PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

PERIKANAN PANCING TONDA DI PERAIRAN PELABUHAN RATU *)

PENGOPERASIAN ALAT TANGKAP PANCING TONDA DI LAUT BANDA YANG BERBASIS DI KENDARI

TEKNIK PENGOPERASIAN HUHATE (POLE AND LINE) DAN KOMPOSISI HASIL TANGKAPANNYA DI LAUT SULAWESI

BEBERAPA JENIS PANCING (HANDLINE) IKAN PELAGIS BESAR YANG DIGUNAKAN NELAYAN DI PPI HAMADI (JAYAPURA)

TEKNOLOGI ALAT PENANGKAPAN IKAN PANCING ULUR (HANDLINE) TUNA DI PERAIRAN LAUT SULAWESI BERBASIS DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN TUNA DENGAN ALAT TANGKAP PANCING ULUR DI LAUT BANDA OLEH NELAYAN AMBON (PROVINSI MALUKU)

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas 2.2 Musim

PENGAMATAN ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN PUKAT CINCIN KUALA LANGSA DI SELAT MALAKA

2 GAMBARAN UMUM UNIT PERIKANAN TONDA DENGAN RUMPON DI PPP PONDOKDADAP

PERIKANAN TUNA YANG BERBASIS DI KENDARI, SULAWESI TENGGARA

PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

Alat Tangkap Longline

Lampiran 1 Peta PPN Palabuhanratu

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN

4 HASIL. Gambar 18 Grafik kurva lestari ikan selar. Produksi (ton) Effort (trip) MSY = 5.839,47 R 2 = 0,8993. f opt = ,00 6,000 5,000 4,000

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Perbandingan hasil tangkapan tuna hand line dengan teknik pengoperasian yang berbeda di Laut Maluku

SISTEM BAGI HASIL USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. Oleh

METODE PENANGKAPAN IKAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4 KEADAAN UMUM. 4.1 Letak dan Kondisi Geografis

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

DAERAH PENANGKAPAN IKAN TUNA (Thunnus sp.) DI SANGIHE, SULAWESI UTARA

TEKNIK PENGOPERASIAN PANCING TENGGIRI DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU CAHAYA

Analisis Penentuan Musim Penangkapan Ikan Cakalang (Katsuwonus Pelamis L.) di Perairan Sangihe Sulawesi Utara

PENDAPATAN PANCING ULUR (HAND LINE) DI DESA BONGO, KECAMATAN BATUDAA PANTAI, KABUPATEN GORONTALO

Gambar 2. Konstruksi pancing ulur Sumber : Modul Penangkapan Ikan dengan Pancing Ulur

STUDI PEMANFAATAN TEKNOLOGI RUMPON DALAM PENGOPERASIAN PURSE SEINE DI PERAIRAN SUMATERA BARAT. Oleh : Universitas Bung Hatta Padang

EVALUASI ASPEK SOSIAL KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN TUNA (THUNNUS SP) OLEH NELAYAN DESA YAINUELO KABUPATEN MALUKU TENGAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Jumlah Armada Penangkapan Ikan Cirebon Tahun Tahun Jumlah Motor

PERUBAHAN GILLNETTER MENJADI TROLL LINER DI PPN PALABUHANRATU. Changes of Gillnetter into Troll Liner in PPN Palabuhanratu. Oleh:

SELAMAT DATANG. Peserta Training

PRODUKTIVITAS PANCING ULUR UNTUK PENANGKAPAN IKAN TENGGIRI (Scomberomorus commerson) DI PERAIRAN PULAU TAMBELAN KEPULAUAN RIAU

SAMBUTAN. Jakarta, Nopember Kepala Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Perikanan Tangkap

PENDAHULUAN. yang lokasinya di pantai Timur Sumatera Utara yaitu Selat Malaka. Kegiatan

HASIL TANGKAPAN SAMPINGAN (BY CATCH) TUNA LONG LINE DI PERAIRAN LAUT BANDA

PERIKANAN PANCING ULUR TUNA DI KEDONGANAN, BALI

WARNA UMPAN TIRUAN PADA HUHATE

V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Saskia (1996), yang menganalisis

