IbM KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA DI KAMPUNG KOKOSAN DALAM PRODUKSI ABON IKAN BANDENG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA DI KALIWIRU MELALUI USAHA BOGA BERBASIS MASAKAN MINANG

GEMAKAN GERAKAN NDULANG DEWIS: SEBAGAI PEMANFAATAN POTENSI DESA UNTUK DIJADIKAN IKON DESA WISATA WONOLOPO KECAMATAN MIJEN

IbM PENGUSAHA ABON PINDANG TONGKOL DESA KADEMANGAN KABUPATEN BONDOWOSO

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( IbM ) HOME INDUSTRI NATA DE COCO ( SARI KELAPA) Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

Seminar Nasional 2010 Character Building for Vocational Education Jur. PTBB, FT UNY 5 Desember

Usaha Produktif Abon Kalsium Berbahan Dasar Duri Ikan

PENGUATAN USAHA PRODUKSI KEMBANG GOYANG DI NGAMPIN AMBARAWA

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

IbM PEDAGANG JAMU GENDONG DI DESA SUMBERSARI WONOLOPO

KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI

Sri Wahyu Lelly Hana Setyanti, Lina Winarti Fakultas Ekonomi Universitas Jember Abstrak

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK TEMPE DENGAN DIVERSIFIKASI PRODUK MENJADI NUGGET. Novelina dan Diana Sylvi

IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK USAHA MAKANAN KECIL. Setia Iriyanto. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang

USAHA MIKRO MAKANAN TRADISIONAL DI KELURAHAN DENDENGAN DALAM KOTA MANADO TENTANG MANAJEMEN MODAL KERJA

III.A.1.c.1).b). (2)ARTIKEL KAIN PERCA_Dwi

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PEMBAHASAN

Studi Kasus Pengembangan Usaha : Kolaborasi PTS, PRA dan IKM Keripik Tempe Pedan

IPTEKS BAGI MASYARAKAT ( I b M) PADA KELOMPOK TANI BUDIDAYA JAMUR KONSUMSI SUBUR MAKMUR DESA PARONGPONG KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

JURNAL INFO ISSN :

Gambaran Umum Perusahaan

IbM Kelompok Tani Buah Naga

NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)

BELVI VATRIA, YUSUF TATANG JOHARI, & LUKAS WIBOWO

Pemberdayaan Kelompok Tani Usaha Budidaya Jamur Tiram Kelurahan Kambo Kecamatan Mungkajang Kota Palopo. Sapar 1 Muh. Halim Palatte 2 Imran Ukkas 3

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (CCD-IFAD) TAHUN 2014 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. KERUPUK RUMPUT LAUT SERASI (Sehat dan Bernutrisi) BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

IbM PENGRAJIN KUE BAGIAK DI KABUPATEN BANYUWANGI. Herlina dan Triana Lindriati

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich,

KELOMPOK USAHA ROTI DI DESA PECALONGAN KECAMATAN SUKOSARI KABUPATEN BONDOWOSO

SERTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN KEMASAN TAPE. Jl. Sisingamangaraja Barat, Pematangsiantar

Analisis Break Even Point Sebagai Dalam Perencanaan Laba Pada Warung Mie Ayam Bakso Super Urat. Disusun Oleh : Teddy Wira Hadi

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

TEKNOLOGI PENGAWETAN BAWANG MERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MASKER TIMNAS (MASAKAN KERING TIM NANAS) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

JOURNAL OF BUSINESS STUDIES

ARTIKEL PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

USAHA KRIPIK DI DESA MALAKOSA DAN DESA TUMPAPA INDAH KECAMATAN BALINGGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG PROPINSI SULAWESI TENGAH

TUGAS FIELD STUDY KEWIRAUSAHAAN Kripik Terong Dicabein. Disusun oleh:

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN JENGGER AYAM SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN KERIPIK KERIPIK JENGGER AYAM PEDAS

LUMPIA L.A ( LUMPIA LUAR ANGKASA )

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

BUDIDAYA PEPAYA BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN DENGAN TEKNOLOGI KOMPOS AKTIF. (Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Jambi) 2

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CRISPY USUS TEMPOYAK Crispy Wong Kito BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

