CATATAN MONEV WORKSHOP SINKORNISASI BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT LULUSAN JENJANG DIPLOMA III DAN NERS

dokumen-dokumen yang mirip
CATATAN MONEV SOSIALISASI HASIL UJI COBA CBT NERS

CATATAN MONEV SOSIALISASI HASIL UJI COBA CBT BIDAN

CATATAN MONEV WORKSHOP SOSIALISASI TRY OUT CBT UJI KOMPETENSI NERS

Sosialisasi Hasil Uji Coba Uji Kompetensi Bidan Indonesia Gelombang I Tahun 2012

CATATAN MONEV WORKSHOP SOSIALISASI TRY OUT CBT UJI KOMPETENSI BIDAN

CATATAN MONEV WORKSHOP Standar Setting Bidan. 7 8 Mei 2012

LAPORAN MONEV WORKSHOP KOORDINATOR OSCE KEDOKTERAN GIGI KOMPONEN 2- PROYEK HPEQ

Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

WORKSHOP PEMBUATAN MODUL KETERAMPILAN MEDIS GELOMBANG IV TAHUN

Direktorat Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

REKAP FEEDBACK WORKSHOP

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL ITEM DEVELOPMENT OSCE KEDOKTERAN GIGI WILAYAH BARAT KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

LAPORAN. WORKSHOP NASIONAL ITEM DEVELOPMENT DAN ITEM REVIEW PERAWAT DIPLOMA III GELOMBANG II TAHUN 2012 Komponen 2 Proyek HPEQ

LAPORAN WORKSHOP ITEM REVIEW OSCE KEDOKTERAN

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL PENGELOLA BANK SOAL (SEMUA PROFESI) GELOMBANG 2 KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

REKAP FEEDBACK WORKSHOP. Jumlah Kuesioner terkumpul : 44 (98 % dari total kuesioner yg disebarkan) Voice of Customer -HPEQ Project 2010-

CATATAN MONEV. WORKSHOP ToT Item Development Bidan Gelombang 1. Bandung, Mei Catatan kegiatan :

WORKSHOP PANEL EXPERT UKDGI GELOMBANG 2

LAPORAN WORKSHOP REGIONAL PASIEN STANDAR KEDOKTERAN WILAYAH I KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan

LAPORAN WORKSHOP Standard Setting Kedokteran Gigi dan Evauasi Ujicoba Skala Penuh CBT-OSCE

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL STANDARD SETTING KEDOKTERAN GIGI

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL ITEM REVIEW PERAWAT (gelombang 4)

Strategic Meeting HPEQ Project - Pertemuan Taskforce dengan Stakeholders Profesi LAM-PTKes

LAPORAN WORKSHOP STANDARD SETTING KEDOKTERAN GIGI GELOMBANG 2 KOMPONEN 2 PROYEK HPEQ

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Panel Expert Computer Based Testing (CBT) Ners

BAB 2 IMPLEMENTASI DAN PENGELOLAAN PROGRAM

Berkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat.

RAPAT TINDAK LANJUT PENYUSUNAN STRATEGI PEMBINAAN INSTITUSI PENDIDIKAN PERAWAT VOKASI

Nomor : 001/AIPDIKI5/A/I/ Januari 2014 Lampiran : 2 Berkas Perihal : RAPAT KERJA TAHUNAN

KATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai

DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN

DRAFT KERANGKA ACUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN

Hotel Puri Casablanca, September 2011

DISKUSI KURIKULUM WAHANA PRAKTEK

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Secara umum kebiasaan menonton sinetron di SMP Negeri 5 Bandung

Gambar 1. Struktur Organisasi Pengelola PHK-PKPD FK Universitas Jember

MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) PKM 5 BIDANG

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ASOSIASI AUDITOR INTERN PEMERINTAH INDONESIA

LAPORAN Evaluasi Penyelenggara Tingkat Pusat UKDGI CBT-OSCE Kedokteran Gigi Periode III Tahun 2012

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL

Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Minutes of Meeting Kick Of Meeting dan Sosialisasi Awal Pemutakhiran SSK Kabupaten Purwakarta Tahun 2016 Aula Bappeda Kabupaten Purwakarta 12 Mei 2016

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL ITEM DEVELOPMENT OSCE KEDOKTERAN

PENGUMUMAN ULANG SELEKSI KONSULTAN INDIVIDUAL Nomor : 05/POKJA ULP/BLI/1/2018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNIVERSITAS JAMBI UJIAN SKRIPSI

