BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

dokumen-dokumen yang mirip
ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB 1 PENDAHULUAN. terciptanya interaksi antara manusia dengan sesamanya. Tanpa bahasa, manusia tidak

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda, serta memiliki

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan keinginan kepada seseorang. Secara garis besar bahasa yang. 日常の言語生活で 実際に話される言葉 (Kindaichi, 1989:1045)

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Definisi bahasa menurut Kridalaksana (2001 : 27) adalah sistem lambang

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak pernah lepas dari apa yang dinamakan interaksi atau

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang, baik kepribadian tersebut adalah kepribadian yang baik

Bab 2 Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB 2 LANDASAN TEORI

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam gramatika suatu bahasa, terdapat penggunaan adverbia. Adverbia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi sehari hari, seringkali muncul pengutaraan kalimat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki nuansa makna yang berbeda pada setiap struktur

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Salah satu fungsi bahasa yaitu dengan berbahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sesuatu yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup

BAB I PENDAHULUAN. kalimat. Untuk menghubungkan kalimat satu dengan kalimat lainnya, digunakan

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh dunia. Melalui bahasa, manusia dapat saling berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan salah satu unsur yang

Bab 4. Simpulan dan Saran. Pada bab ini penulis akan memberikan Simpulan dari hasil analisis mengenai makna

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sosial, manusia tidak terlepas dari aktivitas komunikasi untuk

Bab 2. Landasan Teori. Sintaksis merupakan salah satu bidang kajian dalam linguistik.sintaksis berasal

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Kindaichi dalam Torana (2009:17), membagi predikat kata kerja menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Banyak ahli yang sudah mengemukakan definisi bahasa dengan caranya masingmasing.

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, atau berkomunikasi satu sama lain. Dengan demikian bahasa

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia memiliki ciri khas masing-masing. Salah satunya

ARTI DAN PENGGUNAAN POLA ~KOTO NI SURU DAN ~KOTO NI NARU DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG 日本語文における ~ ことにする および ~ ことになる の意味使用

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki ciri khas atau karakteristik tersendiri. Setiap bahasa juga

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kutipan di atas, dapat dikatakan bahwa たび tabi beberapa

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Semantik mempelajari hubungan antara tanda-tanda atau lambang-lambang yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

PENGGUNAAN SUFIKS KA, SHA, IN DAN SHI YANG BERMAKNA PROFESI DALAM YOMIURI SHINBUN SKRIPSI. Oleh David Setyawan

BAB 2. Landasan Teori

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur kalimat dan ekspresi. Banyaknya ragam struktur dan ekspresi tersebut menjadi suatu kesulitan bagi pembelajar asing yang ingin mempelajari bahasa Jepang, terutama struktur-struktur yang memiliki kemiripan dalam interpretasi ekspresi dan penggunaannya. Salah satunya yang membuat penulis tertarik adalah ように dan ために dalam kalimat bahasa Jepang dimana keduanya digunakan untuk menyatakan tujuan atau maksud, dan sering digunakan oleh pengguna bahasa Jepang. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sekilas keduanya memiliki makna yang sama, yaitu supaya atau untuk (sama-sama menyatakan tujuan). Akan tetapi sebenarnya keduanya memiliki makna yang berbeda, sehingga terkadang sulit bagi pembelajar asing untuk membedakan kapan harus memakai ように dan kapan harus memakai ために. Struktur kalimat untuk ように secara umum lebih luas dan bervariasi dibandingkan dengan struktur kalimat ために. Menurut Sagawa dkk: 1

まえにんげんいしかか ように の前には なる できる など人間の意志に関わらむいしてきこういあらわどうしかのうあらわない無意志的な行為を表す動詞や可能を表す V-れる あるいどうしひていけいじょうたいてきいみあらわひょうげんもちは動詞の否定形など 状態的な意味を表す表現用いられることがおおあとせつはなていしてきこういあらわどうしつづ多く 後の節には話し手の意志的な行為を表す動詞が続く [you ni] no mae ni wa, [naru] [dekiru] nado ningen no ishi ni kakawaranai muishiteki na koui wo arawasu doushi ya kanou wo arawasu [V-reru], arui wa doushi no hiteikei nado, joutaiteki na imi wo arawasu hyougen mochiirareru koto ga ooku, ato no setsu ni wa hanashi te no ishiteki na koui wo arawasu doushi ga tsuzuku. Di depan ように dapat diletakkan verba aktivitas yang tidak berhubungan dengan keinginan manusia seperti なる, できる, atau verba れる yang menunjukkan kemampuan, dapat pula diletakkan verba bentuk negasi, maupun verba lain yang memiliki makna situatif, sedangkan klausa yang mengikuti di belakangnya berupa verba yang menunjukkan aktivitas yang didasari oleh tujuan/keinginan pembicara. (Sagawa dkk, 2001:621) Sementara itu menurut Matsumoto, penggunaan ように adalah sebagai berikut: じょうたいあらわどうしげんざいけいかのうけい <A よう ( に )B> A は状態を表す動詞 ( 現在形 可能形 ないなどおおじどうしおお形 ) 等が多い 自動詞が多い <A you (ni) B>, A wa joutai wo arawasu doushi (genzai-kei kanou-kei nai-kei) nado ga ooi. Jidoushi ga ooi. <A you (ni) B>, A kebanyakan berupa kata kerja yang menyatakan situasi/keadaan (bentuk sekarang bentuk dapat bentuk nai). Kebanyakan berupa verba intransitif. (Matsumoto, 1996:202) 2

