Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW)

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION BERBASIS PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA SISWA MTs

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL TREFFINGER

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan mata pelajaran yang memiliki peranan penting

BAB 11 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pengertian strategi Think Talk Write

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia pendidikan menuntut guru untuk efektif dalam

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Pada Materi Kubus Dan Balok

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

Puji Astuti, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

1130 ISSN:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PRESTASI SISWA MELALUI PQ4R TERHADAP SISWA KELAS VIII-A MTs MA ARIF GIWANGRETNO

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TIBAWA

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Strategi Think Talk Write Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam As- Shofa Pekanbaru

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: TTW, Two-dimensional shape, learning, Mathematics

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW)

Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar

2015 PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA KELAS III SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung melalui media.

Maningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Melalui Model Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) Berbantu Media Gambar

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS PADA SISWA SMK TKM TAMAN SISWA PURWOREJO

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada pokok bahasan segiempat sebagai berikut:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) dituliskan bahwa

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pelajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA (Bandung: Tarsito, 2006),

UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 12 YOGYAKARTA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting yang menjadi salah satu prioritas utama

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (AIR) DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MENINGKATKAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS III SD NEGERI BANJARWINANGUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI SDN Luok Manipi Pada Pokok Bahasan Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II KAJIAN TEORITIK. NCTM (2000) menyatakan bahwa komunikasi matematis merupakan

Peningkatan Prestasi Belajar IPS Melalui Metode Pembelajaran Group Investigation Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Tinauka

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

PENINGKATAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN CMP KELAS VIIG SMP NEGERI 3 GOMBONG

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAVI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

a. Kemampuan komunikasi matematika siswa dikatakan meningkat jika >60% siswa mengalami peningkatan dari pertemuan I dan pertemuan II.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pembelajaran, berbagai masalah sering dialami oleh guru.

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VB MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DI SD KARTIKA 1-10 PADANG

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PENUGASAN PADA SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MARE

I. PENDAHULUAN. sebagai upaya menunjukkan eksistensi diri. Salah satu bidang yang menunjang

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) menghadapi persaingan khususnya dalam bidang IPTEK. Kemajuan IPTEK yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PROBING PROMPTING KELAS VIIB SMP NEGERI 33 PURWOREJO

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

BAB 1 PENDAHULUAN. Edukatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm Syaiful Bahri Djamarah, Guru & Anak Didik Dalam Interaksi

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MELATIH KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA TULIS SISWA DI KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam setiap kurikulum pendidikan nasional, mata pelajaran

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI GOMBONG

BAB II KAJIAN TEORETIS

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Volume 1 Nomor 1 Maret Page p-issn: e-issn: X

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN MENGGUNAKKAN METODE MIND MAPPING

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERITEM SECARA KOOPERATIF

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTUN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN

Transkripsi:

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Mukhidin Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: hidinmukh@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan komunikasi matematis dan prestasi belajar dengan model Think. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII-A MTs Al Islam Jono Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 32 siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitin tindakan kelas dengan 2 siklus. Teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, teknik observasi dan teknik tes. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan tes. Analisis data yang digunakan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus persentase. Persentase kemampuan komunikasi matematis yang diukur dengan menggunakan lembar observasi pada siklus I sebesar 64,84% dalam kategori cukup, serta pada siklus II persentase kemampuan komunikasi matematis siswa meningkat menjadi sebesar 76,75% dalam kategori baik. Selain dari lembar observasi, persentase kemampuan komunikasi yang diukur dengan menggunakan tes juga mengalami peningkatan yaitu dari siklus I sebesar 69,84% dalam kategori cukup, serta pada siklus II persentase kemampuan komunikasi matematis siswa meningkat menjadi 77,96 % dalam kategori baik. Prestasi belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu dari siklus I sebesar 65,62% menjadi 78,12% siswa yang lulus dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Think dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan prestasi belajar siswa kelas VIII A MTs Al Islam Jono. Kata kunci: Think, komunikasi matematis, prestasi belajar PENDAHULUAN Matematika merupakan bahasa simbolis yang berfungsi untuk mengkomunikasikan hubungan kuantitatif dalam konteks nyata. Siswa dapat memahami konsep secara jelas dan memudahkan dalam berpikir dengan belajar matematika. Dalam penerapan konsep matematika yang dipelajari didukung oleh kemampuan penalaran dan komunikasi yang relevan. Berdasarkan observasi pada bulan Agustus 2016 di kelas VIIIA MTs AL-ISLAM JONO diperoleh informasi dalam kegiatan pembelajaran, kurangnya keaktifan siswa untuk maju mengerjakan soal, masih banyak siswa yang berbicara sendiri pada saat guru menerangkan, kerjasama antara siswa dengan siswa lain tidak baik dan ada siswa yang keluar masuk saat jam pelajaran dengan alasan bermacam-macam. Informasi dari guru 103