2. Ketua tim pelaksana adalah dosen Universitas Airlangga yang ditunjuk oleh Dekan / Ketua LP4M sebagai Ketua Tim Pelaksana

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Term Of Reference (TOR)

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015 Unit : Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang peran komite

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP

2.1 Tahapan Monev Ringkasan tentang rangkaian kegiatan monev PKM ditunjukkan dalam Tabel 1.

Dalam pemaparan Narasumber tersebut, akan dimoderatori oleh LRC-KJHAM

STRUKTUR ORGANISASI KEGIATAN DEKONSENTRASI BIDANG PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP) TAHUN 2012

KATA PENGANTAR. Medan, Agustus 2016 Tim Penyusun PANDUAN UJIAN MEJA HIJAU FE UNIMED

KERANGKA ACUAN WORKSHOP PENGEMBANGAN KURIKULUM DIPLOMA III DAN DIPLOMA IV GIZI Makassar, 2-4 Mei 2016

AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL (AMAI)

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

MONITORING UJI COBA SKALA PENUH CBT-OSCE UKDGI

RENCANA OPERASIONAL PRODI NERS STIKES MATARAM

LAPORAN KEGIATAN KICK OFF MEETING DAN LOKALATIH PENYUSUNAN DOKUMEN BPS/SSK

LAPORAN WORKSHOP NASIONAL PANEL EXPERT CBT KEDOKTERAN

Bab. I Pendahuluan. I.1 Tujuan. SOP ini bertujuan untuk:

PANDUAN PROGRAM PENGEMBANGAN KEILMUAN GURU BESAR BAGI DOSEN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2017

PANDUAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PERGURUAN TINGGI

BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI

Proses Pengawasan Uji Kompetensi Tenaga Kesehatan

PROCEEDING KEGIATAN PENYELENGGARAN FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD 2) RPKPP KABUPATEN JOMBANG

LAPORAN RAPAT TINJAUAN MANAGEMEN II TAHUN 2016

LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

PANDUAN PROGRAM HIBAH REVITALISASI LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN SELEKSI TAHAP II

WORKSHOP NASIONAL KAJI ULANG SOAL (ITEM REVIEW) CBT NERS

Borang Audit Internal Mutu (AIM) Lingkup ISO: Program Studi

PEDOMAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) KURIKULUM IAIN PURWOKERTO

Fasilitasi Diklat Berjenjang Widyaiswara

Jakarta, 29 Pebruari 2012

Laporan Workshop Panel Expert Bidan Gelombang 1 Tahun 2011 Komponen 2 Proyek HPEQ

2. Pelaksanaan Unit Kompetensi ini berpedoman pada Kode Etik Humas/Public Relations Indonesia yang berlaku.

Hotel Sheraton, November 2010

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN

Kantor Urusan Kerjasama Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Laporan Monitoring Evaluasi Implementasi Kegiatan Kerjasma

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Binus University adalah sebuah institusi pendidikan yang menyediakan

BAB X PANDUAN PELAKSANAAN LOKAKARYA DAN PENGEMBANGAN SISTEM/PROGRAM

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

Nomor Dokumen PPK 13. Nomor Revisi 01. Tanggal Terbit

MANUAL MUTU PENYELENGGARAAN SKRIPSI

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini setiap tahunnya menerima siswa baru sebanyak 180 siswa, serta sekolah

PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN PROGRAM DOKTOR (S3) A. UJIAN KUALIFIKASI

LAPORAN CAPAIAN TASK FORCE LEMBAGA AKREDITASI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN INDONESIA JAKARTA FEBRUARI 2012

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk

BAB 2. PELAKSANAAN KEGIATAN

Transkripsi:

