluh hari) pembeli sudah dapat mengambil sertifikat yang sudah beralih menjadi atas nama pembeli di Kantor Pertanahan. Agar lebih jelasnya terdapat bagan/skema dibawah; 2. Akibat Hukum Akta Jual Beli Yang Dibuat Oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah Atas Tanah Warisan Yang Dijual Oleh Ahli Waris Tanpa Persetujuan Salah Satu Ahli Waris Lainnya PPAT dalam pembuatan Akta Jual Beli ada kekurangan persetujuan atau tanda tangan dari salah satu pihak penjual atau ahli waris penjual maka akta tersebut batal demi hukum, tetapi disini akan dikembalikan lagi kepada kedua belah pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut, seperti yang terjadi dengan tanah sengketa Jual-Beli Sertipikat Hak Milik Nomor 1237/Tenggeles tertulis atas nama DJUMIAH binti KASRANI, dengan luas tanah 239 m2 yang terletak di Propinsi Jawa Tengah, Kabupaten Kudus, Kecamatan Mejobo, Desa Tenggeles yang dijual kepada Bapak M.NOR ALY dan Ibu WIDYA INAYATI. Dengan Berita Acara terakhir 6 : I.1. ANDY ADMOKO, lahir di Kudus, pada tanggal 24 Januari 1984, Warga Negara Indonesia, bertempt tinggal di Desa Hadipolo, RT.02/RW.01 Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri. 2.AHMAD ANDRIYONO, lahir di Kudus, pada tanggal 3 Maret 1992, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Desa 6 Berdasarkan Wawancara dengan Solikin, Kepala Seksi Sengketa Konflik dan Perkara BPN Kabupaten Kudus pada tanggal 5 Pebruari 2017 67

Jurnal Akta Vol. 4. No. 1, Maret 2017: 65-70 Hadipolo, RT.02/RW.01 Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri. 3.ARIF SUKARDI, lahir di Kudus, pada tanggal 20 September 1964, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Desa Hadipolo, RT.02/RW.01 Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri. 4.NAFA I, lahir di Kudus, pada tanggal 24 Januari 1964, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Desa Tenggeles, RT.02- RW.02 Kecamatan Mejobo, Kabupten Kudus, d Hadipolo, RT.02/RW.01 Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, dalam hal ini bertindak untuk diri sendirialam hal ini berti Hadipolo, RT.02/RW.01 Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri dan selaku wali dari VERA LISTYANINGRUM, lahir di kudus, pada tanggal 22 Oktober 2002, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Desa Hadipolo, RT.02/RW.01 Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. II.1.MOHAMMAD NOR ALY, lahir di Kudus, pada tanggal 15 Agustus 1973, Warga Negara Indonesia, Wiraswasta, dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri. 2.WIDYA INAYATI, lahir di Kudus, pada tanggal 1 Januari 1981, Warga Negara Indonesia, Ibu Rumah Tangga, dalam hal ini bertindak untuk diri sendiri. Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. Bahwa Pihak Pertama dan Pihak Kedua telah bersepakat untuk melakukan perdamaian di luar Pengadilan dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : 1. Bahwa Pihak Kedua telah membeli sebidang tanah sertipikat Hak Milik Nomor 1237/Tenggeles seluas 239m2 tertulis atas nama DJUMIAH binti KASRANI, terletak di Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, sesuai dengan Akta Jual Beli Nomor 202/2014 tanggal 13 Mei 2014, yang dibuat dihadapan SURYANTO, SH, M.Kn., Notaris/PPAT di wilayah Kabupaten Kudus, dan telah mendapatkan persetujuan dari anak-anak almarhum RUKHANI dalam perkawinan yang kedua dengan janda DJUMIAH binti KASRANI, yakni NOOR WAHID, lahir di Kudus, pada tanggal 28 Nopember 1983, Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Desa Samirejo RT.04/RW.01, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, dan ZAENAL ARIFIN, lahir di Kudus, pada tanggal 28 Nopember 1983, Warga Negara Indonesia, Karyawan Swasta, bertempat tinggal di Desa Bulungcangkring RT.01/RW.011, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, namun belum mendapatkan persetujuan dari anak-anak almarhum RUKHANI dalam perkawinan pertama. 