BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa penulis pada PT ISS Indonesia cabang Jawa Timur, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa yang sangat pesat, khususnya facility service

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu titik kritis dan strategis dalam pengukuran adalah analisa beban

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Continuity Management (ITSCM) akan membahas semua aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. pada perkembangan ekonomi. Persaingan antar bank saat ini semakin marak ditandai

Lampiran 1 CHECK LIST PRAKUALIFIKASI CSMS

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB I PENDAHULUAN. hanya memungkinkannya menjadi market leader tetapi juga memeliharanya pada

PRAKUALIFIKASI UMUM CSMS (Contractor Safety Management System)

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB V PEMBAHASAN. Dengan mendefinisikan target-target BBS, berarti perusahaan telah

Pengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan jasa pembiayaan

BAB IV PENUTUP. Indonesia dalam mempertahankan buyers pada event GCA-Biz Matching. customer relations yang dilaksanakan oleh PT Hebronstar Indonesia

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

Lampiran 1. Struktur Organisasi

MANAJEMEN PEMASARAN NILAI PELANGGAN, KEPUASAN PELANGGAN LOYALITAS PELANGGAN

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soedijapranata Semarang. KUESIONER Judul Audit Operasional pada PT Sriwijaya Air Distrik Semarang

BAB 7 PENUTUP. membangun hubungan kekeluargaan yang harmonis. Nasabah merasa berada

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II PT. SOUCI INDOPRIMA

Apakah ISO 9001 bermanfaat??

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan lain dari seluruh dunia. Makin itensifnya persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) CABANG LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau

BAB I PENDAHULUAN. perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PT. Pos Indonesia ( persero ) cabang Salatiga yang berada pada Kecamatan

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi khususnya di era modern dan globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang dilancarkan oleh Public Relations mempunyai ciri-ciri

CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PLAN REQUIREMENT AND STANDARD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PEMASARAN JAM TANGAN Roswita A. Putri saffran

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tutor Time Intercon Jakarta Barat telah menerapkan proses kerja Public

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas dan globalisasi saat ini telah memaksa industri di

BAB 1 PENDAHULUAN. TelkomRisTI merupakan unit pendukung PT Telekomunikasi Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 GAMBARAN UMUM OBJEK OBSERVASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Tugas dan tanggungjawab Quality Assurance (QA) / Jaminan Mutu

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

PT. Pacific Lubritama Indonesia SAFETY PLAN

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

PT. Automatic Carwash TITLE : SUPERVISOR DOCUMENT NO. : REV.: 00 DATE : GRADE : Page 1 of 10

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berganda dan path analysis adalah customer loyalty dijelaskan sebesar 26,2% oleh

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Kuesinoner Penelitian Analisis Strategi Pengembangan Usaha PT. Fajar Dina Abadi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis sekarang yang semakin pesat dan ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan lingkungan luarnya,

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleksnya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh

CONTRACTOR HSE MANAGEMENT SYSTEM. pertamina SELECTION. April Bangkitkan Energi Negeri

BAB 1 : PENDAHULUAN. yang menjadi penentu pencapaian dan kinerja suatu perusahaan. Jika dalam proses

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan untuk dapat bersaing di pasar (Zeithaml, 1996). Kepuasan

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Perencanaan Strategis

IT Scorecard Jurusan Sistem Informasi. Pembimbing: Ir. A. Holil Noor Ali, M.Kom

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang perbankan, unsur pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perhatian terhadap loyalitas klien/klien semakin besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. jasa. Semakin tinggi kemampuan mengelola biaya (cost), maka akan semakin baik. diklasifikasikan dan dialokasikan dengan tepat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Jika di masa lalu perusahaan berorientasi pada konsumen (customer oriented) yaitu

PT. ADIWARNA ANUGERAH ABADI

BAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang

PENGANTAR BUSINESS PLAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. manajemen mutu di SMK Negeri 13 Bandung sudah berjalan efektif, yaitu

