PENENTUAN JUMLAH KEDATANGAN ARMADA OPTIMAL

dokumen-dokumen yang mirip
Mirna Lusiani

MODEL SIMULASI KEJADIAN DISKRIT UNTUK MENGEVALUASI KINERJA OPERASIONAL SISTEM PELAYANAN PADA SEBUAH KANTOR CABANG BANK X

PENGEMBANGAN MODEL SIMULASI DISKRIT TERHADAP PERENCANAAN PRODUKSI PADA IKM 88 MARIJO

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai pihak pengelola, PT. KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) masih perlu

TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KRL COMMUTER LINE (STUDI KASUS JALUR BOGOR-JATINEGARA) : ARI W B RAHARJO, Ir. MM

PERANCANGAN APLIKASI COMMUTER LINE ASSISTANT MENGGUNAKAN ALGORITMA DIJKSTRA BERBASIS ANDROID. Abstract

Penentuan Sistem Kerja Lift Berdasarkan Kecepatan Angkut dengan Menggunakan Simulasi ProModel (Studi Pada Sarana Lift di Universitas Bunda Mulia)

SIMULASI TEKNIK PENANGANAN MATERIAL SISTEM PRODUKSI SECARA MANUAL DAN OTOMATIS BERBASIS AUTOMATIC GUIDED VEHICLE (AGV)

ANALISIS DESKRIPTIF KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN JASA ANGKUTAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK (STUDI DILAKUKAN PADA STASIUN BEKASI)

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS

Usulan Penataan Ruang Parkir Dengan Pendekatan Simulasi Di Universitas X

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang berkembang saat ini. Di era perkembangan dan pertumbuhan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi merupakan sarana mobilitas yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemacetan jalan-jalan di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan

Metoda Simulasi Bagi Perhitungan Kebutuhan Jumlah Tempat Duduk Pada Fasilitas Reservasi Tiket

Skenario Pemodelan Sistem Simulasi Dengan ProModel Verifikasi Program Simulasi Validasi

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi

1. PENDAHULUAN. peningkatan kepedulian masyarakat kepada perkereta-apian di Indonesia.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

MODEL SIMULASI DISKRIT UNTUK MENGUKUR EFEK KETERLAMBATAN JADWAL PENERBANGAN TERHADAP ANTRIAN PRA TINGGAL LANDAS DAN PASCA PENDARATAN

7. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

PENGGUNAAN SIMULASI UNTUK PEMECAHAN MASALAH TRANSPORTASI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN DI PT.KERETA API INDONESIA (KAI) STASIUN HALL BANDUNG

KAJIAN KINERJA KERETA API KALIGUNG MAS DALAM MELAYANI PENUMPANG JURUSAN TEGAL SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta merupakan ibu kota Indonesia yang merupakan kota dengan penduduk

PENENTUAN INVESTASI SARANA TAMBATDI PELABUHAN X DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT DAN ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI

Penentuan Waktu Optimal Nyala Pengatur Lampu Lalu Lintas Dengan Menggunakan Metode Simulasi (Studi Kasus di Perempatan Jl. Soekarno Hatta Buah Batu)

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Sejarah Berdirinya PT. Kereta Api Indonesia Commuter Jabodetabek

PENENTUAN JUMLAH OPTIMAL LINE PENGIRIMAN SECONDARY RAW MATERIAL DI LANTAI PRODUKSI (STUDI KASUS PT. X,Tbk)

PENERAPAN METODE ANTRIAN UNTUK MENGANTISIPASI TERJADINYA KEPADATAN JUMLAH ANTRIAN DI STASIUN BANYUWANGI BARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan

STUDI KINERJA PELAYANAN SISTEM ANGKUTAN KERETA REL LISTRIK JABODETABEK TUGAS AKHIR

PENGARUH HARGA TIKET, NILAI PELANGGAN, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN KRL COMMUTER LINE JABODETABEK

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan secara efisien dan efektif. Untuk mendukung aktivitas

