APLIKASI METODE ANALISIS TRANSFORMASI HOMOTOPI PADA PERSAMAAN ( ) ( ) (Skripsi) Oleh DONGKY PRANATA PUTRA

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI METODE TRANSFORMASI ANALISIS HOMOTOPI (HATM) PADA PERSAMAAN + =

METODE ANALISIS HOMOTOPI PADA SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL LINEAR TAK HOMOGEN ORDE SATU. (Skripsi) Oleh ATIKA FARADILLA

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Persamaan Diferensial (Bronson dan Costa, 2007) terhadap satu atau lebih dari variabel-variabel bebas (independent

II. TINJAUAN PUSTAKA. Masalah taklinear dalam sains dan teknik dituliskan dalam bentuk

TINJAUAN PUSTAKA. diketahui) dengan dua atau lebih peubah bebas dinamakan persamaan. Persamaan diferensial parsial memegang peranan penting di dalam

APLIKASI METODE ANALISIS HOMOTOPI (HAM) PADA SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL. (Proposal Penelitian) Oleh FAUZIA ANISATUL FARIDA

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA NONLINIER ORDE DUA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE

METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL FRAKSIONAL UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH STURM-LIOUVILLE FRAKSIONAL

KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

FUNGSI GREEN PADA PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA

III PEMBAHASAN. 3.1 Analisis Metode. dan (2.52) masing-masing merupakan penyelesaian dari persamaan

PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE DUA NON LINEAR DENGAN METODE DEKOMPOSISI SUMUDU. Skripsi. Oleh DESI EFIYANTI

PENGANTAR MATEMATIKA TEKNIK 1. By : Suthami A

Pertemuan 1 dan 2 KONSEP DASAR PERSAMAAN DIFERENSIAL

TRANSFORMASI LAPLACE. Matematika Lanjut 2. Achmad Fahrurozi-Universitas Gunadarma

APLIKASI FUNGSI GREEN MENGGUNAKAN ALGORITMA MONTE CARLO DALAM PERSAMAAN DIFERENSIAL SEMILINEAR

Transformasi Laplace

UJI KONVERGENSI. Januari Tim Dosen Kalkulus 2 TPB ITK

PENGARUH PERUBAHAN PARAMETER TERHADAP NILAI ERROR PADA METODE RUNGE-KUTTA ORDO-2 SKRIPSI MIZWAR ARIFIN SRG

PENGGUNAAN METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN PADA KALKULUS VARIASI ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BIFURKASI HOPF PADA SISTEM PREDATOR PREY DENGAN FUNGSI RESPON TIPE II

METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN LAPLACE UNTUK SOLUSI PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINIER KOEFISIEN FUNGSI

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINIER KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE ITERASI GAUSS-SEIDEL TUGAS AKHIR

PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR FUZZY KOMPLEKS MENGGUNAKAN METODE DEKOMPOSISI DOOLITTLE TUGAS AKHIR

II. TINJAUAN PUSTAKA. variabel x, sehingga nilai y bergantung pada nilai x. Adanya relasi kebergantungan

PERBANDINGAN PENYELESAIAN SISTEM OREGONATOR DENGAN METODE ITERASI VARIASIONAL DAN METODE ITERASI VARIASIONAL TERMODIFIKASI

ANALISIS MODEL FRAKSIONAL PENYEBARAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA SKRIPSI

PENERAPAN METODE DERET PANGKAT UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR ORDEDUA KHUSUS SKRIPSI

METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN UNTUK MENYELESAIKAN PERMASALAHAN NILAI BATAS PADA PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL NONLINEAR ABSTRACT

BAB II KAJIAN TEORI. pada penulisan bab III. Materi yang diuraikan berisi tentang definisi, teorema, dan

Candi Gebang Permai Blok R/6 Yogyakarta Telp. : ; Fax. :

ANALISIS MODEL MSLIR PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DENGAN POPULASI TERBUKA TUGAS AKHIR

PENYELESAIAN MASALAH NILAI AWAL PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA ORDE DUA MENGGUNAKAN MODIFIKASI METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN

Transformasi Laplace Peninjauan kembali variabel kompleks dan fungsi kompleks Variabel kompleks Fungsi Kompleks

METODE TRANSFORMASI DIFERENSIAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL VOLTERRA JENIS KEDUA. Edo Nugraha Putra ABSTRACT ABSTRAK 1.

