SKRIPSI OLEH MINI SAHARA NPM A1I111024

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKANN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI

KARYA ILMIAH OLEH WIDIA PERMATA SARI NPM A1I111039

SKRIPSI OLEH DITASSRIHIDAYANI NPM A1I111006

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF DI KELOMPOK B PAUD LESTARI DESA SUKA NANTI KECAMATAN KABUPATEN BENGKULU SELATAN

SKRIPSI OLEH JURHAYANI NPM A1I111013

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI LATIHAN MEMBUAT BOLA PADA ANAK PAUD AL-AZHAR KELOMPOKK B KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014

SKRIPSI OLEH MASRAYANI NPM A1I111020

SKRIPSI OLEH YEYEN HERLINI NPM A1I111042

PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan di

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

KARYA ILMIAH OLEH DISIANAH NPM A1I111005

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

UPAYA PENINGKATAN PENGENALAN LAMBANG BILANGAN MELALUI FINGER PAINTING PADA ANAK KELOMPOK A TKIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/ 2015

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilakukan di PAUD AL-AZHAR. Kabupaten Bengkulu Selatan. Subjek penelitian yaitu kelompok B dengan

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENJEPIT KERTAS KARTON PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI KELOMPOK BERMAIN STAR KEDIRI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan di PAUD MELATI Desa Suka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Shandy Putra Telkom Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DI KELOMPOK A TK HARAPAN BANGSA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

KARYA ILMIAH OLEH AYATI SULISTIA NPM A1I111001

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

LIDYA ANGGRAHINI A53B111005

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

SKRIPSI OLEH ECA TRISNAHAYU NPM A1I111007

Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI KELOMPOK B TK PERTIWI SESO KECAMATAN JEPON KABUPATEN BLORA TAHUN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE BATIK PADA ANAK USIA DINI

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai. derajat Sarjana S-1 Program Studi. Pendidikan Anak Usia Dini. Oleh : SUMINTEN A53B090217

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. B PAUD Anggrek Desa Tanjung Beringin Kecamatan Air Nipis Manna

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

SKRIPSI. Oleh : ATEIN RESPATI NINGRUM K FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SENTRA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH PUNGGAWAN TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA BUBUR KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK PERTIWI BEKU TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KAHUMAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MELIPAT, MENGGUNTING, MENEMPEL (3M) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Setara Satu (S.1) oleh: Efa Kurniasih

N : Jumlah seluruh anak(depdiknas, 2003:12) apabila kemampuan anak dalam permainan tebak angka dapat

KATMINI AR. KOESDYANTHO NIM:

Diajukan oleh: Dyah Novitasari A

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Pra Tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN KREATIVITAS DAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN ORIGAMI PADA ANAK KELOMPOK B BA AISYIYAH NGALAS II

PENINGKATAN PENGENALAN HURUF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA ANAK KELOMPOK A TK AL ISLAM 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015 / 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

Peningkatan Keterampilan Motorik Halus Melalui Metode Demonstrasi dengan Corrugated Paper Peserta Didik Kelompok B RA Permata Hati Jebres Surakarta

DI TK DESA TAHUN. Disusun Oleh: LISA HAIRUDIN A PENDIDIKAN

KARYA ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN MENGGAMBAR DAN MEWARNAI PADA PAUD ANAK INDONESIA OLEH :

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS PADA KELOMPOK A DI TK 02 KALING TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN LARI BOLAK BALIK MEMINDAHKAN BENDA PADA ANAK KELAS 1A SD NEGERI JARAKAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI PEBRUANDANI

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN BERMAIN BALOK ANAK KELOMPOK A DI TK AISYIYAH 1 SRAGEN TAHUN 2013 / 2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

SKRIPSI OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

Skripsi Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemampuan motorik halus pada anak yang terjadi di PAUD Baiturrahim, dengan

PENINGKATAN RASA PERCAYA DIRI DALAM PEMBELAJARAN SUB TEMA AKU DAN TEMAN BARU MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS 1 SEMESTER 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM PADA SISWA KELOMPOK B DI PGTK INTERAKTIF HARUM MULIA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI PERMAINAN MELIPAT KERTAS PADA ANAK KLAS B TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2012/2013

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DALAM MEMBILANG MELALUI MEDIA APE POHON ANGKA DARI BUBUR KORAN (PAPIER MACHE) PADA ANAK TK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI PEMBELAJARAN SENI MELIPAT ORIGAMI (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B2 TK Sandhy Putra Telkom)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI ALAT PERAGA PAPAN FLANEL PADA ANAK KELOMPOK B TK ASRI ROWOBUNGKUL NGAWEN BLORA TAHUN AJARAN 2015/2016

Diajukan Oleh: RISA AMALIA A

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PG PAUD FKIP UNP KEDIRI.

