Transkripsi

1 KOTA BATU KATALOG BPS :

2 KOTA BATU ISSN : No. Publikasi : Katalog BPS : Ukuran Buku : 21 cm x 28 cm Jumlah Halaman : V + 30 Halaman Naskah : Seksi Statistik Distribusi Kota Batu Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kota Batu "Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya"

3 KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Metodologi... 1 BAB II KONSEP DAN DEFINISI 2.1 TPK TPTT GPR Rata-Rata Lama Tamu Menginap Perbandingan Tamu Asing dan domestic Hotel Hotel Berbintang Hotel non Bintang... 5 BAB III ULASAN RINGKAS 3.1 Gambaran Umum Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Tingkat Penghunian Tempat Tidur Tingkat Penghunian Ganda Atas Kamar (guest per room/gpr) Rata-Rata Lama Tamu Menginap DAFTAR TABEL 1. TPK di Kota Batu Tahun TPTT Hotel di Kota Batu GPR Hotel di Kota Batu Rata-Rata Lama menginap Tamu Asing Hotel di Kota Batu DAFTAR GRAFIK 1. TPK Hotel di Kota Batu Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun 2015 ii

4 2. TPTT Hotel di Kota Batu GPR Hotel di Kota Batu Rata-Rata Lama menginap Tamu Asing Hotel di Kota Batu Rata-Rata Lama menginap Tamu Domestik Hotel di Kota Batu LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Indikator Perhotelan Menurut jenis Hotel Tahun Prosentase Tingkat Penghunian Kamar Tahun Prosentase Tingkat Penghunian Tempat Tidur Tahun Tingkat penghunian Ganda Atas Kamar Tahun Prosentase Malam Kamar terpakai Tahun Prosentase Malam Tamu Asing menurut Bulan dan Jenis Hotel Prosentase Malam Tamu Domestik menurut Bulan dan Jenis Hotel Prosentase Banyaknya Tamu Asing menurut Bulan dan Jenis Hotel Prosentase Banyaknya Tamu Domestik menurut Bulan dan Jenis Hotel Komposisi Tamu Asing yang Datang menurut Bulan dan Jenis Hotel Komposisi Tamu Domestik yang Datang menurut Bulan dan Jenis Rata-rata Lama menginap Tamu Asing menurut Bulan dan Jenis Rata-rata Lama menginap Tamu Domestik menurut Bulan dan Jenis 28 Statistik perhotelan Kota Batu Tahun 2015 iii

5 1.1 Latar Belakang Suasana khas pegunungan yang sejuk, berada di kaki Gunung Panderman dengan ketinggian antara 700 m sampai dengan 1200 m diatas permukaan laut dan dikelilingi bukit yang hijau serta masyarakat Kota Batu yang ramah mengundang siapapun untuk datang ke Kota Batu. Banyak Obyek wisata yang menarik yang dibuka di kota ini. Sehingga Kota Batu menjelma menjadi icon Kota wisata, yang menjadi kota tujuan wisata yang utama bagi masyarakat Jawa Timur dan Indonesia. Salah satu kegiatan yang menunjang pariwisata Kota Batu adalah penyediaan akomodasi berupa tempat-tempat penginapan yang memadai bagi wisatawan yang masuk Kota Batu. Puluhan Hotel berbintang dan ratusan hotel non bintang seperti homestay dan vila, siap menyediakan fasilitas akomodasi bagi pengunjung Kota Wisata Batu. Menjadi salah satu kota tujuan wisata yang utama di Jawa Timur,telah disadari oleh masyarakat Kota Batu sehingga dari waktu ke waktu bermunculan usaha jasa akomodasi berupa Hotel Berbintang dan hotel Non Bintang, restoran /rumah makan,pusat perbelanjaan /Mall dsb. Perkembangan Usaha perhotelan baik Hotel Bintang maupun non Bintang dapat diikuti melalui beberapa indikator, TPK, TPTT, Tingkat Penghunian Ganda Atas Kamar (GPR), Rata-rata lamanya tamu menginap tersedia dalam publikasi ini, sehingga dapat dijadikan bahan perencanaan dan evaluasi baik oleh Instansi Pemerintah, maupun para pengusaha hotel untuk menentukan kebijakan di dalam usaha mereka Metodologi Pengumpulan data statistik perhotelan ini dilakukan oleh BPS dengan menggunakan 2 dokumen yaitu dokumen VHT- L yang diisi oleh pihak hotel tiap tahun dan dokumen VHT-S yang diisi pihak hotel secara rutin setiap bulan. Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

