DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK
|
|
- Sugiarto Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 14 DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE Sayani 1, Sitti Sabariyah 1, Baharuddin 1 1 Fakultas PertanianUniversitas Alkhairaat Palu ABSTRAK Buah sirsak selain dikonsumsi orang dalam bentuk segar juga dapat diperoleh dalam bentuk olahan seperti dodol, wajik, sirup, manisan, sari buah, selai dan masih banyak lagi jenis olahan yang lain. Buah sirsak pada waktu-waktu tertentu dalam jumlah melimpah dapat dijumpai di Desa Bale yang terletak di kecamatan Tanantovea kabupaten Donggala. Masyarakat desa Bale hanya menjual buah yang matang dan yang masak dibiarkan membusuk. Hal ini dikarenakan belum mengetahui bahwa buah sirsak dapat diolah menjadi aneka ragam penganan yang dapat menjadi peluang usaha rumahan (home ind ustri) di pedesaan guna menambah pendapatan keluarga. Program IbM lewat pelatihan diversifikasi olahan buah sirsak menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa Bale. Selain pengetahuan dan keterampilan, juga dapat meningkatkan nilai ekonomi dari buah sirsak tersebut. Melalui pelatihan teknis dan non teknis masyarakat menjadi tahu dan dapat mengolah buah sirsak menjadi produk yang selain untuk keluarga juga dapat juga dijadikan untuk mata pencaharian/menambah pendapatan bagi perempuan. Pelatihan non teknis dapat memperkaya pengetahuan tentang mengelola usaha lewat manajemen, kewirausahaan dan pengembangan produk berbasis buah-buahan yang bertujuan untuk penganekaragaman pangan. Pembelajaran di kelompok dan pendampingan dapat menjadi cara evaluasi seberapa besar pengetahuan dan keterampilan yang dapat diserap oleh peserta yang berjumlah 20 orang. Kata Kunci: buah sirsak, diversifikasi, wirausaha 1. PENDAHULUAN Desa Bale merupakan salah satu desa di kecamatan Tanantovea yang posisinya berada tidak jauh dari kota Palu sekitar 30 km. Di desa ini hampir di setiap halaman rumah penduduk ditemui adanya pohon sirsak. Buah sirsak dijual dengan harga yang murah, 6-7 buah harganya Rp dengan berat rata-rata kurang lebih 1kg/buah. padahal jika diolah nilai ekonominya akan lebih tinggi. Buah sirsak secara umum dikonsumsi dalam bentuk segar, dengan kandungan air yang cukup tinggi konsumsi buah dapat memberikan kesegaran, memperlancar buang air dan banyak lagi manfaatnya. Akan tetapi dengan kadar air yang tinggi buah serta kandungan zat-zat gizi yang cukup bervariasi di dalam buah segar bisa mempermudah kerusakan buah. Akibatnya warna buah cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika misalnya sinar matahari dan pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah
2 15 menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah untuk mem-perpanjang masa simpannya sangat penting. Tujuan pengolahan dan pengawetan menurut Effendi (2009) adalah memungkinkan penjualan dan persediaan sepanjang tahun. Pengolahan dan pengawetan pangan secara komersial memilki keuntungan antara lain menjamin tersedianya berbagai jenis pangan dalam jumlah yang cukup, dan penganekaragaman pangan. Selanjutnya Supardi dan Sukamto (1999); Effendi (2009) dikatakan bahwa pengolahan pengawetan dapat dibagi 3 tiga yaitu pengawetan secara fisik, kimia dan mikrobiologi. Selanjutnya Effendi membagi pengawetan fisik menjadi pengeringan, suhu tinggi, dan suhu rendah. Pada dasarnya pengolahan panas merupakan salah satu cara paling penting yang telah dikembangkan untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan. Karena diperpanjang-nya umur simpan maka bahan pangan yang melimpah pada saat panen yang pendek, dapat tersedia sepanjang tahun (Harris dan Endel, 1989). Salah satu contoh olahan panas yaitu pengeringan. Umumnya pengawetan secara fisik banyak digunakan orang karena lebih mudah dilakukan. Seperti penggunaan suhu rendah, suhu tinggi dan pengeringan, seperti di dalam pengolahan buah sirsak menjadi dodol, selei, manisan, sirup dan manisan. Secara umum olahan produk olahan sirsak Sirsak ( Annona muricata Linn) ini belum banyak dikenal terutama di pedesaan. Per-masalahannya, mereka tidak memiliki ilmu tentang bagaimana mengolah buah sirsak sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi dan daya simpan yang lebih lama. Selain itu modal menjadi kendala untuk berwirausaha. Kotler dan Amstrong (2004) berpendapat bahwa pemasaran merupakan tugas untuk menciptakan, memperkenalkan, dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen. Oleh karena itu produk olahan ini harus diperkenalkan kepada masyarakat luas sehingga masyarakat mengetahuinya yang akan berdanmpak pada tingkat penjualan dan akirnya akan berdampak pada peningkatan pendapatan kelompok. 