PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTUN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN

Transkripsi

1 PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN MEDIA KARTUN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN Panggah Sahistyo, Nila Kurniasih, Mita Hapsari Jannah. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data dengan metode observasi, angket, dan tes. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi motivasi, angket motivasi, dan soal tes yang terdiri dari 5 soal uraian dalam materi perbandingan. Teknik analisis data adalah deskriptif persentase, dan rerata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan rerata persentase motivasi belajar siswa yang mengalami peningkatan dari 66,81% pada pra siklus, menjadi 69,49% pada siklus I, dan 73,31% pada siklus II. Sedangkan untuk prestasi belajar siswa, rerata nilai mengalami peningkatan dari 68,35 pada pra siklus menjadi 73,29 pada siklus I, dan pada siklus II menjadi 82,64. Simpulan dari penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar matematika siswa kelas VII B MTs Ma arif Sapuran tahun pelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan media kartun matematika. Kata kunci: kartun matematika, motivasi, prestasi belajar PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang menjadi tulang punggung berbagai ilmu terapan. Tanpa penguasaan matematika yang memadai, sumber daya manusia Indonesia akan kalah bersaing dengan bangsa lain. Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk membenahi proses pembelajaran. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan guna kemajuan prestasi belajar, namun pada bidang studi matematika masih memprihatinkan. Saat ini, proses pembelajaran matematika yang disajikan guru umumnya belum menggunakan media yang tepat. Keadaan ini tentu tidak akan mampu 119

2 mengubah anggapan siswa, bahwa matematika adalah pelajaran sulit. Persepsi seperti ini akan mempengaruhi motivasi, dan prestasi belajar siswa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pembelajaran di MTs Ma arif Sapuran belum maksimal, diantaranya adalah kurangnya penggunaan media pembelajaran interaktif yang mampu menarik perhatian siswa, dan masih rendahnya motivasi belajar. Hasil wawancara dengan guru matematika MTs Ma arif Sapuran yaitu Ibu Karniyati. Diketahui bahwa dalam proses pembelajaran siswa kurang tertarik dengan pelajaran matematika dan siswa kurang termotivasi dalam belajarnya. Berdasarkan hasil awal observasi dan angket dapat dilihat motivasi belajar siswa sebesar 66,81%. Sedangkan prestasi belajar sebagian siswa MTs Ma arif Sapuran masih rendah. Hal ini dapat diketahui dari hasil ulangan harian terakhir, sebagai mana tersaji pada tabel berikut. Tabel 1. Rerata Nilai Ulangan Harian Siswa VII B MTs Ma arif Sapuran Pokok Bahasan Persamaan dan pertidaksamaan Linear Satu Variabel Jumlah siswa 34 Rerata Nilai 68 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa rerata prestasi belajar masih tergolong rendah, karena Standar Ketuntasan Belajar Minimal di MTs Ma arif Sapuran adalah 70. Menurut Peneliti, guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika di MTs Ma arif Sapuran adalah dengan penggunaan media yang bervariasi. Oleh karena itu peneliti memanfaatkan media pembelajaran kartun matematika. Dalam metodologi pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran, (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010:1). Menurut Nana sudjana dan Ahmad rivai (2010:2), Manfaat media pengajaran antara lain: (1) Pengajaran akan lebih menarik sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar; (2) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya; (3) Metode mengajar akan lebih bervariasi;. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2010: 58), Kartun adalah penggambaran dalam bentuk lukisan atau karikatur tentang orang, gagasan atau 120

3 situasi yang didesain untuk mempengaruhi opini masyarakat. Kartun adalah salah satu bentuk komunikasi grafis, yaitu suatu gambar interpretatif yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan sesuatu pesan secara cepat dan ringkas (Arief Sadiman, 2012: 45). Kartun merupakan suatu bentuk media komunikasi visual yang memiliki kekuatan untuk menyampaikan informasi secara populer dan mudah dimengerti. Pembelajaran dengan kartun akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Sebagai media komunikasi visual, kartun dapat diterapkan sebagai media penggajaran. Menurut Hmzah B. Uno (2012: 3), ), motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Sedangkan menurut Lilik Wahyu U (2009: 88), yang dimaksud dengan motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Nunuk Suryani (2012: 45) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Oemar Hamalik (2004: 159) menyatakan prestasi merupakan indikator adanya perubahan tingkah laku siswa. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami pengalaman belajar yang dapat diukur, sejauh mana siswa dapat menguasai materi pembelajaran dengan mengunakan tes. Sebagai bahan acuan dan pembanding penelitian ini, dikemukakan hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan Supriadi dengan judul Penggunaan Kartun Matematika Dalam 121