6 Pencacahan dengan dokumen VHT- L mencakup semua jenis hotel, baik hotel berbintang, non bintang, penginapan/losmen,villa, home stay, pondok wisata dll. Sedangkan pencacahan dengan menggunakan dokumen VHT-S mencakup semua hotel berbintang secara sensus dan hotel non bintang secara sampel. Adapun klasifikasi hotel yang ada berdasarkan inventarisasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan dari hasil survey VHT-L tahun sebelumnya yang dilakukan oleh BPS, sehingga data yang disajikan diharapkan menggambarkan keadaan atau situasi terakhir dari usaha akomodasi yang ada. Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

7 2.1. TPK Tingkat Penghunian Kamar Hotel (Room Occupancy Rate) ialah banyaknya malam kamar yang dihuni (Room night occupied) dibagi dengan banyaknya malam kamar yang tersedia (Room night available) dikalikan 100% TPTT Tingkat Penghunian Tempat Tidur (Bed Occupancy Rate) ialah banyaknya malam tempat tidur yang dipakai (Bed night used) dibagi dengan banyaknya malam tempat tidur yang tersedia (Bed night available) dikalikan 100% GPR Rata-rata Tamu Per Kamar/ Tingkat Penghunian Ganda Atas Kamar (Guest Per Room = GPR) ialah perbandingan antara banyaknya malam tamu atau malam tempat tidur (Guest night or bed night) dengan banyaknya malam kamar yang dihuni (Room night occupied). Penjelasan : GPR menggambarkan rata-rata banyaknya tamu yang menghuni satu kamar terjual. Contoh : GPR = 1,98 berarti bahwa rata-rata banyaknya tamu yang menghuni satu kamar yang terjual dihuni sebanyak 1,98 orang. Catatan: 2 malam kamar = 2 kamar x 1 malam atau 1 kamar x 2 malam 2 malam tempat tidur = 2 tempat tidur x 1 malam = 1 tempat tidur x 2 malam 2 malam tamu = 2 kamar x 1 malam atau 1 kamar x 2 malam. Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

8 2.4. Rata-rata Lama tamu menginap (Average Length of Stay) ialah banyaknya malam tempat tidur yang dipakai (Bed night used/guest nights) dibagi dengan banyaknya tamu yang datang ke hotel. Rata-rata lamanya tamu menginap ini dapat dibedakan antara tamu asing dan tamu dalam negeri (Tamu Domestik). a. Rata-rata lama tamu asing menginap ialah banyaknya malam tempat tidur yag dipakai tamu asing dibagi dengan banyaknya tamu asing yang datang. b. Rata-rata lama tamu dalam negeri menginap adalah banyak-nya malam tempat tidur oleh tamu dalam negeri dibagi dengan banyaknya tamu dalam negeri yang datang Perbandingan Tamu Asing dan Tamu Domestik Merupakan perbandingan antara tamu asing dari seluruh tamu dan perbandingan tamu domestik dari seluruh tamu Hotel Suatu usaha yang menggu-nakan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang dapat menginap, makan, memperoleh pelayanan dan meng-gunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Ciri khusus dari hotel adalah mempunyai restoran yang dikelola langsung di bawah manajemen hotel tersebut. Klasifikasi hotel ditentukan oleh Direktorat Jendral Pariwisata Hotel Berbintang Hotel yang berdasarkan penilai-an team penilai Dirjen Pariwisata telah memenuhi persyaratan/kriteria yang telah ditentukan. Persyaratan tersebut antara lain mencakup: a. Persyaratan fisik, meliputi lokasi hotel, kondisi bangunan. b. Bentuk pelayanan yang diberikan (service). c. Kualifikasi tenaga kerja meliputi pendidikan, kesejahteraan karyawan. d. Fasilitas olahraga dan rekreasi lainnya yang tersedia seperti, lapangan tenis, kolam renang, dan sebagainya. e. Jumlah Kamar tersedia. Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

