BAB V RENCANA AKSI. dalam pelaksanaan dan pemeriksaan, antara lain : 2. Kegiatan promosi dan hubungan pelanggan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V RENCANA AKSI. Kegiatan pengembangan bisnis yang akan dilakukan oleh Mocaffe dalam. dan pemeriksaan. Ketiga kegiatan tersebut antara lain :

variasi produk mereka. Untuk proses PHK karyawan akan dilakukan pembayaran Untuk dampak lingkungan, perusahaan tidak memiliki masalah dengan

BAB V RENCANA AKSI. dalam rencana aksi beserta waktu eksekusi dari masing-masing kegiatan tersebut.

BAB V RENCANA AKSI. Kegiatan akan dibagi menjadi 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu: dari Rumah Fisioterapi Kotagede. Kegiatan operasional terdiri dari:

BAB V RENCANA AKSI. yang telah disusun dibagi menjadi beberapa bagian utama yaitu: 2. Kegiatan teknis perawatan, pemantauan, dan dukungan.

BAB V RENCANA AKSI. Dalam bab rencana aksi ini memiliki tujuan untuk membantu perusahaan

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V RENCANA AKSI. Rencana aksi merupakan tindak lanjut dari perencanaan bisnis dan menjadi bagian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pengendalian

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN PT. GEMILANG UNGGAS PRIMA PEKANBARU. A. Sejarah PT.Gemilang Unggas Prima Pekabaru

Mempersiapkan Rencana Produksi Usaha Sosial Anda

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB V RENCANA AKSI. Bagian terakhir dari pelaksanaan rencana model bisnis cuci mobil keliling

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

Lampiran 1. Sebaran Bulanan Kebutuhan dan Ketersediaan Beras Tahun 2011 (ARAM II) Sumber : Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2011

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk terus berkembang agar dapat bertahan dalam kancah

BAB V RENCANA AKSI. perusahaan dan analisa risiko serta rencana mitigasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pertumbuhan dunia usaha yang semakin kompetitif dengan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian belum stabil seiring dengan semakin kompleksnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

JUDUL : GKM PERKASA MENURUNKAN KONSUMSI PEMAKAIAN LISTRIK PADA PJU KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU I CILEGON PROFIL GKM PERKASA PT KIEC

BAB V RENCANA AKSI. V.1 Waktu dan Kegiatan. Agar rencana bisnis berjalan sesuai rencana maka diperlukan rencana aksi, rencana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Evaluasi Efektivitas Pengendalian Internal

BAB V RENCANA AKSI. menjadi pedoman untuk pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang direncanakan sebelumnya.

Bahan Kuliah ke 9: UU dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Fakultas Peternakan Unpad KEBIJAKAN DALAM INDUSTRI TERNAK NON RUMINANSIA

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

DAFTAR ISI. i ii iii iv

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Stoner (2004: 7) manajemen adalah proses merencanakan,

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi bidang usaha di Indonesia cepat berubah, banyak perusahaan yang jatuh

BAB II LANDASAN TEORI. usahanya, umumnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan yang terbaik

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MESIN TETAS TELUR

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS SERVICE AC, KULKAS, DAN DISPENSER. Jurusan : Teknik Mesin

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

1 BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN. Indonesia dengan populasi mencapai lebih dari 110 juta ekor (Data Direktorat

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAMPIRAN. No. Dok.: FM-GKM-TI-TS-01-05A; Tgl. Efektif : 01 Desember 2015; Revisi : 00. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP. Usaha kecil dipedesaan merupakan pengerak ekonomi masyarakat diluar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis telah uraikan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

VII. ANALISIS FINANSIAL

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI (X) Pengendalian Proses

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PDAM Tirta Raharja Kabupaten Bandung

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. surat jalan dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki tujuan menjadi perusahaan

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan

II. ISI LAPORAN KEBERLANJUTAN Uraian isi Laporan Keberlanjutan sebagaimana dimaksud pada romawi I angka 2 memuat rincian sebagai berikut: A. La

BAB V RENCANA AKSI. model bisnis makanan sehat cepat saji Manahipun sebagaimana telah dirancang. tanggung jawab, dan evaluasi pengukuran kinerja.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pekanbaru. Perusahaan ini merupakan perusahaan nasional.