2. METODE A. Metode Penyuluhan Salah satu metode yang selama yang banyak dikembangkan dalam mentransfer inovasi adalah metode penyuluhan. Metode penyuluhan ini sanagat penting diaplikasikan kepada anggota kelompok mitra untuk menambah pengetahuan sehingga terjadi perubahan kognitif. Artinya pola pikir yang dirubah terlebih dahulu untuk memudahkan pelaksanaan program IbM. Bentuk penyuluhan dapat dilakukan melalui interpersonal atau antarpersonal dengan cara tatap muka. Selain itu bisa dilakukan secara melalui kelompok. Metode ini juga sebagai ajang sosialisasi program. Metode ini dianggap efisien dan efektif dalam menyampaikan pesan-pesan program. B. Metode Pelatihan Selain metode penyuluhan metode lain yang digunakan adalah metode pelatihan yang dikembangkan dalam program IbM ini meliputi dua bentuk pelatihan yaitupelatihan teknis aneka olahan buah sirsak dengan teknik pemanasan
3 16 Tehnik pemanasan bermacam-macam termasuk perebusan, pengukusan, pengeringan, sterilisasi untuk memperpanjang masa simpan bahan pangan seperti pembuatan dodol, manisan, selei, sari buah, dan sirup. Oleh karena itu metode ini dapat menjawab permasalahan kelompok mitra Bale Bersinar dan kelompok mitra Bale Berkarya desa Bale kecamatan Tanantovea. Pelatihan pengemasan salah satu daya tarik produk adalah kemasan, sehingga keterampilan ini penting diberikan agar produk yang dihasilkan kelompok mitra punya nilai jual yang tinggi yang akan berdampak pada penjualan yang akhirnya berpengaruh pada pendapatan. C. Bentuk Pelatihan Pelatihan non teknis yang diberi-kan berhubungan dengan permasalahan kelompok mitra menyangkut analisis usaha. Sehubungan dengan itu maka materi kegiatan yang akan dibahas dalam pelatihan non teknis yaitu sebagai berikut: a. Pengembangan pangan olahan berbasis buah-buahan lokal b. Manajemen kewirausahaan kelompok c. Penguatan Kelembagaan kelompok mitra Untuk mengembangkan program IbM bagi kelompok perempuan pembuatan aneka olahan buah sirsak dengan tujuan pengembangan usaha maka belajar sambil bekerja ( Learning By Doing) merupakan pendekatan yang paling tepat. Pendekatan ini akan dikembangkan pada pasca pelatihan, di mana kelompok, sambil mem-praktekkan apa yang diperoleh pada pelatihan, juga membuka atau mengembangkan usaha yang berbasis olahan buah sirsak. a. Pembagian stimulan /pemberian bantuan pembelajaran di kelompok bertujuan untuk memantapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama pelatihan. Sebelum pembelajaran kelompok dilaksanakan setiap kelompok diberikan bantuan dana dalam bentuk dana stimulan. Selain dana stimulan, kelompok Bale Berinar dan Bale Berkarya juga diberikan peralatan yang berkaitan dengan pengolahan buah sirsak. Pemberian bantuan dana stimulan dan peralatan bertujuan agar kelompok ini dapat membangun usaha dan mandiri. b. Pembelajaran kelompok Pembelajaran dikelompok ini akan dilaksanakan berulang-ulang sebagai proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, kelompok ini pada dasarnya sudah menghasilkan produk yang bisa dijual ke pasaran. Pendekatan inilah yang dinamakan learning by doing artinya belajar sambil bekerja. Dalam proses pembejaran di kelompok ini tetap akan didampingi oleh pendamping. Kegiatan pembelajaran di kelompok merupakan cikal bakal usaha yang akan dikembangkan oleh anggota kelompok masing-masing. Agar pembelajaran kelompok menjadi maksimal maka dilakukan pembelajaran cara pembukuan agar kelompok dapat menganalisis usaha yang dilakukan yang kemudian bisa mengembangkan usahanya. Kegiatan pembelajaran di kelompok dananya bersumber dari dana stimulan yang
