BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 dengan menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner Children Fear Survey Schedule - Dental Subscale

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN ANAK UMUR 8-12 TAHUN TERKAIT AKSESORIS DENTAL UNIT DI RSGM-UMY

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akan menghambat fungsi seseorang dalam kehidupannya (Turner et al, 2012).

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum Objek/Subjek Penelitian. Bukalapak merupakan salah satu pasar online terkemuka di Indonesia.

BAB IV ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari :

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional. Cross sectional adalah penelitian non. data sekaligus pada suatu saat (Notoadmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan dua variabel yang diteliti, yaitu variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. Larangan yang berjumlah 138 orang dalam rentang usia tahun. 1) Deskripsi Subjek Berdasarkan Panti Asuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (remaja). Instagram sekarang banyak sekali bermunculan akun-akun yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. degan rencana persalinan operasi sectio secaria. angka-angka dan melakukan analisa data dengan prosedur statistik.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 60 orang, untuk karyawan divisi keuangan berjumlah 20 orang dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. yang akan menjawab permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini.

BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN. Validitas adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Depok)

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. terhadap pertanyaan pertanyaan pada kuesioner tersebut. Uji tersebut dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional yakni dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional (Sastroasmoro & Ismael, 2006). Desain penelitian ini dipilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam desain penelitian non eksperimental deskriptif

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 2 Gadingrejo

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu (quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Banjaran untuk mengambil sampel yang dimulai dari survey pendahuluan sampai

BAB III METODA PENELITIAN. korelasional karena peneliti mencoba menggambarkan dan. indepeden dan variabel dependen (Notoatmodjo, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semua dokter gigi yang merawat pasien anak menyadari bahwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Tingkat penyebaran dan pengembalian kuesioner. Desember 2009 Januari Masing-masing KAP diberi kuesioner

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2010). Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survey

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. langsung berbagai hal yang berhubungan dengan kompetensi profesional guru

BAB III METODE PENELITIAN Obyek penelitian adalah Perusahaan Roti Aflah Subyek penelitiannya adalah konsumen atau pembeli pada

BAB III METODE PENELITIAN. experimental) dengan pendekatan control group pretest postest design untuk

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputer Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun Akademik 2009/2010

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 dengan menggunakan sampel penelitian sebanyak 48 anak untuk kelompok tanpa aksesoris dental dan 48 sampel untuk kelompok dengan aksesoris dental, setiap kelompok didata jenis kelamin, umur, dan pendamping. 1. Deskripsi Profil Subyek a). Jenis Kelamin Subyek Profil subyek berdasarkan jenis kelamin dibuat dengan tujuan untuk mengetahui proporsi jenis kelamin subyek pasien anak Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Data profil subyek berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Jenis Kelamin Subyek Jenis Kelamin Jumlah Pasien (Anak) Persentase (%) Perempuan 43 44,8 Laki-laki 53 55,2 Total 96 100 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa sebanyak 43 anak atau 44,8% subyek berjenis kelamin perempuan, sedangkan sebanyak 53 anak atau 55,2% subyek berjenis kelamin laki-laki. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subyek berjenis kelamin laki-laki. 33

34 b). Umur Subyek Profil subyek berdasarkan umur dibuat dengan tujuan untuk mengetahui proporsi umur subyek pasien anak di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Data profil subyek berdasarkan umur ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Umur Subyek Umur (Tahun) Jumlah Pasien (Anak) Persentase (%) 8,0 10,0 51 53,1 10,1-12,0 45 46,9 Total 96 100 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa sebanyak 51 anak atau 53, 1% subyek berumur 8,0 10,0 tahun, sedangkan sebanyak 45 anak atau 46,9% subyek berumur 10, 1 12,0 tahun. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subyek berumur 8 10 tahun. c). Pendamping Subyek Profil subyek berdasarkan pendamping dibuat dengan tujuan untuk mengetahui proporsi pendamping subyek pasien anak di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Data profil subyek berdasarkan pendamping ditunjukkan pada Tabel 3.