: SEPTIANA DWI MARWATI

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Ea Siti Julaeha, 2014 Meningkatkan keterampilan motorik halus dengan alat peraga edukatip (APE) berbasis bahan lingkungan sekitar

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK SANGRINA BUNDA PASAR TIKU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MERONCE PADA KELOMPOK A TK AISYIYAH JOTON I JOGONALAN KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERANGKAI HURUF MENJADI KATA MELALUI MEDIA KOTAK ALFABET PADA KELOMPOK B

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

MENINGKATKAN KECERDASAN KINESTETIK DENGAN LATIHAN GERAK DASARTARI PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PEMBINA MANNA BENGKULU SELATAN KARYA ILMIAH

Kemampuan Motorik Halus Anak Usia Dini di TK Khasanah Islamic Entrepreneur Preschool

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MEREMAS KERTAS PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

DENGAN MEDIA GAMBAR DI SDN TAMANAN 03 BONDOWOSO TAHUN PELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR DENGAN PEMBELAJARAN TARI MENTHOK-MENTHOK PADA ANAK KELOMPOK B TK KEBONROMO IV SRAGEN TAHUN 2012/2013

SKRIPSI. Diajukan untuk Menempuh Sebagaian Syarat untuk Mencapai Derajat Gelar Sarjana S-1. Disusun Oleh : ANALISA LINUS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI HANDOUT

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI LATIHAN MENGGUNTING KERTAS DI KELOMPOK B PAUD KAMBOJA DESA TANJUNG MENANG KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN SKRIPSI OLEH MINI SAHARA NPM A1I111024 Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Sarjana Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan PAUD FKIP Universitas Bengkulu PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI LATIHAN MENGGUNTING KERTAS DI KELOMPOK B PAUD KAMBOJA DESA TANJUNG MENANG KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN SKRIPSI OLEH MINI SAHARA NPM A1I111024 PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014 2

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI LATIHAN MENGGUNTING KERTAS DI KELOMPOK B PAUD KAMBOJA DESA TANJUNG MENANG KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN SKRIPSI OLEH MINI SAHARA NPM A1t111024 DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH Pembimbing I Dr. Suhartono, M.Pd NIP 1960429 198603 1003 Muhctar, M.Si 98603 7A02 6:r:;i':::^; ;i."\ C(n tdr--st \ lo. = - ls-af; -\;e rc FKIP UNIB : I \/ o'r- z \tt'r< --.or --.c\\ I Nur Sasongko, M.Pd 198601100{ Progqqm SKGJ Dr. I Wayan Dharmayana, M.Psi NtP 1961 0123{98503{ 002 v

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI LATIHAN MENGGUNTING KERTAS DI KELOMPOK B PAUD KAMBOJA DESA TANJUNG MENANG KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN SKRIPSI NAMA : MINI SAHARA NPM : A{11 11024 Telah diberitahukan di Depan Tim Penguji Program Sarjana (Sl ) Kependidikan Bagi Guru dalam Jabatan FKIP Universitas Bengkulu Ujian dilaksanakan pada: Hari Tanggal Pukul Tempat 22 Januari 2014 08.00 s/d Selesai SMANl Skripsi lni Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh Pembimbing il NrP {9620429 {98603 1003 Skripsi lni Telah Diperiksa dan Dr. Sazili NIP {95 ctar, M.Si h Tim Penguji v1

ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI LATIHAN MENGGUNTING KERTAS DI KELOMPOK B PAUD KAMBOJA DESA TANJUNG MENANG KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN. Tujuan penelitian tindakan kelas ini yaitu: untuk mengetahui apakah melalui latihan menggunting kertas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok B PAUD Kamboja Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Subjek penelitian adalah anak Paud Kamboja yang berjumlah 15 anak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan 2 siklus. Pengumpulan data dengan teknik observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah teknik persentase. Pada siklus 1 keberhasilannya menunjukan aspek kebenaran anak dalam latihan menggunting kertas mendapat rata-rata 57,3%, aspek kemampuan anak dalam latihan menggunting kertas mendapat rata-rata 64% Kecepatan anak dalam latihan menggunting kertas dengan rapi mendapat rata-rata 62,6%.. Pada siklus 2 keberhasilannya menunjukan aspek aspek kebenaran anak dalam latihan menggunting kertas mendapat nilai rata-rata 90,6%, aspek kemampuan anak dalam latihan menggunting kertas mendapat nilai rata-rata 88%, dan kecepatan anak dalam latihan menggunting kertas dengan rapi mendapat nilai rata-rata 89,3%. Sehingga dapat disimpulkan melalui menggunting kertas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak, dari hasil peningkatan dari siklus 1 kesiklus ke 2. Kata kunci: Kemampuan, Motorik halus, Menggunting kertas 3

ABSTRACT IMPROVING ABILITY THE SMOOTH MOTORIK OF CHILD THROUGH PRACTICE CUT PAPER AT GROUP B OF PAUD KAMBOJA DESA TANJUNG MENANG KECAMATAN SEGINIM KABUPATEN BENGKULU SELATAN The purpose of this research did practice cut the paper can improve ability of smooth motorik of child. Subject of this research was children of PAUD Kamboja at group B and the total of them 15 child. The method of this research was descriptive qualitative. The data was analyzed by using percentage afer that describe. This research was conducted in two cycles.. The instrument for collecting the data was observation and documentation. At cycle 1 showed that aspect truth of child in practice cut paper got mean was 57,3%, aspect ability of child in practice cut paper got mean 64%. Speed of child in practice cut paper elegantly got means 62,6%. At cycle 2 aspect truth showed that of child in practice cut paper can be categorized very good was means 90,6%, aspect ability of child in practice cut paper got very good 88%, and speed of child in practice cut paper elegantly got very good 89,3%. So that can be concluded through cutting can improve ability of smooth motorik of children, this can be seen from increase of cycle 1 to cycle 2. Key words: Ability, smooth motorik, cut paper 4