4 17 diberikan. Pada pembelajaran ini materi teknis dan non teknis diaplikasikan. Membuat produk aneka olahan sirsak dan membuat pembukuan sederhana tentang pengelolan dana usaha yang diperoleh dari dana simultan. c. Pemasaran Produk olahan yang diperoleh pada saat pembelajaran di kelompok merupakan produk awal dari kelompok Bale Bersinar dan Bale Berkarya pada program IbM. Hasil penjualan menjadi milik kelompok, dan penjualan tetap didampingi termasuk mencari pasar untuk memasarkan produk olahan sirsak tersebut 3. HASIL PEMBAHASAN Kegiatan Iptek yang dikembangkan adalah diversifikasi olahan buah sirsak bagi kelompok perempuan di desa Bale yang didasarkan pada potensi lokal. Desa Bale adalah salah satu desa di kecamatan Tanantovea kabupaten Donggala dan merupakan desa yang memiliki hasil buah sirsak yang cukup banyak terutama pada musim-musim tertentu. Pelatihan diversifikasi olahan buah sirsak dilaksanakan selama 5 (lima) hari yang diikuti oleh 20 orang anggota masyarakat yang secara keseluruhan adalah perempuan. Setelah kegiatan pelatihan tersebut dilanjutkan dengan pembelajaran dikelompok masing-masing untuk melihat sejauh mana mereka dapat memahami dan dapat melakukannya di dalam kelompok. Pelatihan yang diberikan selain materi teknis diberikan pula materi non teknis. Secara umum kegiatan dalam program IbM ini dilakukan melalui 3 tahap, sebagai berikut I. Tahap persiapan a. Sosialisi program Sosialisasi program dilaksanakan dengan metode penyuluhan. Dalam sosialisasi ini disampaikan maksud dan tujuan program dan hasil yang akan diperoleh. Tujuan dilakukannya sosialisasi agar masyarakat sasaran mengetahui dan memahami program IbM yang akan dilakukan dalam bentuk pelatihan. Dalam sosialisasi juga disampaikan manfaat dari program tersebut, yaitu salah satunya menambah keterampilan. b. Persiapan kelompok mitra Sosialisasi program yang sudah dilakukan juga menjadi ajang rekruitmen peserta pelatihan (sebagai kelompok mitra) yang jumlahnya 20 orang yang akan dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Dalam tahap persiapan ini, kelompok mitra diberi kesempatan bagi yang ingin mengikuti kegiatan pelatihan tersebut dan dipersilahkan memasukkan nama. c. Persiapan bahan, peralatan dan narasumber Bahan dan peralatan untuk praktek pelatihan disiapkan sebelum pelaksanaan pelatihan. Selain bahan dan peralatan, narasumber teknis dan non teknis juga disiapkan. II. Tahap Pelaksanaan Pelatihan Pelatihan diversifikasi olahan sirsak dilaksanakan dalam bentuk praktek pembuatan aneka produk berbahan dasar buah sirsak seperti sirup, selai, sari buah, manisan dan dodol sirsak. Pemilihan olahan ini karena desa Bale termasuk penghasil buah
5 18 sirsak dan pada musim tertentu jumahnya melimpah. Kegiatan pelatihan dilakukan dengan membuat contoh produk sirup, selai, sari buah, manisan dan dodol yang dilakukan oleh narasumber teknis. Contoh produk tersebut diperlihatkan kepada peserta sebagai pengetahuan awal bahwa buah sirsak dapat dibuat menjadi aneka produk. Bukan hanya diperlihat-kan tetapi peserta dipersilahkan mencicipi, untuk memberikan keyakinan kepada peserta bahwa cita rasa tidak berbeda denga yang dijual. Cara tersebut memberikan keyakinan bahwa apa yang akan dilakukan yaitu membuat aneka olahan buah sirsak akan memberikan tambahan keterampila. Setelah semua peserta yakin barulah masuk dalam materi teori tentang olahan buah sirsak. Materi teori ini hanya pengantar untuk memberi pengetahuan tentang olahan buah sirsak. Selama pelatihan ini dipandu oleh narasumber teknis dan asisten bersama dengan penyelenggara program. Kegiatan pelatihan pembuatan aneka olahan buah sirsak dalam program IbM ini pembelajarannya dilakukan dengan proporsi pembelajaran praktek 70 persen dan 30 persen teori. Adapun proses penyelenggaraan pembelajaran dalam pelatihan sebagai berikut: 1. Persiapan alat dan bahan termasuk membersihkan 2. Sortasi buah 3. Pengupasan buah 4. Pemisahan daging buah dari biji Gambar 1.Sortasi buah,.pengupasan buah,pemisahan buah dari kulit dan biji Daging buah siap diolah menjadi dodol, selei, manisan, sirup dan sari buah Gambar 2. pembuatan dodol:penambahan santan, penambahan bubur sirsak, pemasakan, dan pencetakan/pembungkusan