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB V RENCANA AKSI. 5.1 Perencanaan Kegiatan dan Waktu Persiapan. tabel 5.1. Tahap perencanaan dan pelaksanaan terbagi atas 5 tahap, yaitu:


BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM CV. CITRA KITA. sejak Bulan Oktober 2010 dalam skala Small Office Home Office

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berusaha memanfaatkan semua sumber daya atau aset yang

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

SISTEMATIKA BUSINESS PLAN (RENCANA BISNIS) Dr. FX. Suharto, M. Kes

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. semenjak tahun 2011 maka perkembangan dan kemajuan perekonomian dari dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perekonomian sekarang ini, perusahaan dituntut untuk

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

Rencana Bisnis [BIDANG USAHA] [tempat dan tanggal penyusunan] disusun oleh: [Nama Penyusun] [Jabatan Penyusun]

KRITERIA SNI AWARD 2015

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. Lebih lanjut pasal 29 menyebutkan bahwa untuk melaksanakan tugas pokok

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PROPOSAL USAHA ROTI GORENG BIDANG KEGIATAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. produk kelautan di kota Sidoarjo, Jawa Timur pada tahun 1966, kemudian

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat suatu tuntutan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Sejarah Singkat Distro Filleto. maka pada tanggal 30 Juni 2007 berdirilah Filleto Industri pada

Transkripsi:

BAB V RENCANA AKSI 5.1. Waktu dan Kegiatan Rencana aksi bisnis perlu dilakukan dan menjadi perhatian penting secara komprehensif mengenai waktu dan dimana kegiatan-kegiatan dalam rencana bisnis akan dilakukan. Kegiatan dibagi atas 3 bagian besar, untuk memudahkan dalam pelaksanaan dan pemeriksaan, antara lain : 1. Kegiatan teknis operasional 2. Kegiatan promosi dan hubungan pelanggan 3. Kegiatan pendukung Tabel 5.1 Rencana Jadwal Kegiatan Parthachick Farm 107

Kegiatan operasional fokus kepada peralatan yang digunakan dalam operasional perusahaan dapat di implementasikan dan di konfigurasi dengan baik, sehingga peralatan yang digunakan dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan ini pun juga terdiri dari kegiatan membangun kerjasama dengan stakeholder yang terkait dengan perusahaan, seperti contohnya vendor dan saluran distribusi. Kegiatan kerjasama kepada pihak stakeholder secara rinci adalah sebagai berikut : 1) Pencarian dan pembelian lahan yang sesuai dengan spesifkasi yang dibutuhkan untuk dapat digunakan sebagai lahan peternakan. Lahan tersebut jauh dari lingkungan rumah penduduk dan jauh dari keramaian. Serta tidak jauh dari pusat kota. 2) Setelah didapatkan lahan yang sesuai, langkah selanjutnya adalah mengurus perijinan untuk dibangun peternakan ayam. Proses ini menjadi hal yang pertama yang harus diselesaikan sebelum melangkah ke tahap selanjutnya karena ijin menjadi hal yang penting atas berjalannya peternakan. 3) Proses komunikasi awal kepada pihak vendor dan saluran distribusi. 4) Proses perjanjian kerjasama. Proses ini adalah kesepakatan kerjasama dengan pihak saluran distribusi dan vendor.untuk mendapatkan bahan baku serta material pembangunan kandang dan instalasi produksi DOC. 108

5) Setelah proses kerjasama, perijinan dan hal diatas telah selesai maka proses selanjutnya adalah pemesanan dan pembelian peralatan, mesin dan kebutuhan produksi. 6) Pemesanan dan pembelian dilakukan agar mengantisipasi ketersedian barang dari pihak vendor, sehingga vendor dapat mempersiapkan segala hal baik dari pengadaan alat serta pengiriminnya. Kemudian adalah proses pembuatan mesin tetas otomatis yang dilakukan sendiri oleh perusahaan serta instalasi peralatan dan pengecheckan agar peralatan dan mesin dapat beroperasi dengan baik sesuai kapasitas serta spesifikasi yang ditentukan pada masa perencanaan awal. Proses ini dari awal pemesanan membutuhkan waktu sekitar 1-2 bulan hingga dapat dioperasionalkan oleh perusahaan. 7) Setelah perlengkapan untuk pembangunan peternakan dan peralatan pendukung mesin telah dipesan, berikutnya adalah pembangunan infrastruktur dan kawasan peternakan ayam jawa super. Pembangunan kawasan ini diperlukan dengan rancangan yang baik agar dapat terhubung dengan baik antara peternakan indukan dan produksi DOC sehingga didapat efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan produksi keseluruhan kegiatan. Untuk kegiatan ini diperlukan waktu 3 bulan. Dibutuhkan waktu yang lebih lama pada bangunan kantor bangunan ruang produksi dan bangunan permanen lainnya yaitu antar 2-3 bulan sedangkan untuk 109

