Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make A Match Materi Alat Pencernaan Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Darmiah SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 1 Tatura Tentang Peta Melalui Penerapan Metode Bermain Peran dan Diskusi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Meningkatkan Prestasi Belajar IPA melalui Penggunaan Media Gambar pada Kelas IV SDN Majene

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Aziar SD Negeri Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah. Kata Kunci: Kualitas pembelajaran IPA, Pembelajaran Kooperatif Group lnvestigation

Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Taopa Kabupaten Parigi Moutong

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Lere Pada Materi Sumber Daya Alam Melalui Model Pembelajaran Problem Solving

Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran STAD pada Siswa Kelas V SD Inpres 1 Birobuli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 1 Daftar Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Belajar IPS Siswa Sebelum Tindakan

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN 1 Tatura Melalui Penerapan Media Gambar dan Metode Eksperimen

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Organ Tubuh Manusia Melalui Model Pembelajaran Langsung di Kelas IV SDN 02 Karamat

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pairs Hare Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKN pada Siswa Kelas V SD Inpres Duyu

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 04 Lakea

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Manggalai Dalam Pembelajaran IPA Khususnya Materi Gaya Melalui Pendekatan Inkuiri

Kata Kunci : Pendekatan Kontekstual, Jigsaw puzzle competition, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

PENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA PEMBELAJARAN BAHASA JAWA KELAS VI SD NEGERI 03 POJOK KARANGANYAR

Penerapan Model Pembelajaran Word Square Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN Pengawu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Latar dan Karakteristik Subyek Penelitian

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penggunaan Model Course Review Horay Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Inpres Sintuwu

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIIA SMP Negeri 1 Tomini Pada Konsep Gerak

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

JEMBER TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh guru. Hal ini dikarenakan hampir seluruh materi mata

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Peningkatan Belajar PKn Melalui Model Pembelajaran Value Clarification Technique (VCT) Percontohan pada Siswa Kelas I SD Karya Thayyibah Baiya

UPAYA MENINGKATKAN KEBERANIAN BERTANYA DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN MAKANANNYA DENGAN METODE INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS IV

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No 11 ISSN X. Andi Tappa SD Negeri Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah

PENERAPAN METODE GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains Alat Pernapasan Pada Manusia dan Hewan Kelas V SDN No.

Oleh: Supardi SDN 2 Watulimo, Trenggalek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Penggunaan Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Pada Siswa Kelas IV SD Muhammadiyah 3 Palu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Kompetensi Dasar Tentang Jual Beli Melalui Metode Diskusi Untuk Pelajaran IPS Di Kelas V SD Inpres 2 Kasimbar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KETRAMPILAN PENJUMLAHAN BILANGAN BULAT DENGAN METODE INQUIRI PADA SISWAKELAS II SD NEGERI DADIREJO 02 KECAMATAN MARGOREJO KABUPATEN PATI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk

PENERAPAN STRATEGI MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi

Siska Puspita Dewi, Wartono, dan Hartatiek Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Oleh: Winarni. SDN 01 Karangrejo Kec Kerjo, Karanganyar

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

Oleh: Bakim SDN 2 Ngembel Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Sukaraja Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota

Oleh : Hamidah Guru pada SDN 1 Cakranegara

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

50 Media Bina Ilmiah ISSN No

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Kontekstual (CTL) Pada Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas V SDN 3 Ogotua

Juwadi, S.Pd. ABSTRAK. Kata Kunci : Pendidikan Kewarganegaraan,Kebebasan Berorganisasi, Pendekatan Active Learning Strategy model Action Learning

Jenep Hanapiah Universitas Mataram

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

PENERAPAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JIWAN KARANGNONGKO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA PELAJARAN KIMIA POKOK BAHASAN LAJU REAKSI

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Peningkatan Kemampuan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing di Kelas III SD Inpres Kantewu

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS)

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SD Inpres I Sidole

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

Transkripsi:

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Inpres Perumnas dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Make A Match Materi Alat Pencernaan Manusia Fatminah Djayaddin SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan Hasil belajar tentang Alat pencernaan manusia dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran make a match. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Inpres Perumnas tahun ajaran 2015/2016 selama 3 bulan yaitu bulan Agustus s.d. Oktober 2015. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Inpres Perumnas semester 1 tahun ajaran 2015/2016 yang terdiri dari 20 siswa yaitu 12 laki-laki dan 8 perempuan. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana setiap siklus terdiri 4 tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang alat pencernaan manusia pada siswa kelas V SD Inpres Perumnas tahun ajaran 2015/2016. Dari kondisi awal ke siklus II yaitu dari kreativitas cukup baik menjadi amat baik dan melalui penggunaan strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang alat pencernaan manusia bagi siswa kelas V SD Inpres Perumnas semester 1 tahun ajaran 2015/ 2016. Dari kondisi awal terdapat 9 siswa atau (45%) ke kondisi berikutnya 12 siswa atau (60%), kemudian di kondisi akhir seluruh siswa (100%) mendapat nilai tuntas. Nilai rata-rata dari kondisi awal 62,25 selanjutnya 70,25 dan kondisi akhir menjadi 78,5. Kata Kunci: Hasil Belajar IPA, Make a Match, Alat Pencernaan Manusia I. PENDAHULUAN IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam. IPA didefinisikan sebagai sekumpulan pengetahuan tentang objek dan fenomena alam yang diperoleh dari hasil pemikiran dan penyelidikan ilmuwan yang dilakukan dengan ketrampilan bereksperimen dengan menggunakan metode ilmiah. Definisi IPA ini member pengertian bahwa IPA merupakan cabang pengetahuan yang dibangun berdasarkan pengamatan klasifikasi data dan biasanya disusun dan diverifikasi dalam hukum-hukum yang bersifat kuantitatif, yang melibatkan aplikasi penalaran matamatis dan analisis data terhadap gejala-gejala alam. 289

Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar masih menggunakan metode klasikal yaitu ceramah dan tanya jawab yang mengakibatkan proses pembelajaran berpusat pada Guru (Teacher Center). Hal ini mengakibatkan siswa kurang minat belajar maupun berkreatifitas sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan pengalaman penulis dalam melaksanakan proses pembelajaran IPA kelas V di SD Inpres Perumnas masih belum berhasil sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena dalam menjelaskan materi pelajaran Guru jarang menggunakan strategi realita dan buku penunjang. Buku paket yang dimilikipun hanya terbatas sehingga siswa harus berbagi buku paket dengan teman sebangku. Melihat kenyataan ini, maka untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA, Guru akan melakukan perubahan strategi dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran make a match. Oleh karena itu strategi make a match banyak digunakan dalam proses belajar mengajar karena bisa mengajak siswa belajar sambil bermain. Strategi make a match mampu memberikan motivasi anak untuk tertarik belajar IPA. Tujuan penelitian perbaikan pada pembelajaran IPA antara lain untuk: Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Inpres Perumnas pada materi alat pencernaan manusia. II. METODE PENELITIAN Penelitian IPA tentang alat pencernaan ini dilaksanakan di SD Inpres Perumnas Kecamatan Palu Barat Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian IPA tentang alat pencernaan dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2015/ 2016. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Inpres Perumnas dengan jumlah peserta didik 20 orang. Siswa kelas V memiliki karakteristik: motivasi belajar rendah, tidak berpartisipasi selama kegiatan pembelajaran. Data perbaikan pembelajaran ini dikumpulkan dari berbagai sumber, antara lain :Seluruh peserta didik kelasi V SD Inpres Perumnas, Guru sebagai peneliti dan teman sejawat,serta Dokumentasi atau arsip antara lain silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar nilai dan buku-buku lain yang relevan. 290

