BAHAN AJAR IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

BAHAN AJAR MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II

PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK

PEMBEKALAN IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN

Oleh: Ir. DJOKO SUTRISNO, M.Si

PERAN MENTOR & COACH PADA PROYEK PERUBAHAN DIKLATPIM IV

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

2 Pusdiklat SPIMNAS Bidang Kepemimpinan

PENJELASAN PROYEK PERUBAHAN

DIKLATPIM TINGKAT IV. Badan Diklat DIY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT I MERANCANG PROYEK PERUBAHAN

DIKLATPIM TINGKAT III

PANDUAN PELAKSANAAN LABORATORIUM KEPEMIMPINAN (BREAKTHROUGH 2) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III

PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2014

Merancang Proyek Perubahan

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT IV (PER KA LAN NOMOR 13 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

PANDUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. IV BALAI DIKLAT KEPEMIMPINAN MAGELANG 2015

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT III (PER KA LAN NOMOR 12 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

DIKLAT KEPEMIMPIMAN TINGKAT II (PER KA LAN NOMOR 11 TAHUN 2013) LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBPLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT III

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

OVERVIEW DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III, DAN IV. BADAN DIKLAT DIY

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

Tata Saji. 1. Dasar Hukum 2. Kompetensi Yang akan Dibangun 3. Cara Membangun Kompetensi 4. Indikator Keberhasilan 5. Dll

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Pola Baru oleh : Muhammad Fadhli,S.Sos.,M.Si BAB I PENDAHULUAN

Abstrak. Kata Kunci : Sistem perencanaan pembangunan, Proyek Perubahan, area perubahan, program kegiatan, dan indikator kinerja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN LXIX TAHUN 2016

2013, No.1188 BAB I PENDAHULUAN

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

MERANCANG PROYEK PERUBAHAN DIKLAT PIM IV

PANDUAN PELAKSANAAN TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH II) Diklatpim I Lembaga Administrasi Negara RI

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III

PELAYANAN INFORMASI PEMBANGUNAN MELALUI TATAKELOLA DATA POTENSI KECAMATAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DI KECAMATAN EMPANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

TAKING OWNERSHIP (BREAKTHROUGH 1) COACHING AND COUNCELLING

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT I

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

1/13 SINTEM INFORMASI KESIAPSIAGAAN SOSIAL (SIKESOS) TANGGAP DARURAT BENCANA ALAM DI KABUPATEN PEMALANG

EVALUASI KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT II

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

INSTRUMEN EVALUASI PASCA DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV

1/6 SISTEM PELAYANAN INFORMASI BELANJA LANGSUNG SECARA ONLINE DI KOTA TEGAL

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. II

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III BADAN DIKLAT DIY LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA TERTIB DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II ANGKATAN V TAHUN 2016

laboratorium kepemimpinan dan ; 5) tahap evaluasi. Masingmasing tahap tersebut memiliki tujuan khusus dalam membekali peserta.

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

MEMAHAMI SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III ANGKATAN XXII TAHUN 2015

Badan Diklat DIY

PENJELASAN AKTUALISASI NILAI DASAR PROFESI PNS

Pusdiklat Spimnas Bidang Kepemimpinan Lembaga Administrasi Negara

1/9 PENUNTASAN ANAK USIA SEKOLAH TIDAK SEKOLAH (AUSTS) JENJANG PENDIDIKAN SD MELALUI DANA STIMULAN BANTUAN SOSIAL DI KABUPATEN PURBALINGGA

1/8 Implementasi Sistem Manajemen Dokumen secara Elektronik untuk Mempercepat Terwujudnya Egovernment di Kabupaten Boyolali

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RAPAT SISTEM PENGELOLAAN ZI Tindak Lanjut Penyiapan Dokumen ZI Dan Uji Coba Sistem Pengelolaan ZI Kamis, 10 Agustus 2017

MELAHIRKAN PEMIMPIN PERUBAHAN MELALUI DIKLAT KEPEMIMPINAN

PROJECT LEADER : ABDUL RAZAK, ST. COACHING : Ir. BAMBANG BASUKI HANUGRAH, MM

BENCHMARKING KE BEST PRACTICE

MEMBANGUN ORGANISASI BERKINERJA TINGGI DIKLATPIM TK II 2017

SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

Latar Belakang. Manfaat

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

1/8 PENDATAAN KEMATIAN PENDUDUK UNTUK PERCEPATAN PENERBITAN AKTA KEMATIAN DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN KEBUMEN.

