No.44/08/63/Th.XXI, 01 Agustus 2017 PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG DAN MIKRO/KECIL PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II TAHUN 2017 Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan II tahun 2017 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,02 persen dibanding produksi industri di triwulan I tahun 2017. Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan II tahun 2017 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,36 persen dibanding produksi industri triwulan II tahun 2016. Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan II tahun 2017 mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,21 persen dibanding produksi industri triwulan I tahun 2017. Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (y-on-y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan II tahun 2017 mengalami pertumbuhan positif sebesar 19,84 persen dibanding produksi industri triwulan II tahun 2016. I. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG TRIWULAN II TAHUN 2017 Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan II tahun 2017 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,02 persen dibanding produksi industri triwulan I tahun 2017. Namun sebaliknya ditingkat nasional, produksi industri manufaktur besar dan sedang rata-rata mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,7 persen. Pertumbuhan negatif produksi di Kalimantan Selatan tersebut dikarenakan oleh 2 (dua) kelompok industri manufaktur besar dan sedang, yaitu industri makanan (-10) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,26 persen dan industri bahan kimia & barang dari bahan kimia (-20) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,1 persen. Sedangkan kelompok industri manufaktur besar dan sedang lainnya, yang mengalami pertumbuhan positif yaitu industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tdk 1
termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (-16) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 1,03 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (- 22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,2 persen. Tabel 1. Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan II Tahun 2017 No (1) (2) (3) (4) () 1 10 Industri Makanan -0,26 2,76 2 16 Industri Kayu, Barang dari Kayu/Gabus (tidak termasuk furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu/Rotan) 3 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 1,03 1,39-0,1 3,29 4 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0,2 0,83 Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Kalimantan Selatan -0,02 2,36 Apabila pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan II tahun 2017 dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), maka industri besar dan sedang di Kalimantan Selatan pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,36 persen. Pertumbuhan ini berada dibawah rata-rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh positif sebesar 4,00 persen. Empat kelompok industri yang mempunyai andil dalam mendukung pertumbuhan positif produksi tersebut adalah industri makanan (-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,76 persen, kelompok industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (-16) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 1,39 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (-20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 3,29 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik (-22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,83 persen. Grafik 1. Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triw. II Tahun 2017 Provinsi Kalimantan Selatan dan Nasional 2
(persentase) 4 4.00 3 2.7 2.36 2 1 0-1 -0.02 q to q Kalsel Nasional y on y II. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO/KECIL TRIWULAN II TAHUN 2017 Usaha industri manufaktur mikro dan kecil merupakan suatu usaha industri yang memiliki pekerja sebanyak 1-19 orang. Berdasarkan Hasil Sensus Ekonomi 2016 (Listing Usaha/Perusahaan) jumlah Usaha Mikro Kecil (UMK) untuk seluruh Kategori/Sektor sebesar 98,7% dan Usaha Menengah Besar hanya 1,2%. Dengan demikian Usaha Industri Mikro Kecil ini yang merupakan subset didalamnya, patut mendapat perhatian dalam pembangunan bidang industri, karena dari usaha ini dapat menjadi penyokong berkembangnya industri besar/sedang. Jumlah yang relatif banyak serta dengan modal yang tidak terlalu besar dapat berperan dalam penyerapan tenaga kerja serta menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya dan di Kalimantan Selatan khususnya. Tabel 2. Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan II Tahun 2017 No (1) (2) (3) (4) () 1 10 Industri Makanan 13,60 29,03 2 11 Industri Minuman -1,16,73 3 13 Industri Tekstil 10,10 4,07 4 14 Industri Pakaian Jadi 22,42 19,11 Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan -10,40-4,93 16 Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya 6 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 1,14-12,6 3
No (1) (2) (3) (4) () 7 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 24,3 38,81 8 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 12,88 49,13 9 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik,69 27,09 10 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 23,82 6,96 11 2 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya -1,00 1,8 12 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 4,06 33,88 13 31 Industri Furnitur -3,04-0,03 14 32 Industri Pengolahan Lainnya 16,80 16,23 Industri Mikro dan Kecil (IMK) Kalimantan Selatan 6,21 19,84 Pada periode April s/d Juni atau triwulan II tahun 2017 dibandingkan triwulan sebelumnya, produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 6,21 persen dibanding triwulan I tahun 2017. Begitu pula di tingkat nasional walau pun lebih kecil, dimana produksi industri mikro dan kecil mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,64 persen. Pertumbuhan positif ini terutama disumbang oleh 6 (enam) kelompok industri, yaitu : industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (-20) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 24,3 persen, industri barang galian bukan logam (-23) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 23,82 persen, industri pakaian jadi (-14) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 22,42 persen, industri pengolahan lainnya (-32) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 16,80 persen, industri makanan (-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 13,60 persen dan industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (-21) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 12,88 persen. Grafik 2. Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triw.II Tahun 2017 Provinsi Kalimantan Selatan dan Nasional (persentase) 4
2 20 19.84 1 10 0 6.21 q to q 0.47 1.32 y on y Kalsel Nasional Produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan II tahun 2017 di Provinsi Kalimantan Selatan mengalami pertumbuhan positif 19,84 persen bila dibandingkan dengan produksi industri triwulan II tahun 2016 atau secara (y-on-y). Hal yang sama juga terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil rata-rata mampu tumbuh positif sebesar 2,0 persen. Pertumbuhan positif produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan ini, terutama disumbang oleh 6 (enam) kelompok industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Selatan. Jenis-jenis industri yang memberikan kontribusi pertumbuhan positif adalah industri barang galian bukan logam (-23) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 6,96 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (-21) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 49,13 persen, industri tekstil (-13) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,07 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (-20) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 38,81 persen, industri alat angkutan lainnya (-30) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 33,88 persen, dan industri makanan (-10) yang mengalami pertumbhan positif sebesar 29,03 persen.