9 2.8. Hotel Non Bintang Mencakup hotel melati, wisma, pondok wisata, motel, penginapan remaja, losmen dan sebagainya. a. Hotel Melati adalah suatu usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, dimana setiap orang dapat menginap dengan atau makan dan memperoleh pelayanan serta menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. b. Losmen/Penginapan adalah usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan bagi umum yang dikelola secara komersial dengan mengguna-kan sebagian atau seluruh bangunan. c. Penginapan Remaja / Youth Hostel adalah usaha jasa penyediaan pelayanan penginapan bagi remaja sebagai akomodasi dalam rangka kegiatan pariwisata dengan tujuan untuk rekreasi, memperluas pengetahuan atau pengalaman dan perjalanan. d. Pondok Wisata/Home Stay adalah usaha jasa penyediaan pelayanan penginapan bagi umum dengan pembayaran harian, yang dilakukan perseorangan dengan menggu-nakan sebagian dari tempat tinggalnya. Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

10 3.1 Gambaran Umum Informasi yang diperoleh dari hasil pencacahan sampel (VHTS) ini utamanya adalah Jumlah Kamar, Jumlah Tempat Tidur tersedia, Jumlah Tamu yang menginap di hotel menurut tanggal tanggal dalam sebulan. Yang dikelompokkan atas tamu asing dan domestik. Selain itu juga berasal dari hasil pencacahan lengkap(vhtl) perusahaan /usaha jasa akomodasi di Kota Batu antara Bulan Maret hingga Juni Tahun Informasi yang diperolah dari hasil pencacahan ini utamanya adalah nama,alamat,jumlah kamar jumlah tempat tidur, tarif minimum dan maximum, fasilitas yang disediakan oleh sarana akomodasi tersebut. Dalam publikasi ini ragam akomodasi dibagi dalam 2 golongan besar yaitu hotel berbintang dan non bintang /usaha akomodasi lainnya. Penentuan kelas hotel bintang diperoleh dari Dinas Pariwisata dan hasil dari pencacahan VHT-L yang setiap tahun dilakukan oleh BPS. Usaha akomodasi lainnya mencakup usaha hotel melati (non bintang), penginapan remaja (youth hostel), pondok wisata (home stay), perkemahan, dan jasa akomodasi lainnya seperti rumah penduduk yang berfungsi sebagai tempat penginapan/sewa kamar secara harian maupun villa yang dikomersilkan. Jumlah hotel dan usaha akomodasi lainnya yang ada di Kota Batu pada Tahun 2014 sebanyak 500 buah. Sedangkan jumlah kamar yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan wisatawan baik domestik maupun asing sebanyak unit dengan jumlah tempat tidur sebanyak unit. Dari sejumlah hotel yang ada, terdapat hotel bintang sebanyak 11 hotel dengan kamar dan tempat tidur sedangkan hotel non bintang sebanyak 489 hotel dengan kamar dan tempat tidur. Kota Batu adalah daerah tingkat II yang terdapat cukup banyak hotel Bintang yaitu sebelas buah hotel, terbanyak kedua setelah Kota Surabaya Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