Dari dua pandangan tersebut di atas dapat dipahami, bahwa secara umum verba yang dapat diletakkan di depan ように berupa verba yang tidak berhubungan dengan keinginan manusia, dan merupakan verba yang memiliki makna situatif. Contoh penggunaan ように dalam kalimat bahasa Jepang yang menyatakan tujuan dapat dilihat dalam kalimat berikut: かいちく 1. 息子が家で仕事ができるように父親は家を改築した Musuko ga ie de shigoto ga dekiru you ni chichioya wa ie wo kaichiku shita. Supaya anak laki-lakinya dapat bekerja di rumah, ayahnya merekonstruksi rumah. (NBJ:621) Dalam contoh kalimat di atas, ように dipakai untuk mengekspresikan tujuan dari si ayah merekonstruksi rumahnya adalah bahwa supaya anak laki-lakinya dapat bekerja di rumah tersebut. Perhatikan contoh kalimat lain yang menggunakan ように : 2. あの人のように英語がペラペラしゃべれるようになりたい ano hito no you ni eigo ga perapera shabereru you ni naritai (Saya) ingin supaya bisa lancar berbicara Bahasa Inggris seperti orang itu. (NBJ:621) Dapat dilihat pada contoh kalimat 2, terdapat dua kali pemakaian ように, namun ように yang pertama ( あの人のように - ano hito no you ni) bermakna seperti 3

atau menyerupai, sedangkan ように yang kedua ( 英語がペラペラしゃべれるようになりたい - eigo ga perapera shabereru you ni naritai) bermakna supaya yang menunjukkan tujuan Sedangkan untuk struktur kalimat ために, dapat dikatakan lebih sedikit variasinya dibandingkan ように. Sagawa dkk juga mengatakan bahwa: せつ ために の前には自分の意志で実現できることがらを表す節が来めざる ある状態になることを目指すときは ために ではなく ように を使う [tame ni] no mae ni wa jibun no ishi de jitsugen dekiru kotogara wo arawasu setsu ga kuru. Aru joutai ni naru koto wo mezasu toki wa [tame ni] dewa naku [you ni] wo tsukau. Klausa yang mengikuti ために adalah klausa yang menunjukkan sesuatu yang dapat direalisasikan oleh diri sendiri. Pada saat ingin menyatakan keadaan yang ingin dicapai, yang dipakai bukan ために melainkan ように. (Sagawa dkk, 2001:203) Sedangkan menurut buku Nihongo Nouryoku Shiken 1, 2 kyu Taisaku Bunpo Goi, struktur penggunaan ために adalah sebagai berikut: <A ため ( に )B> A は意志でする動作 ( 動詞現在形 ) <A tame (ni) B>, A wa ishi de suru dousa (doushi genzai-kei) <A tame (ni) B>, A adalah tindakan sadar (kata kerja bentuk sekarang) (Matsumoto, 1996:202) 4

Dari teori-teori tersebut dapat dipahami bahwa klausa yang mengikuti ために adalah klausa yang menunjukkan sesuatu yang dapat direalisasikan oleh diri sendiri (pembicara) dengan verba yang menyatakan tindakan sadar. Contoh penggunaan ために dalam kalimat bahasa Jepang dapat dilihat dalam contoh berikut: 3. 家を買うために朝から晩まで働く ie wo kau tame ni asa kara ban made hataraku Bekerja dari pagi hingga malam untuk membeli rumah. (NBJ:203) ために dalam kalimat di atas menunjukkan tujuan dari bekerja dari pagi hingga malam, yaitu untuk membeli rumah. Yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah terkadang sulit membedakan kapan harus memakai ように dan kapan harus memakai ために pada satu kalimat yang menyatakan tujuan. Perhatikan contoh di bawah ini: 4*. 大学に入るように 毎日受験勉強をしています daigaku ni hairu you ni, mainichi juken benkyou wo shiteimasu Supaya masuk ke perguruan tinggi, (saya) setiap hari belajar untuk ujian Kalimat di atas tidak berterima dalam bahasa Jepang karena tidak memiliki struktur yang tepat, walaupun jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia kalimat tersebut masih dapat dimengerti maknanya, yaitu belajar setiap hari dengan tujuan masuk ke perguruan tinggi. Kalimat nomor 4 di atas hanya salah satu 5

