OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI

dokumen-dokumen yang mirip
PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tommy Untuk Mengoptimalkan Aset Dalam Alokasi Instrumen Investasi

Optimalisasi Return Portofolio untuk Tujuan Keuangan

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013)

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Tonny Pada Tabungan dan Reksa Dana

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK BENNY ALBERTH UNTUK MENGOPTIMALKAN ASET KE DALAM ALOKASI INSTRUMEN INVESTASI

Optimalisasi Aset Dan Arus Kas Bapak Gilbert Dalam Mencapai Tujuan Keuangan Keluarga

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK MIKE PADA ASURANSI, TABUNGAN, DAN REKSADANA

PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA UNTUK MENCAPAI TUJUAN SECARA OPTIMAL

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Andy Christian dengan Pengoptimalisasian Aset

Pengoptimalan Aset Bapak Carlos Dalam Memenuhi Tujuan Keluarga

Perencanaan Keuangan Keluarga Bapak Sugiyanto Untuk Mengoptimalkan Aset Ke Dalam Alokasi Instrumen Investasi

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Perhiasan

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Spare Part

ABSTRACT. Keywords: financial planning, investment objective, investment. iii Universitas Kristen Maranatha

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Karyawan dan Wiraswasta Toko Bahan Bangunan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Pemilik Toko Garment

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Agen Penjualan Mobil

PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN FINANSIAL

Perencanaan Keuangan untuk Seorang Manajer Pabrik Plastik

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh setiap individu dalam hal ini khususnya bagi individu pada penelitian ini yang

PERENCANAAN KEUANGAN UNTUK KELUARGA MUDA SURABAYA

5 Langkah Wealth Discovery INTEGRATED LIFE PLANNER

Bab 2. Perencanaan Keuangan Financial Planning

Sudah Sehatkah Keuangan Anda?

Entrepreneurship and Inovation Management

Manulife Investor Sentiment Index Study Q Indonesia. Februari 2016

Oleh : Lisa Soemarto, MA, RIFA, RFC. Editor : Yosephine P. Tyas, S.Kom, MM, RFA

Entrepreneurship and Innovation Management

Financial Planning Seminar

WORKSHOP PERSONAL FINANCE. 21 Juli 2017

Kalkulator Perencanaan Keuangan Android Manual Book


BAB I PENDAHULUAN. Seseorang yang sudah dapat dikatakan kaya (wealthy), tidak hanya akan

ANALISIS KEUANGAN PT. PLN (Persero)

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. SIANTAR TOP (PERSERO) TBK. : Sovia Yohana Lumban : 1A214419

PRESTIGIO. Ketenangan hidup dimulai dari perencanaan keuangan yang komprehensif dan fleksibel

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semakin berkembang. Perkembangan ini terjadi tak lepas dari para private banker

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

Manulife Investor Sentiment Index Study

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen Kekayaan diklasifikasikan sebagai tipe tingkat tinggi dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya tujuan setiap orang bekerja adalah memperoleh pendapatan

Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

NUR AZIZ MANAJEMEN EKONOMI 2015 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN PENDEKATAN LIQUIDITAS, SOLVABILITAS, RENTABILITAS PADA PT.

MEMILIH INVESTASI UNTUK PERSIAPAN DANA PENDIDIKAN ANAK Oleh: Safir Senduk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Strategi Volume 6, No. 10, April 2016 ISSN :

Keywords: Financial Planning, Savings, Insurance, Mutual Funds

MODUL PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA. Oleh: Drs. Wiyono, M. M.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

LOGO MANAJEMEN KEUANGAN ANDRI HELMI M, SE., MM

Solution for your wealth accumulation needs

Panduan Berinvestasi Melalui Reksadana

BAB 4 PEMBAHASAN. Universitas Indonesia. Penerapan strategi..., Iswardi, FE UI, 2008

Bab 5. Kesimpulan dan Saran

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

Solution for your wealth accumulation needs

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan adalah alat ukur yang paling sering igunakan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

SELAMAT DATANG DI PROGRAM EDUKASI KEUANGAN MAHASISWA FEB UA Surabaya, 6 Juni 2015

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,

I. PENDAHULUAN. dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Menurut data Departemen Keuangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

profitabilitas, rasio likuiditas, rasio aktivitas, dan rasio solvabilitas. Salah satu indikator penting dalam penilaian prospek sebuah perusahaan

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Manajemen Keuangan Bisnis I Pertemuan II. Lingkungan Keuangan Pasar, Lembaga Keu & Pasar, Bunga Keuangan

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pengertian perbankan dalam pasal 1 ayat 1 Undang-Undang No.10 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengambilan keputusan, apabila dengan informasi tersebut dapat diprediksi

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

BAB I PENDAHULUAN. Hukum kelangkaan atau Scarcity (Mankiw, 2002) menyebutkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

PENGELOLAAN KEUANGAN

Ingin Hidup Nyaman dan Bahagia?