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

LOGO TIP FTP - UB

BAB I PENDAHULUAN. dan beragam. Kondisi ini melahirkan persaingan yang semakin tinggi dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari umat manusia. Karena manusia merupakan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. pengaturan layout untuk menjalankan dan mengembangkan usahanya. Layout

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa penulis pada PT ISS Indonesia cabang Jawa Timur, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Strategi membangun loyalitas pelanggan PT. ISS Indonesia cabang Jawa Timur a. Visi dan misi serta aspirasi sebagai dasar membangun loyalitas pelanggan Strategi yang dilakukan ISS untuk membangun loyalitasnya diletakan paling dasar dalam perusahaan ini. Hal tersebut dapat dilihat orientasi visi dan misi serta aspirasi nya. Menjadi perusahaan facility service yang paling disukai di Indinesia makna sederhana dari ungkapan tersebut adalah perusahaan akan melakukan apa saja untuk memenangkan hati pelangganya. Hal tersebut yang ISS ingin sampaikan kepada pelangganya. b. Budaya dan sistem nilai untuk menciptakan dan mempertahankan kualitas pelayanan Sistem tata nilai dan budaya yang kuat menjadi modal untuk melanjutkan pelayanan dengan konsisten. Budaya 8M dan empat sistem tata nilai dipelihara dengan cukup 99

baik karena di berlakukan kepada semua tingkat manajemen mulai dari bawah sampai dengan tingkat top manajemen. budaya 8M yaitu : 1. Menyambut Operator Diarea Setiap Hari 2. Melengkapi Operator Agar Bisa Bekerja Dengan Sukses 3. Melatih Operator Dengan Sepenuh Hati 4. Memandu Operator Agar Mampu Bekerja Dengan Baik 5. Mengawasi Operator Agar Jangan Salah Dalam Bersikap/Bertindak 6. Menilai Prestasi Setiap Operator Secara Periodik Dengan Obyektif 7. Melatih Ulang Operator Yang Membutuhkan 8. Melaporkan Hasil Pekerjaan Operator Dengan Obyektif Empat sistem tata nilai ISS : 1. Honesty We Respect (menghargai kejujuran) 2. Enterpreunership We Act (bertindak sebagai wiraswasta) 3. Responsibility We Care (memelihara tanggung jawab) 4. Quality We Deliver (memberikan kwalitas yang terbaik) c. Benefit dan kapasitas perusahaan untuk mewujutkan kualitas pelayanan Pengalaman ISS melayani berbagai macam pelanggan yang cukup lama melahirkan gambaran bagaimana ISS menyampaikan pelayananya. Gambaran ini layaknya sebuah master plan pembangunan pada sebuah wilayah, lengkap dengan denah, ukuran dan skalanya. Daftar isi Quality Design ISS : I. Bab I 1. Harapan Pelanggan. 2. Service Level Agreement /KPI 3. Scope of Work 100

4. Struktur Organisasi Klien. Bab II 1. Pernyataan Kesanggupan 2. QHSE Policy 3. Struktur Organisasi Area 4. Job Description (MP) 5. Man Power Profile (MP) 6. Standard Kompetensi (MP) 7. Manpower Plotting (MP) 8. Training Program (MP) 9. Master Operation Program (Time) 10. DAO (Time) 11. Instruksi Kerja Area 12. Standard Mesin 13. Standard Chemicals 14. Standard Peralatan Area 15. Standard Penyimpanan Barang 16. Pengawasan Area (8M dan QAS 19) 17. Voice of Customer (VOC) dan Penilaian Kwalitas(PK) 18. Penanganan Keluhan Pelanggan (QAS 18-1) 19. HSE Program 20. Safety Golden Rule 21. Job Safety Analisis Area (JSA) 101

