BAB I PENDAHULUAN. Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kejadian anak yang mengalami keterlambatan bicara (speech delay) cukup tinggi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Meskipun Children s Television Act of 1990 telah membatasi program televisi

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ada, maupun timbulnya perubahan karena unsur-unsur yang baru. 1

HUBUNGAN POLA MENONTON TELEVISI DENGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD) atau gangguan pemusatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan

Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. menurunnya harga komputer dan software di pasaran, jumlah kepemilikan komputer

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dikenal dengan istilah Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai berusia 18 (delapan belas) tahun. 1. sering ditunjukkan ialah inatensi, hiperaktif, dan impulsif. 2 Analisis meta-regresi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan manusia merupakan perubahan. yang bersifat progresif dan berlangsung secara

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itu penggunaan komputer telah menjadi suatu hal yang diperlukan baik di

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi secara simbolik baik visual maupun auditorik. 1 Pola

BAB I PENDAHULUAN. Para ahli mengatakan bahwa periode anak usia bawah tiga tahun (Batita)

ABSTRAK HUBUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIFITAS (GPPH) TERHADAP STATUS GIZI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG RSUP SANGLAH DENPASAR

ABSTRAK PENGARUH KONSUMSI DHA TERHADAP KECENDERUNGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS PADA ANAK USIA 3 6 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hasil survei Badan Pusat Statistik pada tahun 2010 menyatakan bahwa dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyampaikan pesannya. Televisi adalah media elektronik sebagai sarana

HUBUNGAN DURASI DAN FREKUENSI BERMAIN VIDEO GAME DENGAN MASALAH MENTAL EMOSIONAL PADA REMAJA Studi pada Siswa SMP N 3 Semarang

BAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM). SDM yang baik dapat diperoleh dengan mengoptimalkan. <3 tahun atau 0-35 bulan atau belum mengalami ulang tahun

HUBUNGAN ANTARA DIET BEBAS GLUTEN DAN KASEIN DENGAN PERILAKU HIPERAKTIF ANAK AUTIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Remaja menurut Organisasi Kesegatan Dunia (WHO) adalah individu yang

ABSTRAK TINGKAT DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR I

TIME OUT : ALTERNATIF MODIVIKASI PERILAKU DALAM PENANGANAN ANAK ADHD (ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER)

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. survei RISKESDAS pada tahun Obesitas disebabkan oleh faktor

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kesehatan Anak (bagian tumbuh kembang. anak)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (GPP/H) atau attention

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. manapun dengan berbagai budaya dan sistem sosial. Keluarga merupakan warisan umat

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

KONSEP DASAR GANGGUAN TINGKAH LAKU

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR, RIWAYAT PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA 3-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. meluasnya lingkungan sosial. Anak-anak melepaskan diri dari keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk anak-anak dan remaja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan seseorang

HUBUNGAN POLA MENONTON TELEVISI DENGAN KETERLAMBATAN BICARA LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir telah terjadi peningkatan media elektronik di

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya.

GAMBARAN KASUS PSIKOLOGI ANAK DI KLINIK TUMBUH KEMBANG ANAK RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan

PERILAKU AGRESI REMAJA LAKI-LAKI TAHUN YANG MENGALAMI ADIKSI DAN TIDAK MENGALAMI ADIKSI ONLINE GAME VIOLENCE MUHAMMAD IRHAM RAMADHAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lima tahun pertama kehidupan anak adalah masa yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

RANCANGAN MODUL PENINGKATAN SELECTIVE ATTENTION PADA ANAK YANG MENGALAMI ATTENTION DEFICIT DISORDER (ADD)

Oleh TIM TERAPIS BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KHUSUS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH

DETEKSI DINI HAMBATAN dalam PERKEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. yang harus di perhatikan. Video game yang memiliki unsur kekerasan kini

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gangguan jiwa atau mental menurut DSM-IV-TR (Diagnostic and Stastistical

BAB 2 TINJUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media yang potensial sekali, tidak saja untuk

BAB I : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencapaian MDGs yaitu status gizi balita. Masalah gizi utama di Indonesia saat ini

HUBUNGAN ANTARA LAMA MENONTON TELEVISI DAN PRESTASI AKADEMIK ANAK USIA SEKOLAH

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Attention-deficit/hyperactive disorders (ADHD) sesungguhnya bukanlah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir gangguan atensi telah mendapatkan lebih banyak

