BAB 3 METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Riset atau penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif-asosiatif. Hal ini

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. alasan praktis, keinginan untuk mengetahui yang bertujuan agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif karena penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan yang valid, dengan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif, penelitian asosiatif merupakan riset

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

Bab 4. Hasil dan Pembahasan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan asosiatif. Menurut Nazir

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

Transkripsi:

17 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Riset atau penelitian adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. (Indriantoro dan Supomo,2003: p2). Desain penelitian merupakan salah satu tahap di dalam proses penelitian yang dilakukan setelah mengidentifikasi masalah yang ada serta mengembangkan kerangka pemikiran. 3.1.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini desain riset yang digunakan riset deskriptif, Menurut Sekaran (2006, p158), studi deskriptif (descritiptive study) dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Sedangkan menurut Rangkuti (2004, p16), riset deskriptif adalah riset yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik pasar, karakteristik dari riset ini adalah ditandai dengan hipotesis spesifik, dan memiliki desain penelitian secara terstruktur. Pada riset deskriptif, metode pengumpulan data menggunakan data sekunder, data primer (survey), panel atau observasi. 3.1.2 Unit Analisis Analisis dalam penelitian ini data yang dihasilkan berasal dari data invidual, yaitu konsumen PT. Elsiscom Prima Karya. 17

18 Tabel 3.1 Tabel Desain Penelitian Tujuan penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian Metode Yang digunakan Unit analisis Time Horison T-1 Deskriptif - asosiatif Survey individu Cross-Sectional T-2 Deskriptif - asosiatif Survey individu Cross-Sectional T-3 Deskriptif - asosiatif Survey individu Cross-Sectional T-4 Deskriptif - asosiatif Survey individu Cross-Sectional Sumber : Penulis, 2010 Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. (Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2002, p152) Cross section adalah sebuah studi dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan, dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian. (Sekaran, 2006, p177) Keterangan : T-1 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap keputusan pembelian. T-2 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen. T-3 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. T-4 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen dan dampaknya kepada keputusan pembelian.

19 3.2 Operasional variabel penelitian Menurut Sekaran (2006, p115), yang dimaksud dengan variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai. Variabel penelitian adalah variabel yang menunjukkan segala sesuatu yang ditetapkan oleh meneliti untuk di pelajari. Sedangkan menurut pendapat Umar (2005, p128), variabel di dalam penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti dan mempunyai variasi antara satu dan lainnya dalam kelompok tersebut. Definisi operesional untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas ini dinamakan pula dengan variabel yang diduga sebagai sebab (presumed cause variable) dari variabel terikat (Dependent Variable). Selain itu variabel bebas juga dapat disebut sebagai variabel yang mendahului (antecendent variable) (Indriantoro dan Supomo,2003: p63). Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah Word Of Mouth (X). 2. Variabel antara (Intervening Variable) Variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat menjadi hubungan tidak langsung. Variabel intervening ini merupakan variabel yang terletak diantara variabel bebas dengan variabel terikat, sehingga variabel bebas tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel terikat (Indriantoro dan Supomo,2003: p66). Selain itu menurut Uma Sekaran (2006, p124), variabel antara adalah variabel yang mengemuka antara waktu variabel bebas mulai bekerja mempengaruhi variabel terikat, dan waktu pengaruh

20 variabel bebas terasa pada variabel terikat. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel antara adalah persepsi konsumen (Y). 3. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel bebas. variabel terikat juga dinamakan sebagai variabel yang diduga sebagai akibat (presumed affect variable), variabel ini juga disebut variabel konsekuensi (consequent variable) (Indriantoro dan Supomo,2003: p63). Selain itu menurut Sekaran (2006,p114), variabel ini merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel terikat dipengaruhi oleh variabel bebas, melalui analisis terhadap variabel terikat, sangat memungkinkan untuk menemukan jawaban atau solusi dari masalah yang ada. Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai variabel terikat adalah keputusan pembelian (Z). Tabel 3.2 Tabel Operasional Variabel Variabel Dimensi definisi Indikator Word of mouth (WOM) Promosi atau rekomendasi yang dilakukan melalui pembicaraan dari mulut ke mulut dengan cara menceritakan pengalaman atau keunggulan dari suatu produk. Keunggulan produk Kejelasan dan keakuratan informasi Persepsi konsumen Kualitas produk Faktor yang dapat menjawab semua keinginan pelanggan tentang produk tersebut. Bentuk/model suara harga

