PREFERENSI PEMILIHAN PRODUK TERNAK SEBAGAI LAUK HARIAN (Studi Kasus di Universitas Wijayakususma) Sulistyaningtyas 1)

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PETERNAKAN DI WILAYAH PERKOTAAN DKI JAKARTA

Pola Konsumsi Daging Ayam Broiler pada Rumah Tangga di Perumahan Bereng Kalingu I di Kelurahan Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya

Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Dengan Tingkat Permintaan Daging Sapi Di Pasar Boja Kecamatan Boja Kabupaten Kendal

KESUKAAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN DAGING SAPI DI KOTA MANOKWARI

PERILAKU KONSUMSI SUSU PADA KONSUMEN KELUARGA DI WILAYAH BABAKAN KECAMATAN DRAMAGA BOGOR SKRIPSI ABDIK DESTRIANA

Preferensi Dan Persepsi Konsumsi Produk Nugget Sebagai Alternatif Konsumsi Daging Ayam Pada Masyarakat Di Kecamatan Secang Kabupaten Magelang

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

PENDAHULUAN. tahun 2004, konsumsi protein sudah lebih besar dari yang dianjurkan yaitu

ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONSUMSI DAGING DAN TELUR DI KECAMATAN SULUUN TARERAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. salah satu cara memperbaiki keadaan gizi masyarakat (Stanton, 1991).

BAB III METODE PENELITIAN

PENANGGULANGAN GIZI BURUK MELALUI ANALISIS SIKAP DAN KEBIASAAN IBU DALAM PENGATURAN MAKANAN KELUARGA

PENGARUH PENDAPATAN RUMAH TANGGA TERHADAP KONSUMSI DAGING (SAPI, BABI DAN AYAM ) DI DESA SEA I KECAMATAN PINELENG

PENDAPATAN TENAGA KERJA KELUARGA PADA USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Kota Medan. Lokasi

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA ( PRICE ) SUSIN DI KABUPATEN SINJAI (Studi Kasus di Desa Gunung Perak) ABSTRACT

Animal Agricultural Journal, Vol. 2. No. 2, 2013, p 1-7 Online at :

STUDI KUALITAS TELUR AYAM RAS DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO. Hearty Salatnaya

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER PADA RUMAH TANGGA DI KECAMATAN IDI RAYEUK KABUPATEN ACEH TIMUR

ANALISIS PENDAPATAN DAN BIAYA PRODUKSI AGROINDUSTRI TAHU DI DESA PANDANSARI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS

Analisis Perkembangan Harga Protein Hewani Asal Ternak dan Bahan Pakan Ternak di Kota Padang Tahun 2012

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRADISIONAL DAN PASAR MODERN KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

SIKAP KONSUMEN TERHADAP PRODUK TAHU KUNING DI KOTA KEDIRI (Studi Kasus Tahu Kuning Merek LTT)

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS PERMINTAAN PRODUK PETERNAKAN DI DESA TAWAANG KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

PERSEPSI KONSUMEN TENTANG MUTU PELAYANAN DAN PRODUK STEAK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENGKONSUMSI (Kasus di Restoran Obonk Steak & Ribs Bogor)

HUBUNGAN PERILAKU KOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI ( Studi Kasus di Divisi Produksi Susu Bubuk PT. Indomilk Jakarta )

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Analisis Faktor Harga, Umur dan Pendapatan Konsumen Terhadap Permintaan Daging Babi pada Pasar Tradisional Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas

ANALISIS PREFERENSI DAN POLA KONSUMSI DAGING KERBAU PADA KONSUMEN RUMAH TANGGA DI KABUPATEN PANDEGLANG

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS POTENSI TENAGA KERJA DALAM KELUARGA UNTUK PENGEMBANGAN USAHATERNAK SAPI PERAH DI KECAMATAN LEMBANG KABUPATEN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan dasar dan pokok yang dibutuhkan oleh

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODOLOGI PENELITIAN

Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Membeli Daging Ayam Boiler di Kabupaten Bangli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN MAHASISWI USU TERHADAP PEMENUHAN KECUKUPAN KALSIUM HARIAN. Oleh: ESTER SIBUEA

