digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Menurut Syaodih (2010) survei (survey) digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu-isu tertentu. Ada tiga karakteristik utama dari survey, antara lain : (1) informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk mendeskrisikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti kemampuan, sikap, kepercayaan, pengetahuan dari populasi, (2) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan (umumnya tertulis walaupun bisa juga lisan) dari suatu populasi, dan (3) informasi diperoleh dari sampel, bukan dari populasi. Sedangkan tujuan dari survey adalah mengetahui gambaran umum karakteristik dari populasi. Ada tiga alasan yang membuat penelitian survey populer dan sering digunakan : multi fungsi, efisiensi dan generabilitas. Dengan demikian, penelitian survey umumnya melakukan pengambilan sampel namun dilakukan generalisasi (data sampel berlaku untuk populasi). 1. Tujuan studi Tujuan penelitian ini adalah pengujian hipotesis (hypotesis testing), yaitu penelitian yang menjelaskan fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel. Menurut Sekaran (2009) pengujian hipotesis (hypotesis testing) dilakukan untuk menjelaskan varians dalam variabel dependen. Dalam pengujian hipotesis (hypotesis testing) peneliti melampaui deskripsi commit to variabel user belaka dalam situasi tertentu 17
digilib.uns.ac.id 18 untuk memahami hubungan antara faktor-faktor yang menarik. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menguji hubungan antara variabel selfcongruity, functional-congruity dan kepuasan terhadap niat beli ulang. 2. Tipe hubungan variabel Tipe hubungan variabel dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat atau kausal, yaitu penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Sekaran (2009) menyatakan bila sebuah studi dimana peneliti ingin menggambarkan penyebab dari satu atau lebih masalah disebut studi kausal. Penelitian ini ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengarui niat pembelian ulang dan menunjukkan arah hubungan variabel dependen : niat beli ulang dengan variabel independen : selfcongruity dan functional congruity melalui kepuasan sebagai variabel mediasi. 3. Lingkungan penelitian Penelitian terhadap suatu fenomena dapat dilakukan pada lingkungan natural maupun lingkungan buatan. Menurut Sekaran (2009) penelitian dapat dilakukan dalam lingkungan alami ketika proses berjalan secara normal (noncontrived settings). Penelitian ini menggunakan lingkungan natural yang menggunakan subyek penelitian yaitu konsumen yang pernah melakukan pembelian pada kedai Ngopi serius. 4. Unit analisis Unit analisis mengacu pada tingkat agregasi data yang dikumpulkan selama commit tahap analisis, to user Sekaran (2009). Unit analisis
digilib.uns.ac.id 19 merupakan elemen penting dalam desain penelitian karena mempengaruhi proses pemilihan, pengumpulan dan analisis data. Unit analisis dalam penelitian ini pada tingkat individual karena data yang dianalisis berasal dari individu yaitu kosumen yang pernah melakukan pembelian pada kedai Ngopi serius di Surakarta. 5. Horison waktu Menurut Sekaran (2009) sebuah penelitian dapat dilakukan di mana data dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama beberapa hari, minggu atau bulan, untuk menjawab pertanyaan penelitian. Studi ini disebut one-shot studies atau cross-sectional studies. Data penelitian ini adalah hasil survey yang dikumpulkan dari konsumen yang pernah melakukan pembelian di kedai Ngopi serius Surakarta selama beberapa minggu. 6. Pengukuran construct Construct merupakan abstraksi dan fenomena atau realitas untuk keperluan penelitian harus diopersionalkan dalam bentuk variabel yang diukur dengan berbagai macam nilai. Pengukuran construct dalam penelitian ini menggunakan skala interval yang memungkinkan peneliti untuk melakukan operasi aritmatika tertentu pada data yang dikumpulkan dari responden dan mengukur besarnya perbedaan preferensi antara individu dengan mengubah skala dan memberikan peringkat untuk membuatnya seolah-olah ada beberapa poin pada skala yang mewakili tingkat pentingnya suatu indikator pada variabel, Sekaran (2009). Skala interval yang digunakan dalam penelitian ini
digilib.uns.ac.id 20 dinyatakan dengan angka 1 sampai 4. 1: sangat tidak setuju, 2: tidak setuju, 3: setuju, 4: sangat setuju. B. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi mengacu pada seluruh kelompok orang, peristiwa, atau hal-hal yang menarik keinginan peneliti untuk menyelidiki atau membuat kesimpulan berdasarkan statistik sampel, (Sekaran, 2009:262). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang yang pernah melakukan pembelian di kedai Ngopi Serius. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang terdiri atas beberapa namun tidak seluruhnya anggota dipilih dari populasi, (Sekaran, 2009:263). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 200 orang yang pernah melakukan pembelian dan memiliki niat beli ulang di kedai Ngopi Serius. 200 sampel diambil dengan alasan sudah dapat memenuhi minimum sampel yang disarankan Ghozali (2008) yaitu antara 100-200 responden. Kuesioner untuk 200 responden ditargetkan selesai dalam waktu dua minggu, dengan asumsi setiap minggunya mendapat 100 responden. Data dikumpulkan dengan bertemu responden secara langsung di tempat penelitian ketika calon responden sedang duduk disekitar tempat penelitian.