22. Penanganan Material dan Limbah Berbahaya 23. Komunikasi HSE (Safety Talk dan HSE News) 24. Keadaan Darurat 25. Laporan Kecelakaan 26. Statistik HSE 27. Internal dan Eksternal Audit 28. Laporan Bulanan Area 29. Bisnis penagihan 2. Kendala-kendala dalam membangun loyalitas pelanggan. a. Harga dan peraturan pemerintah Harga yang dipatok ISS bisa dikatakan mahal untuk kelas pelayanan kebersihan, tergantung prosentase kenaikan upah minimum yang ditetapkan pemerintah setiap tahunya. Upah yang ditetapkan pemerintah sangat menentukan dalam hal ini karena jasa yang dijual ISS adalah pelayanan yang kesemuanya dikerjakan oleh karyawan dan dalam hal ini karyawan sama seperti halnya buruh yang upahnya sudah ditentukan pemerintah. Semakin tinggi prosentase kenaikan upah yang ditetapkan pemerintah maka akan semakin tinggi pula harga yang dipatok ISS dari setiap karyawan yang dipekerjakan. b. Kompetitor kompetitor menjadi hal yang serius untuk diperhatikan, walaupun sekmentasi pasarnya berbeda. Prilaku pelanggan bisa berubah sewaktu-waktu. Terlebih apabila competitor menjadikan harga yang lebih murah sebagai komoditas utama untuk bersaing, walapun mungkin kualitas tetap menjadi prioritas sebagian besar perusahaan. Ditengah persaingan era saat ini harga yang lebih murah dari competitor 102

bisa jadi ancaman sekalipun pelanggan sudah loyal, terlebih lagi apabila kualitas yang ditawarkan tidak jauh berbeda. Kualitas yang tidak terlalu jauh dari kopetitor akan menjadi pilihan yang paling masuk akal dibanding dengan harus mempertahankan kerjasama dengan nilai yang lebih mahal. c. Permintaan dalam jumlah besar Untuk memenuhi permintaan dalam jumlah besar dibutuhkan kapasitas produksi yang besar pula, sehingga karyawan yang dihasilkan sesuai dengan standart yang telah ditentukan. Namun demikian semua itu belum tentu menjadi perkara mudah untuk memenuhinya, karena beberapa faktor mulai dari kapasitas produksi perusahaan, waktu untuk menyiapkan produk, dan jarak dari tempat yang di tempuh. Masalah ini juga menjadi salah satu hambatan yang dialami ISS. d. Produk gagal Faktor dalam membangun sebuah kerja sama selain kualitas karyawan juga cint citra sebuah perusahaan menjadi sesuatu yang penting untuk dijaga. Citra positif akan berpengaruh pada tren yang positif juga bagi perusahaan begitu juga sebaliknya. Citra perusahaan ini bukan hanya sekedar berorientasi pada kwalitas pelayanan namun juga berkaitan dengan hal-hal diluar dari kendali perusahaan, contoh hal-hal yang berkaitan dengan sosial, dan norma hukum. Contoh permasalahan yang sekarang dihadapi ISS, isu pelecehan seksual yang dilakukan salah satu karyawan ISS di Jakarta Interntional School (JIS). B. Saran saran Setelah mengetahui kesimpulan dari pembahasan strategi membangun loyalitas pelanggan di atas, maka penulis dapat memberi sedikit saran yang mungkin dapat membantu PT ISS untuk meningkatkan loyalitas pelanggannya. Secara sistem dan manajemen yang ada di ISS sudah sangat baik, namun dari segi operational di lapangan masih sering ada problem, terutama dalam hal pengawasan 103

kepada karyawan. Contoh kurangnya pengawasan di Jakarta Internation Shcool (JIS) yang menyebabkan rusaknya citra perusahaan. Kenaikan upah dengan prosentase yang tinggi akan menjadikan pelanggan maupun calon pelanggan berfikir ulang untuk melakukan kerja sama. perlu disusun suatu program untuk meningkatkan produktifitas dan peningkatan kualitas sehingga harga yang semakin tinggi tidak menjadi masalah. C. Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian lapangan ini, masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan dalam wawancara dengan para top manajemen ISS, karena tingkat kesibukan top manajemen yang padat dan tidak semua top manajemen bisa diwawancarai. Diharapkan bagi penulis selanjutnya dapat melakukan penelitian yang lebih berkwalitas dan lebih sempurna lagi. 104