6 15 Gambar 3. Pembuatan manisan, selai, sari buah dan sirup buah sirsak a. Pembuatan Dodol sirsak Daging buah sirsak (bisa dihaluskan dengan blender atau dengan sendok kayu agar seratnya terasa) kemudian dipanaskan dicampur gula merah, santan gula pasir, tepung ketan lalu dimasak sampai kental dan dapat dicetak. Dodol dikatakan sudah masak jika satu sama lain saling terikat dan tidak lagi melengket di wajan. Jika sudah masak dimasukkan dalam talang. Setelah dingin baru diiris/dibentuk sesuai selera dan dibungkus lalu dikemas dalam mika dan diberi label a. Pembuatan Selai Daging buah sirsak yang sudah ditimbang diblender, kemudian ditambahkan gula pasir dan sedikit air, pewarna, natrium benzoat kemudian diaduk sampai mengental. Setelah mengental didinginkan dan dimasukkan dalam botol selei. Untuk menambah daya tarik diberi label. b. Sirup sirsak Daging buah dihaluskan, lalu dimasak, ditambahkan gula pasir, air, cmc kemudian setelah mendidih disaring dan dimasukkan dalam botol dan diberi label c. Manisan sirsak Daging buah disuir-suir menggunakan garpu agar tidak hancur, ditambahkan gula pasir, asam sitrat, sedikit garam kemudian dipanaskan. Setelah mengental diamkan semalam. Setelah mengeras, dibentuk/dipotong-potong kemudian gulingkan pada gula pasir dan jemur. Setelah kering, kemas dalam mika dan diberi label. d. Sari Buah Daging buah dihaluskan, asam sitrat, gula pasir, natrium benzoat, garam, garam semua bahan dimasak setelah masak masukkan dalam gelas kemasan sari buah dan diberi label.
7 15 Pembelajaran Di Kelompok Gambar 4. Kegiatan Pembelajaran di Kelompok Gambar 5. Hasil pembelajaran kelompok Bale Berkarya Gambar 6. Pemberian materi non teknis kelembagaan Pelatihan yang diberikan dalam praktek melibatkan langsung anggota mitra. Instruktur membuat contoh kemudian dilanjutkan oleh peserta sehingga memudahkan mereka memahami cara pembuatannya. Cara ini lebih efektif dibanding dengan jika peserta pelatihan hanya melihat saja. Dengan cara melibatkan peserta lebih mudah memahami dan lebih mudah mereka mengerjakan sehingga diharapkan dalam pengolahan buah
8 15 sirsak untuk usaha dapat berjalan dengan baik. Setelah kegiatan praktek (teknis) kemudian diberikan materi tentang non teknis yaitu prospek pengembangan olahan buah-buahan, penguatan kelompok, dan manajemen wirausaha. Pada saat pemberian materi non teknis, ditampilkan pula contoh produk dengan contoh yang sudah di label yang dibau oleh instruktur dan pelaksana kegiatan. Untuk merangsang peserta didik bahwa kemasan dan label memegang peranan yang tak kalah pentingnya dalam produksi aneka olahan buah sirsak. Pemberian alat dan dana stimulan ini sebagai solusi dari salah satu masalah yang dihadapi kelompok mitra yaitu modal. Modal yang diberikan adalah dalam bentuk alatalat yang diperlukan untuk membuat aneka olahan buah sirsak. Dana diperuntukkan untuk membeli bahan yang dibutuhkan untuk usaha. Bantuan berupa alat dan dana ini diharapkan akan menjadi modal awal untuk membuka usaha yang dilakukan oleh kelompok Bale Bersinar dan Bale Berkarya. Gambar 7. Pemberian bantuan alat oleh Penyelenggara yang diserahkan oleh Kades Bale dan Pemberian dana stimulasi leh ketua penyelenggara program IbM Gambar 8. Pemberian bantuan alat oleh Penyelenggara yang diserahkan oleh Kades Bale dan Pemberian dana stimulasi leh ketua penyelenggara program IbM 4. KESIMPULAN 1. Program IbM merupakan salah satu program yang mempercepat proses alih pengtahuan, keterampilan dan teknologi (TTG) melalui kegiatan pelatihan pembuatan aneka olahan buah sirsak. 2. Kegiatan pelatihan melalui program IbM yang dilaksanakan menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan dapat menambah pendapatan, membuka lapangan kerja melalui wirausaha baru.
9 16 3. Pengolahan buah sirsak menjadi aneka olahan merupakan salah satu alternatif pengayaan pangan dan pengawetan pangan. REFERENSI Anonim Cara Membuat wajik atau Dodol Sirsak. Effendi, S Tekonologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. Penerbit Alfabeta. Bandung. Harris, R. dan Endel, K Evaluasi Gizi Pengolahan Bahan Pangan. Penerbit ITB. Bandung. Musctadi, D Pengetahuan dan Pengolahan bahan Nabati. Departemen Teknologi Hasil Pertanian IPB, Bogor. Supardi dan Sukamto Mikrobioilgi dalam Pengolahan dan Keamanan Pangan. Penerbit Alumni. Bandung.
PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN
1 DAFTAR ISI I. Kata Pengantar II. Daftar Isi III. Pendahuluan...1 IV. Bahan Tambahan 1. Pemanis...1 2. Asam Sitrat...1 3. Pewarna...1 4. Pengawet...2 5. Penstabil...2 V. Bentuk Olahan 1. Dodol...2 2.
Lebih terperinciA. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat
A. Penggunaan Siapa yang tidak kenal dengan selai? Bahan pelengkap dalam menyantap roti atau singkong rebus ini memiliki rasa yang manis dan terbuat dari buah segar. Tak hanya itu, variasi rasa dari selai
Lebih terperinciSELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN
SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya
Lebih terperinciPEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi
PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi dan dikembang secara luas oleh petani di Propinsi Aceh.
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN
TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mangga merupakan komoditas buah yang mudah rusak. Kerusakan buah mangga dapat disebabkan karena ketidak hati-hatian
Lebih terperinciCONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN
CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN 1. Serealia ) Pengolahan jagung : a. Pembuatan tepung jagung (tradisional) Bahan/alat : - Jagung pipilan - Alat penggiling - Ember penampung
Lebih terperinciGambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti
MODUL 6 SELAI RUMPUT LAUT Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah selai rumput laut dengan baik dan benar. Indikator Keberhasilan: Mutu selai rumput laut yang
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain talas bentul, gula pasir, gula merah, santan, garam, mentega, tepung ketan putih. Sementara itu, alat yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah jambu biji (Psidium guajava) memiliki rasa yang enak dan segar serta memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan juga kecantikan manusia. Buah jambu biji telah lama
Lebih terperinciINOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU
INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU Oleh: Gusti Setiavani, S.TP, M.P Staff Pengajar di STPP Medan Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian
PENDAHULUAN Latar Belakang Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian besar diolah menjadi berbagai bentuk dan jenis makanan. Pengolahan buahbuahan bertujuan selain untuk memperpanjang
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M)
NASKAH PUBLIKASI PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (I b M) PEMBERDAYAAN KELOMPOK AISYIYAH DALAM PENGELOLAAN SALAK PONDOH DI KECAMATAN TURI, SLEMAN, DIY Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun Oleh : Ir. Agus Nugroho
Lebih terperinciBahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian
Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian Seri 1 Seri 2 Seri 3 Seri 4 Seri 5 Seri 6 Seri 7 Sikap Wirausaha Pandai Mencari Peluang Usaha Terampil Membuat Produk Usaha Terampil Menghitung Biaya
Lebih terperinciPEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT
PEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT Permen jelly termasuk sugar confectionery dari kelompok produk gel. Permen jelly adalah permen yang dibuat dari sari buah atau sari tumbuhan dan bahan pembentuk gel, yang berpenampakan
Lebih terperinciBAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN
BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan
Lebih terperinciIbM Kelompok Tani Buah Naga
IbM Kelompok Tani Buah Naga Wiwik Siti Windrati, Sukatiningsih, Tamtarini dan Nurud Diniyah Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegalboto Jember ABSTRAK Tujuan dari
Lebih terperinciDalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Buah cepat sekali rusak oleh pengaruh mekanik, kimia dan mikrobiologi sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan
Lebih terperinciKarya Imiah Peluang Bisnis Bisnis Manisan Buah Pala
Karya Imiah Peluang Bisnis Bisnis Manisan Buah Pala Nama : Yanuarius Arjuna Tabilangi Kilmas Kelas : S1-TI-06 Nim : 11.11.5024 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAKSI Karya ilmiah ini di buat dengan tujuan
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS
PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS Aniswatul Khamidah 1 dan Eliartati 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur 2 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPengolahan hasil pertanian dalam pelatihan ini dimaksudkan untuk mengubah bentuk bahan baku menjadi bahan
Pelatihan Kewirausahaan untuk Pemula olahan dengan memperhatikan nilai gizi dan memperpanjang umur simpan atau keawetan produk. Untuk meningkatkan keawetan produk dapat dilakukan dengan cara : (1) Alami
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN
Page1 TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan salah satu komoditi sayuran buah yang sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya
2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih
Lebih terperinciINOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG. OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP
INOVASI PEMBUATAN ANEKA PRODUK OLAHAN DARI BENGKUANG OLEH : Gusti Setiavani, STP. MP Bengkuang merupakan buah yang kaya akan zat gizi yang mempunyai peranan yang penting untuk kesehatan terutama vitamin
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah Jus buah (fruit juice) adalah cairan yang jernih atau agak jernih, tidak difermentasi dan diperoleh dari pengepresan buah-buahan yang telah matang dan masih segar (Codex
Lebih terperinciEVALUASI SENSORI KONSUMEN PADA DODOL RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KANJI DAN TEPUNG KETAN.