BAB V GAMBARAN UMUM USAHA KECIL KERIPIK PISANG KONDANG JAYA. merupakan usaha kecil hasil binaan koperasi BMT Al-Ikhlaash perumahan

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 72 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR KETAHANAN PANGAN

Analisis Break Even Point (BEP) dan Profitabilitas Usaha Roti Pada Ganep Bakery di Surakarta

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

POTENSI KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG SEBAGAI SENTRA PERTANIAN ORGANIK MELALUI KEGIATAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI

Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

ARTIKEL. IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DENGAN PENGOLAHAN LIMBAH KACA DI KELURAHAN PELINDUNG HEWAN KOTA BANDUNG

1. PENDAHULUAN. buah dan sayur termasuk produk yang cepat rusak (perishable).

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA TUCIBAKE BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN (PKMK)

BAB V GAMBARAN UMUM USAHA. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Hurip Mandiri merupakan suatu

Pemberdayaan Ekonomi Kumpulan Pengajian Perempuan (KPP) Al Munajad Dan Baitul Muqorrobin Desa Tahunan Jepara

PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (CCD-IFAD) TAHUN 2014 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK

Endang Dwi Siswani Sri Atun Sri Handayani Susila K

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IBM KELOMPOK MASYARAKAT PETANI BAWANG MERAH DI DESA NUSAJAYA HALMAHERA TIMUR PROVINSI MALUKU UTARA. Sofyan Samad 1, Sundari 2

Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Volume 30, Nomor 4 Oktober Desember 2015

IbM BUDIDAYA LELE DAN ANEKA PRODUK OLAHANYA

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT RT 05 RW IX KELURAHAN KROBOKAN KECAMATAN SEMARANG BARAT MELALUI PENGOLAHAN BAHAN PANGAN LOKAL DAN

INOVASI PENGOLAHAN LIMBAH TAHU GUNA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT KAMPUNG SIDO BINANGUN KECAMATAN WAY SEPUTIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

PENGUATAN USAHA PENGASAPAN IKAN SIDO MAKMUR KETAPANG KABUPATEN KENDAL. Jalan Menoreh Tengah X no 22 Semarang

Inovasi Olahan dan Limbah Meningkatkan SDM dan Ekonomi Petani

Pemanfaatan Limbah Sayuran sebagai Alternatif Pakan Kucing

WIRAUSAHA MAKANAN KUDAPAN SEBAGAI ALTERNATIF USAHA MANDIRI UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA MISKIN

Pemberdayaan Warga Yatim dan Difabel Panti Asuhan Nurul Haq dengan Pemanfaatan Pengolahan Ikan sebagai Bekal Kewirausahaan

PENERAPAN IPTEKS. Peningkatan Pemberdayaan UPPKS Al-Riska Melalui Inovasi Pengemasan Produk di Kota Tanjung Balai. Alkhafi Maas Siregar

Pembinaan Kelompok UPPKS Maju Bersama Deli Serdang. Sulaiman Lubis (Dosen Jurusan Manajemen Universitas Negeri Medan)

I. FAKTOR INTERNAL RESPONDEN

Pengertian keluarga sebagaimana yang didefinisikan oleh Sekretariat. Menteri Negara Kependudukan BKKBN Jakarta (1994:5) adalah unit terkecil dari

ARTIKEL UPAYA PEMBERDAYAAN PONPES DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS KEWIRAUSAHAAN SEBAGAI PENGUATAN USAHA MANDIRI.

Lampiran 1. Daftar Biaya Untuk Alat Pengolahan Kue Bawang Mangrove 1 kali produksi dalam Seminggu di Setiap Saluran dan Nilai Penyusutan

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menciptakan

PENGEBLUR DAUN INDIGO PENGHASIL PASTA PEWARNA ALAMI BAGI UKM PENGRAJIN BATIK DI KECAMATAN GUNUNG PATI SEMARANG

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA DE BROC S, INOVASI BISNIS PANGAN MODERN COKLAT KAYA SERAT DAN ANTIOKSIDAN BERBAHAN BAKU BROKOLI

