ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian dan Pengupahan PT. Soon Poh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV. ANALISIS HASIL dan PEMBAHASAN. 1. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Informasi Akuntansi

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur Penggajian pada RS. Omni Alam Sutera

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT. CHAMP RESTO INDONESIA. Nama : Vera Christina NPM :

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian

SISTEM DAN PROSEDUR PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN GUNA MENDUKUNG PENGENDALIAN INTERNAL (Studi pada Rumah Sakit Teja Husada Kepanjen-Malang)

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut beberapa pengertian prosedur menurut para ahli, antara lain: a. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (2001) adalah:

Lampiran 1. POS untuk Prosedur Perekrutan Karyawan Tetap PT. JAYABAYA RAYA

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori Pengertian Sistem dan Prosedur

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Sistem Akuntansi Penggajian pada CV. Elssy Design. Disusun Oleh : Esty Putri Ratnasari

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUN PUSTAKA. dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV EVALUASI ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA YAYASAN KARYA SANG TIMUR PERWAKILAN JAKARTA

Lampiran 1 Kuisioner Internal Control atas Integritas dan Nilai Etika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sistem Penggajian BMT Usaha Mandiri Sejahtera

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (1996:1)

BAB 11 LANDASAN TEORI. setiap departemen tanpa mengesampingkan tanggung jawab masingmasing

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk menjadi dasar pembahasan. Berikut adalah penjabarannya:

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan daftar gaji, dan prosedur pembayaran gaji. Penjelasan secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

Formulir Calon Operator Mesin Rajut

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Sistem dan Karakteristiknya. Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

A. Pengertian Gaji dan Upah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

Gaji : pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan dan dibayar secara tetap per bulan Upah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Process Modeling (Latihan Kasus Penggajian) Pertemuan 21 22

Sehat & bebas narkoba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai dasar acuan pelaksanaan program-program penanggulangan

ANALISIS SISTEM DAN PENGENDALIAN INTERN PEMBAYARAN GAJI DAN UPAH KARYAWAN PADA PT BARA DINAMIKA MUDA SUKSES DI MALINAU

BAB II LANDASAN TEORI. informasi disajikan dalam laporan keuangan.

pengertian sistem pengendalian intern ada

BAB IV EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL PENGGAJIAN ATAS SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA HOTEL XYZ

SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN PADA PT KEDAMAIAN PALEMBANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Badridwan (2009:1), prosedur adalah urutan-urutan kegiatan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB II BAHAN RUJUKAN

Volume II No. 1, Februari 2017 ISSN

STRUKTUR ORGANISASI CV. CISARUA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

keuangan saja sehingga rawan akan terjadinya kecurangan.

SIKLUS MANAJEMEN SDM BY: MR. HALOHO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mardi (2011:3) pengertian sistem adalah : (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian. Tiga T. NAMA : Ariesta Rimadani Npm: Kelas: 3EB13

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS TENTANG MANAJEMEN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN. A. Penilaian Terhadap Sistem Manajemen dan Pengendalian Intern pada BMT

BAB III TEORI DAN PRAKTIK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS EFEKTIFTITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. TWINK PRIMA PRATAMA. Adithia Pratama EB10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III HASIL PENGKAJIAN LAPORAAN. Untuk mengetahui sistematika dan garis besar penyusunan laporan kerja

gaji merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan tetap (pembayaran gajinya cenderung tetap sesuai skala gaji yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal pemberian gaji dan upah. Gaji dan upah merupakan

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lain yang berfungsi bersama-sama

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. mencapai tujuan perusahaan maupun organisasi yang didukung dengan

EVALUASI SISTEM PENGGAJIAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BANJARMASIN

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SILVA INHUTANI LAMPUNG

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan pada perusahaan PT Angkasa Pura Logisik di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PADA SISTEM PENGGAJIAN KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang harus dicapai baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.

KUISIONER HUBUNGAN PENGENDALIAN INTERN DENGAN LUAS PEMERIKSAAN ATAS SIKLUS PENGGAJIAN DAN KEPEGAWAIAN

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi sebagai sutu sistem informasi, mengidentifikasi, mengumpulkan dan. bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

Kuesioner Variable Independen Sistem informasi akuntansi Gaji dan Upah

BAB II CV. SINAR MUARA MEDAN. Perseroan Komanditer(CV) Sinar Muara Medan adalah usaha yang

88 Lampiran 1: Daftar Pertanyaan (Wawancara) DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA)

Transkripsi:

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Sistem Pengendalian Intern At as Gaji dan Upah Sebelum penulis menguraikan lebih lanjut mengenai sistem pengendalian intern atas gaji dan upah, maka lebih dahulu akan penulis jelaskan mengenai gaji dan tunjangan yang ada di PT Impack Pratama Cikarang. PT Impack Pratama Cikarang membagi karyawannya menjadi dua bagian yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap pengangkatannya ditetapkan dengan surat keputusan oleh Manajer Pabrik dan Direktur Operasional untuk tingkat operator sampai dengan supervisor, dan untuk tingkat Manajer ke atas disetujui oleh Presiden Direktur. Karyawan tidak tetap dibagi lagi menjadi dua yaitu yang ikatan waktu kerjanya tidak tertentu misalnya karyawan status harian dan yang ikatan waktu kerjanya tertentu misalnya status kontrak kerja dengan ikatan waktu tertentu. Karyawan tetap mendapat gaji secara bulanan yang dibayarkan pada setiap akhir bulan untuk waktu kerja yang telah dijalani sedangkan karyawan tidak tetap mendapat upah harian yang dibayarkan secara mingguan pada setiap hari Jum'at untuk periode kerja mulai dari hari Rabu minggu lalu sampai dengan hari Selasa minggu berikutnya 53

54 Upah lembur diberikan apabila karyawan bekerja melebihi jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan atau pada waktu kerja di luar jam kerja karyawan. Karyawan yang telah melakukan kerja lembur berdasarkan penugasan yang diberikan oleh perusahaan akan mendapat upah lembur dan atau diberikan tunjangan tugas yang besarnya ditetapkan tersendiri oleh perusahaan. Selain gaji, PT Impack Pratama juga memberikan tunjangantunjangan yaitu tunjangan makan, tunjangan hari raya, tunjangan pengobatan dan rawat inap, tunjangan perkawinan, tunjangan persalinan, tunjangan kematian, tunjangan gtzi, dan tunjangan kecelakaan kerja. Bonus diberikan kepada karyawan tetap dan tidak tetap yang telah mempunyai masa kerja 6 (enam) bulan atau lebih. Besarnya bonus ditetapkan berdasarkan prestasi kerja dan jabatan karyawan dengan memperhatikan kondisi keuangan perusahaan. Bonus dibagikan pada setiap akhir bulan Desember tahun yang bersangkutan dan atau pada bulan Januari tahun berikutnya dan akan dikenai pemotongan pajak penghasilan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Selain gaji, bonus dan tunjangan, PT Impack Pratama juga memberikan pakaian seragam kepada para karyawan sekali dalam setahun. Disamping itu PT Impack Pratama juga menyelenggarakan kegiatan rekreasi bersama seluruh karyawan dan keluarganya satu tahun sekali.

55 Sistem Pengendalian Intern yang diterapkan oleh PT Impack Pratama dalam penggajian dan pengupahan mempunyai peranan yang penting terutama dilihat dari tujuan pengendalian intern yaitu : 1. Mengamankan kekayaau perusahaan Pembayaran gaji dan upah di PT Impack Pratama Cikarang dilakukan oleh Bagian Keuangan, dalam hal ini kantor pusat yang berlokasi di Sunter, Jakarta. Bagian Keuangan melakukan pembayaran gaji dan upah berdasarkan daftar gaji dan upah yang dibuat oleh bagian personalia. Pembayaran gaji dilakukan oleh bagian keuangan melalui bank dengan mentransfer ke rekening masing-masing karyawan. Setiap akhir bulan karyawan dapat mengambil gaji di bank dengan kartu ATM atau buku tabungan. Sedangkan untuk karyawan tidak tetap (harian) pembayaran gaji dilakukan oleh bagian personalia di Cikarang setelah diotorisasi oleh bagian keuangan kantor pusat. Sebelum mengambil gaji di bank para karyawan mendapat slip gaji yang dibagikan oleh bagian personalia dan umum sehingga para karyawan mengetahui jumlah gaji yang diterima untuk bulan tersebut. Pada PT Impack Pratama Cikarang, pengendalian intern terhadap pembayaran gaji dan upah telah dilaksanakan, antara lain : 1. Fungsi pembayaran gaji dilakukan oleh bagian keuangan melalui bank dan terpisah dari fungsi pembuatan daftar gaji yang dilakukan oleh bagian personalia.

56 2. Pembayaran gaji dilakukan melalui bank sehingga akan mengamankan harta kekayaan perusahaan dari tindak pencurian. Namun demikian penulis masih melihat adanya kelemahan sehingga perlu dilakukan penyempurnaan agar pengendalian intern yang telah diterapkan PT Impack Pratama Cikarang khususnya mengenai pembayaran gaji dan upah agar berjalan lebih efektif. Kelemahan tersebut yaitu untuk pembayaran upah kepada karyawan tidak tetap (harian) yang dilakukan oleh bagian personalia. - - Menurut penulis dalam hal ini telah terjadi pekerjaan rangkap pada bagian personalia yaitu selain membuat rekapitulasi kehadiran karyawan juga melakukan pembayaran. Agar pengendalian intern dapat berjalan dengan baik maka sebaiknya fungsi pembayaran gaji dan upah kepada karyawan tidak tetap dipisahkan dari sub-bagian pembuat rekapitulasi kehadiran, misalnya sub-bagian kasir. 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi Sesuai dengan uraian tugas, pembuatan daftar gaji dan upah merupakan tanggung jawab Departemen Personalia dan Umum Kantor Pusat. Daftar gaji antara lain memuat jumlah pendapatan bruto (Gaji Pokok, Uang Hadir, Lembur, Tunjangan, Bonus) jumlah potonganpotongan (Astek, Koperasi, PPh) dan Jumlah pendapatan bersih yang diterima. 56

57 Setelah membuat rekapitulasi kehadiran karyawan, petugas bagian personalia kantor cabang mengirimkan rekapitulasi kehadiran karyawan kepada Departemen Personalia yang ada di kantor pusat. Untuk karyawan tetap PT Impack Pratama membayar gaji secara bulanan dan lembur hanya diberlakukan untuk tingkat jabatan foreman ke bawah. Jadi walaupun tidak masuk kerja karena sakit atau ijin maka gaji untuk karyawan tetap tidak akan dikenai potongan. Sedangkan untuk karyawan tidak tetap (harian) pembayaran upah dilakukan berdasarkan daftar hadir. Jika karyawan tidak masuk kerja maka penghasilannya akan dipotong. Rumus perhitungan untuk upah per hari adalah sebagai berikut: Upah Minimum Regional Total kehadiran = Jumlah Upah yang Diterima/hari Perhitungan terhadap potongan-potongan cara perhitungannya didasarkan pada peraturan pemerintah yang berlaku untuk potongan Pajak Penghasilan pasal 21 dan potongan untuk Asuransi Tenaga Kerja. Selain dari daftar kehadiran karyawan, pembuatan daftar gaji dan upah juga didasarkan pada peraturan gaji dan upah di perusahaan serta laporan perubahan data karyawan. Peraturan gaji dan upah didasarkan pada keputusan dari Presiden Direktur sedangkan perubahan data karyawan dibuat berdasarkan datadata dari bagian personalia mengenai jumlah karyawan, kenaikan jabatan, tunjangan-tunjangan dan Iain-lain. 57

58 Daftar gaji dan upah dibuat rangkap tiga. Lembar pertama dikirimkan ke bagian akuntansi yang berkedudukan di kantor pusat untuk dilakukan perhitungan kembali mengenai jumlah uang yang hams dibayarkan. Pemeriksaan dilakukan dengan memeriksa kebenaran perhitungan matematis yaitu dengan melakukan perhitungan ulang atas cara-cara perhitungan dan penjumlahan, perkalian, pengurangan angkaangka dan sebagainya. Lembar kedua dikirimkan ke bagian personalia dan umum di PT Impack Pratama Cikarang, sedangkan lembar ketiga disimpan sebagai arsip di Departemen Personalia dan Umum Kantor Pusat. Dengan melakukan perhitungan ulang didalam membuat daftar gaji dan upah maka kesalahan dalam perhitungan angka-angka akan mudah ditemukan sehingga salah satu tujuan didalam pengendalian intem mengenai ketelitian dan keandalan data akuntansi akan tercapai. Jadi pengendalian intern memang mempunyai peranan yang penting dalam pembayaran gaji dan upah terutama di dalam pembuatan daftar gaji dan upah. Namun menurut penulis, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah di PT Impack Pratama Cikarang belum berjalan secara efektif, hal ini dapat dilihat dan pembuatan daftar gaji dan upah yang dilakukan oleh Departemen Personalia kantor pusat sehingga apabila terjadi kesalahan akan memerlukan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya. Di samping itu karena pembuatan daftar gaji dan upah

59 dibuat berdasarkan rekapitulasi kehadiran karyawan yang dibuat oleh bagian personalia di Cikarang maka penyimpangan didalam pembuatan rekapitulasi kehadiran karyawan sangat mungkin terjadi terutama untuk karyawan tidak tetap. Meskipun untuk karyawan tetap pembayaran gaji dibayarkan secara bulanan, namun jumlah waktu kehadiran karyawan dalam slip gaji harus tetap dicantumkan karena menurut penulis jumlah kehadiran karyawan merupakan salah satu faktor yang penting dalam penghitungan gaji dan upah dan sebagai dasar dalam pemberian bonus di akhir tahun. Selain dalam pembuatan daftar gaji dan upah, pengendalian intern juga diperlukan dalam pencatatan gaji dan upah sehingga akan memudahkan dalam menyusun laporan keuangan. Pada PT Impack Pratama Cikarang, pembukuan khususnya terhadap transaksi pembayaran gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian akuntansi dalam hal ini adalah kantor pusat. Pencatatan terutama dilakukan untuk mencatat biaya gaji dan upah dalam jurnal umum. Daftar gaji dan upah yang diterima dari bagian personalia dan umum kemudian dibuatkan bukti bank keluar dan giro oleh bagian keuangan untuk kemudian diserahkan kepada Manajer Keuangan dan Administrasi. Setelah Manajer Keuangan dan Administrasi menyetujui daftar gaji dan upah tersebut kemudian bagian keuangan membuat bukti transfer bank dan mengirimkan giro kepada bank.

60 Laporan gaji dan upah karyawan di jumal ke dalam buku pengeluaran kas oleh bagian akuntansi dan dilaporkan setiap bulan kepada Manajer Keuangan dan Administrasi. Kemudian bagian audit akan memeriksa laporan keuangan bulanan tersebut apakah telah sesuai dengan prosedur yang ada. Prosedur pencatatan gaji dan upah yang dilakukan oleh PT Impack Pratama Cikarang sudah cukup baik. Pembukuan dilakukan setelah adanya otorisasi dari Manajer Keuangan dan Administrasi untuk mengeluarkan giro dan pemeriksaan laporan keuangan dilakukan oleh bagian audit segera setelah memperoleh laporan keuangan dari bagian akuntansi. 3. Meningkatkan efisiensi Dengan melakukan pengendalian intern, maka akan mempermudah bagian-bagian di dalam melaksanakan pekerjaan karena akan lebih fokus pada satu bidang tugas saja sehingga kinerja perusahaan akan lebih mudah tercapai. Hal ini dapat kita lihat dalam prosedur pencatatan waktu hadir. Prosedur pencatatan waktu kehadiran karyawan di PT Impack Pratama Cikarang dilakukan dengan menggunakan kartu absensi. Langkahlangkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: Absensi harian dilakukan dengan memasukkan kartu absensi yang disimpan pada suatu rak khusus, ke dalam mesin pencatat waktu

61 (attendance time recorder). Rak kartu absensi dan mesin pencatat waktu diletakkan diruang petugas satpam didekat pintu masuk. Pada waktu melakukan absensi, karyawan mengambil kartu sendiri dan memasukkan sendiri kartu absensi ke dalam mesin pencatat waktu dengan diawasi oleh petugas satpam dan mengembalikan kartu absensi ke dalam rak seperti semula. Demikian pula pada saat karyawan akan pulang, maka karyawan wajib memasukkan kembali kartu absensinya ke dalam mesin pencatat waktu. Setiap hari sekitar pukul 09.00 pagi petugas dari bagian personalia dan umum akan mengambil kartu absensi untuk dilakukan perhitungan dan pembuatan rekapitulasi kehadiran pegawai yang nantinya akan dijadikan dasar dalam perhitungan gaji dan upah karyawan setiap bulan serta sebagai dasar dalam pemberian bonus kepada karyawan di akhir tahun. Kartu absensi hanya berlaku untuk satu bulan dan akan diganti dengan yang baru setiap bulannya. Selain menggunakan kartu absensi, pencatatan kehadiran karyawan juga dilakukan di bagian masing-masing sehingga para kepala bagian dapat memonitor kehadiran karyawan. Pengawasan karyawan pada waktu bekerja dilakukan oleh kepala bagian masing-masing untuk mengetahui apakah para karyawan sudah melakukan tugasnya dengan baik. Pengawasan yang dilakukan oleh

62 kepala bagian adalah dengan memberikan bimbingan dan pembinaan kepada karyawan sesuai dengan bidang tugasnya masing - masing. Prosedur pencatatan waktu hadir di PT Impack Pratama Cikarang sudah terlihat cukup baik karena dilihat dari prosedur yang ada sudah ada pengendalian dalam pencatatan waktu. Hanya perlu dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan agar pengendalian intern dalam pencatatan waktu dapat berjalan lebih efektif. Beberapa kelemahan terlihat dalam perhitungan dan pemeriksaan rekapitulasi kehadiran karyawan. Petugas yang bertugas mencatat dan membuat rekapitulasi kehadiran karyawan adalah bagian personalia dan uraum. Selain melakukan rekapitulasi kehadiran karyawan, petugas bagian personalia dan umum juga membayar gaji dan upah. Dari job description terlihat jelas bahwa bagian personalia dan umum diberikan wewenang yang terlalu besar/luas. Menurut pendapat penulis, seharusnya bagian personalia tidak melakukan tugas rangkap yaitu merekap kehadiran pegawai dan membayar gaji dan upah. Karena salah satu syarat agar pengendalian intern dapat berjalan dengan baik adalah tidak adanya pekerjaan yang dirangkap. Untuk itu PT Impack Pratama Cikarang dapat menugaskan kepada petugas satpam untuk membuat rekapitulasi kehadiran karyawan selain mengawasi karyawan pada saat kehadiran sebab dilihat dari job description bahwa satpam juga melakukan fungsi pencatatan waktu.

63 Sedangkan kelemahan lain adalah pengawasan karyawan pada waktu bekerja. Kadang kala ada karyawan yang kurang menggunakan waktu kerjanya dengan efisien, seperti adanya karyawan yang melakukan istirahat terlebih dahulu sebelum waktunya dan menambahkan waktu istirahatnya padahal sudah masuk waktu kerja kembali. Menurut penulis, hal ini dapat dihindari apabila ada kepala bagian atau manajer yang melakukan pengawasan lebih ketat sebelum dan setelah waktu istirahat, misalnya dengan mengecek ruangan-ruangan karyawan untuk mengetahui apakah karyawan masih atau sudah diruangan dan bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing atau dengan membuat jadwal istirahat secara bergiliran khususnya dibagian produksi agar produksi tidak terhenti. Jika para karyawan masih melakukan in efisiensi waktu maka para kepala bagian/manajer wajib menegur dan memberikan peringatanperingatan kepada karyawan tersebut. Tetapi jika karyawan tersebut telah berulangkali melakukannya maka manajer dapat melakukan tindakan tegas seperti memberi surat peringatan I, II, atau III sesuai dengan kapasitas besar kecilnya kesalahan atau melakukan pemutasian ke tempat yang tidak enak di Hngkungan PT Impack Pratama Cikarang. 4. Mendorong dipatuhiuya kebijakan manajemen Kebijakan manajemen yang sangat penting dalam melakukan pengendalian intern pembayaran gaji dan upah adalah adanya otonsasi

64 dalam pembayaran gaji dan upah, pengangkatan karyawan, mutasi karyawan dan seleksi dalam penerimaan karyawan bam. Penerimaan dan pengangkatan karyawan di PT Impack Pratama Cikarang menjadi tanggung jawab Bagian Personalia dan Umum. Apabila salah satu departemen/bagian membutuhkan karyawan baru, maka kepala bagian yang bersangkutan mengajukan permohonan kepada Bagian Personalia dan Umum dengan mengisi formulir permintaan karyawan baru kurang lebih 1 (satu) bulan sebelum tanggal yang dibutuhkan. Karena pemsahaan mewajibkan para kepala bagiannya untuk mengisi formulir, maka surat permohonan permintaan karyawan baru dibuat rangkap dua. Lembar pertama untuk Bagian Personalia dan Umum dan lembar kedua disimpan sebagai arsip. Surat permohonan ini harus mendapat persetujuan dari Direktur Operasional/Manajer Pabrik untuk tingkat operator sampai dengan supervisor, sedangkan untuk tingkat manajer ke atas harus mendapat persetujuan dari Presiden Direktur. Setelah memperoleh surat dari kepala bagian, Manajer Bagian Personalia dan Umum akan memproses usulan tersebut kemudian dilanjutkan dengan proses pencarian dan penerimaan atau pengangkatan karyawan baru. Pengangkatan seorang karyawan di PT Impack Pratama Cikarang untuk menduduki suatu posisi tertentu dilakukan dengan dua cara. 64

65 Pertama dengan memanfaatkan karyawan yang sudah ada. Hal ini berarti memutasikan atau mempromosikan atau merotasi karyawan yang telah memenuhi syarat dari satu bagian ke bagian lain yang membutuhkan. Kedua dengan menerima karyawan baru berdasarkan surat yang masuk setelah melalui proses seleksi. Proses seleksi dilakukan oleh Bagian Personalia dan Umum dengan melalui proses pemeriksaan berkas, seleksi dan wawancara untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai latar belakang pendidikan/sosial, pengalaman kerja, status dan Iain-lain. Wawancara untuk tingkat operator sampai dengan supervisor dilakukan oleh Bagian Personalia dan Umum dan Kepala Bagian yang membutuhkan, sedangkan untuk tingkat manajer ke atas dilakukan oleh Direktur Operasional dan Presiden Direktur. Jika lulus dari proses wawancara maka proses selanjutnya adalah dilakukan psikotes oleh Bagian Personalia dan Umum atau lembaga yang ditunjuk. Psikotes ini bertujuan untuk mengetahui minat dan bakat yang dimiliki oleh calon karyawan. Setelah dilakukan seleksi, maka kepada calon karyawan yang dinyatakan diterima wajib menjalani masa percobaan selama 3 (tiga) sampai 6 (bulan). Sebelum menjalani masa percobaan, karyawan baru tersebut wajib menandatangani surat perjanjian kerja bersama dengan perusahaan tentang hak dan kewajiban karyawan serta segala peraturan yang berlaku di perusahaan.

66 Setelah selesai masa percobaan Bagian Personalia dan Umum mengirimkan form laporan evaluasi masa percobaan untuk diisi oleh Bagian yang terkait. Berdasarkan hasil evaluasi dari kepala bagian yang terkait maka dibuatkan Surat Pengangkatan Karyawan Tetap oleh Bagian Personalia dan Umum. Untuk tingkat operator sampai dengan supervisor surat pengangkatan ini hams mendapat persetujuan dari Direktur Operasional atau Manajer Pabrik sedangkan untuk tingkat Manajer ke atas harus mendapatkan persetujuan dari Presiden Direktur. Karyawan yang tidak lulus dalam masa percobaan tidak akan diangkat menjadi karyawan tetap dan secara otomatis akan terjadi pemutusan hubungan kerja tanpa ada pemberian kompensasi dari perusahaan. Sedangkan untuk karyawan tidak tetap (harian) dapat diangkat menjadi karyawan tetap apabila ada formasi kebutuhan dari masingmasing bagian/divisi, menunjukkan prestasi kerja yang baik, diusulkan oleh Manajer Divisi/Bagian, dan mempunyai masa kerja antara 1 (satu) sampai dengan 2 (dua) tahun. Apabila ada karyawan yang akan mengundurkan din, maka karyawan tersebut wajib membuat surat permohonan secara tertulis kepada perusahaan sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan sebelum waktu pengunduran diri. Surat permohonan pengunduran diri harus mendapat persetujuan dari kepala bagian masing-masing terlebih dahulu sebelum diserahkan ke Manajer Personalia dan Umum.

67 Prosedur penerimaan dan pengangkatan karyawan di PT Impack Pratama Cikarang sudah memadai dan efektif, hal ini dapat dilihat dari: Proses penerimaan karyawan baru di PT Impack Pratama Cikarang sudah melibatkan seluruh bagian yang terkait. Perusahaan mewajibkan kepala bagian masing-masing untuk membuat surat permintaan karyawan baru kepada Bagian Personalia dan Umum apabila membutuhkan karyawan. Dengan adanya surat permintaan karyawan baru maka akan memudahkan Bagian Personalia dan Umum dalam memproses, mencari dan menerima karyawan baru sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh bagian tersebut. Setelah karyawan lulus dalam masa percobaan, dan berdasarkan hasil evaluasi dari bagian memenuhi syarat, PT Impack Pratama Cikarang langsung membuat surat keputusan pengangkatan sebagai karyawan tetap. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan memperhatikan status karyawan sehingga akan memudahkan perusahaan dalam membuat daftar gaji dan upah, karena dasar dalam pembuatan daftar gaji dan upah adalah adanya surat keputusan pengangkatan karyawan. Selain itu pula dengan adanya surat keputusan pengangkatan maka karyawan akan merasa aman dalam bekerja sesuai dengan penempatan yang telah ditetapkan. Namun menurut penulis, selain dari surat permintaan karyawan baru dari masing-masing bagian/departemen, PT Impack Pratama

68 Cikarang perlu membuat suatu peramalan (proyeksi) mengenai kebutuhan karyawan untuk suatu periode tertentu. Dengan dibuatkannya daftar proyeksi maka akan memudahkan Bagian Personalia dan Umum dalam menentukan jumlah karyawan baru yang akan diterima. Kelemahan lain adalah tidak adanya kartu pengenal karyawan dari Bagian Personalia dan Umum. Dengan tidak adanya kartu pengenal karyawan maka PT Impack Pratama Cikarang akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi karyawannya walaupun setiap pengunjung/tamu yang berkunjung ke PT Impack Pratama Cikarang diwajibkan untuk memakai tanda pengenal. Untuk menghindari hal diatas, maka selain adanya surat permintaan karyawan baru, surat keputusan pengangkatan karyawan maka PT Impack Pratama Cikarang perlu membuatkan daftar kebutuhan akan karyawan baru untuk suatu periode waktu tertentu dan kartu pengenal karyawan agar pengendalian intern terhadap karyawan khususnya dalam penerimaan dan pengangkatan karyawan menjadi lebih efektif. Sistem Pengendalian Intern yang dilakukan dalam penggajian dan pengupahan di PT Impack Pratama Cikarang sudah berjalan cukup baik akan tetapi kurang efektif, hal ini dapat kita lihat dari : 1. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Struktur organisasi yang ada pada PT Impack Pratama Cikarang merupakan struktur organisasi yang cukup rumit. Hal

69 tersebut dapat kita lihat pada bagian atas dari struktur organisasi terletak pimpinan yaitu Presiden Direktur, kemudian ke bawah Direktur Keuangan dan Administrasi dan Direktur Operasional. Di bawah Direktur Operasional adalah Manajer Pabrik dan Manajer Pemasaran. Manajer Pabrik membawahi Manajer Personalia dan Umum dan Manajer Teknik. Dengan demikian dari struktur organisasi terlihat adanya tugas-tugas pimpinan yang habis dibagi kepada para manajernya. Mengenai tugas, wewenang, dan tanggung j awab telah diuraikan pada bab III. Dari tugas, wewenang dan tanggung jawab tersebut terlihat bahwa hampir semua bagian yang berhubungan dengan sistem penggajian dan pengupahan telah menjalankan kewajibannya sesuai dengan fungsinya masing-masing. Seperti bagian personalia melakukan fungsi personalia, fungsi pembayaran dilakukan oleh bagian keuangan, fungsi pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi, fungsi pemeriksaan oleh bagian audit serta petugas satpam bertanggung jawab terhadap fungsi pencatatan waktu. Hanya pada PT Impack Pratama Cikarang belum dilakukan pengawasan terhadap pendelegasian wewenang sehingga terlihat adanya perangkapan fungsi serta pemberian wewenang yang terlalu luas kepada bagian personalia. Seperti yang telah dijelaskan pada bab II, bahwa didalam pengendalian intern tidak dibenarkan adanya perangkapan tanggung

70 jawab atas fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan. Namun ternyata syarat ini belum dipenuhi sepenuhnya oleh PT Impack Pratama Cikarang. Kelemahan mengenai pengendalian intern yang terdapat pada PT Impack Pratama Cikarang ini adalah belum adanya pemisahan fungsi yang tepat dan jelas. Contoh yang dapat dilihat ada pada bagian personalia. Di dalam prosedur sistem penggajian dan pengupahan pada PT Impack Pratama Cikarang, bagian personalia memegang beberapa fungsi, yaitu fungsi keuangan dan fungsi personalia. Fungsi keuangan yang dimaksud adalah melakukan pembayaran gaji dan upah. Dari tugas dan tanggung jawab yang hams dikerjakannya, terlihat bahwa bagian personalia diberikan wewenang yang luas yaitu mengerjakan urusan kepegawaian serta urusan penggajian dan pengupahan. Menurut pendapat penulis fungsi keuangan diatas harus dipisahkan dari fungsi personalia, karena hal ini dapat melemahkan pengendalian intern. Untuk mengatasi kelemahan tersebut, Manajer Personalia harus memperj elas tugas dan tanggung j awab yang dikerjakan oleh bagian personalia. Misalnya tanggung jawab mengenai urusan penggajian dan pengupahan ini dilakukan oleh sub-bagian khusus yaitu sub-bagian penggajian dan upah. Pemisahan fungsi yang jelas tentunya akan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan bagian personalia karena setiap karyawan telah memiliki tanggung jawab yang jelas.

71 2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan Dengan adanya uraian tugas yang jelas untuk masing-masing bagian, maka setiap manajer memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Demikian pula dalam pengotorisasian dokumen. Pengotorisasian telah dilakukan oleh setiap manajer yang berwenang. Seperti dalam prosedur penerimaan karyawan, formulir permintaan karyawan baru harus ada persetujuan dari Direktur Operasional atau Manajer Pabrik untuk tingkat operator sampai dengan supervisor dan persetujuan dari Presiden Direktur untuk tingkat Manajer ke atas. Pembuatan daftar gaji dan upah yang diotorisasi oleh bagian akuntansi, serta laporan gaji karyawan yang diperiksa oleh karyawan yang bersangkutan. Mengenai prosedur pencatatan, PT Impack Pratama Cikarang telah memiliki pedoman pencatatan dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang dituangkan dalam suatu flowchart sistem akuntansi penggajian. Pelaksanaan dalam sistem penggajian dan upah pada dasamya sudah baik. Hal ini terlihat dari sistem pengotorisasian dokumen, pada sistem penggajian dan pengupahan baik berupa daftar gaji dan upah maupun bukti transfer ke bank. Hanya perlu adanya penyempurnaan sehingga pengendalian intern atas sistem akuntansi penggajian dan pengupahan menjadi lebih

72 efektif. Penyempurnaan tersebut dilakukan terutama dalam prosedur penerimaan dan pengangkatan karyawan. Selain surat permintaan karyawan baru, maka perlu dibuatkan suatu proyeksi kebutuhan karyawan dan pembuatan kartu pengenal kepada masing-masing karyawan. 3. PraktekYangSehat Pelaksanaan praktik yang sehat yang berhubungan dengan sistem penggajian dan pengupahan dilingkungan PT Impack Pratama Cikarang dapat dilihat pada prosedur pencatatan waktu kehadiran karyawan. Pada saat memasukkan kartu absensi kedalam mesin pencatat waktu, para karyawan diawasi oleh petugas satpam sehingga kecil kemungkinan pegawai melakukan penitipan kartu absen. Disamping dari prosedur pencatatan waktu, contoh lain mengenai praktik yang sehat yaitu telah dilakukan verifikasi atas perhitungan daftar gaji dan upah oleh bagian akuntansi guna mengetahui ketelitian dan kebenaran angka-angka dan data-datanya. Karyawan juga melakukan perhitungan kembali atas slip gaji yang diterima dari bagian personalia sebelum melakukan pengambilan gaji di bank. Penciptaan praktik yang sehat juga dapat dilihat dengan adanya mutasi karyawan. Mutasi ini dilakukan untuk memberikan suasana yang berbeda kepada karyawan, agar karyawan tersebut dapat

73 berprestasi dan berkembang. Walaupun mutasi karyawan tersebut hanya dilakukan apabila PT Impack Pratama memandang perlu. 4. Karyawan Yang Berkualitas Setiap perusahaan pasti menginginkan karyawan yang berkualitas. Demikian pula halnya dengan PT Impack Pratama Cikarang, dalam penerimaan karyawan baru PT Impack Pratama Cikarang mengadakan seleksi terhadap para calon karyawan seperti, tes, wawancara dan psikotes. Hal ini dimaksudkan agar setiap karyawan yang masuk akan memperoleh posisi yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuan serta latar belakang pendidikan yang diharapkan sehingga akan terpilih karyawan yang cakap. Selain itu PT Impack Pratama Cikarang juga memberikan masa percobaan selama 3 (tiga) sampai 6 (enam) bulan kepada karyawan yang telah lulus seleksi. Apabila berdasarkan penilaian oleh kepala bagian yang bersangkutan karyawan tersebut mampu menjalankan tugas dengan baik maka calon karyawan tersebut akan diangkat menjadi karyawan tetap oleh PT Impack Pratama Cikarang. Didalam penerimaan karyawan baru, PT Impack Pratama Cikarang telah melakukan pengendalian yang baik. Sebelum menerima karyawan perusahaan melakukan seleksi terhadap calon karyawan. Tes, wawancara dan psikotes merupakan cara yang tepat untuk menemukan posisi yang cocok agar karyawan dapat bekerja secara maksimal dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

74 Untuk memperoleh karyawan yang berkualitas dan cakap dalam bekerja, PT Impack Pratama melakukan program pelatihan kepada karyawan setiap tahnn baik internal maupun ekstemal. Dengan dibenkannya pelatihan maka karyawan dapat meningkatkan prestasi dan produktivitas kerja akan meningkat sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.