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Kinerja Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk Sebelum dan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terkait penghitungan pajak. Kreditur, misalnya supplier dan pihak bank

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan petunjuk atau gambaran tentang bagaimana suatu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, umumnya suatu perusahaan memerlukan dana

Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang rnelalui

Alat analisis laporan keuangan H A S B I A N A D A L I M U N T H E S E., M. A K

Bab IV CARA INVESTASI DI CITIBANK N.A

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

Transkripsi:

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 30-35 30 OPTIMALISASI NERACA DAN ARUS KAS UNTUK MENCAPAI TUJUAN KELUARGA BAPAK DONI Michael Tryanto Program Manajemen, Program Studi Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: Michael.tryanto@yahoo.com Pada perencanaan keuangan Bapak Doni, dapat dilihat bahwa aset yang dimiliki oleh Keluarga Bapak Doni tergolong memadai dan permasalahan yang dihadapi adalah pengalokasian aset yang dimiliki belum optimal. Perencanaan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuantujuan keuangannya, yaitu kebutuhan akan dana darurat, dana melahirkan anak, dana membeli mobil bekas, dana membeli rumah, dana pendidikan anak klien, dana pensiun, dan dana liburan, juga untuk memproteksi jiwa dengan cara mengoptimalkan alur dana dan aset yang sudah ada. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut perencana keuangan merekomendasikan produk-produk yang sesuai yaitu: Asuransi Jiwa AIA, Tabungan BCA, Reksadana TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, dan Panin Dana Maksima. Dengan kondisi keuangan yang ada berupa alur dana yang positif dan adanya aset yang memadai merupakan modal utama yang membuat keluarga Bapak Doni akan mudah mencapai tujuan-tujuan investasinya. Kata kunci : Perencanaan Keuangan, Asuransi, Tabungan, Reksa Dana. At Mr. Doni financial planning, it can be seen that the assets owned by client can be considered as being adequate assets and the problems faced is the allocation of assets has not been optimal. The basic purpose of this planning was to assist Mr. Doni in achieving the financial goals in his life. These goals were the emergency fund, education fund, pension fund, and vacation fund, fund car purchase, fund home purchase, pregnancy fund also to protect their life and wealth. It is done by optimizing his assets and cash flow allocation. In order to achieve the objectives, a financial planner recommended the following products for his fund allocation: AIA Life Insurance, BCA Saving, Mutual Funds of TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, and Panin Dana Maksima.By having positive cash flow and adequate assets, Mr. Doni may be able to achieve all of their investment goals. Keywords: Financial Planning, Insurance, Saving Account, Mutual Fund. 1. PENDAHULUAN i jaman globalisasi saat ini, banyak sekali masyarakat Dyang belum sadar akan pentingnya merencanakan keuangan sejak dini. Banyak masyakat yang belum memikirkan tujuan, impian serta keinginan-keinginannya di masa depan dan hanya berpikiran pendek bahwa yang penting memiliki pekerjaan, penghasilan dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari saja. Padahal kebutuhan seseorang akan bertambah seiring dengan berjalannya waktu dan banyak orang tersadar ketika menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan yang terus bertambah bahkan banyak pula yang baru tersadar ketika mendekati masa pensiun bahwa uang yang telah dikumpulkannya selama ini ternyata tidak dapat mencukupi kebutuhan ketika masa pensiun tersebut tiba, sehingga apabila