Penelitian ini menggunakan penelian tindakan kelas dalam dua siklus, dan masing-masing siklus terdiri atas empat tahapan, yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan atau observasi dan tahapan refleksi. Analisis data pembelajaran dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan membandingkan siklus I dan siklus II sedangkan data yang berupa angka dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai siklus I dan nilai tes siklus II kemudian direfleksi. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah penelitian tindakan kelas dilakukan, kemudian peneliti memberikan tes setiap akhir siklus pelaksanaan pembelajaran, berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa, sehingga diperoleh data tentang tingkat penguasaan terhadap materi pelajaran. Data yang diperoleh dalam bentuk kuantitatif yaitu dalam bentuk nilai prestasi belajar peserta didik dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk memperjelas masing-masing data tersebut, berikut ini akan disampaikan secara rinci tentang prestasi pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebelum perbaikan siklus I dan sesudah perbaikan siklus II dalam bentuk tabel dan diagram data nilai rekapitulasi perolehan nilai sampai dengan pembahasan. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang alat pencernaan manusia di kelas V semester 1 SD Inpres Perumnas dilaksanakan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru, sehingga saat proses pembelajaran berlangsung hanya guru yang berperan aktif. Oleh karena itu hasil prestasi belajar siswa rendah. Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus No Uraian Nilai 1 Nilai Tertinggi 75 2 Nilai Terendah 45 3 Nilai Rata-Rata 62,25 Dari data pada Tabel 1 terlihat pada pra siklus nilai rata-rata siswa 62,25. Untuk hasil satu kelas nilai rata-rata masih jauh di bawah Kriteria Ketuntasan 291

Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran IPA di SD Inpres Perumnas. Namun masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM. Dari 20 siswa, ada 9 siswa atau sekitar 45% yang nilainya mencapai KKM. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada pra siklus guru dalam menyampaikan materi masih menggunakan metode ceramah yang membuat siswa merasa bosan. Hal ini ternyata menyebabkan peserta didik banyak yang mendapatkan hasil prestasi belajar di bawah KKM. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang disusun untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan oleh guru dengan menggunakan metode ceramah bergambar. Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1 No Uraian Nilai 1 Nilai Tertinggi 80 2 Nilai Terendah 60 3 Nilai Rata-Rata 70,25 Dari data diatas bisa kita lihat pada siklus 1 nilai rata-rata siswa naik dari kondisi awal menjadi 70,25. Untuk hasil satu kelas nilai rata-rata sudah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran IPA di SD Inpres Perumnas. Namun masih ada siswa yang nilainya dibawah KKM. Dari 20 siswa, ada 12 siswa atau sekitar 68,96% yang nilainya mencapai KKM. Tabel 3. Rentang Nilai Siklus 1 No Rentang Nilai Jumlah Peserta Didik 1 51 60 3 2 61 70 8 3 71 80 9 Dari Tabel 3 dapat diketahui hasil prestasi belajar peserta didik pada siklus I yang diperoleh pada rentang 51-60 ada 3 anak, 61-70 ada 8 anak, 71-80 ada 9 anak. Pada pembelajaran siklus I hasil prestasi belajar peserta didik mengalami peningkatan, meskipun masih ada peserta didik yang memperoleh nilai di bawah KKM. 292

Dari data pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus I, guru sudah baik dalam penyampaian materi yang disertakan juga penggunaan media gambar. Namun masih ada peserta didik masih yang kurang antusis sehingga tidak semua ikut aktif dalam proses pembelajaran sehingga masih ada beberapa anak yang hasil prestasi belajar di bawah KKM. Setelah melaksanakan perbaikan pada siklus I mata pelajaran IPA dengan materi organisasi diperoleh refleksi sebagai berikut: 1. Peserta didik sudah mulai ada yang mau bertanya. 2. Pembelajaran didominasi oleh peserta didik yang pandai saja. 3. Masih terdapat beberapa peserta didik yang belum memperhatikan penjelasan guru. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana perbaikan pembelajaran yang telah disusun. Adapun prestasi hasil belajar yang diperoleh peserta didik seperti ditunjukan Tabel 4. Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 2 No Uraian Nilai 1 Nilai Tertinggi 100 2 Nilai Terendah 70 3 Nilai Rata-Rata 78,5 Dari data diatas bisa kita lihat pada siklus 2 nilai rata-rata siswa naik secara drastis dari siklus 1 menjadi 78,5. Untuk hasil satu kelas nilai rata-rata sudah jauh diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dalam pembelajaran IPA di SD Inpres Perumnas. Pada siklus 2 hasil belajar seluruh siswa mencapai nilai KKM. Tabel 5. Rentang Nilai No Rentang Nilai Jumlah Peserta Didik 1 61 70 6 2 71 80 9 3 81 90 4 4 91 100 1 Dari data pengamatan yang dilakukan, guru sudah baik dalam menyampaikan materi yang menggunakan strategi pembelajaran yang sesuai. Sehingga siswa dapat 293