PENERAPAN TRANSFORMASI LAPLACE DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR PADA RANGKAIAN SERI RLC SKRIPSI SITI FATIMAH AISYAH

MA1201 KALKULUS 2A Do maths and you see the world

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DAN SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN

Konstruksi Rubik s Cube Ke Dalam Bentuk Grup. Ricky Cahyahadi Kuntel

PERSEMBAHAN. rohani, memberikan akal dan semangat untuk senantiasa bertawakal. Hidup

PENENTUAN BANYAKNYA GRAF TERHUBUNG BERLABEL BERORDE LIMA TANPA GARIS PARALEL. (Skripsi) Oleh Eni Zuliana

ANALISIS MODEL FRAKSIONAL PENYEBARAN INFEKSI KODE MALICIOUS PADA JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI

Hendra Gunawan. 26 Februari 2014

MA1201 MATEMATIKA 2A Hendra Gunawan

KAJIAN TENTANG PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL KABUR TESIS

METODE TRANSFORMASI ELZAKI DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA LINEAR ORDE DUA DENGAN KOEFISIEN VARIABEL ABSTRACT

BAB II PENGANTAR SOLUSI PERSOALAN FISIKA MENURUT PENDEKATAN ANALITIK DAN NUMERIK

BAB II LANDASAN TEORI

METODE ITERASI VARIASIONAL PADA MASALAH STURM-LIOUVILLE

TINJAUAN PUSTAKA. Jika y = f(x) dengan f(x) adalah suatu fungsi yang terdiferensialkan terhadap

II LANDASAN TEORI. dengan, 1,2,3,, menyatakan koefisien deret pangkat dan menyatakan titik pusatnya.

Barisan dan Deret Agus Yodi Gunawan

PENYELESAIAN INTEGRAL DIMENSI-n DENGAN MENGGUNAKAN TEOREMA FUBINI

SKRIPSI. Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna. memperoleh gelar sarjana strata-1 di Jurusan Manajemen,

PERBANDINGAN METODE REGULA-FALSI DAN SECANT DALAM MENYELESAIKAN PERSAMAAN NON-LINEAR SKRIPSI

Transformasi Laplace BDA, RYN MATERI KULIAH KALKULUS TEP FTP UB

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

DERET TAYLOR UNTUK METODE DEKOMPOSISI ADOMIAN ABSTRACT

ANALISIS METODE DEKOMPOSISI SUMUDU DAN MODIFIKASINYA DALAM MENENTUKAN PENYELESAIAN PERSAMAAN DIFERENSIAL PARSIAL NONLINEAR

RIWAYAT HIDUP. ke jenjang lanjutan tingkat pertama di SMP Negeri 1 Bukit kemuning diselesaikan

I. PENDAHULUAN. dan kotoran manusia atau kotoran binatang. Semua polutan tersebut masuk. ke dalam sungai dan langsung tercampur dengan air sungai.

METODE ITERASI VARIASIONAL UNTUK MENYELESAIKAN PERSAMAAN INTEGRAL DAN INTEGRO-DIFERENSIAL VOLTERRA LINEAR DAN NONLINEAR ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Kompetensi

PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EQUITY RISK PREMIUM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS LQ-45

ANALISIS PENGENDALIAN INTERN ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA PERUSAHAAN FARMASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Dari contoh di atas fungsi yang tak diketahui dinyatakan dengan y dan dianggap

PENGGUNAAN TRANSFORMASI LAPLACE PADA SISTEM TERMAL UNTUK MENENTUKAN SUHU PADA TANGKI AIR SKRIPSI FITRI SUSANTI

MODUL PEMBELAJARAN ANALISIS VARIABEL KOMPLEKS 2/22/2012 IKIP BUDI UTOMO MALANG ALFIANI ATHMA PUTRI ROSYADI

Penyelesaian Persamaan Painleve Menggunakan Metode Dekomposisi Adomian Laplace

PEMODELAN SISTEM PENDULUM TERBALIK GANDA DAN KARAKTERISASI PARAMETER PADA MASALAH REGULASI OPTIMAL HASBY ASSIDIQI

MOTTO. Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. -Khalifah Umar-

APLIKASI KRIPTOSISTEM RSA PADA PROSES PENGKODEAN PESAN DENGAN URUTAN ABJAD TERBALIK

PENERAPAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA BERBASIS NILAI-NILAI ISLAMI PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI KCP AHMAD YANI BANJARMASIN

PENERAPAN MATRIKS HOUSEHOLDER PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR TAK KONSISTEN SKRIPSI

BUKU DIKTAT ANALISA VARIABEL KOMPLEKS. OLEH : DWI IVAYANA SARI, M.Pd

KATA PENGANTAR. Penulis

SOLUSI PERSAMAAN LAPLACE MENGGUNAKAN METODE CRANK-NICHOLSON SKRIPSI

HALAMAN PENGESAHAN. : Perancangan Sistem Penjualan Sepeda Motor Second Berbasis Web Dengan Menggunakan PHP dan MySQL. MENYETUJUI

UJI SIEGEL TUKEY TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI PEMILIH DALAM PEMILU LEGISLATIF (PILEG) DAN PEMILU PRESIDEN (PILPRES) TAHUN 2009

MENENTUKAN HARGA KEBUTUHAN POKOK YANG HILANG MENGGUNAKAN FUNGSI ANALISIS DATA (FDA) DI KOTA PEKANBARU TUGAS AKHIR

PENYELESAIAN INTEGRAL DIMENSI-n MENGGUNAKAN TEOREMA TONELLI

Persamaan Diferensial Biasa

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S1. Program Studi Manajemen

(Skripsi) Oleh Dita F Karlinda

FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, PENYELESAIAN PERSAMAAN TELEGRAPH DAN SIMULASINYA. Abstract

