BAB I PENDAHULUAN. survei RISKESDAS pada tahun Obesitas disebabkan oleh faktor

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut RISKESDAS (2010), persentase kejadian kegemukan pada level nasional mengalami peningkatan sebesar 2,8% dibandingkan hasil survei RISKESDAS pada tahun Obesitas disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan (Rolfes et al., 2008). Faktor genetik diturunkan dari orang tua. Faktor lingkungan dibagi menjadi pola makan dan physical inactivity. Menonton televisi dapat menyebabkan obesitas karena kegiatan ini tidak mengeluarkan kalori lebih besar dari pengeluaran untuk metabolisme basal, kegiatan ini menghabiskan waktu yang dapat digunakan untuk vigorous activity, memberikan dorongan dan kesempatan untuk mengudap, dan mendukung gaya hidup sedentaris (Rolfes et al., 2008). Raharjo (2008) mengemukakan bahwa anak-anak Indonesia menghabiskan waktu 68 jam untuk menonton televisi. Dari 68 jam tersebut, waktu yang digunakan anak-anak untuk menonton tayangan televisi hanyalah 32 jam sehingga sisa 36 jam mereka habiskan untuk mengkonsumsi television food advertising atau iklan makanan yang disiarkan dari televisi. Data mengenai menonton televisi mengindikasikan korelasi positif atara durasi/jam menonton televisi dan kegemukan (NHMRC, 2003). Menonton televisi merupakan sumber paparan siaran iklan makanan. Iklan 1

2 makanan mampu mempengaruhi proses pemilihan makanan, perilaku pembelian, dan konsumsi pada anak (Haroon, 2011). Dalam penelitian oleh Andaya et al. (2011) ditemukan bahwa waktu sarapan yang dilakukan bersama keluarga dalam intensitas 4 kali seminggu memperlihatkan dampak yang lebih baik pada perilaku makan anak dibandingkan dengan mereka yang melakukan sarapan bersama kurang dari 4 kali seminggu. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk suatu keyakinan nutrisi nutrition belief-, terutama orang tua. Pada artikel yang ditulis oleh Benton (2004) disebutkan bahwa peran orang tua menjadi sangat penting untuk memberikan edukasi gizi pada anak usia dini. Hal ini disebabkan karena preferensi makanan dan pengetahuan gizi turut dibangun seiring dengan perkembangan pengetahuan anak (Gibney, 2005). Oleh karena itu, orang tua memegang peranan yang penting dalam pengembangan keyakinan nutrisi dari seorang anak. Walaupun anak belum mampu untuk mempunyai penghasilan sendiri, mereka memiliki kontribusi yang cukup besar dalam penentuan konsumsi makanan mereka (Raharjo, 2008). Anak-anak memiliki permintaan dan kemauan kuat yang mampu mempengaruhi keputusan orang tua dalam menyediakan asupan mereka. Ini merupakan kesempatan bagi orang tua untuk memegang kendali terhadap pemilihan dan permintaan makanan anak. Menurut Vareecken et al. (2004), perbedaan pola asuh makan (food parenting practices) menunjukkan perbedaan pada preferensi konsumsi anak. Penelitian tersebut menjelaskan bahwa orang tua memiliki kapasitas 2

3 untuk mengedukasi mengenai apa yang baik dan berguna bagi kesehatan anak sehingga layak untuk dikabulkan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap orang tua terhadap preferensi makanan anak, salah satunya adalah karakteristik orang tua itu sendiri. Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan status pekerjaan ibu, akan menuntun orang tua pada keputusan akhir untuk memenuhi permintaan anak atau tidak. Banyak penelitian yang mempelajari bagaimana anak merespon paparan food advertising (Brody, Stoneman, Lane, & Sanders, 1981; Halford, Gillespie, Brown, Pontin, & Dovey, 2004; Raharjo, 2008), tetapi masih sedikit yang mempelajari hubungan antara sikap orang tua dan prefrensi konsumsi anak sebagai produk pangan yang diiklankan melalui media televisi. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah terdapat perbedaan preferensi konsumsi snack anak akibat paparan iklan makanan menurut sikap orang tua terhadap iklan makanan? 2. Apakah terdapat perbedaan preferensi konsumsi snack anak akibat paparan iklan makanan menurut karakteristik demografi orang tua? 3. Apakah terdapat perbedaan sikap orang tua terhadap iklan makanan menurut karakteristik demografi orang tua? 3