ALUR BERPIKIR PROGRAM PI

PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN KUALITAS DENDENG SAPI DI UD. RIDWAN S. KEFAMENANU

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek

BAB IV METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO

PEMBUATAN ABON MANDAI SEBAGAI ALTERNATIF TAMBAHAN PENDAPATAN MASYARAKAT

SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN DIVERSIFIKASI KEMASAN KERIPIK DI CV. ASA-CIPTO ROSO (Didanai Hibah Hi-Link DIKTI) Oleh ABSTRAK

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PENINGKATAN PENDAPATAN ANGGOTA PKK MELALUI USAHA PEMBUATAN YOGHURT DI DESA WISATA MULYOREJO KECAMATAN NGANTANG KABUPATEN MALANG

MODUL 4 PRESTO IKAN. Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat presto ikan yang bercita rasa enak.

PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto

Transkripsi:

IbM KELOMPOK IBU RUMAH TANGGA DI KAMPUNG KOKOSAN DALAM PRODUKSI ABON IKAN BANDENG Wikanastri Hersoelistyorini 1), Yunita Nugraheni 2), Diana Hardiyanti 3) 1) Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, 2 &3) Fakultas Budaya dan Bahasa Asing Universitas Muhammadiyah Semarang Email: wikanastri@unimus.ac.id Abstrak. Ibu rumah tangga memiliki peran dan potensi yang sangat strategis dalam mendukung program pengentasan kemiskinan di Indonesia. Karena itu, program pemberdayaan ibu rumah tangga dalam bidang ekonomi perlu dimaksimalkan dan dilakukan secara berkesinambungan, melalui programprogram usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) yang bertujuan untuk memaksimalkan peran serta ibu rumah tangga dalam mengisi waktu luangnya untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Mitra kegiatan ipteks bagi masyarakat (IbM) adalah 2 (dua) kelompok ibu rumah tangga dari RT 10 dan RT 11 RW 07 kampung Kokosan, Sendangguwo, Tembalang, Semarang. Keluarga mitra masuk dalam kategori keluarga sederhana. Adanya keterbatasan ekonomi maupun pengetahuan serta peran dan potensi strategis yang dimiliki mitra untuk meningkatkan pendapatan keluarga, maka ibu-ibu rumah tangga ini layak dijadikan mitra dalam program IbM ini, melalui pelatihan produksi abon ikan bandeng. Metode kegiatan IbM ini menggunakan strategi pelatihan ketrampilan usaha dibidang boga dengan metode pendekatan participatory learning dengan menekankan learning by doing, melalui penyuluhan, pembinaan, demonstrasi, dan simulasi penyelenggaraan usaha produksi abon ikan bandeng. Melalui program IbM ini berhasil dibentuk kelompok UPPKS MAKMUR JAYA yang bergerak dibidang usaha boga produksi abon ikan bandeng. Produk abon ikan bandeng yang dihasilkan menggunakan merk ETY dan nomor P-IRT: 206337401514-17. Teknologi yang ditransfer pada program IbM ini adalah penggunaan alat presto elektrik untuk melunakan tekstur ikan bandeng dan penggunaan alat sealer untuk mengemas abon ikan bandeng. Kata kunci : Abon ikan bandeng, entrepreneurship, ibu rumah tangga, participatory learning, dan UPPKS. PENDAHULUAN Kampung Kokosan merupakan perkampungan yang terletak di Kelurahan Sendangguwo Tembalang Semarang. Kampung ini terdiri dari 12 RT dan masuk dalam wilayah RW 07. Sebagai mitra kegiatan IbM adalah 2 (dua) kelompok ibu rumah tangga dari RT 10 dan RT 11 RW 07 kampung Kokosan, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Gambaran 49