11 Penyebaran hotel/akomodasi perkecamatan di Kota Batu tidak merata. Letak hotel terfokus pada Kecamatan Batu terutama di wilayah Songgoriti dan di Kecamatan Bumiaji di desa Punten. Dapat dimaklumi karena pada daerah-daerah tersebut merupakan kawasan wisata yang mempunyai obyek wisata cukup terkenal semenjak dulu yaitu kawasan obyek wisata Songgoriti dan Taman Rekreasi Selecta. Di sekitar wilayah Songgoriti tersebut banyak rumah penduduk yang difungsikan sebagai tempat penginapan per kamar maupun villa yang sewakan /dikomersilkan. Semakin hari semakin banyak penambahan jumlah jasa akomodasi karena sebagian besar masyarakat atau warga disana menyewakan sebagian rumah/ kamarnya untuk kepentingan komersial. Meskipun ada beberapa jasa akomodasi yang tutup namun banyak juga terjadi penambahannya pada tahun ini, hal ini disebabkan berdirinya Obyek Wisata Baru diluar kedua kawasan wisata Songgoriti dan selecta seperti di Desa Oro-Oro Ombo dan Desa Tlekung Kecamatan Junrejo. Dikedua Desa tersebut juga banyak menarik wisatawan untuk berkunjung sekaligus membuka kesempatan usaha jasa akomodasi seperti homestay dan vila. Sebagai industri yang bergerak dalam bidang jasa, industri perhotelan di wilayah Kota Batu, juga tidak dapat lepas dari sentra-sentra wisata baru yang banyak dibangun beberapa akhir tahun ini, juga tidak akan lepas dari kondisi persaingan yang ketat untuk memperebutkan pasar wisatawan, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Tujuan utama dari sebuah usaha perhotelan adalah untuk mendapatkan sebanyak mungkin tingkat hunian hotel, karena semakin tinggi tingkat hunian hotel menunjukkan besarnya keuntungan yang diperoleh perusahaan perhotelan tersebut. Banyak sekali faktor yang berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel, diantaranya adalah fasilitas hotel dan tarif/harga dari hotel tersebut selain tentunya kualitas pelayanan, kepuasan konsumen maupun promosi. Selain sebagai kota wisata dengan adanya penambahan obyek-obyek wisata baru, Hotel-hotel di kota Batu juga banyak digunakan untuk pelatihan-pelatihan, diklat-diklat atau-pun seminar-seminar baik oleh usahawan maupun birokrat-birokrat dari seluruh Indonesia sehingga dengan penambahan hotel-hotel baru masih banyak minat tamu hotel yang datang. Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

12 3.2 Tingkat Penghunian Kamar (TPK) TPK merupakan salah satu indikator yang menggambarkan produktivitas suatu hotel. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) di Kota Batu secara total mencapai 27,49% pada tahun Keadaan ini sedikit lebih rendah dibandingkan tahun 2013 yang mencapai 37,99%. Perkem-bangan TPK tersebut dapat kita lihat pada Tabel 1 untuk masing-masing jenis hotel. TPK hotel berbintang sebesar % ada tahun 2014 sedangkan hotel non bintang sebesar 25,12 %. Angka TPK sebesar % itu mempunyai arti bahwa pada tahun 2014, bila ada 1000 kamar tersedia maka rata-rata yang di huni tamu sebanyak 274 kamar. Tabel 1. TPK Hotel di Kota Batu Tahun Jenis Hotel Bintang 45,92 36,22 Non Bintang 22,76 25,12 Total 37,99 27,49 Sumber data : BPS Kota Batu Sejalan dengan TPK Hotel bintang, TPK jenis Hotel non bintang (Akomodasi lainnya) sebesar % pada Tahun 2014 lalu. secara total dari keseluruhan jenis hotel,tpk nya sebesar 27.49%. TPK tertinggi pada hotel berbintang terjadi pada Triwulan III dan Triwulan IV masing-masing sebesar %dan %, Sementara TPK tertinggi hotel non bintang terjadi pada periode yang sama dengan Hotel Bintang yaitu pada periode Triwulan III dan Triwulan IV masing masing sebesar % dan %. TPK yang paling tinggi atau Peak Seasons terjadi pada Bulan Desember 2014 untuk Hotel Berbintang, sedangkan untuk Hotel Non Bintang terjadi pada bulan-bulan Agustus, Oktobver dan Desember, Bulan-Bulan menjelang pergantian tahun, Kota Batu selalu menjadi tujuan utama para wisatawan untuk menghabiskan hari liburnya, terutama wisatawan domestik. Dari seluruh pelosok tanah air. Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

13 Grafik 1 : TPK Hotel Kota Batu Tahun Triwulan 1 Triwulan 2 20 Triwulan 3 15 Triwulan Tahun 2013 Tahun 2014 Sumber data : BPS Kota Batu 3.3 Tingkat Penghunian Tempat Tidur (TPTT). Selain TPK ada indikator lain untuk melihat perkembangan perhotelan yaitu TPTT. Jika TPK dipengaruhi oleh jumlah kamar yang dipakai tamu untuk menginap, maka TPTT dipengaruhi oleh jumlah tempat tidur perkamar yang disediakan oleh pihak hotel dan dipakai tamu. Persentase TPTT berbeda dengan TPK karena setiap kamar bisa dihuni oleh 1 atau 2 orang tamu, tetapi setiap tempat tidur yang terjual dianggap hanya dipakai oleh 1 orang tamu. Tabel 2 menunjukkan Tingkat Penghunian Tempat Tidur (TPTT) pada hotel berbintang dan hotel non bintang. Ditinjau dari jenis hotel, maka dapat dilihat bahwa hotel berbintang mempunyai TPTT lebih besar dibandingkan Hotel Non Bintang yaitu sebesar 64,30%, untuk Hotel Non Bintang TPTT nya sebesar %. Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