1/10 UBERLING Pengujian Kendaraan Bermotor Keliling Guna Meningkatkan Kualitas Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor Di Kabupaten Boyolali

BAHAN AJAR DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT II

Tahapan Persiapan Penyusunan RP4D Kabupaten merupakan kegiatan yang bersifat administratif dengan tujuan mempersiapkan pihak penyelenggaran kegiatan

1/11 PERCEPATAN PENYUSUNAN LAPORAN KEGIATAN PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA BERBASIS APLIKASI DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SEMARANG

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT (RBPMD) RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT (RBPMD) DIAGNOSTIC READING OLEH

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD

1/13 PEMBENTUKAN SATLINMAS INTI SEBAGAI UPAYA PEMBINAAN KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT SERTA PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN PATI

BENCHMARKING KE BEST PRACTICE

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

TEMA. Kompetensi Pejabat Eselon II. Kajian Paradigma. Aktualisasi. Kebijakan Publik. Manajemen Stratejik

Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan serta Perubahan Dalam Organisasi oleh : sunarto *

RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN (PROJECT CHARTER)

JADWAL PEMBELAJARAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV ANGKATAN II KELAS KAB. BULUNGAN, TANGGAL 11 APRIL 2017 S/D 02 AGUSTUS 2017

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

1/10 MEMBANGUN LAYANAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG ( SIMTARU ) DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN PEKALONGAN

Peran Mentor Dalam Proses Percepatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di BMKG

KESIAPAN APARTUR DALAM MEMBANGUN KOMPETENSI MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN POLA BARU. Oleh : Drs. Saharisir, M.Pd.

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

2016, No Kewidyaiswaraan Substansi Diklat Kepemimpinan Tingkat IV tidak lagi sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga perlu untuk diubah; d. ba

2/11 Pada Proyek Perubahan ini aplikasi yang dibangun diberi nama APLIKASI SIMPEL yaitu aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pelaporan.

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI BESADU.be KECAMATAN PONTIANAK BARAT

Transkripsi:

BAHAN AJAR MATA DIKLAT IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN Oleh: Dr. Ir. Sutarwi, MSc. Widyaiswara Ahli Utama DIKLATPIM TINGKAT III ANGKATAN XXIX BADAN DIKLAT PROVINSI JAWA TENGAH SEMARANG 2017

BAHAN AJAR IMPLEMENTASI PROYEK PERUBAHAN DIKLATPIM TK III Kegiatan pembelajaran selanjutnya adalah Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan. Kegiatan pembelajaran ini selama 1 (satu)sesi/3jp dan dilaksanakan sebelum peserta masuk pada kegiatan breakthrough II, yaitu sebelum para peserta kembali lagi ke instansinya untuk melaksanakan hasil rancangan proyek perubahannya. Kegiatan pembelajaran ini membekali para peserta dengan kemampuan menerapkan Rancangan Proyek Perubahan di instansi tempat kerjanya. Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mengetahui peranannya sebagai pemimpin perubahan yang benar dan mampu mengelola pelaksanaan proyek perubahan termasuk mengantisipasi kendala yang muncul serta dapat menyusun strategi mengatasi kendala yang kemungkinan muncul pada pelaksanaan proyek perubahan. Secara garis besar lingkup materi Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan mencakup: (1) arahan konsolidasi Tim Efektif yang harus dilakukan; (2) beberapa tips untuk melaksanakan Proyek Perubahan; (3) peran dan tugas mentor, coach dan peserta selama masa breakthrough II; (4) format laporan Breakthrough II; dan (5) arahan peranan bagi seorang pemimpin perubahan yang baik. Secara lebih detail substansi materi pokok pembekalan implementasi Proyek Perubahan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang konsolidasi dengan tim efektif. a. Pertama yang perlu diketahui adalah tujuan pelaksanaan proyek perubahan dan siapa saja yang terlibat. Tujuan peleksanaan proyek perubahan adalah untuk melihat kompetensi kepemimpinan dalam melaksanakan proyek perubahan khususnya dalam hal