digilib.uns.ac.id 21 3. Teknik sampling Teknik pengumpulan sampel (Sampling) yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dimana setiap elemen dalam populasi tidak memperoleh peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Sedangkan metode yang digunakan adalah convenience sampling yang mengacu pada pengumpulan informasi dari anggota populasi yang tersedia dan mudah untuk mendapatkannya. Convenience sampling paling sering digunakan selama fase eksplorasi penelitian dan merupakan cara terbaik untuk mendapatkan beberapa informasi dasar dengan cepat dan efisien, (Sekaran, 2009:276). Covenience sampling digunakan dalam penelitian ini karena sulit untuk menentukan berapa jumlah orang yang memiliki niat beli di kedai Ngopi Serius. C. Jenis dan Sumber Data Data primer Data primer (primary data) merupakan data yang dikumpulkan dari pihak pertama (first-hand) untuk berikutnya dianalisis guna mencari jalan keluar masalah yang diteliti, (Sekaran, 2009:181). Data primer dalam penelitian ini didapatkan dari responden yang merupakan konsumen di kedai Ngopi Serius.
digilib.uns.ac.id 22 D. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner Cara ini dilakukan peneliti dengan menyediakan daftar pertanyaan mengenai obyek yang diteliti kepda responden sebanyak jumlah sampel. Pengukuran terhadap variabel dalam penelitian ini dilakukan melalui penilaian dengan menggunakan skala Likert dengan rating skor 1 sampai dengan skor 4. Tujuan penggunaan skala Likert 4 tingkat dalam penelitian ini adalah untuk menghilangkan kelemahan pengukuran skala Likert 5 tingkat, ( Hadi,Sutrisno 1999:20 dalam Sri Hartini, 2012). Dalam kuesioner ini responen diminta untuk memilih salah satu dari 4 alternatif jawaban yang ada, yaitu : a. Nilai 4 untuk jawaban sangat setuju b. Nilai 3 untuk jawaban setuju c. Nilai 2 untuk jawaban tidak setuju d. Nilai 1 untuk jawaban sangat tidak setuju 2. Wawancara (Field riset) Penelitian dengan mengadakan pengamatan, wawancara, dan membagikan kuesioner atau daftar pertanyaan kepada responden. 3. Study Pustaka (Library riset) Mempelajari buku-buku dan literatur lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
digilib.uns.ac.id 23 E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Pada penelitian ini dapat dijelaskan bahwa self-congruity dan functionalcongruity sebagai valiabel bebas (independent varable), dan kepuasan konsumen sebagai variabel antara (intervening variable) serta niat beli ulang konsumen sebagai varabel terikat (dependent variable). Maka definisi operasional pada penelitian ini sebagai berikut: Tabel III. 1 Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Variabel Definisi Indikator Pengukuran Self-congruity self-congruity adalah tingkat kecocokan atau ketidakcocokan antara citra toko (store image) dan citra diri (self-image) konsumen (Sirgy et al., 2000) Kesesuaian antara konsep coffee shop dengan karakter konsumen. Kesesuaian antara konsep coffee shop dengan cerminan diri konsumen. Kesesuaian antara coffee shop dengan bagaimana konsumen percaya orang lain melihat dirinya. Kesesuaian antara coffee shop dengan bagaimana konsumen ingin orang lain melihat dirinya. Skala likert Functionalcongruity Kesesuaian antara tingkat utilitarian attribute suatu produk dan ekspektasi konsumen terhadap atribut produk dapat disebut sebagai functional congruity (Sirgy et al., 2000). Kelengkapan produk Kualitas produk Kewajaran harga Kenyamanan outlet Pelayanan bagus Skala likert