Analisis Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Produk Kaki Naga (Studi Kasus di CV. Bening Jati Anugrah, Kabupaten Bogor)

PERSEPSI SANTRI DALAM KEPUTUSAN MENGKONSUMSI SUSU KAMBING

Analisis Biaya dan keuntungan...simon pardede

Preferensi Konsumen Terhadap Produk Olahan Daging Sapi Di Kota Sorong. (Consumer Preferency Level on Beef Product in Sorong) ABSTRACT

ANALISIS PERMINTAAN DAGING AYAM BROILER KONSUMEN RUMAH TANGGA DI KECAMATAN PAMULANG TANGERANG SKRIPSI YANNUAR INDARSYAH

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden merupakan ciri yang menggambarkan identitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. PANGAN ASAL TERNAK DAN PERANANNYA DALAM PEMBANGUNAN SUMBERDAYA MANUSIA

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRACT... DAFTAR TABEL... DAFTAR ILUSTRASI... DAFTAR LAMPIRAN...

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2016

BAB I. PENDAHULUAN. pembangunan Nasional. Ketersediaan pangan yang cukup, aman, merata, harga

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

PENGARUH PREFERENSI BELANJA KONSUMEN TERHADAP PERKEMBANGAN PASAR CIPUTAT DI KOTA TANGERANG SELATAN

Penggunaan Tenaga Kerja Keluarga Petani Peternak Itik pada Pola Usahatani Tanaman Padi Sawah di Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci

"4 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN WANITA BEKERJA. DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU LOWmON FAT (Studi Kasus di Pasar Swalayan Hero Bogor)

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP BERAS ORGANIK DI KOTA MALANG PENDAHULUAN

Nugraha Setiawan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

Perkembangan Konsumsi Protein Hewani di Indonesia: Analisis Hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

PENGETAHUAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA DI PUSKESMAS LAK-LAK KUTACANE ACEH TENGGARA

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG NUTRISI YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKSI ASI DI BPS EDI SURYANINGRUM GODEAN SLEMAN YOGYAKARTA

Jurnal Agrisistem, Juni 2007, Vol 3 No. 1 ISSN

Analisis Preferensi...Rizky Febrianggia

AGRIC Vol.22, No. 1, Juli 2010:67-74 PENDAHULUAN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DAN ATRIBUT IDEAL MAKANAN TRADISIONAL GEPUK DAN IKAN BALITA KARUHUN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pola konsumsi pangan di Indonesia saat ini belum sesuai dengan. Harapan (PPH) merupakan rumusan komposisi pangan yang ideal yan g

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

POLA PERDAGANGAN MASUKAN DAN KELUARAN USAHA TERNAK AYAM RAS"

I. PENDAHULUAN. dan peningkatan rata-rata pendapatan masyarakat Indonesia. Meningkatnya

STUDI TENTANG POLA KONSUMSI PANGAN SUMBER PROTEIN HEWANI ASAL TERNAK PADA MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN UNPATTI

Jurnal AGRIBISNIS Vol. X (3) September 2011

ANALYSIS OF CONSUMER SATISFACTION IN BUYING PRIMA AND GUN MEATBALLS AT MALANG

PEMODELAN VARIABEL-VARIABEL PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK KONSUMSI TELUR ATAU SUSU DI KABUPATEN MAGELANG MENGGUNAKAN REGRESI TOBIT

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PENJUALAN AYAM RAS PEDAGING DI PASAR MASOMBA KOTA PALU

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMSI DAGING AYAM (Studi Kasus: Pasar Sei Kambing, Medan)

Gambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan peradaban dan pola berpikir manusia,

(The Role of Marketing Agencies in Eggs Selling at Layer Farmers in Indonesia: A Case Study in West Java, Bali and South Sulawesi)

VI. KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN DAN PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MOCI KASWARI LAMPION. mengetahui, mengenal serta mengkonsumsi moci Kaswari Lampion.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi pangan hewani seperti daging, telur, susu dan ikan (Jafrinur, 2006).