14 Tabel 2. TPTT Hotel di Kota Batu Tahun Jenis Hotel Bintang 59, Non Bintang 32, Total 48,53 44,20 Sumber data : BPS Kota Batu Secara Total TPTT pada tahun 2014 adalah sebesar %. Jika diamati perbulan, TPTT tertinggi untuk hotel berbintang pada bulan Januari 2014 sebesar %. Sedangkan TPTT tertinggi hotel non bintang terjadi pada Bulan Oktober yaitu sebesar 47,54 %. Pada triwulan III dan IV 2014, baik TPK maupun TPTT hotel di Kota Batu mencapai persentase yang tinggi. Banyaknya tamu yang datang pada triwulan akhir tersebut cukup mendongkrak TPK maupun TPTT hotel. TPK hotel terendah terjadi pada triwulan I. Demikian juga TPTT terendah terjadi pada triwulan I. Grafik 2 : TPTT Hotel Kota Batu Tahun Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan Tahun 2013 Tahun 2014 Sumber data : BPS Kota Batu Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

15 3.4 Tingkat Penghunian Ganda Atas Kamar (Guest per room / GPR ) GPR menunjukkan rata-rata banyaknya jumlah tamu yang menginap pada setiap kamar yang terjual, indikator ini dapat juga dipakai untuk melihat tingkat kepadatan penghunian kamar hotel yang terpakai pada bulan atau tahun tertentu. Dengan kata lain dari sejumlah kamar yang terjual, berapa persen kamar tersebut dihuni oleh tamu lebih dari satu orang tamu dan berapa persen dihuni oleh satu orang tamu. Semakin tinggi GPR, semakin tinggi rata-rata penghunian setiap kamarnya. GPR hotel di Batu pada Tahun 2014 sebesar 2,94. bisa diartikan kebanyakan kamar hotel yang disewa, dihuni oleh 2 orang. GPR hotel berbintang sebesar 3,25 atau lebih tinggi 0,43 poin dibandingkan hotel non bintang. GPR di hotel non bintang mengalami kenaikan sebesar 0.15 poin dibandingkan tahun Tabel 3. GPR Hotel di Kota Batu Tahun Jenis Hotel Bintang 2,09 3,25 Non Bintang 2, Total 2, Sumber data : BPS Kota Batu GPR tertinggi hotel berbintang terdapat pada bulan Maret sebesar 3,82 dan yang terendah bulan September sebesar 2,56. Sedangkan GPR hotel non bintang yang tertinggi pada bulan Februari sebesar 3,16 sebaliknya yang terendah pada bulan Oktober sebesar 2,59. Dari tabel 3 jika dilihat secara umum baik itu untuk Jenis hotel Bintang maupun Jenis Hotel Melati memberikan gambaran bahwa kamar yang berkapasitas untuk 2 orang ternyata lebih diminati daripada untuk 1 orang tamu. Hal ini mungkin dapat dijadikan petunjuk bagi pihak pengelola perhotelan untuk lebih banyak menyediakan kamar dengan kapasitas lebih dari 1 orang daripada kamar dengan kapasitas 1 orang. Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

