Seminar Nasional IENACO ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. BPK-RI Perwakilan Provinsi Lampung didirikan pada tanggal 7 Juni 2006, berdasarkan Surat

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PADA UD. BONTOT JAYA FURNITURE, KLENDER, JAKARTA TIMUR NPM :

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS KELAYAKAN USAHA 503/5619.D/ / /WPJ.11/KP.0703/ Aspek Sosial, Ekonomi, dan Budaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA ABON PADA UKM MUTIARA DI KOTA PALU Business Development Strategy of Small enterprise Mutiara on Abon Beef at Palu

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Keyword : krecek, marketing strategic, swot analysis

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA KERUPUK KETELA DI KECAMATAN KEMIRI KABUPATEN PURWOREJO

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Jenis dan Cara Pengumpulan Data 3.3 Analisis Data

Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta

DAFTAR ISI Silvia Sely Murthy, 2014 Analisis rantai nilai dan strategi pengembangan industri kreatif di kota bandung dan cimahi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

KEPUTUSAN PEMILIHAN SRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KECIL MENENGAH DAUR ULANG SAMPAH BAHAN KACA DI MALANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Nama : Sakinah Adik Alfeta NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Neltje F Katuuk S.H, M.M

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian B. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian 2. Metode Pengambilan Sampel

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

PENENTUAN STRATEGI PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT DAN AHP

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PEMASARAN PADA PT. ASURANSI JIWA INHEALTH INDONESIA

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN CAFÉ LAMPIRI DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

Kayu bawang, faktor-faktor yang mempengaruhi, strategi pengembangan.

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

D. Bambang Setiono Adi, Alfan Jauhari. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya

ANALISIS PEMILIHAN LOKASI USAHA PADA USAHA FRANCHISE AYAM SABANA JAKARTA TIMUR

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

ANALISIS SWOT UNTUK MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK

iv Universitas Kristen Maranatha

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

5 STRATEGI PENYEDIAAN AIR BERSIH KOTA TARAKAN

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

Analisis SWOT Terhadap Alat Formulasi Strategi

[ GROUPER FAPERIK ] April 1, 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA DEPOT AIR ISI ULANG BIRU

BAB III METODE PENELITIAN

STRATEGI PENGEMBANGAN RUMPUT LAUT DI KECAMATAN TALANGO KABUPATEN SUMENEP

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA KACANG TELUR OHARA KOTA PALU

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Penerapan analisis swot (strengths,weakness,opportuni ties,threats) sebagai strategi. pemasaran pada mierip kafe di. bekasi

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

Lampiran 1 Daftar pertanyaan untuk mengetahui keadaan lingkungan internal dan lingkungan eksternal Coruca Coffee Shop

Analisis strategi pengembangan perikanan pukat cincin di Kecamatan Tuminting Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara

IV. METODOLOGI PENELITIAN

Nama : DEWI SAWITRI NPM : Pembimbing : Juni Sasmiharti S.E., M.M

Nofianty ABSTRAK

BAB V ANALISA 5.1 Tahap Analisa 5.2 Analisa Jawaban Kuesioner Dari Hasil Penolahan Data Variabel Produk Variabel Harga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI MEUBEL ROTAN IRMA JAYA DI KOTA PALU

5 PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PERIKANAN PANCING DENGAN RUMPON DI PERAIRAN PUGER, JAWA TIMUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA DENGAN METODE ANALISIS SWOT PADA USAHA LAUNDRY ISTIQOMAH DI SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif

VII. FORMULASI STRATEGI

ANALISIS SWOT SEBAGAI ALAT PERUMUSAN STRATEGI BISNIS PADA CV. BUANA REJEKI KALIMANTAN DI DESA TANJUNG MANGKALIHAT KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN ASNAF FAKIR DAN MISKIN MELALUI BANTUAN MODAL ZAKAT YAYASAN DANA SOSIAL AL-FALAH (YDSF) SURABAYA

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

Jurnal S. Pertanian 1 (1) : 1-12 (2017) ISSN :

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Analisis SWOT, Perencanaan Pemasaran Strategis. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMASARAN INDUSTRI KECIL- MENENGAH PRODUK IKAN TERI NASI

PENDAHULUAN. maka perlu dilengkapi dengan berbagai sarana penunjang sebagai sarana pokok, melalui suatu perencanaan pengembangan

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

III. METODE KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.2 Pengumpulan Data

Transkripsi:

