BIMA BINGKAI MANAJEMEN

dokumen-dokumen yang mirip
Bayu Wirawan D.S Program Studi Teknik Batik, Politeknik Pusmanu ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. ada, penulis menggunkan desain penelitian kausal karena penelitian ini

VITA ANDYANI EA24. Dosen Pembimbing: Dr. Wardoyo, SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam

Kata kunci: Relationship Quality, Service Quality, Loyalty, Structural Equation Modeling (SEM).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI PERNYATAAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

EVALUASI KESUKSESAN PENERAPAN E-GOVERNMENT BERDASARKAN E-GOVSQUAL (STUDI KASUS : PEMERINTAH KOTA DENPASAR)

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBENTUK LOYALITAS PELANGGAN PADA PENGGUNA JASA GARUDA INDONESIA DI SURABAYA

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA STAFF PERUSAHAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELLING(SEM)

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Obyek Penelitian. Universitas Trisakti angkatan sebagai respondennya. Dari penyebaran kuesioner

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada

BAB V ANALISA DATA DAN INTERPRETASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL. Rizka Marsa Pramadani

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Purbalingga, Jawa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. estimasi loading factor, bobot loading factor (factor score wight), dan error variance

BAB 1 METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

BAB III METODE PENELITIAN

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Alasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan

Dommy Dyotama Satria

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan

3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Pengaruh Nilai Budaya Perusahaan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa peneliti memilih subyek tersebut karena peneliti menemukan bahwa

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH INTERPERSONAL COMMUNICATION TERHADAP PERSON ORGANIZATION FIT DAN IMPLIKASINYA PADA PRESTASI KERJA

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

BAB III METODE PENELITIAN. penghitungan dengan alat AMOS melalui penyebaran kuisioner yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK KENTANG (Studi Kasus pada Agronas Gizi Food, Kota Batu) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

59

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Nasmoco Bengawan Motor Solo

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan suatu dasar yang valid dan reliabel untuk

SEM, Kepemimpinan, Iklim Organisasi, Quality of Work Life, Kepuasan Kerja.

ANALISIS KINERJA DAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA CILACAP. M u t i a s a r i (ST IE Satri a P u rwokert o )

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian causal method yaitu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

Matematika dan Statistika

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP Simpulan Implikasi dan Saran bagi Perusahaan Keterbatasan dan Saran bagi Penelitian Mendatang...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengaruh Motivasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Prestasi Karyawan dengan Metode Sructural Equation Modelling

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah CV Opal Transport, sedangkan subyek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan CV

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

Antonius Nico Kristanto; Haryadi Sarjono

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. food & beverages. J.CO didirikan oleh Jhony Andrean yang sebelumnya terkenal

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan dalam bentuk daftar isian (kuesioner) kepada responden.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI MELALUI PERILAKU KEPEMIMPINAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

III. METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEBERHASILAN E-PROCUREMENT PEMERINTAH KOTA SURABAYA MENGGUNAKAN INFORMATION SYSTEM SUCCESS MODEL

Transkripsi:

ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN DENGAN STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) : STUDI KASUS DI PT YAMAHA MUSIC MFG ASIA Bayu Wirawan D.S bayuwirawands@gmail.com Program Studi Teknik Batik, Politeknik Pusmanu ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menilai hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja (job satisfaction) karyawan dan kinerja (work performance) dengan menggunakan analisis Structural Equation Modeling (SEM). Dari persamaan model struktural diperoleh hasil sebagai berikut : nilai koefisien indikator pay sebesar 1,224 dan p-value 0,139 dengan demikian indikator pay tidak berpengaruh dengan job satisfaction, nilai koefisien indikator quality of supervision sebesar 3,717 dan p-value 0,001 dengan demikian berpengaruh positif yang signifikan, semakin tinggi quality of supervision maka job satisfaction akan baik, nilai koefisien indicator fringe benefit sebesar 1,133 dan p-value 0,003 dengan demikian berpengaruh positif yang signifikan, semakin tinggi fringe benefit maka job satisfaction akan baik, nilai koefisien indikator contingent reward sebesar 3,450 dan p- value 0,001 dengan demikian berpengaruh positif yang signifikan, semakin tinggi contingent reward maka job satisfaction akan baik, nilai koefisien indikator operation conditions sebesar -1.173 dan p- value 0,002 dengan demikian, berpengaruh negatif yang signifikan, semakin tinggi operation conditions maka akan job satisfaction akan menurun, nilai koefisien coworker sebesar 0,751 dan p- value 0,029 dengan demikian, berpengaruh positif yang signifikan, semakin tinggi coworker maka job satisfaction naik, nilai koefisien indikator natures of work sebesar 0,346 dan p-value 0 dengan demikian berpengaruh positif yang signifikan, semakin tinggi natures of work maka job satisfaction akan naik, nilai koefisien variabel job satisfaction sebesar -0.004 dan p-value 0,073 dengan demikian tidak berpengaruh job satisfaction terhadap work performance, nilai koefisien variabel work Performance sebesar -11,087 dan p-value 0,074 dengan demikian tidak berpengaruh work performance terhadap job satisfaction. Kata kunci : Job satisfaction, Work performance, Stuctural Equation Modeling (SEM) ABSTRACT his study aims to assess the relationship between the factors that affect job satisfaction (employee satisfaction) and performance (work performance) by using analysis of Structura l Equation Modeling (SEM). From the equation of structural model, the result is as follows: value of coefficient of pay indicator equal to 1,224 and p-value 0,139 thus do not influence between pay indicator with job satisfaction, value of coefficient of quality of supervision indicator 3,717 and p-value 0,001 thus have significant positive effect, The higher the quality of supervision then the job satisfaction will be good, the value of the coefficient indicator fringe benefit of 1.133 and p-value 0.003 thus have a significant positive effect, the higher fringe benefit the job satisfaction will be good, the value of contingent reward indicator coefficient of 3.450 and p -value 0.001 thus have a significant positive effect, the higher the contingent reward the job satisfaction will be good, the value of the coefficient of the operating conditions indicator of -1.173 and p-value 0.002 thus, a significant negative effect, the higher the operation conditions will be job satisfaction will M The value of coefficient of coworker is 0,751 and p-value 0,029 thus, significant positive influence, the higher the coworker then the job satisfaction increases, the coefficient value of the natures of work indicator is 0.346 and p- value 0 thus having a significant positive effect, the higher Natures of work the job satisfaction will increase, the coefficient value of job satisfaction variable of -0.004 and p-value 0.073 thus not affect job satisfaction to work performance, the value of work performance coefficient of -11,087 and p- value 0.074 thus no effect work Performance against job satisfaction. Keywords: Job satisfaction, Work performance, Stuctural Equation Modeling (SEM) 270

1. Latar Belakang PT YMMA bergerak dalam pembuatan alat musik elektronik. Kantor pusat dan pabrik di Bekasi Jawa Barat. Perusahaan menggunakan bahan baku dan bahan pendukung yang diimpor dari, antara lain Amerika Serikat, Jepang dan China. Produk perusahaan ini sebagian besar diekspor ke grup di Jepang. Perusahaan ini didukung oleh 4500 karyawan. Dalam aspek perilaku kerja karyawan, kepuasan kerja (job satisfaction) dan kinerja karyawan menjadi aspek penting, dimana aspek perilaku-perilaku kerja karyawan digunakan dalam menetapkan keputusankeputusan dan kebijakan-kebijakan dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi job satisfaction dan hubungan dengan kinerja karyawan. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) Kepuasan kerja ( Job satisfaction) didefinisikan sebagai seperangkat perasaan pegawai tentang menyenangkan atau tidaknya pekerjaan yang dilakukan dengan usahanya sendiri dan mendapat dorongan dari faktor luar dirinya terhadap keadaan, hasil, dan pekerjaan itu sendiri, serta akan berdampak pada organisasi melalui sikap karyawan (kemangkiran, turn over, kinerja, pencurian, prestasi kerja, stress kerja, dan perilaku organisasi) (Martoyo, 2000). 2.2 Structural equation modeling (SEM) Structural equation modeling (SEM) merupakan teknik statistik yang digunakan untuk membangun dan menguji model statistik yang biasanya dalam bentuk model-model sebab akibat. SEM lebih berfokus pada konstruk-konstruk laten dibandingkan dengan variabelvariabel manifest (indikator). Salah satu keunggulan SEM ialah kemampuan untuk membuat model konstruk-konstruk sebagai variabel laten atau variabel variabel yang tidak diukur secara langsung, tetapi diestimasi dalam model dari variabel-variabel yang diukur yang diasumsikan mempunyai hubungan dengan variabel tersebut variabel latent. Dengan demikian hal ini memungkinkan pembuat model secara eksplisit dapat mengetahui ketidak-reliabilitas suatu pengukuran dalam model yang mana teori mengijinkan relasi relasi struktural antara variabel-variabel laten yang secara tepat dibuat suatu model. (Endang Supriyati, 2013) 3. Metodologi Penelitian 3.1 Sumber data Sumber data pada penelitian ini adalah data primer. Data primer didapatkan dengan menggunakan metode survai dengan alat bantu kuisioner. dengan jumlah sampel 100. Setelah data yang dibutuhkan telah terkumpul maka dilakukan pengolahan data dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi job satisfaction dan work performance karyawan serta hubungan antara variabel-variabel tersebut. 271