keuangan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan baik dalam jangka waktu pendek maupun dalam jangka waktu panjang, berhutang menjadi salah satu solusi yang sering diambil. Namun, di sisi lain, berhutang dapat menjadi salah satu malapetaka apabila tidak dapat dikendalikan. Untuk membentuk kehidupan keluarga yang mandiri dan seiring dengan meningkatnya taraf pendidikan, memerlukan suatu anggaran keuangan yang berkesinambungan. Manfaat dari perencanaan kuangan yaitu mengelola pendapatan dan pengeluaran, menciptakan kesadaran akan kondisi keuangan saat ini, merencanakan masa depan dengan menetapkan tujuan dan cara pencapaiannya, dan menciptakan sistem evaluasi dan revisi atas kemajuan keuangan. Dengan melakukan hal ini akan semakin memudahkan masyarakat dalam mengelola pendapatan. Perencanaan keuangan ini ditujukan bagi semua lapisan masyarakat sehingga dengan adanya perencanaan keuangan yang baik, dapat membantu mencapai tujuan keuangan yang diimpikan. Bapak Doni dan Ibu Linda adalah sebuah keluarga kecil yang baru saja menikah dan belum mempunyai anak. Bapak Doni yang lahir pada tanggal 21 April 1983 ini bekerja sebagai agen properti di salah satu kantor properti di Surabaya, sedangkan Ibu Linda yang lahir pada tanggal 1 Maret 1985 adalah seorang akuntan di salah satu perusahaan di Surabaya. Berdasarkan kuesioner profil resiko Trimegah Sekuritas yang telah diisi, Bapak Doni termasuk tipe investor yang memiliki profil resiko konservatif moderat. Investor dengan kategori ini mengutamakan pada keutuhan nilai pokok investasi, tapi mulai bersedia menerima fluktuasi investasi dalam jangka pendek untuk mendapatkan hasil yang lebih dari produk regular perbankan. Dengan alokasi aset sebesar 10% reksadana jenis pasar uang, 65% reksadana jenis pendapatan tetap, 15% reksadana jenis campuran, 10% reksadana jenis saham. 2. LANDASAN TEORI Perencanaan keuangan adalah proses mencapai tujuan hidup seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana, yang termasuk tujuan hidup adalah membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak atau merencanakan pensiun. Perencanaan keuangan pribadi memiliki arti sederhana yaitu melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai kebutuhan pribadi atau individual (FPSB, 2007, p.7). Menurut FPSB (2007) Perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 30-35 31 1. Perencanaan keuangan menyeluruh (comprehensive financial planning) 2. Perencanaan keuangan akan kebutuhan khusus atau tertentu (special need planning) Menurut FPSB (2007), dalam praktek ada 2 tipe perencana keuangan: 1. Perencana keuangan independen 2. Perencana keuangan tied Seorang perencana keuangan harus mempunyai pendidikan, pengalaman, pengentahuan yang dalam serta mempunyai suatu sertifikasi, dan bekerja secara penuh etika. Perencanaan keuangan memiliki tugas untuk merancang suatu strategi yang sesuai dengan karakter nasabah dengan tujuan untuk mencapai tujuan tujuan keuangan nasabah. Terdapat beberapa alasan yang mendorong timbulnya profesi perencana keuangan, yaitu : a. Perubahan demografi; seperti misalnya perubahan gaya hidup, umur manusia yang semakin panjang, perubahan populasi dari segi jumlah dan gender. b. Perpindahan tanggung jawab pensiun dari negara dan perusahaan ke individual. Setiap individu akan semakin bertanggung jawab terhadap kualitas hari tuanya. c. Produk keuangan yang semakin kompleks dan canggih. d. Kecenderuangan menurunnya ikatan sosial keluarga seperti berkurangnya dukungan anakanak pada orang tua yang telah jompo. Situasi diatas menyebabkan timbulnya kebutuhan akan perencana keuangan yang dapat membantu untuk melakukan upaya persiapan. Perencana keuangan membantu klien dalam merencanakan: 1. Manajemen risiko dan proteksi asuransi 2. Investasi dan tabungan 3. Dana