PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TAHUN 2016 INDUSTRI BESAR SEDANG (IBS) TURUN 6,76 PERSEN, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) NAIK 0,66 PERSEN

dokumen-dokumen yang mirip
II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TAHUN 2016 INDUSTRI BESAR SEDANG (IBS) NAIK 2,98 PERSEN, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) NAIK 5,16 PERSEN

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang tahunan selama tahun 2014 naik sebesar 2,10 persen dibandingkan dengan tahun 2013.

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y)

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Triwulan III-2017

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN IV TAHUN 2014

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN I TAHUN 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II 2017 PROVINSI RIAU :

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN III 2016 PROVINSI RIAU :

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I 2017 PROVINSI RIAU :

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2014

Industri Manufaktur Besar dan Sedang

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN I TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN IV TAHUN 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Triwulan III Provinsi Riau

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2015

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Nusa Tenggara Barat Triwulan III Tahun 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Bali Triwulan III Tahun 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) & INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) PROVINSI GORONTALO TRIWULAN IV TAHUN 2016

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro dan Kecil (IMK) Kalimantan Barat Triwulan III Tahun 2017

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2011

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN II TAHUN 2013

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN IV TAHUN 2014

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN IV TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN I TAHUN 2016


PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2013

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN INDUSTRI MIKRO DAN KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II TAHUN 2011

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan II Tahun 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015 PROVINSI BENGKULU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2017 PROVINSI BENGKULU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI Aceh TRIWULAN III TAHUN 2015

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN III TAHUN 2015


PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SUMATERA UTARA TRIWULAN II TAHUN 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI JAWA BARAT TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN IV TAHUN 2015 PROVINSI RIAU

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) Triwulan IV Tahun

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN IV TAHUN 2015

Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Provinsi Kalimantan Timur *) Triwulan IV 2016

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SUMATERA UTARA TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI Aceh TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI SULAWESI TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECILTRIWULAN III TAHUN 2015 PROVINSI RIAU

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR SUMATERA UTARA TRIWULAN I-2017


PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI Aceh TRIWULAN IV TAHUN 2011

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO KECIL TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR SEDANG, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL PROVINSI ACEH TRIWULAN IV TAHUN 2014

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2015

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV TAHUN 2016

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TRIWULAN I TAHUN 2014

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Transkripsi:

. 044/08/16/Th.IX, 1 Agustus 2016 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR TAHUN 2016 INDUSTRI BESAR SEDANG (IBS) TURUN 6,76 PERSEN, DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) NAIK 0,66 PERSEN A. INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (IBS) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang ( y-on-y) pada triwulan II tahun 2016 mengalami penurunan produksi sebesar 6,76 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2015. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulanan ( q-to-q) pada triwulan II tahun 2016 turun sebesar 2,15 persen dari triwulan I tahun 2016. I. Pendahuluan Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur untuk triwulan I ini disajikan untuk keseluruhan skala industri, antara lain Industri Besar dan Sedang (IBS) yaitu industri dengan tenaga kerja lebih dari 20 orang dan Industri Mikro dan Kecil (IMK) yaitu industri dengan tenaga kerja 1-19 orang. Pertumbuhan produksi industri manufaktur pada tahun 2016 ini, seluruhnya akan disajikan dalam kode Klasifikasi Baku Lapangan Usahan Indonesia () terbaru tahun 2015 menurut International Standard Industrial Classification of All Economics Activities (ISIC) United Nations, revisi 4 tahun 2008. yang disajikan adalah untuk kode klasifikasi 2 (dua) digit. Angka pertumbuhan Industri Besar dan Sedang disajikan untuk pertumbuhan antar triwulan dan antar tahun untuk 2 (dua) jenis industri utama antara lain industri makanan (kode 10) dan industri karet, barang dari karet dan plastik (kode 22). Berita Resmi Statistik. 044/05/16/Th. IX, 1 Agustus 2016 1