bahwa siswa kurang bisa dalam menyelesaikan soal-soal pada pelajaran matematika karena kurangnya siswa memahami tentang mengubah soal matematika kedalam model matematika, sebagian siswa juga belum bisa membaca diagram panah dan banyak siswa yang belum tepat dalam penulisan simbol ditunjukan bahwa dalam penulisan simbol fungsi pada materi awal tahun ajaran baru yang seharusnya f (f kecil) tapi masih banyak siswa yang menggunakan F (F besar) juga ada siswa yang menggunakan kedua-duanya (F besar dan kecil) dikarenakan kurangnya siswa memahami komunikasi matematis, siswa mengira tidak ada perbedaan antara penulisan simbol huruf besar dan huruf kecil itu menunjukan bahwa komunikasi matematis siswa MTs Al-Islam Jono masih rendah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 721) komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Ahmad Susanto (2013: 213) mengemukakan bahwa komunikasi matematis dapat diartikan sebagai suatu peristiwa dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, di mana terjadi pengalihan pesan, dan pesan yang dialihkan berisikan tentang materi matematika yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, strategi penyelesaian masalah. Sedangkan Sudi Prayitno, dkk (2013: 385) mengemukakan bahwa komunikasi matematis merupakan suatu cara siswa untuk menyatakan dan menafsirkan gagasan-gagasan matematika secara lisan maupun tertulis baik dalam bentuk gambar, tabel, diagram, rumus, ataupun demonstrasi. Dari pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi matematis merupakan hubungan timbal balik antara guru dengan siswa yang berupa penyampaian ide-ide matematika melalui lisan dan tulisan baik berupa gagasan matematika, gambar, tabel, diagram maupun bentuk-bentuk visual lainnya. Djamarah (2012: 19) mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara indiviual maupun kelompok. Sedangkan belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Hamdani (2011: 138) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak, dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Dari pendapat para ahli maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari 104

suatu usaha yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dengan penuh keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang tertentu. Prestasi dari belajar tersebut tergantung pada kemampuan masing-masing yang didukung oleh aspek-aspek yang ada di dalamnya. Menurut Miftahul (2013: 220) untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan harapan, pembelajaran sebaiknya dirancang sesuai dengan langkah-langah berikut ini. (1) Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual (Think), untuk dibawa ke forum diskusi. (2) Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan (Talk). Dalam kegiatan ini mereka menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-ide matematika dalam diskusi. pemahaman dibangun melalui interaksi dalam diskusi, karena itu diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal yang diberikan. (3) Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman dan komunikasi matematika dalam bentuk tulisan (Write). (4) Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan atas materi yang dipelajari. Sebelum itu, dipih satu atau beberapa orang siswa sebagai perwakilan kelompok untuk menyajikan jawaban, sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) kemampuan komunikasi matematis lisan dapat meningkat menggunakan model Think ; (2) kemampuan komunikasi matematis tertulis dapat meningkat menggunakan model Think Talk Write (TTW); (3) prestasi belajar matematika dapat meningkat menggunakan model Think Talk Write (TTW). METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII-A MTs Al-Islam Jono yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik dokumentasi, teknik observasi dan teknik tes. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi dan tes. 105

Metode analisis datanya yaitu deskriptif kuantitatif dengan menggunakan rumus persentase. ( Sugiono (2007 : 49)) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembelajaran matematika dengan model Think yang dilakukan di MTs Al-Islam Jono dipandang dapat meningkatkan komunikasi matematis dan prestasi belajar. Pembelajaran matematika dengan model Think yaitu guru membagi LKS yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh siswa. Siswa membaca masalah yang ada dalam LKS dan membuat catatan kecil secara individu tentang apa yang diketahui dan tidak diketahui dalam masalah tersebut. Guru membagi siswa dalam kelompok kecil (3-5 siswa). Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan satu kelompok untuk membahas isi catatan dari hasil catatan. Dari hasil diskusi siswa secara individu merumuskan pengetahuan berpa jawaban atas soal dalam bentuk tulisan dengan bahasanya sendiri. Perwakilan kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok sedangkan kelompok lain diminta memberi tanggapan. Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat kesimpulan atas materi yang dipelajari. Berikut diagram yang menunjukkan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarkan Lembar Observasi. Grafik 1. Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarkan Lembar Observasi Pada indikator pertama siswa yang mampu mengekpresikan ide-ide matematika dapat dilihat dari siswa mampu mengajukan pertanyaan dan siswa mampu mengemukakan pendapat pada pertemuan pertama masing-masing sebanyak 22 dan 21 siswa, dipertemuan kedua masing-masing sebanyak 22 siswa untuk siklus I. Dan untuk 106