4 Pembelajaran Matematika pada tahun Penelitian ini menunjukkan bahwa Penggunaan media kartu matematika dapat memotivasi siswa dalam belajar matematika, dan berpengaruh terhadap prestasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Ma arif Sapuran tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 14 siswa putra dan 20 siswa putri, sedangkan obyek dalam penelitian ini adalah motivasi dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini dirancang dalam dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa lembar observasi, dan angket motivasi, serta soal tes yang terdiri dari 5 soal uraian dalam materi perbandingan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu rerata persentase motivasi belajar siswa minimal menjadi 70%. Sedangkan untuk prestasi, Ketuntasan belajar klasikal minimal 75% dengan nilai KKM 70, dengan rerata nilai minimal 70. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berupa data hasil pengamatan tindakan, angket motivasi, dan prestasi belajar dari pra siklus, siklus I sampai siklus II. Observasi motivasi belajar dilakukan pada pra siklus sebagai data awal motivasi, siklus I, dan siklus II. Berdasarkan observasi diperoleh persentase motivasi belajar siswa pada pada pra siklus sebesar 66,17%, menjadi 69,19% pada siklus I, dan pada siklus II menjadi 73,11%.Berdasarkan hasil angket motivasi, motivasi 67,45% pada pra siklus, meningkat pada siklus I menjadi 69,80%, dan pada siklus II persentase motivasi belajar siswa menjadi 73,52%. 122

5 Nilai Tes Sedangkan untuk prestasi belajar, berdasarkan hasil tes tertulis yang telah dilaksanakan, sebagian besar siswa mengalami peningkatan pada tes tertulis siklus I dari data awal atau pra siklus. Meskipun ada beberapa anak yang mengalami penurunan ataupun tetap. Pada siklus II sebagian besar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan, walaupun ada beberapa siswa yang mengalami penurunan dari tes tertulis siklus I ke tes tertulis siklus II. Sebagai data awal atau pra siklus diperoleh data sebagai berikut. 26,47% siswa memperoleh nilai kurang dari 59 atau sebanyak 9 siswa. 55,88% memperoleh nilai antara atau sebanyak 19 siswa. Sebanyak 6 siswa atau 17,64% yang memperoleh nilai minimal 80. Nilai tertinggi adalah 86 dan terendah 48. Hasil tersebut mngalami peningkatan pada siklus I. Sebanyak 2 siswa (5,88%) memperolah nilai kurang dari 59, 73,52% siswa memperoleh nilai antara (25 siswa), dan sebanyak 7 siswa (20,58%)yang memperolah nilai minimal 80. Nilai tertinggi pada siklus I adalah 88 dan terendah 56. Pada tes tertulis siklus II nilai tertinggi adalah 100 dan terendah adalah 60. Pada siklus II tidak ada siswa yang memperoleh nilai kurang dari 59, 38,23% siswa memperoleh nilai antara atau 13 siswa, 21 siswa (61,76%) memperoleh nilai minimal 80. Berikut grafik nilai mulai dari data awal (pra siklus), Tes siklus I dan Tes siklus II Siswa Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II Gambar 2. Grafik Nilai Awal (Pra Siklus), Siklus I, dan Sikus II 123

6 Rerata nilai tes pada pra siklus adalah 68,35, pada siklus I rerata 73,29, dan pada siklus II menjadi 82,64. Hal ini menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa dari pra siklus ke siklus I, dan ke siklus II. PENUTUP Setelah dilakukan pembahasan data dari hasil penelitian mengenai motivasi dan prestasi belajar siswa dalam mempelajari materi perbandingan siswa kelas VII B MTs Ma arif Sapuran melalui pemanfaatan media kartun matematika, dapat diambil kesimpulan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas VII B MTs Ma arif Sapuran mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan media kartun matematika. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rerata persentase motivasi belajar siswa yang mengalami peningkatan dari 66,81% pada pra siklus, menjadi 69,49% pada siklus I, dan 73,31% pada siklus II. Sedangkan untuk prestasi belajar siswa, rerata nilai mengalami peningkatan dari 68,35 pada pra siklus menjadi 73,29 pada siklus I, dan pada siklus II menjadi 82,64. Bedasarkan kesimpulan tersebut, peneliti memberikan saran sebagai berikut: (1) Dalam proses pembelajaran hendaknya guru menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa termotivasi dalam belajar; (2) Media pembelajaran dengan memanfaatkan kartun matematika dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa; (3) Hasil penelitian memperlihatkan bahwa motivasi dan prestasi belajar siswa masih dapat ditingkatkan, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut dalam rangka meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa;. DAFTAR PUSTAKA Sadiman, Arief dkk Media Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Sudjana Nana, dan Ahmad Rivai Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo. 124

7 Suryani, Nunuk dan Leo Agung Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta: Ombak. Uno, B. Hamzah Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Supriadi Penggunaan Kartun Matematika Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Pendidikan Dasar (No. 10. tahun 2008). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Diakses dari /JURNAL/PENDIDIKAN_DASAR/Nomor_10Oktober_2008/Penggunaan_Kart un Matematika_dalam_Pembelajaran_Matematika.pdf pada tanggal 27 Maret