PENENTUAN JUMLAH FORKLIFT PADA PROSES PEMUATAN DI GUDANG PT. CM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI DISKRIT

STASIUN BESAR CIKARANG dengan KONSEP PARK and RIDE BAB I PENDAHULUAN

Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division )

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-1

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian. Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT. KAI

BAB IV TINJAUAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB 1 PENDAHULUAN. PT Muara Tour adalah perusahaan yang bergerak di bidang layanan Tours dan Travel

Penerapan Exhaustive Search dan Algoritma A Star untuk Menentukan Rute Terbaik dari KRL Commuter Line dan Bus Transjakarta

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. Studi ini dilakukan untuk mendeskripsikan strategi yang dipakai oleh LSM

STUDI ANALISIS KETERLAMBATAN PERJALANAN KERETA API PARAHYANGAN BANDUNG JAKARTA. Petra Rayu Indrapratama NRP:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Seminar Nasional IENACO ISSN: OPTIMASI BIAYA TRANSPORTASI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SUSU SAPI PERAH DENGAN MODEL SIMULASI

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi eksternal terdapat dua jalur dalam penerapannya, yaitu

ANALISIS KINERJA OPERASIONAL KERETA API SRIWEDARI EKSPRESS JURUSAN SOLO - YOGYA

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB III. tahapan penelitian yang dilakukan sebagai pendekatan permasalahan yang ada. MULAI SURVEY

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh terbatasnya sistem

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM PELAYANAN PARKIR BERBASIS RFID (Radio Frequency Identification) DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Tekinfo --- Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi Kata Pengantar

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API JAKARTA KOTA

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

JADWAL KERETA REL LISTRIK (KRL) COMMUTER LINE GRAFIK PERJALANAN KERETA API (GAPEKA) TAHUN 2017

factors that directly connected with the application creation of travelling simulation system of electric train in Jabodetabek area. The simulation sy

Analisis Pengendalian Kualitas Jasa Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Studi Kasus pada Siliwangi Trans Shuttle di Kota Sukabumi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. transportasi. Peningkatan kebutuhan ini mendorong tumbuhnya bisnis jasa

PERBAIKAN LINI PRODUKSI DENGAN PERANCANGAN MODEL SIMULASI UNTUK MENGURANGI OVERTIME DI PT.EBARA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, yang dapat digunakan oleh siapa saja dengan cara membayar atau

KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN PENERAPAN SIM PENERAPAN SIM PADA PT KCJ (KAI COMMUTER JAKARTA)

Analisis Tingkat Inventori dan Kebutuhan Peralatan Bongkar Batu Bara pada Pabrik Semen PT Semen Indonesia

Dukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Peta Rute MPU CN

BAB I PENDAHULUAN. keseharian sampai saat ini masih menjadi andalan, khususnya pemenuhan. dalam peningkatan pelayanan angkutan publik.

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM DI KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR. (Studi Kasus Jalur 1 dan 2) Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

TABEL HASIL WAWANCARA DENGAN MANAGER PELAYANAN PT. KAI COMMUTER JABODETABEK. : Manager Pelayanan PT. KAI Commuter Jabodetabek

ANALISIS KEPUASAN KONSEMEN PENGGUNA JASA TRANSPORTASI KRL(KERETA LISTRIK) BOGOR-JAKARTA DALAM PELAYANAN KERETA listrik COMMUTERLINE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 2012

PROBABILITAS PERPINDAHAN MODA DARI BUS KE KERETA API DALAM RENCANA RE-AKTIVASI JALUR KERETA API JEMBER-PANARUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERSEPSI DAN TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA JASA KERETA API PRAMEKS

USULAN PERBAIKAN SISTEM ANGKUTAN KOTA BOGOR UNTUK MENGURANGI KEMACETAN

Simulasi Diskrit untuk Pengaturan jumlah Gate pada Commuter Line Jabodetabek Rute Perjalanan Bogor - Jakarta Kota