Pensiun 4. Dana Pendidikan 5. Dana lain-lain (Dana melahirkan, Dana liburan,dll) Untuk mencapai tujuan klien maka FPSB (2007) membagi aset keuangan ke dalam lima kategori, yaitu: 1. Instrumen Pasar Uang Instrumen pasar uang meliputi produk pasar uang yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun tetapi cukup likuid. Beberapa jenis instrumen pasar uang yang dikenal secara umum adalah tabungan 2. Reksadana (Mutual Fund) Ada 4 jenis Reksadana berdasarkan jenis investasinya yang dikenal di Indonesia, yaitu: 1. Reksadana Pasar Uang (RDPU) 2. Reksadana Pendapatan Tetap (RDPT) 3. Reksadana Campuran (RDC) 4. Reksadana Saham (RDS) Menurut FPSB (2007), terdapat rasio-rasio keuangan keluarga yang dapat digunakan untuk menentukan apakah keuangan suatu keluarga sehat atau tidak. Rasio keuangan ini terdiri dari: a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Rasio menggambarkan kemampuan sebuah aset untuk dikonversi dengan cepat dan mudah ke dalam bentuk kas. Rasio ini menunjukkan dalam jumlah bulan, apakah sebuah rumah tangga mampu secara berkelanjutan memenuhi kebutuhan pengeluarannya melalui pembiayaan kas atau setara kas setelah rumah tangga tersebut mengalami kerugian atau kehilangan sumber pendapatannya. Sebagai acuan umum, seorang individu diharapkan mempunyai rasio likuiditas antar 3-6 bulan. b. Rasio Aset Likuid terhadap Nilai Bersih Kekayaan (Liquid Asset to Net Worth Ratio) Rasio ini memperlihatkan indikasi terhadap berapa banyak jumlah nilai bersih kekayaan seseorang dalam bentuk kas atau setara kas. Rasio sebesar 15% dianggap sebagai suatu perbandingan yang cukup. c. Rasio Tabungan (Saving Ratio) Rasio ini merupakan sebuah indikator yang menyatakan berapa persen dari pendapatan kotor yang disisihkan untuk penggunaan/ konsumsi di masa datang dalam bentuk simpanan/tabungan. Seorang individu atau rumah tangga dinilai sehat secara keuangan jika memiliki tingkat rasio 10% atau lebih. d. Rasio Perbandingan Hutang terhadap Aset (Debt to Asset Ratio) Rasio ini merupakan barometer pengukur yang lebih luas lagi terhadap likuiditas keuangan seorang individu atau rumah tangga. Secara khusus, rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan seorang individu dalam membayar hutang-hutangnya. Posisi keuangan seseorang dinilai aman jika memiliki tingkat rasio 50% atau kurang. e. Rasio Kemampuan Pelunasan Hutang (Debt Service Ratio) Rasio ini membandingkan antara total pembayaran tahunan pinjaman dengan total pendapatan setahun. Rasio menunjukkan berapa banyak jumlah pendapatan yang dibutuhkan dalam setahun untuk membayar total hutang tahunan. Tingkat rasio 35% atau kurang, mengindikasikan kecukupan dana untuk pembayaran hutang. f. Rasio Kemampuan Pelunasan Hutang Non Hipotek (Non Mortgage Debt Service Ratio) Rasio ini membandingkan total pendapatan tahunan terhadap pembayaran keseluruhan pinjaman setahun di luar pembayaran mortgage. Level rasio 15% atau kurang dinilai masih wajar, sementara rasio 20% dinilai bahwa posisi non mortgage terlalu tinggi. g. Rasio Perbandingan Nilai Bersih Aset Investasi terhadap Nilai Bersih Kekayaan (Investment Assets To Net Worth Ratio) Rasio ini menunjukkan seberapa baik seorang individu dalam melipat gandakan total kapitalnya. Secara umum, seorang individu diharapkan mempunyai rasio perbandingan nilai bersih aset investasi terhadap nilai kekayaan bersih sebesar 50% atau lebih dan persentasi ini harus semakin membesar seiring semakin dekatnya waktu pensiun. h. Rasio Solvabilitas (Solvency Ratio) Rasio ini mengukur resiko kebangkrutan keluarga akibat besaran hutang yang dimiliki keluarga. Rasio ini lebih menekankan pada aspek secara keseluruhan pendanaan atas personal assets yang dimiliki keluarga. Semakin besar solvency ratio yang dimiliki suatu keluarga, maka semakin baik.