berperan aktif secara langsung dan siswa menjadi lebih antusias dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Setelah melaksanakan proses perbaikan pembelajaran siklus II pada mata pelajaran IPA dengan materi alat pencernaan manusia dapat diperoleh refleksi sebagai berikut: (1) Peserta didik lebih aktif dan merasa antusias dalam mengikuti pelajaran, (2) Peserta didik lebih mudah dalam menerima materi dan (3) Peserta didik mampu menyimpulkan isi materi. Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II ini, peserta didik terlibat penuh dan terkondisi dengan baik. Hal ini terlihat dengan meningkatnya hasil prestasi belajar siswa dengan tidak ada satupun siswa yang mendapat nilai dibawah KKM. Pada kegiatan pembelajaran pra siklus, nilai tertimggi adalah 75 sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa dalah 45, Jumlah nilai yang diperoleh siswa dalam satu kelas adalah 1245 dengan nilai rata-rata 62,25. Terdapat sebanyak 55% peserta didik yang belum mencapai KKM, dan 45% yang sudah mencapai KKM. Pada kegiatan pembelajaran siklus I, nilai tertinggi adalah 80 sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa dalah 60, Jumlah nilai yang diperoleh siswa dalam satu kelas adalah 1405 dengan nilai rata-rata 70,25. Terdapat sebanyak 40% peserta didik yang belum mencapai KKM, dan 60% yang sudah mencapai KKM. Pada kegiatan pembelajaran siklus II nilai tertinggi adalah 100 sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa dalah70, Jumlah nilai yang diperoleh siswa dalam satu kelas adalah 1570 dengan nilai rata-rata 78,5. Hasil prestasi belajar siswa menunjukkan kenaikan yang signifikan, sehingga 100% nilai peserta didik sudah mencapai KKM. Peningkatan hasil prestasi belajar peserta didik dari pembelajaran pra siklus, siklus I, siklus II apabila disajikan kedalam Tabel 6. Tabel 6. Rekapitulasi Nilai pra Siklus, Siklus I, Siklus II No Indikator Sebelum Nilai Perbaikan Siklus I Siklus II 1 Nilai Tertinggi 75 80 100 2 Nilai Terendah 45 60 70 3 Nilai rata-rata 62,25 70,25 78,5 4 Banyak peserta didik dengan nilai < KKM 11 (55%) 8 (40%) 0 5 Banyak peserta didik dengan nilai KKM 9 (45%) 12 (60%) 15 (100%) 294

Dari peningkatan hasil prestasi belajar peserta didik setiap siklus menunjukkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran make a match dapat meningkatkan hasil prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA tentang alat pencernaan manusia di kelas V semester 2 SD Inpres Perumnas Tahun Pelajaran 2015/2016. IV. PENUTUP Penggunaan strategi pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang alat pencernaan manusia pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas V SD Inpres Perumnas. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan prestasi hasil belajar pada pra tindakan, siklus I dan II yaitu 45%, 60% dan 100%, secara berurut. DAFTAR PUSTAKA Andayani, dkk. 2010. Pemantapan professional. Jakarta: Universitas terbuka. BSNP. 2006. Panduan Kurukuluk Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BP. Darma Bhakti. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Rieneka Cipta. Sudjana, N. dan Rifai, A. 2001. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindu. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Rosnawati, S. dan Aris, M. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. Susilana, R. dan Riyana, Cepi. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima. Slameto. 1987. Belajar dan Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Bima Aksara Tarwasih, S., dkk. 2008. Buku Pintar IPA/ Sains SD. Jakarta: Wahyumedia. W. J. S. Winkle. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia. Wardani. I. G. A. K, Wihardit, S dan Marsinah, N. 2007. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka. Winataputra, U.S. 2004. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. 295