CATATAN MONEV WORKSHOP SINKORNISASI BLUE PRINT UJI KOMPETENSI PERAWAT LULUSAN JENJANG DIPLOMA III DAN NERS Jakarta, 4-5 Mei 2012 Catatan Umum Kegiatan : Acara yang dijadwalkan untuk dimulai pada pukul 14.00 tertunda selama 35 menit sehingga baru dimulai pada pukul 14.35. Meskipun demikian, agenda acara yang telah direncanakan dapat berjalan sesuai rencana dan hasil berupa deskripsi tinjauan hasil sinkronisasi dapat dihasilkan Tujuan dari kegiatan workshop sinkronisasi blue print uji kompetensi perawat lulusan jenjang DIII dan Ners ini adalah untuk menyesuaikan kerangka umum dan rancangan sistem uji kompetensi perawat Indonesia baik untuk lulusan diploma III maupun Ners dan untuk menyusun rancangan kisi-kisi dan standar kelulusan uji kompetensi perawat Indonesia (tersedianya blue print uji kompetensi). Presentase peserta yang hadir dalam acara ini cukup baik yaitu sebesar 81,3%. Dari 43 peserta yang diundang, sebanyak 35 peserta hadir pada kegiatan sinkronisasi ini. Terdapat beberapa peserta datang terlambat, namun tidak mengganggu jalannya kegiatan secara umum. Peserta terlibat aktif dalam setiap kegiatan ini. Dalam diskusi kelompok yang dilaksanakan pada hari kedua, semua peserta memberikan masukan secara aktif terhadap tinjauan yang sedang dibahas. Pimpinan sidang dan LO kegiatan mampu mengarahkan jalannya kegiatan dengan baik dan mampu mengakomodasi peserta untuk aktif bertanya pada sesi diskusi. Narasumber dapat menjelaskan secara mendetail dan jelas mengenai konsep blue print yang akan dilakukan sinkronisasi dan mampu menjawab pertanyaan peserta terhadap hal-hal yang membutuhkan konfirmasi Berdasarkan TOR kegiatan, output dari sinkronisasi ini adalah mendapatkan blue print yang telah disinkronisasi dan disepakati oleh stakeholders perawat di Indonesia serta tersusunnya konsensus berkenaan rancangan kerangka acuan dari uji kompetensi perawat sudah. Pada kegiatan ini, output yang dihasilkan adalah deskripsi, justifikasi/rasionalisasi, kedalaman masing-masing tinjauan dan matriks presentase kedalamana tinjauan untuk DIII dan Ners. Detail Monitoring dan Evaluasi Kegiatan : MONITORING EVALUASI REKOMENDASI ASPEK INPUT Peserta Pertemuan 1. Peserta kegiatan merupakan perwakilan dari Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI), Asosiasi Pendidikan Diploma 1. Sebelum dimulainya acara, akan lebih baik apabila masing-masing peserta telah diberikan materi draf

ASPEK PROSES Proses Diskusi Keperawatan Indonesia (AIPDiKI) dan Kolegium Keperawatan. Peserta tampak sudah memahami kurikulum pendidikan Ners dan diploma sehingga mampu memberikan saran dan masukan sesuai dengan tujuan sinskronisasi blue print. Disamping itu peserta juga telah memahami sistematika pembuatan soal uji kompetensi sehingga dalam menjabarkan kompetensi ke dalam blue print soal tidak menghadapi kendala. 2. Participation rate peserta kegiatan ini sebesar 81,3 %. Sebanyak 8 undangan tidak hadir dalam kegiatan ini. Peserta yang tidak hadir merupakan perwakilan dari AIPNI, AIPDiKI dan Kolegium Keperawatan Ners, Kolegium KMB, dan Kolegium Manajemen Keperawatan. Peserta yang tidak hadir tidak berpengaruh besar terhadap jalannya acara karena sinkronisasi deskripsi tinjauan sudah bisa dilakukan oleh peserta yang hadir. 1. Peserta dari AIPNI, AIPDiKI dan Kolegium mampu bekerja sama dengan baik. Pada awalnya, proses diskusi berjalan secara pleno, namun dalam diskusi kelompok untuk menghasilkan output berupa deskripsi, justifikasi, tingkat kedalaman dan matriks presentase tinjauan, setiap kelompok sudah terdiri dari perwakilan masing-masing asosiasi dan kolegium. 2. Narasumber mampu mempresentasikan materi mengenai blue print uji kompetensi blue print Ners dan DIII keperawatan yang telah tersusun sebelumnya. Sehingga pada saat kegiatan sesi memberikan input pada masingmasing blue print, input peserta akan bisa terjaring lebih banyak untuk sinkronisasi ini. Selain itu, jika blue print telah diinformasikan kepada peserta, masing-masing tim Pokja Ners maupun DIII telah menyiapkan justifikasi dari masing-masing tinjauan dan sub tinjauan yang telah dibuat sehingga siap untuk dipresentasikan kepada peserta rapat yang lain dan sinkronisasi dapat dilakukan berdasarkan input dan justifikasi yang ada. 2. Dalam memastikan kahadiran peserta sebaiknya tidak hanya dari secretariat HPEQ yang berperan aktif dalam melakukan konfirmasi kedatangan untuk kegiatan. Asosiasi Institusi Pendidikan juga diharapkan melakukan konfirmasi ini karena peserta lebih terikat secara kepentingan dengan Asosiasi Institusi Pendidikan sehingga komunikasi akan lebih mudah dilakukan. 1. Dalam menciptakan suasana yang solid dan mampu bekerja sama antar asosiasi intitusi, akan lebih baik apabila tidak ada pengelompokan berdasarkan asosiasi. Mekanisme kerja sama kelompok yang anggotanya terdiri dari perwakilan setiap asosiasi yang hadir sudah efektif sehingga transfer pengetahuan dan penyesuaian kompetensi dapat dilakukan lebih terarah dan maksud tujuan masingmasing asosiasi dapat terfasilitasi 2. Waktu presentasi narasumber sudah optimal yaitu dilaksanakan pada

ASPEK OUTPUT Output Pertemuan dengan jelas dan interaktif. Selain itu, materi presentasi juga sangat komunikatif sehingga peserta terpacu untuk menanyakan hal-hal yang pada diskusi sebelumnya membutuhkan konfirmasi lebih lanjut. Antusiasme peserta dalam sesi diskusi dengan narasumber menunjukkan bahwa walaupun peserta telah memiliki pengalaman dalam melakukan pembuatan / review soal, peningkatan pemahaman mengenai blue print tetap harus dilakukan dalam menghasilkan soal uji kompetensi yang berkualitas, komprehensif dan sesuai dengan tingkat kompetensi yang akan dicapai. 3. Liaison Officer (LO) kegiatan telah menjalankan perannya dengan baik. Pada saat diskusi kelompok, LO mendampingi masingmasing kelompok secara bergantian. Namun dari input peserta diharapkan LO dapat bersikap netral dan lebih memfasilitasi ide-ide peserta sehingga peserta bisa juga bisa termotivasi untuk berperan aktif lebih lanjut.. 1. Output dari kegiatan ini berupa deskripsi tinjauan yaitu tinjauan keilmuan, proses keperawatan, kebutuhan dan sistem yang telah disinkronisasi antara Ners dan DIII Keperawatan. Masing-masing kelompok telah membahas deskripsi judul, justifikasi, kedalaman dan presentase kedalaman tinjauan untuk lulusan perawat DIII dan Ners. Namun pada tinjauan kebutuhan masih terdapat sub tinjauan yang masih harus dibahas mengenai deskripsi, justifikasi, kedalaman dan presentase kedalaman tinjauannya. pertengahan kegiatan. Sehingga pada awal kegiatan sebelum presentasi narasumber dilakukan, peserta telah melakukan diskusi terlebih dahulu dan mengidentifikasi hal-hal yang membutuhkan konfirmasi. Pada sesi presentasi narasumber, permasalahan tersebut bisa didiskusikan dengan narasumber dan kemudian peserta dapat membahas kembali hal-hal tersebut berdasarkan input narasumber. 3. Untuk kegiatan yang melibatkan beberapa organisasi dan asosiasi serta stakeholders lain, peran LO sangat penting untuk mengarahkan peserta dalam mencapai output sehingga diharapkan dapat memfasilitasi semua ide peserta dengan baik. 1. Perlu dilakukan pertemuan lanjutan sinkronisasi blue print, untuk membahas deskripsi masing-masing tinjauan dan levelling DIII dan Ners secara lebih mendetail dan komprehensif. Dalam rangka menjaring feedback peserta untuk mengevaluasi beberapa aspek substansi dan teknis dari pelaksanaan workshop sinkronisasi blue print uji kompetensi perawat lulusan jenjang DIII dan Ners. Tim monev telah menyebarkan kuesioner tingkat persepsi kepada seluruh peserta workshop. Dari 32 kuesioner yang disebarkan kepada peserta, 19 kuesioner terkumpul kembali untuk selanjutnya diolah dan dianalisis.

Tingkat persepsi dinilai terhadap parameter substansi dan teknis sesuai dengan yang tertera pada tabel di bawah ini, dengan skala likert 1 4, dimana angka 1 menunjukkan keadaan (saat ini) yang paling tidak sesuai dengan yang diharapkan dan angka 4 menunjukkan keadaan (saat ini) yang paling sesuai dengan yang diharapkan. PARAMETER SUBSTANSI A B C D Kerjasama antar stakeholders telah optimal dalam melakukan harmonisasi blue print uji kompetensi DIII perawat dan Ners Blue print yang telah diharmonisasikan dapat menjadi landasan penyusunan soal uji kompetensi DIII perawat dan Ners yang lebih berkualitas Narasumber memberikan pemahaman secara komprehensif kepada peserta Blue print yang telah disinkronisasi menunjukan leveling kompetensi pada jenjang DIII dan Ners sesuai dengan standar kompetensi perawat Indonesia PARAMETER TEKNIS E F G H I TOR workshop dan arahan pada awal workshop memberikan big picture mapping pelaksanaan workshop dan target yang hendak dicapai Metode pelaksanaan workshop (kuliah, diskusi interaktif dan diskusi kelompok) dinilai efektif dalam menghasilkan output sesuai target Output workshop telah optimal dan sesuai dengan yang diarahkan pada TOR Responsiveness pelayanan yang diberikan oleh panitia telah optimal Kenyamanan tempat pelaksanaan workshop menunjang produktivitas workshop Berdasarkan analisis rekapitulasi kuesioner monitoring dan evaluasi kegiatan yang diisi oleh peserta maka didapatkan hasil sebagai berikut.

Tingkat Persepsi Terhadap Workshop Sinkronisasi Blue Print Uji Kompetensi Perawat Lulusan Jenjang Diploma III dan Ners 4-5 Mei 2012 18 tidak sesuai cukup sesuai sesuai sangat sesuai 17 16 14 12 10 8 6 4 2 0 15 14 12 12 11 10 9 9 8 8 6 6 6 5 5 4 4 3 2 2 1 1 1 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 A B C D E F G H I Secara umum, peserta menilai bahwa semua parameter (baik susbtansi maupun teknis) dinilai telah sesuai dengan harapan peserta. Semua parameter substansi yang dinilai oleh peserta sesuai yaitu kerjasama antar stakeholders telah optimal dalam melakukan harmonisasi blue print uji kompetensi DIII perawat dan Ners, blue print yang telah diharmonisasikan dapat menjadi landasan penyusunan soal uji kompetensi DIII perawat dan Ners yang lebih berkualitas, narasumber memberikan pemahaman secara komprehensif kepada peserta, dan blue print yang telah disinkronisasi menunjukan leveling kompetensi pada jenjang DIII dan Ners sesuai dengan standar kompetensi perawat Indonesia. Namun pada parameter Blue print yang telah disinkronisasi menunjukan leveling kompetensi pada jenjang DIII dan Ners sesuai dengan standar kompetensi perawat Indonesia, 26% dari hasil kuesioner mempersepsikan blue print hanya cukup sesuai dengan standar kompetensi perawat Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa dalam finalisasi sinkronisasi yang akan dilakukan, standar kompetensi harus menjadi rujukan agar kompetensi yang masuk ke dalam blue print sesuai dengan standar nasional. Pada aspek parameter teknis, semua parameter dinilai telah sesuai dengan harapan peserta. TOR kegiatan yang berfungsi sebagai panduan dalam mencapai output dinilai telah sesuai namun diharapkan TOR kegiatan bisa lebih spesifik dan rinci. Metode pelaksanaan kegiatan

dalam menjaring masukan peserta juga dinilai telah sesuai dengan harapan peserta dalam menghasilkan output. Finalisasi blue print yang telah disinkronisasi diharapkan agar deskripsi tinjauan, sub tinjauan, kedalaman dan presentase tinjauan yang telah dihasilkan dalam workshop ini dapat dibahas kembali secara detail dan pedoman pembuatan soal untuk uji kompetensi lulusan DIII Keperawatan dan Ners dapat dihasilkan. Tahap selanjutnya, sosialisasi blue print hasil sinkronisasi kepada stakeholders merupakan kegiatan yang diperlukan sehingga stakeholders memiliki pemahaman yang sama mengenai kompetensi yang akan dicapai melalui uji kompetensi dan masing-masing stakeholders mampu berperan dalam pencapaian kompetensi tersebut. Hasil evaluasi dan rekomendasi yang diberikan oleh monev CPCU terhadap kegiatan ini diharapkan dapat menjadi input bagi tim pokja dalam melakukan finalisasi blue print soal uji kompetensi lulusan perawat DIII dan Ners. Asosiasi Institusi Pendidikan Ners, Asosiasi Institusi Pendidikan Diploma Keperawatan, Kolegium, dan Stakeholders lainnya diharapkan mampu bekerja sama secara efektif dalam penyusunan blue print ini sehingga uji kompetensi lulusan keperawatan dapat dilaksanakan secara terstandar, komprehensif mencakup semua kompetensi yang diharapkan untuk tercapai. Ke depannya, uji kompetensi dapat menjadi sistem untuk menjamin kualitas lulusan untuk menciptakan tenaga keperawatan yang memiliki kualifikasi berstandar nasional dan juga dapat bersaing secara internasional. Jakarta, 7 Mei 2012 Dita Pertiwi Asisten Monev Program Proyek HPEQ