Ekstraksi Samarium(III) dan Serium(III) Melalui Pembentukkan Kompleks Menggunakan Ligan Etilendiamintetrametilenfosfonat

dokumen-dokumen yang mirip
PENENTUAN KOEFISIEN DISTRIBUSI, EFISIENSI EKSTRAKSI DAN FAKTOR PEMISAHAN PADA EKSTRAKSI GADOLINIUM DAN SAMARIUM DENGAN LIGAN DIBUTILDITIOFOSFAT

EKSTRAKSI GADOLINIUM DAN SAMARIUM DARI MINERAL MONASIT SECARA EKSTRAKSI DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTRIMETILENFOSFONAT (EDTMP)

PEMUNGUTAN LANTANUM DARI MINERAL MONASIT BANGKA DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG BERTINGKAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

Chimica et Natura Acta p-issn: e-issn:

OPTIMASI TRANSPOR Cu(II) DENGAN APDC SEBAGAI ZAT PEMBAWA MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari - Juli tahun 2012

3 Metodologi Penelitian

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGEMBANGAN METODE ANALISIS HISTAMIN DENGAN PEREAKSI KOBALT(II) DAN ALIZARIN S SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI Percobaan modul 3 TITRASI SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PERBANDINGAN VOLUME FASA AIRDENGAN FASA ORGANIK DAN KONSENTRASI AgDALAMFASA AIR PADA EKSTRAKSI PERAKDARI LIMBAH FOTO ROENTGEN

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI-2221

KEMURNIAN DAN NILAI FAKTOR PEMISAHAN TRANSPOR UNSUR La TERHADAP UNSUR Nd, Gd, Lu DENGAN TEKNIK MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG

PERMEABILITAS MEMBRAN TRANSPOR CAMPURAN UNSUR TANAH JARANG (La, Nd, Gd, Lu) MENGGUNAKAN CARRIER (TBP : D2EHPA) MELALUI SUPPORTED LIQUID MEMBRANE

PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI

3 Metodologi Penelitian

MEKANISME TRANSPOR LANTANUM MELALUI MEMBRAN CAIR BERPENDUKUNG (SLM) DENGAN PENGEMBAN CAMPURAN D2EHPA (ASAM DI-(2- ETILHEKSIL) FOSFAT) DAN TBP

STUDI SPEKTROSKOPI UV-VIS DAN INFRAMERAH SENYAWA KOMPLEKS INTI GANDA Cu-EDTA

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS NEODIMIUM MENGGUNAKAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Juli 2014,

MODIFIKASI METODE SINTESIS GADOLINIUM DIETILENTRIAMINPENTAASETAT SEBAGAI SENYAWA PENGONTRAS MAGNETIC RESONANCE IMAGING

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 Juli 2015, bertempat di

EKSTRAKSI Th, La, Ce DAN Nd DARI KONSENTRAT Th LOGAM TANAH JARANG HASIL OLAH PASIR MONASIT MEMAKAI TBP

PENGOMPLEKS BATHOFENANTROLIN PADA PENENTUAN KADAR BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL

ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PEMISAHAN Ce DAN Nd MENGGUNAKAN RESIN DOWEX 50W-X8 MELALUI PROSES PERTUKARAN ION

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

SINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Spektrofotometri uv & vis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

Analisis Pengaruh Ion Cd(II) Pada Penentuan Ion Fe(II) dengan Pengompleks 1,10- Fenantrolin Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis

PENGARUH URANIUM TERHADAP ANALISIS THORIUM MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

4 Hasil dan Pembahasan

Selektifitas Transpor Lantanum Dari Mineral Monasit Dengan Teknik Supported Liquid Membrane

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROMETRI PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR. Disusun oleh. Sucilia Indah Putri Kelompok 2

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Logam tanah jarang (LTJ) atau rare earth elements (REE), atau rare

SIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

DOBEL SOLVEN UNTUK EKTRAKSI KONSENTRAT LOGAM TANAH JARANG

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

Jurnal Kimia Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI 3121 Percobaan modul 2 PENETAPAN ANION FOSFAT DALAM AIR

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Selektifitas Transpor Fenol Melalui Teknik Membran Cair Fasa Ruah

VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

ANALISIS KUANTITATIF NEODIMIUM, PRASEODIMIUM, CERIUM, DAN LANTANUM DALAM MONASIT DENGAN KCKT PERTUKARAN ION

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014

Spektrofotometri Serapan Atom

HASIL DAN PEMBAHASAN y = x R 2 = Absorban

OPTIMASI PROSES PEMBUATAN OKSIDA LOGAM TANAH JARANG DARI PASIR SENOTIM DAN ANALISIS PRODUK DENGAN SPEKTROMETER PENDAR SINAR-X

PERBANDINGAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DAN TIMAH (II) KLORIDA (SnCl 2 ) PADA ANALISIS KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

APLIKASI EFFERVESCENCE-LIQUID PHASE MICROEXTRACTION UNTUK ANALISIS SENYAWA PESTISIDA KLORPIRIFOS DALAM MENTIMUN MENGGUNAKAN HPLC UV-VIS SKRIPSI

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEREDUKSI Na 2 S 2 O 3 DAN K 2 C 2 O 4 PADA ANALISA KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE

BAB III METODE PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN 1 EKSTRAKSI PELARUT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Januari

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

ANALISIS KOMPOSISI KIMIA SERBUK HASIL PROSES HYDRIDING-DEHYDRIDING PADUAN U-Zr

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

TRANSPOR ION TEMBAGA (II) MELALUI TEKNIK MEMBRAN CAIR FASA RUAH

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

PENGARUH GARAM Al(NO 3 ) 3 TERHADAP EKSTRAKSI ITRIUM DARI KONSENTRAT LOGAM TANAH JARANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Transkripsi:

Jatinangor, 27-28 ktober 2016 Ekstraksi Samarium(III) dan Serium(III) Melalui Pembentukkan Kompleks Menggunakan Ligan Etilendiamintetrametilenfosfonat Anni Anggraeni*, Titin Sofyatin, Retna P. Fauzia, Husein H. Bahti Departemen Kimia-Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Padjadjaran *E-mail: anni.anggraeni@unpad.ac.id Abstrak Samarium merupakan salah satu unsur tanah jarang yang banyak digunakan sebagai agen pengontras dalam Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan sebagai analgesik alternatif di bidang kesehatan. Unsurunsur tanah jarang memiliki sifat fisik dan kimia yang hampir sama sehingga setiap unsur tanah jarang sulit untuk dipisahkan satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pemisahan samarium dari serium dengan metode ekstraksi cair-cair melalui pembentukan kompleks dengan etilendiamintetrametilenfosfonat (EDTMP) sebagai ligan dan dietil eter sebagai pelarut. ptimasi ekstraksi dilakukan melalui seleksi ph ekstraksi dan konsentrasi ligan. Efisiensi ekstraksi dievaluasi dengan spektrofotometer sinar tampak menggunakan xylenol orange sebagai zat pewarna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum ekstraksi Sm-EDTMP dan Ce-EDTMP oleh pelarut dietil eter dicapai pada ph 6,0 dengan efisiensi ekstraksi untuk Sm-EDTMP dan Ce-EDTMP masingmasing sebesar 95% dan 100%. Kondisi optimum ekstraksi campuran dicapai pada ph 7,5 dengan efisiensi ekstraksi untuk Sm-EDTMP sebesar 2% dengan tingkat kecermatan 99,4% dan ketepatan 99,5%. Efisiensi ekstraksi untuk Ce-EDTMP sebesar 95% dengan tingkat kecermatan 98,5% dan ketepatan 99,1%. Kata kunci : Samarium; Serium; EDTMP; Xylenol orange; Ekstraksi cair-cair Abstract Samarium is one of rare earth elements widely used as contrast agent in Magnetic Resonance Imaging (MRI) and as an alternative analgesic in medicine. Rare Earth Elements have similar physical and chemical properties, so they are difficult to be separated one from the other. The aim of this research is to study separation of samarium and cerium by liquid extraction method through complex formation by using ethylenediaminetetramethylenephosphonate (EDTMP) as ligand and diethyl ether as solvent. ptimization of extraction was conducted through selecting of extraction ph and concentration of ligand. Evaluation of Efficiency of exctraction was conducted by visible spectrophotometer by using xylenol orange as dyes agent. The Result showed that optimum extraction of Sm-EDTMP and Ce-EDTMP using diethyleter solvent were achieved at ph of 6.0, with extraction efficiency are 95% and 100%, respectively. ptimum exctraction condition of samarium and cerium mixture were achieved at ph of 7.5, with extraction efficiency for Sm-EDTMP is 2%, accuracy and precision are 99.4% and 99.5%, respectively. Extraction efficiency for Ce-EDTMP is 95% with accuracy and precision are 98.5% and 99.1%, respectively. Keywords: Samarium, Cerium, EDTMP, Xylenol rang, Liquid-liquid extraction 1. Pendahuluan Logam tanah jarang merupakan unsur yang terletak di dalam golongan lantanida dan termasuk tiga unsur tambahan yaitu itrium, torium, dan skandium. Keunikan dari unsur tanah jarang adalah memiliki sifat yang hampir sama antara satu unsur dengan unsur lainnya, baik sifat kimia maupun sifat fisiknya. Unsur tanah jarang mempunyai arti penting sebagai produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dalam bentuk oksida murni, hal ini dikarenakan oksida murni unsur tanah jarang banyak digunakan untuk keperluan industri dengan teknologi tinggi (Hartati, 1997). Salah satu yang cukup populer adalah penggunaan senyawa kompleks samariumetilendiamintetrametilenfosfonat (Sm-EDTMP) sebagai alternatif bone pain palliative agent di bidang kesehatan. Mineral sumber unsur tanah jarang yang ada di Indonesia belum banyak diolah dan dimanfaatkan karena penguasaan kita tentang teknologi masih perlu ditingkatkan (Bahti, 2003). Purwani dkk. (2008) sebelumnya telah melakukan penelitian mengenai ekstraksi konsentrat neodimium memakai asam di-2-etil heksil fosfat melalui metode ekstraksi cair-cair dengan konsentrat 192