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF KULIT IKAN PARI YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN SWOT DAN AHP Feny Yuliana Andriani 1, Delia Isti Astari 2, Diniarie Budhiarti 3, Kiki Musfika Zachary 4 1,2,3,4 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang KM. 14,5, Umbulmartani, Ngemplak Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta 55584 Email: 14522405@students.uii.ac.id 1,14522166@students.uii.ac.id 2, 13522245@students.uii.ac.id 3, 13522217@students.uii.ac.id 4 Abstrak D.I Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki industri kerajinan kulit yang berpotensi, salah satunya adalah UKM Kulit Pari yang memanfaatkan kulit pari sebagai bahan baku utama dalam pembuatan aneka kerajinan. Akan tetapi, UKM Kulit Pari belum dikembangkan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan strategi pengembangan terbaik bagi UKM Kulit Pari D.I Yogyakarta dengan menggunakan dua metode yaitu matrik SWOT dan AHP (Analytical Hierarchy Process). Perhitungan Matrik SWOT menghasilkan posisi UKM Kulit Pari berada pada kuadran I sehingga diposisi tersebut harus dilakukan strategi pengembangan yang optimal. Terdapat empat kemungkinan alternatif strategi pengembangan UKM Kulit Pari yaitu: strategi SO (Strength- Opportunities), ST (Strength-Treaths), WO (Weakness-Opportunities), WT (Weakness- Treaths). Keempat strategi tersebut akan dipertimbangkan menggunakan metode AHP sehingga menentukan keputusan terbaik. Berdasarkan hasil pembobotan perbandingan berpasangan, nilai prioritas dari masing-masing strategi sebesar 0,26 (SO) ; 0,35 (ST) ; 0,24 (WO) dan 0,16 (WT). Nilai bobot terbesar terdapat pada strategi ST sebesar 0,35. Sehingga, strategi pengembangan yang menjadi prioritas utama berdasarkan indikator-indikator SWOT dan pembobotan AHP adalah strategi pengembangan dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki UKM Kulit Pari untuk mengatasi ancaman (ST= Strength-Treath) yang terdiri dari menambah inovasi produk sesuai dengan trend masyarakat dan mempertahankan kualitas produk agar mampu bersaing dengan produk lain. Kata kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), Strategi pengembangan, SWOT, UKM. 1. PENDAHULUAN Ikan pari merupakan salah satu kekayaan hayati di Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Jumlah pengumpul ikan pari meningkat dan hampir ditemui di setiap tempat pendaratan ikan (TPI) di Indonesia. Peningkatan dibuktikan pada tahun 2008-2009 jumlah produksi tangkap ikan pari kenaikan sebesar 29,5%. Hal ini membuktikan bahwa ikan pari mudah didapatkan sehingga memiliki potensi untuk dijadikan peluang usaha dan dapat menciptakan peluang ekspor yang cukup besar (Latif Sahubawa, 2010) Tabel 1. Jumlah Produksi Tangkap Ikan Pari Tahun Jumlah (ton) 2005 56731 2006 54567 2007 51077 2008 47609 2009 61654 Sumber: Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (Kementrian Kelautan dan Perikanan) Tahun 2011 Pemanfaatan ikan pari tidak hanya diolah menjadi bahan pangan tetapi dapat dijadikan suatu kerajinan dengan memanfaatkan bagian kulitnya. Kerajinan yang dihasilkan berupa tas, sabuk, dompet dan gelang. Kulit ikan pari memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahan kulit 288