EVALUASI SENSORI KONSUMEN PADA DODOL RUMPUT LAUT (Eucheuma cottoni) DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KANJI DAN TEPUNG KETAN Ira Maya Abdiani Staf Pengajar Jurusan Budidaya Perairan FPIK Universitas Borneo Tarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup murah. Selain itu, jambu biji juga memiliki khasiat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Jambu biji merupakan salah satu buah yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Jambu biji ini sangat populer karena mudah didapat dan memiliki harga yang cukup murah.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Llatar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciMenerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan
1 Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan Pengertian Abon Abon merupakan salah satu jenis makanan awetan berasal dari daging (sapi, kerbau,
Lebih terperinciMeningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi
Meningkatkan Nilai Tambah Bawang Merah Oleh: Farid R. Abadi Bawang merah merupakan komoditas hortikultura yang memiliki permintaan yang cukup tinggi dalam bentuk segar. Meskipun demikian, bawang merah
Lebih terperinciBahan Baku daging ikan 500 g. tepung tapioka 50 g. merica halus 1/2 sendok teh. bawang merah 7,5 g. bawang putih 1,5 g. jahe 0,5 g.
SOSIS IKAN Sosis adalah salah satu produk olahan dari bahan hewani. Secara umum sosis diartikan sebagai makanan yang dibuat dari daging yang telah dicincang, dihaluskan, dan diberi bumbubumbu, dimasukkan
Lebih terperinciPENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN. Agus Sutanto
PENGOLAHAN JAGUNG SEBAGAI BAHAN PANGAN Agus Sutanto PENDAHULUAN Kebutuhan pangan selalu mengikuti trend jumlah penduduk dan dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita serta perubahan pola konsumsi
Lebih terperinciTeknologi Pengolahan PRODUK HORTIKULTURA SPESIFIK KALIMANTAN SELATAN
SPESIFIK KALIMANTAN SELATAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian
Lebih terperinciBAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA. Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap.
BAB 7 PERUBAHAN SIFAT BENDA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara maupun tetap. Di sekitar kita terdapat bermacam-macam benda, antara
Lebih terperinciPengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian
Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi Tahap Awal Proses Pengolahan (1) Kualitas produk olahan yang dihasilkan sangat
Lebih terperinciAnalisis Usaha Diversifikasi Produk Olahan Tempe. Oleh Siti Marwati Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY
Analisis Usaha Diversifikasi Produk Olahan Tempe Oleh Siti Marwati Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY siti_marwati@uny.ac.id Tempe merupakan jenis makanan fermentasi dengan bahan dasar kedelai atau jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pangan semakin maju seiring dengan perkembangan zaman. Berbagai inovasi pangan dilakukan oleh beberapa industry pengolahan pangan dalam menciptakan
Lebih terperinciPENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.
PENGOLAHAN HASIL JAGUNG (MEMBUAT SUSU JAGUNG DAN MIE JAGUNG) Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jagung memiliki nutrisi yang lebih komplek dibandingkan dengan beras. Jagung sangat
Lebih terperinciMANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN
MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan
Lebih terperinciPELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK PASTRY DENGAN ISIAN SELAI SALAK SEBAGAI CINDERA RASA
PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK PASTRY DENGAN ISIAN SELAI SALAK SEBAGAI CINDERA RASA Oleh: Prihastuti E, M.Pd. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana, Fakultas Teknik UNY 1. ANALISIS SITUASI Sebagai produk
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA
BAB II DATA DAN ANALISA Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan.