Jatinangor, 27-28 ktober 2016 d(h) 3 dalam H 3 sebagai fasa air dan D 2 EHPA dalam karosen sebagai ligan, dengan parameter yang diteliti konsentrasi H 3, konsentrasi umpan, konsentrasi D 2 EHP dalam karosen, waktu pangadukan dan kecepatan pengadukan. Ahmayunita (2007) mempelajari kajian reaksi gadolinium (III) dengan ligan di-nbutilditiosulfat (DBDTP) dan asam dietilentriamin pentaasetat (DTPA) melalui metode ekstraksi menggunakan pelarut dietil eter dan petroleum eter. Ekstraksi kompleks Gd(III)-DTPA lebih baik dilakukan dengan pelarut dietil eter yang bersifat nonpolar jika dibandingkan dengan pelarut petroleum eter. Hal tersebut dikarenakan pada ekstraksi dengan dietil eter terjadi pergeseran panjang gelombang yang lebih jauh dengan serapan yang lebih tinggi jika dibandingkan ekstraksi dengan petroleum eter. Untuk menganalisis unsur tanah jarang ini salah satunya dengan menggunakan metode spektrofotometri. Metode ini antara lain, spektrofotometri sinar tampak, spektrofotometri inframerah, dan lain-lain. amun, pada spektrofotometri untuk menganalisis logam secara langsung kurang mungkin dilakukan, hal ini disebabkan absorpsivitas molar dari logam cukup kecil untuk dideteksi (de Levie, 1997). Untuk dapat dideteksi dengan metode spektrofotometri logam tersebut dikomplekskan menjadi suatu senyawa kompleks yang berasal dari reaksi antara ion logam dan ligan yang sesuai, untuk mendapatkan kompleks yang stabil (Cardwell & Dessaro, 1976). Etilendiamintetrametilenfosfonat digunakan sebagai ligan karena memiliki kestabilan kimia yang baik, memiliki ketahanan korosi yang lebih baik dibandingkan polifosfonat anorganik, memiliki ketahanan terhadap suhu dan dapat berdisosiasi dengan delapan atom positifnegatif sehingga membentuk kompleks khelat dengan banyak logam Penelitian ini mempelajari tentang pemisahan samarium (III) dari serium (IV) secara ekstraksi cair-cair melalui pembentukkan kompleks dengan ligan etilendiamintetrametilenfosfonat menggunakan sampel simulasi dengan konsentrasi samarium (III) dan serium (IV) dibuat menyerupai komposisi dalam mineral monasit. Samarium (III) dipisahkan dari serium (IV) karena komposisi serium pada sampel alam monasit paling tinggi dibandingkan unsur tanah jarang (UTJ) lainnya. Hasil ekstraksi akan dianalisis menggunakan metode spektrofotometri sinar tampak. 2. Metode Alat dan Bahan Peralatan ekstraksi cair-cair, ph meter, spektrofotometer UV-Visible (Ultrospec 3000pro). Bahan Kimia Asam asetat, asam klorida, asam nitrat, asam sulfat, etilendiamintetrametilenfosfonat, dietileter, hidrogen peroksida, natrium asetat, natrium hidroksida dan xylenol orange. Semua bahan kimia berkualitas p.a dari Merck. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum xylenol orange Larutan xylenol orange dalam bufer asetat ph 5,8 diukur serapan maksimumnya dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 400-700 nm. Panjang gelombang yang menunjukkan absorbansi serapan maksimum dicatat sebagai panjang gelombang serapan maksimum xylenol orange. Penentuan stabilitas xylenol orange Larutan xylenol orange dalam bufer asetat diukur dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang maksimum xylenol orange. Pengukuran dilakukan setiap 10 menit sekali dan diamati perubahan absorbansinya. Penentuan panjang gelombang serapan maksimum Sm-Xylenol orange dan Ce- Xylenol orange Larutan samarium 100 ppm ditambahkan xylenol orange dengan perbandingan 1:10, diukur dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang 400-700 nm. Panjang gelombang yang menunjukkan absorbansi serapan maksimum dicatat sebagai panjang gelombang serapan maksimum xylenol orange. Prosedur yang sama dilakukan untuk larutan serium. Penentuan stabilitas kompleks samariumxylenol orange dan serium-xylenol orange Larutan stok samarium dicampurkan dengan larutan xylenol orange dengan perbandingan logam:xylenol orange (1:10). Larutan diukur dengan menggunakan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang maksimum samarium. Pengukuran dilakukan setiap 10 menit sekali dan diamati perubahan absorbansinya. Prosedur yang sama dilakukan untuk kompleks serium-xylenol orange dan kompleks campuran (samarium-serium)-xylenol orange. Pembuatan kurva baku samarium (III) Kurva baku samarium (III) dibuat dengan lima variasi konsentrasi, yaitu konsentrasi 5 ppm; 7,5 ppm; 10 ppm; 12,5 ppm dan 15 ppm. Terhadap masing-masing 0,5 ml larutan standar ditambahkan dengan 5 ml xylenol orange 100 ppm dan diencerkan sampai 10 ml. Setelah larutan didiamkan selama 3 menit. Larutan diukur serapannya dengan spektrofotometer sinar tampak 193

Jatinangor, 27-28 ktober 2016 pada panjang gelombang serapan maksimum samarium. Pembuatan kurva baku serium (IV) Kurva kalibrasi serium (IV) dibuat dengan lima variasi konsentrasi. Larutan stok serium 1000 ppm diencerkan menjadi 5 larutan baku serium (IV) dengan konsentrasi 1 ppm; 2 ppm; 3 ppm; 4 ppm dan 5 ppm. Selanjutnya pengukuran masingmasing larutan standar dilakukan sama seperti prosedur pembuatan kurva baku samarium, pengukuran menggunakan serapan maksimum Cerium-xylenol orange Ekstraksi Samarium dan Cerium Sebanyak 100 ml larutan sampel campuran samarium dan serium dipipet kemudian dimasukan dalam gelas kimia dan diatur ph ekstraksi dengan penambahan larutan natrium hidroksida 5 M hingga ph 5,0. Larutan ditambahkan 20 ml bufer asetat ph 5,0 sambil larutan diaduk. Kemudian kedalamnya ditambahkan 100 ml ligan EDTMP dengan perbandingan mol logam:mol ligan (1:1). Sebanyak 100 ml larutan dipipet dan dimasukan dalam corong pisah, lalu diekstraksi dengan 4 x 25 ml dietil eter selama masing-masing 15 menit. Fasa air dan fasa organik yang terbentuk dipisahkan. Larutan sebelum ekstraksi dan fasa air diukur dengan spektrofotometer sinar tampak. Prosedur yang sama dilakukan untuk ph ekstraksi 5,5; 6; 6,5; 7 dan 7,5, dan variasi perbandingan mol logam:mol Ligan pada 1:1, dan 1:2. 3. Hasil Dan Pembahasan Perubahan warna xylenol orange menjadi warna ungu mengindikasikan terbentuknya senyawa kompleks Sm-Xylenol range atau Ce- Xylenol range, seperti reaksi pada Gambar 1, dan perubahan warna pada Gambar 2. H 3 S H 3 S H - C C - - C C - M H2 C CH 2 H 2 C M CH 2 Xylenol orange Kompleks xylenol orange dan lantanida Gambar 1. Reaksi antara lantanida dan xylenol orange A B Gambar 2. Perubahan warna xylenol orange sebelum dan sesudah penambahan campuran samarium dan serium. A: Xylenol orange dan B: Xylenol orange sesudah ditambah campuran samarium dan serium (1:10) 194

Jatinangor, 27-28 ktober 2016 Untuk menentukan panjang gelombang serapan maksimum Sm-EDTMP dilakukan dengan menambahkan samarium(iii) pada berbagai konsentrasi ke dalam larutan xylenol orange intensitas serapannya diukur. Pada panjang gelombang 435 nm Absorban menurun dengan bertambahnya konsentrasi samarium, sedangkan intensitas pada panjang gelombang 577 nm meningkat dengan bertambahnya konsentrasi samarium. Hal ini menunjukan bahwa pada panjang gelombang 435 nm terjadi efek hipokrom yaitu efek yang menyebabkan penurunan intensitas serapan diakibatkan oleh penurunan konsentrasi xylenol orange yang tidak terikat dengan samarium (III). Pada panjang gelombang 577 nm menunjukkan adanya efek hiperkromik yaitu efek yang menyebabkan kenaikan intensitas serapan yang disebabkan oleh bertambahnya konsentrasi xylenol orange yang terikat dengan samarium, seperti pada Gambar 3. Evaluasi stabilitas kompleks samarium, serium dan campurannya dengan xylenol orange dilakukan dengan mengukur serapannya menggunakan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang serapan maksimum masingmasing logam. Gambar 5 menunjukkan kurva kestabilan kompleks samarium, serium dan campurannya dengan xylenol orange yang ditandai dengan perubahan absorbansi yang tidak signifikan sehingga disimpulkan bahwa xylenol orange stabil terhadap UTJ tunggal maupun campurannya. Kurva stabilitas samarium, serium dan campurannya dengan xylenol orange, mulai dari 10 menit sampai 70 menit. Keberhasilan ekstraksi dilakukan dengan mengukur konsentrasi Samarium maupuan Cerium bebas pada sampel sebelum ekstraksi dan sesudah ekstraksi (fasa air) dengan spektrofotometer sinar tampak pada panjang gelombang maksimum samarium yaitu 580 nm, dan 511 nm untuk Cerium.. Hasil effisiensi ekstraksi dinyatakan dalam bentuk kurva pada Gambar 5. Samarium dan serium dapat terpisahkan optimum apabila salah satu logam terkomplekskan tinggi di ph tertentu sedangkan logam yang lain terkomplekskan rendah pada ph tersebut. Berdasarkan Gambar 6 dapat dilihat bahwa pada ph 7,5 kompleks Sm-EDTMP yang terbentuk di fasa organik hanya 1,70 ppm dengan efisiensi ekstraksi 2% sedangkan kompleks Ce-EDTMP yang terbentuk di fasa organik sebanyak 381,74 ppm dengan efisiensi ekstraksi 95%. Samarium (III) banyak terdapat di fasa air sebanyak 79,58 ppm sedangkan Ce-EDTMP banyak terdapat di fasa organik. Selain itu, samarium (III) dapat dipisahkan dari serium (IV) dilihat dari nilai koefisien distribusi pada ph optimum 7,5 yaitu sebesar 0,02 untuk Sm dan 20,91 untuk Ce sehingga faktor pisah yang didapat sebesar 0,96 x 10-3. Dengan demikian, kondisi optimum untuk pemisahan samarium dalam sampel campuran samarium (III) dan serium (IV) yaitu pada ph 7,5 dengan perbandingan mol logam : ligan (1:1). Penentuan parameter analitik memberikan hasil: Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan diperoleh kecermatan untuk samarium (III) sebesar 99,4% dan ketepatan sebesar 99,5% sedangkan kecermatan untuk serium (IV) sebesar 98,5% dan ketepatan sebesar 99,1%. Hal ini menunjukkan bahwa metode spektrofotometri sinar tampak dalam penentuan samarium (III) dan serium (IV) bebas cukup cermat dan tepat sehingga dapat digunakan untuk penentuan samarium (III) dan serium (IV) bebas pada larutan sampel. Berdasarkan perhitungan untuk penentuan batas deteksi, diperoleh batas deteksi untuk samarium (III) sebesar 0,29 ppm dan batas kuantitasi sebesar 0,95 ppm sedangkan batas deteksi untuk serium (IV) sebesar 2,42 ppm dan batas kuantitasi sebesar 8,07 ppm. Gambar 3. Spektrum sinar tampak larutan samarium pada beberapa konsentrasi dengan penambahan xylenol orange 100 ppm (1:10) 195

Jatinangor, 27-28 ktober 2016 Gambar 4. Stabilitas kompleks Sm, Ce dan campuran (Sm-Ce) dengan xylenol orange yang diukur pada suhu ruang (25 0 C) Gambar 6. Efisiensi ekstraksi Ce EDTMP dan Sm-EDTMP pada variasi ph 4. Kesimpulan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada panjang gelombang 435 nm terjadi efek hipokrom yaitu efek yang menyebabkan penurunan intensitas serapan Samarium (III) dapat dipisahkan dari serium (IV) secara ekstraksi melalui pembentukan kompleks dengan etilendiamintetrametilenfosfonat dengan nilai faktor pisah (α) sebesar 0,96 x 10-3. Kondisi optimum pada pembentukan kompleks Sm-EDTMP dan Ce-EDTMP dicapai pada ph 6,0 dengan perbandingan logam:ligan (1:1) dengan efisiensi ekstraksi masing-masing sebesar 95% dan 100%. Kondisi optimum ekstraksi campuran dicapai pada ph 7,5 dengan perbandingan logam : ligan (1:1), efisiensi ekstraksi Sm-EDTMP sebesar 2% dengan tingkat kecermatan 99,4% dan ketepatan 99,5%. Efisiensi ekstraksi Ce-EDTMP sebesar 95% dengan tingkat kecermatan 98,5% dan ketepatan 99,1%. Ucapan Terimakasih Terimakasih kami ucapkan kepada Verawaty, S.Si yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini. Daftar Pustaka Bahti, H.H. 2003. Ekstraksi Logam-Logam Tanah Jarang dari Mineral-Mineralnya Serta Pemisahannya Menggunakan Kromatografi Cair dan Teknik Membran Cair Berpendukung, Melalui Pembentuka Senyawa Kompleks dengan rganofosfat dan Dibutilditiokarbamat. Laporan Riset Unggulan Terpadu IX Bidang Kelautan dan 196

Jatinangor, 27-28 ktober 2016 Kerdigantaraan. Universitas Padjadjaran. Bandung. Cardwell, T.J & Dessarro, D.J. 1976. Gas Chromatography of Some Volatile Metal Diethyidithiocarbamates. Analytica Chimica Acta, 85, 415-519. Christie, T., B. Braithwaite & A. Tulloch. 1998. Rare Earth and Related Elements. Mineral Commodity Report, 17. Morais, C.A & Ciminelli, V.S.T. 2004. Process development for the recovery of high-grade lanthanum by solvent extraction. Cidade Universitaria, 30123-970. Brazil. Purwani, M.V., Suyanti & Muhadi A.W. 2008. Ekstraksi Konsentrat eodimium memakai Asam Di-2-Etil heksil fosfat. Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATA. Yogyakarta. de Levie, R.. 1997. Principles of Quantitative Chemical Analysis. Mc.Graw Hill Book Co. Singapore. 197