16 Grafik 3 : GPR Hotel Kota Batu Tahun Tahun 2013 Tahun 2014 Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Sumber Data : BPS Kota Batu 3.5 Rata-rata lama tamu menginap Indikator ini dapat mengam-barkan lamanya tamu menginap di setiap jenis hotel dalam kurun waktu tertentu. Rata-rata lama tamu menginap diperoleh dari banyaknya malam tempat tidur yang dipakai (malam tamu) dibagi dengan banyaknya tamu yang menginap. Rata-rata lama menginap tamu asing pada semua jenis hotel di Kota Batu pada tahun 2014 sebesar 2,07 hari, dengan rincian rata-rata lama menginap pada hotel bintang sebesar 2,28 hari dan hotel non bintang sebesar 1.93 hari. Rata-rata lama menginap tamu domestik di hotel-hotel Kota Batu sebesar pada Tahun 2014 sebesar 1,64 hari, dengan rincian rata-rata lama menginap pada Hotel Berbintang sebesar 2,11 hari dan hotel non bintang sebesar 1,49 hari Jenis Hotel Sumber Data : BPS Kota Batu Tabel 4. Rata rata lama tamu menginap hotel di Kota Batu Tahun Tamu Asing (hari) Tamu Domestik(hari) Tamu Asing (hari) Tamu Domestik (hari) Bintang 2,47 1,76 2,28 2,11 Non Bintang 2,20 1,28 1,93 1,49 Total 2,33 1,50 2,07 1,64 Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

17 Pada lampiran 12, dapat dilihat rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel berbintang yang tertinggi terjadi pada Bulan Maret ( Triwulan I ) sebesar 4,47 hari sedangkan yang terendah pada bulan Januari sebesar 1,03 hari. Untuk Hotel Non Bintang tertinggi terjadi pada Bulan Maret sebesar 4,35 hari sedangkan Terendah pada Bulan Januari sebesar 1,05 hari. Pada lampiran 13 dapat dilihat Rata-rata lama tamu domestik menginap di hotel berbintang tertinggi terjadi pada bulan Februari dan Nopember sebesar masing masing 2,59 hari dan 2, 57 hari. Sementara rata-rata lama tamu domestik menginap di hotel Non Bintang terendah pada bulan Desember sebesar 1,27 hari. Angka rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel non bintang menunjukkan angka 1,93 hari. Bila dibandingkan dengan rata-rata menginap tamu asing di hotel bintang sebesar 2,28 hari maka dapat dikatakan bahwa tamu asing lebih berminat menginap dengan durasi yang panjang di hotel bintang. Daripada menginap di hotel non bintang hal ini juga berlaku pada tamu domestik. Apabila kita bandingkan antara tamu asing dan tamu domestik secara umum pada seluruh jenis hotel di Kota Batu, dapat dikatakan rata-rata lama menginap tamu asing lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata lama tamu domestik menginap baik di hotel berbintang maupun hotel Non Bintang. Dari Lampiran 11 terlihat bahwa kebanyakan tamu yang datang, yaitu 99,66 % adalah wisatawan domestik serta bermalam di hotel berbintang dan hotel Non Bintang. Sementara kurang dari 1 % dari tamu yang datang ke kota Batu adalah wisatawan asing yang menginap di hotel Bintang dan Non Bintang. Tamu Asing cenderung lebih memilih hotel berbintang daripada non bintang, sedangkan tamu domestik lebih banyak memilih hotel non bintang daripada hotel berbintang. Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

18 Grafik 4 : Rata-Rata Lama Tamu Asing menginap di Kota Batu Tahun Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan Triwulan Tahun 2013 Tahun 2014 Sumber Data : BPS Kota Batu Grafik 5 : Rata-Rata Lama Tamu Domestik menginap di Kota Batu Tahun Tahun 2013 Tahun 2014 Triwulan 1 Triwulan 2 Triwulan 3 Triwulan 4 Sumber Data : BPS Kota Batu Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

19

20 Lampiran 1. Indikator Perhotelan Menurut Jenis Hotel di Kota Batu Tahun INDIKATOR PERHOTELAN (1) JENIS HOTEL BINTANG NON BINTANG TOTAL JUMLAH HOTEL KAMAR TERSEDIA 947 1,027 1,218 3,990 4,065 4,266 4,937 5,092 5, TEMPAT TIDUR 2,172 2,245 2,243 7,572 7,572 7,945 9,744 9,817 10,188 TERSEDIA 4. RATA-RATA LAMA MENGINAP TAMU ASING DOMESTIK JUMLAH TPK TPTT GPR Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

21 Lampiran 2. Prosentase Tingkat Penghunian Kamar dirinci menurut bulan dan jenis hotel Tahun BULAN BERBINTANG (%) JENIS HOTEL NON BINTANG (%) TOTAL (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) TRIWULAN I JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