lainnya seperti corak yang khas dan kulitnya ditutupi manik-manik yang menyerupai butiranbutiran mutiara sehingga tampak indah (Irianto,2007). Keawetan dari kulit pari juga menjadi salah satu kelebihan dibandingkan dengan bahan kulit lainnya. Akan tetapi, harga bahan baku yang sedikit lebih mahal yang menjadikan produk kerajinan berbahan baku kulit ikan pari memiliki nilai jual yang cukup tinggi dan hanya dapat dijangkau oleh masyarakat kalangan menengah atas. Bahan kulit ikan pari mentah dapat ditemukan di berbagai pulau seperti Pulau Jawa, Lampung, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur. Gambar 1. Produk Kerajinan Kulit Pari Kerajinan kulit ikan pari merupakan suatu produk kerajinan D.I Yogyakarta yang diproduksi oleh beberapa UKM di sekitar. Salah satu UKM yang memanfaatkan kulit ikan pari adalah UKM Kulit Pari yang berada di Sleman, D.I Yogyakarta. Akan tetapi, UKM Kulit Pari belum dikembangkan secara optimal. Menurut Tambunan (2002) pengembangan yang belum optimal disebabkan oleh beberapa faktor antara lain dalam hal keterbatasan sumber daya manusia (SDM), kapasitas modal, teknologi produk serta pengenalan produk. Permasalahan lain yang dihadapi oleh UKM tersebut adalah bahan baku yang sedikit lebih sulit untuk diolah dibandingkan dengan bahan kulit lainnya terkadang menyebabkan kurang maksimal dalam pencapaian target untuk memenuhi permintaan konsumen yang bersifat make to order dengan jumlah banyak, keterbatasan sumber daya manusia (SDM), perubahan perilaku masyarakat, persaingan antara pengrajin kulit pari lainnya. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya strategi pengembangan dalam upaya meningkatkan UKM tersebut. Pengembangan yang dilakukan salah satunya adalah dengan menambah kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang terpecaya dan berpengalaman guna memenuhi permintaan konsumen dengan jumlah banyak. Berdasarkan hal tersbeut strategi harus dilakukan dalam mencapai tujuan perusahaan dengan melakukan avaluasi dan menganalisis faktor ekstrenal dan internal dari perusahaan tersebut (M.Novi Ar, 2014). Kekuatan dan kelemahan (faktor internal) organisasi tidak lain adalah mengidentifikasi keunggulan dari suatu perusahaan, kemampuan bersaing dan pengelolaan sumber daya dalam menjalankan usaha. Peluang dan ancaman ( faktor eksternal) organisasi tidak lain adalah memperhatikan perkembangan politik, ekonomi, sosial dan teknologi, kondisi sosial yang berubah-ubah. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan strategi pengembangan terbaik bagi UKM Kulit Pari dengan menggunakan dua motode yaitu matrik SWOT dan AHP (Analytical Hierarchy Process). SWOT menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki (Rangkuti Freddy, 2004). Unsur-unsur dalam SWOT meliputi strenght (kekuatan yang dimiliki UKM kulipari.com), Weakness (kelemahan yang dimiliki UKM Kulit Pari), Opportunities (peluang yang dapat membantu UKM Kulit Pari mencapai tujuan), Threats (ancaman yang dapat menyebabkan kegagalan pada UKM Kulit Pari). Matrik SWOT tersebut menghasilkan empat kemungkinan alternative strategi yang dapat membantu pemilik UKM yaitu: strategi SO (Strength- Opportunities), ST (Strength-Treaths), WO (Weakness-Opportunities), WT (Weakness-Treaths). Keempat strategi tersebut akan dipertimbangkan sehingga menghasilkan keputusan terbaik (Ribka S Laloan, 2015). Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) adalah metode pengambilan keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks (Saaty,1993). Menurut George R. Terry pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif dari dua atau lebih alternatif. Pemilihan alternatif terbaik harus mempertimbangkan beberapa kriteria yang harus mampu menjelaskan 289

seberapa penting suatu alternatif dalam memecahkan suatu masalah. Alternatif terbaik akan menjadi strategi pengembangan yang dapat diterapkan UKM Kulit Pari. 2. METODOLOGI 2.1 Pengumpulan dan Jenis Data Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pengisian kuisioner oleh pemilik industri kreatif Kulit Pari Yogyakarta. Sementara itu, jenis data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara dan pengisian kuisioner oleh responden yang bersangkutan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi strategi pengembangan industri kreatif Kulit Pari. Kemudian, pengisian kuisioner dilakukan untuk memperoleh penilain dan pembobotan berdasarkan faktor- faktor internal dan eksternal tersebut untuk menentukan alternatif terbaik dalam strategi pengembangan industri kreatif Kulit Pari Yogyakarta. 2.2 Metode Pengolahan Data Data yang telah didapatkan dari hasil wawancara dan pengisian kuisioner diolah menggunakan metode analisis SWOT dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan prioritas strategi pengembangan industri kreatif Kulit Pari Yogyakarta. Metode Analisis SWOT Dalam menentukan strategi pengembangan yang akan dilakukan oleh UKM Kulit Pari, digunakan analisis SWOT dalam pemilihan strategi pengembangan tersebut. Analisis SWOT merupakan singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman). SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan kelemahankelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-tantangan yang dihadapi (Jogiyanto, 2005). Untuk menganalisis secara lebih dalam tentang SWOT, maka diperlukan untuk melihat faktor eksternal dan internal yang merupakan bagian penting dari analisis SWOT (Fahmi, 2014). Analisis SWOT tersebut menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yang dapat membantu pemilik UKM untuk menentukan strategi pengembangan UKM ini, yaitu: strategi SO (Strength-Opportunities), ST (Strength-Threats), WO (Weakness-Opportunities), WT (Weakness-Threats). Keempat strategi tersebut akan dipertimbangkan untuk memilihi strategi mana yang akan diprioritaskan. Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam penelitian ini metode AHP digunakan untuk mendukung sistem pengambilan keputusan mengenai strategi pengembangan industri kreatif Ikan Pari Yogyakarta. Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah metode yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan apabila kriteria pengambilan keputusan sangat beragam. AHP adalah suatu model pendukung keputusan yang menguraikan masalah multi faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki (Saaty, 1993). Adapun skala penilaian perbandingan berpasangan menurut Saaty (1993) dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Intensitas Kepentingan Keterangan 1 Kedua elemen sama pentingnya 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya 5 Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya 9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya 2,4,6,8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan 2.3 Alur penelitian Untuk menjawab rumusan masalah, penelitian dilakukan melalui beberapa tahapan. Di bawah ini diuraikan alur penelitian dengan diagram flowchart. 290