II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (y-on-y) pada triwulan II tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 6,76 persen dibandingkan triwulan II tahun 2015, sedangkan untuk pertumbuhan nasional naik sebesar 5,54 persen. Penurunan ini dialami oleh Industri Makanan (kode 10), turun sebesar 6,19 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 5,17 persen. Berbeda hal nya dengan Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22), angka pertumbuhan produksi industri ini naik sebesar 10,02 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 11,33 persen. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (y-on-y) Triwulan II Tahun 2016 Pertumbuhan Triwulanan (y-on-y) (%) Indonesia 1 10 Industri Makanan Manufacture of food products -6,19 5,17 2 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics Products 10,02-11,33 I B S (Industri Besar dan Sedang) -6,76 5,54 III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) pada triwulan II tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 2,15 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016, sedangkan pertumbuhan produksi industri manufaktur nasional mengalami kenaikan sebesar 3,54 persen. Jenis industri yang mengalami kenaikan pada triwulan II tahun 2016 dibandingkan triwulan I tahun 2016, adalah : - Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik (kode 22) naik sebesar 20,96 persen, sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional turun sebesar 0,02 persen. Penyebab utama kenaikan ini adalah harga komoditas yang relatif stabil dan mulai beranjak naik dibandingkan harga pada triwulan sebelumnya. - Industri Makanan (kode 10), naik sebesar 0,18 persen, dan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 10,39 persen. Jenis industri ini didominasi oleh industri minyak kelapa sawit ( CPO/Crude Palm Oil) dan juga industri minyak mentah dari kelapa. Trend harga komoditas CPO dan minyak mentah dari kelapa selama Januari sampai Maret tahun 2016 cenderung naik, kenaikan ini cukup menggairahkan petani. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang per triwulannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini : 2 Berita Resmi Statistik. 044/05/16/Th. IX, 1 Agustus 2016

Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan (q-to-q) Triwulan II Tahun 2016 Pertumbuhan Triwulanan (q-to-q) (%) Indonesia 1 10 Industri Makanan Manufacture of food products 0,18 10,39 2 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Manufacture of Rubber and Plastics Products 20,96-0,02 I B S (Industri Besar dan Sedang) -2,15 3,54 B. INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO DAN KECIL (IMK) Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (y-on-y) pada triwulan II tahun 2016 naik sebesar 0,66 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2015. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil triwulanan (q-to-q) pada triwulan II tahun 2016 naik sebesar 1,76 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016. Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil tahunan selama tahun 2016 naik sebesar 2,84 persen dibandingkan dengan tahun 2015. I. Pendahuluan Untuk angka pertumbuhan Industri Mikro dan Kecil (IMK) akan disajikan menurut 7 (tujuh) jenis industri, antara lain industri makanan (kode 10), industri pakaian jadi (kode 14), industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), industri barang galian bukan logam (kode 23), industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25) dan industri furnitur (kode 31). II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan ( y-on-y) Triwulan II Tahun 2016 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan ( y-on-y) pada triwulan II Tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen dibandingkan dengan triwulan II tahun 2015. Demikian juga angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil untuk nasional mengalami peningkatan sebesar 6,56 persen. Dari ketujuh jenis industri tersebut, jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain : - Industri pakaian jadi (kode 14), naik sebesar 16,25 persen, demikian halnya dengan angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 8,45 persen. - Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesar 12,38 persen dan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 17,66 persen. Berita Resmi Statistik. 044/05/16/Th. IX, 1 Agustus 2016 3

- Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (kode 25), naik sebesar 9,01 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 13,65 persen. - Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 2,05 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 1,74 persen. Adapun penurunan terjadi pada tiga jenis indutri sebagai berikut: - Industri makanan (kode 1 0), turun sebesar 2,70 persen sedangkan untuk angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 6,49 persen. - Industri furniture (kode 31), turun sebesar -9,17 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan sebesar 1,50 persen. - Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), turun sebesar 12,25 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional turun naik 1,41 persen. Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (y-on-y) Triwulan II Tahun 2016 Pertumbuhan (%) Triwulanan (y-on-y) Indonesia (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan -2,70 6,49 2 14 Industri Pakaian Jadi 16,25 8,45 3 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -12,25 1,41 4 20 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 12,38 17,66 5 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 2,05 1,74 6 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 9,01-13,65 7 31 Industri Furnitur -9,17 1,50 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 0,66 6,56 4 Berita Resmi Statistik. 044/05/16/Th. IX, 1 Agustus 2016

III. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan II Tahun 2016 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan ( q-to-q) pada triwulan II tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 1,76 persen dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016. Angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional, mengalami kenaikan sebesar 5,74 persen pada triwulan II tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016. Pertumbuhan produksi industri manufaktur Mikro dan Kecil per triwulannya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulanan (q-to-q) Triwulan II Tahun 2016 Pertumbuhan (%) Triwulanan (q-to-q) Indonesia (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan 0,93 5,87 2 14 Industri Pakaian Jadi 9,21 10,17 3 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -0,33 0,86 4 20 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia -0,20 3,74 5 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 2,89 2,11 6 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya -1,59 1,04 7 31 Industri Furnitur -0,77 6,61 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 1,76 5,74 Jenis industri yang mengalami kenaikan pada triwulan II tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016 adalah sebagai berikut : - Industri pakaian jadi (kode 14), naik sebesar 9,21 persen, hal ini senada dengan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 10,17 persen. - Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 2,89 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 2,11 persen. - Industri makanan (kode 10), naik sebesar 0,93 persen, demikian juga halnya dengan angka pertumbuhan nasional yang mengalami kenaikan sebesar 5,87 persen. Adapun jenis industri yang mengalami penurunan adalah : - Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), turun sebesar 0,20 persen sedangkan Berita Resmi Statistik. 044/05/16/Th. IX, 1 Agustus 2016 5