keberhasilan mempengaruhi orang untuk mencari dukungan dan bagaimana pencapaian target bisa direalisasikan. Perlu diketahui sejak awal breakthrough II siapa saja yang terlibat selain mentor, coach peserta dan stakeholder. Perlu diinventarisasi siapa saja stakeholder baik yang terkait maupun yang terlibat pada pelaksanaan Proyek Perubahan. b. Kedua yang perlu diketahui adalah kesiapan tim efektif apakah sudah dibentuk dengan dokumen yang legal, apakah para anggota tim sudah mempunyai komitmen yang kuat. Apakah sudah ada pedoman mekanisme kerja tim bersama etika yang disepakati, apakah ketersediaan sumberdaya dalam tim work sudah siap dan apakah sistem akuntabilitasnya sudah dibangun. c. Ketiga yang perlu diketahui adalah bagaimana syarat Tim efektf yaitu semua mempunyai komitmen dan kompetensi sesuai tugasnya, semua mempunyai hak yang sama dan saling menghormati,dan mempunyai sistem akuntabilitas yang jelas. 2. Materi penjelasan beberapa tips pelaksanaan proyek perubahan adalah sebagai berikut: Apa saja yang perlu diperhatikan oleh seorang tim leader: manajemen pelaksanaan, dan strategi pelaksanaan. Hal-hal yang harus diperhatikan sebagai seorang tim leader adalah tim leader harus fokus pada area kebijakan yang ditangani termasuk tujuannya, harus menjaga soliditas timwork melalui komunikasi dan hubungan kerja yang efektif, taat pada road map atau milestone yang telah dibuat, menjamin ketersediaan sumberdaya tepat pada waktunya, sangat memperhatikan faktor-faktor keberhasilan, dan dapat mengatisipasi kendala serta masalah dengan baik. Dalam manajemen pelaksanaan perlu diperhatikan kejelasan pembagian tugas tim, siapa mengerjakan apa dan bagaimana target waktu penyelesaiannya pada setiap tahapan.

Ketersediaan sumberdaya baik manusia, dana, bahan dan alat harus dijamin tepat waktu pada saat dibutuhkan. Perlu diperhatikan kegiatan kegiatan yang saling tergantung dan kegiatan yang bisa dilakukan secara parallel. Dalam strategi pelaksanaan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kegiatan utam yang mempunyai dampak langsung kepada pencapaian tujuan harus diprioritaskan, kegiatan monitoring diperketat untuk dapat memenuhi target jangka waktu yang ditetapkan, dapat memanfaatkan peluang yang ada, melakukan tertib administrasi dan mengikuti standar pelaporan yang berlaku, berani membuat keputusan stratejik untuk menunda kegiatan sambil menunggu tumbuhnya dukungan stakeholder yang lain. 3. Peranan mentor, coach, dan peserta selama masa breakthrough II. Mentor ikut bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan dan keberhasilan proyek perubahan sampai selesai. Oleh sebab itu mentor harus memberi dukungan, membimbing dan membantu mengatasi masalah kepada peserta selama masa pelaksanaan termasuk masa breakthrough II. Kalau diperlukan mentor dapat berkomunikasi dengan coach selama melaksanakan bimbingan. Tugas coach adalah melakukan bimbingan dalam rangka pembuatan laporan pelaksanaan serta apabila diperlukan dapat membantu mencairkan hubungan peserta dengan mentor kalau tidak ada keharmonisan. Tugas peserta selain menjadi pemimpin tim dalam melaksanakan proyek perubahan, juga harus membuat laporan kemajuan kepada coach dan mentor sesuai kesepakatan termasuk laporan akhir pelaksanaan sebagai bahan membuat bahan presentasi seminar laboratorium kepemimpinan. 4. Format laporan akhir yang disarankan adalah sebagai berikut:

(1) Pertama: Latar Belakang yang berisikan apa latar belakang permasalahan hingga diperlukan terobosan inovasi termasuk apa wujud dari terobosan inovasinya. (2) Kedua: Tujuan dan manfaat, (3) Ketiga: Deskripsi proyek dan ruang lingkup, (4) Keempat: Indikasi stakeholder dan Tim efektip beserta tatakelola proyek perubahan, (5) Kelima: Sumberdaya, (6) Keenam:Milestone (rencana tahapan), (7) Ketujuh: Faktor keberhasilan; (8) Kedelapan: Hasil pelaksanaan yang merupakan sandingan antara rencana kegiatan dan realisasi bersama keterangan permasalahan yang ada selama masa pelaksanaan; (9) Kesembilan: Penutup yang berisikan kesimpulan dan rekomendasi dimana isi kesimpulan adalah menceritakan status pelaksanaan pada saat selesai breakthrough termasuk penjelasan kegiatan apa saja yang masih perlu dilanjutkan. Rekomendasi berisikan saran saran langakah langkah apa saja yang perlu dilakukan sampai dengan penyelesaian proyeknya. (10) Kesepuluh: Lampiran berisikan foto-foto dokumentasi pelaksanaan, video bukti-bukti rapat dll termasuk dokumen rancangan versi terakhir. 5. Arahan bagi seorang pemimpin perubahan yang baik. Bagi seorang pemimpin perubahan hal terpenting yang harus dijaga adalah kepercayaan dari para pengikutnya (stakeholder). Sekali kepercayaan tersebut hilang