50 ABDIMAS Vol. 19 No. 1, Juni 2015 latar belakang ke sepuluh ibu rumah tangga (mitra) program IbM ini, sebagai berikut: 1) Satu orang berpendidikan SD, 3 orang SLTP, 5 orang SLTA, dan 1 orang D3; 2) Jumlah anak antara 3 sampai 8 orang; 3) Para suami mitra bekerja di sektor swasta sebagai pekerja kontrak atau berwirausaha kecil-kecilan, antara lain: sopir, pegawai swasta atau membuka warung kecil-kecilan. Ada kalanya kontrak kerja para suami ini tidak diperpanjang lagi, sehingga mereka harus mencari lowongan kerja yang lain; 4) Untuk membantu para suami dalam menambah penghasilan keluarga, para ibu rumah tangga ini berdagang kecil-kecilan seperti: berjualan gorengan dan lauk pauk atau membantu suami di warung; 5) Keluarga mitra masuk dalam kategori keluarga sederhana. Adanya keterbatasan ekonomi maupun pengetahuan serta peran dan potensi strategis yang dimiliki mitra untuk meningkatkan pendapatan keluarga, maka ibu-ibu rumah tangga ini layak dijadikan mitra dalam program IbM ini. Tim IbM Universitas Muhammadiyah Semarang telah mengambil peran aktif untuk pemberdayaan mitra dalam bidang ekonomi, melalui penerapan ipteks bagi masyarakat (IbM) dalam pengolahan produk pangan abon ikan bandeng. Program IbM ini bertujuan menciptakan rintisan usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) di bidang usaha boga abon ikan bandeng serta memaksimalkan peran dan potensi para ibu rumah tangga (mitra) dalam kemandirian ekonomi untuk menanggulangi masalah kemiskinan di kampung Kokosan. Selama pelaksanaan program IbM, kedua kelompok ibu rumah tangga (mitra) dibina untuk mengembangkan usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) melalui pembekalan ketrampilan fungsional dalam bidang usaha boga produksi abon ikan bandeng. Olahan pangan abon ikan bandeng dipilih dengan pertimbangan bahwa produk ini bergizi tinggi dan belum banyak dikembangkan. Produk abon ikan bandeng ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam upaya penganekaragaman oleh-oleh khas Semarang, yang selama ini telah dikenal dengan sebutan kota bandeng presto. Berdasarkan hasil kajian latar belakang dan kondisi masyarakat mitra program IbM, dapat dirumuskan permasalahan mitra sebagai berikut: 1) Belum ada pembinaan yang bertujuan pemberdayaan ibu rumah tangga dalampeningkatan ekonomi keluarga, 2) Peran serta ibu rumah tangga dalam mensejahterakan keluarga belum optimal dilakukan, 3) Kegiatan kemasyarakatan belum diarahkan kepada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ibu rumah tangga dalam kontribusinya untuk menyejahterakan keluarga, 4) Pengembangan kegiatan kemasyarakatan menjadi kegiatan ekonomi produktif belum dilaksanakan, 5) Kegiatan kewirausahaan (entrepreneurship) bagi ibu rumah tangga belum maksimal dikembangkan. METODE Solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan mitra, menggunakan strategi pelatihan ketrampilan usaha bidang boga dengan metode pendekatan participatory learning dengan menekankan prinsip learning by doing melalui penyuluhan, pembinaan, demonstrasi, dan simulasi penyelenggaraan usaha produksi abon ikan bandeng ( Rifai, dkk. http://jurnal. upi.edu/file/melli_sri.pdf). Metode pendekatan yang dilakukan meliputi : 1) Ceramah (penyuluhan) tentang kewirausahaan/entrepr eneurship(mangunwihardjo, 1997), 2) Ceramah (penyuluhan) tentang usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) dan pemberian motivasi bagi ibu rumah tangga agar mampu hidup mandiri dan bersaing, serta aktif dalam pemberdayaan ekonomi keluarga (Anonim, 2011 dan www.jawatengah.go.id. bkkbn), 3) Pendidikan dan pelatihan serta pendampingan pembuatan produk abon ikan bandengdengan prinsip learning by doing,