4. HASIL PENELITIAN 4.1 Keragaman Unit Penangkapan Ikan Purse seine (1) Alat tangkap

DISTRIBUSI SUHU PERMUKAAN LAUT DAN ASPEK BIOLOGI CAKALANG (Katsuwonus pelamis) HASIL TANGKAPAN HUHATE di BITUNG

BUPATI JEMBRANA KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 656 TAHUN 2003

PENGARUH PERBEDAAN PENGGUNAAN UMPAN TERHADAP HASIL TANGKAPAN IKAN CAKALANG (KASTSUWONUS PELAMIS)

Pengaruh warna umpan pada hasil tangkapan pancing tonda di perairan Teluk Manado Sulawesi Utara

KAPAL IKAN PURSE SEINE

5 PEMBAHASAN 5.1 Unit Penangkapan Ikan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya Ikan Pelagis 1) Ikan cakalang ( Katsuwonus pelamis

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

PRODUKTIVITAS PERIKANAN TUNA LONGLINE DI BENOA (STUDI KASUS: PT. PERIKANAN NUSANTARA)

ASPEK OPERASIONAL PENANGKAPAN DAN KOMPOSISI JENIS IKAN HASIL TANGKAPAN PANCING ULUR NELAYAN TANJUNG PINANG DI LAUT CINA SELATAN

KONSTRUKSI DAN PRODUKTIVITAS RUMPON PORTABLE DI PERAIRAN PALABUHANRATU, JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

seine yang digunakan sebagai sampel, ada 29 (97%) unit kapal yang tidak

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

DRAFT KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PRODUKTIVITAS KAPAL PENANGKAP IKAN

PSPK STUDENT JOURNAL, VOL. I NO. 1 pp UNIVERSITAS BRAWIJAYA Recieved 18 January 2013, Accepted 16 May 2013

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Potensi Terumbu Karang Luwu Timur

Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGARUH LAMA SETTING DAN JUMLAH PANCING TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAWAI TUNA DI LAUT BANDA

TEKNIS PENGOPERASIAN GILLNET TUNA DENGAN ALAT BANTU RUMPON DAN CAHAYA DI PERAIRAN SAMUDRA HINDIA SELATAN JAWA

34 laki dan 49,51% perempuan. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 0,98% dibanding tahun 2008, yang berjumlah jiwa. Peningkatan penduduk ini

ALAT PENANGKAPAN IKAN. Riza Rahman Hakim, S.Pi

KEGIATAN PENANGKAPAN IKAN DI PESISIR BARAT SELATAN PULAU KEI KECIL KEPULAUAN KEI MALUKU TENGGARA

Usaha Perikanan Tangkap Multi Purpose di Sadeng, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

5 HASIL PENELITIAN. Tahun. Gambar 8. Perkembangan jumlah alat tangkap purse seine di kota Sibolga tahun

Perikanan: Armada & Alat Tangkap

PEMBAHASAN 5.1 Tingkat pemanfaatan sumberdaya dan peluang pengembangannya di Maluku

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN NELAYAN PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) DAN PANCING TONDA (TROLL LINE) DI PPP TAMPERAN PACITAN, JAWA TIMUR

ANALISIS TEKNIS DAN FINANSIAL UNIT USAHA PANCING LAYANGAN DI PERAIRAN BANGGAE KABUPATEN MAJENE

BAB III BAHAN DAN METODE

Kajian aspek teknis unit penangkapan kapal pole and line yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung

TINJAUAN PUSTAKA. Alat ini umumnya digunakan untuk menangkap ikan menhaden (Brevoortia

PENGARUH JUMLAH LAMPU TERHADAP HASIL TANGKAPAN PUKAT CINCIN MINI DI PERAIRAN PEMALANG DAN SEKITARNYA

FISHING GEAR PERFORMANCE ON SKIPJACK TUNA IN BONE BAY DISTRICT LUWU

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

EFFECT OF PRODUCTION FACTORS ON PURSE SEINE FISH CAPTURE IN THE LAMPULO COASTAL PORT, BANDA ACEH

KLASIFIKASI ALAT / METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA (STANDAR NASIONAL)

BAB III BAHAN DAN METODE

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

METODE PENANGKAPAN DI INDONESIA (STANDAR NASIONAL)

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin ABSTRAK

EKSPLORASI SUMBER DAYA PERAIRAN. Riza Rahman Hakim, S.Pi

ANALYSIS THE FISHING BUSINESS WITH TROLL LINE THAT MOORING AT MUARA PORT AREA SOUTH PADANG REGENCY PADANG CITY WEST SUMATERA PROVINCE