KARAKTERISTIK KONSUMEN RESTORAN MIRA SARI

B. Suryanto Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro, Semarang ABSTRAK ABSTRACT

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN PERILAKU KEWIRAUSAHAAN PEDAGANG KAKILIMA (Kasus Pedagang Kakilima Pemakai gerobak Usaha Makanan Di Kota Bogor)

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

BAB I PENDAHULUAN. penduduk. Salah satu sumber bahan pangan berasal dari hewani, seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DALAM MEMBELI TELUR ASIN CHOZIN DAN RAHAYU DI KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

ANALISIS HARGA DAN ELASTISITAS PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KABUPATEN LANGKAT SKRIPSI

HUBUNGAN UMUR SIMPAN DENGAN PENYUSUTAN BOBOT, NILAI HAUGH UNIT, DAYA DAN KESTABILAN BUIH PUTIH TELUR ITIK TEGAL PADA SUHU RUANG SKRIPSI ROSIDAH

TINGKAT KONSUMSI DAN POLA KONSUMSI BERAS MASYARAKAT KOTA MEDAN

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

Transkripsi:

PREFERENSI PEMILIHAN PRODUK TERNAK SEBAGAI LAUK HARIAN (Studi Kasus di Universitas Wijayakususma) Sulistyaningtyas 1) ABSTRAK Penelitian mengenai preferensi konsumen di Universitas Wijayakusuma terhadap produk peternakan sebagai sumber protein hewani, meliputi daging, susu, dan telur dengan tujuan untuk mengetahui preferensi para pegawai yang membeli dan mengkonsumsi daging, susu dan telur. Metode yang digunakan adalah dengan menggali informasi dari responden melalui wawancara untuk mengisi kuesioner yang telah dipersiapkan, sedangkan pengambilan sampel dilakukan secara acak dan terstruktur pada enam unit kerja yang ada di lingkungan Universitas Wijayakusuma. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga mempunyai peran penting dalam pengambilan keputusan untuk pembelian produk pangan sumber protein hewani dan telur merupakan sumber protein hewani yang lebih banyak dikonsumsioleh responden daripada daging dan susu. Kata Kunci : Preferensi Konsumen, Daging, Susu, Telur, Universitas Wijayakusuma THE PREFERENCES OF CONSUMERS ON ANIMAL PRODUCT AS A DAILY SIDEDISHES ABSTRACT A study was conducted to investigate the preference of consumers in Wijayakusuma university to animal products known as protein sources, namely : meat, milk and egg. The aims of this study were to gather information on preferency of staff who consume these products in this area. Information was collected through direct interview with respondens using a prepared questioners and the respondents were selescted using a stratified random sampling technique. Data were analysed using descriptive analysis. It is concluded from this study that housewife in a family has an important rolein deciding to purchase the protein source foods and eggs were consumed in a great number compared to meat and milk. Key Words : Consumer Preference, Meat, Milk, Egg, Wijayakusuma University PENDAHULUAN Proses pemilihan produk peternakan untuk dikonsumsi oleh masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain : a) tingkat perbedaan karakteristik individu, yaitu tingkat pendapatan, pengetahuan, pengalaman, gaya hidup dan komunitas pergaulan; b) pengaruh eksternal, antara lain status sosial keluarga dalam masyarakat, latar belakang budaya dan kebiasaan masyarakat; c) pengaruh lingkungan; d) program kampanye atau promosi baik oleh pemerintah maupun pihak swasta, serta e) pengaruh dari atribut 1) Fakultas Peternakan Universitas Wijayakusuma Purwokerto