Model penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model struktur berjenjang dan untuk menguji hipotesis yang diajukan digunakan teknik analisis SEM (Structural Equation Modeling) yang dioperasikan melalui program Amos. 3.2 Pengukuran Kepuasan Kerja Alat yang digunakan untuk mendukung penelitian adalah kuesioner. variabel pertama dalam studi adalah variabel kepuasan kerja dengan memilih Job Satisfaction Survey (JSS) yang dikembangkan dan diciptakan oleh Paul Spector, dan bagian terakhir mengukur variabel prestasi kerja berkaitan dengan peringkat penilaian kinerja. 3.3 Pengukuran Peringkat Kinerja Bagian ini didasarkan pada kriteria yang tercantum di atas dalam penilaian kinerja tahunan karyawan yang bekerja di PT YMMA. Pilihan respon didasarkan pada 5 pilihan mencerminkan peringkat kinerja tahunan responden. 3.4 Model Struktural Analisis Model Persamaan Struktural, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a. Pengembangan model berbasis konsep dan teori Dari uraian pada latar belakang tentang penelitian terdahulu, dibangun sebuah model penelitian dimana job satisfaction dipengaruhi oleh pay, promotion, Supervision, Fringe benefit, Contingent rewards, Operating conditions, Coworkers, Nature of work, dan Communication sedangkan work performance dipengaruhi oleh job satisfaction. (Spector, 1997) b. Mengkonstruksi diagram Path Model teori yang dibentuk dalam studi literatur dikembangakan dalam sebuah diagram jalur. Diagram yang menunjukkan hubungan kausal antar variabel laten. Diagram Path Model ditunjukan pada Gambar 1. 272

Pay Promotion Quality of Supervision Fringe benefits Contingent rewards Job satisfaction Work Performance Operating conditions Coworker Nature of work Communication Gambar 1 Diagram Path Model 273

4. Pengumpulan dan Pengolahan Data 4.1 Pengerjaan Model Job Satisfaction dan Work Performance 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Tabel 1 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Nilai Anti image Correlation Cronbach Alpha Keputusan Payment Pay1 0.586 pay3r 0.556 0.601 Valid dan Reliabel pay4 0.635 Quality of Supervision Qos 1 0.830 Qos 2r 0.791 Qos 3r 0.770 Qos 4 0.840 Fringe Benefit Fb 1r 0.598 Fb 3 0.510 Fb 4 0.509 Contingen Reward Cr 1 0.756 Cr 2r 0.668 Cr 3r 0.737 Cr 4r 0.662 Operation Condition Oc 2 0.5 Oc 3 0.5 Coworker Cw 1 0.5 Cw 3 0.5 Nature of Work Now 2 0.693 Now 3 0.647 Now 4 0.651 0.840 Valid dan Reliabel 0.605 Valid dan Reliabel 0.663 Valid dan Reliabel 0.621 Valid dan Reliabel 0.756 Valid dan Reliabel 0.678 Valid dan Reliabel Tabel 2 Uji Goodness of Fit Pada tabel diatas, koefisien Cronbach s Alpha untuk masing-masing variable talah memenuhi kriteria reliabilitas yang direkomendasikan Sekaran (lebih besar dari 0,60). Dengan demikian maka jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur masingmasing konstruk tersebut adalah konsisten dan konstruk dapat dipercaya (reliable). 4.1.2 Model Persamaan Struktural Nilai Goodness of Fit untuk melihat tingkat kelayakan model dapat dilihat pada Tabel 4.2 No Goodness of Fit Index Cut-off Value Nilai Keputusan 1. X2 Chi Square 54,459 2. Significant Probability 0,05 0,000 Poor-of-Fits 3. RMSEA 0,08 0,132 Poor-of-Fits 4. IFI 0,95 0,814 Marginal-of-Fits 5. NFI 0,95 0,734 Marginal-of-Fits 6. CFI 0,95 0,805 Marginal-of-Fits 274