Pengantar Persamaan Differensial (1)

BAB V PERSAMAAN LINEAR TINGKAT TINGGI (HIGHER ORDER LINEAR EQUATIONS) Persamaan linear tingkat tinggi menarik untuk dibahas dengan 2 alasan :

PERBANDINGAN SIFAT FISIK HUJAN DENGAN MENGGUNAKAN FUNGSI ANALISIS DATA (FDA) TUGAS AKHIR

FORMULASI DAN EVALUASI TABLET HASIL KOMPLEKS INKLUSI GLIBENKLAMID DENGAN β-siklodekstrin MENGGUNAKAN DISINTEGRAN PRIMOJEL SKRIPSI

METODE BEDA HINGGA DAN TEOREMA NEWTON UNTUK MENENTUKAN JUMLAH DERET

ANALISIS PERILAKU MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UMS DALAM PEMBELIAN HELM INK

REDUKSI ORDE MODEL PADA SISTEM LINEAR WAKTU KONTINU DENGAN PENDEKATAN TRANSFORMASI RESIPROKAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERORIENTASI PADA PENDEKATAN REALISTICS MATHEMATICS EDUCATION

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) OLEH: NURHAYATI NIM

M O T T O. Dan katakanlah, Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan. (Q.S Thaha: 114)

BAB VI PENYELESAIAN DERET UNTUK PERSAMAAN DIFERENSIAL

II LANDASAN TEORI. Contoh. Ditinjau dari sistem yang didefinisikan oleh:

Transkripsi:

APLIKASI METODE ANALISIS TRANSFORMASI HOMOTOPI PADA PERSAMAAN ( ) ( ) (Skripsi) Oleh DONGKY PRANATA PUTRA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

ABSTRACT APPLICATION OF HOMOTOPY ANALYSIS TRANSFORM METHOD on ( ) ( ) By DONGKY PRANATA PUTRA Homotopy Analysis Transform Method (HATM) combines Homotopy Analysis Method (HAM) and Laplace Ttransform. It was used to solve especially nonlinear partial differential equations. As a case study we choose an equation in the form of ( ) ( ). Homotopy Analysis Transform Method (HATM) is effectively used in non-linear partial differential equation because it remains valid even if the non linear problem contains any parameters. After some calculation process, we found analytical solution ( ) for. Keywords: Homotopy Analysis Transform Method, Homotopy Analysis Method, Laplace transform, analytic solution

ABSTRAK APLIKASI METODE ANALISIS TRANSFORMASI HOMOTOPI PADA PERSAMAAN ( ) ( ) Oleh DONGKY PRANATA PUTRA Metode Analisis Transformasi Homotopi (HATM) merupakan kombinasi Metode Analisis Homotopi (HAM) dan Transformasi Laplace yang dapat digunakan untuk mencari solusi analitik dari persamaan diferensial parsial tak linear. Sebagai contoh kasus dipilih diferensial parsial tak linear yang berbentuk ( ) ( ). Metode Analisis Transformasi Homotopi (HATM) sangat efektif digunakan pada persamaan diferensial parsial tak linear karena akan tetap valid walaupun permasalahan tak linear mengandung sembarang parameter. Setelah melalui beberapa proses perhitungan solusi analitik diperoleh untuk yaitu ( ). Kata kunci : Metode Analisis Transformasi Homotopy, Transformasi Laplace, Metode Analisis Homotopy, solusi analitik

APLIKASI METODE ANALISIS TRANSFORMASI HOMOTOPI PADA PERSAMAAN ( ) ( ) Oleh Dongky Pranata Putra Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA SAINS Pada Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Pujodadi pada tanggal 5 Mei 1993, anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Bambang S dan Ibu Sutianah. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 4 Pujodadi pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Ambarawa pada tahun 2008, Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Seputih Mataram tahun 2011. Pada tahun 2012 penulis melanjutkan pendidikan Strata Satu (S1) pada Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur PMPAP. Selama menjadi mahasiswa penulis menjadi pengurus aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika (HIMATIKA) sebagai Anggota Bidang Eksternal pada tahun 2012/2013 dan 2013/2014. Penulis mengikuti Karya Wisata Ilmiah (KWI) pada tahun 2012 di Sukaharjo IV Kabupaten Pringsewu sebagai bentuk aplikasi bidang ilmu kepada masyarakat. Penulis menyelesaikan mata kuliah wajib Kerja Praktik (KP) pada bulan April tahun 2015 di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pesawaran, mengikuti Sensus Ekonomi tahun 2015 dan pada tahun yang sama penulis juga melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan pada 27 Juli 22

September 2015 di Desa Toto Katon Kecamatan Gunung Terang Kabupaten Tulang Bawang Barat, Provinsi Lampung.

KATA INSPIRASI Tidak akan ada yang berubah dalam kehidupan seseorang, tanpa ada sikap yang berubah. (Mario Teguh) Menjadi dan berusaha menjadi Sukses adalah hak setiap orang. (Hitam Putih) Awali hari dengan pendugaan yang baik, karena pendugaan yang baik akan membawa kebaikan. (Deddy Corbuzier) Jadilah orang yang berusaha bukan hanya menerima (Dongky Pranata Putra)

PERSEMBAHAN Dengan mengucap Alhamdulillah serta puji dan syukur atas berkat dan rahmat Allah SWT, kupersembahkan Karya Ini untuk: Papa, Mama, Nenek dan Adik Tersayang Terima kasih untuk cinta, kasih sayang dan do a yang selalu mengiringiku selama ini Dosen pembimbing dan penguji Terima kasih atas bimbingan dan memotivasi saya sehingga bisa menyelesaikan skripsi ini Keluarga, sahabat, dan teman-teman Terima kasih atas dukungan, motivasi, dan kasih sayang yang luar biasa untukku Almamater Tercinta Terima kasih karna telah membawaku tersesat di jalan yang benar

SANWACANA Alhamdulillahi robbil alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta nikmat yang tak kurangkurangnya kepada penulis dan tak lupa shalawat serta salam yang selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW yang telah menjadi suri tauladan yang baik bagi kita sehingga dapat terselesaikannya Skripsi yang berjudul Aplikasi Metode Analisis Transformasi Homotopi pada Persamaan ( ) ( ). Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah membantu, baik dalam memberikan bimbingan maupun saran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Warsito, S.Si., D.E.A., Ph.D., selaku Dekan FMIPA Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Tiryono Ruby, M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung. 3. Bapak Dr. Muslim Ansori, S.Si., M.Si., selaku Sekertaris Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung. 4. Bapak Drs. Suharsono S., M.S., M.Sc., Ph.D., selaku dosen pembimbing utama, terimakasih atas kesediaan dan kesabarannya untuk membimbing,

memberikan kritik dan saran yang membangun selama proses dalam penyelesaian skripsi. 5. Ibu Dra. Dorrah Aziz, M.Si., selaku dosen pembimbing kedua yang selalu membimbing, memberikan saran kritik bagi penulis selama penyelesaian skripsi. 6. Bapak Agus Sutrisno, S. Si., M. Si., selaku dosen penguji yang telah menguji penulis dan memberikan saran dalam penyelesaian skripsi. 7. Bapak Drs. Rudi Ruswandi, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik. 8. Dosen, staf dan karyawan Jurusan Matematika FMIPA Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan bantuan kepada penulis. 9. Orang tuaku, Papa yang selalu memberikan dukungan secara moral dan materil, Mama yang selalu memberi dorongan dan motivasi dan mendo akanku dan Adik tercinta yang memberikan semangat agar dapat terselesaikannya skripsi ini. 10. Rizna Meuthia Ayu, Amd.Kep., seseorang yang selalu memberikan nasehat, dukungan, serta semangat hingga terselesaikannya skripsi ini 11. Sahabat Ahmad Rifa i, Angga Gustiawan, S.Si., dan teman-teman seperjuangan menuju wisuda yang selalu siap sedia dari usul, hasil sampai ujian skripsi dan Matematika angkatan 2012 terimakasih atas saran dan dukungannya. 12. Keluarga besar Matematika terima kasih atas dukungan dan semangat kebersamaannya. 13. Almamater tercinta Universitas Lampung. 14. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan kuliah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak jauh dari kesempurnaan, akan tetapi semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi kita semua. Amin. Bandar Lampung, Februari 2017 Penulis, Dongky Pranata Putra

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL Halaman I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah... 1 1.2 Tujuan Penelitian... 2 1.3 Manfaat Penelitian... 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial Parsial... 4 2.2 Metode Analisis Homotopi... 5 2.3 Transformasi Laplace... 8 2.3.1 Metode Transformasi Laplace... 10 2.4 Invers Transformasi Laplace... 11 2.5 Penggunaan pada Persamaan Diferensial... 14 2.6 Metode Analisis Transformasi Homotopi... 15 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian... 18 3.2 Metode Penelitian... 18 3.2.1 Langkah-langkah penyelesaikan persamaan tak linear... 19 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dan Pembahasan... 20 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 28 5.2 Saran... 28 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Transformasi Laplace... 9 Tabel 2. Invers Transformasi Laplace... 13

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Persamaan diferensial merupakan salah satu cabang dari matematika yang sudah berkembang sejak jaman Isaac Newton dan Leibnitz. Hingga saat ini persamaan diferensial memiliki peran yang besar serta banyak diterapkan pada berbagai bidang ilmu seperti fisika, teknik, biologi, kimia, ekologi, ekonomi dan banyak juga digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam ilmu-ilmu lainnya. Seiring dengan perkembangan zaman, penerapan persamaan diferensial semakin meluas karena adanya permasalahan mengenai kuantitas. Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan satu (atau beberapa) fungsi yang tidak diketahui. Persamaan diferensial dapat dibedakan berdasarkan tipenya yaitu persamaan diferensial biasa dan persamaan diferensial parsial. Persamaan diferensial biasa juga dikelompokkan berdasarkan bentuk kelinearannya yaitu persamaan diferensial linear dan persamaan diferensial tak linear.

2 Penyelesain persamaan diferensial ada banyak cara yaitu dengan diantaranya dengan metode reduksi, metode deret kuasa, metode Euler dan masih banyak metode-metode lainnya. Meskipun banyak metode yang dapat digunakan untuk mencari solusi persamaan diferensial belum tentu metode yang digunakan dapat memecahkan persoalan dari persamaan tersebut dikarenakan bentuknya yang rumit. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mempermudah mencari solusi analitik dari persamaan differensial parsial ini adalah Metode Analisis Transformasi Homotopi (HATM). Ada beberapa langkah dalam metode ini, dengan menentukan transformasi Laplace dari persamaan yang ingin dicari solusinya, untuk mempermudah menyelesaikann dimisalkan dengan operator linear bantu sehingga diketahui persamaannya. Selanjutnya dicari invers transformasi Laplacenya dari persamaan Laplace yang didapatkan lalu mengkontruksikan dalam persamaan deformasinya dan mensubtitusikan ke dalam deret Taylor sehingga didapat solusinya analitiknya. Oleh karena itu, dalam skripsi ini akan dikaji menggunakan Metode Analisis Transformasi Homotopi (HATM). 1.2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menyelesaikan persamaan diferensial parsial menggunakan Metode Analisis Tranformasi Homotopi (HATM).

3 1.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menambah pengetahuan tentang Metode Analisis Tranformasi Homotopi (HATM). 2. Memahami cara menyelesaikan masalah persamaan diferensial parsial dengan menerapkan Metode Analisis Tranformasi Homotopi (HATM).

4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Persamaan Diferensial Parsial Persamaan diferensial parsial adalah persamaan diferensial yang memuat lebih dari satu turunan parsial. Persamaan diferansial parsial ini merupakan persamaan yang menghubungkan fungsi yang memiliki lebih dari satu variable ke tururnan parsialnya. Persamaan diferensial muncul secara alami dalam sains fisika, model matematika, dan dalam matematika itu sendiri. Persamaan diferensial parsial digolongkan berdasarkan unsur yang sama, yaitu orde, linearitas dan kondisi batas. Orde dari persamaan diferensial parsial ditentukan oleh orde dari turunan tertinggi dari persamaan diferensial parsial tersebut. Persamaan diferensial orde 1 Persamaan diferensial orde 2 (2.1) Persamaan diferensial orde 3 (2.2). / (2.3)

5 Persamaan diferensial parsial berikut merupakan bentuk persamaan diferensial orde dua : ( ) ( ) ( ) ( ) (2.4) Selain itu, persamaan diferensial juga digolongkan menjadi persamaan linear, dan taklinear dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Apabila koefisien pada persamaaan (2.4) adalah konstan atau fungsi hanya terdiri dari variabel bebas saja,( ) ( )- maka persamaan itu disebut persamaan linear. 2. Apabila koefisien pada persamaaan (2.4) adalah fungsi dengan turunan sama dengan pangkatnya 0( ). /1, maka persamaan itu disebut persamaan tak linear (Budi S, 2010). 2.2 Metode Analisis Homotopi (HAM) Homotopi dideskripsikan sebagai variabel kontinu atau deformasi di matematika. Mendeformasikan lingkaran dapat dilakukan secara kontinu menjadi elips dan bentuk dari cangkir kopi dapat dideformasikan secara kontinu menjadi bentuk donat. Homotopi dapat didefinisikan sebagai suatu penghubung antara dua benda yang berbeda di matematika yang memiliki karakteristik yang sama dibeberapa aspek. C[a,b] dinotasikan sebagai himpunan fungsi real kontinu dalam interval. Secara umum, jika suatu fungsi, - dapat dideformasikan secara kontinu, - maka dapat terbentuk suatu homotopi

6 ( ) ( ) ( ) ( ), ( ) ( )-, ( )-, - (2.5) Definisi 1 Suatu homotopi dua fungsi yang kontinu ( ) ( ) dari suatu ruang topologi ke ruang topologi dinotasikan sebagai kontinu, - dari produk ruang X dengan interval [0,1] ke sedemikian sehingga jika maka ( ) ( ) dan ( ) ( ). Definisi 2 Parameter benaman, - di dalam suatu fungsi atau persamaan homotopi disebut paramater homotopi. Definisi 3 Diberikan suatu persamaan yang mempunyai paling sedikit satu solusi u. Ambil sebagai persamaan awal yang solusinya diketahui. Jika itu dapat dikontruksikan ke dalam bentuk persamaan homotopi ( ) sedemikian sehingga parameter homotopi, - naik dari 0 menuju 1, ( ) dideformasikan secara kontinu dari persamaan awal ke persamaan asli dimana solusimya berubah secara kontinu dari solusi yang diketahui dari ke

7 solusi yang tidak diketahui dari jenis dari persamaan homotopi ini disebut persamaan deformasi orde-nol. Definisi 4 Diberikan suatu persamaan tak linear dinotasika dengan yang mempunyai paling sedikit satu solusi ( ) dimana dan merupakan variable bebas. Ambil parameter homotopi, - dan ( ) persamaan deformasi orde-nol yang menghubugkan persamaan asli ke persamaan awal dengan aproksimasi awal yang di ketahui ( ). Asumsikan bahwa persamaan deformasi orde-nol ( ) memiliki solusi dan analitik di, sehingga diperoleh deret Maclaurin : ( ) ( ) ( ), - (2.6) dan deret homotopi ( ) ( ) ( ) (2.7) persamaan yang berhubungan dengan ( ) yang nilainya tidak diketahui disebut persamaan deformasi orde ke-m. Definisi 5 Jika solusi ( ) dari persamaan deformasi orde-nol ( ) ada dan analitik di dalam, -, maka diperoleh solusi deret homotopi dari persamaan asli :

8 ( ) ( ) ( ) (2.8) Dan aproksimasi homotopi orde ke- ( ) ( ) ( ) (2.9) (Liao. S, 2012) 2.3 Transformasi Laplace Definisi Misalkan F (t) suatu fungsi t dan t > 0, maka Transformasi Laplace dari F(t) dinotasikan dengan L{F(t)} yang didefinisikan oleh: * ( )+ ( ) ( ) (2.10) Karena * ( )+ adalah integral tidak wajar dengan batas atas di tak hingga ( ) maka * ( )+ ( ) ( ) Lim p p st e 0 F( t) dt (2.11) Transformasi Laplace dari ( ) dikatakan ada, jika integralnya konvergen untuk beberapa nilai, bila tidak demikian maka Transformasi Laplace tidak ada. Selanjutnya bila suatu fungsi dari t dinyatakan dengan huruf besar, misalnya W(t), G(t), Y(t) dan seterusnya, maka Transformasi Laplace dinyatakan dengan huruf

9 kecil yang bersangkutan sehingga {W(t)} = w(s), {G(t)} = g(s), {Y(t)} = y(s) dan seterusnya (Madani, and Faitzadah, 2010). Teorema Jika ( ) adalah fungsi yang kontinu secara sebagian-sebagian dalam setiap interval 0 t N dan eksponensial berorde untuk t > N, maka Transformasi Laplace ( ) ada untuk setiap s > Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan Transformasi Laplace beberapa fungsi sederhana. No. F (t) L { F( t)} 1. 1 2. T 1, s 0 s 1, s 0 2 s 3. t 2 2, s 0 3 s 4. t n 5. n = 0,1,2,3,. at e 6. sin at 7. cos at 8. sinh at 9. cosh at n!, s 0 n 1 s 1, s 0 s a a, s 0 2 2 s a s, s 0 2 2 s a s s 2 2 a a s a 2 2, s, s a a 10. t cos at s 2 a ) 2 2 ( s a 2

10 11. t sin at 2a s 2 2 ( s a ) 2 Syarat cukup Transformasi Laplace ada jika F(t) adalah kontinu secara sebagiansebagian dalam setiap selang berhingga 0 t N dan eksponensial berorde untuk t > N, maka Transformasi Laplacenya f(s) ada untuk semua s >. Perlu ditekankan bahwa persyaratan-persyaratan yang dinyatakan adalah cukup untuk menjamin bahwa Transformasi Laplacenya ada. Akan tetapi Transformasi Laplace dapat ada atau tidak walaupun persyaratan ini tidak dipenuhi. 2.3.1 Metode Transformasi Laplace Untuk memudahkan bagi pengguna matematika, terdapat beberapa cara yang digunakan untuk menentukan Transformasi Laplace. Cara tersebut adalah: a. Metode Langsung, berkaitan dengan definisi Metode ini berkaitan langsung dengan definisi * ( )+ ( ) ( ) Lim p p st e 0 F( t) dt (2.12) b. Metode Deret Misal F(t) mempunyai uraian deret pangkat yang diberikan oleh F ( t) a 2 3 0 a1t a2t a3t... n a n t n 0 (2.13)

11 Maka Transformasi Laplacenya dapat diperoleh dengan menjumlahkan Transformasi setiap sukunya dalam deret, sehingga: * ( )+ * + * + * + * + a o s a s 1 2 2! a 3 s 2... n 0 n! a s n n 1, (2.14) syarat ini berlaku jika deretnya konvergen untuk s > c. Metode Persamaan Diferensial Metode ini menyangkut menemukan persaman diferensial yang dipenuhi oleh F(t) dan kemudian menggunakan teorema-teorema di atas. d. Menurunkan terhadap parameter e. Aneka ragam metode, misalnya dengan menggunakan teorema-teorema yang ada. f. Menggunakan tabel-tabel, melalui penelusuran rumus yang sudah ditetapkan (Spelling dan Dwi, 2013). 2.4 Invers Transformasi Laplace Diberikan sebuah sinyal ( ) dengan hasil Transformasi Laplacenya ( ), maka ( ) dapat dihitung dari ( ) dengan invers Transformasi Laplace ( ). Invers Transformasi Laplace dihitung sebagai berikut : c j 1 x ( t) X ( s) e st ds 2 j c j (2.15)

12 Integral pada persamaan (2.15) dihitung sepanjang kurva pada bidang kompleks dari c j sampai c j dengan c adalah sembarang bilangan riil yang mana kurva terletak pada daerah konvergensi. Pada dasarnya terlalu sulit menghitung invers Transformasi Laplace dengan persamaan (2.15), sehingga digunakan cara lain dengan menggunakan pecahan parsial dan tabel Transformasi Laplace sinyal dasar (Madani dan Faitzadah, 2010). Definisi Jika Transformasi Laplace suatu fungsi F(t) adalah f(s), yaitu jika L{ F( t)} f ( s) maka F(t) disebut suatu invers Transformasi Laplace dari f(s). Secara simbolis 1 ditulis F( t) L { f ( s)}. 1 L disebut operator invers Transformasi Laplace. Keunggulan Invers Transformasi Laplace Misal N(t) adalah suatu fungsi dan L{N(t)} = 0 maka L{F(t)+N(t)} = L{F(t)} Dengan demikian dapat diperoleh dua fungsi yang berbeda dengan Transformasi Laplace yang sama. Contoh F1 ( t) e 3t dan 0 untuk t 1 t) e untuk t 1 F ( 2 3t Mengakibatkan L 1 1 { F1 ( t)} L { F2 ( t)} 1 s 3 Jika dihitung fungsi-fungsi nol, maka terlihat bahwa invers Transformasi Laplace tidak tunggal. Akan tetapi apabila tidak dapat memperhitungkan fungsi-fungsi nol

13 (yang tidak muncul dalam kasus-kasus fisika) maka tunggal. Hasilnya dinyatakan oleh teorema berikut. Teorema Lerch Jika fungi-fungsi ( ) yang kontinu secara sebagian-sebagian dalam setiap selang berhingga 0 t N dan eksponensial berorde t untuk t > N, maka invers 1 Transformasi Laplace dari f(s) yaitu L f ( s) F( t), adalah tunggal. Jika tidak ada pernyataan lainnya, maka dianggap ketunggalan di atas sudah dipenuhi. Berdasarkan definisi di atas, dapat ditentukan invers Transformasi Laplace beberapa fungsi sederhana di bawah ini: Nomor f(s) L 1 { f ( x)} F( t) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 1 1 s 1 2 s 1, n 0,1,2,3,... 1 s n at 1 e s a 1 2 2 s a s 2 s a 1 2 s a 2 2 s 2 2 s a 2 2 s a 2 2 ( s a ) 2 T t n n! sin at a cos at sinh at a cosh at t cos at

14 2.5 Penggunaan pada Persamaan Diferensial a) Persamaan Diferensial dengan Koefisien Konstan Transformasi Laplace dapat digunakan untuk menentukan selesaian suatu persamaan diferensial dengan koefisien konstan. Misal ditentukan persamaan diferensial 2 d Y dx dy p qy F( x) atau Y' ' py' qy F( x) dengan adalah konstanta dx dan persamaan tersebut mempunyai syarat awal atau batas Y(0)=A dan Y (0)=B, A dan B adalah konstanta yang diberikan. Selesaian persamaan diferensial yang diketahui dapat ditentukan dengan cara melakukan Transformasi Laplace pada masing-masing persamaan dan selanjutnya gunakan syarat awal yang diberikan. Akibatnya diperoleh persamaan Aljabar Y ( x) y( s) L. Selesaian yang diperlukan diperoleh dengan menggunakan invers Transformasi Laplace dari y(s). Cara ini dapat diperluas pada persamaan-persamaan diferensial tingkat tinggi. b) Persamaan Diferensial dengan Koefisien Variabel Transformasi Laplace juga dapat digunakan untuk menentukan penyelesaian persamaan diferensial dengan koefisien variable. Khususnya persamaan n ( n) diferensial yang berbentuk x Y ( x) sehingga Transformasi Laplace diperoleh L m m ( n) ( ) ( 1) m d ( n) x Y x L Y ( x ) ds Hal ini sesuai dengan sifat Transformasi Laplace m n ( n) L maka L{ t F( t)} 1 f ( s) 1 f ( s) Jika { F( t)} f ( s) n d ds n n (2.16) (Spelling dan Dwi, 2013).

15 2.6 Metode Analisis Transformasi Homotopi (HATM) Misalkan persamaan, ( )- ( ) di mana merupakan persamaan diferensial biasa tak linear atau persamaan diferensial parsial yang memuat persamaan linear dan tak linear. Dikatakan linear jika, dimana merupakan operator linear berorde banyak dan adalah sisa dari operator linear tersebut. Persamaan dapat dinotasikan ( ) (2.17) di mana menyatakan operator tak linear, dengan menggunakan Transformasi Laplace diperoleh:, ( )- (2.18) Dengan mengguanakan sifat dari trasformasi Laplace diperoleh :, - ( ) ( ), -, -, ( )- (2.19) atau, - ( ) ( ) [,, -, -] (2.20) Definisikan operator tak linear sebagai berikut :, ( )-, ( )- ( ) ( ) [,, ( )-, ( )-] (2.21)

16 Di mana ( ) adalah sebuah fungsi dari dan. Selanjutnya dikontruksikan ke persamaan homotopi, diperoleh ( ), ( ) ( )- ( ), ( )- (2.22) Di mana, - adalah parameter, adalah parameter pembantu tak nol. ( ) adalah fungsi pembantu tak nol. adalah operator fungsi linear, ( ) adalah dugaan awal untuk ( ) dan ( ) adalah sebuah fungsi yang tak diketahui. Ini sangat penting bahwa satu dari banyak tindakan untuk memilih HAM. Dengan kenyataan, jika dan, itu berarti ( ) ( ) ( ) ( ) (2.23) berturut-turut, demikian, misal meningkat dari 0 ke 1. Solusi ( ) dari dugaan awal ( ) adalah solusi ( ). Berkembang ( ) dari deret Taylor ke, maka diperoleh ( ) ( ) ( ) (2.24) di mana ( ) ( ) (2.25) Jika pembantu operator linear, dugaan awal, parameter dan fungsi pilihan sebenarnya persamaan (2.24) dengan pusat kemudian didapatkan ( ) ( ) ( ) (2.26) kesimpulan dari deformasi orde-nol.

17 Didefinisikan vektor * ( ) ( ) ( ) (2.27) Yang diperoleh dari mendeferensialkan (2.22) sebanyak m untuk parameter, kemudian masukan dan akhirnya bagi dengan sehingga diperoleh persamaan deformasi orde ke-, sebagai berikut : ( ) ( ) ( ) ( ) (2.28) Dengan menggunakan invers Transformasi Laplace diperoleh : ( ), ( ) ( )- (2.29) di mana ( ), ( )- (2.30) Dan 2 (2.31) (Gupta dan Sumit, 2012).

18 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 bertempat di gedung Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. 3.2 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam menyelesaikan permasalahan diferensial parsial dengan menggunakan Metode Analisis Transformasi Homotopi (HATM) adalah sebagai berikut: 1. Misalkan ada suatu persamaan dengan syarat awal 2. Memisalkan operator linear L pada suatu persamaan dengan Metode Analysis homotopi 3. Menentukan Transformasi Laplace dari suatu persamaan 4. Didefinisikan operator tak linear dan dikontruksikan ke persamaan Homotopi sehingga diketahui deformasi orde ke- 5. Mencari persamaan orde ke- dengan menggunakan invers Transformasi Laplace

19 6. Lalu mensubtitusikan ke dalam deret Taylor sehingga diperoleh solusinya. 3.2.1 Langkah-langkah Penyelesaikan Persamaan Tak Linear Misalkan diberikan suatu persamaan ( ) ( ) (3.1) Dengan syarat awal ( ) Untuk menyelesaikan persamaan (3.1) digunakan Metode Analisis Homotopi dengan operator linear L. [ ( )] ( ) a. Menentukan Transformasi Laplace dari persamaan (3.1), sehingga diperoleh [ ( )] [( ) ( ) ] b. Membuat bentuk pemetaan kontinu dari persamaan (3.1), [ ( )] [( ( ) ) ( ( ) ) ] (3.2) dan diperoleh persamaan deformasi orde ke-nol c. Menentukan invers Transformasi Laplace pada persamaaan deformasi orde ke-, dengan menggunakan invers Transformasi Laplace d. Mensubtitusikan hasil persamaan deformasi orde ke-, ke dalam deret Taylor e. Mensubtitusikan hasil ini ke dalam deret Taylor, sehingga diperoleh solusi Homotopi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya dengan mengikuti langkah-langkah pada Metode Analisis Homotopi (HAM) diperoleh kesimpulan bahwa Metode Transformasi Analisis Homotopi (HATM) dapat digunakan untuk mencari solusi analitik dari persamaan ( ) ( ) dengan syarat awal ( ) jika sehingga ( ). 5.2 Saran a. Pada penelitian ini penulis hanya menerapkan Metode Transformasi Analisis Homotopi (HATM) pada persamaan diferensial parsial linear dengan mendiferensialkan sebanyak 5 suku, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat mendiferensialkan lebih dari 5 suku. b. Diharapkan Metode Transformasi Analisis Homotopi (HATM) dapat digunakan penelitian untuk mencari solusi persamaan diferensial parsial tak linear pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA Gupta and Sumit. 2012. Applications Of Homotopy Analysis Transform Method For Solving Various Nonlinear Equations. Journal. Departement of Mathematics University of Rajasan, India. Liao, S. 2012. Homotopy analysis Method In Nonlinear Differensial Equation. Beijing: Higher Education Press. Madani, M. and M. Faitzadah, 2010. Homotopy pertutbation algoritma using Laplace transformation. Nonlinear Science Letters, Al: 263-267. Setia Budi Sasongko. 2010. Metode Numerik dengan Scilab. Yogyakarta: Andi. Spelling dan Dwi Purnomo. 2013. Kalkulus Integral. Malang: Bayumedia Publishing.