PREFERENSI PEMILIHAN PRODUK (Sulistyaningtyas) (image) yang melekat pada produk itu sendiri, yakni kebersihan, kesehatan, penampilan, kandungan gizi, keamanan, kemudahan diperoleh, rasa, mutu, kualitas,kepraktisan dan harga dari produk tersebut (Setiabudi et al, 1999). Memilih produk peternakan untuk dikonsumsi dalam keluarga selalu berdasarkan atas pertimbangan terhadap pemenuhan kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh dan kecerdasan. Hal ini disebabkan karena hampir semua mengetahui bahwa mengkonsumsi produk tersebut berkaitan erat dengan asupan protein yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tingkat kecerdasan dalam keluarga atau masyarakat sangat ditentukan oleh seberapa banyak tingkat konsumsi protein hewani yang dimakan dalam waktu tertentu. Peran protein hewani dalam membentuk masyarakat yang sehat, cerdas, produktif dan berkualitas hampir tidak dapat digantikan oleh protein nabati. Sebagaimana diketahui bahwa nilai cerna protein hewani selalu lebih tinggi daripada protein nabati, selain itu dari segi pemanfaataannya oleh tubuh, protein hewani juga jauh lebih baik daripada protein nabati (Hardinsyah dan Martianto, 1992). Diketahui juga bahwa protein hewani yang bermutu tinggi sangat vital dalam pembentukan otak anak sampai berusia dua tahun, karena protein hewani memiliki semua asam amino essensial, oleh sebab itu dapat disebut sebagai protein lengkap. Sumber protein hewani yang sudah lazim dikenal dewasa ini adalah berupa daging, susu dan telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi para karyawan dan dosen yang membeli dan mengkonsumsi produk peternakan. MATERI DAN METODE Penelitian ini dilakukan selama bulan Juli tahun 2013 pada enam unit kerja yang ada di lingkungan Universitas Wijayakusuma, yang meliputi unit kerja Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Teknik, Fakultas Peternakan dan unit kerja Kantor Pusat. Data yang dikumpulkan berupa data primer yang diperoleh secara langsung dari wawancara untuk pengisian kuesioner dari pertanyaan yang bersifat tertutup (closed ended question) dan pertanyaan terbuka (open ended question). Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak dari suatu populasi yang telah terbagi dalam suatu lapisan (strata) tertentu yang seragam (Singarimbun dan Effendi, 1995). Metode analisis data yang digunakan adalah analisa deskriptif (Gomez dan Gomez, 1984). Analisis deskriptif digunakan untuk data kualitatif, seperti data karakteristik responden dan preferensi konsumen terhadap konsumsi dari produk ternak. Data kualitatif disajikan dalam bentuk uraian dan tabulasi sederhana untuk mengetahui gambaran umum dari karakteristik responden dan preferensi responden dalam membeli dan mengkonsumsi produk. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil survey yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa responden yang dijumpai dan ikut menjadi peserta dalam penelitian ini merupakan orang dewasa dengan rataan usia yang hampir sama di semua unit kerja, yaitu sekitar 48,6 tahun. Kisaran usia dari responden adalah antara 19