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NPM Program Studi Fakultas : MINI SAHARA : A1I111024 : S1 PAUD : KIP Menyatakan dengan sebenarnya bahwa SKRIPSI ini merupakan hasil karya peneliti sendiri, bukan merupakan pengambil ahlian atau pikiran orang lain yang peneliti akui sebagai tulisan atau pikiran saya. Apabilah dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa SKRIPSI ini adalah hasil jiplakan, maka peneliti bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan dari Universitas Bengkulu. Bengkulu 2014 yang membuat pernyataan MINI SAHARA NPM A1I111024 7

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Kegagalan adalah awal dari kesuksesan Jadilah kamu seperti padi, karena semua yang ada di dunia ini adalah titipan sementara. Orang sukses adalah orang bangun ketika dia jatuh dari kegagalan dan semangat untuk meraihnya kembali Keberhasilan adalah sesuatu yang dimulai dari niat, dan dilakukan dengan kesungguhan. Persembahan Karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan kepada: 1. Kedua Orangtuaku yang senantiasa mendo akanku untuk keberhasilan 2. Suami dan anakku yang selalu memberikan kasih sayang dan motivasi. 3. Kakak dan adekku yang ku sayangi, yang selalu memberikan semangat dan dorongan. 4 Teman Seperjuanganku, Jurhayani, Masrayani, Ditas, Yanti dan Yeyen 5. My Almamater. 8

KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr. wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia hidaya-nyalah, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui latihan membuat bunga dari guntingan kertas di kelompok B PAUD Kamboja Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Banyak hal yang menjadi kendala dalam penulisan skripsi ini namun dengan segala upaya yang dilakukan, skripsi ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan yang diberikan oleh pihak yang telah membantu dan memberikan saran sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Rambat Nursasongko, M.Pd selaku Dekan FKIP Universitas Bengkulu. 2. Dr. I Wayan Dharmayana, M.Psi. selaku Ketua Program SKGJ FKIP Universitas Bengkulu. 3. Dr Suhartono. M.Pd selaku pembimbing I dan Dr. Sazili Muhctar. M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan, masukan, dorongan dalam pembuatan skripsi ini. 4. Ibu Leliawati. A.Ma. selaku kepala PAUD Kamboja Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. 9

5. Kedua orang-tuaku serta kakak dan adik saya juga memberikan dorongan dan doa yang tulus dalam pembuatan skripsi ini. 6. Teman seperjuanganku yang kuliah di S1 PSKGJ yang juga membantu saya dalam penyelesaian skripsi ini. 7. Suami dan anakku yang juga memberikan semangat serta membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada peneliti akan menjadi amal ibadah dan mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.. Walaikumsalam wr.wb. Bengkulu 2014 Peneliti 10

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... v HALAMAN PERSETUJUAN PANITIA SKRIPSI... vi SURAT PERNYATAAN... vii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1 B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian...3 C. Pembatasan Fokus Penelitian...3 D. Rumusan Masalah Penelitian...4 E. Tujuan Penelitian...4 F. Manfaat Penelitian...4 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti...6 B. Acuan Teori Rancangan alternatif atau Disain Intervensi...13 C. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan...14 D. Pengembangan Konseptual Perencanaan Tindakan...15 BAB III METODE PENELITIAN 11

A. Jenis Penelitian...16 B. Tempat dan Waktu Penelitian...18 C. Subjek/Partisipan dalam Penelitian...20 D. Prosedur Penelitian...20 E. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan...26 F. Teknik Pengumpulan Data...27 G. Teknik Analisis Data...28 H. Indikator Keberhasilan...29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian...30 B. Pembahasan...40 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...42 B. Rekomendasi...42 DAPTAR PUSTAKA...44 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP 12

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian...18 Tabel 2.2 Instrumen Penilaian Anak...27 Tabel 2.3 Kategori Skor Hasil Observasi...29 Tabel 4.1 Data kebenaran anak dalam menggunting...31 Tabel 4.2 Data kemampuan anak dalam menggunting...32 Tabel 4.3 Data kecepatan anak dalam menggunting...33 Tabel 4.4 Nilai rata-rata kelas siklus 1...33 Tabel 4.5 Data kebenaran anak dalam menggunting...35 Tabel 4.6 Data kemampuan anak dalam menggunting...36 Tabel 4.7 Data kecepatan anak dalam menggunting...37 Tabel 4.8 Nilai rata-rata kelas siklus 2...38 Tabel 4.9 Peningkatan persiklus...39 13

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Diagram Siklus Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas...17 14

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.1 Satuan Kegiatan Mingguan Siklus I...47 Lampiran 1.2 Satuan Kegiatan Harian Siklus I...49 Lampiran 1.3 Lembar Hasil Observasi Siklus I...51 Lampiran 2.1 Satuan Kegiatan Mingguan Siklus II...52 Lampiran 2.2 Satuan Kegiatan Harian Siklus II...54 Lampiran 2.3 Lembar Hasil Observasi Siklus II...56 Lampiran Surat Kesedian Menjadi Teman Sejawat...57 Lampiran Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian di PAUD...58 Lampiran Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian Siklus I dan Siklus II...59 Lampiran Daftar Riwayat Hidup...64 15