DESAIN SISTEM INFORMASI PRODUKSI DI PT INDOSIPA BETON

BAB I PENDAHULUAN. atau kendaraan pribadi. Sebagai perusahaan yang mengelola perkeretaapian di

OPTIMASI BIAYA OPERASIONAL KERETA API DALAM SISTEM LOOP LINE MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN INTEGER TAKLINEAR NOVARIA YUSRI

PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PEREMPATAN PINGIT YOGYAKARTA DENGAN SIMULASI ARENA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-Langkah Penelitian

Menentukan Jumlah Pelayanan yang Optimal pada Sistem Pengangkutan Sampah di Tempat Pembuangan Sementara Kobana Kota Bandung

LAPORAN AKHIR KNKT

KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS AKDP PATAS DAN EKONOMI PADA TRAYEK SURABAYA - MALANG

OPTIMASI PENJADWALAN KASIR PT. RAMAYANA LESTARI SENTOSA, Tbk CABANG PADANG

Seminar Hasil Tugas Akhir

MODEL SIMULASI PERAWATAN SEPEDA MOTOR

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

PENENTUAN JUMLAH KEDATANGAN ARMADA OPTIMAL KRL COMMUTER LINE JALUR BEKASI MANGGARAI UNTUK SKENARIO KENAIKAN JUMLAH PENUMPANG MENGGUNAKAN SIMULASI PROMODEL Mirna Lusiani 1, Efod Phalen E-mail: mirna_lusiani@yahoo.com 1 Penulis Mirna Lusiani adalah dosen program studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Bunda Mulia. Menyelesaikan program Magister Teknik di Universitas Indonesia. Bidang peminatan: Simulasi Sistem, Supply Chain Management Abstract KRL Commuter Line kini merupakan primadona baru dalam bidang transportasi darat bagi masyarakat Jabodetabek. Dengan ongkos yang relatif murah membuat angkutan ini menjadi pilihan utama penumpang di Jabodetabek. Pengelolaan dan penjadwalan KRL CL pun sangat diperlukan demi terciptanya kepuasan pelanggan yang setia menggunakan jasa angkutan ini dalam kesehariannya. Penelitian ini dibuat guna mengurangi antrian penumpang yang terdapat pada setiap stasiun. Dalam penelitian ini penulis melakukan penentuan jumlah kedatangan armada optimal untuk skenario kenaikan jumlah penumpang yang telah diasumsikan oleh penulis yaitu sebesar 25%, 50%, dan 75%. Skenario dibuat berdasarkan jumlah penumpang dari Bekasi sampai Manggarai yang didapat melalui observasi. Data dikumpulkan dengan melakukan observasi lapangan dengan melakukan perhitungan jumlah kedatangan penumpang di setiap stasiun dan juga perhitungan jumlah penumpang turun di setiap stasiun. Model dibuat berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan diolah, dan disimulasikan pada masing-masing skenario sehingga diperoleh jumlah dan waktu antar kedatangan KRL yang sesuai. Pemilihan dilakukan berdasarkan jumlah penumpang yang terangkut dari masing-masing simulasi. Dari penelitian diperoleh hasil, untuk skenario 1 digunakan 12 kedatangan krl dengan headway sebesar 600 detik, skenario 2 digunakan 13 kedatangan krl dengan headway sebesar 540 detik dan untuk skenario 3 digunakan 14 kedatangan krl dengan headway sebesar 540 detik. Keywords Simulasi, Model, Antrian 32