Kepuasan Kepuasan konsumen adalah sejauh mana anggapan kinerja produk memenuhi harapan pembeli. (Kotler dan Amstrong, 2008:16) Niat ulang beli Niat beli ulang mengacu pada kesediaan pelanggan untuk mempertahankan hubungan dengan toko atau merek dan membeli kembali produk dimasa depan (Zeithaml et al., 1996). Sumber: dari berbagai artikel penelitian Sesuai denganharapan Merasa senang Memenuhi kebutuhan Kinerja yang baik Mengambil keputusan yang tepat ketika memilih store Memiliki pengalaman yang baik Merencanakan pembelian di masa depan Berniat mencoba semua varian produk Meningkatkan frekuensi pembelian Mempertahankan pembelian Skala likert Skala likert
digilib.uns.ac.id 24 F. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menyebar kuesioner, yaitu memberikan daftar pertanyaan kepada responen dan responden memberikan alternatif jawaban yang sudah tersedia. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah personally administered questionnaires dimana peneliti menyampaikan sendiri kuesioner kepada responden dan mengambil sendiri koesioner yang telah diisi oleh responden dengan tujuan supaya tingkat pengembalian kuesioner dapat terjaga dalam periode waktu yang relatif pendek (Sekaran, 2009:197). G. Metode Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah instrumen penelitian benar-benar mampu mengukur construct yang digunakan. Untuk memperoleh validitas kuesioner, usaha dititikberatkan pada percapaian validitas isi. Validitas tersebut menunjukkan sejauh mana perbedaan yang diperoleh dengan instrumen pengukuran merefleksikan perbedaan sesungguhnya pada responden yang diteliti. Teknik uji validitas yang sering digunakan adalah Confirmatory Factor Analysis dimana syarat boleh dilakukannya analisis faktor harus memiliki nilai Kaizer-Meyer-Olking Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA) > 0,50. Item pertanyaan dikatakan valid jika memiliki 0,05 dan telah terekstrak sempurna (Ghozali,2008).
digilib.uns.ac.id 25 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsistensi terhadap instrument-instrument yang mengukur konsep. Reliabilitas merupakan syarat untuk tercapainya validitas suatu kuesioner dengan tujuan tertentu. untuk menguji reliabiltas digunakan Cronbach Alpha. Kategori koefisien alpha dari suatu pengujian adalah sebagai berikut (Sekaran, 2006): 1) 0,8 1,0 = reliabilitas baik 2) 0,6 0,799 = reliabilitas dapat diterima 3) <0,6 = reliabilitas kurang baik H. Uji Hipotesis Analisis Structural Equation Model (SEM) Model ini dipilih karena model dalam studi ini lebih sesuai menggunakan SEM dan mengacu pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pendekatan ini digunakan untuk menguji model struktural pada kelompok yang berbeda secara simultan (Ghozali, 2008). Model ini tidak memerlukan model bersarang (nested model) untuk mengestimasi kelompok hipotesis yang berbeda dalam koefisien model path analysis atau kesesukaan model (model fit). Perbedaan yang terjadi antar kelompok dapat dieveluasi berdasarkan goodness of fit model yang diperoleh dari masing-masing kelompok. Pengujian dilakukan dengan menggunkan program perangkat lunak AMOS 21.0 untuk menganalisis hubungan kausalitas struktural. Beberapa hal yang menjadi perhatian sebelum melakukan pengujian model struktural dengan pendekatan two step to SEM adalah:
digilib.uns.ac.id 26 1. Asumsi Kecukupan Sampel Teknik analisis SEM mensyaratkan jumlah sampel minimum yang akan diujikan yaitu sebanyak 100 sampel atau 5 sampai 10 kali jumlah parameter yang diestimasi. 2. Asumsi Normalitas Merupakan asumsi paling fundamental dalam analisis multivariate adalah bentuk distribusi data pada suatu variabel metrik tunggal dalam menghasilkan distribusi normal. Apabila asumsi normalitas tidak dipenuhi dan penyimpangannya besar, maka hasil uji statistik menjadi bias. Distribusi data normal menurut Ghozali (2008) jika dilihat secara univariate nilai critical skewness (kemencengan) dibawah 2,58 (signifikan pada 1%) dan secara multivariate kurtosis memiliki nilai critical dibawah 2,58. 3. Asumsi Outliers Outliers adalah data yang memiliki karakteristik utama yang terlihat sangat jauh berbeda dari observasi lain, dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim, baik konstruk tunggal maupun konstruk kombinasi yang dilakukan dengan memperlihatkan mahalanobis distance. Kriteria yang digunakan berdasarkan nilai chi square ( )pada derajat kebebasan, yaitu jumlah observed variabel pada output tingkat signifikansi p<0.001. 4. Goodness of fit a. Chi-Square ( ) Tujuan analisis ini adalah untuk mengembangkan dan menguji sebuah model yang commit sesuai to dengan user data. Dalam pengujian ini nilai
digilib.uns.ac.id 27 yang rendah dan menghasilkan tingkat signifikansi yang lebih besar dari 0,05 akan mengindikasikan tidak ada perbedaan yang signifikan antara matrix kovarians data dan matrix kovarians yang diestimasi. sangat bersifat sensitif terhadap sampel yang terlalu kecil maupun terlalu besar. Oleh karena itu pengujian ini perlu dilengkapi dengan alat uji lainnya b. Normed Chi Square (CMIN/DF) CMIN/DF adalah ukuran yang diperoleh dari nilai chi-square digai dengan degree of freedom. Indeks ini merupakan indeks kesesuaian parsimonious yang mengukur hubungan goodness of fit model dan jumlah-jumlah koefisien estimasi yang diharapkan untuk mencapai tingkat kesesuaian. Nilai yang direkomendasikan untuk menerima ke 2,0 / 3,0. c. Goodness of Fit Index (GFI) Indeks ini mencerminkan tingkat kesesuaian model secara keseluruhan yang dihitung dari residual kuadrat dari model yang diprediksi dibandingkan data yang sebenarnya. Nilai mendekati 1 mengisyaratkan model yang diuji memiliki kesesuaian dengan baik. d. Root Mean Square Error of Approximation (RMSEA) RMSEA adalah indeks yang digunakan untuk mengukur fit model menggantikan chi-square statistik dalam jumlah sampel mengindikasikan indeks yang baik untuk menerima kesesuaian sebuah model.
digilib.uns.ac.id 28 e. Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI) Indeks ini merupakan pengembangan dari GFI yang telah disesuaikan dengan rasio dari degree of freedom model yang diajukan dengan degree of freedom dari null model (model konstruk tunggal dengan semua indikator pengukuran konstruk). Semakin besar AGFI maka semakin baik kesesuaian yang dimiliki model. f. Tucker Lewis Index (TLI) TLI merupakan indeks kesesuaian incremental yang membandingkan model yang diuji dengan null model. Nilai merupakan indeks kesesuaian yang kurang dipengaruhi oleh ukuran sampel. g. Normed Fit Index (NFI) Indeks ini juga merupakan indeks kesesuaian incremental. Nilai yang dire h. Comparative Fit Index (CFI) Besaran indeks ini adalah dalam rentang 0 sampai 1 dan nilai yang mendekati 1 mengindikasikan model memiliki tingkat kesesuaian yang baik. Indeks ini sangat dianjurkan untuk dipakai karena relatif tidak sensitif terhadap besarnya sampel dan kurang dipengaruhi oleh kerumitan model. Nilai penerimaan yang