21 kualitas pelayanan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan agar dapat memberikan kejelasan dan jalan keluar apabila ada masalah pada produk. Service centre Kemudahan dalam complain Proses distribusi Keputusan pembelian Niat untuk membeli Proses dimana konsumen memilih dan memutuskan untuk membeli produk Membeli atau tidak membeli Sumber: Penulis, 2010 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelititan 3.3.1 Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan dengan maksud untuk mendapatkan data yang valid, dimana data dikumpulkan dan disatukan secara langsung dari obyek yang diteliti untuk kepentingan penelitian (data lapangan). 3.3.2 Sumber Data Di dalam penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, yaitu : 1. Sumber data primer adalah sumber data langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penulis akan mendapatkan data secara langsung melalui wawancara dan kuesioner. 2. Sumber data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini diperoleh melalui studi kepustakaan (penelitian ke perpustakaan) dan juga diperoleh dari internet.

22 Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Tujuan Penelitian Data Jenis Data Sumber Data T-1 pengaruh Word Of Mouth terhadap keputusan pembelian. T-2 pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen. T-3 pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian T-4 pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen dan dampaknya kepada terhadap keputusan pembelian. Sumber : Penulis, 2010 Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif Primer (Kuesioner) Sekunder (Studi kepustakaan) Primer (Kuesioner) Sekunder (Studi kepustakaan) Primer (Kuesioner) Sekunder (Studi kepustakaan) Primer (Kuesioner) Sekunder (Studi kepustakaan) Keterangan: T-1 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap keputusan pembelian. T-2 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen. T-3 = untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. T-4 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen dan dampaknya kepada keputusan pembelian.

23 3.4 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, peneliti menggunakan dan menetapkan beberapa teknik mengumpulkan data sebagai berikut : 1. Penelitian ke perpustakaan Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku, mencatat, mempelajari dan mengumpulkan teori yang relevan melalui buku-buku literatur, artikel, serta jurnal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, serta sumber data lainnya seperti melalui internet. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan informasi yang bersifat teoritis, tentunya mengenai masalah yang akan diteliti sehingga penelitian mempunyai landasan yang kuat sebagai suatu hasil ilmiah. 2. Penelitian lapangan Penelitian lapangan adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data secara langsung pada perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian ini disebut data primer. Cara untuk memperoleh data primer adalah : a. Melakukan wawancara sebagai teknik pengumpulan data kepada pihakpihak yang berkepentingan dalam perusahaan guna mendapatkan informasi yang diperlukan. b. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab. Kuesioner penelitian ini merupakan daftar pertanyaan yang ditujukan khususnya kepada konsumen PT. Elsiscom Prima Karya yang telah memenuhi syarat.

24 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang akan dilakukan adalah probability sampling, dimana teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2005:74). Dalam penelitian ini, pemilihan sampel menggunakan teknik pemilihan sampel sistematis (Systematic sampling), yaitu cara pengambilan sampel secara acak sederhana meskipun mudah dipahami. (Indriantoro dan Supomo;2003, p124). Pemilihan sampel dari kerangka sampel dapat dilakukan dengan cara yang sistematis, yaitu memilih secara acak setiap elemen dengan nomor tertentu dari tabel nomor sebagai kerangka sampel. Menurut Indriantoro dan Supomo pula (2003, p124-125), pemilihan nomor dimulai dengan nomor tertentu secara acak, selanjutnya dipilih nomor-nomor berikutnya dalam jarak tertentu yang sama. Sampel yang dipilih berdasarkan metode pemilihan sampel sistematis ini tergantung pada penentuan nomor sampel yang pertama dan jarak nomor antara sampel satu dengan yang lain. Dalam hal ini, kriteria sampel yang dirumuskan oleh peneliti yaitu konsumen yang sedang berkunjung ke show room PT. Elsiscom Prima Karya dan tentunya memiliki pengetahuan mengenai soundsystem, serta pelanggan yang sedang melakukan servis sound system merek TOA di PT. Elsiscom Prima Karya. 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Menentukan besarnya ukuran sampel, peneliti menggunakan jumlah populasi 118 orang. Jumlah tersebut didapat dari jumlah orang yang datang ke show room PT. Elsiscom Prima Karya serta mereka yang melakukan servis sound system merek TOA di