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 30-35 32 3. METODE PENELITIAN Proses perencanaan keuangan yang dirancang FPSB (2007, p.9) meliputi 6 langkah yang akan membantu klien untuk menemukan gambaran besar mengenai dimana dan bagaimana kondisi keuangan pribadinya. Dengan menggunakan keenam langkah proses ini, perencana dapat mengetahui profil resiko klien dan juga tujuan keuangan klien. Proses perencanaan keuangan dapat dilihat dalam gambar ini : Mengidentifikasi Hubungan Dengan Klien Memonitor Perencana Keuangan Menentukan Tujuan & Mendapatkan data Melakukan Implementasi Perencana Keuangan Analisa & Evaluasi Status Keuangan Klien Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan Gambar 1. Proses Perencanaan Keuangan Sumber: FPSB (2007, p. 9) 1. Mendefinisikan Hubungan Dengan Klien Saat bertemu dengan klien, perencana keuangan menjelaskan siapa dirinya, jasa perencanaan keuangan yang diberikan, termasuk tujuan perencanaan tersebut dan bagaimana dia memberikan jasa tersebut. Hal ini dilakukan agar klien mengerti peran, tugas serta pelayanan si perencana keuangan demi keuntungan klien itu sendiri. 2. Menentukan Tujuan Dan Mendapatkan Data Perencana keuangan mulai menanyakan informasi mengenai situasi keuangan klien melalui wawancara langsung maupun tidak langsung. Kemudian perencana keuangan bersama-sama dengan klien menentukan tujuan keuangan klien serta jangka waktu yang diinginkan oleh klien untuk mencapainya. Perencana keuangan meminta klien untuk mengisi kuisioner mengenai profil resiko dan menjelaskan hasil dari kuisioner tersebut kepada klien. 3. Analisa Dan Evaluasi Status Keuangan Klien Informasi yang telah didapat dari klien perlu dianalisa dan dievaluasi untuk menentukan situasi klien saat ini dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan klien. Analisa yang dilakukan adalah analisa aset, kewajiban dan arus kas. Dari kuisioner profil resiko yang diisi Bapak Doni, diketahui bahwa beliau termasuk tipe investor konservatif moderat. 4. Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan Rekomendasi perencanaan keuangan yang diberikan dititikberatkan pada tujuan keuangan klien berdasarkan informasi yang diberikan dan akan dipelajari bersama-sama oleh perencana keuangan dan klien. Tujuannya adalah menolong klien memahami rekomendasi tersebut sehingga klien dapat mengambil keputusan secara tepat dan benar. 5. Implementasi Rekomendasi Perencanaan Keuangan Perencana Keuangan dan klien harus sepakat tentang bagaimana rekomendasi tersebut akan dilaksanakan. Perencana Keuangan dapat melakukan koordinasi atas seluruh proses perencanaan keuangan yang terjadi bersama klien dan professional lainnya,seperti notaris/pengacara, akuntan atau pialang saham. 6. Memonitor Perencanaan Keuangan Klien dan Perencana Keuangan harus sepakat siapa yang akan memonitor perkembangan klien dalam mencapai tujuan-tujuannya. Apabila disetujui, Perencana Keuangan harus meninjau dan melaporkan perkembangan yang terjadi kepada klien secara berkala. Perencana Keuangan membagi tujuan klien dalam tiga kurun waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek antara lain: dana darurat. Tujuan keuangan jangka menengah adalah dana melahirkan anak dan dana membeli mobil bekas. Sedangkan tujuan keuangan jangka panjang adalah dana membeli rumah, dana pendidikan anak, dana liburan dan dana pensiun. Tabel berikut ini menunjukkan tujuan investasi klien berdasarkan jangka waktu dan prioritas. Tabel 1. Tujuan investasi klien No Tujuan Keuangan Jangka waktu 1 Dana Darurat Jangka Pendek 2 Dana Melahirkan 3 Dana Membeli mobil Jangka Menengah Jangka Panjang 1 tahun > 1 5 tahun > 5 tahun 4 Dana Membeli rumah 5 Dana pendidikan anak 6 Dana Berlibur 7 Dana Pensiun Berdasarkan Informasi yang telah didapatkan dan hasil diskusi bersama dengan klien, maka dibuatlah tabel prioritas seperti di bawah ini beserta dengan sumber dana yang memungkinkan untuk mendanai semua tujuan dari keluarga ini, sehingga diharapkan dengan pengalokasian asset yang baik dan pengaturan keuangan yang baik maka semua tujuan keluarga ini dapat dipenuhi. Berikut ini adalah tabel prioritas beserta pendanaanya : Tabel 2. Tabel prioritas dan pendanaan No Tujuan Prioritas Berdasarkan Sumber Dana Asset 1 Dana Darurat 2 Dana Melahirkan 3 Dana Membeli Mobil Cash Flow 4 Dana Membeli Rumah 5 Dana Pendidikan anak 6 Dana Berlibur 7 Dana Pensiun Dari semua tujuan diatas maka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dipilihlah komposisi produk yang sesuai dengan profil klien, produk tersebut yaitu:

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 30-35 33 Tabel 3. Produk jangka menengah Tabel 4. Produk jangka panjang 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN Kondisi keuangan klien sebelum dilakukan perencanaan keuangan dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang kemudian akan dilakukan analisa serta pembahasan terhadap ketiganya. Sebelum dilakukan perencanaan keuangan, total aset yang dimiliki Bapak Doni adalah Rp. 260,176,981.00. Total aset tersebut terdiri dari aset lancar 41.55% dari total aset, aset investasi sebesar 52.72% dari total aset, dan aset penggunaan pribadi sebesar 5.73% dari total aset. Klien tidak memiliki kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang yang harus diselesaikan. Pada aset lancar seluruhnya dialokasikan pada produk perbankan berupa tabungan yang memiliki return yang kecil sehingga nilai aset tersebut akan terus berkurang karena inflasi. Neraca di atas menunjukkan bahwa kondisi keuangan klien sehat karena nilai kekayaan bersih klien lebih besar dari total hutang yang dimilikinya. Aktivitas arus kas klien terdiri atas aktivitas operasional yang mana berupa penerimaan dari penghasilan, bonus serta Tunjangan Hari Raya dan pengeluaran kas untuk biaya hidup dan kebutuhan sehari-hari. Disposable income yang dimiliki klien saat ini sebesar Rp. 120.510.000 per tahun yang akan digunakan untuk investasi untuk mencapai tujuan keuangan beliau. Setiap tujuan keuangan klien baik dana darurat, dana melahirkan, dana pendidikan, dana liburan hingga dana pensiun diuraikan dan dianalisa secara rinci agar perencanaan keuangan yang sistematis dapat dilakukan dengan baik. 1. Dana darurat adalah dana yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pada saat kritis atau bersifat sangat darurat. Setiap keluarga wajib untuk menyediakan dana ini karena fungsi dana darurat yang dapat menggantikan kebutuhan hidup untuk sementara waktu apabila penghasilan klien terhenti. Klien telah berkeluarga dengan suami dan istri yang bekerja. Profil kebutuhan dana darurat beliau adalah enam kali bulan kebutuhan hidup sehari-hari dan diambil dari arus kas keluarga setelah perencanaan. 2. Tujuan kedua klien adalah dana melahirkan anak.tujuan ini termasuk dalam tujuan jangka pendek klien, dalam waktu 1 tahun ini diperkirakan klien akan melahirkan, sehingga dana untuk melahirkan harus segera dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan klien. Dana untuk melahirkan ini direncanakan secara cesar sehingga alokasi dana yang diperlukan cukuplah besar, akan tetapi ada tunjangan melahirkan dari perusahaan sang istri sebesar Rp. 15.000.000,00. 3. Dana Membeli Mobil Pada tahun 2014, Bapak Doni berencana ingin memiliki sebuah mobil bekas yaitu mobil Panther High Grade. Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah sehingga untuk return investasi menggunakan return portofolio jangka menengah. Harga mobil Panther bekas saat ini Rp 70,000,000.00. Dengan tingkat inflasi 3% per tahun, maka 2 tahun mendatang harga mobil tersebut akan menjadi Rp 74.263.000.00. Dana membeli mobil yang 2 tahun lagi adalah sebesar Rp. 74.263.000.00. Perencana keuangan menyarankan klien untuk menginvestasikan dana membeli mobil tersebut ke dalam portfolio investasi jangka menengah yang memberikan return sebesar 22.16 % per tahun. Jangka waktu yang dipersiapkan untuk membeli mobil selama 2 tahun. Dana yang harus dipersiapkan sekarang agar mencapai tujuan membeli mobil sebesar Rp 49.764.672,00 dana ini diambil dari asset lancar. 4. Dana Membeli Rumah Harga rumah yang diinginkan saat ini adalah Rp. 600.000.000,00. Dengan tingkat inflasi 10% per tahun, maka 5 tahun mendatang harga rumah tersebut akan menjadi Rp. 966.306.000,00. Perencana keuangan menyarankan klien untuk menginvestasikan dana membeli rumah tersebut ke dalam portofolio investasi yang dapat memberikan return sebesar 27,01% per tahun. Perencana keuangan menyarankan untuk dana membeli rumah dilakukan dengan simapanan lump sum sebesar Rp.292.397.314,00. 5. Dana Pendidikan Bapak Doni ingin menyiapkan dana pendidikan untuk anaknya sampai jenjang perguruan tinggi. Dalam merencanakan dana pendidikan ini, digunakan asumsi tingkat rata-rata kenaikan sekolah. Bapak Doni berencana menyekolahkan anaknya di TK dan SD di Petra 10 dengan tingkat inflasi sebesar 9%, SMP di SMP Petra 1, Surabaya yang tingkat inflasinya sebesar 9%, SMA di SMA Petra 1, Surabaya, tingkat inflasi sebesar 9% dan untuk jenjang kuliah di Universitas Kristen Petra jurusan Manajemen Bisnis yang tingkat inflasinya sebesar 6,67%. Dana Pendidikan ini termasuk dalam kebutuhan jangka panjang karena jangka waktu pencapaiannya 6 tahun. Simpanan sekaligus yang dibutuhkan untuk dana pendidikan sebesar Rp.26.317.387,00. Perencana keuangan menyarankan klien untuk menginvestasikan dana pendidikan tersebut ke dalam portfolio investasi jangka panjang yang dapat memberikan return sebesar 27,01% per tahun. 6. Dana Pensiun Saat ini klien memasuki usia yang ke 29 tahun, klien ingin pensiun pada usia 55 tahun atau 26 tahun lagi. Klien memperkirakan akan menikmati masa pensiun selama 30 tahun dengan standar hidup yang sama seperti saat ini. Sebelum pensiun, pengeluaran klien per tahun berdasarkan aktivitas operasional adalah sebesar Rp. 68.490.000,00. Kebutuhan masa pensiun tentunya akan berbeda dengan pengeluaran saat ini karena akan ada pengeluaran yang bertambah serta berkurang sehingga perlu adanya penyesuaian. Kebutuhan klien disesuaikan dengan gaya hidup saat ini sehingga minimal pada saat pensiun klien memiliki gaya hidup yang sama seperti sekarang. Perkiraan biaya hidup ketika pensiun saat ini menjadi Rp. 61.190.000,00. Mengingat aset lancar telah dihabiskan untuk dana membeli rumah maka dana pensiun tidak dapat