PENDAHULUAN Pada tahun 2013 lalu, tepatnya bulan Juli, KRL berubah menjadi Commuter Line dengan menggunakan tarif progresif bagi para calon penumpangnya. Tarif progresif adalah tarif yang dikenakan pada penumpang sesuai dengan jumlah stasiun yang dilalui si penumpang sampai dia menuju stasiun tujuannya. PT KCJ mencatat data sepuluh hari setelah perubahan tarif menjadi tarif progresif, penumpang KRL mengalami kenaikan sebesar 26,9 %. Lima hari sebelum perubahan tarif, penumpang KRL berjumlah 456.323 orang. Empat hari setelah perubahan tarif, jumlahnya naik menjadi 503.549 orang (Sumber: Beritasatu.com). Sementara data dari KAI yang dikutip dari artikel dalam situs di www.bumn.go.id yang berjudul Rekor Tertinggi Dalam Sejarah, Penumpang KRL Jabodetabek 693 Ribu/Hari mencatat, pada 2009 jumlah penumpang KRL berjumlah 300rb orang/hari, 2011 mencapai 400rb orang/hari dan pada 2013 jumlahnya meningkat menjadi 600rb orang/hari. Dengan besarnya pengguna jasa angkutan Commuter Line ini membuat pemerintah dan para penyedia jasa angkutan ini memikirkan dan menciptakan pra sarana bagi para pengguna agar dapat menggunakan Commuter Line. Jumlah pengguna yang membesar membuat persediaan kereta Commuter Line yang ada saat ini tidak memadai sehingga pemerintah meningkatkan pembelian kereta Commuter Line demi memenuhi kuota penumpang yang menggunakan jasa ini. Dengan adanya permasalahan ini, penulis ingin melakukan pengamatan di lapangan akan adanya kemungkinan terjadinya antrian kereta yang ada akibat melonjaknya pengguna jasa angkutan Commuter Line yang dikhususkan untuk jalur dari Stasiun Bekasi sampai dengan Stasiun Manggarai. Penelitian ini menggunakan simulasi dari software ProModel v6.0. Simulasi sendiri digunakan untuk memudahkan penelitian ini mendapatkan angka-angka yang tepat guna mengetahui rencana perbaikan yang tepat pula pada sistem penjadwalan kedatangan krl pada stasiun awal (Stasiun Bekasi). METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di KRL Commuter Line jalur Bekasi Manggarai selama satu bulan. Tahapan penelitian ditunjukkan pada Gambar 2. 33

MULAI STUDI PENDAHULUAN IDENTIFIKASI MASALAH TUJUAN PENELITIAN OBSERVASI LAPANGAN TINJAUAN PUSTAKA PENGUMPULAN DATA DATA PRIMER DATA SEKUNDER PENGOLAHAN DATA PEMODELAN SISTEM VALIDASI MODEL MODEL VALID? TIDAK YA PERANCANGAN MODEL SKENARIO DAN PERBANDINGAN KESIMPULAN DAN SARAN SELESAI Gambar 1. Tahapan Penelitian 34

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data Distribusi Waktu Henti KRL tiap Stasiun Distribusi ini didapatkan dari hasil pengolahan data menggunakan ms. excel. Tabel 1. Data Distribusi Waktu Henti KRL tiap Stasiun (dalam detik) Stasiun Distribusi Waktu Henti (s) Bekasi N(58, 4.23) Kranji N(59.8, 5.16) Cakung N(50.9, 3.72) Klender Baru N(44.9, 4.9) Buaran N(45.25, 5.1) Klender N(42, 6.6) Jatinegara N(37.9, 3.57) Manggarai - Data Distribusi Waktu Antar Kedatangan dan Jumlah Penumpang Turun Waktu antar kedatangan diperoleh dengan cara membagi total penumpang datang dengan waktu observasi yang telah ditentukan (dalam hal ini dua jam). Contohnya: pada stasiun Bekasi, di observasi minggu pertama (data pada tabel 3.3) total kedatangan penumpang sebesar 4274 orang, dengan waktu sebesar 117 menit (06.02-07.59), maka waktu antar kedatangan untuk stasiun Bekasi adalah sebesar: (117*60) detik / 4274 orang = 1.64 detik/orang. Artinya, jarak antara kedatangan 1 penumpang dengan penumpang lain adalah sebesar 1.64 detik. Perhitungan ini dilakukan menggunakan semua data observasi (4 minggu) pada semua stasiun (Bekasi-Jatinegara, dikarenakan diasumsikan pada stasiun Manggarai, penumpang tidak ada yang naik). Data hasil observasi diolah dengan menggunakan ms. excel. Dari hasil pengolahan, diperoleh distribusi waktu dan jumlah turun sebagai berikut: 35