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

Transkripsi:

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN Enjah Rahmat ) ) Teknisi Litkayasa pada Balai Riset Perikanan Laut, Muara Baru-Jakarta Teregristasi I tanggal: 2 Pebruari 2007; Diterima setelah perbaikan tanggal: Maret 2007; Disetujui terbit tanggal: April 2007 PENDAHULUAN Penangkapan ikan pelagis besar di perairan Pulau Bacan dilakukan dengan menggunakan alat tangkap huhate (pole and line), pancing ulur (hand line), tonda (troll line), dan pukat cincin (purse seine). Jenis-jenis ikan pelagis besar yang tertangkap terutama jenisjenis madidihang (Thunnus albacares), cakalang (Katsuwonus pelamis), dan tongkol (Euthynnus affinis). Pancing ulur terdiri atas beberapa komponen, yaitu ) gulungan tali; 2) tali pancing; 3) mata pancing; dan 4) pemberat (Subani, 989). Nelayan Pulau Bacan mengoperasikan pancing ulur di perairan pada kedalaman tertentu, tetapi ada j uga yang mengoperasikan di permukaan laut dengan menggunakan layang-layang sebagai alat bantu penangkapan. Daerah penangkapan pancing ulur terutama di Selat Bacan, Selat Obi, dan Laut Maluku bagian selatan. Pulau Bacan termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, Propinsi Maluku Utara. Batas-batas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan adalah sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Oba, Laut Tidore Kepulauan, dan Kecamatan Pulau Moti Kota Ternate; sebelah timur berbatasan dengan Laut Halmahera, sebelah selatan berbatasan dengan Laut Sanana dan Laut Banda, sebelah barat berbatasan dengan Laut Maluku. Penelitian ini untuk mengetahui aspek operasional, daerah penangkapan, dan komposisi hasil tangkapan pancing ulur di perairan Pulau Bacan berlangsung pada bulan September 2006. POKOK BAHASAN Armada Penangkapan Armada pancing ulur terdiri atas 3 kapal motor dan perahu motor (katinting) yang berbasis di Pelabuhan Panambuang, Bacan. Kapal dan perahu motor terbuat dari bahan kayu, buatan tahun 2002 sampai dengan 2004 dengan bobot kapal sampai dengan 8 GT. Anak buah kapal berjumlah 4 sampai dengan 6 orang dengan jumlah pemancing 3 sampai dengan 4 orang per kapal motor. Mesin utama menggunakan Yanmar TS 240, 24 PK, dan mesin bantu merk Honda Alkon, 3, PK (kapal contoh dan 4), Kapal contoh 2 menggunakan mesin utama Mitsubishi TS 260, 24 PK, dan mesin bantu merk Honda Alkon, 3, PK. sedangkan anak buah kapal perahu katinting (Kapal contoh 3) berjumlah 2 sampai dengan 3 orang, jumlah pemancing 2 orang menggunakan mesin Zhandong, 22 PK. Jumlah hari operasi alat tangkap pancing ulur adalah hari (one Tabel. Spesifikasi kapal pancing ulur di Panambuang-Bacan, bulan September 2006 29

BTL: Vol.6 No. Juni 2008: 29-33 day fishing). Pada Tabel disajikan spesifikasi kapal pancing ulur yang diikuti operasional penangkapan. Pengoperasian Alat Tangkap Alat tangkap pancing ulur yang banyak dipakai nelayan di Pulau Bacan terdiri atas 2 jenis, yaitu pancing ulur perairan dalam dan permukaan. Pancing ulur perairan dalam dioperasikan di perairan sampai dengan mencapai kedal aman tertentu dan menggunakan ikan umpan hidup. Sedangkan pancing ulur permukaan dioperasikan di bagian permukaan air dengan cara menggerak-gerakkan umpan buatan sehingga menarik perhatian ikan target penangkapan untuk memangsa. Pancing Ulur Perairan Dalam Pancing ulur perairan dalam terdiri atas beberapa komponen, yaitu ) gulungan tali; 2) tali pancing; 3) mata pancing; dan 4) pemberat (Gambar ). Untuk menarik perhatian ikan target, maka pada mata pancing diberi umpan hidup, sehingga mata pancing akan bergerak sesuai dengan gerakkan ikan umpan hidup tersebut. Gambar. Konstruksi pancing ulur perairan dalam Operasi penangkapan di mulai dengan menentukan daerah atau lokasi pemancingan (fishing ground). Fishing ground di sekitar rumpon, karena jenis-jenis ikan baik yang berukuran kecil maupun besar pada saat-saat tertentu berkumpul di sekitar rumpon untuk berlindung dan mencari makan (Departemen Pertanian, 993). Sehingga menghemat waktu dan memudahkan nelayan pancing ulur untuk menemui gerombolan ikan dan menangkap. Dengan demikian, maka penangkapan dapat dilakukan secara efektif dan efisien serta menghemat biaya operasi penangkapan. Apabila di sekitar rumpon tidak ada gerombolan ikan, maka daerah penangkapan dilakukan dengan mendatangi atau mencari gerombolan madidihang (Thunnus albacares) dan cakalang (Katsuwonus pelamis) yang ditandai dengan banyak burung laut yang berterbangan sampai dengan ke permukaan laut, atau ada gerombolan ikan lumbalumba (Dolphin sp.) yang berenang sampai dengan ke permukaan laut. 30

