BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan adalah banyaknya jumlah unit pengantongan semen (packing plant) yang

dokumen-dokumen yang mirip
PERBAIKAN METODE KERJA PENGANTONGAN SEMEN MENGGUNAKAN PETA TANGAN KIRI DAN KANAN. ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Semen Andalas Indonesia atau juga sekarang dikenal sebagai PT. Lafarge

BAB 1 PENDAHULUAN. keuntungan bagi perusahaan atau organisasi. Sistem kerja yang lebih baik dari sistem

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

DAFTAR ISI (LANJUTAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

Analisa Penetapan Upah Tenaga Kerja Berdasarkan Waktu Standar di PT. Semen Tonasa

BAB I PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar pekerja dan yang

BAB I PENDAHULUAN. Maka pada tingkat awal pengolahan batugamping terutama dalam peremukan harus

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. negara penghasil kelapa yang utama di dunia. Pada tahun 2000, luas areal

Analisis Pengendalian Kualitas Kantong di PPI PT Semen Padang dengan Metode SQC (Statistical Quality Control)

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

PENGUKURAN KINERJA PRODUKTIVITAS PERUSAHAAN DENGAN METODE OBJECTIVE MATRIX (OMAX)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


BAB 1 PENDAHULUAN. Industri semen di Indonesia pada saat ini sedang mengalami pertumbuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dewasa ini banyak sekali menghadapi tantangan dalam

RANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA PADA STASIUN PENGANTONGAN SEMEN DI PT. YOGA WIBAWA MANDIRI TESIS

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. Gambar I. 1 Desain Kantong Pasted. Sumber : Biro Pabrik Kantong PT. Semen Padang

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi dan industri di Indonesia, mendorong

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan,

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Aktual Jumlah Frekuensi Cacat PT. X

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan dapat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I-1

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sarana dan prasarana transportasi terus mengalami perkembangan yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada suatu wilayah tertentu dalam kurun waktu tertentu misalnya bencana

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN JASA TRANSPORTASI

BAB I PENDAHULUAN. saja yang dapat meningkatkan nilai tambah produk (value added), mengurangi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS POSTUR DAN GERAKAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE OCCUPATIONAL REPETITIVE ACTION

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. kelembaban seperti yang terjadi pada penggunaan mesin-mesin refrigerasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK PABRIK TUBAN 01 JUNI 30 JUNI 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam beraktifitas membutuhkan suatu alat yang dirancang atau

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian karcis pada kapal cepat yang berpenumpang orang

BAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian khususnya perkotaan. Hal tersebut dikarenakan transportasi

Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan pada periode berikutnya. Jika tidak dilakukan penentuan. solusi terbaik dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tata letak pabrik merupakan landasan utama dalam pengaturan tata letak

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung)

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat dan pesat. Perkembangan teknologi ini menitikberatkan kepada aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan ketat terjadi saat ini dikarenakan banyak perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 125 mg/m3 10 mg/m3(se Menaker no 1/1997) 1.2 Ruang Lingkup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh KRISMES SIMANJUNTAK

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan jumlah penduduk, ekonomi, industri, serta transportasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber input yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri semen merupakan salah satu industri prospektif saat ini. Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebutkan pada tahun 2012 kebutuhan semen nasional mencapai 54,9 juta ton dan tahun 2013 mencapai 58,5 juta ton atau meningkat 6 persen. Pada tahun 2014 diprediksi kebutuhan semen nasional akan meningkat 10 persen atau sebesar 64 juta ton. Konsumsi semen nasional yang semakin meningkat ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pabrik semen untuk terus bersaing satu dan lainnya. Salah satu bentuk persaingan adalah banyaknya jumlah unit pengantongan semen (packing plant) yang dimiliki perusahaan untuk kelancaran distribusi semen ke daerah. Hal ini diharapkan perusahaan dapat meningkatkan volume penjualan di wilayah tersebut. Namun disisi lain metode kerja yang diterapkan pada tiap packing plant adalah berbeda, misalnya dalam hal fasilitas produksi yang digunakan. Packing plant yang didukung oleh mesin pengantongan (packer) yang bersifat otomatis, menyebabkan beban kerja operator menjadi berkurang, dimana kantong atau zak akan terisi secara otomatis dengan bantuan robot. Namun tidak semua perusahaan memakai sistem robotic karena alasan finansial. Masih banyak perusahaan yang masih menerapkan sistem manual.

