OPINI PUBLIK KAUM IBU TENTANG WANITA BEKERJA DI BIDANG PERHOTELAN. Rehia K. I. Barus 1, Frida Tetty 1

dokumen-dokumen yang mirip
OPINI PUBLIK PELANGGAN TENTANG KOMUNIKASI NONVERBAL DALAM PENINGKATAN HUNIAN KAMAR DI HOTEL GARUDA PLAZA MEDAN

PERANAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK PADA HUBUNGAN PERSAHABATAN REMAJA

ANALISIS ISI FOTO BERITA PADA RUBRIK JEPRET DI HARIAN POS METRO MEDAN. Taufik Walhidayat 1, Novri Maulana 2

MODUL LIMA KOMUNIKASI DAN OPINI PUBLIK

Pemahaman Etika Secara Umum

PENGARUH MEDIA KOMUNIKASI INTERNET TERHADAP POLA PERILAKU ANAK DI BAWAH 17 TAHUN. Syafruddin Ritonga 1, Wira Andhika 2

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

DEFINISI KOMUNIKASI UNSUR KOMUNIKASI. 1. Sumber/komunikator. 2. Isi pesan. 3. Media/saluran. 4. Penerima/komunikan ORGANISASI

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah perkembangan hotel Natama Padangsidimpuan Sumatera Utara

Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat seiring

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

Jenis Informasi yang Terbuka dan Dikecualikan

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama

RSUD Ratu Zalecha, Jl. Menteri Empat, Martapura, Kalimantan Selatan

D LAM PENDI D D I I D K I A K N

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS MONGOLATO KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara

GAMBARAN SIKAP IBU DALAM PENYAPIHAN BALITA USIA KURANG 2 TAHUN DI DESA TANGGALREJO KECAMATAN MOJOAGUNG KABUPATEN JOMBANG ABSTRAK

BAB 2. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kota Medan adalah ibukota Provinsi Sumatera Utara sekaligus kota

BAB I PENDAHULUAN. Medan dikenal dengan nama Tanah Deli dengan keadaan tanah berawa-rawa kurang

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL BULAN DESEMBER 2015 TPK HOTEL 32,84 PERSEN

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi

DESKRIPSI KINERJA GURU BIOLOGI YANG TELAH SERTIFIKASI DAN YANG BELUM SERTIFIKASI DI SMA / SEDERAJAT DI KECAMATAN TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

ISSN No Jurnal Sangkareang Mataram 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

MENILAI TINGKAT KERAGAMAN RUANG PUBLIK PADA TAMAN IMAMe BONJOL DI KOTA PADANG SEBAGAI MASUKAN DALAM PERBAIKAN KUALITAS RUANG

MODUL PERKULIAHAN. Psikologi Umum 2. Psikologi Sosial. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 10

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. lazim disebut classroom action research. Menurut Wiriaatmadja (2006: 13)

TINGKAT PENGHUNIAN HOTEL BINTANG DI JAWA TENGAH BULAN JUNI 2011

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL JULI 43,98 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL MARET 37,13 PERSEN

Oleh : Yuli Nurmayanti 1, Dini Rochdiani 2, Cecep Pardani 3. Fakultas Pertanian Universitas Galuh 2. Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANAN PEMERINTAH DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. (Suatu Studi di Desa Tondei Kecamatan Motoling Barat) Oleh : Clinton Ridel Kumayas.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2014

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI SULAWESI BARAT JULI 2016

BPS PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TINGKAT HUNIAN KAMAR HOTEL JULI 28,55 PERSEN

PERSEBARAN DAN POTENSI OBJEK WISATA DI KOTA MEDAN. Oleh : Mbina Pinem dan Imelda Natalia Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah

PERANAN PEMBERIAN KREDIT PERTANIAN BANK BRI TERHADAP PENDAPATAN PETANI WORTEL DI KELURAHAN RURUKAN KECAMATAN TOMOHON TIMUR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Emile Durkheim (dalam Salim, 2002:54-57) perubahan struktur masyarakat terbagi

49 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB 1 PENDAHULUAN. media atau saluran tertentu. (A. Muis, 2001 : 37) Masyarakat dapat mendengarkan informasi tentang kesehatan, pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL AGUSTUS 45,38 PERSEN

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA SALATIGA TPK HOTEL SEPTEMBER 40,86 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

Ludi Hartono. 1) MA Wanadadi Banjarnegara ABSTRAK. Kata kunci: Pemahaman konsep IPA, pembelajaran kooperatif tipe TSTS.