Dengan menggunakan metode Chi- Squared (p -value 0,000) dan RMSEA (0,132) didapatkan hasil keputusan model Poor-of-Fits. Sedangkan dengan dengan menggunakan metode IFI (0,814), NFI (0,734) dan CFI (0,805), didapatkan hasil keputusan model Marginal-of-Fits. Dengan demikian, model dapat digunakan dan dapat dilanjutkan untuk pengujian hipotesis teori. Untuk melihat signifikansi antar hubungan kausal pay, quality of supervision, fringe benefit, contingent reward, operation conditions, coworker, nature of work, job satisfaction dan work perfrormances maka dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 3 Estimasi Parameter Model Struktural VARIABEL Standardized Coefficient P-Value 1. Pay Job Satisfaction 1,224 0,139 2. Quality of supervision Job 3,717 0,001 Satisfaction 3. Fringe benefit Job Satisfaction 1,133 0,003 4. Contingent Reward Job Satisfaction 3,450 0,001 5. Operation conditions Job Satisfaction -1,713 0,002 6. Coworker Job Satisfaction 0,751 0,029 7. Nature of Work Jobsatisfaction 0,346 0,000 8. Job satisfaction work performance -0,004 0,073 9. Work Performance Job Satisfaction -11,087 0,074 5. Pembahasan Hasil Penelitian 5.1 Analisis Model Stuktural Job satisfaction dan Work performance Penelitian ini bertujuan menilai hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi Job satisfaction karyawan dan work performance. Pengambilan data diperoleh melalui penyebaran kuesioner, sehingga diperoleh gambaran tentang responden yang ditinjau dari berbagai karakteristik. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel indikator manakah yang memiliki kontribusi terbesar terhadap variabel laten. Dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh dalam bentuk persamaan model struktural masing-masing sebagai berikut. 275

Untuk melihat korelasi seberapa besar variabel gaji, supervisi, tunjangan, penghargaan terhadap hasil kerja, kondisi operasi, rekan kerja dan sifat pekerjaan Gambar 2 Model dengan angka perhitungan Tabel 4 Uji Kontribusi membentuk variabel inti (job satisfaction) dapat dilihat pada tabel 5.1 a) Hubungan indikator gaji dengan Job Satisfaction koefisien sebesar 1,224 dan p-value 0,139 > α 0,05, sehingga Ho gagal ditolak. Dengan demikian, tidak terdapat pengaruh antara indikator gaji dengan Job satisfaction. indikator gaji tidak membentuk variabel Job satisfaction. Jika dilihat dari kontribusi pembentukan variabel job satisfaction, indikator pay hanya berkontribusi sebesar 17.4% (0,174). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang bekerja di PT YMMA cenderung lebih peduli dihargai dan diakui untuk pekerjaan mereka dilakukan dengan baik yang membuat mereka merasa rasa 276

bangga bahwa kontribusi mereka terhadap organisasi dinilai secara intrinsik seperti yang ditunjukkan pada hasil indikator penghargaan terhadap hasil kerja yang lebih besar daripada variabel gaji. b) Hubungan indikator Quality of supervision dengan Job Satisfaction koefisien sebesar 3,717 dan p-value 0,001 < α 0,05, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, terdapat pengaruh positif yang signifikan Quality of supervision terhadap Job Satisfaction. Semakin tinggi quality of supervision maka akan meningkatkan kepuasan kerja. Kontribusi indikator Quality of Supervision dalam pembentukan variabel Job satisfaction adalah sebesar 73.4% (0,734). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara karyawan yang bekerja di PT YMMA dengan atasan langsung (Supervisor) sangat penting dan dianggap sebagai sumber kepuasan terhadap pengawasan pekerjaan. Supervisor membawa aspek humanistik dari pekerjaan, dengan memberikan perhatian terhadap karyawan dan berkontribusi terhadap peningkatan tingkat kepuasan kerja. c) Hubungan indikator Fringe benefit dengan Job Satisfaction koefisien sebesar 1,133 dan p-value 0,003 < α 0,05, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, terdapat pengaruh positif yang signifikan Fringe benefit terhadap Job Satisfaction. Semakin tinggi Fringe benefit maka akan meningkatkan kepuasan kerja. Indikator Fringe benefit dapat membentuk variabel Job Satisfaction. Kontribusi indikator Fringe Benefit dalam pembentukan variabel Job Satisfaction adalah sebesar 52.6%(0,526). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan merasa cukup puas dengan paket manfaat keseluruhan yang diberikan oleh PT YMMA. d) Pengaruh indikator Contingent Reward dengan Job Satisfaction koefisien sebesar 3,450 dan p-value 0,001 < α 0,05, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, terdapat pengaruh positif yang signifikan Contingent Reward terhadap Job Satisfaction. Semakin tinggi Contingent Reward maka akan meningkatkan kepuasan kerja. Indikator Contingent Reward dapat membentuk variabel Job Satisfaction, terbukti dari kontribusi yang cukup besar dari indikator Contingent Reward untuk membentuk variabel Job Satisfaction yaitu sebesar 90.1% (0,901). Hasil penelitian menunjukan bahwa karyawan harus merasa dihargai dan diakui untuk pekerjaan yang dilakukan dengan baik sehingga memberikan rasa kepuasan pada pekerjaan. e) Pengaruh indikator Operation conditions dengan Job Satisfaction koefisien sebesar -1.173 dan p-value 0,002 < α 0,05, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, terdapat pengaruh negatif yang signifikan Operation conditions terhadap Job Satisfaction. Semakin tinggi operation 277