contoh kalimat di mana penggunaan ように dan ために dalam menyatakan tujuan seringkali tertukar. Dengan berlandaskan teori-teori sebelumnya, 大学に入る- daigaku ni hairu merupakan keadaan yang ingin diwujudkan (ingin agar masuk perguruan tinggi). Karena itu, akan lebih tepat jika kalimat tersebut diubah menjadi 大学に入るために 毎日受験勉強をしています- daigaku ni hairu you ni, mainichi juken benkyou wo shiteimasu. Ada pula alternatif lain untuk memperbaiki struktur kalimat 4 di atas dengan tidak mengubah ように, tetapi yang diubah adalah klausa awalnya ( 大学に入る - daigaku ni hairu) yang memiliki makna keinginan si pembicara. Untuk mengubah makna klausa tersebut, penulis mengganti verba di dalamnya dengan verba yang bermakna situatif, yaitu 入れる haireru. Dengan demikian akan dihasilkan klausa baru, yaitu 大学に入れる - daigaku ni haireru yang bermakna situatif. Klausa ini dapat digunakan dalam kalimat dengan pola ように, sehingga kalimatnya akan menjadi 大学に入れるように毎日受験勉強をしています - daigaku ni haireru you ni mainichi juken benkyou wo shiteimasu. Permasalahan seperti ini sering sekali dialami oleh pembelajar asing ketika menggunakan ように dan ために dalam kalimat bahasa Jepang yang menyatakan tujuan. Selain itu, bagaimana mengenali struktur dan verba yang mengikuti kedua keishiki meishi ini sangat membingungkan antara verba situatif, serta verba yang disadari oleh pembicara. 6

Sejauh ini, penelitian dengan topik perbandingan antara ように dan ために belum ada. Oleh karena itu penulis merasa perlu untuk membahas permasalahan ini lebih jauh. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dibuat dua rumusan masalah yang akan ditelaah dalam penelitian ini: 1. Bagaimana penggunaan struktur ように dan ために dalam kalimat bahasa Jepang 2. Makna yang terkandung dalam ように dan ために 1.3 Tujuan Penelitian Dengan melihat latar belakang masalah dan rumusan masalah di atas, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan penggunaan 形式名詞ように dan ために dalam kalimat bahasa Jepang 2. Mendeskripsikan makna ように dan ために dalam kalimat bahasa Jepang 1.4 Metode dan Teknik Penelitian Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik analisis data menggunakan deskriptif analitis. Sedangkan 7

teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah studi kepustakaan dengan bersumber pada buku dan bahan-bahan literatur non buku teks. Untuk teknik kajiannya, penulis menggunakan teknik substitusi untuk mengetahui perbedaan penggunaan dan makna antara ように dan ために. Contoh: 5. 時間に遅れないように 急いだ Jikan ni okurenai you ni, isoida. (Saya) buru-buru agar tidak terlambat. (NDB:14) Jika ように pada contoh kalimat di atas dengan ために, menghasilkan kalimat 時間に遅れないために 急いだ -Jikan ni okurenai tame ni, isoida. Kalimat kedua tersebut salah secara struktur karena seperti dikatakan dalam teori sebelumnya bahwa struktur ために tidak bisa menggunakan selain verba bentuk sekarang ( 動詞現在形 - doushi genzai-kei). Oleh karena itu pada kalimat di atas, ように tidak dapat digantikan oleh ために. Perhatikan kembali contoh kalimat sebelumnya: 4*. 大学に入るように毎日受験勉強をしています Daigaku ni hairu you ni mainichi juken benkyou wo shiteimasu. Supaya masuk perguruan tinggi, setiap hari (saya) belajar untuk ujian. Berlandaskan teori Matsumoto (1996) yang mengatakan bahwa kata atau frase di depan ように berupa kata kerja situatif, kalimat pada contoh 4 pun kurang tepat 8

strukturnya, karena klausa di depan ように yaitu 大学に入る - daigaku ni hairu tidak memiliki makna situatif. Dengan mensubstitusi ように dalam kalimat dengan ために, akan didapat kalimat baru 大学に入るために毎日受験勉強をしています- Daigaku ni hairu tame ni mainichi juken benkyou wo shiteimasu yang lebih tepat secara teoretis. 1.5 Organisasi Penulisan Sistematika penulisan karya tulis ini dibagi atas 4 bab dan beberapa subbab masing-masing babnya, sebagai berikut: Dalam bab I berisi pendahuluan, dan terbagi menjadi 5 subbab, yaitu latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan teknik kajian, serta organisasi penulisan. Dalam bab II disajikan kajian teori yang memiliki 4 subbab, yaitu kajian semantik, kajian sintaksis, you ni, dan tame ni. Dalam bab III, analisis penggunaan you ni dan tame ni yang menyatakan tujuan dalam kalimat bahasa Jepang. Bab IV berisi kesimpulan hasil analisis dari bab III. Demikianlah organisasi penulisan ini dibuat agar sistematis serta mudah dimengerti oleh pembaca. 9