Salah satu perusahaan yang masih menggunakan mesin packer manual adalah PT. Yoga Wibawa Mandiri. Perusahaan yang berdomisili di pelabuhan Krueng Geukuh Lhokseumawe ini menjalin kemitraan dengan PT. Semen Padang sejak tahun 2008 dalam bidang pengantongan semen. Hasil wawancara dengan pihak perusahaan, perusahaan mengeluhkan jumlah produksi semen yang lebih rendah dari jumlah permintaan semen. Data hasil produksi semen tahun 2013 ditunjukkan pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Hasil Produksi Semen Tahun 2013. No Periode Permintaan (ton) Produksi (ton) 1 Januari 7421 6356 2 Februari 7581 6683 3 Maret 7907 7308 4 April 8398 7532 5 Mei 8546 7530 6 Juni 8716 7691 7 Juli 10933 9222 8 Agustus 8612 6813 9 September 11529 9371 10 Oktober 10960 8475 11 November 10213 8565 12 Desember 11346 9550 Jumlah 112162 95096 Sumber: Perusahaan. Tabel 1.1 menunjukkan jumlah permintaan lebih tinggi dari jumlah produksi dan ini terjadi setiap bulan selama tahun 2013. Selama ini perusahaan menerapkan jam lembur. Akibat penerapan jam lembur, perusahaan harus mengeluarkan dana tambahan untuk membayar upah lembur dengan kisaran Rp. 30.000.000,- setiap tahunnya. Berdasarkan kelebihan upah ini manajemen baru di perusahaan ingin melakukan

perubahan agar jumlah produksi semen pada jam kerja sama besarnya dengan jumlah permintaan semen. Penulis melakukan analisis awal pada komponen sistem kerja untuk mengetahui penyebab dari menurunnya produktivitas perusahaan. Pada komponen bahan baku, semen curah dan kantong semen dikirimkan oleh Semen Padang menggunakan kapal laut. Selama ini tidak ada masalah pada bahan baku karena pengiriman selalu tepat waktu dan dalam jumlah yang mencukupi sehingga bahan baku bukan faktor penyebab menurunnya produktivitas perusahaan. Bahan baku ditunjukkan pada Gambar 1.1. a. Kantong semen. b. Kapal pengangkut semen curah c. Semen curah dialirkan melalui pipa inlet. d. Semen curah dialirkan ke silo. Gambar 1.1 Bahan baku

Mesin yang digunakan adalah mesin packer manual sehingga operator diharuskan untuk memasang kantong semen atau zag yang kosong ke lengan pengisi (spout) mesin packer. Mesin ini berkapasitas 40 ton/jam dengan kapasitas terpakai adalah 70%. Berdasarkan data diatas komponen mesin bukan merupakan faktor penyebab rendahnya jumlah produksi semen karena kapasitas mesin melebihi kapasitas produksi dan persentase kapasitas terpakai masih dibawah 100%. Mesin yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 1.2. Gambar 1.2 Mesin yang digunakan Pada faktor manusia, operator pada stasiun kerja pengantongan semen adalah operator yang sudah berpengalaman (bekerja di perusahaan ini sejak tahun 2008) dan berjumlah 8 orang. Tiap mesin packer dioperasikan oleh dua operator yang bergantian dengan operator lainnya setiap 3,5 jam kerja. Sampai saat ini perusahaan beroperasi tanpa didukung dengan SOP (Standard Operating Procedure). Metode kerja yang diterapkan berdasarkan kebiasaan apa yang sudah mereka jalankan bertahun-tahun. Belum ada standar waktu kerja bagi operator, sehingga operator tidak mempunyai acuan waktu dalam bekerja. Cara kerja ditunjukkan pada Gambar 1.3 dan 1.4.

a. Operator menyalakan mesin packer. b. Operator berputar dan berjalan mengambil kantong semen. c. Operator berputar, berjalan dan memegang kantong semen. d. Operator mengarahkan kantong semen ke lengan mesin packer. Gambar 1.3 Tahapan Gerakan Operator Pada Proses Pengantongan Semen Aktual. Pada Gambar 1.3 tampak operator melakukan pekerjaan pengantongan semen. Gerakan pertama ditunjukkan pada Gambar I.3.a operator menyalakan mesin packer. Gerakan selanjutnya adalah berputar sebesar 180 untuk mengambil kantong semen yang terletak di meja dibelakang operator. Gerakan ini dilakukan sebanyak 240 kali dalam satu jam kerja. Tahapan gerakan operator secara detail tiap elemen kegiatan ditunjukkan pada Gambar 1.4.

a. Operator menyalakan mesin packer. b. Operator berputar dan berjalan c. Operator mengambil kantong semen. d. Operator berputar dan berjalan membawa kantong semen. e. Operator memegang kantong semen. f. Operator meletakkan kantong semen ke lengan mesin packer. Gambar 1.4 Tahapan Gerakan Operator Secara Rinci Pada Saat Pengantongan Semen.