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 30-35 34 menggunakan aset lancar untuk alokasinya. Perencana keuangan menyarankan agar ketika klien memasuki masa pensiun, klien memindahkan seluruh hasil investasi dana pensiunnya pada instrumen yang memiliki resiko bebas dan dapat diambil sewaktu-waktu yaitu deposito dengan rata-rata SBI rate sebesar 7,20%. 7. Dana Liburan Klien menginginkan berlibur ke China bersama istrinya selama 10 hari yang akan diadakan oleh agen perjalanan yang dipilih yaitu Fullmoon Express Tour & Travel. Alokasi dana liburan ke China disarankan untuk diambil dari disposable income. Nilai yang diambil dari disposable income untuk perencanaan ini sebesar Rp 3.350.590,00. Gambar 4. Cashflow sebelum perencanaan Gambar 5. Cashflow sesudah perencanaan Tabel 5. Pendanaan Tujuan Klien Perubahan pada kondisi keuangan klien dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang ada dalam pembahasan berikutnya. Setelah melakukan analisa mengenai hal tersebut, perencana keuangan akan membandingkan kondisi keuangan klien saat sebelum perencanaan dengan sesudah perencanaan keuangan. Hal ini penting untuk dilakukan agar klien dapat mengetahui dan memahami perubahan yang terjadi sehingga klien dapat menjalankan perencanaan yang telah dibuat dengan matang untuk mencapai tujuan keuangan dan mengelola aset dengan lebih optimal. Setelah dilakukan perencanaan keuangan, keadaan neraca klien mengalami perubahan karena adanya penyesuaian yang dilakukan untuk mencapai tujuan keuangannya. Gambar 2. Alokasi Aset sebelum Perencanaan Gambar 3. Alokasi Setelah perencanaan keuangan Tabel 6. Rasio Keuangan Rasio Keuangan Sebelum Sesudah 1 Liquidity Ratio 24.27 9.65 2 Liquid Asset to Net Worth Ratio 53.2% 19.01% 3 Saving Ratio 0.0% 0.00% 4 Debt to Asset Ratio 0.0% 0.00% 5 Debt Service Ratio 0.0% 0.00% 6 Non Mortgaga Service Ratio 0.0% 0.00% 7 Net Investment Assets to Net Worth Ratio 42.2% 76.41% 8 Solvency Ratio 100.0% 100.00% Dari gambar diatas dapat dilihat perbedaan balancesheet dan cashflow sebelum dan sesudah perencanaan. Balancesheet dan Cashflow setelah perencanaan dapat memberikan hasil yang lebih efektif dengan return yang lebih baik daripada sebelum perencanaan keuangan. Dari tabel rasio di atas dapat dilihat juga perubahan yang signifikan antara rasio sebelum dan sesudah perencanaan. Maka, melalui perencanaan keuangan, disposable income klien mampu memberikan return yang lebih tinggi dengan tetap memperhatikan profil risiko dan kondisi dari klien melalui investasi yang dilakukan. Dibawah ini merupakan tabel pengalokasian reksadana sesuai dengan profil resiko klien : Tabel 7. Pengalokasian reksadana berdasar profil klien Jenis Reksa Dana Jumlah Proporsi Proporsi Menurut Trimegah RDPU Rp 31,946,928 8% 10% RDPT Rp 276,104,820 68% 65% RDC Rp 63,716,497 16% 15% RDS Rp 36,257,081 9% 10% Total Rp 408,025,325 100% 100% Dari tabel di atas, terlihat bahwa proporsi RDPU, RDPT, RDC, RDS mendekati proporsi ideal menurut Trimegah. Dengan demikian, proporsi portofolio klien sesuai dengan profil risiko klien yaitu moderat konservatif. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap tujuan keuangan klien dan usaha pencapaiannya, perencana keuangan telah berhasil memberi solusi atas permasalahan keuangan Bapak Doni. Perencana keuangan telah berhasil