kandang ayam batre diperkirakan hanya membutuhkan waktu 1 bulan, karena bangunan kandang hanya menggunakan bahan baku dari bambu. 8) Kegiatan yang paling awal dari peternakan ayam jawa super adalah peternakan indukan dalam hal ini untuk menyiapkan telur sebagai bahan baku produksi DOC ayam jawa super. Kegiatan ini dilakukan pada bulan kedua tahun pertama, setelah bangunan kandang sudah hampir selesai. Proses pembibitan berlangsung setiap bulannya untuk mendapatkan calon bibit DOC ayam jawa super yaitu telur ayam jawa super. 9) Kegiatan berikutnya adalah kegiatan produksi DOC ayam jawa super, kegiatan ini berjalan pada bulan ke 3, setelah mendapatkan bahan baku telur dari peternakan indukan. Kegiatan ini berlangsung setiap bualnnya, sebagai pendapatan dari perusahaan. 10) Kegiatan berikutnya adalah teknis perawatan (maintenance) dan pemantauan (monitoring). Kegiatan ini dilakukan untuk menjaga agar peralatan yang telah beroperasi diatas dapat berjalan dengan baik terutama mesin tetas otomatis yang terus dioperasikan 24 jam. Oleh karena itu, kegiatan ini dimulai setelah kegiatan operasi produksi selesai dilakukan, perawatan yang sifatnya over haul dilakukan pada akhir tahun, sedangkan service berkala hanya dilakukan jika terjadi gangguan pada mesin produksi. Sedangkan fungsi pemantauan adalah melakukan pemantauan dan pengecekan 110

terhadap peralatan dan mesin-mesin produksi, apakah mesin tersebut masih berungsi dengan baik. Pengecekan ini dilakukan secara berkala sehingga dapat dilakukan penanganan yang cepat yang nantinya untuk mencegah terjadinya gagal produksi. Kegiatan promosi, iklan dan hubungan dilakukan oleh bagian pemasaran dan hubungan pelanggan. Iklan dilakukan sejak awal bulan pertama bisnis ini berjalan, hal ini untuk memperkenalkan produk-produk yang diproduksi oleh perusahaan dan memperkenalkan produk kepada pelanggan dikarena produk yang dihasilkan perusahaan merupakan produk yang terbarukan (newness) sehingga dapat membangun kesadaran kepada konsumen. Bagian ini juga bertugas untuk menjaga hubungan dengan pelanggan, agar pelanggan dapat loyal kepada perusahaan. Kegiatan pendukung merupakan kegiatan yang menangani hal-hal finansial dan kepegawaian serta kegiatan pendukung lainnya. Pekerjaan yang termasuk pada bagian ini antara lain akuntansi, keuangan, kepegawaian, inventori dan hal-hal umum. Kegiatan ini dimulai sejak awal perusahaan ini berdiri. 5.2. Penanggung Jawab Masing-masing bagian atau divisi menjadi penanggung jawab dari tiaptiap kegiatan yang dilakukan. Pada awalnya semua personil bertanggung jawab kepada pendiri sekaligus direktur. Selanjutnya akan dibentuk struktur organisasi 111

yang lebih mumpuni pada setiap divisi yang ada seiring dengan bertambahnya karyawan. Setelah adanya struktur organisasi yang baik, maka masing-masing personil akan bertanggung jawab pada kepala divisi masing-masing dengan kepala divisi akan bertanggung jawab kepada direktur. Untuk saat ini yang bertanggung jawab kepada kepala divisi yaitu bagian peternakan indukan dan bagian produksi DOC. Kepala divisi memiliki kuasa penuh pada divisi yang dipimpinnya dan bertanggung jawab penuh atas berhsilnya kinerja dari semua kegiatan dalam divisi tersebut. Direksi akan bertanggung jawab baik dari sisi operasional dan juga kinerja keuangan. Direksi akan bertanggung jawab dan melaporkan kinerja perusahaan pada pemegang saham secara berkala apabila pada suatu saat perusahaan menjual kepemilikan sahamnya kepada pihak luar. 5.3. Ukuran Kinerja Ukuran kinerja dibuat agar personil yang menjalani tugasnya, dapat mencapai target yang harus dicapai. Ukuran kinerja bisnis didasarkan kepada kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing divisi dan personel didalamnya. Ukuran kinerja dari masing-masing kegiatan antara lain : 1. Kegiatan teknis operasional. a. Persentase tetas telur pada mesin tetas 100% b. Membuat laporan terkait kinerja operasional secara berkala setiap bulannya. 112

c. Kinerja peralatan minimal 99% d. Layanan antar tidak lebih dari 1 hari. 2. Kegiatan promosi, iklan dan hubungan pelanggan a. Pertumbuhan konsumen sesuai dengan proyeksi keuangan yang telah ditetapkan, yaitu minimal skenario normal b. Membuat laporan terkait kinerja promosi dan iklan secara berkala setiap bulan. 3. Kegiatan pendukung Laporan neraca dibuat secara berkala. Pada awal berjalannya perusahaan ukuran kinerja adalah bagaimana perusahaan mampu memenuhi target yang telah ditetapkan di awal dalam proyeksi finansial. Ukuran kinerja minimal adalah sesuai dengan skenario normal pada proyeksi finansial. Dalam proyeksi finansial terlihat bahwa kinerja perusahaan terkait pertumbuhan konsumsi serta luasnya pasar dari produk, oleh karena itu kinerja perusahaan terkait perluasan pasar dan saluran distribusi untuk dapat mengacu pada pertumbuhan kinerja perusahaan. Untuk mencapai misi perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang, perusahaan dapat memperluas pasar, menekankan efisiensi dan menjaga kualitas produk untuk dapat mencapai target perusahaan. 113