maka rencana perubahan untuk menuju kondisi yang diingikan akan gagal karena hilangnya dukungan dari para stakeholdernya. Faktor utama yang dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan adalah turunnya kinerja organisasi pada saat pelaksanaan proyek perubahan mengingat bahwa melakukan perubahan dalam organisasi memerlukan masa transisi mulai dari sosialisasi gagasan, pemahaman gagasan sampai timbulnya komitmen memerlukan waktu dan arena yang belum bergerak, dan biasanya kinerja organisasi turun. Turunnya kinerja ini harus dijaga supaya tidak terlalu tajam dan tidak memakan waktu yang lama. Oleh sebab itu sebagai pemimpin perubahan harus mempunyai kemampuan untuk menjaga kepercayaan ini. Pemimpin Perubahan harus fokus kepada tujuan dan mempunyai keyakinan kuat untuk selalu memberikan sosialisasi bahwa terobosan arah kebijakan tersebut sangat menjanjikan hasilnya. Pemimpin perubahan harus mempunyai sikap toleransi yang tinggi atas kesalahan anggota timnya untuk menjaga soliditas timworknya. Pemimpin perubahan harus pandai berkolabirasi untuk meningkatkan dukungan atas gagasan proyek perubahan. Faktor yang lain adalah kosistensi, seorang pemimpin harus konsisten antara perkataan dan perbuatan, mempunyai intergritas (negarawan) serta dapat bertindak sebagai pengembang. Sebagai tambahan pengetahuan bagi peserta perlu dijelaskan bahwa kebutuhan perubahan dalam suatu organisasi bukan hanya adanya peranan sorang pemimpin perubahan tetapi banyak kondisi- kondisi dilingkungan strategis organisasi yang mendukung, memberdaya- kan, menekan dan kondisi yang memicu terjadinya suatu perubahan.materi Pembekalan Implementasi Proyek ini bagi peserta merupakan bekal dan saran-saran untuk menjadi pemimpin pelaksanaan perubahan. Aktualisasi penggunaan bekal ini sangat tergantung dari situasi dan kondisi pelaksanaan perubahan dari masing masing peserta.

Selanjutnya Tahapan Breakthrough II adalah masa para peserta kembali keinstansinya selama kurang lebih 2 (dua) bulan untuk memimpin pelaksanaan proyek perubahan dengan arahan dari coach terutama dari mentor. Pada masa ini para peserta diminta menerapkan kemampuan kepemimpinannya dalam hal mencari dukungan stakeholder, kemampuan berkolaborasi dan berkoordinasi serta kemampuan memanage penggunaan seluruh potensi sumberdaya guna menyelesaikan proyek perubahannya. Pada akhir masa breakthrough II para peserta diminta membuat laporan hasil pelaksanaan proyek perubahannya yang akan dipakai sebagai bahan untuk membuat bahan presentasi pada seminar ke II Laboratorium Kepemimpinan. Seminar Laboratorium Kepemimpinan tersebut merupakan evaluasi bagi peserta selama mengikuti Diklat Kepemimpinan I. Pada masa Breakthrough II para peserta tidak diberikan materi substansi diklat tetapi diberikan pedoman melaksanakan breakthrough II dimana pedoman tersebut digabungkan dengan pedoman breakthrough I yang isinya telah dijelaskanpada bab III.4. Setelah peserta kembali memasuki tahap pembelajaran V yaitu evaluasi peserta menyiapkan bahan seminar laporan laboratorium kepemimpinani. Seminar Laboratorium Kepemimpinan merupakan forum untuk mengevaluasi akhir kemampuan kepemimpinan peserta khususnya dalam melaksanakan Rancangan Proyek Perubahannya. Penilaian peserta difokuskan kemampuan peserta dalam mencari dukungan dan kemampuan peserta dalam memanage pelaksanaan proyek perubahan dalam arti kemampuan pencapaian peserta dalam merealisasikan rancangannya. Pelaksanaan seminar kurang lebih dalam 1 (satu) hari kerja/12 jp. Dihadiri oleh mentor, coach, narasumber dan peserta serta

pengamat apabila diperlukan dan coach bertindak sebagai moderator. Alokasi waktu yang diberikan untuk setiap peserta kurang-lebih 45 (empatpuluh lima) menit, dengan rincian 15 menit untuk presentasi, 20 menit tanya jawab dan 10 menit tanggapan dari peserta. Setelah selesai pembelajaran seminar ini diharapkan peserta mampu mempresentasikan hasil pelaksanaan proyek perubahan terutama selama masa breakthrough II. Dalam kesempatan ini peserta diharapkan mampu menyajikan bukti-bukti pelaksanaan proyek perubahan termasuk menjelaskan tahapan, selanjutnya sampai tercapainya tujuan proyek perubahan.