Gambar 2. Alur Penelitian 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Metode yang digunakan adalah analisis SWOT dan AHP. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasikan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi potensi perusahaan. Sedangkan AHP digunakan untuk menentukan prioritas strategi pengembangan untuk perusahaan. 3.1 Analisis SWOT Faktor Internal dan Eksternal Analisis SWOT perlu untuk melihat faktor internal dan faktor eksternal yang ada. Faktor internal dipengaruhi dari SDA, tenaga kerja, teknologi, dan permodalan. Dimana faktor internal terdiri dari Strenght (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) dari UKM Kulit Pari. Faktor kekuatan dan kelemahan ini didapatkan dari hasil analisis dan wawancara dengan pemilik UKM. Faktor eksternal dipengaruhi dari pesaing, perilaku sosial masyarakat dan instansi terkait. Dimana faktor eksternal terdiri dari Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman) dari UKM Kulit Pari. Faktor peluang dan ancaman didapatkan dari hasil analisis dan wawancara. Selain itu, juga didapatkan dari studi pustaka yang telah dilakukan. Berikut merupakan faktor internal atau Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS) dan faktor eksternal atau External Strategic Factor Analysis Summary (EFAS). Tabel 3. EFAS dan IFAS SWOT IFAS Strenght (Kekuatan) 1. SDM terpercaya dan berpengalaman 2. Mampu memberikan pelayanan yang baik kepada customer 3. Memiliki variasi produk 4. Pendistribusian produk ke negara lain 5. Ketersediaan bahan baku yang mudah didapat Weakness (Kelemahan) 1. Hanya memiliki 1 showroom yang lokasinya berada di rumah pribadi 2. Poduk hanya terkenal di kalangan tertentu khususnya pecinta bahan kulit 3. Kurang maksimal dalam pencapaian target untuk memenuhi permintaan konsumen yang bersifat make to order dengan jumlah banyak 4. Keterbatasan sumber daya manusia EFAS Opportunities (Peluang) 1. Potensi pasar yang masih luas 2. Perkembangan teknologi yang semakin pesat 3. Hubungan dengan pemasok berjalan dengan baik 4. Tingkat permintaan produk tinggi Threats (Ancaman) 1. Persaingan produk kerajinan berbahan baku kulit meningkat 2. Tidak stabilnya harga bahan baku 3. Perubahan perilaku sosial masyarakat 291