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia 4-6 tahun memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, pada usia inilah kita harus mengembangkan berbagai kemampuan dan potensi yang dimiliki anak. Salah satunya kreativitas seni anak. Kreativitas seni dapat berkembang secara optimal jika seorang guru benar-benar mengembangkan dan menerapkannya secara benar. Selain guru atau pendidik, orang tua juga dapat berperan penting dalam pengembangan kreativitas seni anak. Karena kreativitas seni merupakan pengalaman baru yang dapat diungkapkan, digambarkan melalui gagasan atau pemikiran yang ada didalam diri sesorang. Banyak cara untuk meningkatkan atau mengembangkan kreativitas seni yang dimiliki anak usia dini. Misalnya dapat dilakukan dengan mewarnai menggambar, bermain plastisin, melukis dengan jari, mecetak, mengunting, mengayam, dan menyobek kertas (Mayesky, 2011:33) Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa anak usia dini mengalami masa peka, dimana anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya pengembangan dan kemampuan seluruh potensi, salah satunya kemampuan motorik halus. Motorik halus merupakan gerakan tangan yang dilakukan jari jemari yang berkaitan dengan panca indramotorik halus 16

sangat penting dikembangkan karena motorik halus ini sangat berpengaruh pada persiapan anak untuk menulis. (Munandar, 2005:32). Berdasarkan Pengamatan peneliti di PAUD Kamboja Kelompok B Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan masih banyak anak yang belum bisa memegang gunting dengan benar dikarenakan motorik halus anak belum meningkat dengan baik. Menurut Delfi, (2002:14) ada beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan dan perkembangan motorik halus anak yaitu: 1. Anak merasa bosan dengan kegiatan belajar yang hanya diakukan mewarnai dan mengambar saja, 2. Guru kurang kreatif dalam menciptakan media pelajaran yang menarik perhatian anak. 3. Kurangnya motivasi yang diberikan kepada peserta didik ketika anak berhasil melakukan sesuatu. 4. Guru tidak pernah mau mengikuti kemauan anak, tetapi anak harus mengikuti kemauan guru. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan metode pembelajaran latihan mengunting kertas, dengan metode ini diharapkan dapat melatih keterampilan dan kemampuan motorik halus anak. Karena dari mengunting kertas ini anak dapat membuat bunga yang disukai anak dengan demikian menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Meningkatkan kemampuan motorik halus 17

anak melalui latihan mengunting kertas di kelompok B PAUD Kamboja Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Ruang lingkup atau area kajian yang dapat dijadikan fokus penelitian, yang berhubungan dengan upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak usia dini sebenarnya sangat luas, diantaranya: 1. Meningkatkan Kemampuan motorik halus anak melalui latihan melukis dengan media benang, (hptt.//yuliani.com,2013:11) 2. Meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui latihan melipat kertas origami, (Pramareta, 2013:4) 3. Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui membuat bola dari koran, (Vela, 2009:32). 4. Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui latihan menggunting kertas. C. Pembatasan Fokus Penelitian Mengingat luasnya ruang lingkup atau area dan fokus penelitian tentang upaya peningkatan kemampuan motorik halus anak, maka tidak semua area dan fokus yang sudah diidentifikasi di atas akan diteliti. Oleh karena itu, penelitian ini memilih area dan fokus penelitian yang keempat, yaitu: Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui latihan menggunting kertas. 18

Dipilihnya latihan menggunting kertas ini untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak dilandasi oleh berbagai asumsi: (a) dengan latihan menggunting kertas anak mampu meningkatkan motorik halusnya, (b) latihan menggunting kertas sangat cocok dipakai atau digunakan karena latihan menggunting kertas adalah kegiatan yang mudah diterapkandan dipahami anak, (c) latihan menggunting kertas dapat dipraktikan, diperagakan atau diperlihatkan langsung kepada anak. D. Rumusan Masalah Rumusan masalah penelitian tindakan kelas ini adalah: Apakah melalui latihan menggunting kertas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak di Kelompok B PAUD Kamboja Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan? E. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui latihan menggunting kertas di Kelompok B PAUD Kamboja Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. F. Manfaat Hasil penelitian 1. Bagi guru a. Guru dapat mengetahui perkembangan kemampuan motorik halus anak 19

b. Guru dapat mengetahui kekurangan anak dalam meningkatkan kemampuan motorik halus 2. Bagi Anak a. Dapat melatih anak untuk kreatif, inovatif dalam memecahkan masalah b. Anak akan termotifasi dalam mengikuti proses belajar c. Dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak d. Dapat meningkatkan rasa ingin tahu anak mengenai sesuatu terutama dalam bidang kemampuan motorik halus 3. Bagi PAUD a. Dapat menjadikan anak yang kreatif, cerdas dan disiplin b. Meningkatkan kualitas PAUD Kamboja Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan melalui peningkatan kreativitas anak dan kinerja guru 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Motorik Halus a. Pengertian Motorik Halus Menurut Diana, (2005:33) motorik adalah kegiatan yang mengaktualisasikan seluruh potensi berupa sikap, tindak dan karya yang diberi bentuk isi dan arah menuju kebulatan pribadi dengan cita-cita kemanusiaan. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan motorik dapat diartikan sebagai bagian dari pendidikan terutama melalui pengalaman-pengalaman gerak terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh (hptt.//diana.com,2013:11). Sedangkan menurut Nugraha, (2005:98) motorik halus adalah kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan gerak yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil, memerlukan koordinasi indera yang cermat serta tidak memerlukan banyak tenaga. Menurut Pramareta, (2013:18), motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jarijemari dan tangan yang sering membutuhkan kercermatan dan koordinasi mata dengan tangan.. 21