angka pertumbuhan nasional naik sebesar 3,74 persen. - Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), turun sebesar 0,33 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 0,86 persen. - Industri furniture (kode 31), turun sebesar 0,77 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 6,61 persen. - Industri barang logam bukan mesin dan peralatannya (kode 25) turun sebesar 1,59 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 1,04 persen. IV. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Tahun 2016 Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulanan ( c-to-c) selama periode Januari sampai Juni tahun 2016 yang juga merupakan pertumbuhan selama tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 2,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015. Demikian pula dengan angka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil secara nasional, mengalami peningkatan sebesar 6,24 persen untuk periode selama bulan Januari sampai Juni tahun 2016 dibandingkan dengan dengan periode yang sama tahun 2015. Pertumbuhan produksi industri manufaktur Mikro dan Kecil per jenis industri dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Selama Tahun 2016 Pertumbuhan (%) Tahun 2016 Indonesia (1) (2) (3) (4) (5) 1 10 Industri Makanan -0,51 6,33 2 14 Industri Pakaian Jadi 17,86 7,17 3 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya -10,86-0,46 4 20 Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia 18,26 16,86 5 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 3,56 2,16 6 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 14,48-12,39 7 31 Industri Furnitur -4,44 0,97 IMK (Industri Mikro dan Kecil) 2,84 6,24 Dari ketujuh jenis industri tersebut, jenis industri yang mengalami kenaikan antara lain : 6 Berita Resmi Statistik. 044/05/16/Th. IX, 1 Agustus 2016

- Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (kode 20), naik sebesar 18,26 persen, demikian juga angka pertumbuhan nasional mengalami kenaikan sebesar 16,86 persen. - Industri pakaian jadi (kode 14), naik sebesar 17,86 persen, angka pertumbuhan nasional juga meningkat sebesar 7,17 persen. - Industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya ( kode 25), naik sebesar 14,48 persen sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami penurunan sebesar 12,39 persen. - Industri barang galian bukan logam (kode 23), naik sebesar 3,56 persen dan angka pertumbuhan nasional naik sebesar 2,16 persen. Adapun penurunan terjadi pada : - Industri makanan (kode 10), turun sebesar 0,51 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional meningkat sebesar 6,33 persen. - Industri furniture (kode 31), turun sebesar 4,44 persen, sedangkan angka pertumbuhan nasional mengalami peningkatan sebesar 0,97 persen. - Industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (kode 16), turun sebesar 10,86 persen, demikian pula dengan angka pertumbuhan nasional turun sebesar 0,46 persen. CATATAN TEKNIS Sejak tahun 1976 Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan Survey Industri Pengolahan Besar dan Sedang (IBS) secara bulanan/triwulanan. Data hasil survei tersebut dipakai sebagai bahan penyusunan Indeks Produksi Industri dan penghitungan Pertumbuhan Produksi Industri. Besaran Pertumbuhan Produksi Industri, selain digunakan sebagai bahan penghitungan PDRB, juga merupakan indikator dini untuk mengetahui perkembangan sektor industri di Indonesia. Data dikumpulkan secara bulanan melalui Survei Industri Pengolahan Besar/Sedang. Perusahaan/usaha industri yang dicakup dalam survei ini adalah perusahaan industri yang melakukan kegiatan pengolahan, terletak pada bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri, serta mempunyai tenaga kerja 20 orang atau lebih. Suatu kegiatan ekonomi dikatakan sebagai Industri Manufaktur jika kegiatan tersebut merupakan kegiatan ekonomi yang mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, serta sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling). Sedangkan Jasa Industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain. Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak pengolah hanya melakukan pengolahannya dengan mendapat imbalan sejumlah uang atau barang sebagai balas jasa (upah makloon). Industri Pengolahan dikelompokkan menjadi (empat) klasifikasi usaha berdasarkan jumlah tenaga kerjanya. Industri besar adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja 100 (seratus) orang atau lebih. Industri Sedang adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 20 (dua puluh) sampai 99 (sembilan puluh sembilan) orang. Industri Kecil adalah perusahaan industri yang mempunyai tenaga kerja antara 5 (lima) sampai 19 (sembilan belas) orang, dan Industri Mikro adalah industri yang mempunyai tenaga kerja antara 1 (satu) sampai 4 (empat) orang. Berita Resmi Statistik. 044/05/16/Th. IX, 1 Agustus 2016 7