35 Tabel 3. Pendamping Subyek Umur (Tahun) Jumlah Pasien (Anak) Persentase (%) Ibu 53 55,2 Ayah 43 44,9 Total 96 100 Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa sebanyak 53 anak atau 55,2% subyek didampingi oleh ibu, sedangkan sebanyak 43 anak atau 44,9% subyek didampingi oleh ayah. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subyek didampingi oleh ibu. d). Tingkat Kecemasan Subyek Pada Dental Unit Tanpa Aksesoris Profil subyek berdasarkan tingkat kecemasan subyek pada dental unit tanpa aksesoris dibuat dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi tingkat kecemasan subyek pasien anak pada dental unit tanpa akssesoris di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Data profil subyek berdasarkan tingkat kecemasan ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Tingkat Kecemasan Subyek Pada Dental Unit Tanpa Aksesoris Umur (Tahun) Jumlah Pasien (Anak) Persentase (%) Rendah 2 4,16 Tinggi 46 95,83 Total 48 100 Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa sebanyak 2 anak atau 4,16% subyek dikategorikan mengalami tingkat kecemasan rendah, sedangkan sebanyak 46 anak atau 95,83% subyek mengalami tingkat kecemasan tinggi. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subyek pada dental unit tanpa aksesoris

36 memiliki tingat kecemasan yang tinggi. e). Tingkat Kecemasan Subyek Pada Dental Unit Dengan Aksesoris Profil subyek berdasarkan tingkat kecemasan pada pasien pada dental unit dengan aksesoris dibuat bertujuan untuk mengetahui frekuensi tingkat kecemasan subyek pada dental unit dengan aksesoris di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Data profil subyek berdasarkan tingkat kecemasan ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6. Tingkat Kecemasan Subyek Pada Dental Unit Dengan Aksesoris Umur (Tahun) Jumlah Pasien (Anak) Persentase (%) Rendah 46 95,83 Tinggi 2 4,16 Total 48 100 Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa sebanyak 46 anak atau 95,83% subyek dikategorikan mengalami tingkat kecemasan rendah, sedangkan sebanyak 2 anak atau 4,16% subyek mengalami tingkat kecemasan tinggi. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar subyek pada dental unit dengan aksesoris memiliki tingat kecemasan yang rendah. 2. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2005), dalam hal ini digunakan beberapa butir pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan variabel yang diukur tersebut.uji validitas dilakuan

37 dengan membandingkan nilai r hitung (Corrected Item-Total Correlation) dengan r tabel (Product Moment Pearson) untuk tingkat signifikansi 5% dari degree of freedom(df) = n - 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel yang berjumlah 96 orang maka df = 96-2 = 94. Nilai r tabel pada tingkat signifikansi 5% dari df = 94 sebesar 0,284. Jika r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung >0,284) maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel (r hitung <0,) maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid. Setelah dilakukan pengolahan data lebih lanjut diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 7.Hasil Uji Validitas Variabel NomorPertanyaan r hitung r tabel Keterangan Tingkat Kecemasan Pertanyaan 1 0,700 0,284 Valid Pertanyaan 2 0,679 0,284 Valid Pertanyaan 3 0,791 0,284 Valid Pertanyaan 4 0,817 0,284 Valid Pertanyaan 5 0,826 0,284 Valid Pertanyaan 6 0,737 0,284 Valid Pertanyaan 7 0,881 0,284 Valid Pertanyaan 8 0,866 0,284 Valid Pertanyaan 9 0,896 0,284 Valid Pertanyaan 10 0,794 0,284 Valid Pertanyaan 11 0,709 0,284 Valid Pertanyaan 12 0,651 0,284 Valid Berdasarkan hasil uji validitas pada Tabel 6. diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r tabel ) dari seluruh pertanyaan pada variabel Tingkat Kecemasan. Hasil ini membuktikan bahwa instrumen penelitian yang digunakan valid dan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian.