PREVALENSI MASALAH EMOSI DAN PRILAKU PADA ANAK PRASEKOLAH DI DUSUN PANDE, KECAMATAN DENPASAR TIMUR

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi gangguan tidur pada remaja mengalami peningkatan selama 10

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ditandai dengan berat badan diatas rata-rata dari indeks massa tubuh (IMT) yang di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan adalah salah satu ciri khas pada. anak yang pasti terjadi, dimulai dari masa konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan sumber kebahagiaan bagi sebagian besar keluarga sejak di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjadi menyempit karena meningkatnya prevalensi di negara-negara berpendapatan

PENGERTIAN. Dita Rachmayani., S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id 5/9/2017

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS 1 PSIKIATRI DEPARTEMEN/SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA FK UNAIR - RSU dr.soetomo SURABAYA 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. reaksi fisik maupun psikologis yang mengganggu kehidupan sehari-hari (Priyoto,

SAMPUL LUAR... i SAMPUL DALAM...ii. PERSETUJUAN PEMBIMBING... iii

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Psikiatri

PREVALENSI GANGGUAN TIDUR PADA REMAJA USIA TAHUN Studi Pada Siswa SMP N 5 Semarang LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stunting atau pendek merupakan salah satu indikator gizi klinis yang dapat memberikan gambaran gangguan keadaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. Scottish Health Survey pada anak usia 2-15 tahun didapatkan persentasi anak lakilaki

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. Disorder(ADHD) atau disebut juga anak dengan Gangguan Pemusatan Perhatian

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL PERSONAL ANAK USIA PRASEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan akson dan dendrit, sinaptogenesis, kematian sel, pruning dari sinap,

A-PDF OFFICE TO PDF DEMO: Purchase from to remove the watermark BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas merupakan suatu kondisi dimana terjadi penumpukan lemak

HUBUNGAN ANTARA GANGGUAN TIDUR DENGAN PERKEMBANGAN PADA ANAK LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. Disfungsi seksual secara luas didefinisikan oleh DSM-IV sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

Falenttino, Suci, Arif / KOMPETENSI EMOSI DAN KOMPETENSI SOSIAL

BAB III METODE PENELITIAN. memberikan intervensi pada sasaran penelitian. Eksperimen yang dilakukan

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. gejala klinik yang manifestasinya bisa berbeda beda pada masing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan tidur dijumpai 25% pada populasi anak yang sehat, 1-5%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. proses perubahan sikap dan tingkah laku yang semula tidak tahu menjadi tahu. setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar.

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH) atau Attention Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan gangguan perilaku yang paling sering terjadi pada anak-anak. 1 Pada umumnya para ahli mengemukakan prevalensi GPPH pada anak sekolah berkisar antara 3-10%. 2 Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM IV) menyebutkan GPPH terjadi pada 3-5% dari populasi anak usia sekolah, dengan perbandingan anak laki-laki dan perempuan 3:1 secara epidemiologis, namun secara klinis 9:1. 3-6 Prevalensi GPPH di Kanada mencapai 9% pada anak laki-laki dan 3,3% pada anak perempuan 7 sedangkan di Indonesia pada penelitian oleh Tanjung di Sekolah Dasar Jakarta Pusat menunjukkan angka 4,2% 8 dan pada penelitian oleh Wihartono di Sekolah Dasar Bantul, Yogyakarta menunjukkan angka 5,37%. 9 Melihat angka epidemiologi tersebut, maka diperlukan deteksi dini anak dengan GPPH untuk mencegah terjadinya keterlambatan penanganan. Apabila tidak ditangani dengan tepat, maka gangguan ini dapat berlanjut hingga remaja atau dewasa. 10 Instrumen deteksi dini GPPH yang biasa digunakan di tingkat kesehatan primer di Indonesia ialah Abbreviated Conners Rating Scale (ACRS) yang dapat digunakan pada anak usia lebih dari 36 bulan. Nelson textbook edisi ke-16 tahun 2000 menyatakan bahwa hiperaktivitas seorang anak dimulai sejak 1