Setelah mendapatkan fishing ground kemudian mata pancing diberi ikan umpan hidup. Mata pancing yang digunakan nomor sampai dengan 8 disesuaikan dengan ukuran ikan target penangkapan. Ikan umpan yang digunakan adalah jenis ikan layang (Decapterus sp.), tongkol komo (Euthynnus affinis), atau cakalang kecil (Katsuwonus pelamis) dengan ukuran bobot 3 sampai dengan 4 ekor per. Mata pancing dipasang di bagian punggung ikan, kemudian mata pancing yang telah dipasang ikan umpan dilepas atau diturunkan ke dalam air. Tali diulur sampai dengan kedalaman tertentu mulai 30 sampai dengan 200 m, tali nylon yang digunakan nomor 0, 90, 00, atau 0 tergantung kedalaman. Ketika ujung tali yang telah diberi pemberat sudah sampai dengan kedalaman yang diinginkan kemudian tali dihentakkan untuk melepaskan pemberat. Pemberat berupa batu kali sebobot. Mata pancing dibiarkan bergerak mengikuti gerakkan ikan umpan hidup. Apabila ikan target memakan ikan umpan (pancing), selanjutnya tali nylon ditarik dengan teknik penarikan sedemikian rupa sehingga tidak melukai tangan. Tali nylon diusahakan tidak mengendur agar ikan yang telah memakan pancing tidak lepas kembali. Ikan hasil tangkapan kemudian dimasukkan ke dalam palka. Pancing Ulur Permukaan Pancing ulur permukaan terdiri atas beberapa komponen, yaitu ) gulungan tali; 2) tali pancing; 3) mata pancing; 4) layang-layang; dan ) ikan umpan buatan (Gambar 2). Adapun tahapan cara pengoperasian dimulai dengan menentukan daerah atau lokasi pemancingan (fishing ground). Setelah mendapatkan fishing ground kemudian mata pancing yang dilengkapi dengan umpan buatan yang berbentuk jenis ikan terbang diturunkan ke dalam air. Jenis ikan umpan buatan terbuat dari bahan kayu bakau atau plastik. Ukuran mata pancing yang digunakan nomor sampai dengan 8. Tali diulur sampai dengan jarak tertentu, kemudian layang-layang diterbangkan. Tali terbuat dari bahan nylon nomor 0 dengan panjang 20 sampai dengan 40 m. Apabila keadaan angin kurang kuat, maka kapal dijalankan agar layanglayang dapat diterbangkan. Setelah tali nylon sudah mencapai jarak sesuai sasaran jarak pemancingan, kemudian layang-layang digerak-gerakkan dengan cara menjalankan kapal sehingga umpan buatan yang berbentuk ikan terbang tersebut turut bergerak dan timbul tenggelam di permukaan air laut seperti layak ikan yang terbang dan menyelam ke dalam air. Gerakan ikan ini dimaksudkan untuk menarik perhatian jenis ikan tuna atau cakalang (Katsuwonus pelamis) untuk memangsa. Pergerakkan kapal terus dilakukan sampai dengan umpan dan pancing dimakan ikan, dan apabila ikan target memakan umpan (pancing) maka kapal dihentikan, selanjutnya tali nylon ditarik dengan teknik penarikan sedemikian rupa sehingga tidak melukai tangan. Tali nylon diusahakan tidak mengendur agar ikan yang telah memakan pancing tidak lepas kembali. Ikan hasil tangkapan kemudian dimasukkan ke dalam palka. Gambar 2. Pancing ulur permukaan. 3