Motorik halus adalah kegiatan antara tangan dan mata yang dapat dikembangkan melalui permainan seperti membentuk tanah liat, melipat, mewarnai, meronce, mengunting dan bermain plastisin. Pengembangan keterampilan motorik halus akan berpengaruh pada kesiapan menulis anak, melatih kegiatan motorik halus anak sangat dianjurkan meskipun penggunaan tangan secara utuh belum mungkin tercapai. Kemampuan daya lihat merupakan kegiatan motorik halus yang dapat melatih kemampuan melihat kearah kiri dan kanan yang sangat diperlukan dalam persiapan membaca (M. Solehuddin, 2001:21). Dari definisi di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa motorik halus merupakan keterampilan mengontrol otot-otot kecil atau halus seperti jari-jemari yang menggunakan kecermatan gerak melalui penginderaan mata. b. Tujuan dan Fungsi Pengembangan Motorik Halus Menurut Sudjiono, (2006:62). Adapun tujuan pengembangan motorik halus pada usia 3-6 tahun 1) Mampu mengembangkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan. 2) Mampu mengerakan anggota tubuh yang berhubungan dengan gerak jari jemari seperti kesiapan menulis, mengambar, dan memanipulasi benda-benda. 22

3) Mampu koordinasi indera mata dan aktivitas tangan. 4) Mampu mengendalikan emosi dalam beraktivitas motorik halus. Secara khusus tujuan pengembangan motorik halus anak usia dini 3-6 tahun adalah agar anak dapat menunjukan kemampuan menggerakan anggota tubuhnya dan menulis. Sedangkan fungsi pengembangan motorik halus adalah mendukung aspek pengembangan aspek lainnya seperti kognitif, bahasa, dan aspek sosial emosional karena pada hakekatnya setiap pengembangan tidak terdapat satu sama lain. c. Pendekatan Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia Dini Menurut Vela, (2009:34). Ada beberapa prinsip yang hendak diperhatikan dalam pendekatan perkembangan motorik halus sebagai berikut : 1) Berorentasi pada kebutuhan anak Kegiatan pengembangan anak usia dini harus senantiasa berorentasi pada kebutuhan anak. 2) Belajar sambil bermain Upaya stimulasi yang diberikan seorang pendidik terhadap anak usia dini 3-6, hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan menggunakan pendekatan bermain anak diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfa atkan objek-objek 23

yang didekatnya sehingga diharapkan kegiatan akan lebih bermakna. 3) Kreatif dan Inovatif Kemampuan berpikir untuk memecahkan masalah dengan melakukan pembaharuan adalah aktivitas kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak untuk berpikir kritis dan menemukan hal- hal baru. 4) Lingkungan kondusif Lingkungan harus diciptakan sedemikian menarik sehingga anak akan nyaman. Lingkungan fisik hendaknya memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. 5) Tema Jika kegiatan yang dilakukan memanfaatkan tema, maka pemilihan tema hendaknnya disesuaikan dari hal-hal yang paling dekat dengan anak, sederhana dan menarik minat anak. 6)Kegiatan berorentasi pada perinsip Perkembangan anak. a) Anak akan belajar dengan sebaik-baiknya apabilah kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara pisikologis. b) Siklus belajar anak selalu berulang. 24

c) Anak belajar melalui intraksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak lainnya. d) Minat anak dan keingintahuannya memotivasi belajarnya. e) Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individual. d. Karakter perkembangan motorik halus Karakter perkembangan motorik halus menurut Mudjito dkk, (2007:213) keterampilan motorik halus yang paling utama adalah: Pada saat anak usia 3 tahun, kemampuan gerak halus anak belum berbeda dari kemampuan gerak halus anak bayi. Pada usia 4 tahun, koordinasi motorik halus anak secara substansial sudah mengalami kemajuan dan gerakannya sudah lebih cepat. Pada usia 5 tahun, koordinasi motorik anak sudah lebih sempurna lagi tangan, lengan, dan tubuh bergerak d bawah koordinasi mata. Pada akhir masa kanak-kanak usia 6 tahun ia belajar bagaimana menggunakan jemari dan pergelangan tangannya untuk menggunakan ujung pensil. 2. Menggunting a. Pengertian Menggunting Menurut Azhar, (2011:54-55), menggunting merupakan keterampilan yang dipelajari dengan baik yang dilakukan dengan konsentrasi dan di gerakan tangan yang dilakukan ibu jari dan 25

telunjuk. Keterampilan anak menciptakan gagasan baru yang asli, imajinatif, dan juga kemampuan mengadaptasi gagasan baru dengan gagasan yang sudah dimiliki yang dilakukan dengan pencermatan indera dan pengerakan ibu jari dan telunjuk. (Mary, 2010:12) Dari pendapat di atas dapat peneliti simpulkan bahwa menggunting merupakan keterampilan yang dilakukan diri seseorang untuk menghasilkan produk atau gagasan yang imajinatif melalui penginderaan mata dan pengerakan tangan atau ibu jari dan telunjuk. serta memiliki imajinasi dan daya konsentrasi yang ingin menemukan jawaban apa saja yang pada dasarnya baru dan belum dikenal. b. Tahap-tahap menggunting 1. Fase awal. Pada fase ini anak biasanya menggunting belum sempurna, ketika anak disuruh menggunting satu pola anak hanya mengunting degan satu arah tegak lurus tanpa mengikuti pola. 2. Fase inti Jika pada fase awal anak menggunting satu arah kini anak sudah bisa menggunting bentuk zig-zag, setelah bisa menggunting zig-zag anak dilatih untuk menggunting bentuk pola lingkaran, segitiga, jajar genjang dan segi empat. 26