MEDIA PETERNAKAN, Vol 13, Nomor 2, Agustus 2011: 18-22 yang termuda berada di unit kerja Fakultas Hukum dengan usia rata-rata 45,7 tahun dan yang tertua berusia 60 tahun berada di Fakultas Ekonomi. Semua responden mempunyai tingkat pendidikan yang cukup bervariasi dan mewakili semua jenjang mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Pascasarjana. Namun terlihat bahwa jumlah terbanyak, yaitu 54 % dari responden mempunyai tingkat pendidikan Strata dua, 25 % tingkat sarjana,13 % tingkat di SMU, dan sisanya adalah tamatan SMP dan SD. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan dan dosen Universitas Wijayakusuma yang membeli makanan sumber protein hewani mempunyai latar belakang pendidikan yang memadai, sehingga besar kemungkinan juga mempunyai pengetahuan yang cukup tentang manfaat dari jenis makanan tersebut. Lebih dari separuh responden (89 %) adalah merupakan tenaga kerja swasta dan hanya 11 % yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS). Rataan jumlah anggota keluarga dari keseluruhan responden adalah sebanyak 4,73 orang, yaitu pada umumnya terdiri dari Ayah dan Ibu serta 2 orang anak dengan tambahan anggota keluarga (kalau ada) yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga dan beberapa orang saudara dekat yang ikut tinggal bersama dalam keluarga tersebut. Lebih dari separuh responden (55,7 %) mempunyai keluarga tergolong keluarga kecil dengan jumlah hanya 4 orang dan sebanyak 37,2 % responden termasuk keluarga kategori sedang dengan jumlah anggota keluarga sebanyak 5 7 orang. Sisanya sebanyak 7,10 % adalah responden dengan anggota keluarga cukup besar yaitu berjumlah 8 orang. Rataan tingkat pendapatan keluarga responden adalah sebesar Rp. 3.540.000 per 20 bulan dengan rataan tingkat pengeluaran untuk belanja bahan makanan sebesar Rp. 1.240.000 per bulan. Rataan pendapatan tertinggi adalah sebesar Rp. 5.957.500 per bulan, dimiliki oleh responden pada unit kerja Fakultas Hukum. Berdasarkan besarnya penghasilan responden diketahui bahwa makanan sumber protein hewani selalu dibeli walaupun responden mempunyai penghasilan relatif kecil, yaitu dengan pendapatan dibawah dua juta per bulan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan responden tentang manfaat jenis makanan ini cukup baik dan hampir semua merasa perlu untuk mengkonsumsinya agar tubuh tetap sehat denganngizi yang cukup. Konsumsi protein hewani Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kebanyakan responden lebih menyukai telur sebagai makanan sumber protein hewani dengan jumlah keseluruhan responden yang menyatakan hal tersebut adalah sebanyak 43,3 %. Susu hanya disukai oleh sebanyak 29,7 % responden, namun angka ini sedikit lebih tinggi daripada yang menyukai daging (27,0 %). Daging lebih banyak disukai oleh responden pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, namun kurang disukai oleh responden pada unit kerja Kantor Pusat. Selanjutnya telur dikonsumsi oleh hampir semua responden pada semua unit kerja, namun paling banyak dikonsumsi oleh karyawan dan dosen pada unit kerja Fakultas Teknik. Rataan jumlah daging yang dikonsumsi oleh masing-masing keluarga responden adalah sebanyak 4,76 kg per bulan atau setara dengan 1,02 kg/orang/bulan atau 12,04 kg/orang/tahun. Tingkat konsumsi daging ini adalah lebih banyak daripada yang