3.2 Analisis Matriks SWOT Salah satu metode yang digunakan untuk menyusun deskripsi tentang faktor-faktor strategi perusahan adalah Matriks SWOT. Matriks ini dinilai mampu menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi oleh perusahaan harus disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Perhitungan Matrik SWOT menghasilkan posisi UKM Kulit Pari berada pada kuadran I. Situasi ini menguntungkan karena perusahaan memiliki kesempatan untuk memanfaatkan peluang yang sehingga diposisi tersebut harus dilakukan strategi pengembangan yang optimal untuk mendukung pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy). Hasil dari matriks ini ada terdapat 4 kemungkinan alternatif strategi yang akan didapatkan. Berdasarkan hasil IFAS dan EFAS yang didapatkan dari UKM Kulit Pari. Berikut adalah tabel analisis strategi matriks SWOT. Tabel 4. Strategi Pengembangan IFAS Strenght (S) Weakness (W) EFAS Opportunities (O) Faktor-faktor peluang eksternal Threats (T) Faktor-faktor ancaman eksternal Faktor-faktor kekuatan internal 1. Membuat jalur distribusi untuk memperluas pemasaran ke masyarakat. 2. Memanfaatkan perkembangan teknologi dan dukungan pemerintah daerah untuk membantu mempromosikan produk sehingga memperbesar peluang pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. 1. Menambah inovasi produk sesuai dengan trend masyarakat. 2. Mempertahankan kualitas produk agar mampu bersaing dengan produk lain. Faktor-faktor kelemahan internal 1. Membuka cabang baru. 2. Mengalokasikan dana untuk membuat katalog produk baru. 3. Melakukan publikasi (mini display) di area yang sering dikunjungi oleh calon pembeli potensial. 4. Mengadakan kerjasama antar pengusaha sejenis agar mampu memenuhi permintaan pasar. 1. Mengadakan expo atau pameran untuk memperluas pemasaran produk pada masyarakat luas. 2. Memanfaatkan tenaga kerja sekitar dalam membantu proses produksi. 3. Mengadakan kerja sama dengan institusi lain dalam hal promosi. Agar UKM Kulit Pari dapat berkembang, dibutuhkan suatu strategi yang tepat. Berdasarkan dari tabel diatas, strategi pengembangan tersebut dapat dipengaruhi dari faktor internal dan eksternal. Dimana kombinasi kedua faktor ini kemudian didapatkan strategi pengembangan untuk UKM. Berikut adalah strategi yag didapatkan pada Matriks SWOT, 1. Strategi SO Strategi pengembangan ini adalah dengan menggabungkan seluruh kekuatan dan memanfaatkan peluang yag ada. Strategi SO ini terdiri dari, a. Membuat jalur distribusi untuk memperluas pemasaran ke masyarakat. b. Memanfaatkan perkembangan teknologi dan dukungan pemerintah daerah untuk membantu mempromosikan produk sehingga memperbesar peluang pasar baik dalam negeri maupun luar negeri. 2. Strategi ST Strategi pengembangan ini adalah dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh UKM dan menghindari ancaman yang ada. Strategi ST ini terdiri dari, a. Menambah inovasi produk sesuai dengan trend masyarakat. b. Mempertahankan kualitas produk agar mampu bersaing dengan produk lain. 292

3. Strategi WO Strategi pengembangan ini adalah dengan meminimalkan kelemahan dan memanfaatkan peluang yang ada. Strategi WO ini terdiri dari a. Membuka cabang baru. b. Mengalokasikan dana untuk membuat katalog produk baru. c. Melakukan publikasi (mini display) di area yang sering dikunjungi oleh calon pembeli potensial. d. Mengadakan kerjasama antar pengusaha sejenis agar mampu memenuhi permintaan pasar. 4. Strategi WT Strategi pengembangan ini adalah dengan meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada. Strategi WT ini terdiri dari, a. Mengadakan expo atau pameran untuk memperluas pemasaran produk pada masyarakat luas. b. Memanfaatkan tenaga kerja sekitar dalam membantu proses produksi. c. Mengadakan kerja sama dengan institusi lain dalam hal promosi. 3.3 Analisis AHP Setelah didapatkan strategi dari matriks SWOT. Tahap selanjutnya adalah menentukan prioritas dari setiap strategi pengembangan yang ada. Penentuan prioritas ini menggunakan metode AHP. Empat strategi pengembangan yang dihasilkan berdasarkan SWOT kemudian disusun menjadi struktur hierarki. Gambar 3. Stuktur Hirarki AHP Struktur hirarki terdiri dari tujuan (goal), kriteria, sub kriteria dan alternatif. Tujuan dari penelitian adalah menentukan strategi pengembangan industri kreatif Kulit Pari Yogyakarta. Pada metode AHP akan dilakukan pembobotan perbandingan berpasangan antara kriteria-kriteria, sub kriteria-sub kriteria, kriteria-alternatif dan sub kriteria-alternatif. Perbandingan berpasangan akan menghasilkan eugen vector yang merupakan nilai prioritas dari masing-masing kriteria, sub kriteria dan alternatif. Nilai prioritas yang dihasilkan akan diperhitungkan dalam penentuan alternatif terbaik. 293