Wikanastri H, Yunita N, Diana Hardiyanti Pengolahan Limbah Organik 51 sampai dengan mendesain kemasan produk yang menarik, 4) Pendidikan dan pelatihan serta pendampingan usaha boga dengan metode pendekatan participatory learning dengan menekankan prinsip learning by doing melalui penyuluhan, pembinaan, demonstrasi, dan simulasi penyelenggaraan usaha produksi abon ikan bandeng yang bergizi, lengkap dengan nomor P-IRT, serta pengenalan teknologi penggunaan alat presto elektrik dan sealer, 5) Pembentukan kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera (UPPKS) dalam bidang usaha boga, 6) Ceramah dan pelatihan manajemen pengelolaan usaha boga, 7) Ceramah dan pelatihan pengelolaan keuangan usaha yang baik, 8) Ceramah dan pelatihan strategi pemasaran yang baik, dan 9) Pendampingan pengelolaan usaha yang baik. ketekunan mitra dalam mengikuti pelatihan. Gambar 2 dan 3 menyajikan kegiatan penyuluhan kewirausahaan. Gambar 1. Nilai Pre Test dan Post Test Mitra pada Kegiatan Penyuluhan Kewirausahaan HASIL DAN PEMBAHASAN Optimalisasi peran dan potensi ibu rumah tangga (mitra) dalam pemberdayaan ekonomi keluarga dilaksanakan melalui pembinaan dalam merintis dan mengembangkan progam kewirausahaan produksi abon ikan bandeng. Tahap awal pembinaan dilakukan penyuluhan kewirausahaan, yang bertujuan memotivasi dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan. Hasil penyuluhan kewirausahaan diukur dengan pamahaman peserta terhadap materi yang dipaparkan melalui pre test dan post test yang dilakukan sebelum dan setelah kegiatan penyuluhan dilakukan. Hasil pre test dan post test penyuluhan kewirausahaan dituangkan pada Gambar 1. Hasil pre test dan post test penyuluhan kewirausahaan yang dilakukan pada tanggal 6 April 2014, diketahui bahwa 50% pengetahuan mitra tentang kewirausahaan meningkat, 10% pengetahuannya tetap (tidak menunjukkan perubahan), dan sebanyak 40% mengalami penurunan pemahaman materi. Namun demikian, mitra memiliki semangat untuk berwirausaha, yang ditujukkan dengan Gambar 2. Penyuluhan Kewirausahaan Gambar 3. Kegiatan Pre Test Kewirausahaan UPPKS merupakan suatu kelompok yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan ketahanan dan kemandirian keluarga serta

52 ABDIMAS Vol. 19 No. 1, Juni 2015 masyarakat melalui pemberdayaan keluarga di bidang ekonomi produktif dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera (www.jawatengah.go.id.bkkbn). Salah satu tujuan program IbM ini adalah membentuk kelompok UPPKS. Sebelum dibentuk kelompok UP- PKS, dilakukan penyuluhan tentang UPPKS. Pemahaman mitra terhadap materi penyuluhan UPPKS diukur melalui kegiatan pretest dan posttest yang dilakukan sebelum dan setelah kegiatan penyuluhan dilakukan. Hasil pretest dan posttest ditampilkan pada Gambar 4. Supiati dan Siti Maisaroh; Seksi pemasaran: Siti Saroh, Sri Retnoningsih, Maya Widya, Tuthi Dina M., dan Sri Pujiastuti. Gambar 5 dan Gambar 6 menampilkan kegiatan penyuluhan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera. Gambar 5. Penyuluhan UPPKS Gambar 6. Kegiatan post test UPPKS Gambar 4. Nilai Pre Test dan Post Test Mitra pada Kegiatan Penyuluhan UPPKS Berdasarkan hasil pretest dan posttest penyuluhan UPPKS yang dilaksanakan pada tanggal 6 April 2014, diketahui bahwa 80% pengetahuan mitra tentang UPPKS meningkat, 10% pengetahuannya tetap (tidak menunjukkan perubahan), dan sebanyak 10% mengalami penurunan pemahaman materi. Pasca kegiatan penyuluhan UPPKS, berhasil dibentuk kelompok UPPKS MAJU JAYA yang bergerak dalam bidang home industry pembuatan abon bandeng. Adapun susunan pengurus UPPKS MAJU JAYA, sebagai berikut : Ketua: Maria Ufa; Bendahara: Ermi Widyaningum; Sekretaris: Yatmi; Seksi produksi: Sri Ikan bandeng banyak disukai oleh masyarakat. Ikan ini lezat rasanya dan bergizi tinggi, kendala yang sering dijumpai dalam mengkonsumsi ikan bandeng adalah jumlah duri yang sangat banyak. Jumlah duri bagian dorsal (sirip belakang) sekitar 86-88, lateral (rusuk) 40-44, ventral (sirip perut) 44-48, dan tulang rusuk 26-28 (www.wisatakuliner. com).pada progam IbM ini dilakukan transfer teknologi pengolahan ikan bandeng menjadi abon ikan bandeng, beserta teknik pengemasan yang baik. Teknologi yang ditransfer adalah penggunaan alat presto elektrik untuk melunakkan tekstur tulang ikan bandeng, sebelum ikan tersebut diolah menjadi abon. Dua kegiatan untuk memberikan pemahaman tentang pengemasan pangan yang baik, telah dilakukan, yaitu: penyuluhan tentang pentingnya pengemasan dan transfer teknologi