2 usia kurang dari 5 tahun. 5 Menurut Comi dan Barkley, salah satu syarat diagnosis GPPH ialah terdapatnya gejala pada anak dibawah usia 7 tahun. 3,6 Oleh karena itu, periode yang tepat untuk melakukan deteksi dini ialah masa prasekolah (usia 3-6 tahun). Dari hasil penelitian, diketahui bahwa GPPH ialah gangguan multifaktorial. Faktor risiko GPPH dapat merupakan faktor genetik dan non genetik atau faktor lingkungan. Salah satu faktor lingkungan yang banyak mendapat perhatian ialah pola menonton televisi. Penelitian yang dilakukan oleh Guntarto menyimpulkan bahwa 91,8% anak lebih menyukai televisi karena mereka menganggap bahwa televisi adalah media yang paling menghibur daripada media lainnya, seperti surat kabar, yang hanya mendapatkan porsi 0,8%. Media lain, seperti radio tidak menyediakan ruang hiburan spesifik untuk anak, sedangkan koran dan majalah menyediakan ruang untuk anak, namun sedikit sekali besarannya. 11 Televisi sekarang bukan lagi merupakan barang mewah. Hampir setiap rumah memiliki televisi. 12 Dampak negatif menonton televisi bagi anak sulit untuk dihindarkan. Bahkan akhir-akhir ini, usia anak menonton televisi semakin dini. Tidak adanya pengawasan dari orang tua yang sibuk bekerja memperburuk efek tersebut. 13 Beberapa tahun belakangan, televisi dan paparan media elektronik lain menjadi sorotan di bidang kesehatan. Beberapa studi memaparkan dampak negatif dari menonton televisi secara berlebihan pada usia dini, baik dari sisi kesehatan maupun perkembangan anak, antara lain ialah obesitas, kemampuan kognitif yang jelek, gangguan tidur, gangguan tingkah laku dan sosialisasi. 14

3 Masa-masa awal kehidupan merupakan saat dimana otak berkembang dengan cepat dan kemampuan platisitas otak sangat terlihat pada periode ini. Oleh karena itu, berbagai tipe dan intensitas pengalaman visual dan auditori yang didapat oleh anak pada awal kehidupan dapat berpengaruh terhadap perkembangan otak. Dibandingkan dengan kondisi alam yang masih alami, televisi menyajikan pergerakan gambar dan kejadian yang relatif cepat yang dapat mengakibatkan otak anak terstimulasi secara berlebihan sehingga berpengaruh terhadap masalah pemusatan perhatian anak. 1 American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan anak usia kurang dari dua tahun untuk menonton televisi dan menganjurkan anak dua tahun atau lebih membatasi paparan terhadap media hiburan kurang dari atau sama dengan satu jam sampai dengan dua jam per hari, karena apabila melebihi durasi tersebut dapat mengakibatkan gangguan di bidang akademik, fisik, dan tingkah laku. Memasang televisi di kamar tidur anak juga tidak dianjurkan oleh AAP. 14,15 Penelitian-penelitian mengenai hubungan menonton televisi dan gangguan pemusatan perhatian telah banyak dilakukan sebelumnya di luar negeri. 1,12,14-22 Hasil penelitian tersebut sebagian besar menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara keduanya. 1,12,14-18,20-22 Sedangkan Tara Stevens dan Miriam Mulsow dalam penelitiannya mengatakan bahwa dampak paparan televisi terhadap gejala GPPH hampir mendekati nol dan tidak memiliki hubungan yang signifikan secara statistik. 19 Di Indonesia, pernah dilakukan penelitian mengenai hubungan durasi menonton televisi dengan perkembangan kognitif anak usia prasekolah. 13

4 Penelitian lain di Indonesia mengenai pola menonton televisi dan pengaruhnya pada anak juga pernah dilakukan. 23 Namun menurut pengetahuan penulis, belum ada penelitian di Indonesia yang mengemukakan dampak paparan televisi terhadap GPPH. Dari masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitian mengenai hubungan pola menonton televisi dengan Gangguan Pemusatan Perhatian Hiperaktivitas pada anak usia 3-6 tahun di Indonesia. 1.2 Permasalahan Penelitian Apakah terdapat hubungan antara pola menonton televisi dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada anak usia 3-6 tahun? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan pola menonton televisi dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada anak usia 3-6 tahun. 1.3.2 Tujuan Khusus 1) Membuktikan hubungan durasi menonton televisi dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada anak usia 3-6 tahun 2) Membuktikan hubungan onset menonton televisi dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada anak usia 3-6 tahun