25 lokasi yang sama, terhitung dari tanggal 9 desember 2010 sampai tanggal 11 desember 2010. Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang perlu diambil untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin sebagai berikut (Riduwan dan Kuncoro, 2007, p44): Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d² = presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%) Berdasarkan rumus tersebut diperoleh jumlah sampel : 218 (218).(0,1²) = + 1 218 3.18 = 68.5534 dibulatkan menjadi 70 responden Jumlah minimal responden yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 69 responden, yang akan dibulatkan menjadi 70 responden. 3.7 Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah deskriptif, analisis dimana data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS. dengan menggunakan metode penghitungan analisis jalur (path analysis). Analisis ini akan digunakan untuk menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefesien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antar variabel X terhadap Y dan

26 dampaknya terhadap Z. Untuk mengetahui derajat variabel Word Of Mouth (X) terhadap persepsi konsumen (Y) dan dampaknya terhadap keputusan pembelian (Z) dilakukan penyebaran kuesioner dan analisis yang digunakan adalah teknik korelasi yang merupakan dasar dari perhitungan koefesien jalur. Tabel 3.4 Metode Analisis Data Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik analisis T-1 Asosiatif Path Analysis T-2 Asosiatif Path Analysis T-3 Asosiatif Path Analysis T-4 Asosiatif Path Analysis Sumber: Penulis, 2010 Keterangan: T-1 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap keputusan pembelian. T-2 = untuk mengetahui pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen. T-3 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. T-4 = untuk mengetahui bagaimana pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen dan dampaknya kepada keputusan pembelian. Langkah-langkah analisis secara garis besar sebagai berikut :

27 Pada penelitian ini menggunakan beberapa metode analisis. Diawali pada instrumen penelitian, yaitu pada kuesioner dengan melakukan uji validitas dan realibilitas. Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab semua tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis korelasi pearson, koefesien korelasi, regresi berganda dengan path analysis. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). 3.7.1 Skala Likert Bentuk pertanyaan yang digunakan pada kuesioner adalah pilihan berganda dan berpedoman pada skala Likert yang disebut juga summated rating scale. Skala ini memberikan peluang kepada responden untuk mengekspresikan perasaan mereka dalam bentuk persetujuan dalam bentuk pernyataan. Pertanyaan yang diberikan berjenjang, mulai dari tingkat terendah sampai tertinggi. Jumlah pilihan jawabannya bisa tiga, lima, tujuh, sembilan, yang jelas harus ganjil. Pilihan jawaban berikut ini dapat dipakai: amat sangat tidak setuju, sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju, amat sangat setuju. Tetapi kata amat sangat jarang dipakai (Bilson Simamora, 2004, p23). Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan lima buah skala ordinal. Bobot dan pengukuran atas tanggapan responden (J. Supranto, 2003):

28 Tabel 3.5 Bobot dan Kategori pengukuran Keterangan Penilaian Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: J. Supranto Skala Likert merupakan skala yang jaraknya sama, namun tidak memiliki nilai yang absolut. Menurut Sugiyono (2006, p86), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Dengan menggunakan skala likert ini, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk item-item yang berupa pernyataan atau pertanyaan. 3.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Validitas menguji seberapa baik suatu instrumen dibuat mengukur konsep tertentu yang ingin diukur. (Sekaran 2006, p39). Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total

29 memakai rumus teknik korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut: Dimana : r = Koefisien korelasi X = Skor item X z = Skor item Y n = banyaknya sampel dalam penelitian Dasar pengambilan keputusan : Jika r hitung positif serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. Jika r hitung positif serta r hitung < r table, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Jika r hitung > r table, tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. 2. Uji Relibilitas Keandalan (relibilitas) suatu pengukuran menunjukan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (bebas kesalahan) dan karena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Dengan kata lain,