Wikanastri H, Yunita N, Diana Hardiyanti Pengolahan Limbah Organik 53 penggunaan alat pengemas sealer. Kegiatan penyuluhan pengemasan dilakukan pada tanggal 27 April 2014. Meskipun kegiatan penyuluhan ini, hanya dihadiri oleh 70% mitra, namun hasil pre test dan post test yang dilakukan, menunjukkan hasil yang baik. Dimana, setelah dilakukan penyuluhan, peserta pre test dan post test pengemasan, memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pengemasan pangan yang benar. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikkan nilai post test dibandingkan nilai pre test. Pemahaman mitra terhadap materi penyuluhan pengemasan pangan ditampilkan pada Gambar 7. Gambar 9. Penimbangan Rendemen Abon Gambar 10. Pelatihan Pengemasan Gambar 7. Nilai Pre Test dan Post Test Mitra pada Kegiatan Penyuluhan Pengemasan Beberapa dokumentasi kegiatan produksi abon ikan bandeng dan kegiatan pengemasan ditampilkan pada Gambar 8, 9, 10, dan 11, berikut : Gambar 11. Produk Hasil Pelatihan Pengemasan Gambar 8. Produksi Abon Ikan Bandeng Pemasaran merupakan bagian penting dalam suatu usaha dan memiliki peran strategis untuk kelangsungan kegiatan usaha ekonomi produktif. Pada progam IbM ini telah dilakukan pendampingan dalam proses produksi hingga pemasaran produk. Hasil monitoring yang dilakukan pada kegiatan pendampingan,

54 ABDIMAS Vol. 19 No. 1, Juni 2015 diketahui bahwa, dalam waktu lima minggu (tanggal 15 Juni 2014) setelah semua kegiatan pelatihan produksi abon ikan bandeng, selesai dilaksanakan (tanggal 11 Mei 2014), UPPKS MAKMUR JAYA telah melakukan dua kali produksi abon bandeng, dengan pemasaran yang cukup menggembirakan. Produksi abon ikan bandeng yang pertama dan kedua, masing-masing menggunakan bahan baku ikan bandeng sebanyak 12 kg. Pada produksi pertama dihasilkan 39 kemasan abon ikan bandeng dengan berat 100 g per kemasan. Sedangkan produksi kedua dihasilkan 45 kemasan abon ikan bandeng dengan berat 100 g per kemasan. Sampai akhir Oktober 2014, UPPKS MAKMUR JAYA telah melakukan produksi abon ikan bandeng sebanyak 6 kali. Kegiatan pendampingan produksi abon ikan bandeng ditampilkan pada Gambar 12 dan 13. Setiap anggota UPPKS yang berkecimpung dalam produksi abon bandeng, diberikan honor sebesar Rp 2.500,- per jam. Sedangkan honor tenaga pemasaran diberikan sebanyak 5% dari harga jual produk. Semua anggota kelompok diwajibkan untuk aktif dalam pemasaran, sehingga semua abon ikan bandeng yang dihasilkan dapat terjual habis, dengan harga Rp 23.000,- per kemasan. Produk abon ikan bandeng produksi UPPKS MAK- MUR JAYA menggunakan merk ETY pada kemasannya, dengan nomor P-IRT: 206337401514-17. Hal ini digunakan untuk mempermudah pemasaran ke swalayan-swalayan. Merk ETY merupakan label produk pangan milik ibu Palupi seorang pengusaha yang bergerak di bidang repacking produk pangan, yang telah lama menjalin kerjasama dengan pasar swalayan di kota Semarang. Gambar 12. Pencabutan Duri Ikan Bandeng Gambar 14. Pengemasan Abon Ikan Bandeng Gambar 13.Pembuatan Abon Ikan Bandeng Gambar 15. Produk Akhir Program IbMAbon Ikan Bandeng