conditions maka akan terjadi penurunan job satisfaction. Indikator Operation conditions dapat membentuk variabel Job Satisfaction, kontribusi pembentukan variabel Job satisfaction sebesar 63.4 % f) Pengaruh indikator Coworker dengan Job Satisfaction koefisien sebesar 0,751 dan p-value 0,029 < α 0,05, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, terdapat pengaruh positif yang signifikan Coworker terhadap Job Satisfaction. Semakin tinggi Coworker maka akan meningkatkan kepuasan kerja. Indikator Coworker dapat membentuk variabel Job Satisfaction, kontribusi pembentukan variabel Job satisfaction sebesar 29,2 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan interpersonal dengan rekan kerja memang penting dan mempengaruhi kepuasan kerja mereka secara keseluruhan karena adanya hubungan sosial interaktif di tempat kerja. Rekan kerja yang ramah dan mendukung berkontribusi terhadap peningkatan kepuasan kerja. g) Pengaruh indikator Natures of work dengan Job Satisfaction koefisien sebesar 0,346dan p-value 0 < α 0,05, sehingga Ho ditolak. Dengan demikian, terdapat pengaruh positif yang signifikan Natures of work terhadap Job Satisfaction. Semakin tinggi Natures of work maka akan meningkatkan kepuasan kerja. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada hubungan antara kepuasan dan sifat pekerjaan dan hal ini bisa disebabkan oleh banyak faktor yang saling terkait dan mempengaruhi sifat pekerjaan. h) Pengaruh variabel Job satisfaction terhadap work performance koefisien sebesar -0.004 dan p-value 0,073 < α 0,05, sehingga Ho gagal ditolak. Dengan demikian, Tidak ada pengaruh Job satisfaction terhadap work performance. i) Hubungan variabel Work Performance terhadap Job Satisfaction koefisien sebesar -11,087 dan p-value 0,074 < α 0,05, sehingga Ho gagal ditolak. Dengan demikian, Tidak ada pengaruh Work Performance terhadap Job Satisfaction. Dengan adanya asumsi karyawan berkinerja tinggi memiliki kepuasan kerja yang tinggi, sementara karyawan yang berkinerja rendah memiliki tingkat kepuasan kerja yang rendah. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa tidak adanya korelasi mungkin disebabkan karena pergerakan masingmasing kelompok dalam arah yang berlawanan menyebabkan hasil ini. 6. Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai job satisfaction dan work performance pada PT. YMMA maka: 1. Hasil analisis menunjukkan bahwa 278

semua variabel indicator dari variabel gaji, supervisi, tunjangan, penghargaan terhadap hasil kerja, kondisi operasi, rekan kerja dan sifat pekerjaan signifikan dalam mengukur variabel laten tersebut. Sedangkan variabel indikator kesempatan promosi dan komunikasi tidak signifikan dalam mengukur job satisfaction. Job satisfaction dipengaruhi oleh gaji, supervisi, tunjangan, penghargaan terhadap hasil kerja, kondisi operasi, rekan kerja dan sifat pekerjaan. Work performace tidak dipengaruhi oleh job satisfaction. 6.2 Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian job satisfaction dan work performance, maka ada beberapa saran yang dapat diberikan kepada PT. YMMA sebagai masukan yang berguna, yaitu: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara karyawan yang bekerja di PT YMMA dengan atasan langsung (Supervisor) sangat penting dan dianggap sebagai sumber kepuasan terhadap pengawasan pekerjaan. Sehingga sangat penting bagi manajemen untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif dan menyenangkan dengan mempertimbangkan gaya kepemimpinan para supervisor (atasan), memberikan contingent rewards, dan juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja. Daftar Pustaka Martoyo S, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. BPFE: Yogyakarta Spector, Paul E. 1997. Job satisfaction Application, Assessment, Cause, and Consequences, Sage Publications. London Supriyati, Endang. 2013. Faktor Adopsi Internet Marketing Untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus dengan SEM (Structural Equation Model) dan Framework Cobit 4.1. Jurnal Simetris, Vol 3 No 1. Younes, May Ramy. 2012. Job Satisfaction and Work Performance A Case Study of The American University in Cairo. Thesis, The American University in Cairo. 279