2. Bahwa Pihak Kedua membayar kepada Pihak Pertama uang sejumlah Rp.100.000.000,- (seratus Juta rupiah) yang diterima Pihak Pertama dengan cukup dan sejak penandatanganan Akta Dading tersebut, berlaku sebagai tanda bukti yang sah. 3. Terhitung sejak penandatanganan Akta Dading para pihak telah sepakat mengakhiri sengketa, khususnya yang menyangkut tanah sertipikat Hak Milik Nomor 1237/Tenggeles tersebut. 4. Pihak Pertama dengan Akta Dading tersebut menyatakan mencabut blokir tanah Sertipikat Hak Milik nomor 1237/Tenggeles tersebut dan pihak Pertama memberi kuasa kepada Pihak Kedua guna pencabutan blokir dimaksud. 5. Pihak Pertama dengan Akta Dading tersebut secara tegas melelpaskan hak waris yang dimilikinya atas tanah Sertipikat Hak Milik 1237/Tenggeles dan melepaskan hak untuk menuntut melalui Pengadilan Perdata, Pengadilan Tata Usaha Negara maupun Pengadilan Pidana melalui Kepolisian Republik Indonesia. 6. Pihak Pertama menjamin kepada Pihak Kedua sudah tidak ada lagi ahli waris tanah sertipikat Hak Milik nomor 1237/Tenggeles yang terlewatkan dan atau tidak diikutsertakan dalam proses jual beli maupun Akta Dading ini. Sehingga baik sekarang maupun dikemudian hari Pihak Kedua, ahli warisnya maupun mereka yang memperoleh hak dari Pihak Kedua dapat menguasai, membangun, memanfaatkan tanah tersebut tanpa gangguan yuridis dan fisik dari Pihak Pertama maupun pihak lain. 68

Akibat Hukum Pengalihan Hak Jual Beli Melalui...(Anita Sofiana) 7. Para Pihak telah memilih tempat tinggal kediaman yang tetap dan umum (domisili) mengenai Akta Dading dan segala akibatnya yang timbul di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kudus. Dalam hal jual beli tanah tersebut tidak ada persetujuan dari para ahli waris, maka tanah tersebut dijual oleh orang yang tidak berhak untuk menjualnya (karena yang sekarang memegang hak milik atas tanah tersebut yaitu para ahli waris). Oleh karena itu, berdasarkan (Pasal 1471 KUHPer) di atas, jual beli tersebut batal. Dengan batalnya jual beli tersebut, maka jual beli tersebut dianggap tidak pernah ada, dan masing-masing pihak dikembalikan ke keadaannya semula sebelum terjadi peristiwa jual beli tersebut, yang mana hak milik atas tanah tetap berada pada ahli waris. 3. Upaya Perlindungan Hukum Bagi Salah Satu Ahli Waris Lainnya Yang Menuntut Hak Nya Atas Sebagian Jual Beli Tanah Warisan Tersebut Philipus M. Hadjon mengemukakan perlindungan hukum dalam kepustakaan hukum bahasa Belanda dikenal dengan sebutan rechtbescherming van de burgers 7. Pendapat ini menunjukkan kata perlindungan hukum merupakan terjemahan dari bahasa Belanda, yakni rechsbescherming. Pengertian kata perlindungan tersebut, terdapat suatu usaha untuk memberikan hak-hak pihak yang dilindungi sesuai dengan kewajiban yang telah dilakukan. Pasal 1365 KUHPer jo. Pasal 834 KUHPer telah memberikan para ahli waris dasar untuk meminta kembali tanah warisan tersebut. Para ahli waris dapat memajukan gugatan untuk meminta agar diserahkan kepadanya segala haknya atas harta peninggalan beserta