38 3. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan cara one shoot atau pengukuran sekali saja dengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach s Alpha. Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach s Alpha lebih besar dari 0,60 (Cronbach s Alpha > 0,60).Setelah dilakukan pengolahan data lebih lanjut diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 8.Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s Alpha Keterangan Tingkat Kecemasan 0,953 Reliabel Berdasarkan hasil uji realibilitas pada Tabel 7. di atas, diketahui nilai Cronbach s Alpha pada kedua variabel penelitian yaitu, variabel servant leadership (kepemimpinan melayani) maupun pada variabel kepuasan kerja lebih besar dari 0,60 (Cronbach s Alpha> 0,60). Hasil ini membuktikan bahwa instrumen penelitian yang digunakan telah reliabel atau handal dan memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam penelitian.

39 B. Pembahasan Penelitian yang dilakukan pada pasien anak umur 8-12 tahun di RSGM- UMY ini bertujun untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada anak yang dirawat dengan aksesoris dental dan tanpa aksesoris dental. Tingkat kecemasan pada pasien anak diukur dengan alat ukur. Children Fear Survey Schedule - Dental Subscale (CFSS-DS) yang diberikan berupa kuesioner setelah pasien melakukan perawatan gigi. Subyek penelitian ini berupa 98 pasien anak yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok dengan aksesoris dental dan kelompok tanpa aksesoris dental. Sebagai besar subjek penelitian ini terdiri dari pasien anak berjenis kelamin laki-laki. Umur pasien anak pada penelitian ini didominasi oleh pasien berumur 8-10 tahun. Pasien anak yang dijadikan sampel pada penelitian ini lebih dari 50% didampingi oleh ibunya sebagai pendamping. Pada kelompok pasien tanpa aksesoris dental unit didapatkan data bahwa angka kecemasan pasien anak didominasi oleh kategori tingkat kecemasan tinggi. Sebaliknya pada kelompok dengan aksesoris dental unit didapatkan data bahwa angka kecemasan pada pasien anak didominasi oleh kategori tingkat kecemasan rendah. Kecemasan pada anak akan meningkatkan rangsang nyeri yang diterima dan akan menyebabkan zat penghambat rasa nyeri tidak disekresi. Banyak pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan anak, salah satu di antaranya adalah teknik distraksi. Pemasangan aksesoris dental berupa boneka yang digantung pada dental unit adalah salah satu teknik visual distraksi yang

40 merupakan suatu pendekatan dengan cara mengalihkan perhatian anak dari sesuatu yang tidak disukai ke hal lain yang lebih menyenangkan. Pada perawatan gigi anak teknik Visual distraction adalah pilihan yang tepat, karena teknik ini tidak mengganggu proses perawatan dan aplikasinya sangat mudah (Latifa dkk, 2006; Qittun, 2008; Turana, 2008). Pemberian aksesoris pada dental unit memberikan respon relaksasi lebih dominan pada sistem saraf parasimpatik, sehingga mengendorkan saraf yang tegang. Saraf parasimpatik berfungsi mengendalikan fungsi denyut jantung sehingga membuat tubuh rileks. Menurut Hidayati (2007) pada teknik distraksi visual, corteks visual otak mempunyai hubungan yang kuat dengan sistem syaraf otonom, yang mengontrol gerakan involunter di antaranya: nadi, pernapasan dan respon fisik terhadap stres dan membantu mengeluarkan hormon endorpin (substansi ini dapat menimbulkan efek analgesik yang sebanding dengan yang ditimbulkan morphin dalam dosis 10-50 mg/kgbb) sehingga terjadi proses relaksasi dan kecemasan menurun. Berdasarkan dengan hasil penelitian ini maka tindakan distraksi visual berupa pemberian aksesori dental pada dental unit dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk menurunkan intensitas kecemasan yang dialami pasien anak di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.