Tabel 2. Distribusi Waktu Antar Kedatangan dan Jumlah Penumpang Turun Pada Setiap Stasiun Stasiun Distribusi Waktu Antar Kedatangan Distribusi Jumlah Penumpang Turun (detik) Bekasi N(1.52, 0.1) - Kranji N(1.9, 0.02) N(1.72, 0.81) Cakung N(2.84, 0.18) N(3.18, 0.73) Klender Baru N(7.22, 0.37) N(9.5, 1.2) Buaran N(8.18, 0.17) N(21.3, 3.03) Klender N(11.83, 1.04) N(97.53, 19.6) Jatinegara N(21.21, 1.84) N(122.1, 17.23) Manggarai - N(177, 34.2) Data Distribusi Waktu Tempuh KRL Antar Stasiun Untuk mendapatkan distribusi waktunya digunakan ms excel untuk mengolah data waktu tempuh KRL antar stasiun. Data yang diolah merupakan data observasi selama 4 minggu untuk semua stasiun, Bekasi-Manggarai. Berikut tabel distribusinya: Tabel 3. Distribusi Waktu Tempuh KRL antar stasiun (dalam satuan detik) Stasiun awal Stasiun Tujuan Distribusi Lama Waktu Tempuh Bekasi Kranji N(249.4, 53) Kranji Cakung N(285, 66.43) Cakung Klender Baru N(316.8, 55.4) Klender Baru Buaran N(270, 55) Buaran Klender N(258.75, 55.8) Klender Jatinegara N(367.5, 56.5) Jatinegara Manggarai N(378.75, 46.8) Perhitungan Skenario Dengan rata-rata kedatangan pada semua stasiun berjumlah sebesar 12.956 orang, penulis mengasumsikan kenaikan penumpang untuk tahun depan (2015) adalah sebesar 50% yang kemudian akan dibagi menjadi 3 asumsi kenaikan yaitu 25%, 50%, dan 75% (pesimis, most likely, optimis). Jumlah penumpang tadi merupakan jumlah penumpang selama 2 jam dalam 1 hari kerja (Senin-Jumat), sehingga jumlah kedatangan penumpang masing-masing berdasarkan tingkat kenaikannya adalah sebesar 16.195 orang untuk skenario 1, 19.434 orang untuk skenario 2, dan 22.673 orang untuk skenario 3. 36

Perhitungan Distribusi Waktu Antar Kedatangan Dan Jumlah Turun Penumpang Berdasarkan Skenario Lonjakan Penumpang Tabel 4. Distribusi Waktu Antar Kedatangan dan Jumlah Turun Untuk Skenario 1 Stasiun Distribusi Waktu Antar Kedatangan Distribusi Jumlah Penumpang Turun Bekasi N(1.214, 0.08) - Kranji N(1.511, 0.06) N(1.37, 0.65) Cakung N(2.27, 0.14) N(2.55, 0.6) Klender Baru N(5.78, 0.3) N(7.625, 0.9) Buaran N(6.55, 0.13) N(17.05, 2.42) Klender N(9.46, 0.8) N(78.02, 15.68) Jatinegara N(16.97, 1.47) N(97.68, 13.8) Manggarai - N(141.55, 27.4) Perhitungan untuk distribusinya adalah sebagai berikut: Waktu antar kedatangan rata-rata pada stasiun Bekasi adalah sebesar 1.52 detik/orang pada jumlah penumpang 12956 orang selama 2 jam. Maka untuk jumlah penumpang 16195 orang selama 2 jam, waktu antar kedatangan rata-rata di stasiun Bekasi adalah sebesar = 1.52 detik / (16195/12956) orang = 1.21 detik/orang. Perhitungan untuk jumlah penumpang turun adalah sebagai berikut: rata-rata jumlah penumpang turun di stasiun Kranji adalah sebesar 1.7, untuk jumlah kedatangan penumpang sebesar 12956 orang. Untuk skenario 1, yaitu jumlah kedatangan penumpang sebesar 16195 orang, maka rata-rata jumlah penumpang turunnya menjadi : 1.7 x (16195/12956) = menjadi 2.125 orang selama 2 jam simulasi. Perhitungan ini dilakukan untuk semua stasiun dan skenario. HASIL SIMULASI Skenario 1 Tabel 5. Hasil Simulasi untuk Skenario 1 Headway Jumlah KRL Jumlah Penumpang terangkut selama 2 jam 720 detik 10 14944 660 detik 11 16432 600 detik 12 16361 Berdasarkan hasil simulasi, headway dan jumlah kedatangan KRL masingmasing yang memenuhi adalah sebesar 600 detik dengan jumlah 12 kedatangan KRL yang beroperasi. 37