PREFERENSI PEMILIHAN PRODUK (Sulistyaningtyas) direkomendasikan yaitu sebesar 10,3 kg/orang/tahun (LIPI,2004). Rataan jumlah susu yang dikonsumsi responden adalah sebanyak 2,64 liter/keluarga/bulan atau 0,55 liter/orang/bulan dan setara dengan 6,6 kg/orang/tahun. Tingkat konsumsi susu sedikit lebih rendah daripada yang direkomendasikan, yaitu sebanyak 7,20 kg/orang/tahun. Jumlah konsumsi telur rata-rata oleh responden dalam satu tahun adalah sebanyak 13,0 kg/orang/tahun. Apabila dibandingkan dengan jumlah yang direkomendasikan dengan nilai sebanyak 6,5 kg/orang/tahun, maka terlihat bahwa jumlah konsumsi telur dua kali lipatnya. Lebih dari separuh responden (57,5 %) hanya mengkonsumsi daging dengan jumlah kurang dari 10 kali per bulan, sehingga termasuk kategori rendah (Tabel 2). Hanya sedikit responden (5,30 %) yang mengkonsumsi daging lebih dari 20 kali per bulan, sedangkan selebihnya (37,2 %) mengkonsumsi daging dengan kategori sedang, yaitu sebanyak 10 20 kali per bulan. Jumlah responden yang termasuk kategori ini paling banyak terdapat di unit kerja Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Mayoritas responden mengkonsumsi susu dengan kategori rendah (62,2 %) ( < 10 kali/bulan). Namun jumlah responden yang termasuk kategori tinggi (>20 kali/bulan) jauh lebih banyak daripada yang termasuk kategori sedang (10 20 kali/bulan). Responden tersebut berasal dari unit kerja Fakultas Hukum. Jumlah responden yang mengkonsumsi telur dengan kategori sedang hampir mencapai separuh (46,7%) dari responden yang diwawancarai, dengan jumlah terbanyak berada di unit kerja Fakultas Teknik. Sedangkan responden yang mengkonsumsi telur kurang dari 10 kali/bulan berjumlah lebih dari 37,0 persen. Hanya sebagian kecil (16,3 %) responden yang mengkonsumsi telur sebanyak lebih dari 20 kali/bulan. Sehubungan dengan pertanyaan mengenai tingkat alasan mengkonsumsi bahan makanan sumber protein hewani, diperoleh informasi bahwa lebih dari separuh responden mengatakan alasan utama mengkonsumsi makanan tersebut adalah karena kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan. Setelah itu harga yang terjangkau, rasa enak, kemudahan untuk memperoleh, kecepatan dalam penyajian dan sebagainvariasi dari lauk pauk. Pembelian makanan sumber protein hewani Dalam penentuan untuk pembelian makanan sumber protein hewani diperoleh informasi dari responden bahwa yang memutuskan untuyk membeli makanan tersebut adalah ibu atau isteri (73,7 %). Namun seluruh anggota keluarga juga sering ikut serta dalam memutuskan pembelian makanan ini, akan tetapi peran Ayah dan anak sangat sedikit dalam hal ini. Selain itu kebanyakan pembelian makanan ini telah direncanakan sebelum berangkat ke pasar (59,2 %), walaupun kadang-kadang juga dapat dipengaruhi oleh situasi pada saat belanja di pasar (35,7 %). Pada umumnya responden berusaha untuk mencari produk yang diinginkan di tempat lain jika tidak ditemukan di tempat yang biasa, namun sebagian (46,2 %) ada juga yang membeli produk lain yang ada dan hanya sebagian kecil (3,10 %) yang tidak jadi membelinya. Ternyata juga bahwa hampir semua responden (79,7 %) mempunyai 21

MEDIA PETERNAKAN, Vol 13, Nomor 2, Agustus 2011: 18-22 keinginan untuk selalu membeli produk ini walaupun harganya naik, walaupun sebagian (19,0 %) ada yang beralih untuk mencari produk lain dan hanya sebagian kecil (1,30 %) yang memutuskan untuk tidak jadi membeli produk tersebut. Hal ini makin memperkuat pendapat bahwa kebanyakan responden mempunyai pengetahuan yang cukup luas tentang manfaat dari makanan sumber protein hewani. Selain itu mungkin juga berhubungan dengan tingkat penghasilan yang cukup memadai untuk dapat atau mampu membeli jenis produk tersebut. KESIMPULAN 1. Hampir semua responden mempunyai pengetahuan yang cukup luas tentang manfaat atau kegunaan dalam mengkonsumsi makanan sebagai sumber protein hewani. Ibu rumah tangga atau isteri mempunyai peran yang lebih tinggi dalam hal pembuatan keputusan untuk pembelian produk sumber protein hewani. 2. Tingkat konsumsi daging dan telur termasuk lebih tinggi daripada angka yang direkomendasikan. Telur merupakan sumber protein hewani yang lebih banyak dikonsumsi oleh responden dibandingkan dengan daging dan susu. DAFTAR PUSTAKA Gomez, K.A. dan A.A. Gomez. 1984. Statistical Procedures for Agricultural Research, 2 nd Edition. Jhon Willey and Sons, New York. Hardinsyah dan D. Martianto. 1992. Gizi Terapan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Dirjen Pendidikan Tinggi. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor. LIPI. 2004. Angka Kecukupan Gizi Bagi Orang Dewasa. Lokakarya Nasional Widya Karya Pangan dan Gizi VIII. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta. Setiabudi, D., H. Wijayanti, E. Basuno dan Winugroho. 1999. Karakteristik Pasar dan Pola Konsumsi Ternak Potong di DKI Jakarta. Laporan Hasil Pengkajian. Instansi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian, Jakarta. Singarimbun dan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survai. LP3ES, Jakarta 22