c.tujuan dan kegunaan latihan menggunting kertas bagi perkembangan anak usia dini Menurut Apriyanti, (2013:37). Ada empat tujuan latihan menggunting kertas bagi perkembangan anak usia dini antara lain adalah sebagai berikut: 1) Melatih berkreasi dengan berbagai media. 2) Melatih ketelitian dan kesabaran anak pada saat anak latihan menggunting. 3) Melatih konsentrasi anak pada saat anak latihan menggunting. 4) Mengembangkan konsep bentuk dan keserasian. Sedangkan kegunaan latihan menggunting kertas bagi perkembangan anak usia dini diantaranya sebagai berikut: a) Mengasah kognitif Aktivitas latihan keterampilan menggunting menstimulasi kerja otak sehingga kemampuan kognitifnya makin berkembang. b) Melatih motorik halus Dengan melakukan aktivitas latihan keterampilan menggunting, otomatis kemampuan motorik halus anak usia dini makin terasah. c) Melatih konsentrasi sekaligus koordinasi tangan dan mata Tentu saja, aktivitas latihan keterampilan menggunting dapat melatih koordinasi atau kerja sama indera, terutama tangan dan mata sekaligus juga melatih daya konsentrasi. 27

d) Sebagai ungkapan ekspresi Menggunting sebagai sarana untuk mengembangkan daya kreasi, imajinasi termasuk mengungkapkan ekspresi dan kreativitas anak. e) Meningkatkan kepercayaan diri Kegiatan latihan keterampilan menggunting ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri anak. f) Memudahkan latihan menulis Pengembangan latihan keterampilan menggunting pada dasarnya merupakan kegiatan yang mengaktualisasikan seluruh potensi anak berupa sikap, tindak dan karya yang diberi bentuk, isi dan arah menuju kebulatan pribadi sesuai dengan cita-cita. B. Acuan Teori Rancangan Alternatif dan Desain Intervensi Tindakan yang Dipilih Menurut Hopkins (2008:8), PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran. Dari pengertian (PTK) di atas dapat dikemukakan kata kunci (key words) yang terkait dengan penelitian tindakan kelas yaitu: a. PTK bersifat reflektif. b. PTK dilakukan oleh pelaku tindakan. 28

c. PTK dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. d. PTK dilakukan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. e. PTK bersifat situasional dan kontekstual. Adapun tujuan PTK (Suyanto, 2008:10) PTK untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membantu dan memperdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Dari uraian di atas, maka yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah penelitian bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang diselenggarakan secara profesional terutama kemampuan membaca menulis dan berhitung anak di PAUD Kabupaten Bengkulu Selatan. C. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan Bahasan Hasil Peneliti yang Relevan dalam Penelitian tindakan kelas yang dilakukan Pramareta, (20013:33) tentang: Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak PAUD AL-AZHAR Kelompok B Kota Manna melalui Latihan Melipat Kertas Origami. Dari hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa melalui latihan melipat dapat membantu guru dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia dini. 29

D. Pengembangan Konseptual Perencanaan Tindakan Peneliti meneliti di PAUD Kamboja Kecamatan Seginim Desa Tanjung Menang Kabupaten Bengkulu Selatan pada Anak Kelompok B, di sini peneliti menemukan bahwa gurunya belum menggunakan alat atau media yang sesuai dalam meningkatkan motorik halus anak. Sehingga perencanaan tindakan dalam penelitian ini berkaitan dengan keterampilan motorik halus anak melalui latihan membuat bunga dari guntingan kertas peneliti melakukan kriteria penilaian keterampilan latihan membuat bunga, yaitu: (1) Kebenaran anak dalam latihan menggunting kertas, (2) Kemampuan anak dalam latihan menggunting kertas, (3) Kecepatan anak dalam latihan menggunting kertas dengan rapi. 30

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini berjenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sesuai dengan karakteristik. Peneliti tindakan kelas akan berkolaborasi atau berkerjasama dengan guru (teman sejawat). Teman sejawat tersebut akan melakukan pengamatan pada waktu peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran di kelas. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif, Menurut Arikunto, (2006:56) adalah pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja di munculkan yang terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui latihan menggunting kertas di kelompok B PAUD Kamboja Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diperkenalkan oleh Arikunto terdiri atas 4 kegiatan yang dilakukan siklus berulang, kegiatan utama dalam siklus. Adapun pelaksanaan penelitian ini di desain 4 (empat) langkah yaitu: 31

1. Perencanaan 2. Pelaksanaan tindakan 3. Observasi dan Evaluasi 4. Refleksi Rancangan yang digunakan semuanya bersifat siklus (berulang sesuai dengan jumlah siklus yang direncanakan) dalam prosedur juga tergambar peran tim peneliti dalam setiap tahap penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan. Bagan 1.1 Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2006:39) Permasalahan Permasalahan Baru Hasil Refleksi Perencanaan Tindakan 1 Refleksi I Perencanaan Tindakan II Perlaksanaan Tindakan 1 Observasi I Pelaksanaan Tindakan II Penyimpulan dan Pemaknaan Hasil Refleksi II Observasi II Jika Permasalahan Belum Terselesaikan Lanjutkan ke Siklus Berikutnya 32