PT. Yoga Wibawa Mandiri terletak di Pelabuhan Krueng Geukuh dengan kondisi lingkungan kerja fisik ditunjukkan pada Gambar 1.5. a. Kecepatan angin 5,7 m/s. b. Kelembaban udara 100%. c. Suhu 30 C. d. ISPU 222. Gambar 1.5 Kondisi Lingkungan Kerja Fisik Perusahaan. Berdasarkan Gambar 1.5 dan mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/Menkes/SK/Xi/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Industri, suhu dan kelembaban yang diizinkan maksimal 30 C dan

100% artinya suhu dan kelembaban perusahaan masih dalam ambang batas. Indeks Standar Pencemaran Udara termasuk dalam kategori sangat tidak sehat dikarenakan debu semen yang sangat banyak beterbangan. Tetapi efek debu terhadap pekerja tidak diamati di dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis awal terhadap empat komponen sistem kerja diidentifikasi bahwa faktor penyebab tidak terpenuhinya permintaan semen pada jam kerja adalah pada komponen metode kerja. Berdasarkan fenomena dan literatur di atas maka perlu diadakan penelitian di PT. Yoga Wibawa Mandiri untuk menemukan solusi berupa rancangan perbaikan metode kerja agar jumlah produksi semen pada jam kerja meningkat. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan bahwa terdapat metode kerja dengan gerakan repetitif dalam frekuensi tinggi yang menyebabkan pemborosan waktu kerja dan produksi semen pada jam kerja tidak terpenuhi, oleh karena itu diperlukan perbaikan metode kerja. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa metode kerja yang berlangsung saat ini dan melakukan perbaikan metode kerja yang dilakukan oleh operator untuk mempersingkat waktu pengerjaan produk sehingga jumlah produksi semen perusahaan meningkat.

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kemampuan peneliti untuk mengamati dan menganalisis permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan khususnya dalam penerapan metode kerja pada proses pengantongan semen. 2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk dapat merancang metode kerja yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja. 3. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya dalam mencari solusi terbaik dalam perbaikan metode kerja. 1.5 Batasan Masalah dan Asumsi Untuk menghindari meluasnya pembahasan dari yang sebenarnya diteliti, maka penulis membuat batasan masalah dan asumsi. Penelitian ini dibatasi pada: 1. Penelitian dilakukan di PT. Yoga Wibawa Mandiri pada stasiun kerja pengantongan semen. 2. Operator yang diamati adalah operator pada stasiun kerja pengantongan semen. 3. Masalah penelitian dibatasi pada aspek ergonomi proses pengantongan semen. Asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Proses produksi berada pada kondisi normal dan tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung.

2. Operator yang diamati memiliki tingkat keterampilan dan kemampuan yang sama untuk pekerjaan yang akan dilakukan. 3. Metode dan fasilitas yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah sama selama penelitian berlangsung. 4. Jam kerja yang berlangsung adalah normal. 5. Lingkungan kerja tidak mempengaruhi hasil penelitian. 1.6 Sistematika Penulisan Tesis Agar penulisan tesis ini dapat dipahami dengan mudah, maka disusun sistematika yang digunakan dalam penulisan ini yang terdiri dari beberapa bagian, yaitu: BAB 1 : PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi penelitian dan serta sistematika penulisan tesis. BAB 2 : TINJAUAN LITERATUR Menguraikan literatur yang melandasi dan mendukung penelitian ini. Memberikan pemahaman singkat melalui penjelasan umum, uraian pengertian, dan teori-teori. BAB 3 : GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI Menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, ruang lingkup usaha, proses produksi dan struktur organisasi yang ada di perusahaan.

BAB 4 : METODOLOGI PENELITIAN Menguraikan metodologi penelitian sebagai kerangka pemecahan masalah baik dalam mengumpulkan data ataupun dalam menganalisis data yang diperoleh. BAB 5 : HASIL DAN PEMBAHASAN Menguraikan data yang dikumpulkan untuk kepentingan penelitian dan pengolahan data tersebut sesuai dengan metodologi penelitian dan menguraikan hasil perancangan yang dianalisa dari hasil pengolahan data yang telah dilakukan. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Menguraikan kesimpulan yang didapat dari hasil rancangan dan saransaran yang diberikan kepada pihak perusahaan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN