SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami gambaran umum perkuliahan dan silabus morfologi resort

dokumen-dokumen yang mirip
SILABUS MK. MORFOLOGI RESORT (MR 209) PROGRAM STUDI MANAGEMENT RESORT & LEISURE UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Disusun Oleh : Dr. Darsiharjo, M.S.

4/8/2011 PEMETAAN GEOMORFOLOGI UNTUK GEOLOGI ATAU GEOFISIKA. Permasalahan atau. isu yang muncul : 1. Adanya berbagai persepsi. pemetaan geomorfologi?

PEMANFAATAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERENTANAN DAN RISIKO BANJIR. Oleh : Lili Somantri*)

ALOKASI WAKTU DAN PERTEMUAN

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.1.

Jurnal Gea, Jurusan Pendidikan Geografi, vol. 8, No. 2, Oktober 2008

SEARCH : Fisik dan Lingkungan Alam Geomorfologi Indonesia

Geomorfologi Terapan INTERPRETASI GEOMORFOLOGI CITRA SATELIT SEBAGAI DASAR ANALISIS POTENSI FISIK WILAYAH SELATAN YOGYAKARTA

BAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami gambaran umum perkuliahan dan silabus pemetaan resort

Pembelajaran/ Media. Metode Ceramah, Tanya jawab,diskusi Media OHP,LCD. Metode Ceramah, Tanya jawab,diskusi Media OHP,LCD

BAB I PENDAHULUAN. Geologi Daerah Beruak dan Sekitarnya, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur

01. Pendahuluan. Salahuddin Husein. TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi. Planet Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kejadian Bencana Alam di Asia Tahun (Anggraini, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Menerapkan ilmu geologi yang telah diberikan di perkuliahan.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekologi bentanglahan

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Mata Pelajaran : Geografi : X (sepuluh)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KLASIFIKASI BENTUKLAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Geologi dan Analisis Struktur Daerah Pasirsuren dan Sekitarnya, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.3.

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

SILABUS. Bentuk Tagihan Tertulis. Jenis Tagihan Unjuk kerja. Tugas individu. Tes lisan. Portofolio. Ringkasan. Unjuk kerja. Tugas individu.

KLASIFIKASI GEOMORFOLOGI. didasarkan pada kelerengan dan beda tinggi menurut van Zuidam & Cancelado (1979) (Tabel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan hubungan dengan kelingkungan (Versatappen, 1983 dalam Suwarno 2009).

SILABUS SMA. Sumber Belajar

TUGAS MANDIRI MINGGU KETIGA SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian

EVALUASI PEMBELAJARAN GEOLOGI DITINJAU DARI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH METODE GEOLOGI LAPANGAN DI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FT UGM

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan pesatnya pertumbuhan penduduk dan pembangunan di berbagai

ACARA IV POLA PENGALIRAN

Geologi dan Analisis Struktur Daerah Cikatomas dan Sekitarnya, Kabupaten Lebak, Banten. BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lahan dan Penggunaan Lahan Pengertian Lahan

2.3.7 Analisis Data Penginderaan Jauh

GEOMORFOLOGI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan

APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH. Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2

LAMPIRAN 1 KI DAN KD GEOGRAFI KURIKULUM 2013

PENGKAJIAN RELASIONAL RISIKO BANJIR DENGAN BENTUK LAHAN BERDASARKAN CITRA SATELIT PENGINDERAAN JAUH DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO BAGIAN HILIR

BAB I PENDAHULUAN. Tugas Akhir merupakan mata kuliah wajib dalam kurikulum pendidikan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NILAI KARAKTER PADA MATERI GEOMORFOLOGI. Oleh. Dr. Deasy Arisanty, M.Sc

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

Beberapa definisi tentang geomorfologi setelah

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEEMPAT

PENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wilayah Administratif Kabupaten Tanggamus

BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISTIK DAN POTENSI LAHAN DAERAH ALIRAN SUNGAI BENDO, KABUPATEN BANYUWANGI, PROVINSI JAWA TIMUR

PROSES GEOMORFIK. Kelompok V : 1. Nur Asyriyanti Bagenda 2. Ikawati Basri 3. Jamriani 4. Ririen

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.5

HASIL DAN PEMBAHASAN Luas DAS Cileungsi

BAB IV GEOLOGI PANTAI SERUNI DAERAH TAPPANJENG. pedataran menempati sekitar wilayah Tappanjeng dan Pantai Seruni. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Disusun Oleh : Dr. Darsiharjo, M.S.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Permasalahan

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

A. Deskripsi B. Kompetensi C. Pustaka D. Tim Dosen E. Alokasi Waktu F. Evaluasi G. Kegiatan H. Kegiatan Tutorial Perkuliahan I. Kegiatan Praktikum

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

Faktor penyebab banjir oleh Sutopo (1999) dalam Ramdan (2004) dibedakan menjadi persoalan banjir yang ditimbulkan oleh kondisi dan peristiwa alam

SKRIPSI. Oleh : MUHAMMAD TAUFIQ

REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN

5 PEMBAHASAN. Landsat (citra sejenis)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN GEOGRAFI FIS

BAB III GEOLOGI DAERAH CILEUNGSI DAN SEKITARNYA

BAB PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan geologi Papua diawali sejak evolusi tektonik Kenozoikum

Geologi dan Endapan Batubara Daerah Pasuang-Lunai dan Sekitarnya Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

BAB I BENTUK MUKA BUMI

PERENCANAAN DAYA LISTRIK PADA KAWASAN PEMUKIMAN DENGAN INTERPRETASI FOTO UDARA

PEMANFAATAN CITRA IKONOS UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN BANGUNAN AKIBAT GEMPA BUMI. Oleh : Lili Somantri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud & Tujuan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan

PETA SATUAN LAHAN. Tabel 1. Besarnya Indeks LS menurut sudut lereng Klas lereng Indeks LS 0-8% 0,4 8-15% 1, % 3, % 6,8 >40% 9,5

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) yaitu

Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd

Evaluasi Kemampuan Lahan Ditinjau dari Aspek Fisik Lahan Sebagai Informasi Dasar untuk Mendukung Pengembangan Wisata Pantai Srau Kabupaten Pacitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanah longsor merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia. Selama periode telah terjadi 850

SATUN ACARA PERKULIAHAN(SAP)

TRY OUT UJIAN NASIONAL 025 GEOGRAFI SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada aspek geologi serta proses sedimentasi yang terjadi pada daerah penelitian.

TRY OUT UJIAN NASIONAL 026 GEOGRAFI SMA/MA

TINJAUAN PUSTAKA. Defenisi lahan kritis atau tanah kritis, adalah : fungsi hidrologis, sosial ekonomi, produksi pertanian ataupun bagi

KAJIAN MORFOMETRI LERENG UNTUK KONSERVASI TANAH DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI

Transkripsi:

: Pendahuluan Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami gambaran umum perkuliahan dan silabus morfologi resort Pertemuan ke- Tujuan pembelajaran khusus 1 Mahasiswa dapat mengetahui gambaran umum perkuliahan morfologi resort termasuk di dalamnya manfaat atau tujuan mempelajari morfologi resort. Sub pokok bahasan 1. Tata tertib perkuliahan. 2. Pengenalan silabus morfologi resort. 3. Tugas-tugas perkuliahan (kegiatan mahasiswa) Tugas dan evaluasi 2. Suprapto Dibyosaputro.(1997). Geomorf ologi Dasar.Yogyakarta. Fak.Geogarfi UGM.

: Tenaga pembentuk permukaan bumi Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami tenaga yang membentuk permukaan bumi Pertemuan ke- Tujuan pembelajaran khusus 2 Mahasiswa dapat memahami tenaga pembentuk muka bumi baik endogen dan eksogen. Sub pokok bahasan 1. Tenaga Endogen: Vulkanisme,sisme dan tektonisme 2. Tenaga Eksogen: pengaruh cuaca 3. Tugas-tugas perkuliahan (kegiatan mahasiswa) Tugas dan evaluasi 2. Suprapto Dibyosaputro.(1997). Geomorf ologi Dasar.Yogyakarta. Fak.Geogarfi UGM.

: Proses dan klasifikasi bentuk lahan Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami proses geomorfologi dan klasifikasi bentuk lahan : 2 kali Pertemuan ke- Tujuan pembelajaran khusus 3 dan 4 1. Mahasiswa dapat memahami proses yang terjadi pada suatu lahan. 2. Mahasiswa dapat memahami klasifikasi bentuk lahan Sub pokok bahasan 1. Proses morfologi: -morfografi, -morfogenesa -morfokronologi 2. Klasifikasi bentuk lahan : -berdasarkan relief -berdasarkan tingkat erosi (kegiatan mahasiswa) Tugas dan evaluasi 2. Suprapto Dibyosaputro.(1997). Geomorf ologi Dasar.Yogyakarta. Fak.Geogarfi UGM.

: Bentukan lahan asal fluvial dan marin Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami bentukan lahan asal fluvial dan marin 5 1. Mahasiswa dapat memahami 1. Proses bentukan proses bentuk- asal fluvial: an lahan asal fluvial. -kipas alluvial 2. Mahasiswa dapat memahami -flood plain proses bentukan -delta asal marin. 2. Proses bentukan asal marin: -tombolo -cliff -semenajung 3. Tugas-tugas perkuliahan Tugas dan evaluasi

: Bentukan lahan asal pelarutan dan organik Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memahami bentukan lahan asal pelarutan dan organik 6 1. Mahasiswa dapat memahami 1. Proses bentukan proses bentuk- asal pelarutan: an lahan pelarutan. -dolina 2. Mahasiswa dapat memahami -uvala proses bentukan -stalaktit dan asal organik. -talagmit 2. Proses bentukan asal organik: -reklamasi pantai 3. Tugas-tugas perkuliahan Tugas dan evaluasi

: Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa mampu mempresentasikan hasil kajian mengenai tema yang ada dalam buku Wisata bumi : Cekungan Bandung. 7 1. Mahasiswa mampu 1. Potensi wisata menganalisis dan memahami cekungan potensi wisata di bandung : cekungan Bandung. -vulkanis 2. Mahasiswa dapat mengeksplorasi -fluvial berbagai -hasil pelarutan macam potensi wisata. -situs arkelogi 2. Hambatan dan Analisa pemecahan masalah. 3. Rancangan paket Wisata Tugas dan evaluasi Makalah

: UTS Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Evaluasi hasil perkuliahan dan pemahaman mahasiswa. Pertemuan ke : 8 SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Pemanfaatan bentuk lahan untuk wisata dan potensi bahaya yang ditimbulkannya Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa mampu menganalisis bentuk lahan untuk pengembangan wisata dan mengantisipasi Pertemuan Tujuan pembelajaran khusus ke- 9 1. Mahasiswa mampu melakukan skoring bentukan lahan untuk kegiatan wisata. 2. Mahasiswa dapat memahami kriteria bentukan lahan untuk kegiatan wisata. 10 3. Mahasiswa memahami potensi bahaya dan antisipasi pemanfaatan bentukan lahan untuk kegiatan wisata. kerawanan landscape. : 2 kali Sub pokok bahasan 1. skoring bentuk lahan. 2. Kriteria lahan untuk kegiatan wisata. 3. Potensi banjir,- longsor dan pencemaran lingkungan. 4. Konservasi lahan. Tugas dan evaluasi

: Interpretasi morfologi dari peta topografi, foto udara dan citra satelit Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa mampu Interpretasi morfologi dari peta topografi, foto udara dan citra satelit : 2 kali 11 dan 12 Mahasiswa memahami cara Tahapan-tahapan Interpretasi morfologi dari Interpretasi: peta topografi, foto udara -Pola dan citra satelit -Ukuran -banyangan -Rona -tekstur -Situs - Asosiasi. Tugas dan evaluasi Praktikum lab. 2. Peta Topografi 3. Foto Udara 4. Citra Satelit 5. internet.

: Praktikum lapangan morfologi resort Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Mahasiswa memiliki pengalaman lapangan mengenai berbagai bentukan secara langsung : 2 kali 13 Mahasiswa memiliki pengalaman 1. Pemahaman lapangan mengenai proses terjadinya bentuk lahan secara bentuk lahan. langsung: marin,karst,fluvial 2. Cek lapangan hasil interpretasi. Tugas dan evaluasi Praktikum lapangan. 2. Peta Topografi 3. Foto Udara 4. Citra Satelit 5. internet. 14 dan 15 Mahasiswa mampu mengalisis potensi bentuk lahan hasil praktikum lapangan. 3. Analisa hasil interpretasi dan hasil cek lapangan dengan presentasi makalah 6. Infocus SATUAN ACARA PERKULIAHAN : UAS Tujuan Pembelajaran Umum (kompetensi) : Evaluasi hasil perkuliahan dan pemahaman mahasiswa. Pertemuan ke : 16