Lebih terperinciOLEH: YULFINA HAYATI
PENGOLAHAN HASIL KEDELAI (Glycine max) OLEH: YULFINA HAYATI PENDAHULUAN Dalam usaha budidaya tanaman pangan dan tanaman perdagangan, kegiatan penanganan dan pengelolaan tanaman sangat penting diperhatikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan buah-buahan. Iklim di Indonesia memungkinkan jenis buah-buahan tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah alpukat
Lebih terperinciLAPORAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN Pembotolan Manisan Pepaya. Oleh :
LAPORAN ILMU TEKNOLOGI PANGAN Pembotolan Manisan Pepaya Oleh : VIVIT NILASARI RINTHA AMELIA LUTHFIYAH NUR SAFITRI VINA AULIA P1337431214018 P1337431214023 P1337431214024 P1337431214033 Prodi D4 GIZI Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat tumbuh berbagai macam flora, termasuk buah-buahan. Banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia berada di wilayah tropis yang menjadikan kondisinya cocok sebagai tempat tumbuh berbagai macam flora, termasuk buah-buahan. Banyak buah-buahan asli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanaman jagung (Zea mays) merupakan salah satu bahan makanan alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, jagung juga
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi Masalah, (1.3.) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4.) Manfaat Penelitian, (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai: (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis
Lebih terperinciCARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG
CARA PEMINDANGAN DAN KADAR PROTEIN IKAN TONGKOL (Auxis thazard) DI KABUPATEN REMBANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi Oleh:
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN Malang, 13 Desember 2005 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi
TEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU SKALA RUMAH TANGGA Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si. Widyaiswara BPP Jambi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahu bukan asli dari Indonesia, tetapi masyarakat Indonesia sudah sejak zaman
Lebih terperinciMANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN
MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN Manisan biasanya dibuat dari buah. Produk ini merupakan bahan setengah kering dengan kadar air sekitar 30 %, dan kadar gula tinggi (>60%). Kondisi ini memungkinkan manisan
Lebih terperinciTeknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu
Teknologi Pengolahan Hasil Ubi Jalar dan Ubi Kayu Sri Sudarwati, PENDAHULUAN Tanaman ubi-ubian merupakan tanaman yang menghasilkan karbohidrat atau pati dalam bentuk umbi batang dan umbi akar. Tanaman
Lebih terperinciKECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN
KECAP KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat
Lebih terperinciStudi Pembuatan Selai Campuran Dami Nangka (Artocarpus heterophyllus) dengan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbí L.)
Studi Pembuatan Selai Campuran Dami Nangka (Artocarpus heterophyllus) dengan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbí L.) Oleh : Mutiara Y. Sidauruk Pembimbing : Dr. Ir. Rina Yenrina, MS dan Ir. Rifma Eliyasmi,
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENGOLAHAN CABE MERAH. Oleh: Gusti Setiavani, STP
TEKNOLOGI PENGOLAHAN CABE MERAH Oleh: Gusti Setiavani, STP Cabe merah (Capsicum annum, L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memepunyai nilai ekonomis cukup tinggi. Cabe merah tersebut banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Kendal terkenal dengan sentra pertanian, salah satunya adalah budidaya jambu biji. Jambu biji jenis getas merah (Psidium guajava Linn) merupakan jenis jambu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi perekonomian yang menuju arah globalisasi, merek yang kuat bukan cuma memberikan daya saing jangka panjang bagi perusahaan. Merek juga memberikan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciTROPICAL PLANT CURRICULUM PROJECT. Modul Pelatihan. Pembuatan Jam. Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana 1/1/2012
TROPICAL PLANT CURRICULUM PROJECT Modul Pelatihan Pembuatan Jam Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana 1/1/2012 DISCLAIMER This publication is made possible by the generous support of the American
Lebih terperinciTUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
TUGAS KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS Disusun Oleh : Rendy Saputra 10.11.3703 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 MEMBUKA PELUANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pembuatan roti pada umumnya terbuat dari bahan dasar tepung terigu. Roti bukan makanan pokok masyarakat Indonesia, akan tetapi sering dikonsumsi sebagai
Lebih terperinciPengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani
Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani Bahan makanan umumny mudah rusak (perishable). Perhatikan saja, buah-buahan dan sayuran yang kita panen. Kita dapat melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 5, , , , ,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pemerataan penyediaan protein nabati dan hewani serta penganekaragaman jenis bahan makanan terus dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumsi pangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I. PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan minuman sari buah atau nektar, produk roti, susu, permen, selai dan jeli
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2013 di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Karakteristik awal cabai merah (Capsicum annuum L.) diketahui dengan melakukan analisis proksimat, yaitu kadar air, kadar vitamin
Lebih terperinciPEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU
PEMBUATAN SUSU DARI KULIT PISANG DAN KACANG HIJAU Bambang Kusmartono 1, Merita Ika Wijayati 2 1,2 Jurusan Teknik Kimia, Institut Sains & Teknologi Akprind Yogyakarta e-mail : bkusmartono@ymail.com ABSTRAK
Lebih terperinciPrinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan kekayaannya termasuk kekayaan tentang makanan tradisional, banyak makanan tradisional yang tidak dijumpai di negara lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya
Lebih terperinciSOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA
SOSIALISASI DAN PEMBUATAN NUGGET DARI AMPAS TAHU UNTUK MENINGKATKAN EKONOMI MASYARAKAT GAMPONG LENGKONG, KECAMATAN LANGSA BARO, KOTA LANGSA Nurlaila Handayani 1* Yusnawati 2 Nina Fahriana 3 Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB VI DINAMIKA PROSES MERENCANAKAN TINDAKAN DAN AKSI PERUBAHAN
100 BAB VI DINAMIKA PROSES MERENCANAKAN TINDAKAN DAN AKSI PERUBAHAN Pengembangan dan pemberdayaan masyarakat seringkali melibatkan perencanaan, pengorganisasian, dan pengembangan sebagai aktivitas pembuatan
Lebih terperinciPenanganan Hasil Pertanian
Penanganan Hasil Pertanian Teknologi Penanganan dan Pengolahan Hasil Pertanian Mas ud Effendi FTP UB Penanganan Hasil Pertanian (1) Penanganan saat panen Penanganan segera setelah panen Penanganan pasca
Lebih terperinciPENYULUHAN PENGOLAHAN BEBERAPA JENIS BUAH MENJADI JELLY DAN SIRUP DI DESA KARYA JAYA
PENYULUHAN PENGOLAHAN BEBERAPA JENIS BUAH MENJADI JELLY DAN SIRUP DI DESA KARYA JAYA Aldes Lesbani, Miksusanti, Nurlisa Hidayati, Ferlinahayati, Eliza Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciMODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN
MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu mengolah ikan teri asin kering yang berkualitas dan higienis. Indikator Keberhasilan: Mutu ikan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Pangan Politeknik Negeri Lampung dan Laboratorium Mikrobiologi Hasil Pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya
Lebih terperinciPENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013
PENGOLAHAN TALAS Ir. Sutrisno Koswara, MSi Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013 DISCLAIMER This presentation is made possible by the generous support of the American people
Lebih terperinciSISTEM PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU KERUPUK UDANG BERKUALITAS EKSPOR
SISTEM PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU KERUPUK UDANG BERKUALITAS EKSPOR Diana Nur Afifah, Gemala Anjani Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang d_nurafifah@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciProses pengolahan dodol susu terbagi atas pengadaan bahan, persiapan bahan, pernasakan, pendinginan, pengirisan, pembungkusan, dan pengepakan.
Sosis Kedelai, Keju Kedelai (Sufi), Dodol Susu, EdiMe Flm (Pengemas Edible) Pema Memh (Angkak) 58 DODOL SUSU Dodol menurut SNI 01-2986-1992 me~pakan makanan semi basah yang pembuatannya dari tepung beras
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. dan termasuk ke dalam famili Solanacea. Buahnya merupakan sumber vitamin
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7)
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah permen jelly pepaya yang terbuat dari pepaya varietas IPB 1 dengan bahan tambahan sukrosa, ekstrak rumput
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Nugget Ayam Bahan pangan sumber protein hewani berupa daging ayam mudah diolah, dicerna dan mempunyai citarasa yang enak sehingga disukai banyak orang. Daging ayam juga merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. segar mudah busuk atau rusak karena perubahan komiawi dan kontaminasi
PENDAHULUAN Latar Belakang Daging merupakan salah satu komoditi pertanian yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan protein, karena daging mengandung protein yang bermutu tinggi, yang mampu menyumbangkan
Lebih terperinciSELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.
SELAI PEPAYA 1. PENDAHULUAN Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue. Konsistensi gel atau semi gel pada selai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan produksi ternak dan pengetahuan peternak semakin
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan produksi ternak dan pengetahuan peternak semakin meningkat dalam pengolahan hasil ternak khususnya pengolahan susu menyebabkan peningkatan produksi susu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan tahap pengolahan. 4.1 Tahap preparasi 4.1.1 Tahap Preparasi untuk Tempe Ada beberapa hal yang harus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Pembuatan sirup rosella dilakukan di Laboratorium Teknologi
Lebih terperinciTeknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN
Teknologi Peningkatan Mutu Minyak Kelapa E r m a. SP PENDAHULUAN Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman perkebunan yang cukup luas diusahakan di Provinsi Sumatera Barat. Areal tanaman kelapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. familiar, selain familiar dodol juga terasa enak dan banyak macamnya. Di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indoesia merupakan negara yang terkenal dengan makanan tradisional. Banyak makanan Indonesia yang tidak dijumpai di negara lain termasuk dodol. Dodol adalah makanan
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi
1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi. Kegiatan pengabdian masyarakat program IbM ini bekerja sama dengan dua mitra pengusaha jamur tiram, yaitu pengusaha jamur tiram UD. JJS yang berlokasi di Ajung,
Lebih terperinciBisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran
Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran Menyajikan aneka macam minuman segar di moment buka puasa maupun ketika hari lebaran tiba, menjadi salah satu rutinitas yang tak bisa dipisahkan dari
Lebih terperinciSUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN
SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bubur kacang hijau Bubur kacang hijau adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok kacang hijau dengan perebusan, penambahan bumbu-bumbu dan bahan kimia lain sehingga didapatkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerupuk Kerupuk merupakan jenis makanan kering dengan bahan baku tepung tapioka. Kerupuk sudah banyak dimodifikasikan dengan berbagai cita rasa misalnya, kerupuk udang, kerupuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan April 2015 di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Analisis Hasil Pertanian Jurusan
Lebih terperinci