FINESTA Vol. 1, No. 1, (2013) 30-35 35 menyelaraskan neraca dan arus kas klien sehingga mampu mengalokasikan aset secara optimal untuk kebutuhan tujuan keuangan klien dan memberikan alternatif produk investasi yang sesuai dengan profil resiko klien. Dengan demikian tujuan keuangan klien dapat tercapai seluruhnya. Secara ringkas, berikut ini rekomendasi yang diberikan perencana keuangan dalam usaha pencapaian tujuan keuangan Bapak Doni berdasarkan urutan prioritas: 1. Dana Darurat darurat klien sebesar Rp 34.245.000 dialokasikan pada Tabungan BCA dan Reksadana Pasar Uang TRIM Kas 2. Di mana sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dana darurat ini diambil dari aset lancar. 2. Dana Melahirkan melahirkan anak klien sebesar Rp 11.701.928 dialokasikan pada Reksadana Pasar Uang TRIM Kas 2. Di mana sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dana darurat ini diambil dari aset lancar. 3. Dana Membeli mobil membeli mobil klien untuk jangka menengah sebesar Rp 49.764.672 dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, dan Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan. Sumber alokasi dana pendidikan ini diambil dari aset lancar. 4. Dana Membeli rumah klien untuk jangka panjang sebesar Rp 292.397.394 dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksadana Saham Panin Dana Maksima. Sumber alokasi dana pendidikan ini sebagian diambil dari aset lancar sebesar Rp 39.288.399 dan aset investasi sebesar Rp 109.756.981 sisanya sebesar Rp 143.351.934 dicapai dengan menggunakan disposable income. 5. Dana Pendidikan Anak pendidikan anak klien jangka panjang sebesar Rp 28.030.347 dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksadana Saham Panin Dana Maksima. Sumber alokasi dana pendidikan ini sebagian diambil dari disposable income. 6. Dana Pensiun Perencana keuangan merekomendasikan untuk mempergunakan disposable income sebesar Rp 4.458.749 per tahun untuk dana pensiun klien. Dana pensiun ini akan dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksadana Saham Panin Dana Maksima. 7. Dana Liburan Untuk keperluan dana membeli liburan ini disarankan untuk menggunakan dana dari disposable income klien sebesar Rp 3.086.957 setiap tahun. Dan akan dialokasikan pada Reksadana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksadana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksadana Saham Panin Dana Maksima. Selain itu, perencana keuangan juga menyarankan Bapak Doni untuk memiliki asuransi umum: Asuransi Jiwa AIA Meskipun sudah memiliki asuransi jiwa dari AIA namun asuransi berbentuk unit link ini tidak dapat menanggung kebutuhan istri bila sewaktu-waktu keluarga ditinggal oleh suaminya. Karena itu perencana keuangan menyarankan klien untuk mengganti asuransi jiwa AIA dengan asuransi jiwa AXA Mandiri dengan premi Rp 2.197.500. Dengan rekomendasi dari perencana keuangan, maka kondisi keuangan Bapak Doni menjadi lebih sehat. Balancesheet dan Cashflow Bapak Doni kini memberikan imbal hasil yang lebih stabil dengan tingkat resiko yang minimal karena telah terdiversifikasi ke dalam berbagai instrumen investasi. Setelah melakukan tahap analisis, pembahasan, pertimbangan dan perhitungan terhadap kebutuhan klien, maka perencana keuangan akan mengimplementasikannya dalam bentuk portofolio investasi yang telah direkomendasikan. Mengingat adanya faktor inflasi, bunga bank, kinerja pasar reksadana, serta faktor keuangan lain yang berfluktuasi maka disarankan klien melakukan review perencanaan keuangan ini minimal enam bulan sekali. Hal ini disarankan agar perencana keuangan dapat membantu klien untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam hal portofolio investasinya. DAFTAR PUSTAKA Financial Planning Standards Board. (2007). fundamental of financial planning. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). investment planning. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). manajemen resiko dan perencanaan asuransi. Jakarta: CFP Financial Planning Standards Board. (2007). perencanaan hari tua, perencanaan pajak, perencanaan distribusi kekayaan. Jakarta: CFP