5 3) Membuktikan hubungan program televisi yang ditonton dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada anak usia 3-6 tahun 4) Membuktikan hubungan pendampingan orang tua atau pengasuh saat menonton televisi dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada anak usia 3-6 tahun 1.4 Manfaat Penelitian 1) Sebagai sumbangan teoritis, metodologis, maupun praktis untuk pengetahuan mengenai GPPH pada anak 2) Sebagai bahan rujukan untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pola menonton televisi pada anak 3) Sebagai bahan usulan bagi pemerintah untuk membuat dan menerapkan kebijakan kepada pihak stasiun televisi untuk menyelenggarakan tayangan yang edukatif bagi anak 4) Memberikan saran kepada orang tua untuk menindaklanjuti ataupun memberikan pendampingan kepada anak yang diduga mengalami GPPH 5) Memberikan edukasi kepada masyarakat dan sekolah mengenai penggunaan ACRS sebagai alat deteksi dini GPPH pada anak

6 1.5 Keaslian Penelitian Penelitian yang serupa dengan penelitian ini namun berbeda dalam teknis pemeriksaan, sesuai tabel di bawah ini: Tabel 1. Keaslian penelitian No Peneliti/Judul Metode Hasil 1 Edward L. Swing, dkk. Television and Video Game Exposure and the Development of Attention Problems. Pediatrics. 2010; 126(2):214-221. 17 Longitudinal study Subjek penelitian: 1323 anak usia 6-12 tahun, 210 dewasa usia 18-32 tahun Instrumen: Anak: guru menjawab 3 item yang digunakan untuk mengukur masalah pemusatan perhatian di kelas dengan menggunakan 5 titik ukur Dewasa: Adult ADHD Self-Report Scale (ASRS), Brief Self- Terdapat hubungan signifikan, dengan korelasi ringansedang antara paparan televisi dan video game dengan perkembangan masalah pemusatan perhatian baik pada anak maupun dewasa Control Scale (BSCS), Barratt Impulsiveness Scale (BIS-11) 2 Tara Stevens, Miriam Mulsow. There Is No Meaningful Relationship Between Television Exposure and Symptoms of Attention- Deficit/Hyperactivit y Disorder. Pediatrics. 2006; 117(3),:665-672. 19 Longitudinal study Subjek penelitian: 2500 anak yang dipilih secara random dari ECLS-K Instrumen: Social Rating Scale (SRS) yang diisi oleh orang tua dan guru Tidak ada hubungan antara paparan televisi dengan gejala GPPH. Besar hubungan mendekati nol dan tidak signifikan secara statistik

7 Tabel 1. Keaslian penelitian (lanjutan) No Peneliti/Judul Metode Hasil 3 Carl Erik Landhuis, dkk. Does Childhood Television Viewing Lead to Attention Problems in Prospective longitudinal study Subjek penelitian: 1037 anak Instrumen: Quay and Peterson Revised Problem Behavior Checklist untuk orang tua, Durasi menonton televisi pada anak berhubungan dengan masalah pemusatan perhatiann saat dewasa Adolescence? Results From a Prospective Longitudinal Study. Pediatrics. 2007; 120(3):532-537. 18 Rutter Child Scale (Scale B untuk guru), the age-appropriate Diagnostic Interview Schedule for Children untuk responden 4 Carlin J. Miller, dkk. Brief Report: Television Viewing and Risk for Attention Problems Cross-sectional Subjek penelitian: 170 anak usia pra-sekolah Instrumen: Subjektif dengan checklist Terdapat hubungan antara paparan televisi dan perilaku yang berhubungan dengan GPPH in Preschool Children. Journal of Pediatric Psychology. 2007; 32(4):448 452. 12 berdasarkan gejala GPPH yang tercantum dalam DSM-IV yang diisi oleh guru dan orang tua Objektif dengan actigraph (pengukuran aktivitas motorik anak secara kuantitatif selama 2 jam) 5 Dimitri A. Christakis, dkk. Early Television Exposure and Subsequent Attentional Problems in Children. Pediatrics. 2004; 113(4):709-713. 1 Longitudinal study Subjek penelitian: 1278 anak usia 1 tahun 1345 anak usia 3 tahun Instrumen: hyperactivity subscale of the Behavioral Problems Index (BPI) Paparan televisi pada anak usia dini (1 dan 3 tahun) berhubungan dengan masalah pemusatan perhatian pada usia 7 tahun

8 Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada sampel, waktu, tempat, desain, dan instrumen penelitian. Sampel yang digunakan ialah anak usia 3-6 tahun di Semarang pada tahun 2013. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional dengan metode kuesioner pada sampel. Instrumen penelitian yang digunakan untuk menilai GPPH pada penelitian ini ialah Abbreviated Conners Rating Scale (ACRS).