B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelompok B PAUD Kamboja Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan selama tiga bulan dimulai pada bulan, namun persiapan penelitian akan dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Januari 2014. Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas No Spt Okt Nov Des Jan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Mempersiapkan judul dan x x mengidentifikasi kan masalah 2 Membuat proposal x x X 3 Bimbingan proposal ke 1 x 4 Perbaikan x x 5 Bimbingan proposal ke 2 x 6 Perbaikan x x 8 Seminar Proposal x 9 Perbaikan x x 10 Izin melaksanakan penelitian dari fakultas x 11 Izin penelitian x 33

dari kepala sekolah 12 Membuat RPM, RPH, Siklus 1 serta media yang akan digunakan dan instrument penilaian anak x x 13 Pelaksanaan penelitian siklus x 14 Refleksi siklus x 15 Bimbingan Skripsi x 16 Membuat RPM, RPH, Siklus 2 serta media yang akan digunakan dan instrument penilaian anak x x 17 Pelaksanaan penelitian siklus 2 18 Hasil pelaksanaan x x 19 Bimbingan x 20 Perbaikan x 21 Ujian Skripsi x 22 Perbaikan x 23 Laporan akhir x 34

C. Subjek Penelitian Subjek partisipan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah anakanak didik di kelompok B PAUD Kamboja Desa Tanjung Menang Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan. Berjumlah 15 orang anak, yang terdiri atas 7 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Jika ditinjau dari usianya rata-rata berumur 5-6 tahun. D. Prosedur penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang di perkenalkan oleh Suharsimi terdiri atas rangkaian 4 kegiatan yang dilakukan siklus berulang, kegiatan utama dalam siklus yaitu : a) Perencanaan, b) Pelaksanaan, c) Observasi d) Refleksi. (Arikunto, 2006:45). Rancangan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan diantaranya adalah : 1. SikluI I a. Perencanaan Pada tahap ini merupakan langkah awal sebelum melakukan penelitian, harus dipersiapkan seperti Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), dan Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan tema yang akan diajarkan, menyediakan media dan alat permaian serta teknik observasi dan evaluasi. b. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian setiap siklus, terbagi atas 4 tahap pembelajaran yang meliputi: 35

1. Kegiatan awal Pada kegiatan awal guru mengawali dengan salam, menyapa anak, berdoa sebelum belajar, absen. Kemudian guru menyampaikan hari, tanggal, bulan dan tahun. Selanjutnya guru menyampaikan tema hari ini yaitu tema Tanaman Subtema tanaman hias kemudian guru menyampaikan materi yang berkaitan dengan tema dengan cara tanya jawab untuk menarik perhatian anak. 2. Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru memberikan orientasi tentang tema, dengan menggunakan media gambar yang berkaitan dengan tema dan menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dikerjakan anak, serta menperagakan cara menggunting kertas. Guru memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara menggunting kertas kemudian dibuat menjadi bunga, kemudian anak disuruh latihan menggunting kertas kemudian dibuat menjadi bunga lalu ditempel pada kertas HVS. Dalam kegiatan inti guru menilai 3 penilaian yaitu: (1) Kebenaran anak dalam latihan menggunting kertas, (2) Kemampuan anak dalam latihan menggunting kertas, (3) Kecepatan anak dalam latihan menggunting kertas dengan rapi. 36

3. Istirahat Makan Setelah melakukan pembelajaran pada kegiatan inti, anak dipersilahkan untuk istirahat di luar sebentar, setelah selesai istirahat anak disuruh masuk setelah itu anak di suruh duduk yang rapi, sebelum makan anak diajak bernyanyi dan membaca doa sebelum makan, selesai makan anak diajak berdoa kembali. 4. Kegiatan Akhir Pada kegiatan penutup, guru menanyakan kembali tentang kegiatan inti yang telah dilakukan anak tadi, siapa yang sudah bisa membuat bunga dari guntingan kertas? Guru melakukan penilaian akhir yaitu: memberi tahu siapa tugasnya paling baik hari ini dan untuk anak yang tugasnya belum baik diberikan dorongan atau motivasi lagi. Dilanjutkan dengan menyanyi lagu anak-anak yang sesuai dengan tema, setelah itu guru menginformasikan tentang kegiatan besok, diteruskan dengan berdoa sebelum pulang, salam, pesan dan pulang. c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat ibu Pisimi, S.Pdi. yaitu melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Hasil dari pengamatan ini berupa data-data yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan data hasil belajar anak. Evaluasi penilaian, aspek-aspek yang dinilai 37

dalam latihan membuat bunga dari guntingan kertas, yaitu: (1) Kebenaran anak dalam latihan menggunting kertas, (2) Kemampuan anak dalam latihan menggunting kertas, (3) Kecepatan anak dalam latihan menggunting kertas dengan rapi. d. Refleksi Pada tahap refleksi ini peneliti dan pengamat melakukan pembahasan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Dari hasil pembahasan hasil refleksi ini akan diperoleh suatu kesimpulan. Apakah indikator keberhasilan penelitian itu tercapai atau belum. Jika dari hasil penelitian tersebut belum tercapai, maka siklus penelitian selanjutnya akan dilakukan, tetapi jika indikator keberhasilanya tercapai maka siklus akan di akhiri. 2. Siklus II Siklus ke II akan dilaksanakan melakukan perubahan pada bagian tertentu yang didasarkan pada refleksi siklus I sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sama halnya dengan siklus I yaitu: a. Perencanaan Pada tahap ini merupakan langkah awal sebelum melakukan penelitian, harus dipersiapkan seperti Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), dan Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan tema yang akan 38