4 C. Keaslian Penelitian 1. Influence of Mother s Educational Level on Food Parenting Practices and Food Habits of Young Children (Vareecke et al., 2004) Penelitian ini mempelajari pengaruh dari tingkat pendidikan ibu dengan pola asuh makan dan kebiasaan makan anak. Karakteristik sampel anak pada penelitian ini menggunakan anak dari golongan usia 2,5-7 tahun. Penelitian ini dilaksanakan di Belgium. Variabel pola asuh makan dibedakan menjadi tiga, yaitu (1) authoritarian, (2) permissive, dan (3) authoritative. Penilaian kebiasaan makan anak dilihat dari frekuensi konsumsi makanan tidak sehat (sweet and soft drinks) dan makanan sehat (fruit and vegetables). Perbedaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah golongan usia anak, variabel karakteristik demografi, sikap orang tua, dan preferensi konsumsi. Ada kemiripan secara konsep, namun variabel dalam konsep tersebut dipandang dan dinilai dari sudut pandang yang berbeda. Dari penelitian Vareecken et al. (2004) ditemukan bahwa pembatasan suatu golongan/jenis makanan tertentu dan pemberian tekanan untuk mengkonsumsi makanan tertentu bukanlah metode yang paling efektif untuk memberikan influence pada anak. Sebaliknya, Vareecken et al. (2004) mengemukakan bahwasannya cara pemberian contoh atau penanaman nilai dengan cara yang positif akan menghasilkan kebiasaan makan anak yang lebih baik (sehat). 4

5 2. Preferensi Pangan Anak SD di Kota Bogor (Tiyas, 2009). Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang menggunakan sampel anak SD di Kota Bogor. Variabel yang serupa dengan penelitian ini adalah preferensi konsumsi anak SD. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilaksanakan adalah pada variabel sikap orang tua dan lokasi penelitian. Hasil penelitian ini adalah preferensi pangan anak masih belum baik untuk sebagian jenis pangan, seperti umbi-umbian. Dari hasil penelitian diketahui pula bahwa anak menyukai olahan tepung dalam jenis roti. Sehingga salah satu kesimpulan penelitian adalah, umbiumbian dapat diolah menjadi roti untuk meningkatkan kesukaan anak kepada sumber karbohidrat umbi-umbian. 3. Television Food Commercials Aimed at Children, Family Grocery Shopping, and Mother-child Interaction (Brody et al., 1981) Penelitian Brody et al. (1981) ini mempelajari bagaimana iklan makanan dapat mempengaruhi preferensi anak terhadap makanan, bagaimana pengaruh iklan makanan terhadap permintaan makanan yang diiklankan oleh anak kepada orang tua selama proses berbelanja, dan bagaimana interaksi orang tua dan anak selama paparan iklan makanan terjadi. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian Brody et al. (1981) memberikan intervensi pada sampel nya sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan bersifat observasi tanpa intervensi dan tidak mempelajari variabel proses berbelanja keluarga atau family grocery shopping. 5

6 4. Pengaruh Iklan Makanan Ringan Terhadap Sikap Konsumtif Anak-anak SD (Raharjo, 2008) Pada penelitian ini dilakukan survei mengenai pengaruh terpaan iklan makanan di televisi terhadap sikap konsumtif anak (murid) sekolah dasar (SD). Sampel yang digunakan adalah anak kelas 4 dan 5 SD yang diambil dengan metode purposive sampling. Jenis penelitian ini adalah jenis observasi analitik dan pengambilan datanya menggunakan kuesioner dan wawancara. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian yang akan dijalankan akan mempelajari di mana peran orang tua (yang diimplementasikan dalam variabel sikap orang tua ) dalam menanggapi hasil penelitian Raharjo (2008) tersebut yang menyatakan bahwa iklan makanan memiliki pengaruh yang kuat terhadap sikap konsumtif anak. 5. The 30-second effect : An experiment revealing the impact of television commercials on food preferences of preschoolers (Borzekowski et al., 2001) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah preferensi makanan pada anak usia 3 5 tahun dipengaruhi oleh paparan iklan makanan. Sampel yang digunakan adalah anak-anak pada golongan prasekolah. Penelitian ini menggunakan metode randomized controlled trial (RCT) untuk pembagian kelompok kontrol dan terpapar. Sampel pada kelompok terpapar dipertontonkan rekaman video program anak-anak yang disisipkan iklan makanan sementara kelompok kontrol menonton video 6