segala hasil, pendapatan, dan ganti rugi. 8 D. PENUTUP 1. Kesimpulan 1. Prosedur jual beli tanah warisan yang sesuai dengan ketentuan undang-undang pokok agraria : terdapat 3 (tiga) prosedur yaitu : -Pertama, tahap persiapan sebelum melakukan proses jual beli tanah mempersiapkan syarat-syarat 7 Philipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan hukum bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, hal.1 8 http://www.hukumonline.com/klinik/detail/akibat-hukumjual-beli-tanah-warisan-tanpa-persetujuan-ahli-waris, diakses pada tanggal 30 Januari 2017 penjual dan pembeli yang diminta oleh pihak Kantor Badan Pertanahan Nasional/ATR Kabupaten Kudus. -Kedua, tahap pembuatan akta jual beli (AJB) setelah syarat-syarat terpenuhi, juga termasuk Balik Nama waris selesai jika pemegang hak sudah meninggal, selesai di balik nama waris baru dibuat Akta Jual Beli oleh PPAT setempat. -Ketiga, tahap balik nama sertifikat atas tanah yang diperjual-belikan setelah Akta Jual Beli sudah ditandatangani dan dibayar lunas tunai. 2. Akibat hukum akta jual beli yang dibuat oleh pejabat pembuat akta tanah atas tanah warisan yang dijual oleh ahli waris tanpa persetujuan salah satu ahli waris lainnya adalah berdasarkan Pasal 1471 KUHPer di atas, jual beli tersebut batal. Dengan batalnya jual beli tersebut, maka jual beli tersebut dianggap tidak pernah ada, dan masing-masing pihak dikembalikan ke keadaannya semula sebelum terjadi peristiwa jual beli tersebut, yang mana hak milik atas tanah tetap berada pada ahli waris. 3. Upaya perlindungan hukum bagi salah satu ahli waris lainnya yang menuntut hak nya atas sebagian jual beli tanah warisan tersebut adalah dengan menggugat penjual tanah tersebut atas dasar perbuatan melawan hukum, dapat melakukan gugatan perdata atas dasar perbuatan melawan hukum, sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPer dan Pasal 1365 KUHPer jo. Pasal 834 KUHPer telah memberikan para ahli waris dasar untuk meminta kembali tanah warisan tersebut. Para ahli waris dapat memajukan gugatan untuk meminta agar diserahkan kepadanya segala haknya atas harta peninggalan beserta segala hasil, pendapatan, dan ganti rugi. 2. Saran-Saran 1. Kepada PPAT/NOTARIS sebaiknya diteliti lebih jelas lagi lebih detail lagi untuk memperjelaskan permasalahan yang akan terjadi suatu hari dan harus berdasarkan keterangan yang benar serta sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 2. Untuk para penguna jasa notaris supaya memberi keterangan yang sebenar-benarnya dan apa adanya yang terjadi tidak boleh disembunyikan atau memberi keterangan yang kurang dalam memberi keterangan kepada PPAT/NOTARIS dalam akta otentik. 69

Jurnal Akta Vol. 4. No. 1, Maret 2017: 65-70 DAFTAR PUSTAKA Adrian Sutedi, 2006, Peralihan Hak Atas Tanah dan Pendaftarannya,, Sinar Grafika, Jakarta Irawan Soerodjo, 2001, Kepastian Hukum Hak Atas Tanah Di Indonesia, Arkola, Surabaya M. Yahya Harahap, 1986, Segi-Segi Hukum Perjanjian, cetakan kedua, Alumni, Bandung Philipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan hukum bagi Rakyat Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya http://www.hukumonline.com/klinik/detail/akibathukum-jual-beli-tanah-warisan-tanpapersetujuan-ahli-waris Undang-Undang Peraturan Agraria (UUPA) Nomor 5 Tahun 1960 Berdasarkan Wawancara dengan Solikin, Kepala Seksi Sengketa Konflik dan Perkara BPN Kabupaten Kudus Berdasarkan Wawancara dengan Lianty Achwas, Notaris-PPAT di Kabupaten Kudus 70