Skenario 2 Tabel 6. Hasil Simulasi untuk Skenario 2 Headway Jumlah KRL Jumlah Penumpang terangkut selama 2 jam 660 detik 11 17390 600 detik 12 18524 540 detik 13 19201 Berdasarkan hasil simulasi, headway dan jumlah kedatangan KRL masingmasing yang memenuhi adalah sebesar 540 detik dengan jumlah 13 kedatangan KRL yang beroperasi. Skenario 3 Tabel 7. Hasil Simulasi untuk Skenario 3 Headway Jumlah KRL Jumlah Penumpang terangkut selama 2 jam 660 detik 12 17802 600 detik 13 19920 540 detik 14 21167 Berdasarkan hasil simulasi, headway dan jumlah kedatangan KRL masingmasing yang memenuhi adalah 540 detik dengan jumlah 14 kedatangan KRL yang beroperasi. SIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Untuk skenario 1 dengan jumlah total kedatangan penumpang sebesar 16195 orang dalam 2 jam, menggunakan 12 kedatangan KRL dengan headway antar kereta adalah sebesar 600 detik. 2. Untuk skenario 2 dengan jumlah total kedatangan penumpang sebesar 19434 orang dalam 2 jam, menggunakan 13 kedatangan KRL dengan headway antar kereta adalah sebesar 540 detik. 3. Untuk skenario 3 dengan jumlah total kedatangan penumpang sebesar 22400 orang dalam 2 jam, menggunakan 14 kedatangan KRL dengan headway antar kereta adalah sebesar 540 detik. 38

DAFTAR PUSTAKA Blanchard. (1991), dikutip dari Harrell, Charles and Tunay, 1995, Simulation Made Easy, USA: Institute of Industrial Engineering. Harrel, C., Ghosh, Biman K., & Bowden, Royce O. (2012). Simulation Using Promodel. Third Edition. New York: McGraw-Hill. Hasan, Ali. (2008). Manajemen Pemasaran dan Marketing. Bandung: Alfabeta. Heizer, J., Render, B. (2005). Operation Management. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Law, Averill M. & Kelton, W. David. (1991). Simulation Modeling and Analysis. Second Edition. New York: McGraw-Hill. Leedy, D. Paul. (1997). Practical Research: Planning and Design (8 th edition). Merrill. Siagian, Desgirbson. (2003). Teknik Sampling. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Yamit, Zulian. (2005). Manajemen Persediaan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UI. http://www.bumn.go.id/keretaapi/berita/1976/rekor.tertinggi.dalam.sejarah,.pe numpang.krl.jabodetabek.693.ribu/hari (diakses pada 9 September 2014) http://www.beritasatu.com/megapolitan/125764-jumlah-penumpang-krlcommuter-line-melonjak-126000.html (diakses pada 9 September 2014) 39