Tabel 5. Hasil Pembobotan Kriteria dan Sub Kriteria dan Sub Kriteria- Alternatif Sub Criteria Criteria Name SO ST WO WT Priority Priority Priority Priority S1 0,21 0,65 0,09 0,05 S2 0,28 0,55 0,12 0,05 S3 0,55 0,27 0,14 0,04 S4 0,09 0,58 0,27 0,05 S5 0,54 0,24 0,14 0,08 W1 0,09 0,07 0,57 0,26 W2 0,07 0,05 0,54 0,35 W3 0,05 0,12 0,55 0,27 W4 0,11 0,06 0,28 0,55 O1 0,21 0,05 0,63 0,10 O2 0,54 0,06 0,13 0,27 O3 0,10 0,05 0,60 0,24 O4 0,06 0,56 0,12 0,26 T1 0,49 0,30 0,14 0,06 T2 0,50 0,28 0,16 0,06 T3 0,59 0,23 0,13 0,05 Alternative Weight 0,26 0,35 0,24 0,16 Criteria Sub Criteria Name Priority Name Local Priority Strength 0,55 S1 0,15 S2 0,50 S3 0,26 S4 0,07 S5 0,03 Weaknes s Opportu nity 0,27 W1 0,08 W2 0,17 W3 0,53 W4 0,22 0,12 O1 0,06 O2 0,26 O3 0,12 O4 0,56 Threat 0,06 T1 0,26 T2 0,11 T3 0,63 Berdasarkan hasil dari pembobotan menggunakan metode AHP, nilai prioritas dari masing masing strategi sebesar 0,26 (SO) ; 0,35 (ST) ; 0,24 (WO) dan 0,16 (WT). Nilai prioritas dari masing-masing alternatif didapatkan dengan melakukan penjumlahan dari setiap eugen vector kriteria dan eugen vector sub kriteria dikali dengan eugen vector alternatif. ( eugen vector lokal x eugen vector kriteria ) 294

Alternatif dengan perolehan bobot terbesar akan menjadi alternatif terpilih. Nilai bobot terbesar terdapat pada strategi ST sebesar 0,35. Sehingga, strategi pengembangan yang menjadi prioritas utama berdasarkan indikator-indikator SWOT dan hasil pembobotan AHP adalah strategi pengembangan dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki UKM Kulit Pari untuk mengatasi ancaman (ST = Strength Treath) yang terdiri dari: 1. Menambah inovasi produk sesuai dengan trend masyarakat. 2. Mempertahankan kualitas produk agar mampu bersaing dengan produk lain. 4. KESIMPULAN Berdasarkanhasil penelitian pada UKM Kulit Pari D.I Yogyakarta dengan menggunakan metode matrik SWOT dan AHP dihasilkan beberapa kesimpulan: 1. Indikator-indikator permasalahan UKM Kulit Pari berasal dari faktor eksternal dan faktor internal UKM Kulit Pari seperti sumber daya manusia, teknologi, bahan baku dan pesaing. 2. Terdapat empat alternatif strategi pengembangan berdasarkan matrik SWOT yaitu strategi ST, SO, WT dan WO. 3. Strategi pengembangan yang menjadi prioritas UKM Kulit Pari adalah strategi ST dengan perolehan 0,35. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. (2011). Statistik Tangkap Indonesia, 2010. Jakarta: Kementrian Kelautan dan Perikanan. Fahmi, I. (2014). Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta. Irianto, H. R. (2007). Prospek Pengembangan Penyamakan Kulit Ikan. Squalen Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dn Perikanan. Vol.2 No.1 Juni 2007. Jauhari, J. ( Volume 2, NO.1 2010). Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan Memanfaatkan E-Commerce. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya, 159-168. Latif Sahubawa, A. P. (2010). Peningkatan Nilai Ekonomi Limbah Kulit Pari Tersamak Melalui Pengembangan Produk Kulit Komersial. Jurnal Fakultas Peternakan UGM, 71-81. M.Novi Ar, R. (2014). Analisis Swot dalam Menentukan Strategi Pemasaran pada CV. Cidiach Creative Kutai Kartanegara. Ilmu Administrasi Bisnis, 469-482. Rangkuti, F. (2004). Analisis SWOT Teknik Membelah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Ribka S Laloan, C. O. (2015). Strategi Pengembangan Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus U.D Tarsius Kelurahan Kinali Kecamatan Kawangkoan). Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sam Ratulangi Manado, 8. Tambunan, T. T. (2002). Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Beberapa Isue Penting. Jakarta: PT. Salemba Empat. 295