Wikanastri H, Yunita N, Diana Hardiyanti Pengolahan Limbah Organik 55 Pada program IbM ini, ibu Palupi digandeng sebagai mitra, untuk membantu pemasaran produk abon ikan bandeng ke pasar swalayan, Hasil kegiatan pendampingan pengemasan ditampilkan pada Gambar 14, dan 15 Analisis usaha berfungsi untuk mengetahui apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan, dengan menitik beratkan pada keuangan. Analisis Usaha Abon Ikan Bandeng Produksi UPPKS MAKMUR JAYA meliputi: 1. biaya investasi usaha abon, 2. biaya operasional per bulan, 3. penghitungan HPP, dan 4. penghitungan BEP (Suryani, A. dkk,2002). Tabel 1 menampilkan biaya investasi usaha abon bandeng. Tabel 1. Biaya Investasi Usaha Abon Bandeng No Keterangan Nilai Investasi 1 Alat Masak : -Pisau 2 x 10.000 20.000 -Wadah 6 x 15.000 90.000 -Talenan 2 x 20.000 40.000 -Panci 50.000 -Wajan, sodet 100.000 2 Blender 180.000 3 Kompor dan tabung 350.000 4 Pinset 3x 20.000 60.000 5 Presto listrik 1.880.000 6 Sealer 250.000 7 Timbangan kecil 175.000 Total Investasi 3.195.000 Biaya Produksi Per Bulan : Biaya produksi per bulan dihitung berdasarkan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tersebut ditampilkan pada Tabel 2. Biaya tetap dihitung berdasarkan asumsikan berikut: Masa pakai kompor dan tabung gas adalah tiga tahun (36 bulan). Masa pakai blender adalah satu tahun (12 bulan). Masa pakai panci presto adalah 5 tahun (60 bulan). Masa pakai sealer adalah 2 tahun (24 bulan). Masa pakai perlengkapan masak adalah satu tahun (12 bulan). Masa pakai pinset adalah 1 tahun (12 bulan). Masa pakai timbangan adalah 2 tahun (24 bulan). Tabel 2. Total Biaya ProduksiPer Bulan No Keterangan Nilai Biaya Tetap 1 Penyusutan kompor dan tabung 1/36 x 350.000 98.000 2 Penyusutan blender 1/12 x 180.000 15.000 3 Penyusutan presto 1/60 x 1.880.000 30.000 4 Penyusutan sealer 1/24 x 250.000 10.500 5 Penyusutan alat masak 1/12 x 300.000 25.000 6 Penyusutan pinset 1/12 x 60.000 5.000 7 Penyusutan timbangan 1/24 x 175.000 7.300 Biaya Tetap 190.800 Biaya Variabel 1 Bahan Baku -bandeng 5kg x 22.000x 2 hr x 4 mg 880.000 -bumbu @ 10.000 x 2hr x 4 mg 80.000 -minyak goreng @ 0,5 lt x 12.000 x 2 hr x 4 mg 48.000 -air, gas listrik @ 10.000 x 2 hr x 4mg 80.000 -tenaga kerja @ 15.000 x 2 hr x 4 mg 120.000 2 Kemasan 40.000 3 Transportasi dan komunikasi 100.000 Biaya Variabel 1.348.000 Total Biaya Produksi/bulan 1.538.800 Tiap 1 kg ikan bandeng dihasilkan 200 g abon. Jika 1 kali produksi menggunakan 5 kg bandeng maka dihasilkan 5 x 200 g = 1000 g abon, apabila selama 1 minggu dilakukan 2 kali produksi, maka dalam satu bulan ada 2 x 4 = 8 kali produksi. Produk abon yang dihasilkan dalam satu bulan = 8 x 1.000 g = 8.000 g abon. Jika produk abon ikan dikemas dengan berat @100 g, maka dalam sebulan akan dihasilkan 80 kemasan abon ikan. HPP = Total Biaya : Total Produk = 1.538.800 : 80 = @ Rp. 19.235,00 Apabila margin keuntungan yang diambil sebesar 20%, maka diperoleh harga penjualan (HP) berikut: HP= 19.235 +(20% x 19.235) = @ Rp 23.000,00 Penghitungan Break even Point (BEP), adalah kondisi dimana biaya investasisama dengan nilai penjualan abon.