30 keandalan suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana instrument mengukur konsep dan membantu menilai ketepatan sebuah pengukuran (Sekaran 2006, p40). Pada program SPSS metode yang digunakan dalam pengujian reliabilitas ini adalah dengan menggunakan metode Cronbach s Alpha (α) yang dimana satu kuesioner dianggap realible apabila cronbach alpha > 0,6 demikian juga menurut Sekaran (2006, p182) secara umum keandalan kurang dari 0.600 dianggap buruk, keandalan dalam kisaran 0.700 bisa diterima, dan lebih dari 0.800 adalah baik. Rumus Cronbach s Alpha (α) dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya berbentuk skala. Rumusnya adalah sebagai berikut: r11 = k 1 k 1 σb 2 σt 2 dimana : r11 k σ t 2 b σ 2 = reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan = varians total = jumlah varians butir 3.7.3 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah

31 asumsi normalitas dipenuhi, sehingga dapat diolah lebih lanjut pada path diagram. Menurut Rochaety (2007, pp99 100) uji normalitas berdasarkan dari histogram yang berdistribusi normal ditunjukan dengan bentuk yang menyerupai lonceng atau digram dahan daun. Uji normalitas diolah dengan melihat Q-Q plot atau plot juga disebut plot kenormalan. Jika data berdistribusi normal, titik plotnya harus berada pada suatu garis lurus.sedangkan jika titik-titik tersebut membentuk huruf S, maka menunjukan bahwa data kita menjulur (skew). Dasar pengambilan keputusan : Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola berdistribusi normal. Jika data menyebar jauh disekitar garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola tidak berdistribusi normal. Untuk mendeteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan uji Klomogorov- Smirnov melalui menu analyze kemudian non parametric test dan pilih menu sub menu 1-sampel K-S, dengan hipotesis pengujian yaitu: H 0 = Data berdistribusi normal H 1 = Data tidak berdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan : Nilai signifikan (sig) atau nilai probabilitas < 0,05, data tidak berdistribusi secara normal

32 Nilai signifikan (sig) atau nilai probabilitas > 0,05, data berdistribusi secara normal. 3.7.4 Analisis Korelasi Sederhana ( Korelasi Pearson ) Menurut Kuncoro (2007, p61) analisis korelasi Pearson Product Moment berguna untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Teknik analisis ini termasuk teknik statistik parametrik yang mengunakan data interval ratio dengan persyaratan tertentu. Menurut Sugiyono (2007, p182), korelasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Dimana r = Koefisien Korelasi Xi = Variabel Bebas X yang ke i Yi = Variabel terikat yang ke i n = Banyaknya pasangan data Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negative sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan artinya harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut :

33 Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80-1,000 Sangat kuat 0,60-0,799 Kuat 0,40-0,599 Cukup kuat 0,20-0,399 Rendah 0,00-0,199 Sangat rendah Sumber : Riduwan (2005:136) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut : KP = r 2 100% Dimana : KP = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2007, p62), pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan signifikasi sebagai berikut :

34 Hipotesis : H 0 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y H 1 : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan : Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau (0.05 sig), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya signifikan. 3.7.5 Analisis Jalur (Path Analysis) Menurut (Riduwan dan Kuncoro, 2007), model path analysis digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Model path analysis yang dibicarakan adalah pola hubungan sebab akibat. Analisis jalur (path analysis) yang dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu sewall wright merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui peran langsung maupun tidak langsung

35 seperangkat variabel independent (bebas) terhadap variabel dependent (terikat). Selain itu, Jonathan Sarwono (2007) menambahkan didalam prinsip-prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisis jalur diantaranya adalah : 1. Semua variabel yang diobservasi mempunyai data interval (scaled values). 2. Sebaiknya hanya terdapat multikolinearitas yang rendah. Maksudnya adalah jangan terdapat dua atau lebih variabel bebas (penyebab) mempunyai hubungan yang sangat tinggi. 3. Spesifikasi model sangat diperlukan untuk menginterpretasi koefisienkoefisien jalur. Kesalahan spesifikasi terjadi ketika variabel penyebab yang signifikan dikeluarkan dari model. Semua koefisien jalur akan merefleksikan kovarian bersama dengan semua variabel yang tidak diukur dan tidak akan dapat diinterpretasikan secara tepat dalam kaitannya dengan akibat langsung dan tidak langsung. 4. Terdapat masukan korelasi yang sesuai. Artinya, jika kita menggunakan matriks korelasi sebagai masukan maka korelasi Pearson digunakan untuk dua variabel berskala interval. Adapun manfaat dari model path analysis adalah untuk : 1. Penjelasan (explanation) terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti. 2. Prediksi nilai variabel terkait (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X), dan prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif. 3. Faktor determinan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan

36 untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2007, p116-118), ada beberapa langkah pengujian path analysis yaitu sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis dalam persamaan structural Struktur : Y = ρ YX1 X 1 + ρ YX2 X 2 + ρ YX3 X 3 + ρ YX4 X 4 + ρ YX5 X 5 + ε 1 Z = ρ ZX1 X 1 + ρ ZX5 X 5 + ρ ZY Y + ε 2 2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi. Untuk menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi sebaiknya melalui tahapan berikut ini : a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis : naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh variabel eksogen (X). b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi yang telah dirumuskan persamaan regresi sederhana : Y 3. Menghitung koefisien jalur secara simultan Kaidah pengujian signifikansi secara manual : menggunakan table F Kaidah pengujian signifikansi : program SPSS

37 - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig [0.05 sig ], maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya tidak signifikan. - Jika nilaim probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig [0.05 sig ], maka H0 ditolak dan H 1 diterima, artinya signifikan. 4. Menghitung koefisien jalur secara individu Secara individual uji statistik yang digunakan uji t yang dihitung dengan rumus (Schumaker dan Lomax, 1996:44). Kusnendi, 2005:12). Statistik diperoleh dari hasil komputasi SPSS 16.0 untuk analisis regresi setelah data ordinal ditransformasikan ke interval. Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingan antara nilai probabilitas 0.05 dengan nilai probabilitas sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut : - Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig [0.05 sig ], maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya tidak signifikan. - Jika nilaim probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig [0.05 sig ], maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, artinya signifikan. 5. Meringkas dan Menyimpulkan

38 Tabel 3.7 Kategori Hubungan Pengaruh Variabel dalam Path Analisis Kategori Hubungan Pengaruh Variabel 0.05-0.09 Lemah 0.10-0.29 Sedang 0.30 keatas Kuat Sumber : Engkos Achmad Kuncoro 3.8 Rancangan Uji Hipotesis Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian yang telah ditentukan di pendahuluan, maka rancangan uji hipotesis dapat dibuat. Dalam riset ini tingkat kepercayaan sebesar 95% dan tingkat ketidakakuratan sebesar = 5% = 0.05. Dasar uji hipotesis: Jika nilai propabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0,05 Sig), maka H 0 diterima dan H 1 ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai propabilitas Sig atau (0,05 Sig), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, dan artinya signifikan. Keterangan Variabel: X = Word Of Mouth Y = Persepsi konsumen Z = Keputusan pembelian

39 Tujuan 1 Hipotesis pengujian hubungan antara X terhadap Y H 0 : Tidak ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth terhadap variabel persepsi konsumen. H 1 : Ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth terhadap variabel persepsi konsumen. Tujuan 2 Hipotesis pengujian hubungan antara X dan Z H 0 : Tidak ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth terhadap variabel keputusan pembelian. H 1 : Ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth terhadap variabel keputusan pembelian. Tujuan 3 Hipotesis pengujian antara Y dan Z H 0 : Tidak ada pengaruh antara variabel persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. H 1 : Ada pengaruh antara variabel persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian.

40 Tujuan 4 Hipotesis pengujian antara X, Y dan Z H 0 : Tidak ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth, terhadap persepsi konsumen, dan dampaknya kepada keputusan pembelian. H 1 : Ada pengaruh antara variabel Word Of Mouth, terhadap persepsi konsumen, dan dampaknya kepada keputusan pembelian. 3.9 Rancangan implikasi penelitian Hasil penelitian tentang Analisis Pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen dan dampaknya terhadap keputusan pembelian diharapkan implikasi yang dapat diberikan penelitian untuk PT. Elsiscom Prima Karya adalah bagaimana path analysis dengan toolsnya SPSS 16.0 dapat menganalisa Pengaruh Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen dan Dampaknya terhadap keputusan pembelian. Hasil implikasi tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi kedua belah pihak, dimana pihak perusahaan dapat mengetahui hubungan,pengaruh dan mengetahui tanggapan pelanggan mengenai Word Of Mouth terhadap persepsi konsumen dan dampaknya terhadap keputusan pembelian.