siklus II siswa yang dapat mengajukan petanyaan dan mampu mengemukakan pendapat didepan kelas maupun pada waktu diskusi pada pertemuan pertama masing-masing sebanyak 25 dan 23 siswa,dipertemuan kedua masing-masing sebanyak 23 dan 25. Ratarata presentase pada indikator pertama siklus I yaitu 67,96% dan pada siklus II naik menjadi 75%. Pada indikator kedua siswa mampu menyebutkan istilah atau simbol pada saat diskusi, mengerjakan soal individu, ataupun pada waktu presentasi pada siklus I pertemuan pertama terdapat 19 siswa dan dipertemuan kedua terdapat 21 siswa. Untuk siklus II siswa yang mampu menyebutkan istilah atau simbol pada saat diskusi, mengerjakan soal individu, ataupun pada waktu presentasi pada pertemuan pertama dan kedua masing masing 25 dan 24 siswa. Rata-rata presetase pada indikator kedua pada siklus I 62,5% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 76,56%. Pada indikator ketiga kemampuan siswa memberikan alasan rasional terhadap suatu pertanyaan atau pernyataan dapat dilihat dari siswa dapat memberikan jawaban secara rasional dan siswa mampu mempertahankan pendapat secara rasional pada waktu diskusi kelompok maupun presentasi didepan kelas. Pada siklus I pertemuan pertama terdapat 22 dan 21 siswa, pertemuan kedua masing-masing terdapat 21 dan 19 siswa. Sedangkan di siklus II pertemuan pertama terdapat 25 dan 24 siswa dipertemuan kedua terdapat 27 dan 25 siswa yang mampu memberikan jawaban secara rasional dan mempertahankan pendapat secara rasional pada waktu diskusi kelompok maupun presentasi didepan kelas. Rata-rata presentase indikator ketiga yang terdiri dari dua pernyataan pada siklus I 64,84% mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 78,9%. Pada indikator keempat tentang menjelaskan matematika yang dipelajari dapat dilihat dari kemampuan menjelaskan matematika pada saat diskusi maupun saat presentasi. Pada siklus I pertemuan pertama dan kedua masing terdapat 18 dan 23 siswa dan pada siklus II terdapat 22 siswa pada pertemuan pertama dan 27 pada pertemuan kedua yang mampu menjelaskan tentang materi yang dipelajari pada saat diskusi maupun presentasi. Rata-rata presentase indikator keempat pada Siklus I 64,06% naik pada siklus II menjadi 76,56%. 107

Grafik 2. Grafik Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis Berdasarkan Hasil Tes Persentase kemampuan komunikasi yang diukur dengan tes juga mengalami suatu peningkatan. Persentase kemampuan komunikasi matematis yang dicapai pada siklus I sebesar 69,84% dalam kategori cukup. Sedangkan persentase yang dicapai pada siklus II sebesar 77,96% dalam kategori baik. Grafik 3. Grafik Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Tes Prestasi belajar siswa yang diukur menggunakan tes juga meningkat bisa dilihat dari siswa yang lulus KKM yaitu 72. Pada siklus I jumlah siswa yang lulus 21 dan 11 siswa kurang dari KKM. Presentase yang dicapai 65,62% siswa. Sedangkan pada siklus II jumlah siswa yang lulus KKM terdapat 25 siswa dan yang tidak lulus 7 siswa. Presentase yang dicapai pada siklus kedua 78,12%. 108

SIMPULAN DAN SARAN Rerata klasikal komunikasi matematis siswa yang diukur dengan menggunakan lembar observasi termasuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan pada siklus I sebesar 64,84%, siklus II 76,75% termasuk dalam kategori baik. Rerata klasikal kemampuan komunikasi matematis siswa yang diukur dengan menggunakan tes termasuk dalam kategori baik. Hal ini ditunjukkan pada siklus I sebesar 69,84%, siklus II 77,96% termasuk dalam kategori baik. 76% siswa mencapai prestasi belajar dengan KKM > 72. Hal ini ditunjukkan pada siklus I sebesar 65,62%, siklus II 78,12%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran Think meningkatkan kemampuan komunikasi matematis dan prestasi belajar siswa kelas VIII A MTs Al Islam Jono. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, saran yang dapat disampaikan yaitu (1) Model pembelajaran Think dapat menjadi salah satu alternatif guru untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis; (2) Guru harus memberikan batasan waktu yang jelas untuk setiap tahapan dalam model pembelajaran Think sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik; (3)Guru harus memberikan motivasi kepada siswa sehingga siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan diskusi; (4) Guru harus selalu mendampingi siswa selama kegiatan diskusi. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat. 2008. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Djamarah, Syaiful Bahri. 2012. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Penerbit Usaha Nasional. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prayitno, S., Suwarsono, S. & Siswono, T.Y.E. 2013. Kemampuan Komunikasi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berjenjang. Makalah dipresentasikan 109

dalam Seminar Nasional Jurusan Matematika FMIPA Unesa tanggal 18 Mei 2013. Sugiyono. 2007. Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. 110