Taman edukasi profesi dan Rekreasi anak medan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk etnis Arab yang mempengaruhi Negara Indonesia sejak 100 tahun


1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI

I. PENDAHULUAN. sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945


PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN AGUSTUS 2013

TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL (TPK) Perub. September terhdp er 2017 er KLASIFIKASI HUNIAN. Perub. September. Agustus 2017.

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan kota medan tidak dapat dilepaskan dari perkebunan

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMERIKSAAN KINERJA BPK 1. PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN PARIWISATA DI JAWA TENGAH BULAN OKTOBER 2014

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan sebagai perjalanan wisata yang bertitik tolak dari pemikiran bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia merupakan salah satu fenomena

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.

Pengaruh Infrastruktur terhadap Properti Komersial

BAB I PENDAHULUAN. semuanya memberikan nuansa tersendiri dan mampu memunculkan nilai estetis

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DI PUSKESMAS KERTAPATI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tempat tinggal adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Tempat tinggal

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

KOMPARASI KOMPETENSI IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) DENGAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS VII SMPN 11 PADANG

BAB I PENDAHULUAN. suku. Suku-suku di Indonesia pada umumnya mempunyai ciri dan budaya tersendiri

D.Persepsi Kedalaman ( Depth Perception )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. dekade ke depan. Dengan pertumbuhan wisatawan yang berkisar 4. persen dalam 10 tahun ke depan, diprediksi akan ada sekitar 400 juta

PENGARUH DESA WISATAA KANDRI TERHADAP PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KELURAHAN KANDRI KOTA SEMARANG (Studi Kasus: Kelurahan Kandri Semarang)

Analisis Sensitivitas pada Pertumbuhan Penduduk Nanggroe Aceh Darussalam dengan Metode Life Table

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI KOTA TEGAL TPK HOTEL JANUARI 28,02 PERSEN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jakarta dengan luas 661,52 km 2 dan jumlah populasi jiwa serta kepadatan

Transkripsi:

JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 OPII PUBLIK KAUM IBU TETAG WAITA BEKERJA DI BIDAG PERHOTELA Rehia K. I. Barus 1, Frida Tetty 1 1 Email: rehia_kibarus@yah.c.id Jl. Klam 1 Kampus Universitas Medan Area-Prdi Ilmu Kmunikasi-FISIPOL 2 Email: frida.tetty@yah.c.id Jl. Klam 1 Kampus Universitas Medan Area-Prdi Ilmu Kmunikasi-FISIPOL Diterima 21 Agustus 2012/ Disetujui 30 Agustus 2012 Abstrak Penelitian ini ingin mengamati pini publik tentang perempuan yang bekerja di bidang perhtelan. Masalah tentang bekerja di htel adalah jam kerja, kadangkadang di siang hari, tetapi juga malam hari. Kndisi membuat persepsi negatif tentang perempuan yang bekerja di bidang perhtelan. Ini adalah penelitian analisis deskriptif. Hasilnya menunjukkan bahwa kebanyakan rang memiliki respn psitif tentang perempuan yang bekerja di bidang perhtelan karena meningkatkan pendapatan keluarga. Kata kunci: Opini publik, Perempuan, Bekerja, Bisnis htel Abstract The research wants t bserve public pinin abut wmen wh wrk in htel affairs. The prblem abut wrking in htel is the wrking hur, smetimes in day time, but als night time. The cnditin make negative perceptin abut wrking wmen in htel affairs. This is descriptive analysis research. The result shws that mst peple have psitive respnse abut wrking wmen in htel affairs because it increase family incme. Keywrds: Public pinin, Wmen, Wrking, Htel business PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER 2012 81

JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 PEDAHULUA Kta Medan adalah pintu gerbang Indnesia bagian barat serta pintu gerbang utama para wisatawan untuk menuju bjek wisata yang ada di Prvinsi Sumatera Utara, seperti Danau Tba, Berastagi, Bukit Lawang, dll. Selain itu, Medan juga memiliki berbagai tempat wisata seperti Istana Maimun, Mesjid Raya Medan, Museum Tjng Afie, Taman Buaya, Menara Air, dll. Oleh karena itulah makan industri perhtelan berkembang pesat di kta Medan. Selain htel berbintang, hadir pula jenis penginapan yang menawarkan harga yang jauh lebih murah seperti guest huse, budget htel, dan hme stay. Menjamurnya htel di Medan juga seiring dengan naiknya tingkat hunian htel yang mencapai 75%. Hal tersebut mengakibatkan di beberapa titik di kta Medan, seperti di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru banyak dibangun penginapan tipe keluarga bertarif murah namun dengan layanan seperti halnya htel pada umumnya. Fasilitas yang ditawarkan meliputi kamar dengan tempat tidur standar, AC, televisi dan tilet. Maraknya industri perhtelan di Kelurahan Babura terlihat dari jumlah htel yang semula hanya 3 meningkat menjadi 13 di tahun 2013. Semua htel ini tentu saja membutuhkan tenaga kerja, baik laki-laki maupun perempuan. Khususnya di bidang perhtelan, tenaga kerja perempuan lebih diutamakan karena memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini berkaitan dengan bisnis perhtelan yang merupakan bisnis hspitality yang mengutamakan pelayanan yang ramah. Pekerja perempuan di bidang perhtelan ada yang lajang maupun sudah menikah. Bagi para wanita ini, bekerja di bidang perhtelan berarti beban ganda dan memiliki masalah tersendiri karena jam kerja di industri perhtelan adalah 24 jam yang terbagi PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER 2012 dalam 3 shift yaitu: mrning shift (07.00-15.00); evening shift (15.00-23.00); dan night shift (23.00-07.00). Pesatnya perkembangan htel di daerah pemukiman membuat pr dan kntra. Pihak yang pr menganggap bahwa keberadaan htel akan membuat ramai daerah mereka dan menciptakan peluang bisnis. Sementara pihak yang kntra menilai bahwa pembangunan htel akan mempersempit areal jalan di sekitar pemukiman dan membuat masyarakat sekitar tidak nyaman. Sementara itu, keberadaan wanita yang bekerja di malam hari berptensi menciptakan persepsi yang beragam pula. Ada yang menilai bahwa wanita yang bekerja di bidang perhtelan memiliki sifat kemandirian, berani, dan tangguh. Sementara di sisi lain, ada pula persepsi negatif, terutama di kalangan para ibu yang belum bisa menerima wanita yang bekerja pada malam hari. Melihat fenmena tersebut, maka penelitian ini fkus untuk meneliti pini publik kaum ibu tentang wanita yang bekerja di bidang perhtelan. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi para pihak yang berkaitan dengan bidang perhtelan di Kta Medan. Untuk dapat memahami pini publik, Abelsn (dalam Ruslan, 1998) menyebutkan bahwa pini publik harus dikaitkan dengan unsur-unsru berikut ini: 1. Kepercayaan mengenai suatu hal (belief). 2. Apa yang sebenarnya dirasakan atau menjadi sikapnya (attitude). 3. Persepsi (perceptin), yaitu suatu prses memberikan makna yang berakar dari berbagai faktr, yaitu: Latar belakang budaya, kebiasaan, dan adat istiadat yang dianut seserang atau masyarakat. Pengalaman masa lalu seserang / kelmpk tertentu 82

JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 menjadi landasan atau pendapat atau pandangan. ilai yang dianut (mral, etika, dan keagamaan yang dianut atau nilai-nilai yang berlaku di masyarakat). Berita-berita dan pendapatpendapat berkembang yang kemudian mempunyai pengaruh terhadap pandangan seserang. Bila diartikan berita-berita yang dipublikasikan itu dapat sebagai pembentuk pini publik. King dalam Sunarj (2001) mengemukakan bahwa pengertian pini publik adalah penilaian ssial mengenai suatu persalan penting dan berarti, berdasarkan prses pertukaran pikiran yang sadar dan rasinal leh publiknya. Dengan demikian maka pini publik berhubungan erat dengan sikap manusia secara pribadi maupun sebagai bagian dari anggta kelmpk. Dd dalam Sunarj (2001) juga mengemukakan bahwa pini publik bersifat laten (tersembunyi) dan baru akan memperlihatkan sikap yang aktif apabila suatu isu timbul dalam kelmpk atau lingkungan. Opini publik akan berkembang dan menjadi kuat apabila didukung leh beberapa kelmpk sehingga pini publik ini sangat mudah digerakkan. Berikut ini prses pembentukan pini publik (Ruslan, 1997). Gambar 1. Prses Pembentukan Opini Publik (Ruslan (1997) Faktr Penentu - Latar belakang budaya - Pengalaman masa lalu - ilai-nilai yang dianut - Berita yang berkembang persep si sikap Sikap pini pini knsen us - Affect - Behavir - Cgnitin PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER 2012 pini Opin Sementara untuk menganalisis fenmena wanita bekerja, tidak dapat dilepaskan dari mtivasi yang mendrngnya untuk bekerja. Mtivasi kerja bagi perempuan merupakan suatu knsep yang menguraikan tentang kekuatan yang ada dalam diri individu yang memulai dan mengarahkan individu untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu sesuai dengan mtivasi kerja yang mampu meningkatkan semangat individu dalam melakukan berbagai aktivitas termasuk dalam bekerja (Gibsn dalam Satiadarma dkk, 2004). METODE PEELITIA Ppulasi pada penelitian ini adalah kaum ibu di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru. Ada 5.780 perempuan di kelurahan tersebut. Maka dalam penelitian ini pengambilan sampel berpedman pada pendapat Arikunt dan Suharsimi (2002) yang menyatakan apabila ppulasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua menjadi sampel, sehingga penelitian merupakan penelitian ppulasi. Selanjutnya jika subjeknya lebih besar, dapat diambil sampel antara 0-9% dan 10-15% atau 20-25% atau lebih. Sampel pada penelitian ini berjumlah 25 rang. Teknik pengambilan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan penelitian lapangan. Analisis data dilakukan dengan analisis data dan interpretasi data. HASIL DA PEMBAHASA Berikut ini pini kaum ibu tentang keberadaan htel-htel di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru. Tabel 1. Pendapat tentang Keberadaan Htel-htel di Kelurahan Babura 1 Sangat mengganggu - - 2 Mengganggu 9 36 83

JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 3 Kurang mengganggu - - 4 Tidak mengganggu 16 64 Tabel 2. Pengarauh Keberadaan Htelhtel terhadap Remaja Puteri 1 Sangat mempengaruhi - - 2 Mempengaruhi - - 3 Kurang mempengaruhi - - 4 Tidak mempengaruhi 25 100 Tabel 3. Perlunya Manajemen Htel Melakukan Ssialisasi 1 Sangat perlu - - 2 Perlu 10 40 3 Kurang perlu 15 60 4 Tidak perlu - - Tabel 4. Kemampuan Htel Meningkatkan Pendapatan Masyarakat 1 Sangat mampu - - 2 Mampu 16 64 3 Kurang mampu 9 36 4 Tidak mampu - - Berikut ini pini para ibu tentang wanita bekerja di bidang perhtelan. Tabel 5. Opini Kaum Ibu tentang Wanita yang Bekerja di Bidang Perhtelan PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER 2012 1 Psitif 18 72 2 egatif 7 28 Opini psitif terhadap wanita yang bekerja di bidang perhtelan disebabkan leh beberapa hal berikut ini: a. Kaum ibu mempunyai pandangan yang luas dan selalu bepergian ke luar kta dengan mempergunakan fasilitas htel, sehingga mereka tahu benar tentang keadaan wanita yang bekerja di bidang perhtelan. b. Sebagian wanita yang menikah dapat membantu pereknmian keluarga sehingga mempunyai kehidupan yang lebih mapan dari kehidupan yang sebelumnya. c. Mempunyai netwrking yang luas. Sementara pini negatif dari 28% respnden muncul karena hal-hal berikut ini: a. Kaum wanita tersebut dapat saja tergda karena umumnya tamunya adalah laki-laki. b. Kehidupan wanita yang bekerja di htel selalu kelihatan glamr. Tabel 6. Kebutuhan Rasa Aman bagi Wanita yang Bekerja di Bidang Perhtelan 1 Sangat membutuhkan 25 100 2 Membutuhkan - - 3 Kurang membutuhkan - - 4 Tidak membutuhkan - - Tabel 7. Penampilan Wanita yang Bekerja di Bidang Perhtelan 84

JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 1 Sangat span - - 2 Span 25 100 3 Kurang span - - 4 Tidak span - - Opini tentang penampilan span para wanita yang bekerja di bidang perhtelan ini disebabkan leh: a. Mdel seragam yang bagus dan fashinable. b. Penampilan yang menarik seperti gaya, rapi, span dengan tutur kata yang baik. c. Pada saat bicara dengan tamu selalu tersenyum tanpa beban karena yang ditnjlkan di htel adalah pelayanan. d. Memberikan imej yang span pada saat tamu akan check in di htel tersebut. e. Baju kasual tidak bleh dipakai pada saat bekerja khusunya di frnt line. Tabel 8. Ketertarikan terhadap Prfesi Wanita di Bidang Perhtelan 1 Sangat tertarik - - 2 Tertarik 25 100 3 Kurang tertarik - - 4 Tidak tertarik - - Ketertarikan terhadap prfesi di bidang perhtelan disebabkan leh halhal berikut ini: 1. Mampu berbahasa asing. 2. Mampu menciptakan penampilan menarik. 3. Mampu beramah-tamah. 4. Mempunyai jaringan yang luas. Tabel 9. Perasaan terhadap Wanita yang Bekerja di Bidang Perhtelan PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER 2012 1 Sangat simpati 5 20 2 Simpati 15 60 3 Kurang simpati 5 20 4 Tidak mampu - - Tabel 10. Izin bagi Puterinya untuk Bekerja di Bidang Perhtelan 1 Sangat mengizinkan - - 2 Mengizinkan 15 60 3 Kurang mengizinkan 10 40 4 Tidak mampu - - 60% respnden yang menyatakan mengizinkan puterinya bekerja di bidang perhtelan, dengan alasan: a. Mempunyai wawasan yang luas. b. Mempunyai banyak teman dan netwrking yang luas. c. Mempunyai span-santun yang bagus. d. Bisa berkmunikasi dengan dunia luar karena apabila bekerja di bidang perhtelan, salah satu syaratnya adalah harus mampu berbahasa Inggris. e. Selalu berpenampilan menarik, supel, dan gaul. Sementara 40% respnden yang menyatakan kurang mengizinkan puterinya untuk bekerja di industri perhtelan dengan alasan berikut: a. Takut puterinya tergda dengan tamu-tamu yang iseng. b. Bekerja di malam hari. PEUTUP Secara umum, pini publik tentang perkembangan perhtelan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru adalah psitif. Industri perhtelan dinilai mampu meningkatkan pereknmian masyarakat. Hal ini selaras dengan pini kaum ibu terhadap 85

JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 2085 0328 perempuan yang bekerja di bidang perhtelan. Sebagian besar para ibu (72%) memberikan penilaian psitif. Sementara untuk pribadi wanita yang bekerja di bidang perhtelan dinilai psitif dan ada juga negatif. Di sisi psitif, serang wanita yang bekerja di bidang perhtelan dianggap memiliki karakter tersendiri baik itu bagi dirinya maupun keluarganya. Sementara yang menilai negatif, wanita yang bekerja di bidang perhtelan dinilai akan selalu memanfaatkan peluang, termasuk peluang negatif. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para penggiat bisnis perhtelan dan pariwisata secara umum agar lebih memperhatikan pegawainya, terutama perempuan, pini masyarakat di sekitarnya, dan lingkungan tempat berdirinya htel tersebut. DAFTAR PUSTAKA Arikunt dan Suharsimi. 2002. Prsedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ruslan, R. 2005. Manajemen dan Manajemen Kmunikasi. Jakarta: Raja Grafind Persada. Satiadarma, dkk. 2004. Interaksi dan Mtivasi. Jakarta: Raja Grafind Persada. Sunarj, D. S. 2001. Opini Publik. Jakarta: Liberty. PERSPEKTIF/ VOLUME 5/ OMOR 2/ OKTOBER 2012 86