56 ABDIMAS Vol. 19 No. 1, Juni 2015 BEP = total biaya : HP = 3.195.000 : 23.000 = 139 kemasan Kesimpulan: usaha abon akan impas setelah jumlah penjualan mencapai 139 kemasan dengan harga Rp 23.000,- per kemasan. Tingkat kepuasan peserta pelatihan (responden) terhadap program pelatihan yang dilakukan, diukur melalui pengisian kuesioner oleh responden. Jumlah responden yang mengisi kuesioner hanya 70% (7 orang), sebanyak 3 responden tidak melakukan pengisian kuesioner karena tidak hadir. Hasil pengukuran tingkat kepuasan responden terhadap program pelatihan disimpulkan berikut : 1) 5 responden sangat setuju dan 2 responden setuju, bahwa mutu pelatihan baik; 2) 3 responden sangat setuju dan 4 responden setuju bahwa metode pelatihan yang digunakan baik; 3) 4 responden sangat setuju dan 3 responden setuju bahwa pelatihan memiliki manfaat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Program kewirausahaan adalah program strategis untuk pengentasan kemiskinan. Penyuluhan kewirausahaan yang dilakukan secara intensif dapat menumbuhkan motivasi bagi mitra (ibu-ibu rumah tangga) untuk mengembangkan peran dan potensinya dalam pemberdayaan ekonomi keluarga. Melalui program IbM ini berhasil dibentuk kelompok UPPKS MAKMUR JAYA yang bergerak dibidang pangan, produksi abon ikan bandeng, dengan susunan pengurus terdiri dari: 1 orang ketua, 1 orang sekretaris, 1 orang bendahara, 2 orang seksi produksi, dan 5 orang seksi pemanasaran. Produk abon ikan bandeng yang dihasilkan menggunakan merk ETY dan nomor P-IRT : 206337401514-17, dengan harga jual Rp 23.000,- per kemasan. Teknologi yang ditransfer pada program IbM ini adalah penggunaan alat presto elektrik untuk melunakkan tekstur tulang ikan bandeng dan penggunaan alat sealer untuk mengemas abon ikan bandeng. Saran Kegiatan pemberdayaan dan pembinaan masyarakat di bidang ekonomi perlu dilakukan secara berkesinambungan, untuk menggali peran dan potensi masyarakat khususnya kaum ibu rumah tangga dalam pemberdayaan ekonomi keluarga melalui kegiatan kewirausahaan dengan memanfaatkan potensi lokal. Diversifikasi ikan bandeng menjadi produk olahan ikan seperti: stik ikan, naget ikan, dan lain-lain, perlu digalakkan, untuk memberikan sumbangsih dalam penganekaragaman oleholeh khas kota Semarang yang telah dikenal dengan sebutan kota bandeng presto. DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2011, Buku Usaha Peningkatan Pendapatan Keluaraga Sejahtera (UP- PKS), BKKBN Propinsi Jawa Tengah. Anonim, www.jawatengah.go.id.bkkbn, diunduh : 9 Maret 2013. Anonim, www.wisatakuliner.com, diunduh : 10 Oktober 2014. Mangunwihardjo S., 1997, Petunjuk Pelaksanaan Peran Serta Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Keluarga Sejahtera Melalui Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif Keluarga di Propinsi Jawa Tengah, BKKBN Propinsi Jateng, Undip, UNS, Unsoed, Kopertis Wilayah 6 Semarang. Rifai M.S.S.,dkk. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga Melalui Pelatihan Industri Rumah Tangga dalam Bidang Tata Boga dan Busana bagi Wanita Korban PHK di Kecamatan Bale Endah Kabupaten Bandung, http://jurnal.upi.edu/file/ Melli_Sri.pdf, diunduh 9 Maret 2013. Suryani, A. dkk, 2008, Membuat Aneka Abon, Penebar Swadaya, Jakart