diajarkan, menyediakan media dan alat permaian serta teknik observasi dan evaluasi. b. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian setiap siklus, terbagi atas 4 tahap pembelajaran yang meliputi: 1. Kegiatan awal Pada kegiatan awal guru mengawali dengan salam, menyapa anak, berdoa sebelum belajar, absen. Kemudian guru menyampaikan hari, tanggal, bulan dan tahun. Selanjutnya guru menyampaikan tema hari ini yaitu tema Tanaman Subtema tanaman hias kemudian guru menyampaikan materi yang berkaitan dengan tema dengan cara tanya jawab untuk menarik perhatian anak. 2. Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru memberikan orientasi tentang tema, dengan menggunakan media gambar yang berkaitan dengan tema dan menjelaskan kegiatan apa saja yang akan dikerjakan anak, serta menperagakan cara menggunting kertas. Guru memberikan contoh terlebih dahulu bagaimana cara menggunting kertas kemudian dibuat menjadi bunga, kemudian anak disuruh latihan menggunting kertas kemudian dibuat menjadi bunga lalu ditempel pada kertas HVS. Dalam kegiatan inti guru menilai 3 penilaian 39

yaitu: (1) Kebenaran anak dalam latihan menggunting kertas, (2) Kemampuan anak dalam latihan menggunting kertas,(3) Kecepatan anak dalam latihan menggunting kertas dengan rapi. 3. Istirahat Makan Setelah melakukan pembelajaran pada kegiatan inti, anak dipersilahkan untuk istirahat di luar sebentar, setelah selesai istirahat anak disuruh masuk setelah itu anak di suruh duduk yang rapi, sebelum makan anak diajak bernyanyi dan membaca doa sebelum makan, selesai makan anak diajak berdoa kembali. 4. Kegiatan Akhir Pada kegiatan penutup, guru menanyakan kembali tentang kegiatan inti yang telah dilakukan anak tadi, siapa yang sudah bisa membuat bunga dari guntingan kertas? Guru melakukan penilaian akhir yaitu: memberi tahu siapa tugasnya paling baik hari ini dan untuk anak yang tugasnya belum baik diberikan dorongan atau motivasi lagi. Dilanjutkan dengan menyanyi lagu anak-anak yang sesuai dengan tema, setelah itu guru menginformasikan tentang kegiatan besok, diteruskan dengan berdoa sebelum pulang, salam, pesan dan pulang. c. Observasi Kegiatan observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat ibu Pisimi, S.Pdi. yaitu melakukan observasi selama kegiatan 40

pembelajaran dari awal sampai akhir. Hasil dari pengamatan ini berupa data-data yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan data hasil belajar anak. Evaluasi penilaian, aspek-aspek yang dinilai dalam latihan membuat bunga dari guntingan kertas, yaitu: (1) Kebenaran anak dalam latihan menggunting kertas, (2) Kemampuan anak dalam latihan menggunting kertas, (3) Kecepatan anak dalam latihan menggunting kertas dengan rapi. d. Refleksi Pada tahap refleksi ini peneliti dan pengamat melakukan pembahasan proses pembelajaran dan hasil pembelajaran. Dari hasil pembahasan hasil refleksi ini akan diperoleh suatu kesimpulan. Apakah indikator keberhasilan penelitian itu tercapai atau belum. Jika dari hasil penelitian tersebut belum tercapai, maka siklus penelitian selanjutnya akan dilakukan, tetapi jika indikator keberhasilanya tercapai maka siklus akan di akhiri. E. Insrument-Instrument Pengumpulan Data yang Digunakan Instrumen penelitian yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data penelitian adalah : 1. Lembar Observasi guru, yang digunakan oleh teman sejawat untuk mengamati keberhasilan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. 2. Lembar observasi anak, yang diisi oleh peneliti guna melihat keberhasilan anak didik dalam pembelajaran. 41

Tabel 2.2 Contoh Lembar Observasi anak No Aspek yang akan dinilai Keterangan % A B C D E 1 Kebenaran anak dalam latihan menggunting kertas 2 Kemampuan anak dalam latihan menggunting kertas 3 Kecepatan anak dalam latihan menggunting kertas dengan rapi Keterangan: A = Sangat baik B = Baik C = Sedang D = Kurang E = Sangat kurang F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan secara langsung dan ikut terlibat dalam pengamatan tersebut. 42

b. Dokumentasi Menurut Amirin dkk, (2000:34) menyatakan bahwa studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumentasi-dokumentasi, baik dokumentasi tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumentasi yang telah diperoleh kemudian diuraikan (analisis), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh. Jadi studi dokumentasi tidak sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk hasil analisi terhadap dokumentasi-dokumentasi tersebut. Dalam teknik pengumpulan data dokumentasi ini, dilakukan pada saat proses belajar mengajar. G. Teknik Analisa Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah X = x100% Keterangan: X Σ X N = Nilai rata-rata = Jumlah nilai anak yang diperoleh anak = Jumlah nilai ideal anak 100% = Bilangan Konstanta (Sudjiono 2005:43) 43

Tabel 2. 3 Kategori Skor Hasil Observasi Persentase keberhasilan belajar Kriteria 80 % - 100 % Sangat baik 75 % - 79 % Baik 70 % - 74 % Sedang 65% - 69% Kurang 55% - 64% Sangat kurang H. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan PTK didasarkan kepada ketentuan sebagai berikut : 1. Jika secara individu anak memperoleh nilai minimal 75-79 berkategori baik 2. Rata-rata kelas memperoleh skor 78 44