BTL: Vol.6 No. Juni 2008: 29-33 Armada pancing ulur yang berbasis di Pelabuhan Panambuang-Bacan, berangkat dari pelabuhan pukul 04.00 dinihari, perjalanan ke fishing ground ditempuh dalam waktu rata-rata 3 jam. Fishing ground di sekitar rumpon, atau dapat juga di luar rumpon yaitu pada perairan yang terdapat gerombolan madidihang (Thunnus albacares) dan cakalang (Katsuwonus pelamis). Daerah penangkapan alat tangkap pancing ulur (kapal contoh) pada bulan September 2006 disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Daerah penangkapan pancing ulur nelayan Pelabuhan Bacan, bulan September 2006. Komposisi Hasil Tangkapan Jenis ikan hasil tangkapan pancing ulur perairan dalam dari 3 kapal contoh (kapal contoh sampai dengan 3) yang beroperasi pada bulan September 2006 terdiri atas jenis ikan dengan jumlah 72 ekor dan bobot.497,6. Ikan madidihang (Thunnus albacares) mendominasi hasil tangkapan 983,7 (6%), kemudian tuna mata besar (Thunnus obesus) 337,0 (23%), cakalang (Katsuwonus pelamis) 6,9 (8%), dan ikan layaran (Istiophorus platypterus) 60 (4%) (Tabel 2). Tabel 2. Komposisi hasil tangkapan pancing ulur, bulan September 2006 Jenis ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis) Madidihang besar (Thunnus albacares) Madidihang kecil (baby) (Thunnus albacares) Tuna mata besar (Thunnus obesus) Ikan layaran (Istiophorus platypterus) Jumlah Kapal contoh 8 9,6 4 324,0 20 0,9 2,0 60,0 48 80, Kapal contoh 2 2,3 4 440,0 0,8 3 22,0 22 643, Kapal contoh 3 2 3,0 2 3,0 Kapal contoh 4 3 7,6 6 447,0 27, 4,0 37, Jumlah 26 34, 6 264,0 3 94, 9 382,0 60,0 87 2034,7 32

Seperti hal, pancing ulur perairan dalam, hasil tangkapan kapal contoh 4 yang menggunakan alat tangkap pancing ulur permukaan didominasi oleh ikan madidihang (Thunnus albacares) 474, (89%), kemudian tuna mata besar (Thunnus obesus) 4 (8%), dan cakalang (Katsuwonus pelamis) 7,6 (3%) (Tabel 2). KESIMPULAN. Alat tangkap pancing ulur nelayan Pulau Bacan ada 2 jenis, yaitu pancing ulur perairan dalam dan permukaan. 2. Pancing ulur perairan dalam menggunakan ikan umpan hidup, sedangkan pancing ulur permukaan menggunakan umpan buatan. 3. Daerah penangkapan di sekitar rumpon atau di luar rumpon pada gerombolan ikan tuna dan cakalang. 4. Komposisi hasil tangkapan pancing ulur perairan dalam terdiri atas madidihang (Thunnus albacares) (6%), tuna mata besar (Thunnus obesus) (23%), cakalang (Katsuwonus pelamis) (8%), dan ikan layaran (Istiophorus platypterus) (4%).. Kom posi si hasil t angkapan panci ng ulur permukaan terdiri atas madidihang (Thunnus albacares) (83%), tuna mata besar (Thunnus obesus) (8%), dan cakalang (Katsuwonus pelamis) (3%). DAFTAR PUSTAKA Departemen Pertanian. 993. Pedoman teknis pengololaan dan pemanfaatan sumber daya perikanan cakalang di Indonesia. Departemen Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta. Seri Pengembangan Hasil Penelitian Perikanan. No.PHP/KAN/PT.23/993. 83 hal. Subani, W. & H. R. Barus. 989. Alat penangkapan ikan dan udang laut di Indonesia (fishing gears for marine fish and shrimp in Indonesia). Jurnal Penelitian Perikanan Laut (Edisi Khusus). No.0 Th. 988/989. 248 hal. 33