7 yang sama tanpa sisipan iklan makanan. Data mengenai karakteristik demografi dan kepemilikan media elektronik (televisi, video game player, dan lain-lain) didapatkan dengan wawancara via telepon. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian yang akan dijalankan menggunakan desain cross-sectional. 6. Family meal patterns : Associations with sociodemographic characteristics and improved dietary intake among adolescents (Neumark-Sztainer, Hannan, Story, Croll, & Perry, 2003). Penelitian ini mempelajari mengenai hubungan antara pola makan bersama keluarga (family meal patterns), karakteristik sosiodemografi (sociodemographic characteristics), dan asupan makanan (dietary intake) remaja. Karakteristik sosiodemografi yang digunakan pada penelitian ini adalah gender, tingkat pendidikan, ras/etnis, status pekerjaan ibu, dan tingkat penghasilan. Karakteristik sosidemografi pada penelitian ini didata menggunakan self-report berdasarkan pertanyaan-pertanyaan spesifik, contohnya untuk status pekerjaan ibu digunakan pertanyaan Does your mother : (a) work full time for pay, (b) work part time for pay, (c) not work for pay, (d) I don t know. Perbedaan dengan penelitian yang akan dijalankan adalah penelitian Neumark-Sztainer et al. (2003) menggunakan sampel pada golongan remaja sedangkan penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan sampel dari golongan anak-anak. Selain itu, penelitian yang akan dilaksanakan hanya menggunakan beberapa turunan variabel sosiodemografi. Penelitian yang akan 7

8 dilaksanakan tidak menggunakan gender sebagai variabel dan tidak meneliti perbedaan ras/etnis. D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui perbedaan preferensi konsumsi snack anak akibat iklan makanan menurut karakteristik demografi dan sikap orang tua 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui preferensi konsumsi snack siswa SD b. Mengetahui karakteristik demografi orang tua murid c. Mengetahui sikap orang tua murid terhadap iklan makanan d. Mengetahui perbedaan sikap orang tua murid menurut karakteristik demografi e. Mengetahui perbedaan preferensi konsumsi snack anak menurut karakteristik demografi orang tua : i. Mengetahui perbedaan preferensi konsumsi snack anak akibat paparan iklan makanan menurut tingkat pendidikan orang tua ii. Mengetahui perbedaan preferensi konsumsi snack anak akibat iklan makanan menurut status pekerjaan ibu iii. Mengetahui perbedaan preferensi konsumsi snack anak akibat paparan iklan makanan menurut tingkat pendapatan orang tua 8

9 f. Mengetahui perbedaan sikap orang tua terhadap iklan makanan menurut karakteristik demografi orang tua : i. Mengetahui perbedaan sikap orang tua terhadap iklan makanan menurut tingkat pendidikan orang tua ii. Mengetahui perbedaan sikap orang tua terhadap iklan makanan menurut status pekerjaan ibu iii. Mengetahui perbedaan sikap orang tua terhadap iklan makanan menurut tingkat pendapatan orang tua E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat bagi masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kejadian paparan iklan makanan di kalangan anak-anak, dampaknya terhadap konsumsi anak, dan bagaimana sikap orang tua yang terjadi di lapangan kepada masyarakan. Diharapkan pula hasil penelitian ini mampu turun mengembangkan studi kesehatan masyarakat di Indonesia. 2. Manfaat bagi institusi pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemberian penyuluhan atau seminar tentang obesitas atau kegemukan sebagai salah satu upaya untuk mengontrol peningkatan angka prevalensi kegemukan di DI Yogyakarta. 9