22 Lampiran 3. Prosentase Tingkat Penghunian Tempat Tidur dirinci menurut bulan dan jenis hotel tahun BULAN JENIS HOTEL BERBINTANG ( %) NON BINTANG (%) TOTAL (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) TRIWULAN I JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

23 Lampiran 4. Tingkat Penghunian Ganda Atas kamar dirinci menurut bulan dan jenis hotel tahun BULAN BERBINTANG JENIS HOTEL NON BINTANG (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) TRIWULAN I TOTAL JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

24 Lampiran 5. Prosentase Malam Kamar Terpakai menurut bulan dan jenis hotel tahun BULAN BERBINTANG (%) JENIS HOTEL NON BINTANG (%) TOTAL (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) TRIWULAN I 21,65 23,71 20,86 22,64 23,81 3,43 22,36 JANUARI 8,92, 7,74 5,63 9,24 7,78 0,97 9,15 FEBRUARI 4,60 7,96 6,37 5,09 7,99 1,00 4,95 MARET 8,13 8,02 8,85 8,31 8,04 1,46 8,26 TRIWULAN II 23,44 24,61 20,94 24,55 24,65 32,61 24,23 APRIL 7,01 8,12 3,81 7,39 8,13 10,36 7,28 MEI 6,87 8,20 7,33 8,69 8,22 10,74 8,18 JUNI 9,55 8,30 9,80 8,47 8,30 11,51 8,77 TRIWULAN III 27,14 25,43 27,23 24,03 255,39 29,57 24,91 JULI 8,26 8,39 7,28 6,83 8,38 9,22 7,24 AGUSTUS 8,43 8,48 10,45 8,12 8,47 9,36 8,21 SEPTEMBER 10,45 8,57 9,50 9,08 8,54 10,98 9,46 TRIWULAN IV 27,77 26,24 30,97 28,78 26,14 34,39 28,49 OKTOBER 8,27 8,66 11,28 9,84 8,63 11,24 9,39 NOPEMBER 10,66 8,75 9,43 9,21 8,71 11,20 9,61 DESEMBER 8,85 8,84 10,26 9,74 8,80 11,95 9,49 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

25 Lampiran 6. Malam Tamu Asing dirinci menurut bulan dan jenis hotel tahun BULAN BERBINTANG (%) NON BINTANG (%) TOTAL (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) TRIWULAN I JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

26 Lampiran 7. Prosentase Malam Tamu Domestik dirinci menurut bulan dan jenis hotel tahun BULAN BERBINTANG NON BINTANG (%) TOTAL (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) TRIWULAN I JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

27 Lampiran 8. Prosentase Banyaknya Tamu Asing yang datang dirinci menurut bulan dan jenis hotel tahun 2013 BULAN BERBINTANG (%) Jenis Hotel NON BINTANG (%) TOTAL (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) TRIWULAN I JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

28 Lampiran 9. Prosentase Banyaknya Tamu Domestik yang datang dirinci menurut bulan dan jenis hotel tahun BULAN BERBINTANG (%) Jenis Hotel NON BINTANG (%) TOTAL (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) TRIWULAN I JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

29 Lampiran 10. Komposisi Tamu Asing yang datang dirinci menurut bulan dan jenis hotel Tahun BULAN (1) JENIS HOTEL BERBINTANG NON BINTANG TOTAL TRIWULAN I JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

30 Lampiran 11. Komposisi Tamu Domestik yang datang dirinci menurut bulan dan jenmenurut bulan dan jenis hotel tahun BULAN (1) JENIS HOTEL BERBINTANG NON BINTANG TOTAL TRIWULAN I JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

31 Lampiran 12. Rata-rata lama Menginap Tamu Asing dirinci menurut bulan dan jenis hotel tahun BULAN (1) JENIS HOTEL BERBINTANG NON BINTANG TOTAL TRIWULAN I JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

32 Lampiran 13. Rata-rata lama Menginap Tamu Domestik dirinci menurut bulan dan jenis hotel tahun BULAN (1) JENIS HOTEL BERBINTANG NON BINTANG TOTAL TRIWULAN I JANUARI FEBRUARI MARET TRIWULAN II APRIL MEI JUNI TRIWULAN III JULI AGUSTUS SEPTEMBER TRIWULAN IV OKTOBER NOPEMBER DESEMBER Statistik Perhotelan Kota Batu Tahun

33

34